Dokumen tersebut membahas tentang pentingnya teknologi pertanian modern dalam meningkatkan produktivitas dan kualitas pertanian di Indonesia. Secara singkat, teknologi pertanian modern seperti traktor dan alat pertanian canggih dapat meningkatkan efisiensi produksi, mengurangi kerusakan hasil panen, dan menjamin kualitas dan kuantitas produksi yang lebih baik.
Bio energi berbasis jagung dan pemanfaatan limbahnyaBagas Prayitna
1. Limbah jagung berpotensi sebagai sumber energi terbarukan melalui konversi menjadi bahan bakar padat, gasifikasi, etanol, dan biodiesel.
2. Pemanfaatan optimal limbah jagung perlu diteliti agar mendapatkan manfaat ekonomi maksimal sambil memperhatikan penggunaannya untuk pakan ternak.
3. Kendala pengembangan energi dari limbah jagung antara lain lokasi produksi jagung yang tersebar dan biaya transportasi yang tinggi
Dokumen tersebut membahas rencana diseminasi hasil pengkajian penerapan inovasi teknologi pertanian untuk peningkatan indeks pertanaman di Sumatera Selatan. Tujuan pengkajian ini adalah meningkatkan produktivitas lahan sawah tadah hujan dan lahan kering dengan memanfaatkan teknologi budidaya yang tepat seperti varietas unggul dan pola tanam yang efisien. Pengkajian akan dilakukan di Kabupaten Ogan Komering Ilir dengan
konversi lahan kopi menjadi tanaman pekaranganAris Pamungkas
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut membahas tentang konversi lahan kopi menjadi tanaman pekarangan rumah di Dusun Petung, Desa Kepuharjo. Lahan kopi yang dahulu menjadi komoditas utama masyarakat kini banyak yang berubah fungsi menjadi lahan lain seperti rumput atau tanaman buah. Dokumen ini berisi latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, dan metode penel
Dokumen tersebut membahas tentang pentingnya teknologi pertanian modern dalam meningkatkan produktivitas dan kualitas pertanian di Indonesia. Secara singkat, teknologi pertanian modern seperti traktor dan alat pertanian canggih dapat meningkatkan efisiensi produksi, mengurangi kerusakan hasil panen, dan menjamin kualitas dan kuantitas produksi yang lebih baik.
Bio energi berbasis jagung dan pemanfaatan limbahnyaBagas Prayitna
1. Limbah jagung berpotensi sebagai sumber energi terbarukan melalui konversi menjadi bahan bakar padat, gasifikasi, etanol, dan biodiesel.
2. Pemanfaatan optimal limbah jagung perlu diteliti agar mendapatkan manfaat ekonomi maksimal sambil memperhatikan penggunaannya untuk pakan ternak.
3. Kendala pengembangan energi dari limbah jagung antara lain lokasi produksi jagung yang tersebar dan biaya transportasi yang tinggi
Dokumen tersebut membahas rencana diseminasi hasil pengkajian penerapan inovasi teknologi pertanian untuk peningkatan indeks pertanaman di Sumatera Selatan. Tujuan pengkajian ini adalah meningkatkan produktivitas lahan sawah tadah hujan dan lahan kering dengan memanfaatkan teknologi budidaya yang tepat seperti varietas unggul dan pola tanam yang efisien. Pengkajian akan dilakukan di Kabupaten Ogan Komering Ilir dengan
konversi lahan kopi menjadi tanaman pekaranganAris Pamungkas
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut membahas tentang konversi lahan kopi menjadi tanaman pekarangan rumah di Dusun Petung, Desa Kepuharjo. Lahan kopi yang dahulu menjadi komoditas utama masyarakat kini banyak yang berubah fungsi menjadi lahan lain seperti rumput atau tanaman buah. Dokumen ini berisi latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, dan metode penel
Motor bakar adalah mesin yang mengubah energi kimia bahan bakar menjadi energi panas melalui proses pembakaran, kemudian energi panas tersebut diubah menjadi energi mekanik. Motor bakar digunakan sebagai sumber tenaga utama pada traktor pertanian. Pemeliharaan dan perawatan motor bakar harus memperhatikan komponen-komponen utamanya seperti silinder, sistem bahan bakar, katup, dan sistem pendingin agar dapat berfungsi dengan
Mata kuliah Pengantar Teknologi Produksi Tanaman memberikan kompetensi kepada mahasiswa tentang konsep produksi tanaman pertanian, karakteristik tanaman, dan teknik budidaya. Tujuannya adalah memberikan wawasan kepada mahasiswa untuk mencapai produksi maksimum dan lestari melalui penjelasan konsep keagronomian.
Dokumen tersebut membahas perspektif pengembangan pertanian bio-industri di Indonesia. Pertanian bio-industri adalah sistem pertanian yang memanfaatkan seluruh sumber daya hayati dan limbah pertanian menjadi berbagai produk bernilai tambah tinggi melalui proses bio-industri. Tujuannya antara lain menghasilkan pangan beragam dan sehat serta produk-produk pertanian lainnya yang bernilai ekonomi lebih tinggi.
Dokumen tersebut membahas konsep pembangunan pertanian berkelanjutan menurut beberapa teori dan pendekatan. Teori A.T. Mosher menekankan peningkatan produktivitas, namun kurang memperhatikan lingkungan. Pembangunan pertanian berkelanjutan memperhatikan tiga aspek (Planet, Profit, People). Pertanian organik dan pendekatan agropolitan merupakan contoh pembangunan pertanian berkelanjutan yang ramah lingkungan dan
Teknologi pertanian modern semakin berkembang pesat dengan munculnya konsep pertanian presisi berbasis satelit dan digital. Teknologi ini memungkinkan pengelolaan lahan dan panen yang lebih efisien dan ramah lingkungan. Program studi pertanian di Instiper telah mengembangkan alat dan aplikasi untuk komoditas seperti kelapa sawit, kopi, dan kakao guna mendukung pertanian modern di Indonesia.
[Ringkasan]
Pengkajian ini bertujuan untuk mengembangkan budidaya kedelai di lahan kering pasang surut Sumatera Selatan dengan meningkatkan produktivitas. Pengkajian akan dilaksanakan di Kabupaten Banyuasin pada lahan seluas 5 ha dengan melibatkan petani sebagai kooperator. Teknologi yang akan ditingkatkan meliputi varietas, pemupukan, dan alat tanam. Hasil diharapkan berupa paket teknologi budidaya kedelai yang adaptif unt
PDF PROPOSAL RANCANG BAGUN ALAT PENCETAK BRIKET DENGAN MENGGUNAKAN SISTEM PRE...firmanahyuda
Teks tersebut membahas tentang rancangan alat pencetak briket dari limbah sekam padi menggunakan sistem press ulir sentrifugal. Ia menjelaskan latar belakang permasalahan pemanfaatan limbah sekam padi, tujuan penelitian untuk merancang alat tersebut, serta manfaatnya bagi agroindustri dan pemanfaatan limbah. Tinjauan pustaka membahas tentang karakteristik sekam padi, sistem press yang ada, dan k
Laporan praktikum ini membahas pengenalan dasar dan identifikasi alat mesin pertanian. Terdapat penjelasan tentang latar belakang, tujuan, dan manfaat praktikum. Juga dilakukan tinjauan pustaka mengenai alat pemanen padi tradisional dan modern beserta prinsip kerjanya. Dilakukan pengamatan terhadap mesin pemanen reaper dan combine harvester untuk mendapatkan spesifikasi dan bagian-bagiannya.
Tiga kalimat ringkasan dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi produksi jagung seperti luas lahan, benih, pupuk, dan tenaga kerja. Penelitian menunjukkan bahwa benih berpengaruh nyata terhadap produksi jagung sedangkan faktor lain tidak. Analisis menghasilkan nilai RTS 0,98 yang menunjukkan kondisi penurunan hasil skala.
