3. Pengukuran tegangan puncak
menggunakan sela percikan
• Sela dua buah bola, bila diberi tegangan akan menghasilkan
medan listrik yang merata pada ruang antara kedua bola
• Sela bola dipakai untuk mengukur tegangan puncak dari suatu
tegangan sesuai dengan jarak sela udara yang diketahui.
4. • Nilai tegangan tembus tergantung pada pengukuran tegangan
dengan bermacam-macam bentuk gelombang seperti:
1. tegangan searah
2. Bolak-balik
3. impulse
5. Bentuk Susunan Pada
Pengukuran
• Sela bola disusun secara vertikal dan horizontal
• Vertikal: bola yang terletak di bawah disambung ke tanah
• Horizontal: bola yang tidak bertegangan disambung ke tanah
• Bentuk dan besar kedua bola harus sama.
• Harus dilakukan berkali-kali agar mendapat nilai rata-rata yang
benar.
6. Pengukuran Tegangan Impulse
• Jarak sela bola dari elektroda atau tegangan pemuatan
generator impulse harus diubah secara bertahap.
• dilakukan dengan 2 set percobaan agar mendapat nilai 50%
dari tegangan handalan.
7. Bentuk dan kondisi bola
elektroda
• Perumukaan bola harus licin dan lengkungannya rata.
• Jika terjadi lubang-lubang pada permukaan bola maka akan
terjadi percikan api
• Kawat tegangan tinggi yang dipakai sebagai penghubung harus
dipasang sehingga tidak akan mempengaruhi medan listrik
yang ada.
• Nilai dari tahanan seri tergantung pada jenis tegangan yang
dipakai
8. Ketepatan Nilai Tabel Percikan DI
Udara
• Untuk pengukuran tegangan searah menggunakan sela bola
biasanya mengundang banyak kesalahan.
• Ketepatan pengukuran mencapai kurang lebih 5% jika sela
udara tidak lebih dari 0,4D.(dimana D adalah diameter)
9. • Makin tinggi nilai medan listrik antara 2 elektroda akan
mendekati bentuk medan yang tidak rata ( Homogen).
• Besar diameter elektroda yang dipakai untuk mengukur
amplitudi tegangan kegagalan:
13. • Faktor koreksi ada hubungannya dengan kerapatan udara,
sedangkan faktor d berasal dari:
• Dimana: b = Tekanan udara,T = Suhu Udara setempat, 273 =
derajat Kelvin
16. Pemakaianpembagitegangan sebagaisarana
Pengukurantegangan tinggi
• Pembagi tegangan ini dapat dibedakan berdasarka elemen
yang dipakai:
1. Pembagi tegangan resistif
2. Pembagi tegangan kapasitif
3. Pembagi tegangan campuran antara tahanan dan kapasitor
• Sumber kesalahan pengukuran:
1. Adanya induktansi yang tinggal pada setiap elemen
2. Kapasitas bocor
3. Kesalahan impedansi karena kawat sambungan antara
pembagi dengan T.O dan kawat sambungan mengaliri arus
yang kembali melalui tanah.
18. Pembagi tegangan yang
berisikan tahanan murni
• Tahanan seri (untuk proteksi) Z=delay cable dengan nilai
impedansi surja
• Perbandingan dari pembagi tegangan: m = [
𝑅1
𝑅1+𝑅2
]
20. Pengukuran/ alat ukur
tegangan tinggi
• Cara pengukurannya adalah dengan menggunakan:
1. Sela dua buah elektroda berbentuk bola.
2. Dengan menggunakan Peak Voltmeter untuk mengukur
tegangan puncak.
3. Menggunakan Electrostatic Voltmeter untuk mengukur
tegangan Vrms.
4. Mengukur arus impulse/transient dengan alat khusus.
21. Pengukuran tegangan puncak
• Tegangan bola-balik : digukankan seri kapasitor dan dua dioda,
mengukur tegangan menggunakan miliamper.
23. Rangkaian pengujian tegangan
tinggi
• Menguji kemampuan alat smpai mana ia tahan dengan adanya
tegangan tinggi
• Menguji kemampuan isolasi dan kapan bahan ini menunjukan
perubahan sifat.
• Pengujian alat listrik ada 4 macam:
1. Pengujuan dengan tegangan bolak-balik:
- Mengukur tegangan tembuh dengan celah udara dari 2
elektroda
- Tegangan puncak diukur menggunakan Voltmeter
- VRMS diukur menggunakan Voltmeter elektrostatik
- Pengukuran tegangan puncak menggunakan rangkaian
Chubb& Fortesque
24. Rangkaian Pengujian
• Tegangan pengujian dapat dibaca dari transformator atau
kadang-kadang dari rangkaian yang dalam resonansi. Nilai
tegangan ini haruslah stabil, praktis tidak terpengaruh oleh
adanya perubahan yang disebabkan oleh adanya arus bocor.
25. 2. Pengujuian dengan tegangan tinggi searah:
-pengujian dengan rangkaian penyearah ½ gelombang
26. 3. Pengujian dengan impulse petir:
• -Yang dimaksud dengan tegangan impulse utuh adalah
tegangan impulse yang tidak terganggu atau terpotong karena
adanya pelepasan muatan di sepanjang lintasannya.
• Bentuk Impulse petir adalah seperti berikut ini :
27. • Rangkaian pengujian tegangan impulse dapat dibagi dan
disesuaikan fungsinya:
1. Rangkaian pembangkit tegangan impulse
2. Rangkaian pengaturan bentuk gelombang dan pengukuran
3. Rangkaian bahan pengujian
4. Pengujuan dengan tegangan tinggi surja hubung