Organisasi LSM Teman Sehati didirikan pada 2013 di Luwuk, Sulawesi Tengah. Anggaran Dasar ini mengatur visi, misi, dan kegiatan organisasi untuk mewakili aspirasi masyarakat dan mengembangkan potensi masyarakat. Organisasi ini dipimpin oleh Dewan Pendiri dan Dewan Pengurus yang mengelola organisasi sesuai peraturan yang ditetapkan.
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
1. AD ART LSM SOLIDARITAS SUARA RAKYAT
ANGGARAN DASAR
Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM)
Teman Sehati
BAB I
NAMA , WAKTU, KEDUDUKAN
Pasal 1
NAMA
Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Teman Sehati
Pasal 2
WAKTU
Organisasi ini didirikan sejak 16 Mei 2013 untuk jangka waktu yang tidak ditentukan.
Pasal 3
KEDUDUKAN
Organisasi LSM Teman Sehati berkedudukan diLuwuk Kab.Banggai Sulawesi Tengeh.
BAB II
DASAR, VISI, MISI DAN USAHA
Pasal 4
DASAR
Lembaga LSM Teman Sehati berasaskan Pancasila dan Undang-Undang 1945.
2. Pasal 5
VISI DAN MISI
Visi LSM Solidaritas Suara Rakyat:
1. Terbentuknya masyarakat yang mandiri, terbuka, berkesadaran hukum dan lingkungan,
menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi mengedepankan watak dan moral yang beradab,
memiliki etos kerja dan semangat kekaryaan , serta disiplin yang tinggi berdasarkan UUD 1945
dan Pancasila;
2. Sebagai alat kontrol sosial dan penyeimbang pemerintahan dalam menentukan arah kebijakan
publik.
Misi LSM Teman Sehati:
1. Menampung aspirasi dan keluhan masyarakat;
2. Mengupayakan pengembangan kreativitas dan kualitas Sumber Daya Manusia di kalangan
generasi muda sebagai Anak Bangsa yang berperilaku luhur dan bangga sebagai warga Negara
Indonesia;
3. Berpartisipasi aktif dalam mengkritisi kebijakan publik, mendorong kemandirian usaha dan
kewirausahaan bagi masyarakat terutama dalam sektor informal dan industri kecil sebagai
langkah aplikatif dan menguatan ekonomi kerakyatan;
4. Menggali dan mengembangkan usaha-usaha lain yang sesuai dengan anggaran dasar dan tujuan
organisasi;
5. Menjalin kemitraan di lingkup Pemerintah serta senantiasa memberikan kontribusi sebagai alat
kontrol dalam menjalankan roda pemerintahan.
3. Pasal 6
KEGIATAN ORGANISASI
Untuk mencapai tujuan diatas, organisasi LSM Teman Sehati melakukan kegiatan-kegiatan
sebagai berikut :
1. Melakukan Analisis/kajian Informasi dan Data yang berhubungan dengan Kebijakan Pemerintah
Pusat dan Pemerintah Daerah yang berkaitan dengan kesejahteraan, keamanan, hokum, dan
kepentingan masyarakat lainnya.;
2. Melakukan studi kajian dan analisis data tentang situasi di segala bidang;
3. Melakukan kerjasama di segala Bidang dengan jaringan Perusahaan, Institusi- institusi
Pemerintah, Media, Pekerja Seni Budaya, TNI POLRI dan lainnya;
4. Memantau dan Mengawasi Para pengambil kebijakan dalam pelaksanaan Program yang
berkaitan dengan Kesejahteraan masyarakat;
5. Mendorong timbulnya kepedulian dan dukungan masyarakat dalam rangka melaksanakan
kebijakan Otonomi Daerah.
6. Melakukan kontrol sosial di segala bidang.
7. Mengembangkan kepeloporan masyarakat sehingga memilki sikap berani tampil ditengah-tengah
masyarakat secara bertanggung jawab dan menjunjung tinggi keadilan.
