Analisis Dan Perancangan Aplikasi Bel Otomatis Berbasis Mikrokontroler.pdfNeldaEsterHelenGea86
Bel sekolah adalah bunyi yang menandakan masuk, istirahat, pergantian jam dan pulang. Sistem bel pada SMA
Unggul Sakti Jambi dilakukan masih secara manual walaupun sudah bertenaga listrik yang disebut bel listrik. Hanya
yang menjadi permasalah terkadang bel tidak menyala dikarenakan lupa memencet bel dan juga apabila listrik
padam. Di jaman sekarang ini penting pemanfaatan dan penggunaan teknologi agar permasalah seperti di atas dapat
teratasi, penelitian ini bertujuan untuk merancang sistem bel otomatis yang menggunakan perangkat mikrokontroler
yang dilakukan dengan menggunakan metode R&D (Research and Development). Penelitian ini menghasilkan
rancangan aplikasi bel otomatis yang dapat digunakan dalam membangun sistem bel di SMA Unggul Sakti Jambi.
Analisis Dan Perancangan Aplikasi Bel Otomatis Berbasis Mikrokontroler.pdfNeldaEsterHelenGea86
Bel sekolah adalah bunyi yang menandakan masuk, istirahat, pergantian jam dan pulang. Sistem bel pada SMA
Unggul Sakti Jambi dilakukan masih secara manual walaupun sudah bertenaga listrik yang disebut bel listrik. Hanya
yang menjadi permasalah terkadang bel tidak menyala dikarenakan lupa memencet bel dan juga apabila listrik
padam. Di jaman sekarang ini penting pemanfaatan dan penggunaan teknologi agar permasalah seperti di atas dapat
teratasi, penelitian ini bertujuan untuk merancang sistem bel otomatis yang menggunakan perangkat mikrokontroler
yang dilakukan dengan menggunakan metode R&D (Research and Development). Penelitian ini menghasilkan
rancangan aplikasi bel otomatis yang dapat digunakan dalam membangun sistem bel di SMA Unggul Sakti Jambi.
Simulator trafic light dengan mikrokontroller atmega16Kifa Ulya
Simulator trafic light dengan mikrokontroller atmega16 beserta penjelasannya.
Nama Mahasiswa : 1. Kifa Ulya' Zharifah (1710501092)
2. Octavia Fatimah Yazid (1710501099)
Mata Kuliah : SISTEM MIKROKONTROLLER
DOSEN : R. Suryoto Edy Raharjo, ST., M.Eng.
TEKNIK ELEKTRO
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS TDAR
Pengembangan SCADA Internet Pada PLC Tipe Compact Untuk Aplikasi Pintu Air Be...Brian Raafiu
SCADA pada PLC Compact yang dikembangkan dengan perangkat mobile yaitu Android. Secara umum sebelumnya SCADA dengan PLC menggunkan HMI melalui software ataupun hardware bawakan dari produk PLC. Disni PLC akan terhubung dengan Android
1. Prototype Pencuci Mobil SMS Gateway
(Nopi Supriyanto & Ahmad Fadaq)
1
Prototype Pencuci Mobil SMS Gateway
Nopi Supriyanto 5223 09 3009
Ahmad Fadaq 5173 09 3047
Alumni Program Studi D3. Teknik Elektronika, Jurusan Teknik Elektro,
Fakultas Teknik, Universitas Negeri Jakarta
Termasuk dalam kategori jurnal keteknikan.
Darma Wahyu Nurhidayati
Mahasiswa Program Studi D3. Teknik Elektronika, Jurusan Teknik
Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Jakarta
No. Reg : 5223125035
Nopy Supriyanto dan Ahmad Fadaq, Prototype Pencuci Mobil SMS
Gateway,Tugas Akhir Program Studi Diploma III Jurusan Teknik Elektronika,
Fakultas Teknik Universitas Negeri Jakarta, 2012.