Dokumen tersebut membahas tentang pengembangan alat-alat pertanian (alsintan) di Indonesia. Alsintan dipandang penting untuk meningkatkan produktivitas dan efisiensi pertanian serta menekan biaya produksi petani. Beberapa poin penting pengembangan alsintan adalah melibatkan partisipasi petani dan industri alsintan, mendukung ketersediaan suku cadang, serta mengembangkan alsintan yang sesuai dengan kebutuhan nyata petani. Orientasi
Tiga kalimat:
Dokumen ini membahas pengembangan alat pengering hasil pertanian yang menggunakan energi surya untuk mengeringkan biji kakao di daerah pedesaan Sumatera Barat. Alat ini mampu mengeringkan 48 kg biji kakao dari kadar air 66% menjadi 6% dalam waktu empat hari, lebih cepat dari pengeringan tradisional. Uji coba menunjukkan efisiensi termal rata-rata alat sebesar 34
Dokumen ini membahas rencana diseminasi hasil pengkajian model pertanian bioindustri berbasis tanaman pangan di lahan pasang surut Sumatera Selatan. Model ini bertujuan mengembangkan pertanian berkelanjutan dengan memanfaatkan seluruh limbah pertanian menjadi berbagai produk bernilai tambah. Dokumen ini juga menjelaskan konsep bioindustri, pohon masalah, dan kendala pengembangan model ini serta solusi untuk meningkatkan kualitas dan k
Dokumen tersebut merangkum hasil penelitian mengenai pengaruh penerapan teknologi pertanian terhadap peningkatan pendapatan petani di lahan pasang surut di Kabupaten Tanah Laut, Kalimantan Selatan. Teknologi yang diintroduksikan meliputi varietas unggul padi, pemupukan berimbang, dan pengendalian hama pada komoditas padi serta introduksi varietas unggul ternak itik dan peningkatan manajemen pemeliharaan pada komoditas
43108111 analisis nilai tambah agroindustri chips jagungYoedha Syasongkho
Teks ini membahas analisis nilai tambah dari agroindustri chips jagung di Desa Kaloling, Kabupaten Bantaeng. Penelitian menunjukkan bahwa agroindustri chips jagung memberikan keuntungan Rp 3,6 juta dengan nilai tambah Rp 7,6 ribu per proses produksi. Nilai tambah tersebut memberikan imbalan tenaga kerja Rp 3,4 ribu dan keuntungan Rp 4,2 ribu. Hal ini mengindikasikan agroindustri chips jagung dapat meningkatkan pend
Motor bakar adalah mesin yang mengubah energi kimia bahan bakar menjadi energi panas melalui proses pembakaran, kemudian energi panas tersebut diubah menjadi energi mekanik. Motor bakar digunakan sebagai sumber tenaga utama pada traktor pertanian. Pemeliharaan dan perawatan motor bakar harus memperhatikan komponen-komponen utamanya seperti silinder, sistem bahan bakar, katup, dan sistem pendingin agar dapat berfungsi dengan
Mata kuliah Pengantar Teknologi Produksi Tanaman memberikan kompetensi kepada mahasiswa tentang konsep produksi tanaman pertanian, karakteristik tanaman, dan teknik budidaya. Tujuannya adalah memberikan wawasan kepada mahasiswa untuk mencapai produksi maksimum dan lestari melalui penjelasan konsep keagronomian.
Dokumen tersebut membahas perspektif pengembangan pertanian bio-industri di Indonesia. Pertanian bio-industri adalah sistem pertanian yang memanfaatkan seluruh sumber daya hayati dan limbah pertanian menjadi berbagai produk bernilai tambah tinggi melalui proses bio-industri. Tujuannya antara lain menghasilkan pangan beragam dan sehat serta produk-produk pertanian lainnya yang bernilai ekonomi lebih tinggi.
Dokumen tersebut membahas konsep pembangunan pertanian berkelanjutan menurut beberapa teori dan pendekatan. Teori A.T. Mosher menekankan peningkatan produktivitas, namun kurang memperhatikan lingkungan. Pembangunan pertanian berkelanjutan memperhatikan tiga aspek (Planet, Profit, People). Pertanian organik dan pendekatan agropolitan merupakan contoh pembangunan pertanian berkelanjutan yang ramah lingkungan dan
Teknologi pertanian modern semakin berkembang pesat dengan munculnya konsep pertanian presisi berbasis satelit dan digital. Teknologi ini memungkinkan pengelolaan lahan dan panen yang lebih efisien dan ramah lingkungan. Program studi pertanian di Instiper telah mengembangkan alat dan aplikasi untuk komoditas seperti kelapa sawit, kopi, dan kakao guna mendukung pertanian modern di Indonesia.
[Ringkasan]
Pengkajian ini bertujuan untuk mengembangkan budidaya kedelai di lahan kering pasang surut Sumatera Selatan dengan meningkatkan produktivitas. Pengkajian akan dilaksanakan di Kabupaten Banyuasin pada lahan seluas 5 ha dengan melibatkan petani sebagai kooperator. Teknologi yang akan ditingkatkan meliputi varietas, pemupukan, dan alat tanam. Hasil diharapkan berupa paket teknologi budidaya kedelai yang adaptif unt
PDF PROPOSAL RANCANG BAGUN ALAT PENCETAK BRIKET DENGAN MENGGUNAKAN SISTEM PRE...firmanahyuda
Teks tersebut membahas tentang rancangan alat pencetak briket dari limbah sekam padi menggunakan sistem press ulir sentrifugal. Ia menjelaskan latar belakang permasalahan pemanfaatan limbah sekam padi, tujuan penelitian untuk merancang alat tersebut, serta manfaatnya bagi agroindustri dan pemanfaatan limbah. Tinjauan pustaka membahas tentang karakteristik sekam padi, sistem press yang ada, dan k
Laporan praktikum ini membahas pengenalan dasar dan identifikasi alat mesin pertanian. Terdapat penjelasan tentang latar belakang, tujuan, dan manfaat praktikum. Juga dilakukan tinjauan pustaka mengenai alat pemanen padi tradisional dan modern beserta prinsip kerjanya. Dilakukan pengamatan terhadap mesin pemanen reaper dan combine harvester untuk mendapatkan spesifikasi dan bagian-bagiannya.
Tiga kalimat ringkasan dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi produksi jagung seperti luas lahan, benih, pupuk, dan tenaga kerja. Penelitian menunjukkan bahwa benih berpengaruh nyata terhadap produksi jagung sedangkan faktor lain tidak. Analisis menghasilkan nilai RTS 0,98 yang menunjukkan kondisi penurunan hasil skala.
Dokumen tersebut membahas tentang pengembangan alat-alat pertanian (alsintan) di Indonesia. Alsintan dipandang penting untuk meningkatkan produktivitas dan efisiensi pertanian serta menekan biaya produksi petani. Beberapa poin penting pengembangan alsintan adalah melibatkan partisipasi petani dan industri alsintan, mendukung ketersediaan suku cadang, serta mengembangkan alsintan yang sesuai dengan kebutuhan nyata petani. Orientasi
Tiga kalimat:
Dokumen ini membahas pengembangan alat pengering hasil pertanian yang menggunakan energi surya untuk mengeringkan biji kakao di daerah pedesaan Sumatera Barat. Alat ini mampu mengeringkan 48 kg biji kakao dari kadar air 66% menjadi 6% dalam waktu empat hari, lebih cepat dari pengeringan tradisional. Uji coba menunjukkan efisiensi termal rata-rata alat sebesar 34
Dokumen ini membahas rencana diseminasi hasil pengkajian model pertanian bioindustri berbasis tanaman pangan di lahan pasang surut Sumatera Selatan. Model ini bertujuan mengembangkan pertanian berkelanjutan dengan memanfaatkan seluruh limbah pertanian menjadi berbagai produk bernilai tambah. Dokumen ini juga menjelaskan konsep bioindustri, pohon masalah, dan kendala pengembangan model ini serta solusi untuk meningkatkan kualitas dan k
Dokumen tersebut merangkum hasil penelitian mengenai pengaruh penerapan teknologi pertanian terhadap peningkatan pendapatan petani di lahan pasang surut di Kabupaten Tanah Laut, Kalimantan Selatan. Teknologi yang diintroduksikan meliputi varietas unggul padi, pemupukan berimbang, dan pengendalian hama pada komoditas padi serta introduksi varietas unggul ternak itik dan peningkatan manajemen pemeliharaan pada komoditas
43108111 analisis nilai tambah agroindustri chips jagungYoedha Syasongkho
Teks ini membahas analisis nilai tambah dari agroindustri chips jagung di Desa Kaloling, Kabupaten Bantaeng. Penelitian menunjukkan bahwa agroindustri chips jagung memberikan keuntungan Rp 3,6 juta dengan nilai tambah Rp 7,6 ribu per proses produksi. Nilai tambah tersebut memberikan imbalan tenaga kerja Rp 3,4 ribu dan keuntungan Rp 4,2 ribu. Hal ini mengindikasikan agroindustri chips jagung dapat meningkatkan pend
1. Membangun kegiatan perhutanan sosial dengan tanaman bintaro untuk menghasilkan bioenergi pada kawasan hutan produksi dan sentra produksi pangan.
