1. ANALISIS KEANDALAN SISTEM JARINGAN DISTRIBUSI
UDARA 20kV
(Aplikasi di Gardu Induk Gelugur TD 2 Kota Medan Sumatera Utara)
Diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam menyelesaikan
pendidikan sarjana (S-1) pada Departemen Teknik Elektro
OLEH :
AHMAD ARDIANSYAH
050402031
DEPARTEMEN TEKNIK ELEKTRO
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2010
Universitas Sumatera Utara
2. ABSTRAK
Keandalan dalam sistem distribusi adalah suatu ukuran ketersediaan/tingkat
pelayanan penyediaan tenaga listrik dari sistem ke pelanggan. Ukuran keandalan dapat
dinyatakan sebagai seberapa sering sistem mengalami pemadaman, berapa lama
pemadaman terjadi dan berapa cepat waktu yang dibutuhkan untuk pemulihan sistem
(restoration).
Dianggap perlu untuk mendapatkan nilai Indeks Gangguan Tetap yaitu SAIFI
dan SAIDI di Gardu Induk Glugur pada TD 2 kota Medan yang memiliki 9 penyulang
serta membandingkannya dengan nilai yang telah di targetkan oleh PT. PLN (Persero)
dan untuk mendapatkan indeks gangguan tetap lain(CAIDI, CAIFI, ASAI) serta untuk
mendapatkan indeks gangguan sementara (MAIFI). Untuk menentukan indeks ini
dibutuhkan data jumlah pelanggan, lama gangguan, dan jumlah pelanggan yang terkena
gangguan.
Universitas Sumatera Utara
3. KATA PENGANTAR
Segala puji syukur penulis haturkan kehadirat Allah S.W.T yang telah
memberikan kemampuan dan ketabahan dalam menghadapi segala cobaan, halangan
dan rintangan dalam, menyelesaikan Tugas Akhir ini, serta shalawat beriring salam
penulis hadiahkan kepada junjungan Rasulullah Muhammad S.A.W.
Tugas akhir ini penulis persembahkan kepada yang teristimewa yaitu,
Ayahanda Khairuddin Siregar dan Nurhayana, serta abang tercinta Syahriandi, dan
Kakak tercinta Elly Indriana, Spd., Elly Dawati, ST., dan abang iparku Budi, Zulhendra,
ST., dan kakak iparku Netti yang merupakan bagian dari hidup penulis yang senantiasa
mendukung, dan mendoakan dari sejak penulis lahir hingga sekarang.
Tugas akhir ini merupakan bagian dari kurikulum yang harus diselesaikan untuk
memenuhi persyaratan menyelesaikan pendidikan Sarjana Strata Satu di Departemen
Teknik Elektro, Fakultas Tenik, Universitas Sumatera Utara. Adapun judul Tugas Akhir
ini adalah:
ANALISIS KEANDALAN SISTEM JARINGAN DISTRIBUSI
UDARA 20kV
(Aplikasi di Gardu Induk Gelugur TD 2 Kota Medan Sumatera Utara)
Universitas Sumatera Utara
4. Selama penulis menjalani pendidikan di kampus hingga diselesaikannya Tugas
Akhir ini, penulis banyak menerima bantuan, bimbingan serta dukungan dari berbagai
pihak. Untuk itu penulis dalam kesempatan ini ingin mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Ir. Sumantri Zulkarnain, selaku dosen Pembimbing Tugas Akhir, atas
nasehat, bimbingan dan motivasi dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini.
2. Bapak Ir. A. Rachman Hasibuan, selaku. Penasehat Akademis penulis, atas
bimbingan dan arahannya dalam menyelesaikan perkuliahan selama. ini.
3. Bapak Prof. Dr. Ir. Usman Baafai selaku Ketua Departemen Teknik Elektro
Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara.
4. Bapak Rahmad Fauzi, S.T., M.T. selaku Sekretaris Departemen Teknik
Elektro Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara.
5. Seluruh staf pengajar yang telah memberi bekal ilmu kepada penulis dan
seluruh pegawai Departemen Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas
Sumatera Utara atas segala bantuannya.
6. Kepada Bapak Slamet, Bang Teguh, Bang Dedi, serta seluruh pegawai PT.PLN
(Persero) Cabang Medan yang telah membantu penulis untuk mendapatkan data
yang diperlukan penulis.
7. Sahabat-sahabat terbaikku di elektro: Azwar, Diana, Amy, Dewi, Gifari, Dedi.M,
Rudi, Reza, Khairil, Arie, Putra, Riza, Andika, Harpen, Umar, Iqri, Apriany
P.S.U.S, Chici, Once, Nisa, Taci, Muti, Icha, Christina, Kira, Prindi, Su’ib,
Luthfi, Yona, Ricky, Dedi.A, Megi, Irpan, Andry, Herman, Alex, dan selty
Universitas Sumatera Utara
5. sebagai orang yang sangat disayangi oleh penulis serta semua teman-teman
Mahasiswa Teknik Elektro 2005 yang tidak mungkin disebutkan satu persatu.