Tugas Akhir yang dibuat dengan tujuan untuk merancang dan merealisasikan
sebuahprototype pencuci mobil SMS gateway.
Pelaksanan pembuatan tugas akhir dilakukan di Laboratorium Instrumentasi,
Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Jakarta, dengan
metode penelitian studi literatur dan perancangan serta pengujian hardware
maupun software. Studi literatur dengan pencarian referensi ilmiah yang berguna
untuk membangun dasar teori dari tugas akhir, yang bersumber baik dari buku,
jurnal, atau artikel yang bersumber dari internet. Perancangan serta pengujian
hardware maupun software meliputi perancangan mekanik, rangkaian elektronik,
dan pembuatan program dari alat, dan pengujian keseluruhan terhadap kinerja
dari alat.
Sistem yang membangun prototype pencuci mobil dengan SMS gateway
diklasifikasikan menjadi 6 blok, yaitu input dari sensor , rangkaian pengendali
dengan mikrokontroler ATmega 16, output digunakan kipas , wiper, dan untuk
komunikasi via sms menggunakan modem wavecom.
Cara kerja alat pencuci mobil adalah pada saat sensor tidak mendeteksi adanya
mobil yang tidak dicuci maka sensor dan indicator led tidak bekerja, tetapi ketika
adanyamobil yang akan mau dicuci maka lampu indicator akan menyala warna
merah dan petugas akan memberikan kode ke custumer untuk memasukan nomor
handphone setelah itu, mobil mengenai sensor pertama akan mendekteksi dan
mengeluarkan air dari wiper, selanjutnya mobil akan mengenai sensor keduafan
akan menyala dan lampu indicator akan berwarna hijau menandakan bahwa mobil
telah selesai dicuci,setelah itu modem wavecom fastrack akan mengirimkan pesan
kepada castumer.
Kesimpulan alat tersebut berkerja dengan sangat baik, hal ini ditunjukan ketika
sms tidak mengalami gangguan.
Kata kunci :Sensor , mikrokontroler, sms gateway.
2. 2 HAD3ELKA, Vol: 098, No.1 April 2013: 37-48
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Seiring dengan perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi, maka
kemudahan dan kenyamanan yang
diperoleh manusia akibat
perkembangan tersebut turut
meningkat. Pada zaman modern
sekarang ini tuntutan manusia akan
kemudahan dan kenyamanan ketika
melakukan suatu kegiatan
merupakan hal yang penting. Selain
faktor kemudahan dan kenyamanan
tersebut, faktor ekonomis juga
merupakan suatu hal yang
diperhitungkan. Faktor ekonomis
disini berhubungan dengan
efektifitas dan efisiensi yang muncul
ketika alat bekerja.
Salah satu kemudahan yang ada
karena perkembangan teknologi itu
adalah adanya sistem pencuci mobil
berbasis mikrokontroler dengan
mengunakan SMS gatewayyang
memberikan pemberitahuan dengan
mengirimkan sms jika mobil sudah
selesai di cuci.
Untuk membuat alat ini kita
memerlukan program yang dapat
membaca hasil yang dikeluarkan
oleh sensor fotodioda dan infrared,
menggerakkan kipas serta
mengirimkan dan menggunakan
motor wiper untuk mengeluarkan air
pada mobil agar bisa di cuci dan
setelah selesai mengirimkanSMS
melalui modem gsm wavecom
fastrack.Untuk hardware kita
menggunakan motor wiper yang
berguna untuk mengeluarkan air .
1.2 Rumusan Masalah
Berlandaskan dari latar belakang,
yang telah diuraikan di atas maka
perumusan masalah dari pembuatan
alat ini yaitu “Bagaimana Sistem
pencuci mobil dan mikrokontroler
memberikan pemberitahuan untuk
mengirimkan sms jika mobil sudah
selesai di cuci.
