2. Dahulu kala pada 20 tahun yang lalu mungkin
kita sebagai pengusaha mempromosikan bisnis
kita menggunakan koran dan tentunya itu
memakan cost atau budget yang sangat tinggi.
Itu mengapa setiap para pelaku bisnis dan
wirausaha tidak semuanya menggunakan
fasilitas iklan itu sendiri. Mengapa? Sebab
jangkauan area penyebaran informasinya
berbasis lokal.
3. Artinya ketika pengusaha mengiklankan di
koran dia hanya mendapatkan calon pembeli
yang berpotensial lokal saja dan memasang
iklan di koran memakan budget yang tinggi
karena biaya percetakan yang sangat mahal
(mesin cetak dan kertas).
Kalau menggunakan media website Anda akan
mendapatkan potensi pembeli yang sangat luas
dan tentunya biaya cukup murah.
4. Dalam melakukan suatu usaha, iklan adalah salah
satu hal yang penting untuk dipertimbangkan.
Tidak usah berpikir terlalu jauh.
Warung di perumahan misalnya, bisa mencetak
brosur dan membagikannya ke warga sehingga
semua tahu ada warung baru di perumahan
mereka.
5. Tanpa iklan terkadang sulit untuk
sebuah usaha untuk dapat dikenal.
Iklan bukan hanya promosi yang
dipasang di koran atau di TV dan
radio.
Promosi yang dilakukan dari mulut ke mulut
juga saya pikir juga merupakan iklan, misalnya
makanan sebuah restoran enak sekali. Bisa juga
karena layanan yang baik.
6. Iklan tradisional adalah metode pemasangan
promosi yang ada sebelum era internet. Iklan di
koran, brosur, majalah untuk media cetak.
TV dan Radio dengan media yang berbeda. Juga
spanduk dan billboard di pinggir jalan. Serta
beberapa metode lain.
7. Dimulainya era internet metode untuk pemasangan iklan
juga berkembang. Awalnya melalui email, kemudian
berkembang iklan di situs, iklan di Facebook, iklan
menggunakan pencarian kata Google dan terakhir iklan
menggunakan media sosial seperti Instagram dan Twitter.
Dalam suatu studi yang dilakukan oleh Trueimpact yang
membandingkan efek antara iklan cetak (brosur yang
dikirim ke alamat) dengan digital yang berupa email dan
iklan di situs. Teknologi yang digunakan dalam studi ini
adalah memonitor pergerakan mata dan mengukur
gelombang otak.
8. Tiga hal yang diukur dalam studi ini adalah
kemudahan dalam memahami, bagaimana iklan
mempersuasi orang dan berapa lama subjek
melihat ke konten iklan.
Hasilnya adalah brosur lebih mudah untuk
dipahami dan diingat. Ketika ditanya tentang
merek yang diiklankan 70% dari penerima
brosur bisa menjawab dibandingkan dengan
44% dari subjek yang memperoleh iklan digital.
9. Hal ini membuktikan bahwa iklan tradisional
tidaklah lebih buruk hasilnya dibandingkan
dengan iklan digital. Keunggulan utama dari
iklan digital menurut saya adalah interaksi
sehingga bisa lebih terukur.
Misalnya memasang iklan banner di
Kompasiana, bisa terlacak berapa klik atau
berapa banyak orang yang membuka tautan
tersebut. Bahkan lebih detil lagi bisa dilihat
berapa pengunjung unik dengan melihat alamat
IP.
10. Jika kita fokus ke penjualan sebuah iklan digital
bisa kita arahkan langsung ke situs penjualan
sehingga dari iklan langsung barang bisa
terjual. Perbandingan antara orang yang klik
kemudian beli ini yang disebut conversion rate.
11. Conversion rate ini bisa dijadikan alat untuk
menghitung biaya untuk menjual. Misalnya dari
1000 klik hanya 100 orang yang membeli
berarti conversion ratenya 10%.
Sehingga jika biaya iklan adalah 1000 rupiah
per klik maka biaya iklan adalah 10.000 rupiah
per penjualan. Namun iklan digital jarang bisa
mencapai 10% conversion rate.
12. Iklan tradisional tidak bisa diukur dengan cara
yang sangat sederhana seperti di atas. Salah
satu cara untuk mengukurnya adalah dengan
survei kepada pembeli, darimana mereka tahu
tentang produk ini.
Namun untuk memperkenalkan
merek atau produk yang baru
saya pikir iklan tradisional
akan lebih terasa manfaatnya.
13. Sebagai contoh, jika sekarang saya tanya sebuah proyek
properti yang sedang dibangun di Cikarang? Pasti
semuanya akan menjawab MAHAL
Iklan yang begitu masif sehingga semua orang ingat.
Sebuah merek yang sudah matang bisa memanfaatkan
iklan digital untuk lebih mendalami pasar karena iklan
digital bisa diarahkan sampai dengan umur, daerah
tempat tinggal, minat dan lain sebagainya. Juga bisa untuk
meningkatkan penjualan.
Merek yang baru untuk dapat dikenal sebaiknya
menggunakan iklan tradisional agar mudah dikenal.
Terutama TV dan Radio karena media cetak yang sudah
mulai ditinggalkan.
Kombinasi iklan tradisional dan digital tetap diperlukan. Di
tengah era internet iklan tradisional belum bisa
ditinggalkan.