ANALISIS PENGARUH INDUSTRI BATU BARA TERHADAP PENCEMARAN UDARA.pdfnarayafiryal8
Industri batu bara telah menjadi salah satu penyumbang utama pencemaran udara global. Proses ekstraksi batu bara, baik melalui penambangan terbuka maupun penambangan bawah tanah, menghasilkan debu dan gas beracun yang dilepaskan ke atmosfer. Gas-gas tersebut termasuk sulfur dioksida (SO2), nitrogen oksida (NOx), dan partikel-partikel halus (PM2.5) yang berbahaya bagi kesehatan manusia dan lingkungan. Selain itu, pembakaran batu bara di pembangkit listrik dan industri menyebabkan emisi karbon dioksida (CO2), yang merupakan penyebab utama perubahan iklim global dan pemanasan global.
Pencemaran udara yang disebabkan oleh industri batu bara juga memiliki dampak lokal yang signifikan. Di sekitar area penambangan, debu batu bara yang dihasilkan dapat mengganggu kesehatan masyarakat dan ekosistem lokal. Paparan terus-menerus terhadap debu batu bara dapat menyebabkan masalah pernapasan seperti asma dan bronkitis, serta berkontribusi pada penyakit paru-paru yang lebih serius. Selain itu, hujan asam yang disebabkan oleh emisi sulfur dioksida dapat merusak tanaman, air tanah, dan ekosistem sungai, mengancam keberlanjutan lingkungan di sekitar lokasi industri batu bara.
ANALISIS PENGARUH INDUSTRI BATU BARA TERHADAP PENCEMARAN UDARA.pdfnarayafiryal8
Industri batu bara telah menjadi salah satu penyumbang utama pencemaran udara global. Proses ekstraksi batu bara, baik melalui penambangan terbuka maupun penambangan bawah tanah, menghasilkan debu dan gas beracun yang dilepaskan ke atmosfer. Gas-gas tersebut termasuk sulfur dioksida (SO2), nitrogen oksida (NOx), dan partikel-partikel halus (PM2.5) yang berbahaya bagi kesehatan manusia dan lingkungan. Selain itu, pembakaran batu bara di pembangkit listrik dan industri menyebabkan emisi karbon dioksida (CO2), yang merupakan penyebab utama perubahan iklim global dan pemanasan global.
Pencemaran udara yang disebabkan oleh industri batu bara juga memiliki dampak lokal yang signifikan. Di sekitar area penambangan, debu batu bara yang dihasilkan dapat mengganggu kesehatan masyarakat dan ekosistem lokal. Paparan terus-menerus terhadap debu batu bara dapat menyebabkan masalah pernapasan seperti asma dan bronkitis, serta berkontribusi pada penyakit paru-paru yang lebih serius. Selain itu, hujan asam yang disebabkan oleh emisi sulfur dioksida dapat merusak tanaman, air tanah, dan ekosistem sungai, mengancam keberlanjutan lingkungan di sekitar lokasi industri batu bara.
2. MATERI HARI INI
KOMUNIKASI SPEKTRUM TERSEBAR (SPREAD
SPECTRUM):
• KONSEP KOMUNIKASI SPEKTRUM TERSEBAR
• DSSS (DIRECT-SEQUENCE SPREAD SPECTRUM)
• FHSS (FREQUENCY-HOPING SPREAD SPECTRUM)
3. INTRO + KONSEP
• SPEKTRUM SPECTRE
• SPEKTRUM TERSEBAR BERAWAL DARI TEKNOLOGI RADAR YANG DIBUAT PADA
MASA PERANG DUNIA KE II
(HTTP://WWW.EXPLAINTHATSTUFF.COM/RADAR.HTML)
• CIRI KHAS:
• ADA PROSES PENYEBARAN SPEKTRUM SEHINGGA YANG DITRANSMISIKAN
LEBIH BESAR DARIPADA FREKUENSI MINIMUM YANG DIBUTUHKAN YANG
MENTRANSMISIKAN INFORMASI.
• SETIAP PENGGUNA DIIDENTIFIKASI OLEH SEBUAH SINYAL KODE / SINYAL
PENYEBAR YANG MEMILIKI KECEPATAN SINYAL YANG JAUH LEBIH TINGGI
DARIPADA KECEPATAN SINYAL PEMBAWA INFORMASI
• TERDAPAT PROSES PEMAMPATAN SPEKTRUM PADA SISI PENERIMA UNTUK
MEMPEROLEH KEMBAII SINYAL YANG ASLI
5. GAINS
• IMMUNITY FROM VARIOUS NOISE AND MULTIPATH
DISTORTION
• INCLUDING JAMMING
• CAN HIDE/ENCRYPT SIGNALS
• ONLY RECEIVER WHO KNOWS SPREADING CODE CAN
RETRIEVE SIGNAL
6
6. Direct Sequence Spread Spectrum (DSSS)
• Pada DSSS sinyal informasi berbentuk sinyal NRZ yang memiliki tegangan +1 Volt
dan -1 Volt
• Untuk menjamin agar sistem komunikasi spektrum tersebar DSSS dapat terjadi,
maka lebar pita frekuensi (satuan Hertz) harus lebih besar daripada besaran sinyal
informasi yang dibawa (satuan bPs)
7. 10
Primary Uses of Wi-Fi:
• LAN extensions
• Cross-building interconnect
• Ad-hoc networking
• Nomadic access
Working on 2,4 GHz frequency
9. Frequency-Hoping Spread Sprectrum (FHSS)
• Sinyal di broadcast melalui serangkaian frekuensi yang acak
• Sinyal yang memuat informasi “melompat-lompat” secara acak
didalam rentang frekuensi tertentu
• Kekacauan sinyal (Jam) pada satu frekuensi hanya
mempengaruhi beberapa bit
11. Continue ......
• Salah satu implementasi dari FHSS adalah bluetooth.
• Bluetooth menghubungkan beberapa perangkat kedalam satu
jaringan dengan jarak pendek melalui gelombang radio
• Bluetooth beroperasi pada frekuensi 2,4 GHz dengan jumlah
kanal sebanyak 79 dengan masing-masing kanal memiliki lebar
sebesar 1 Mhz.
• Sinyal FHSS melakukan Hop diantara 79 kanal tersebut dengan
kecepatan 1600 hop per detik.