1.3 Pembatasan Masalah
Permasalahan yang dihadapi peneliti
dan Prototype pencuci mobil SMS
gateway.Berdasarkan masalah yang
telah disebutkan maka penulis
membatasinya menjadi beberapa
pokok permasalahan sebagai berikut
:
1. Hanya di pergunakan
oleh mobil-mobil kecil atau
kendaraaan pribadi
2. Hanya mencuci bagian
luar mobil saja
3. Bahasa pemrograman
yang digunakan
merupakan bahasa C,
dengan compiler
CodeVisionAVR
4. Mengirimkan SMS
antara modem gsm
dengan pihak pengguna.
5. Hanya bisa
menggunakan 12 digit
nomor
6. Satu siklus hanya
mencuci satu mobil
1.4 Tujuan Penulisan Tugas
Akhir
1. Membuat Prototype
Pencuci Mobil Otomatis
Berbasis Mikrokontroler
dengan SMS Gateway.
2. Sebagai salah satu
syarat kelulusan Program
Studi Diploma III Teknik
Elektronika Universitas
Negeri Jakarta.
3. Sebagai sarana dalam
pengaplikasian mata
kuliah yang telah
dipelajariyang
3. Prototype Pencuci Mobil SMS Gateway
(Nopi Supriyanto & Ahmad Fadaq)
3
bermanfaat untuk
kepentingan umum, baik
diaplikasikan ke dalam
dunia industri maupun
dunia pendidikan.
1.5 Manfaat Pelaksanaan
Tugas Akhir
Pembuatan Tugas akhir
diharapkan dapat digunakan
untuk :
1. Sebagai
pengaplikasian di dalam
dunia industri yang
menuntut sistem
otomatis.
2. Memberikan motivasi
kepada mahasiswa teknik
untuk membuat dan
mengembangkan alat
yang belum ada maupun
yang sudah ada.
3. Mengembangkan ilmu
yang diperoleh di
perkuliahan.
4. Pemanfaatan
mikrokontroler untuk
membuat Sistem pencuci
mobil dengan
menggunakan SMS
Gateway
2.1 Mikrokontroler
Mikrokontroler adalah Complete
Chip Computer yang memiliki
kemampuan untuk diprogram dan
digunakan untuk tugas-tugas yang
berorientasi kontrol. Ada perbedaan
mendasar antara mikroprosesor dan
mikrokontroler. Mikroprosesor
hanya berupa single chip CPU
(Central Processing Unit) tanpa
memory dan peripheral lainnya
sebagai pendukung sebuah
komputer, sedangkan mikrokontroler
adalah Compete Chip CPU yang
memiliki ROM/Flash Memory, RAM,
Interface, Serial/Paralel, Timer, dan
Sistem Interrupt.
Keunggulan Mikrokontroler
AVR yaitu memiliki kecepatan
eksekusi program yang lebih cepat
karena sebagian besar instruksi
dieksekusi dalam 1 siklus clock,
lebih cepat debandingkan dengan
MCS51 yang memiliki arsitektur
CISC (Complex Instruction Set
Compute) dimana Mikrokontroler
MCS51 membutuhkan 12 siklus
clock untuk mengeksekusi 1
instruksi. Selain itu, mikrokontroler
AVR memiliki fitur yang lengkap
(ADC Internal, EEPROM Internal,
Timer/Counter, Watchdog, PWM,
Port I/O, Komunikasi Serial,
Komparator, I2C, dll), sehingga
dengan fasilitas yang lengkap ini,
Programmer dan Desainer dapat
menggunakannya untuk berbagai
aplikasi sistem elektronika seperti
Robot, Otomasi Industri, Peralatan
Telekomunikasi, dan berbagai
keperluan lain. Secara umum
mikrokontroler AVR dapat
dikelompokan menjadi 3 kelompok,
yaitu AT90Sxx, ATMega, dan
ATtiny.