2. Tanaman bintaro dapat menghasilkan 1,8 ton biodiesel per hektar setara dengan 10 juta rupiah per tahun, sekaligus menyerap emisi karbon dioksida.
3. Kegiatan ini dapat mendorong peningkatan produktivitas petani serta insentif untuk menjaga ketahanan
Pemanfaatan data cuaca untuk kegiatan pertanian fixxxxxxxxxxxAl Hafiz
Makalah ini membahas tentang pemanfaatan data cuaca untuk kegiatan pertanian, meliputi pewilayahan agroklimat untuk menentukan kesesuaian lahan dan tanaman, sistem peringatan dini untuk kekeringan dan banjir, memprediksi serangan hama dan penyakit, pendugaan hasil menggunakan model simulasi, serta perencanaan irigasi.
Manajemen usaha pelayanan jasa alat mesinKhairul Amri
UPJA di Kecamatan Mappedeceng merencanakan berbagai aspek seperti sarana pergudangan, pelatihan petani, pengadaan dan pemeliharaan alat, sistem sewa, jadwal kerja operator, dan evaluasi secara jangka panjang, tahunan, dan musiman. Perencanaan mencakup luas lahan yang akan diolah, biaya, penunjukan operator, dan jadwal kerja.
Studi kasus audit energi terinci pada unit cooking plant industri pulp dan kertas menemukan tiga peluang penghematan energi utama. Pertama, optimalisasi parameter kualitas pulp untuk mengatur konsumsi uap pemasakan. Kedua, pemanfaatan uap limbah untuk pencucian log. Ketiga, perbaikan isolasi pipa panas untuk mengurangi rugi panas. Audit energi ini diharapkan dapat mengidentifikasi peluang penghematan energi yang signifikan di industri.
PENGEMBANGAN MODEL KEMITRAAN AGRIBISNIS: ASPEK MEKANISASI PERTANIANRepository Ipb
Dokumen ini membahas pengembangan model kemitraan agribisnis dengan fokus pada aspek mekanisasi pertanian. Kemitraan antara petani dan pengolah diharapkan dapat mengatasi hambatan seperti ketersediaan bahan baku, mutu hasil pengolahan, dan pemasaran. Mekanisasi pertanian dapat mendukung kemitraan ini melalui pelayanan pengolahan tanah, pemeliharaan tanaman, dan pengangkutan hasil. Proses penyiapan
BUKU ADMINISTRASI GURU KELAS SD 2024 /2025Redis Manik
Buku administrasi guru kelas SD adalah serangkaian dokumen dan catatan yang digunakan oleh guru untuk mengelola kegiatan pembelajaran dan administrasi kelas secara efektif. Buku-buku ini membantu guru dalam merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi proses pembelajaran serta memastikan kelancaran operasional kelas. Berikut adalah beberapa jenis buku administrasi yang umumnya digunakan oleh guru kelas SD:
Buku Induk Siswa: Berisi data pribadi siswa, seperti nama, tanggal lahir, alamat, nomor induk siswa, dan informasi penting lainnya.
Buku Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP): Dokumen perencanaan yang berisi rencana kegiatan pembelajaran yang akan dilaksanakan oleh guru setiap hari atau setiap minggu.
Buku Program Tahunan (Prota): Dokumen yang berisi rencana kegiatan pembelajaran yang akan dilaksanakan selama satu tahun ajaran.
Buku Program Semester (Promes): Dokumen yang berisi rencana kegiatan pembelajaran yang akan dilaksanakan selama satu semester.
Buku Agenda Harian: Catatan harian tentang kegiatan pembelajaran yang dilakukan setiap hari, termasuk materi yang diajarkan dan kegiatan siswa.
Buku Absensi Siswa: Catatan kehadiran siswa setiap hari, termasuk alasan ketidakhadiran jika ada.
Buku Nilai: Catatan penilaian hasil belajar siswa, termasuk nilai ulangan harian, tugas, ujian tengah semester, dan ujian akhir semester.
Buku Catatan Prestasi dan Pelanggaran Siswa: Berisi catatan tentang prestasi yang diraih siswa serta pelanggaran yang dilakukan dan tindakan yang diambil.
Buku Inventaris Kelas: Catatan inventaris barang-barang yang ada di kelas, seperti peralatan belajar, alat peraga, dan buku-buku.
Buku Kas Kelas: Catatan tentang keuangan kelas, termasuk pemasukan dan pengeluaran dana kelas.
Buku Laporan Harian dan Bulanan: Laporan tentang kegiatan dan perkembangan siswa serta kondisi kelas yang dibuat setiap hari atau setiap bulan.
Buku Piket Guru: Catatan tentang tugas piket harian guru untuk mengawasi kegiatan di sekolah dan kelas.
Buku administrasi ini membantu guru dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya dengan lebih terorganisir dan efisien, serta memudahkan dalam pelaporan dan evaluasi kegiatan pembelajaran.
0851 5645 4808 Info Lowongan PKL Jurusan TKJ Temanggung, Info Persyaratan PKL...perusahaan704
Info Perusahaan PKL Jurusan TKJ Temanggung, Info Pendaftaran PKL Jurusan TKJ Temanggung, Info Tempat PKL Jurusan TKJ Temanggung, Info Lokasi PKL Jurusan TKJ Temanggung, Info Jadwal PKL Jurusan TKJ Temanggung
UNIKBET : Link Slot Gacor Pragmatic Play Bisa Deposit Memakai Bank BPD DIY Ad...unikbetslotbankmaybank
Pada hari ini 06 Juni 2024, Link Slot Gacor Pragmatic Play Deposit BPD DIY Promo Bonus Terbesar Banyak Promo Spektakuler di provider Pragmatic Play adalah Unikbet karena berlicensi resmi internasional. Maka dari itu, Untuk anda para pemain slot online yang berada di kota Parung Panjang, bisa bermain dengan tenang dan aman. Berikut rekomendasi daftar situs slot bisa deposit pakai BPD DIY khusus untuk anda yang berlokasi di Kota Parung Panjang:
1. Slot Gates of Gatot Kaca 1000
2. Slot Sugar Rush 1000
3. Slot Aztec Gems
4. Slot Way of Ninja
5. Slot Joker's Jewels
6. Nexus Gates of Olympus™
MODERN!!! WA 0821 7001 0763 (ALUMINOS) Pintu Kaca Aluminium di Buleleng.pptxFORTRESS
MODERN!!! WA 0821 7001 0763 (ALUMINOS) Pintu Kaca Aluminium di Buleleng, Pintu Aluminium Kaca di Kuta Selatan, Pintu Aluminium Minimalis di Bangli, Daun Pintu Aluminium di Jembrana, Pintu Kamar Aluminium di Pekutatan.
ALUMINOS FORTRESS adalah produk Pintu Baja Motif Kayu Sebuah terobosan inovasi terbaru sebagai alternatif pengganti pintu rumah konvensional yang mengunakan material baja sebagai bahan baku utamanya.
Tingkatkan Keamanan Rumah Anda dengan 13 Keunggulan Fortress Pintu Baja!
- Material Baja Berkualitas Tinggi.
- Finishing dengan Pola Serat Kayu Alami.
- Kusen Baja dengan Detail Architrave yang Anggun.
- Engsel Baja Tersembunyi dalam 4 Set.
- Sistem Penguncian 5 Titik dengan Kunci Utama.
- Sistem Keamanan A-B Lock dengan 7 Kunci Elektronik.
- Dilengkapi dengan Slot/Grendel untuk Penguncian Tambahan.
- Terdapat Lubang Pengintip.
- Pelindung Karet pada Kusen dan Daun Pintu.
- Lapisan Honeycomb Paper sebagai Penyerap Suara.
- Lapisan PE-Film untuk Perlindungan Tambahan.