8. Semua abang senior dan adik junior yang telah mau berbagi pengalaman dan
motivasi kepada penulis.
9. Kepada Selty Setiami Rohmi yang tak pernah lelah memberi semangat kepada
penulis.
10. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.
Penulis menyadari bahwa Tugas Akhir ini masih banyak kekurangan baik dari
segi materi maupun penyajiannya. Oleh karena itu saran dan kritik dengan tujuan
menyempurnakan dan mengembangkan kajian dalam bidang ini sangat penulis
harapkan.
Akhir kata penulis berserah diri pada Allah.SWT, semoga Tugas Akhir ini
bermanfaat bagi pembaca sekalian terutama bagi penulis sendiri.
Medan, Mei 2010
Penulis
Ahmad Ardiansyah
NIM : 050402031
Universitas Sumatera Utara
6. DAFTAR ISI
ABSTRAK..............................................................................................................i
KATA PENGANTAR...........................................................................................ii
DAFTAR ISI ........................................................................................................v
DAFTAR GAMBAR .........................................................................................viii
DAFTAR TABEL ................................................................................................x
BAB I PENDAHULUAN
I.1. L
atar Belakang ......................................................................................1
I.2. Tujuan Penulisan ..............................................................................2
I.3. Batasan Masalah ...............................................................................2
I.4. Metodologi Penulisan.........................................................................3
I.5. Sistematika Tulisan ..........................................................................4
BAB II JARINGAN DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK
II.1. Umum ..............................................................................................5
II.2. Sistem Jaringan Distribusi ................................................................6
II.2.1. Jaringan pada Sistem Distribusi Primer ..................................7
Universitas Sumatera Utara
7. II.2.2. Sistem Distribusi Sekunder ...................................................12
II.3. Transformator .................................................................................13
II.3.1. Umum .................................................................................13
II.3.2. Konstruksi Transformator .....................................................15
II.3.3. Prinsip Kerja Transformator..................................................17
II.4. Gangguan Hubung Singkat .............................................................19
BAB III KEANDALAN SISTEM JARINGAN DISTRIBUSI
III.1. Umum ............................................................................................21
III.2. Variabel yang Mempengaruhi Indeks Keandalan ............................23
III.2.1. Ekspose Sirkit dan Kepadatan Beban ....................................23
III.2.2. Susunan Suplai .....................................................................23
III.2.3. Tegangan ..............................................................................24
III.2.4. Kecenderungan Keandalan Jangka panjang...........................25
III.3. Laju Kegagalan ................................................................................26
III.4. Cara Mengatasi Keandalan yang Rendah pada Sistem Distribusi
Listrik...............................................................................................28
III.5. Indeks Keandalan .............................................................................29
III.4.1. Faktor Dasar .........................................................................29
III.4.2. Indeks Gangguan Tetap.........................................................30
III.4.3. Indeks Keandalan Sesaat.......................................................33
Universitas Sumatera Utara
8. BAB IV ANALISIS KEANDALAN SISTEM JARINGAN DISTRIBUSI UDARA
20kV
IV.1. Tempat Penelitian ...........................................................................34
IV.2. Data Penelitian .................................................................................35
IV.3. Analisis Indeks Gangguan Tetap.......................................................35
IV.4. Analisis Indeks Gangguan Sesaat .....................................................64
BAB V KESIMPULAN dan SARAN
V.1. Kesimpulan ....................................................................................... 71
V.2. Saran................................................................................................72
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
Universitas Sumatera Utara
9. DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1. Tiga komponen utama dalam Penyaluran Tenaga Listrik ...........................6
Gambar 2.2. Konfigurasi Jaringan Radial.......................................................................7
Gambar 2.3. Konfigurasi Jaringan Hantaran Penghubung...............................................8
Gambar 2.4. Konfigurasi Jaringan Loop.........................................................................9
Gambar 2.5. Konfigurasi Jaringan Spindel...................................................................10
Gambar 2.6. Konfigurasi Sistem Kluster......................................................................11
Gambar 2.7. Hubungan tegangan menengah ke tegangan rendah dan konsumen ..........12
Gambar 2.8. Konstruksi transformator tipe inti.............................................................15
Gambar 2.9. Konstruksi lempengan logam inti transformator bentul L dan U
Tipe cangkang ..........................................................................................16
Gambar 2.10. Transformator tipe cangkang..................................................................16
Gambar 2.11. Konstruksi lempengan logam inti transformator bentuk E, I dan F i .......17
Gambar 3.1. Laju kegagalan sebagai fungsi waktu .......................................................26
Gambar 4.1. Grafik nilai SAIFI untuk masing-masing penyulang.................................58
Gambar 4.2. Grafik nilai SAIDI untuk masing-masing penyulang................................60
Gambar 4.3. Grafik CAIDI dan CAIFI untuk masing-masing penyulang......................62
Gambar 4.4. Grafik ASAI dan ASUI untuk masing-masing penyulang.........................63
Gambar 4.5. Grafik MAIFI untuk masing-masing penyulang .......................................69
Universitas Sumatera Utara
10. DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Perbandigan antara panjang feeder utama dengan panjang cabang ...............25
Tabel 4.1 Nilai Indeks gangguan tetap masing-masing penyulang ...............................57
Tabel 4.2 Nilai CAIFI dan CAIDI masing-masing penyulang......................................61
Tabel 4.3 Nilai ASAI dan ASUI masing-masing penyulang ........................................62
Tabel 4.4 Nilai dari MAIFI masing-masing penyulang................................................68
Universitas Sumatera Utara
11. ABSTRAK
Keandalan dalam sistem distribusi adalah suatu ukuran ketersediaan/tingkat
pelayanan penyediaan tenaga listrik dari sistem ke pelanggan. Ukuran keandalan dapat
dinyatakan sebagai seberapa sering sistem mengalami pemadaman, berapa lama
pemadaman terjadi dan berapa cepat waktu yang dibutuhkan untuk pemulihan sistem
(restoration).