2.1.1 Mikrokontroler
ATmega16
ATmega16 mempunyai
dua memori utama, yaitu
Memori Data dan Memori
Program. Selain itu
ATMega16 memiliki
memori EEPROM untuk
menyimpan data,
ATMega16 juga memiliki
16K byte On-Chip In-
System Reprogrammable
Flash Memory untuk
menyimpan program.
4. 4 HAD3ELKA, Vol: 098, No.1 April 2013: 37-48
Fitur-fitur yang dimiliki
ATMEGA16 sebagai berikut
:
1. Mikrokontroler AVR
8 bit yang memiliki
kemampuan tinggi dengan
daya rendah.
2. Arsitektur RISC
dengan Throughput
mencapai 16 MIPS pada
frekuensi 16MHZ.
3. Memiliki kapasitas
Flash Memori 16 Kbyte,
EEPROM 512 Byte, dan
SRAM 1 KByte.
4. Saluran I/O sebanyak
32 buah, yaitu Port A,
Port B, Port C, dan Port
D.
5. CPU yang terdiri dari
32 buah register.
6. Unit Interupsi Internal
dan Eksternal.
7. Port USART untuk
komunikasi serial.
8. Fitur Peripheral :
A. Tiga buah
Timer/Counter dengan
kemampuan
Pembandingan.
a) 2 (dua) buah
Timer/Counter 8 bit
dengan Prescaler terpisah
dan Mode Compare.
b) 1 (satu) buah
Timer/Counter 16 bit
dengan Prescaler terpisah,
Mode Compare, dan Mode
Capture.
B. Real Timer Counter
dengan Oscilator
tersendiri.
C. 4 Channel PWM.
D. 8 Channel, 10-bit
ADC
a. 8 Single-ended
Channel.
b. 7 Differential
Channel hanya pada
kemasan TQFP.
c. 2 Differential
Channel dengan
Programmable Gain1x,
10x, atau 200x.
E. Byte-orinted Two-
Wire Serial Interface.
F. Programmable Serial
USART.
G. Antarmuka SPI.
H. Watchdog Timer
dengan Oscillator Internal.
I. On-Chip Analog
Comparator.
2.1.2 Konfigurasi Pin
ATmega16
Atmega 16 memepunyai
kaki standart 40 pin PID
yang mempunyai fungsi
sendiri-sendiri. Untuk
lebih jelas tentang
konigurasi Pin Atmega 16
bisa di lihat pada gambar
2.1.
Gambar 2.1
Konfigurasi Pin
Atmega 16
5. Prototype Pencuci Mobil SMS Gateway
(Nopi Supriyanto & Ahmad Fadaq)
5
Pada Gambar 2.1
merupakan susunan kaki
standar 40 pin
mikrokontroler AVR
Atmega16. Berikut
penjelasan umum susunan
kaki Atmega16 tersebut:
A. VCC merupakan pin
masukan positif
catudaya. Setiap
peralatan elektronika
digital tentunya butuh
sumber catu daya yang
umumnya sebesar 5 V,
itulah sebabnya di PCB
kit rangkaian
mikrokontroler selalu
dipasang IC regulator
7805.
B. GND sebagai PIN
ground.
C. Port A (PA0 ... PA7)
merupakan pin I/O dua
arah dan dapat
diprogram sebagai pin
masukan ADC.
D. Port B (PB0 ... PB7)
merupakan pin I/O dua
arah dan pin fungsi
khusus, yaitu
Timer/Counter,
Komparator Analog, dan
SPI.
E. Port C (PC0 ... PC7)
merupakan pin I/O dua
arah dan pin fungsi
khusus, yaitu TWI,
komparator analog, dan
Timer Oscilator.
F. Port D (PD0 ... PD7)
merupakan pin I/O dua
arah dan pin fungsi
khusus, yaitu komparator
analog, interupsi
eksternal, dan
komunikasi serial.