- Dilengkapi dengan 6 Set Baut Pemasangan.
- Memiliki Ambang Pintu yang Kokoh.
Dapatkan keamanan yang tak tertandingi dengan Fortress Pintu Baja, solusi pintu yang kuat dan tahan lama untuk melindungi rumah Anda.
Hubungi Kami Segera (0821-7001-0763)
Head Office (Kantor Pusat) :
Jl. Raya Binong Jl. Kp. Cijengir No. 99, Rt.005/Rw.003, Binong, Kec. Curug, Kabupaten Tangerang, Banten 15810
Kantor Cabang JBS : (Solo, Pekanbaru, Surabaya, Lampung, Palembang, Kendari, Makassar, Balikpapan, Medan, Dan Kota Lainnya Menyusul)
Provinsi Bali Meliputi : Kab Badung-Mangupura, Kab Bangli, Kab Buleleng-Singaraja, Kab Gianyar, Kab Jembrana-Negara, Kab Karangasem-Amlapura, Kab Klungkung-Semarapura, Kab Tabanan, Kota Denpasar Dan Seluruh Kota Se-Indonesia.
#pintukacaaluminiumdibuleleng #pintualuminiumkacadikutaselatan #pintualuminiumminimalisdibangli #daunpintualuminiumdijembrana #pintukamaraluminiumdipekutatan
Pintu Kaca Aluminium di Buleleng, Toko Pintu Aluminium Terdekat di Kuta Utara, Pintu Kusen Aluminium di Kintamani, Pintu Wc Aluminium di Melaya, Kusen Dan Pintu Aluminium di Blahbatuh.
UNIKBET : Bandar Slot Pragmatic Play Ada Deposit Via Bank Aceh Syariah Resmi ...unikbetslotbankmaybank
Pada hari ini 07 Juni 2024, Link Slot Gacor Pragmatic Play Deposit Bank Aceh Syariah Promo Bonus Terbesar Banyak Promo Spektakuler di provider Pragmatic Play adalah Unikbet karena berlicensi resmi internasional. Maka dari itu, Untuk anda para pemain slot online yang berada di kota Cikampek, bisa bermain dengan tenang dan aman. Berikut rekomendasi daftar situs slot bisa deposit pakai Bank Aceh Syariah khusus untuk anda yang berlokasi di Kota Cikampek:
1. Slot Gates of Gatot Kaca 1000
2. Slot Sugar Rush 1000
3. Slot Aztec Gems
4. Slot Way of Ninja
5. Slot Joker's Jewels
6. Nexus Gates of Olympus™
Kepada anda para warga kota Cikampek, jangan menunggu terlalu lama lagi. Buruan daftar akun slot Bank Aceh Syariah resmi anda hanya di unikbet sekarang juga.
Hubungi kontak resmi kami :
» Telegram : 0813 7044 7146
» Link Daftar : unikbet . link / daftar
» Whatsapp : 0813 7044 7146
Atau Langsung ketik di Google : " UNIKBET "
#Cikampek #slotBankAcehSyariah #slotviaBankAcehSyariah #daftarslotBankAcehSyariah #unikbet
ATRIUM GAMING : Slot Gacor Mudah Menang Terbaru 2024sayangkamuu240203
Hallo Selamat Datang di Situs ATRIUM GAMING, website TERBAIK dan terpercaya. Meyediakan Berbagai Macam Jenis Permainan Dari SportBook, Slot, Live Casino, Fishing, Lottry, Poker dan Berbagai Game Lainnya,
1.Bonus New Member 50%
2.Garansi Kekalahan 100%
3.Event Scatter Pojok Pracmatic Play
4.Event Scatter Pracmatic Play
5.Event Scatter PG SOFT
6.Event Bonus Perkalian Pragmatic Play.
main di mahjong ways dapat SCATTER emas hitam, wah di jamin seru pasti nya , modal recehan bisa jackpot jutaan , dan masih banyak bonus lainnya yang menguntungkan bagi new member & old member
ayo buruan daftar di Atrium Gaming, Kakak menang kita pun senang!!!
════════ ═════════════════ 💸 DEPOSIT VIA BANK & E-MONEY 💸 📥 Minimal Deposit 5.000 📥 📤 Minimal Withdraw 50.000 📤
Untuk Minimal Deposit Via Pulsa Telkomsel & XL Tanpa Potongan;
💸 IDR 10.000 / Rp 10RB 💸
══ ════════════ ═══════════ YUK BURUAN LANGSUNG JOIN DI LINK YANG ADA DI BIO KAMI YA
☎ http://wa.me/+62812-6407-2244
🌐 https://heylink.me/SlotGacorMudahMenang2024/
🌐 https://mez.ink/situsvipgacor
🌐 https://bio.site/AtriumGamingGACOR
🌐 https://bio.link/situsmudahmenang2024
🌐 https://bit.ly/m/AtriumGamingOffcial
Dalam permainan judi online ada yang namanya keberuntungan dan keberuntungan itu tidak ada di semua slot online,Akan tetapi jika anda main di situ ATRIUM GAMING dijamin anda bakalan betah dikarenkan situs online №1 di INDONESIA ini slot yang paling mudah mencari kemenangan,Jika anda tidak percaya silahkan dicoba bonus dan evet menanti kehadiran anda.!!!
ATRIUM GAMING Link Slot online mudah menang terbaru dari kamboja yang di dukung dengan server slot online yang di kenal dengan nama SERVER UG dan juga di kenal oleh sloter indonesia dengan server yang paling Stabil dan juga di kenal dengan server yang sering memberikan peluang kemenangan kepada setiap membernya
ATRIUM GAMING : Slot Gacor Mudah Menang Terbaru 2024
345 1198-1-pb
1. Jurnal Teknologi Pertanian Vol. 13 No. 1 [April 2012] 8-15
Efisiensi Tenaga Kerja [Umar dkk]
8
EFISIENSI TENAGA KERJA DALAM USAHATANI KEDELAI
DI LAHAN SULFAT MASAM BERGAMBUT
Manpower Efficiency on Soybean Farming System at Peaty Acid Sulphate Land
Sudirman Umar* dan Muhammad Saleh
Balai Penelitian Pertanian Lahan Rawa
Jalan Kebun Karet, PO Box 31, Loktabat Utara Banjarbaru
*Penulis Korespondensi: email sudirman_pbr@yahoo.co.id
ABSTRAK
Tenaga kerja fisik langsung adalah tenaga kerja yang paling banyak digunakan dalam
menyelesaikan usahatani baik padi maupun palawija mulai dari persiapan lahan hingga pasca
panen. Penelitian dilaksanakan di lokasi petani desa Lamunti, Kabupaten Kapuas Provinsi Ka-
limantan Tengah pada bulan Mei hingga Agustus 2009. Tujuan penelitian untuk mengevaluasi
konsumsi energi dalam proses produksi hubungannya dengan output energi produksi kedelai
yang dihasilkan. Data dikumpulkan dari 30 petani kedelai dengan metode langsung melalui
kuesioner dengan membandingkan kegiatan sejak persiapan lahan hingga pasca panen. Analisis
energi dan biaya dihitung berdasarkan penggunaan energi pada setiap kegiatan dan menghitung
konsumsi energi fisik (tenaga kerja) dan sarana produksi serta output energi yang dihasilkan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa usahatani kedelai di lahan sulfat masam bergambut secara
keseluruhan menggunakan waktu kerja 652.20 J/ha atau setara energi fisik sebanyak 182914.26
kkal/ha dari kebutuhan energi seluruhnya. Kebutuhan energi total untuk mengelola usahatani
kedelai seluas satu hektar sebesar 1446076.00 kkal. Besaran biaya tenaga kerja sebesar 53.38%
dari total biaya produksi. Dengan adanya masukan energi fisik dan kimia serta biaya dalam
proses produksi, output energi yang dihasilkan sebesar 5292000 kkal/ha dan output biaya
sebesar Rp. 10290000 atau kenaikan 67.89%. Efisiensi produksi ditentukan oleh tingkat pemakaian
sarana produksi, semakin tinggi masukan energi kimia dalam proses produksi akan semakin
rendah nilai efisiensi produksi.