8. Meningkatkan peran serta masyarakat dalam pembangunan bangsa yang meliputi peran
pelaksana, pembinaan, pengawasan dan kontrol sosial yang dilaksanakan secara kritis,
konstruktif, konsepsional terhadap para pelaksana pembangunan atau pemerintah.
9. Memberikan penyuluhan hukum kepada masyarakat.
10. Memimpin dan terlibat aktif dalam mewujudkan masyarakat yang demokratis menuju demokrasi
ekonomi sosial dan budaya.
11. Melakukan usaha-usaha lainnya yang tidak bertentangan dengan maksud dan tujuan lembaga
satu dan lain, dalam arti kata yang seluas-luasnya.
BAB III
SIFAT
4. Pasal 7
Lembaga ini bersifat dinamis, fleksibel, sosial kemasyarakatan dan tidak mengejar keuntungan.
Lembaga ini lebih menekankan untuk kepentingan masyarakat yang bersifat terbuka,
independen, serta menghindari sikap-sikap anarkis atau mengintimidasi Hak-hak Asasi Manusia
(HAM).
BAB IV
KEKAYAAN
Pasal 8
Kekayaan lembaga ini terdiri dari :
1. Penghasilan dari usaha-usaha lembaga.
2. Donatur-donatur tetap / tidak tetap lembaga
3. Sumbangan / bantuan badan nasional maupun internasional yang tidak mengikat.
Dana yang masuk ke lembaga disimpan disalah satu Bank atau lebih atas nama lembaga, atau
dijalankan menurut cara yang ditentukan oleh dewan pengurus atau persetujuan Dewan Pendiri
Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Solidaritas Suara Rakyat.
Pengajuan dana sosial dari lembaga sosial lain ke lembaga ini harus mengajukan proposal, dan
proposal tersebut diajukan ke rapat Dewan Pengurus serta disetujui oleh Dewan Pendiri.
5. BAB V
STRUKTUR ORGANISASI
Pasal 9
PENDIRI :
1. Ispriyantoko, SH.
2. Hadi Sunjoto, SHi.
3. Zakaria, SH.
4. Nanang Prasetyo U.
5. Wahyuni, SE
DEWAN PEMBINA : H.Herwin Yati
H.Mustar Labolo
DEWAN PENASEHAT :
a. Muh.Sofyan M Jufri
b. A.Munafri SH.MH
DEWAN PENGURUS :
Ketua : Toto Raharjo
Sekretaris : M.Alimuddin SE.
Wakil Sekretaris : Wahyuni, SE.
Bendahara : Munir Muin SP.
Wakil Bendahara :
Kepala Bidang Organisasi dan Pembinaan :
Kepala Bidang Humas : Jhon Lintang
Kepala Bidang Otonom :
:
Kepala Bidang Kerohanian dan Sosial :
Kepala Bidang Kewirausahaan dan Pemuda : Iwan Toro
:
6. Koordinator Pati Utara : Sutiyono
Koordinator Pati Selatan : Syamsul A, S.Pd.i
Koordinator Pati Barat : Sabar Supriyorinanto, S.E
BAB VI
KEANGGOTAAN DEWAN PENDIRI DAN
DEWAN PENGURUS
Pasal 10
Peraturan Keanggotaan diatur lebih lanjut dalam Anggaran Rumah Tangga.
Pasal 11
DEWAN PENDIRI
1. Anggota Dewan Pendiri Lembaga ini tediri dari :
a. Mereka yang mendirikan Lembaga ini
b. Seseorang yang atas usul dari seseorang anggota dewan pendiri yang hendak mengundurkan diri,
telah disetujui oleh rapat anggota dewan pendiri untuk menjadi penggantinya.
2. Pengangkatan dan pemberhentian dilakukan oleh rapat anggota Dewan Pendiri
3. Pemberhentian anggota dewan pendiri dilakukan karena meninggal dunia, mengundurkan diri
atas permintaan sendiri secara tertulis kepada pendiri lainnya.