Dianggap perlu untuk mendapatkan nilai Indeks Gangguan Tetap yaitu SAIFI
dan SAIDI di Gardu Induk Glugur pada TD 2 kota Medan yang memiliki 9 penyulang
serta membandingkannya dengan nilai yang telah di targetkan oleh PT. PLN (Persero)
dan untuk mendapatkan indeks gangguan tetap lain(CAIDI, CAIFI, ASAI) serta untuk
mendapatkan indeks gangguan sementara (MAIFI). Untuk menentukan indeks ini
dibutuhkan data jumlah pelanggan, lama gangguan, dan jumlah pelanggan yang terkena
gangguan.
Universitas Sumatera Utara
12. BAB I
PENDAHULUAN
I.1. Latar Belakang
Setiap benda dapat mengalami kegagalan dalam operasinya ada beberapa
penyebab kegagalan operasi yaitu : kelalaian manusia, perawatan yang buruk, kesalahan
dalam penggunaan, kurangnya perlindungan terhadap tekanan lingkungan yang
berlebihan.
Akibat yang di timbulkan oleh kegagalan ini bervariasi dari ketidaknyamanan
hingga kerugian ekonomis yang cukup tinggi bahkan timbulnya korban jiwa. Oleh
karena itu keandalan suatu jaringan distribusi mutlak di perlukan untuk menjaga
kontinuitas penyaluran tenaga listrik ke konsumen. Karena peranannya yang sangat
penting, maka PT.PLN (Persero) harus menjaga kontinuitas penyaluran listrik ke
konsumen.
Teknik keandalan bertujuan untuk mempelajari konsep, karakteristik,
pengukuran, analisis kegagalan dan perbaikan sistem sehingga menambah waktu
ketersediaan operasi sistem dengan cara mengurangi kemungkinan kegagalan.
I.2. Tujuan Penulisan
Penulisan Tugas Akhir ini bertujuan untuk Mendapatkan nilai SAIFI dan SAIDI
pada Gardu Induk dan mendapatkan nilai indeks berorientasi pelanggan lainnya yaitu :
Universitas Sumatera Utara
13. CAIFI, CAIDI, ASAI, ASUI, MAIFI serta membandingkannya dengan nilai yang telah
di targetkan.
I.3. Batasan Masalah
Untuk menghindari pembahasan yang meluas maka penulis akan membatasi
pembahasan tugas akhir ini dengan hal-hal sebagai berikut :
1. Wilayah penelitian yaitu Kota Medan dengan saluran udara 20kV pada Gardu
Induk Glugur TD 2.
2. Perhitungan indeks keandalan sistem pada Gardu Induk yang berorientasi
pelanggan pengguna jasa PT.PLN.
3. Tidak membahas secara mendalam tentang Hubung Singkat.
4. Tidak membahas secara mendalam tentang Transformator.
Universitas Sumatera Utara
14. I.4. Metodologi Penelitian
Metode penulisan yang digunakan dalam penulisan tugas akhir ini adalah:
1. Studi Literatur
Yaitu dengan membaca teori-teori yang berkaitan dengan topik tugas akhir
ini dari buku-buku referensi baik yang dimiliki oleh penulis atau di
perpustakaan dan juga dari artikel-artikel, jurnal, internet dan lain-lain.