Kata kunci: energi, lahan pasang surut, kedelai
ABSTRACT
Physical manpower is the most power that used for fulfill rice and upland farming from land prepa-
ration to post harvest. Research was conducted at Lamunti village, Kapuas regency, Central Kalimantan in
May to August 2009. The object of research was to evaluate the energy consumption in production processes
with energy output that produced by soybean production. Data were collected from 30 soybean farmers by
questinnaire method, then compared with land preparation to post harvest activity Energy and cost analysis
was calculated based on energy consumption of each activity, physical energy (manpower), production faci-
lities and energy output. The result showed that soybean farming on peaty acid sulfate land used work hour
as 652.20 J/ha or equivalent with of physical energy as much as 182914.26 kkal/ha of total energy needs. To-
tal energy that needed for manage soybeans farming for one ha was 1446076.00 kkal. Cost of manpower was
53.38% of total production costs. Whereas energy output and the output cost were 5292000 kkal/ha and Rp.
10290000.00 or increased as 67.89%. Production efficiency was determined by the level of production faci-
lities. In the production process, higher the chemical energy input, lower the value of production efficiency.
Keywords: energy, tidal land, soybean
PENDAHULUAN
Usahatani kedelai di lahan rawa, baik
lahan pasang surut maupun lahan lebak
menghadapi beberapa kendala yang cukup
berat karena memerlukan input yang tinggi,
selain itu kondisi lahan rawa pasang surut
keberadaan tenaga kerja sangat sedikit. Sis-
2. Jurnal Teknologi Pertanian Vol. 13 No. 1 [April 2012] 8-15
Efisiensi Tenaga Kerja [Umar dkk]
9
tem produksi tanpa mekanisasi melibatkan
tenaga kerja petani relatif banyak yang di-
awali dari persiapan lahan hingga pasca
panen. Penggunaan tenaga kerja dalam
usahatani belum diimbangi dengan pening-
katan produksi kedelai yang memadai, ka-
rena penurunan luas areal produksi kedelai
akhir-akhir ini sudah mencapai kondisi kri-
tis, yaitu penurunannya lebih dari 60% pada
luas panen dan lebih dari 50% pada produksi
kedelai nasional.
Penggunaan energi yang intensif
dalam sistem pertanian adalah suatu ke-
harusan terutama dalam menggunakan
benih berdaya hasil tinggi, mekanisasi,
penggunaan pupuk kimia, dan pestisida
sintetis. Sejak adanya perhatian serius
dalam pertanian masukan energi alat dan
mesin merupakan kunci untuk menyelesai-
kan kekurangan energi di dalam usaha per-
tanian. Suatu fakta nyata telah dilaporkan
bahwa masukan energi berhubungan positif
produksi pertanian (Singh, 1999 dalam Ab-
bas, 2011). Masukan energi dalam bidang
pertanian diharapkan dapat menyelesaikan
berbagai masalah untuk keberhasilan usa-
hatani seperti peningkatan produktivitas,
peningkatan keamanan pangan serta men-
dukung perkembangan ekonomi pedesaan
(FAO, 2000). Penggunaan energi yang efektif
dalam bidang pertanian adalah suatu cara
untuk menghasilkan produksi pertanian
yang memadai.
FAO (1999) dalam Salokhe (2003),
melaporkan bahwa di negara berkembang,
usahatani pada umumnya dilakukan secara
padat energi dimana untuk suatu produksi
tanaman biasanya 70% energi diperlukan
untuk produksi tanaman. Kebanyakan
petani mengerjakan lahan usahatani dengan
mengandalkan kekuatan fisik. Dalam proses
produksi disamping input energi langsung
yang berupa tenaga juga diperlukan masukan
energi kimia. Singh (1996) memperkirakan
bahwa total input energi sistem usahatani di
India selama 4 dekade meningkat 5.4 kali se-
dangkan produksi hanya 3.6 kali.
Andoko (2002), menyebutkan kon-
sumsi energi untuk usahatani semakin
meningkat sehingga biaya tenaga kerja se-
makin tinggi, akibatnya biaya produksi
membengkak dan mengurangi pemasukan
bagi petani. Hasil penelitian Mulyantara
dan Hendriadi (2004) menunjukkan bahwa
penggunaan energi di lahan pasang surut
dengan full mechanization meningkat 4 kali
lebih besar dibanding dengan input energi
secara tradisional dan input biaya mekanisa-
si penuh dan mekanisasi sebagian lebih ren-
dah dibanding input biaya tradisional. Oleh
karena itu untuk lebih menekan input bi-
aya usahatani di lahan pasang surut secara
umum, maka mekanisasi seyogyanya segera
diterapkan.
Tenaga kerja manusia adalah tena-
ga kerja yang paling dominan dalam me-
nyelesaikan usahatani baik padi maupun
palawija mulai pengolahan tanah hingga
pasca panen. Usahatani kedelai di lahan
sulfat masam bergambut, berpotensi sangat
tinggi untuk menggunakan tenaga kerja
fisik secara langsung. Penggunaan tenaga
kerja pada usahatani padi di lahan pasang
surut Sumatera Selatan sebesar 793 J/ha se-
tara 226560 kkal/ha (Umar dan Rina, 2001),
dan 997 J/ha (Trimulyantara dan Hendriadi,
2004).
Efisiensi energi dari sumber tenaga
merupakan salah satu prinsip eco-efisien dan
kebutuhan pertanian yang memadai (Jonge
2004). Banyak peneliti telah mempelajari ten-
tang energi dan analisis ekonomi untuk me-
nentukan efisiensi energi produksi tanaman,
seperti beras di Malaysia (Bockari-Gevao et
al., 2005), gandum, jagung dan kedelai di Itali
(Satori et al., 2005) sistem produksi berbasis
kedelai (Mandal et al., 2002) dan kentang di
India (Yadav et al., 1991).
Tujuan dari penelitian ini untuk
mengevaluasi penggunaan besaran energi
serta distribusi dan konsumsi energi dalam
mengelola usahatani kedelai di lahan sulfat
masam bergambut.
BAHAN DAN METODE
Penelitian dilaksanakan pada bulan
Mei sampai dengan Agustus 2009 di Desa
Lamunti, Kabupaten Kapuas Provinsi Ka-
limantan Tengah yang merupakan daerah
sentra pengembangan palawija di wilayah
pengembangan lahan gambut (PLG). Kegiatan
usahatanikedelaidilapangmenggunakanbahan
organik yang dilakukan sesuai dengan pengelo-
laan tanaman pada umumnya. Rangkaian
kegiatan dimulai dari persiapan lahan hing-
ga pasca panen dengan menghitung jum-
lah penggunaan tenaga kerja selama proses
produksi. Data dalam penelitian berdasarkan
atas proses produksi dengan menghitung
penggunaan tenaga selama kegiatan dengan
membandingkan data survei dari keadaan
3. Jurnal Teknologi Pertanian Vol. 13 No. 1 [April 2012] 8-15
Efisiensi Tenaga Kerja [Umar dkk]
10
usahatani setiap petani yang dilakukan se-
cara acak sederhana. Analisis energi dan
biaya dihitung berdasarkan penggunaan
energi pada setiap kegiatan dan menghitung
konsumsi energi fisik (tenaga kerja) dan sa-
rana produksi serta output energi yang di-
hasilkan. Analisis konsumsi energi dilaku-
kan untuk semua tahapan proses produksi
dengan basis satuan luas (ha). Perhitungan
penggunaan kalori untuk tenaga manusia
(1 HOK = 2000 kkal) dengan asumsi masuk-
an energi/hari = 3000 kkal dan 2/3 bagian
untuk bekerja di bidang pertanian (Soriano,
1982 dalam Iswandi et al., 1998). Nilai kalor
dalam satu kilogram pupuk an-organik (N,
P2O5 dan K2O), masing-masing 15946 kkal;
4127 kkal dan 3243 kkal (Pimentel, 2006).