4. Dewan pendiri berhak dan berkewajiban mengawasi jalannya lembaga.
5. Apabila dewan anggota dewan pendiri tidak aktif 6 (enam) tahun berturut-turut diharuskan
mengundurkan diri dari keanggotaan Dewan Pendiri.
6. Apabila salah satu anggota dewan pendiri meninggal dunia atau mengundurkan diri maka
penggantinya ditentukan oleh rapat anggota Dewan Pendiri.
Pasal 12
DEWAN PENGURUS
7. 1. Lembaga ini diurus oleh suatu Dewan Pengurus yang terdiri dari seorang Presiden Direktur atau
lebih, dibantu seorang Sekretaris Jendral atau lebih, seorang Bendahara atau lebih dan beberapa
orang pembantu menurut bidang usaha dan keahliannya di bawah pengawasan Dewan Pendiri.
2. Anggota Dewan Pengurus dipilih dan diangkat dalam kedudukannya masing-masing serta
ditentukan oleh Dewan Pendiri untuk 3 (tiga) tahun dan dapat diangkat kembali untuk waktu
yang sama.
3. Menyimpang dari waktu pengangkatannya, masing-masing anggota Dewan Pengurus sewaktu-
waktu dapat diberhentikan oleh Dewan Pendiri dengan-alasan tertentu dan yang bersangkutan
harus dipanggil diminta keterangannya.
4. Dewan Pendiri dapat mengangkat beberapa Dewan Pakar, Penasehat atau Pelindung dan atau
Pengawas.
BAB VII
KEWAJIBAN DEWAN PENGURUS DAN KEKUASAAN DEWAN PENGURUS
Pasal 13
KEWAJIBAN DEWAN PENGURUS
1. Dewan Pengurus wajib menjunjung tinggi dan menjalankan peraturan-peraturan dalam
Anggaran Dasar ini, serta melakukan upaya terwujudnya dan tujuan Lembaga.
2. Dewan Pengurus mengatur seperlunya dalam Anggaran Rumah tangga lembaga peraturan-
peraturan pelaksanaan dari Anggaran Dasar ini dan membuat serta menyusun peraturan-
peraturan yang dianggap perlu bagi lembaga dengan ketentuan tidak bertentangan dengan
Anggaran Dasar.
3. Peraturan-peraturan yang dimaksud dalam ayat 2 diatas baru dianggap sah setelah memperoleh
persetujuan dari Dewan Pendiri.
Pasal 14
KEKUASAAN DEWAN PENGURUS
Presiden Direktur, Sekretaris Jendral dan Bendahara mewakili Dewan Pengurus dan karenannya
mewakili Lembaga di dalam dan di luar pengadilan tentang segala hal dan kejadian dengan hak
untuk melakukan segala tindakan dan perbuatan, baik yang mengenai pengurus maupun
8. pemilikan, menjalin kerjasama Lembaga ini dengan pihak lain maupun sebaliknya, akan tetapi
dengan pembatasan, bahwa untuk :
1. Meminjamkan atau meminjam uang untuk dan atas nama Lembaga.
2. Membeli, menjual atau dengan cara lain melepaskan hak-hak atas kekayaan lembaga.
2. Memberati Lembaga sebagai penanggung atau penjamin, diperlukan persetujuan tertulis dari
Dewan pendiri LSM Solidaritas Suara Rakyat.
Surat-surat keluar yang penting ditanda tangani oleh Presiden Direktur dan Sekretaris Jendral
LSM Solidaritas Suara Rakyat.. Surat-surat yang mengenai penerimaan dan pengeluaran
keuangan ditanda tangani oleh Presiden Direktur dan Bendahara.
9. BAB VIII
RAPAT-RAPAT DAN KEPUTUSAN-KEPUTUSAN
Pasal 15
Dewan Pengurus wajib untuk mengadakan rapat sekurang-kurangnya setahun sekali, atau setiap
waktu jika dianggap perlu, didahului dengan undangan resmi dan keterangan singkat tentang hal
- hal yang akan dibicarakan. Semua rapat Dewan Pengurus dipimpin oleh Presiden Direktur, jika
tidak hadir diwakili oleh Sekretaris Jendral/Bendahara. Dengan tidak mengurangi ketentuan-
ketentuan lainnya dalam Anggaran Dasar ini, maka rapat anggota Dewan Pengurus dianggap sah
jikalau dihadiri sekurang-kurangnya setengah lebih satu dari jumlah anggota Dewan Pengurus.