2. Studi Bimbingan
Yaitu dengan melakukan diskusi tentang topik tugas akhir ini dengan dosen
pembimbing yang telah ditunjuk oleh pihak Departemen Teknik Elektro USU
dalam hal ini Bapak.
3. Diskusi dan tanya jawab
Yaitu dengan mengadakan diskusi dan tanya jawab dengan dosen-dosen di
lingkungan Departemen Teknik Elektro FT USU, dengan pegawai PT.PLN
(Persero) dan rekan-rekan mahasiswa yang memahami masalah yang
berhubungan dengan tugas akhir ini.
4. Melakukan analisa dan perhitungan.
Yaitu mengolah data yang telah di dapat dengan cara menghitung dan
menganalisa hasil perhitungan.
Universitas Sumatera Utara
15. I.5. Sistematika Penulisan
Untuk memberikan gambaran mengenai tulisan ini, secara singkat dapat
diuraikan sistematika penulisan sebagai berikut:
BAB I : PENDAHULUAN
Bab ini menjelaskan tentang latar belakang masalah, tujuan
penulisan, batasan masalah, metodologi penulisan, serta
sistematika penulisan.
BAB II : JARINGAN DISTRIBUSI
Bab ini membahas tentang sistem jaringan distribusi tenaga listrik,
gangguan hubung singkat, trafo daya.
BAB III : KEANDALAN SISTEM JARINGAN DISTRIBUSI
Bab ini membahas tentang keandalan sistem distribusi, evaluasi
keandalan sistem distribusi.
BAB IV : ANALISIS DAN PERHITUNGAN
Bab ini membahas tentang perhitungan-perhitungan.
BAB V : PENUTUP
Berisi tentang kesimpulan dan saran dari hasil pembahasan-
pembahasan sebelumnya.
Universitas Sumatera Utara
16. BAB II
JARINGAN DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK
2.1. Umum
Pusat tenaga listrik umumnya terletak jauh dari pusat bebannya. Energi listrik
yang dihasilkan pusat pembangkitan disalurkan melalui jaringan transmisi. Tegangan
generator pembangkit relatif rendah (6 kV – 24 kV). Maka tegangan ini dinaikin dengan
transformator daya ke tegangan yang lebih tinggi antara 150 kV – 500 kV. Tujuan
peningkatan tegangan ini, selain mempebesar daya hantar dari saluran (berbanding lurus
dengan kwadrat tegangan), juga untuk memperkecil rugi daya dan susut tegangan pada
saluran transmisi. Penurunan tegangan dari jaringan tegangan tinggi/ekstra tinggi
sebelum ke konsumen dilakukan dua kali. Yang pertama dilakukan di gardu induk (GI),
menurunkan tegangan dari 500 kV ke 150 kV atau dari 150 kV ke 70 kV. Yang kedua
dilakukan pada gardu induk distribusi dari 150 kV ke 20 kV atau dari 70 kV ke 20kV.
Saluran listrik dari sumber pembangkit tenaga listrik sampai transformator terakhir,
sering disebut juga sebagai saluran transmisi, sedangkan dari transformator terakhir,
sampai konsumen terakhir disebut saluran distribusi atau saluran primer. Ada dua
macam saluran transmisi/distribusi PLN yaitu saluran udara (overhead lines) dan saluran
kabel bawah tanah (underground cable). Kedua cara penyaluran tersebut masing-masing
mempunyai keuntungan dan kerugian. Dari segi estetik, saluran bawah tanah lebih
disukai dan juga tidak mudah terganggu oleh cuaca buruk: hujan, petir, angin, dan
Universitas Sumatera Utara
17. sebagainya namun saluran bawah tanah jauh lebih mahal dibanding saluran udara, tetapi
saluran bawah tanah tidak cocok untuk daerah rawan banjir karena bila terjadi gangguan
akan berbahaya.
2.2. Sistem Jaringan Distribusi
Ada tiga bagian penting dalam proses penyaluran tenaga listrik, yaitu:
Pembangkitan, Penyaluran (transmisi) dan distribusi seperti pada gambar berikut :
Gambar 2.1. Tiga komponen utama dalam Penyaluran Tenaga Listrik
Tegangan sistem distribusi dapat dikelompokan menjadi 2 bagian besar, yaitu
distribusi primer (20kV) dan distribusi sekunder (380/220V). Jaringan distribusi 20kV
sering disebut Sistem Distribusi Tegangan Menengah dan jaringan distribusi 380/220V
sering disebut jaringan distribusi sekunder atau disebut Jaringan Tegangan Rendah
380/220V.