G. Reset merupakan pin
yang digunakan untuk
me-reset mikrokontroler
ke kondisi semula.
H. XTAL 1 dan XTAL 2
sebagai pin masukan
clock eksternal. Suatu
mikrokontroler
membutuhkan sumber
detak (clock) agar dapat
mengeksekusi intruksi
yang ada di memori.
Semakin tinggi nilai
kristalnya, maka
semakin cepat pula
mikrokontroler tersebut
dalam mengeksekusi
program.
I. AVCC sebagai pin
masukan tegangan untuk
ADC.
J. AREF sebagai pin
masukan tegangan
referensi.
2.1.3 Komunikasi Serial Atmega
16
Komunikasi serial adalah
komunikasi data yang dilakukan
dengan mentrasmisikan data bit per
bit secara berurutan. Ada dua cara
dalam komunikasi data secara serial,
yaitu komunikasi data serial secara
sinkron dan komunikasi data serial
asinkron. Pada komunikasi data
serial sinkron, clock dikirimkan
bersama-sama dengan data serial,
sedangkan komunikasi data serial
asinkron, clock tidak dikirimkan
bersama data serial, tetapi
dibangkitkan secara sendiri-sendiri
baik pada sisi pengirim (transmitter)
maupun pada sisi penerima
(receiver).
Pada Mikrokontroler Atmega 16
Kompatibel serialnya termasuk jenis
6. 6 HAD3ELKA, Vol: 098, No.1 April 2013: 37-48
sinkron dan asinkron.USART
(Universal Synchronous and
Asynchronous serial Receiver and
Transmitter) terbagi kedalam 3 blok
yaitu clock generator, transmitter,
dan receiver, untuk register control
dipakai bersama oleh semua unit.
Clock generator adalah bagian yang
berhubungan dengan kecepatan
transfer data (baud rate), register
yang bertugas menetukan baud rate
adalah register pasangan UBBR.
Pemancar (transmitter) adalah bagian
yang berhubunga denga pengiriman
data pada pin TX. Perangkat yang
sering digunakan seperti register
UDR sebagai tempat menampung
data yang akan ditransmisikan, flag
TXC sebagai akibat dari data yang di
transmisikan telah sukses, flag
UDRE sebagai indicator jika UDR
kosong dan siap diisikan data yang
akan di transmisikan lagi. Penerima
(receiver) adalah bagian yang
berhubungan dengan penerimaan
data dari RX. Perangkat yang sering
digunakan seperti register UDR
sebagai tempat penampungan data
yang telah diterima, dan flag RXC
sebagai indicator bahwa data telah
sukses diterima.
3.1 Blok Diagram Alat
Blok diagram alat berguna untuk
mempermudah dalam melihat
hubungan antar rangkaian pada alat
pencuci mobil.
Gambar 3.3 Blok Diagram Alat
Pada gambar 3.3 alat mendapat
supply dari 220 VAC, dimana
diturunkan menjadi 24VDC
menggunakan adaptor switching.
Untuk mendapatkan Tegangan
12VDC digunakan Regulator
LM7812 untuk mensuplai Modem
Wavecom, dan Fan DC. Untuk
mendapatkan tegangan 12 VDC,
digunakan regulator LM7805 yang
merubah tegangan 12 VDC menjadi
5 VDC. Tegangan 5 VDC digunakan
untuk mensuplai keperluan tegangan
pada rangkaian elektronik. tegangan.
Tegangan output ini yang kemudian
diolah pada mikrokontroler. Untuk
melakukan komunikasi dengan
modem, mikrokontroler
memerlukan bantuan rangkaian
dengan IC max232 sebagai
komponen komunikasi serial. Output
pada alat ini dikontrol secara
otomatis menggunakan
mikrokontroler mulai, output nya
berupa tegangan yang digunakan
untuk mengaktifkan rangkaian kipas
dan motor wiper , driver relay 1 dan
2.