Keputusan-keputusan rapat Dewan Pengurus dianggap sah apabila disetujui sekurang-kurangnya
setengah lebih satu dari jumlah anggota yang hadir. Dalam rapat anggota Dewan Pengurus, tiap-
tiap anggota mempunyai hak untuk mengeluarkan pendapat. Apabila salah satu Dewan Pengurus
tidak hadir dalam rapat Dewan Pengurus maka yang bersangkutan memberi kuasa kepada Dewan
Pengurus yang hadir.
Pasal 16
CABANG-CABANG
Untuk mengembangkan organisasi dapat dibentuk cabang-cabang di setiap kecamatan dan
disetiap kelurahan.
Cabang Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Solidaritas Suara Rakyat di setiap
Kabupaten/Kota dinamakan DPD LSM Solidaritas Suara Rakyat, di setiap kecamatan dinamakan
DPC LSM Solidaritas Suara Rakyat sedangkan di setiap kelurahan dinamakan DPAC LSM
Solidaritas Suara Rakyat Kepengurusan DPD, DPC, dan DPAC LSM Solidaritas Suara Rakyat
terdiri dari seorang Ketua atau lebih, seorang sekretaris atau lebih dan seorang bendahara atau
lebih yang dibantu beberapa orang ketua Bidang yang disesuaikan dengan kebutuhan organisasi.
10. BAB IX
TAHUN BUKU
Pasal 17
Tahun buku Lembaga ini berjalan dari tanggal satu Januari sampai dengan tanggal tiga puluh
satu Desember. Untuk pertama kalinya pada tahun buku ditutup pada bulan Desember tahun dua
ribu tiga belas (2013), buku-buku Lembaga harus ditutup selambat-lambatnya dalam waktu 1
(satu) bulan setelah tutup buku, dari penutupan buku-buku tersebut oleh Dewan Pengurus harus
dibuat suatu perhitungan tentang penerimaan dan pengeluaran Lembaga selama 1 (satu) tahun.
Perhitungan tersebut disertai pertanggungjawaban yang bersangkutan berikut laporan tahunan,
harus disampaikan kepada rapat anggota Dewan Pendiri untuk dimintakan persetujuan dan
pengesahan. Pengesahan dari perhitungan dan pertanggungjawaban tersebut oleh Dewan Pendiri,
berarti memberikan pelunasan dan pembenahan sepenuhnya kepada Dewan Pengurus atas segala
tindakan dan perbuatan terhadap Lembaga selama 1 (satu) tahun buku yang bersangkutan.
BAB X
PERUBAHAN, TAMBAHAN DAN PEMBUBARAN
Pasal 18
Keputusan untuk merubah dan menambah peraturan Lembaga ini hanya sah jika diambil dalam
suatu rapat anggota Dewan Pendiri sekurang-kurangnya lebih satu dari jumlah anggota yang
hadir. Rapat yang dimaksud dalam ayat 1 diatas, dipimpin oleh seorang Ketua Dewan Pendiri,
apabila Ketua Dewan Pendiri tidak hadir maka rapat dipimpin oleh seorang yang dipilih dari
anggota Dewan Pendiri yang hadir.
Setiap mengadakan rapat anggota Dewan Pendiri harus melalui undangan secara tertulis dan
dikirimkan maksimal 2 (dua) minggu sebelum hari “H”.
Keputusan untuk membubarkan Lembaga ini hanya dapat dilaksanakan oleh rapat anggota
Dewan Pendiri berdasarkan pertimbangan bahwa keadaan Lembaga tidak layak untuk
operasional.