Universitas Sumatera Utara
18. 2.2.1. Jaringan Pada Sistem Distribusi Primer
Jaringan Pada Sistem Distribusi tegangan menengah (Primer 20kV) dapat
dikelompokkan menjadi lima model, yaitu Jaringan Radial, Jaringan hantaran
penghubung (Tie Line), Jaringan Lingkaran (Loop), Jaringan Spindel dan Sistem Gugus
atau Kluster.
a. Jaringan Radial
Sistem distribusi dengan pola Radial seperti Gambar 2.2. Adalah sistem
distribusi yang paling sederhana dan ekonomis. Pada sistem ini terdapat beberapa
penyulang yang menyuplai beberapa gardu distribusi secara radial.
Gambar 2.2. Konfigurasi Jaringan Radial
Dalam penyulang tersebut dipasang gardu-gardu distribusi untuk konsumen.
Gardu distribusi adalah tempat dimana trafo untuk konsumen dipasang. Bisa dalam
bangunan beton atau diletakan diatas tiang. Keuntungan dari sistem ini adalah sistem ini
tidak rumit dan lebih murah dibanding dengan sistem yang lain.
Universitas Sumatera Utara
19. Namun keandalan sistem ini lebih rendah dibanding dengan sistem lainnya.
Kurangnya keandalan disebabkan karena hanya terdapat satu jalur utama yang
menyuplai gardu distribusi, sehingga apabila jalur utama tersebut mengalami gangguan,
maka seluruh gardu akan ikut padam.
Kerugian lain yaitu mutu tegangan pada gardu distribusi yang paling ujung
kurang baik, hal ini dikarenakan jatuh tegangan terbesar ada diujung saluran.
b. Jaringan Hantaran Penghubung (Tie Line)
Sistem distribusi Tie Line seperti Gambar 2.3. digunakan untuk pelanggan
penting yang tidak boleh padam (Bandar Udara, Rumah Sakit, dan lainlain).
Gambar 2.3. Konfigurasi Jaringan Hantaran Penghubung
Sistem ini memiliki minimal dua penyulang sekaligus dengan tambahan
Automatic Change Over Switch / Automatic Transfer Switch, setiap penyulang
terkoneksi ke gardu pelanggan khusus tersebut sehingga bila salah satu penyulang
mengalami gangguan maka pasokan listrik akan di pindah ke penyulang lain.
Universitas Sumatera Utara
20. c. Jaringan Lingkar (Loop)
Pada Jaringan Tegangan Menengah Struktur Lingkaran (Loop) seperti Gambar
2.4. dimungkinkan pemasokannya dari beberapa gardu induk, sehingga dengan demikian
tingkat keandalannya relatif lebih baik.
Gambar 2.4. Konfigurasi Jaringan Loop
d. Jaringan Spindel
Sistem Spindel seperti pada Gambar 2.5. adalah suatu pola kombinasi jaringan
dari pola Radial dan Ring. Spindel terdiri dari beberapa penyulang (feeder) yang
tegangannya diberikan dari Gardu Induk dan tegangan tersebut berakhir pada sebuah
Gardu Hubung (GH).
Universitas Sumatera Utara
21. Gambar 2.5. Konfigurasi Jaringan Spindel
Pada sebuah spindel biasanya terdiri dari beberapa penyulang aktif dan sebuah
penyulang cadangan (express) yang akan dihubungkan melalui gardu hubung. Pola
Spindel biasanya digunakan pada jaringan tegangan menengah (JTM) yang
menggunakan kabel tanah/saluran kabel tanah tegangan menengah (SKTM).
Namun pada pengoperasiannya, sistem Spindel berfungsi sebagai sistem Radial.
Di dalam sebuah penyulang aktif terdiri dari gardu distribusi yang berfungsi untuk
mendistribusikan tegangan kepada konsumen baik konsumen tegangan rendah (TR) atau
tegangan menengah (TM).
e. Sistem Gugus atau Sistem Kluster
Universitas Sumatera Utara
22. Konfigurasi Gugus seperti pada Gambar 2.6. banyak digunakan untuk kota besar
yang mempunyai kerapatan beban yang tinggi. Dalam sistem ini terdapat Saklar
Pemutus Beban, dan penyulang cadangan.
Gambar 2.6. Konfigurasi Sistem Kluster
Dimana penyulang ini berfungsi bila ada gangguan yang terjadi pada salah satu
penyulang konsumen maka penyulang cadangan inilah yang menggantikan fungsi suplai
kekonsumen.
Universitas Sumatera Utara
23. 2.2.2. Sistem Distribusi Sekunder (Jaringan Tegagan Rendah 380/220V)
Sistem distribusi sekunder seperti pada Gambar 2.7. merupakan salah satu bagian
dalam sistem distribusi, yaitu mulai dari gardu trafo sampai pada pemakai akhir atau
konsumen.
Gambar 2.7. Hubungan tegangan menengah ke tegangan rendah dan konsumen
Melihat letaknya, sistem distribusi ini merupakan bagian yang langsung berhubungan
dengan konsumen, jadi sistem ini selain berfungsi menerima daya listrik dari sumber
daya (trafo distribusi), juga akan mengirimkan serta mendistribusikan daya tersebut ke
Universitas Sumatera Utara
24. konsumen. Mengingat bagian ini berhubungan langsung dengan konsumen, maka
kualitas listrik selayaknya harus sangat diperhatikan.