3.2 Pembuatan program
Dalam pembuatan program meliputi
dua bagian, yaitu perancangan
software (menjelaskan tentang
penggunaan software dalam
membuat program) dan Diagram alir
( memaparkan tentang cara kerja alat
ini dari sisi pemrograman).
3.2.1 Perancangan Software
Pada pembuatan program, digunakan
software CodeVisionAVR C
Compiler. Code Vision merupakan
IDE untuk mikrokontroler jenis AVR
yang sudah dilengkapi dengan
compiler C. Sebagai sebuah IDE,
Code Vision delengkapi dengan
berbagai macam tool, seperti
7. Prototype Pencuci Mobil SMS Gateway
(Nopi Supriyanto & Ahmad Fadaq)
7
Intergrated ISP, Code Wizard
(merupakan fitur paling menarik dari
Code Vision), Intergrated Compiler,
Intergrated Editor sehingga
memudahkan programmer dalam
membuat, mengkompilasi dan men-
download-kan ke target device.
Meskipun begitu, Code Vision masih
memiliki kelemahan, yaitu pada
bagian debugging, code vision tidak
dilengkapi dengan intergrated
debugger sehingga programmer
mengalami kesulitan untuk men-
debug programnya.
Berikut langkah – langkah dalam
pembuatan program :
1. Jalankan software code
vision, untuk memulai pembuatan
projek yang baru pilih File New
Pilih project, kemudian klik tombol
OK. Untuk mempermudah
perhatikan gambar 3.9.
Gambar 3.9 Membuat file baru
2. Setelah mengklik tombol OK,
akan muncul pertanyaan “Do you
want to use the CodeWizardAVR?”
Klik yes. Sekarang kita
menggunakan fitur Code Wizard
untuk mempermudah pemrograman.
3. Pilih Chip yang digunakan,
chip : ATmega16, clock : 11.059200
MHz seperti ditunjukkan pada
gambar 3.10
Gambar 3.10 Jendela pengaturan
chip
4. Kemudian pilih tab Ports
untuk mengatur penggunaan Input.
Pada gambar 3.11 merupakan
gambar salah satu tampilan setting
I/O.
Gambar 3.11 Pengaturan I/O pada
Port D
5. Kemudian pilih tab Ports
untuk mengatur penggunaan Output.
Pada gambar 3.12 merupakan
gambar salah satu tampilan setting
I/O.
8. 8 HAD3ELKA, Vol: 098, No.1 April 2013: 37-48
Gambar 3.12 pengaturan I/O pada
port A
6. Selanjutnya pilih tab LCD
untuk mengatur konfigurasi pin
LCD, untuk lebih jelasnya dapat
dilihat pada gambar 3.13.
Gambar 3.13 Pengaturan pin lcd
7. Fitur lain dari ATmega16,
yang digunakan pada alat yaitu
USART (komunikasi serial). Klik
receiver dan transmitter, kemudian
pilih baudrate 9600, 8 data, 1 stop,
No parity dan mode asynchronous
seperti gambar 3.14.
Gambar 3.14 Pengaturan USART
8. Setelah selesai mengatur,
Klik File ->Generate, Save and
Exit.
9. Kemudian atur downloader
chip yang digunakan. Untuk alat ini
downloader yang digunakan yaitu
USB downloader K-125. Pilih
settingprogrammer.
10. Untuk AVR Chip
Programmer Type pilih Atmel
AVRProg(AVR910), COM
disesuaikan dengan PORT USB nya.
Sedangkan untuk Baudrate pilih
115200.
11. Selanjutnya klik
ProjectConfigure, pilih tab after
build kemudian aktifkan program
chip. Pilih Oke.
12. Tulis program seperti yang
ada pada lembar lampiran.
13. Untuk meng-compile
program, pilih project compile.
Atau bisa menekan tombol F9.