Untuk membuat satu liter pestisida dan her-
bisida dibutuhkan energi sebanyak 24255
kkal. Nilai produksi pertanian (biji kedelai)
dihitung sebesar 4000 kalori/kg biji kedelai
sedangkan untuk hasil diperhitungkan 3600
kkal/kg biji kedelai (Pimentel, 2006). Energi
dan biaya usahatani dihitung sebagai input
sedangkan pendapatan usahatani dihitung
sebagai output. Secara ringkas formula anali-
sis adalah sebagai berikut: Konsumsi energi
(kkal/ha) = Waktu kerja x daya; Biaya t. kerja
(Rp/ha) = Waktu kerja x upah/waktu. Efek-
tivitas produksi adalah perbandingan hasil
produksi (kg) dengan kebutuhan tenaga ker-
ja terpakai (HOK). Berdasarkan perbandi-
ngan dari output-input, efisiensi penggunana
energi, produktivitas energi dan perhitungan
spesifik energi (Demircan et al., 2006; Satori
et al., 2005) Efisiensi energi = output energi/
input energi (kkal/ha), Produktivitas energi
= hasil (kg/ha)/input energi (kkal/ha) dan
Spesifik energi input energi (kkal/ha)/hasil
(kg/ha).
HASIL DAN PEMBAHASAN
Umumnya usahatani kedelai di lahan
pasang surut potensial menggunakan energi
langsung (alat dan mesin) dalam pengelo-
laan tanaman, namun tidak semua kegiatan
menggunakan mesin sebagai tenaga untuk
menyelesaikan kegiatan tersebut. Hasil pe-
nelitian menunjukkan bahwa dalam budi-
daya kedelai di lahan pasang surut sulfat
masam, menggunakan waktu kerja sebesar
Tabel 1. Urutan kegiatan dan energi (kkal) yang digunakan pada usahatani kedelai di lahan sul-
fat masam bergambut. Lamunti Kab. Kapuas Kalimantan Tengah 2009
No. Kegiatan Waktu
kerja
(J/ha)
Perhitungan pemakaian
energi
Biaya
Input energi
(kkal/ha)
∑ tenaga
kerja (%)
(x 1000) Rp/ha
1 Semprot herbisida 9.00 2571.42 1.30 50.00
2 Pengolahan tanah *)
12.00 13817.40 7.23 700.00
3 Meratakan 32.00 9142.85 4.64 157.50
4 Menabur kapur 15.00 4285.71 2.18 70.00
5 Membuat larikan b.o 28.00 8000.00 4.07 140.00
6 Memasukan b.o dalam
larikan dan menabur
28.00 8000.00 4.07 140.00
7 T a n a m 140.00 40000.00 20.33 700.00
8 Menyulam 8.00 2285.71 1.16 50.00
9 Pupuk an-organik 54.00 15428.57 7.84 270.00
10 Pemeliharaan
Semprot H/P 20.20 5771.43 2.93 176.50
11 Penyiangan 110.00 31428.57 15.97 550.00
12 Membumbun 30.00 8571.43 4.36 150.00
13 P a n e n 68.00 19428.57 9.81 340.00
14 Prosesing 98.00 28000.00 14.23 490.00
Jumlah masukan 652.20 196731.66 100.00 3984.00
*)
energi fisik (mesin traktor)
4. Jurnal Teknologi Pertanian Vol. 13 No. 1 [April 2012] 8-15
Efisiensi Tenaga Kerja [Umar dkk]
11
652.20 J/ha (91.45 HOK). Menurut Pimen-
tel et al. (2002) dalam Pimentel (2009a), input
energi fisik (tenaga kerja manusia) dalam
usahatani di Amerika hanya menggunakan
6 J/ha sedangkan di Phillipina dilaporkan
bahwa usahatani kedelai menggunakan in-
put energi 744 J/ha. Hasil penelitian menun-
jukkan bahwa kegiatan usahatani kedelai di
Lamunti (Kalimantan Tengah) di dalamnya
bersamaan antara tenaga fisik dengan trak-
tor tangan, input energi yang digunakan
cukup tinggi yakni sekitar 182914.26 kkal/ha
atau setara 765.68 MJ/ha. Sedangkan menu-
rut Reddy et al. (2004), total energi fisik yang
digunakan untuk tanaman kacang tanah
di lahan tadah hujan dengan sebagian me-
kanisasi sebesar 4299 MJ/ha.
Persiapan Lahan
Umumnya sebelum melakukan usa-
hatani baik di lahan sawah maupun di lahan
kering, dilakukan pengolahan tanah yang
dimulai dari pembersihan rerumputan dengan
cara menebas atau menyemprot dengan her-
bisida. Demikian juga untuk berusahatani di
lahan pasang surut dalam mempersiapkan
lahan hingga tanah siap ditanami, tenaga
kerja (energi fisik) yang digunakan > 90%,
sedangkan traktor sebagai alat untuk mengo-
lah tanah agar mudah ditanami mengkon-
sumsi energi relatif kecil (Tabel 1). Kegiatan
meratakan tanah hingga siap ditanami in-
put energinya hanya 4.64% dari total energi
yang digunakan atau besaran energi 9142.85
kkal/ha. Umumnya di beberapa negara maju,
usaha pertanian telah dilakukan dengan full
mechanization, sehingga konsumsi energi fisik
langsung tidak besar, seperti yang disebut
Guruswany et al. (1992), bahwa pengolahan
tanah di lahan sawah tadah hujan meng-
konsumsi energi sebesar 45-63% dari total
energi. Selanjutnya Pimentel (2009b), menye-
butkan penggunaan waktu untuk kegiatan
usaha pertanian sekitar 1200 J/ha. Dengan
full mechanization, waktu yang dibutuhkan
menjadi 11 J/ha (110 kali lebih sedikit). Me-
kanisasi memberikan energi yang signifikan
(± 333000 kkal/ha ) baik untuk produksi dan
perbaikan mesin. Mekanisasi mengurangi
tenaga kerja manusia secara nyata, tapi tidak
memberi kontribusi peningkatan hasil panen.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa
dengan menggunakan sedikit teknologi
mekanisasi akan meningkatkan konsumsi
energi fisik, dimana alat dan mesin traktor
sebagai tenaga pengolah tanah dalam usaha-
tani kedelai di lahan sulfat masam bergam-
but memberi masukan energi sebesar 7.23%.
Tanam
Sebelum dilakukan penanaman biji
kedelai, lebih dulu tanah diberi bahan or-
ganik dengan cara larikan. Pemberian ba-
han organik ini merupakan salah satu syarat
penanaman di lahan yang kondisi tanahnya
kurang mendapat air. Untuk membuat lari-
kan tempat bahan organik, energi yang digu-
nakan sebesar 8000 kkal/ha. Selanjutnya pe-
nanaman biji kedelai dilakukan dengan alat
tanam tugal yang memakan waktu sekitar
20 orang.hari/ha atau besaran energi yang
digunakan hingga selesai tanam adalah
40000 kkal/ha. Kegiatan tanam memerlukan
tenaga sebesar 20.33% dari konsumsi energi
total. Besaran energi yang terpakai dalam
kegiatan tanam ini lebih besar dibanding
dengan yang dilaporkan Guruswany et al.
(1992) bahwa kegiatan penanaman meng-
konsumsi energi antara 10-14% dari total
energi yang dibutuhkan dalam berproduksi.
Rendahnya prosentase tersebut karena kegiatan
usaha pertaniannya didominasi oleh alat
dan mesin pertanian dengan pendekatan
mekanisasi penuh, sehingga kegiatan tanam
sudah dilakukan dengan mesin.
Pemeliharaan
Jumlah waktu kerja (J/ha) dalam me-
nyelesaikan proses produksi relatif banyak,
karena tanaman kedelai memerlukan pera-
Tabel 2. Jumlah tenaga kerja dan total energi dalam kegiatan pemeliharaan pada usahatani kede-
lai di lahan sulfat masam bergambut Lamunti Kab. Kapuas Kalimantan Tengah 2009
No. Kegiatan Waktu Kerja (jam) Jumlah HOK Total Energi (kkal)
1. Pemupukan Anorganik 54.00 7.71 15428.57
2. Pemupukan Organik 28.00 4.00 8000.00
3. Penyiangan 110.00 23.43 31428.57
4. Membumbun 30.00 4.28 8571.43
5. Penyemprotan H/P 20.20 2.88 5771.43
Jumlah 69200.00
5. Jurnal Teknologi Pertanian Vol. 13 No. 1 [April 2012] 8-15
Efisiensi Tenaga Kerja [Umar dkk]
12
watan yang intensif sehingga perlu penanganan
yang baik. Tanaman kedelai selain mudah
terkena serangan hama/penyakit juga mu-
dah mengalami penurunan kemampuan
tumbuh bila kekurangan air selama per-
tumbuhan, dengan demikian efektivitas
produksi yang dihasilkan tidak akan tinggi.