Jatuh tegangan pada sistem distribusi mencakup jatuh tegangan pada:
1. Penyulang Tegangan Menengah (TM)
2. Transformator Distribusi
3. Penyulang Jaringan Tegangan Rendah
4. Sambungan Rumah
5. Instalasi Rumah.
Jatuh tegangan adalah perbedaan tegangan antara tegangan kirim dan tegangan
terima karena adanya impedansi pada penghantar. Maka pemilihan penghantar
(penampang penghantar) untuk tegangan menengah harus diperhatikan. Jatuh tegangan
yang di-ijinkan tidak boleh lebih dari 5% (ΔV≥ 5%). Secara umum ΔV dibatasi sampai
dengan 3,5%.
2.3. Transformator
2.3.1 Umum
Transformator merupakan suatu alat listrik yang dapat memindahkan dan
mengubah energi listrik dari satu atau lebih rangkaian listrik ke rangkaian listrik yang
lain, melalui suatu gandengan magnet dan berdasarkan prinsip induksi elektromagnet.
Pada umumnya transformator terdiri atas sebuah inti, yang terbuat dari besi berlapis, dan
dua buah kumparan, yaitu kumparan primer, dan kumparan sekunder. Rasio perubahan
Universitas Sumatera Utara
25. tegangan akan tergantung dari rasio jumlah lilitan pada kedua kumparan itu. Biasanya
kumparan terbuat dari kawat tembaga yang dibelit seputar “kaki” inti transformator.
Penggunaan transformator yang sangat sederhana dan andal merupakan salah
satu alasan penting dalam pemakaiannya dalam penyaluran tenaga listrik arus bolak-
balik, karena arus bolak – balik sangat banyak dipergunakan untuk pembangkitan dan
penyaluran tenaga listrik. Pada penyaluran tenaga listrik arus bolak-balik terjadi
kerugian energi sebesar I2
R watt. Kerugian ini akan banyak berkurang apabila tegangan
dinaikkan setinggi mungkin. Dengan demikian maka saluran – saluran transmisi tenaga
listrik senantiasa mempergunakan tegangan yang tinggi. Hal ini dilakukan terutama
untuk mengurangi kerugian energi yang terjadi, dengan cara mempergunakan
transformator untuk menaikkan tegangan listrik di pusat listrik dari tegangan generator
yang biasanya berkisar antara 6 kV sampai 20 kV pada awal transmisi ke tegangan
saluran transmisi antara 100 kV sampai 1000 kV, kemudian menurunkannya lagi pada
ujung akhir saluran ke tegangan yang lebih rendah.
Transformator yang dipakai pada jaringan tenaga listrik merupakan
transformator tenaga. Disamping itu ada jenis – jenis transformator lain yang banyak
dipergunakan, dan yang pada umumnya merupakan transformator yang jauh lebih kecil.
Misalnya transformator yang dipakai di rumah tangga untuk menyesuaikan tegangan
dari lemari es dengan tegangan yang berasal dari jaringan listrik umum. Atau
transformator yang lebih kecil, yang dipakai pada lampu TL. Atau, lebih kecil lagi,
transformator – transformator “mini” yang dipergunakan pada berbagai alat elektronik,
seperti pesawat penerima radio, televisi, dan lain sebagainya.
Universitas Sumatera Utara
26. 2.3.2. Konstruksi Transformator
Pada dasarnya transformator terdiri dari kumparan primer dan sekunder yang
dibelitkan pada inti ferromagnetik. Transformator yang menjadi fokus bahasan disini
adalah transformator daya.
Konstruksi transformator daya ada dua tipe yaitu tipe inti ( core type ) dan tipe
cangkang ( shell type ). Kedua tipe ini menggunakan inti berlaminasi yang terisolasi satu
sama lainnya, dengan tujuan untuk mengurangi rugi-rugi arus eddy.
Tipe inti ( Core form )
Tipe inti ini dibentuk dari lapisan besi berisolasi berbentuk persegi dan kumparan
transformatornya dibelitkan pada dua sisi persegi. Pada konstruksi tipe inti, lilitan
mengelilingi inti besi, seperti yang ditunjukkan pada Gambar 2.8.
Gambar 2.8. Konstruksi transformator tipe inti ( core form )
Sedangkan konstruksi intinya umumnya bebrbentuk huruf L atau huruf U, seperti pada
Gambar 2.9.