14. Sedangkan untuk meng-
compile sampai langsung
mendownload ke chip. Pilih project
build all atau bisa menekan
ctrl+F9. Bila tidak ada error pada
program maka akan muncul jendela
seperti gambar 3.15 dibawah.
9. Prototype Pencuci Mobil SMS Gateway
(Nopi Supriyanto & Ahmad Fadaq)
9
Gambar 3.15 Memprogram chip
mikrokontroler
15. Klik program the chip untuk
mendownload program kedalam IC
mikrokontroler.
1.1.1 Diagram Alir (Flow
Chart)
Menjelaskan tentang
bagaimana cara kerja dari
“prototype pencuci
mobil dengan sms
gateway”. Pada gambar
3.16 merupakan flow
chart dari cara kerja
“prototype pencuci
mobil dengan sms gate
way”
10
s
10
s
Start
Inisialisasi
Wiper
Nyala
Konveyor
stop
Led Merah
Sensor 1
10s
Start
Inisialisasi Wiper
Nyala
Waiting
Led Merah
End
10. 10 HAD3ELKA, Vol: 098, No.1 April 2013: 37-48
4.2 Pengujian Modem
Pada tahapan pengujian modem
wavecom fastrack digunakan
software bernama Teraterm.
Teraterm merupakan software
yang memiliki fungsi yang sama
dengan hyper terminal yang
terdapat pada windows xp,
namun penggunaan nya lebih
mudah dibandingkan dengan
menggunakan hyper terminal.
Kemudahan nya terletak pada
setting menu untuk serial port
yang cepat dan tampilan nya
yang tidak membingungkan
dibandingkan software
sejenisnya.
Pengaksesan modem wavecom
melalui computer menggunakan
port serial ditujukan guna
mempelajari perintah – perintah
yang terdapat pada modem
wavecom serta respon balik yang
diberikan modem wavecom.
Dengan hal ini diharapkan, dapat
membantu memperjelas prosedur
pengiriman sms dari
mikrokontroler. Karena pada
hakikat nya mikrokontroler dan
komputer memiliki kemampuan
yang sama yaitu komunikasi
serial.
Instruksi – instruksi yang
terdapat pada modem wavecom
didasari oleh AT command. AT
command sebenarnya merupakan
pengembangan dari yang
diberikan kepada modem hayes.
Instruksi AT command selalu
diawali dengan kata “AT” yang
merupakan singkatan dari
ATtention dan diakhiri <CR>
atau carriage return. Dan
kemudian modem akan merespon
ke device yang yang
mengirimkan instruksi.
4.2.1 Pengaturan baudrate
Untuk keperluan sinkronisasi
hubungan antara modem dan device
lain, dibutuhkan baudrate yang
sesuai antara kedua device yang
saling berhubungan. Baud rate
merupakan istilah yang digunakan
untuk kecepatan aliran data.Sehingga
baud rate yang samabisa terjadi
komunikasi antara modem dan
device lain, berikut ini gambar 4.2
adalah pengaturan baud rate pada
modem wavecom.
Gambar 4.1 Setting baud rate
modem wavecom
Perintah yang dikirm pertama ke
modem adalah AT, kemudian
modem akan merspon dengan
mengirimkan OK. Hal ini
menandakan bahwa modem dalam
keadaan baik. Selajutnya mengirim
perintah AT+IPR=?, perintah ini
berfungsi untuk mengetahui
kemungkinan baud rate yang
digunakan untuk komunikasi serial
dilanjutkan dengan OK. Setelah itu,
mengirim perintah AT+IPR=9600.
Perintah ini digunakan untuk
mengatur baud rate modem menjadi
9600 bps, dilanjutkan dengan respon
11. Prototype Pencuci Mobil SMS Gateway
(Nopi Supriyanto & Ahmad Fadaq)
11
OK dari modem. Kemudian
mengirimkan perintah AT&W,
perintah ini berfungsi menyimpan
konfigurasi yang telah dilakukan
kedalam memory non-volatile
(EEPROM) modem wavecom
dilanjutkan dengan respon OK dari
modem yang menandakan perintah
valid.