11. BAB XI
LIKUIDASI
Pasal 19
Jikalau Lembaga ini dibubarkan, maka Dewan Pengurus untuk menyelesaikan hutang Lembaga
ini dibawah pengawasan Dewan Pendiri, dan sisa kekayaannya jika ada penggunaannya akan
ditentukan oleh Dewan Pendiri dengan memperhatikan maksud dan tujuan Lembaga.
BAB XII
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 20
Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga adalah merupakan satu kesatuan yang tidak dapat
dipisahkan satu sama lainnya. Hal-hal yang belum diatur dalam Anggaran Dasar akan dalam
Anggaran Rumah Tangga.
12. ANGGARAN RUMAH TANGGA
Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM)
Solidaritas Suara Rakyat
BAB I
KEANGGOTAAN
Pasal 1
Warga negara Republik Indonesia yang dapat diterima menjadi Anggota Organisasi Lembaga
Swadaya Masyarakat (LSM) Solidaritas Suara Rakyat harus mematuhi ketentuan-ketentuan
sebagai berikut :
Berumur antara 18 tahun sampai dengan 50 tahun.
Sanggup aktif mengikuti kegiatan yang ditentukan oleh Organisasi Lembaga Swadaya
Masyarakat (LSM) Solidaritas Suara Rakyat menerima dan memperjuangkan, menerima
landasan perjuangan, anggaran dasar, anggaran rumah tangga, program umum dan
peraturan-peraturan organisasi.
Menyatakan diri untuk menjadi anggota (LSM) Solidaritas Suara Rakyat melalui proses
calon anggota.
Diteliti dan disaring untuk kemudian ditetapkan oleh dewan pimpinan sesuai domisili
calon berdasarkan peraturan (LSM) Solidaritas Suara Rakyat tentang keanggotaan.
Pasal 2
Keanggotaan LSM Solidaritas Suara Rakyat terdiri atas :
Pendiri Organisasi; yaitu orang-orang yang dalam akta pendirian dinyatakan sebagai
pendiri LSM Solidaritas Suara Rakyat
Anggota Tetap; adalah orang-orang yang memiliki kepedulian tinggi dan bersedia
berjuang secara aktif demi tercapainya tujuan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM)
Solidaritas Suara Rakyat
Anggota Biasa; adalah orang-orang yang simpati terhadap perjuangan LSM Solidaritas
Suara Rakyat serta menyatakan diri untuk menjadi anggota.
13. Anggota Luar Biasa; adalah orang-orang atau lembaga profesi yang karena mempunyai
jasa yang luar biasa diminta sebagai anggota LSM Solidaritas Suara Rakyat
Anggota Kehormatan; adalah orang-orang karena jabatan dan pengaruh yang dimilikinya
dinyatakan/diminta sebagai anggota.
BAB II
KEWAJIBAN DAN HAK ANGGOTA
Pasal 3
Setiap anggota berkewajiban :
Menghayati dan mengamalkan landasan perjuangan dan mematuhi AD/ART organisasi.
Mentaati keputusan-keputusan hasil musyawarah anggota.
Melaksanakan dan mentaati semua keputusan organisasi.
Membantu pimpinan dan melaksanakan tugas.
Mencegah setiap usaha dan tindakan-tindakan yang merugikan kepentingan organisasi.
Menghadiri pertemuan dan rapat-rapat.
Pasal 4
Setiap anggota berhak :
Memperoleh perlakuan yang sama dari LSM Solidaritas Suara Rakyat
Mengeluarkan pendapat dan usul-usul serta saran.
Memilih dan dipilih sebagai pengurus.
Memperoleh perlindungan, pembelaan, pendidikan, penataran, pelatihan, dan bimbingan
sebagai kader.
Setiap anggota memiliki hak konstituatif yang ditentukan dalam peraturan organisasi.