Universitas Sumatera Utara
27. Gambar. 2.9. Konstruksi lempengan logam inti transformator bentul L dan U
Tipe cangkang ( Shell form )
Jenis konstruksi transformator yang kedua yaitu tipe cangkang yang dibentuk
dari lapisan inti berisolasi, dan kumparan dibelitkan di pusat inti. Pada transformator ini,
kumparan atau belitan transformator dikelilingi oleh inti.
Gambar 2.10. Transformator tipe cangkang ( shell form )
Sedangkan konstruksi intinya umumnya berbentuk huruf E, huruf I atau huruf F,
seperti pada Gambar 2.11.
Gambar. 2.11. Konstruksi lempengan logam inti transformator bentuk E, I dan F
Universitas Sumatera Utara
28. 2.3.3. Prinsip Kerja Transformator
Transformator adalah suatu alat listrik yang dapat mengubah dan menyalurkan
energi listrik dari satu atau lebih rangkaian listrik ke rangkaian listrik yang lain melalui
suatu gandengan megnet dan berdasarkan prinsip induksi elektromagnetik.
Transformator di gunakan secara luas baik dalam bidang tenaga listrik maupun
elektronika. Penggunaan transformator dalam sistem tenaga memungkinkan terpilihnya
tegangan yang sesuai dan ekonomis untuk tiap-tiap keperluan misalnya, kebutuhan akan
tegangan tinggi dalam pengiriman daya jarak jauh.
Transformator terdiri atas dua buah kumparan (primer dan sekunder) yang
bersifat induktif. Kedua kumparan ini terpisah secara elektrik namun berhubungan
secara magnetis melalui jalur yang memiliki reluktansi ( reluctance ) rendah. Apabila
kumparan primer dihubungkan dengan sumber tegangan bolak-balik maka fluks bolak-
balik akan muncul di dalam inti yang dilaminasi, karena kumparan tersebut membentuk
jaringan tertutup maka mengalirlah arus primer. Akibat adanya fluks di kumparan
primer maka di kumparan primer terjadi induksi sendiri ( self induction ) dan terjadi pula
induksi di kumparan sekunder karena pengaruh induksi dari kumparan primer atau
disebut sebagai induksi bersama ( mutual induction ) yang menyebabkan timbulnya
fluks magnet di kumparan sekunder, maka mengalirlah arus sekunder jika rangkaian
sekunder di bebani, sehingga energi listrik dapat ditransfer keseluruhan (secara
magnetisasi ).
dt
φd
N=e ………………………………………..( 2.1 )
Universitas Sumatera Utara
29. Dimana : e = gaya gerak listrik ( ggl ) [ volt ]
N = jumlah lilitan
dt
φd
= perubahan fluks magnet
Perlu diingat bahwa hanya tegangan listrik arus bolak-balik yang dapat
ditransformasikan oleh transformator, sedangkan dalam bidang elektronika,
transformator digunakan sebagai gandengan impedansi antara sumber dan beban untuk
menghambat arus searah sambil tetap melakukan arus bolak-balik antara rangkaian.
Tujuan utama menggunakan inti pada transformator adalah untuk mengurangi
reluktansi ( tahanan magnetis ) dari rangkaian magnetis ( common magnetic circuit ).
2.4. Gangguan Hubung Singkat
Gangguan hubung singkat pada jaringan listrik, dapat terjadi antara phasa dengan
phasa (2 phasa atau 3 phasa) dan gangguan antara phasa ke tanah. Timbulnya gangguan
bisa bersifat temporer (non persistant) dan gangguan yang bersifat permanent
(persistant).
Gangguan yang bersifat temporer, timbulnya gangguan bersifat sementara,
sehingga tidak memerlukan tindakan. Gangguan tersebut akan hilang dengan sendirinya
dan jaringan listrik akan bekerja normal kembali. Jenis gangguan ini ialah : timbulnya
flashover antar penghantar dan tanah (tiang, traverse atau kawat tanah) karena sambaran
petir, flashover dengan pohon-pohon, dan lain sebagainya.
Universitas Sumatera Utara
30. Gangguan yang bersifat permanen (persistant), yaitu gangguan yang bersifat
tetap. Agar jaringan dapat berfungsi kembali, maka perlu dilaksanakan perbaikan
dengan cara menghilangkan gangguan tersebut.
Gangguan ini akan menyebabkan terjadinya pemadaman tetap pada jaringan
listrik dan pada titik gangguan akan terjadi kerusakan yang permanen. Contoh:
menurunnya kemampuan isolasi padat atau minyak trafo. Di sini akan menyebabkan
kerusakan permanen pada trafo, sehingga untuk dapat beroperasi kembali harus
dilakukan perbaikan.
Beberapa, penyebab yang mengakibatkan terjadinya, gangguan hubung singkat,
antara lain:
1) Terjadinya angin kencang, sehingga menimbulkan gesekan pohon dengan jaringan
listrik.