4.2.2 Pengaturan Mode SMS
Untuk mengirimkan SMS dari
modem wavecom, sebelumnya
diperlukan inisialisasi mode yang
digunakan dalam pengiriman pesan.
Terdapat dua modem yang
disediakan oleh modem wavecom.
Berikut pada gambar 4.2 adalah
gambaran pemberian instruksi untuk
inisialisasi mode pada modem
wavecom.
Gambar 4.2 Setting mode sms
modem wavecom
Perintah pertama yang dikirim ke
modem yaitu AT, perintah ini
dikirimkan untuk mengkonfirmasi
keadaan modem. Modem merespon
dengan OK. Kemudian dikirimkan
perintah AT+CMGF=?, perintah ini
dikirim untuk mengetahui mode apa
yang tersedia. Kemudian modem
akan merespon dengan +CMGF:
<0,1> respon dari modem ini
memberitahukan bahwa tersedia dua
mode yang dapat digunakan untuk
mengirimkan sms yaitu mode 0 dan
1. Mode 0 merepresentasikan mode
SMS PDU, dan Mode 1
mereprenstasikan mode SMS Teks.
Untuk memilih mode SMS Teks,
maka kita harus mengirimkan
instruksi AT+CMGF=1.
4.2.3 Pengiriman SMS
Hal yang perlu dilakukan dalam
melakukan pengiriman sms dengan
menggunkan modem wavecom yaitu
melakukan inisialisasi mode SMS
yang akan digunakan. Berikut
gambar 4.3 merupakan gambar
mengirim sms melalui komputer.
Gambar 4.3 Pengiriman SMS
dengan modem wavecom
Setelah melakukan inisialisasi mode
SMS, dilanjutkan dengan menuliskan
perintah
AT+CMGS=”+628569042833”.
AT+CMGS merupakan instruksi
pada modem wavecom yang berguna
untuk melakukan pengiriman SMS,
ditambahkan dengan nomer ponsel
yang dituju dengan penambahan
petik dua pada awal dan akhir nomer
ponsel.Nomer ponsel yang dituju
juga dilengkapi dengan kode telpon
Negara Indonesia.Setelah menekan
enter maka akan muncul karakter „ >
‟ ini merupakan tanda untuk
menuliskan pesan yang akan dikirim.
Selanjutnya diharuskan menekan
tombol Ctrl+Z untuk mengirimkan
pesan yang telah ditulis sebelumnya.
Kemudian modem akan merespon
dengan mengirimkan +CMGS: 88
dan OK yang menandakan pesan
telah terkirim.
12. 12 HAD3ELKA, Vol: 098, No.1 April 2013: 37-48
DAFTAR PUSTAKA
Ardianto,Heri. Juli 2008.Pemrograman Mikrokontroler AVR ATMEGA 16
menggunakan Bahasa C (CodeVision AVR).Bandung : Informatika.
Ardyanto. 2011. Prototype Pencuci Mobil Otomatis Berbasis Programmable
Logic Control (PLC). Jakarta: Universitas Negeri Jakarta.
Datasheet ATmega 16. Diakses pada tanggal 10 Oktober 2011 dari Word Wide
Web :http://www.datasheetcatalog.org/datasheet/atmel/2466SS.pdf
Datasheet TIP31. Diakses pada tanggal 18 Januari 2010 dari Word Wide
Web : http://www.fairchildsemi.com/ds/TI/TIP31A.pdf
Lingga,Wardana. 2006. Belajar Sendiri Mikrokontroler AVR Seri ATMega16,
Simulasi Hardware dan Aplikasi. Yogyakarta: Andi.
Malvino, Albert Paul, Prinsip-prinsip Elektronik. Jakarta : ERLANGGA, 1990