Rangkaian kegiatan pemeliharaan
meliputi pemupukan, penyemprotan hama
penyakit, penyiangan dan membumbun
yang kesemuanya menggunakan input energi
69200 kkal/ha atau sebesar 35.17% dari kon-
sumsi energi total dan pekerjaan penyiangan in-
put energi tertinggi (Tabel 2).
Besaran energi fisik yang digunakan
dalam kegiatan pemeliharaan baik untuk
memupuk dan menyemprot ternyata relatif
rendah bila dibandingkan dengan energi
kimia yang digunakan seperti penggunaan
pupuk N, P2O5 dan K2O serta obat-obatan
untuk memelihara tanaman yakni sebesar
1190006 kkal/ha dari seluruh energi yang
digunakan. Pemakaian energi kimia dalam
usahatani kedelai untuk pemeliharaan sangat
tinggi yakni sebesar 81.73%, ini menggam-
barkan bahwa untuk menghasilkan output
energi yang tinggi dalam suatu kegiatan
usahatani penggunaan energi kimia lebih
dominan.
Hasil penelitian menunjukkan peng-
gunaan energi pemupukan anorganik relatif
tinggi sekitar 51.78% dengan jumlah nitrogen
48.84% dari total pemupukan, posfor 37.92%
dan K2O 13.24%. Shahin et al. (2008), menye-
butkan energi pemupukan untuk tanaman
gandum sebesar 38.45% dari total energi.
Jumlah nitrogen 87.04% dari total pemupu-
kan, posfor 9.85% dan K2O 2.98%. Dengan
demikian menunjukkan bahwa peran pu-
puk anorganik (energi kimia) dalam meng-
hasilkan output energi masih sangat besar,
sehingga efisiensi produksi yang dihasilkan
akan semakin kecil. Pimentel (2009b) menye-
butkan menghindari penggunaan herbisida
dan insektisida akan meningkatkan efisiensi
energi pada sistem produksi jagung dan ke-
delai.
Kebutuhan energi kimia dalam
memproduksi kedelai diharapkan tidak
terlalu tinggi sehingga dapat menghasil-
kan efisiensi yang tinggi. Masukan ener-
gi biologi sebagai energi alternatif perlu
dipikirkan dan ditindak-lanjuti seperti
penggunaan pupuk organik, insektisida
nabati yang dapat memberantas hama
kedelai. Secara parsial, proporsi terbe-
sar penggunaan energi fisik dalam bu-
didaya pertanian adalah untuk persiap-
an lahan yang menggunakan alat dan
mesin (traktor) sebesar 13817.40 kkal/
ha, sedangkan yang menggunakan energi
fisik langsung (tenaga kerja) terdapat
pada kegiatan menanam yakni 40000
kkal/ha.
Tabel 3. Kebutuhan fisik. input energi dan biaya sarana produksi usahatani kedelai di lahan sul-
fat masam bergambut. Lamunti Kab. Kapuas Kalimantan Tengah 2009
No. Komponen Masukan
Input Energi Sarana Produksi
Jumlah kkal/ha Biaya (Rp/ha)
(x 1000)
1 Benih kedelai (kg/ha) 40.00 32.000.00 320.00
2 Pupuk (kg/ha)
Nitrogen 22.5 358763.50 80.00
P2O5 67.50 275762.50 525.00
K2O 30.00 97290.00 240.00
Kandang 1000.00 305000.00 200.00
3 Pestisida (l/ha) 3.20 77616.00 600.00
4 Herbisida (l/ha) 3.00 72765.00 180.00
5 Tenaga Kerja (HOK/ha)
- Traktor Tangan 8.5 HP 13817.40 700.00
- Manusia 91.45 182914.26 3284.00
Jumlah Masukan Energi -- 1418737.66 6129.00
Produksi (kg/ha) 1470.00 5292000.00 10290.00
Efektivitas Produksi 16.07
kkal Output/kkal Input 3.73 : 1
Energi kedelai= 3600 kkal (Pimentel. 2006)
6. Jurnal Teknologi Pertanian Vol. 13 No. 1 [April 2012] 8-15
Efisiensi Tenaga Kerja [Umar dkk]
13
Panen dan Pasca panen
Kegiatan panen memerlukan tenaga
kerja fisik langsung sebanyak 9.71 orang-ha-
ri/ha yang mengkonsumsi energi 19428.57
kkal/ha dari energi total. Pada Tabel 1 ter-
lihat bahwa input energi panen relatif kecil
bila dibanding dengan ouput energi, hal ini
disebabkan karena jarak tanam tanaman
kedelai yang cukup lebar sehingga jumlah
tenaga yang digunakan tidak terlalu banyak.
Kegiatan pascapanen meliputi pengeringan
polong (I), perontokan serta pengeringan biji
(II) dilanjutkan dengan angkutan ke gudang
atau ke rumah. Untuk perontokan menjadi
biji, biasanya petani melakukannya dengan
tenaga fisik langsung yang menggunakan
energi sebesar 9.15% atau 18000 kkal dari ke-
seluruhan energi. Pelepasan biji yang meng-
gunakan tenaga manusia yaitu dengan cara
memukul polong kedelai yang dimasukkan
dalam karung dilakukan oleh 4 orang. Un-
tuk pengeringan polong sebelum pembijian
dilakukan selama 2 hari kemudian dilanjut-
kan dengan pengeringan biji selama 2 hari.
Dalam penelitian ini besaran energi
kimia yang digunakan sangat tinggi kalau
dilihat dari pemakaian dosis pupuk anor-
ganik (N,P dan K) untuk tanaman kedelai di
lahan pasang surut (Tabel 3). Masukan energi
kimia yang tinggi (1418737.66 kkal/ha) meng-
hasilkan output energi sebesar 5292000 kkal/
ha dalam bentuk hasil panen biji kering ke-
delai (1470 kg/ha), rasio output/input adalah
3.73:1. Dalam memproduksi kedelai di lahan
pasang surut bergambut output energi yang
dihasilkan sebesar 373%. Hasil penelitian Pi-
mentel (2006), penggunaan pupuk N, P2O5
dan K2O yang masing-masing 3.7 kg; 37.8 kg;
dan 14.8 kg/ha menghasilkan produksi 2666
kg/ha setara 9605000 kkal/ha. Selanjutnya
hasil kedelai yang dicapai di Amerika rata-
Tabel 4. Rasio input-output pada produksi
kedalai di lahan pasang surut bergambut,
Lamunti, Kab. Kapuas, Kalimantan Tengah
2009
Uraian Satuan Nilai
Input Energi kkal/ha 1418737.66
Output Energi kkal/ha 5292000.00
Hasil Biji Kering kg/ha 1470.00
Efisiensi Energi 3.73
Produktivitas
Energi
kg kkal 0.01
Rasio Output/
Input
3.73 : 1
rata 2600 kg/ha setara 9360000 kkal/ha (Pi-
mentel, 2009a).
Menurut Avval et al. (2011), pupuk,
air irigasi, mesin, tenaga kerja manusia
dan energi listrik memberikan kontribusi
keberhasilan yang signifikan, sedangkan
penggunaan bahan kimia dan energi benih
memberikan output yang tidak konsisten.
Selanjutnya disebutkan bahwa produk-
si kedelai memiliki sensivitas yang lebih
dibandingkan mesin, tenaga kerja manusia,
air irigasi, sehingga tambahan energi 1 MJ
dari penggunaan mesin, tenaga kerja dan
air irigasi terjadi peningkatan hasil masing-
masing 0.57; 0.44; dan 0.23 kg.
Untuk tenaga kerja manusia menggu-
nakan biaya yang relatif tinggi sekitar 53.58%.