Pasal 5
14. Anggota berhenti karena :
1. Meninggal dunia
2. Atas permintaan sendiri
3. Diberhentikan
4. Tata cara pemberhentian dan hak membela diri diatur dalam peraturan organisasi
BAB III
K A D E R
Pasal 6
Kader LSM Solidaritas Suara Rakyat adalah tenaga inti penggerak organisasi disetiap tingkatan
yang telah diteliti dan disaring berdasarkan kriteria :
1. Mental ideologi
2. Prestasi
3. Kepemimpinan
4. Kemampuan berdiri sendiri
5. Kemampuan pengembangan diri
6. Telah melalui proses pendidikan dan pelatihan
7. Ketentuan tentang jenjang kader diatur dalam peraturan organisasi
BAB IV
IDENTITAS ORGANISASI
Pasal 7
1. Organisasi LSM Solidaritas Suara Rakyat Jalinan memiliki lambang dan atribut-atribut
organisasi lainnya.
2. Lambang Organisasi Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Solidaritas Suara Rakyat.
Pasal 8
.Setiap simbol yang muncul dari lambang Organisasi Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM)
Solidaritas Suara Rakyat mempunyai arti sebagai berikut :
15. 1. Padi melambangkan kesejahteraan yang patut diperjuangkan oleh semua orang.
2. Pita Merah melambangkan suatu keberanian untuk memperjuangkan keadilan.
3. Warna dasar putih menunjukkan kesucian dan ketulusan bertindak dan bersikap.
4. Lima Telapak Tangan melambangkan pengamalan sila-sila dalam Pancasila.
5. Warna-warni pada telapak tangan melambangkan tekad yang kuat serta tindakan dalam
Memperjuangkan suara rakyat.
Pasal 9
Bendera Organisasi Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Solidaritas Suara Rakyat berwarna
putih dengan logo organisasi di tengah-tengah.
BAB V
HUBUNGAN DENGAN ORGANISASI SOSIAL/
KEMASYARAKATAN, PROFESI/FUNGSIONAL
Pasal 10
Hubungan kerjasama Organisasi Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Solidaritas Suara Rakyat
dengan organisasi kemasyarakatan, dilakukan berdasarkan kesamaan visi, misi, dan dalam
program perjuangan untuk menciptakan kesejahteraan dan kedaulatan dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
Tata cara menjalin hubungan kerjasama diatur dalam peraturan organisasi.
BAB VI
HAK SUARA DAN HAK BICARA
Pasal 11
Hak bicara dan hak suara peserta musyawarah anggota dan rapat kerja diatur sebaga
berikut :
Hak bicara pada dasarnya menjadi hak perorangan yang penggunaannya diatur dalam
peraturan organisasi.
Hak suara yang dilakukan dalam pengambilan keputusan pada dasarnya dimiliki oleh
anggota/peserta yang penggunaannya diatur dalam peraturan organisasi.
16. BAB VII
KEUANGAN
Pasal 12
Iuran anggota ditentukan oleh peraturan Organisasi Lembaga Swadaya Masyarakat
(LSM) Solidaritas Suara Rakyat
Hal-hal yang menyangkut pemasukan dan pengeluaran keuangan dari dan untuk
Organisasi Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Solidaritas Suara Rakyat wajib
dipertanggungjawabkan dalam forum yang ditentukan oleh peraturan organisasi.
Khusus dalam penyelenggaraan musyawarah anggota dan rapat kerja, semua pemasukan
dan pengeluaran keuangan harus dipertanggungjawabkan kepada dewan pimpinan yang
setingkat melalui panitia verifikasi yang dibentuk untuk itu.
BAB VIII
PENYEMPURNAAN
Pasal 13
Penyempurnaan anggaran rumah tangga dapat dilakukan oleh rapat kerja Pengurus bersama
dewan Pendiri yang khusus membicarakan hal tersebut, yang selanjutnya
dipertanggungjawabkan kepada musyawarah anggota berikutnya.
BAB X
P E N U T U P
Pasal 14
Hal-hal yang belum ditetapkan dalam anggaran rumah tangga diatur dalam peraturan organisasi
oleh dewan pimpinan pusat. Anggaran rumah tangga ini mulai berlaku sejak ditetapkan.