Efektivitas produksi sebesar 16.07 menggam-
barkan penggunaan energi fisik langsung
(tenaga kerja) cukup efektif dalam kegiatan
usahatani kedelai. Efisiensi energi yang di-
hasilkan sangat kecil (3.73) (Tabel 4), dan ter-
jadi peningkatan output biaya sebesar 67.89%
atau meningkat 1.68 kali dari biaya usahatani
kedelai untuk satu hektar. Bila dibandingkan
dengan hasil tanaman padi pada luasan yang
sama jumlah energi (kalori) yang terpakai
untuk menghasilkan biji kedelai cukup be-
sar. Pestisida adalah produk industri, untuk
memproduksinya memerlukan energi yang
tinggi yang berasal dari minyak bumi, demikian
juga dengan herbisida. Dalam penelitian ini
penggunaan biaya untuk bahan kimia pes-
tisida dan insektisida sebesar 29.77% dari
jumlah sarana produksi yang ada.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa
penggunaan pestisida dan herbisida seba-
nyak 150381 kkal/ha. Penggunaan bahan
kimia (obat-obatan) untuk memberantas
hama/penyakit dan memberantas rumput
menghabiskan sangat banyak energi yang
berasal dari sumber alam yang tidak dapat
diperbaharui lagi. Dari energi kimia yang
terpakai mungkin dapat dirubah dengan
menggunakan pestisida dan insektisida nabati
(energi biologi) yang besarnya dapat ditekan.
Dengan melihat perbandingan dosis pupuk
kandang dan pupuk an-organik serta obat-
obatan yang digunakan dalam jumlah sama,
diprediksi energi yang akan terpakai dapat
ditekan hingga <10%. Namun karena cara
tersebut merupakan salah satu cara yang
masih ditempuh saat ini, maka penggunaan-
nya harus diusahakan seefektif mungkin.
Demikian juga halnya sarana produksi lain-
nya seperti pupuk anorganik yang semuanya
7. Jurnal Teknologi Pertanian Vol. 13 No. 1 [April 2012] 8-15
Efisiensi Tenaga Kerja [Umar dkk]
14
dihasilkan melalui proses yang menghabis-
kan sumberdaya alam. Namun saat ini
dalam proses pengembangan, energi biologi
yang terbuat dari bahan organik akan meng-
gantikan penggunaan energi kimia dalam
proses produksi.
SIMPULAN
Konsumsi energi total untuk mengelo-
la usahatani kedelai seluas satu hektar sebe-
sar 1418737.66 kkal/ha.yang di dalamnya
terdapat energi fisik langsung (tenaga ma-
nusia) sebanyak 182914.26 kkal/ha dan juga
masukan energi kimia, output energi yang
dihasilkan sebesar 5292000 kkal/ha. Besaran
biaya tenaga kerja sebesar 53.38% dari total
biaya produksi. Dengan adanya masukan
biaya dalam proses produksi, output biaya
yang dihasilkan sebesar Rp. 10290000, ke-
naikan pendapatan 67.89% atau meningkat
1.68 kali. Produktivitas energi ditentukan
oleh tingkat pemakaian sarana produksi, se-
makin tinggi masukan energi kimia dalam
proses produksi akan semakin rendah nilai
produktivitas energi. Rendahnya efisiensi
energi (3.73) karena rendahnya output energi
yang dihasilkan dan tingginya tingkat pema-
kaian energi kimia setiap hektarnya. Untuk
meningkatkan produksi kedelai seharusnya
pemakaian sarana produksi yang berasal
dari bahan kimia (pupuk, anorganik, pestisi-
da dan herbisida) lebih efisien.
DAFTAR PUSTAKA
Andoko A. Budidaya Padi Secara Organik. Seri
Agribisnis. Cetakan I. Penebar Swa-
daya
Avval SHM., S Rafiee., A Jafari and A Moham-
madi. 2011. Hubungan fungsional anta-
ra input energi dan nilai hasil produksi
kedelai di Iran. (Terjemahan) Jurnal En-
ergi Hijau 8(3): 398-410
Abbas D. 2011. Energy use efficiency and eco-
nomic analysis of canola production
in three different areas in Iran. ARPN
Journal of Agricultural and Biological Sci-
ence. 6(11): 54-61
Bockari-Gevao SM, Iskak WIW, Azmi Y and
Chan CW. 2005. Analysis of energy
consumption in low land rice-based
cropping system of Malaysia. Sci. Tech-
nology 27(4): 819-826
Demircan V, Ekinci K, Keener HM, Akbolat
D and Ekinci C. 2006. Energy and eco-
nomic analysis of sweet cherry pro-
duction in Turkey: A Case Study from
Isparta province. Energy Con. Man. 47:
1761-1969
FAO. 2000. The energy and agricultural nex-
us. Environment and natural resources,
working paper no. 4. Rome, Italy.
Guruswany T, Murphy GRK, Desai SR,
Mathew M, and M Veevaangound.
1992. Energy use pattern for dryland
crops an Mansalapur village. A Case
Study. Journal of Agricultural Engineer-
ing (ISAE), 2(3): 164-170
Iswandi H, Basri, Kari Z, dan Adrizal. 1998.
Efisiensi tenaga kerja dan produksi
pada beberapa sistem budidaya padi
sawah. Dalam Pros. Seminar Nasional
VI Budidaya Pertanian Olah Tanah Kon-
servasi. HIGI, pp. 489-492.
Jonge AM. 2004. Eco-efficiency improvement
of a crop protection product; the pre-
spective of the crop protection product
industry. Crop Protect, 23: 1177-1186
Larson DL, dan Fangmerier DD. 1977. Energy
requirement for irrigated crop production.
Pergamon Press, New York.
Mandal KG, Saha KP, Ghosh PK, Hati KM,
and Bandyopadhyay KK. 2002. Bioen-
ergy and economic analysis of soybean-
based crop production system in central
india. Biomass Bioenergy 23(5): 337-345.
Pimentel D, Hurd LE, Bellotti AC, Forster MJ,
Oka IN, Sholes OD, and Whitman RJ.
1973. Food production and the energy
crisis. Science 182: 443-449
Pimentel D. 2006. Impact of organic farming
on the efficiency of energy use in ag-
riculture. An Organic Center State of
Science Review, Dilihat 4 April 2012
<http://www.organic-center.org/sci-
ence.pest.php?action=view&report_
id=59>
Pimentel D. 2009a. Energy inputs in food crop
production in developing and devel-
oped nations. Energies, 2(1): 1-24
Pimentel D. 2009b. Energy input in the agri-
culture production. Monthly Review:
61(03)
Reddy BS, Adake RV, Thyagaraj CR, and
Reddy KS. 2004. Utilization pattern
of power sources on productivity of
groundnut and cotton dryland. Pub-
likasi Wilderness. Dilihat 15 Maret 2012
<http://www.copvcia.com>
Salokhe VM. 2003. Using power tiller for rice
cultivation in Southeast Asia. Dalam
T.W Mew, D.S Brar, S. Peng, D. Dawe
8. Jurnal Teknologi Pertanian Vol. 13 No. 1 [April 2012] 8-15
Efisiensi Tenaga Kerja [Umar dkk]
15
and B. Hardy. (eds) 2003. Rice Science
: Innovation and Impact for Livelihood.
IRRI, p. 699-713
Satori L, Basso D, Bertocco M, and Oliviero G.
2005. Energy use and economic evalua-
tion of the three years crop rotation for
conservatioin and organic farming in
NE, Italy, Biosystem Engeneering. 91(2):
77-88
Singh G. 1996. Energy input in production
agriculture of India. State of Art Lec-
ture Delivered in Xth National Con-
vention of Agricultural Engineers,
Bhopal India
Shahin S, Jafari A, Mobli H, Rafiee S, and
Karimi M. 2008. Effect of farm size on
energy ratio for wheat production. A
Case Study from Ardabil Province of
Iran. J. Agric & Environ. Sci. 3(4): 604-608
Trimulyantara L, dan Hendriadi A. 2004.
Optimalisasi penggunaan energi pada
budidaya di lahan pasang surut. Studi
Kasus di Kabupaten Banyuasin, Sumat-
era Selatan. Hal. 147-152. Dalam Pros.
Seminar Nasional Pengembangan Lahan
Rawa dan Pengendalian Pencemaran Ling-
kungan, Banjarbaru
Umar S, dan Rina Y. 2001. Kajian tabela dan
tapin pada usahatani padi di lahan
pasang surut Sumatera Selatan. Hal.
603-611. Dalam Prosiding Seminar Pen-
gelolaan Tanaman Pangan Lahan Rawa.
Puslitbangtan. Badan Litbang Pertanian
Yadav RN, Singh RKP, and Prasads S. 1991.
An economic analysis of energy re-
quirements in the production of potato
crop in bihar sharif block of Nalanda
district(Bihar).EconAffairKalkatta.36:112-119