2) Kesadaran masyarakat yang kurang, misalnya bermain layang-layang dengan
menggunakan benang yang bisa dilalui aliran listrik. Ini sangat berbahaya jika
benang tersebut mengenai jaringan listrik.
3) Kualitas peralatan atau material yang kurang baik, misalnya: pada JTR yang
memakai Twested Cable dengan mutu yang kurang baik, sehingga isolasinya
mempunyai tegangan tembus yang rendah, mudah mengelupas dan tidak tahan
panas. Hal ini juga akan menyebabkan hubung singkat antar phasa.
4) Pemasangan jaringan yang kurang baik misalnya: pemasangan konektor pada JTR
yang memakai TC, apabila pemasangannya kurang baik akan menyebabkan
Universitas Sumatera Utara
31. timbulnya bunga api dan akan menyebabkan kerusakan phasa yang lainnya.
Akibatnya akan terjadi hubung singkat.
5) Terjadinya hujan, adanya sambaran petir, karena terkena galian (kabel tanah), umur
jaringan (kabel tanah) sudah tua yang mengakibatkan pengelupasan isolasi dan
menyebabkan hubung singkat dan sebagainya.
Universitas Sumatera Utara
32. BAB III
KEANDALAN SISTEM JARINGAN DISTRIBUSI
3.1. Umum
Intisari dari kata reliability (keandalan) mempunyai arti daya tahan, dapat
dipercayai, dan performa yang bagus. Dalam system keteknikan, reliability lebih dari
intisari tadi, reliability sesuatu yang bisa diperhitungkan, diatur, dievaluasi,
direncanakan, dan didesain kedalam potongan dari peralatan atau suatu system.
Reliability berarti system mengerjakan fungsinya sesuai rancangan untuk dapat bekerja
pada batas kondisi dan dapat hidup (tidak rusak) sesuai yang telah di rencanakan.
Definisi klasik dari keandalan adalah peluang berfungsinya suatu alat atau sistem
secara memuaskan pada keadaan tertentu dan dalam periode waktu tertentu pula. Dapat
juga dikatakan kemugkinan atau tingkat kepastian suatu alat atau sistem akan berfungsi
secara memuaskan pada keadaan tertentu dalam periode waktu tertentu pula. Dalam
pengertian ini, tidak hanya peluang dari kegagalan tetapi juga banyaknya, lamanya dan
frekuensinya juga penting. Kemungkinan atau tingkat kepastian sedemikian itu tidak
dapat diduga dengan pasti, tetapi dapat dianalisa atas dasar logika ilmiah.
Secara umum keandalan didefinisikan sebagai kemungkinan (Probability) dari
suatu sistem yang mampu bekerja sesuai dengan kondisi operasi tertentu dalam jangka
waktu yang ditentukan, dengan kata lain keandalan disebut juga dengan kecukupan atau
ketersediaan (availability). Keandalan memiliki sifat non deterministik (terjadi secara
kebetulan) tapi probabilistik (sesuatu yang bersifat acak, tidak pasti, namun dapat
Universitas Sumatera Utara
33. dianalisa dengan teori probabilitas). Dalam mendefenisikan keandalan terhadap
gangguan terdapat empat faktor yang memegang peranan penting yaitu:
a. Kemungkinan (Probability)
Angka yang menyatakan berapa kali gangguan terjadi dalam waktu tertentu pada suatu
sistem atau saluran.
b. Bekerja Dengan Baik (Performance)
Menunjukan kriteria kontinuitas suatu salauran sistem penyaluran tenaga listrik tanpa
mengalami gangguan.
c. Periode Waktu
Periode waktu adalah lama suatu saluran bekerja dengan baik sesuai dengan fungsinya.
Semakin lama saluran digunakan, maka akan semakin banyak kemungkinan terjadinya
kegagalan.
d. Kondisi Operasi
Kondisi operasi yang dimaksud disini adalah keadaan lingkungan kerja dari suatu
jaringan seperti pengaruh suhu, kelembaban udara dan getaran yang mempengaruhi
kondisi operasi.
Universitas Sumatera Utara
34. 3.2. Variabel Yang Mempengaruhi Indeks Keandalan
3.2.1. Ekspose Sirkit dan Kepadatan Beban (Circuit Exposure and Load Density)
Sirkit yang panjang akan menambah gangguan yang terjadi pada sirkit itu. Ini
sulit untuk dihindari pada sirkit radial normal, walaupun kita dapat sedikit banyak
mengurangi kerugian dengan menambahkan recloser, sekering, penambahan switch
poin ekstra, atau otomatisasi. Kebanyakan dari perubahan ini adalah pada SAIFI; jangka
waktu gangguan (CAIDI) lebih sedikit bergantung pada panjangnya sirkuit ke beban.
Dalam hal ini lebih mudah untuk menyediakan keandalan yang tinggi pada
wilayah perkotaan karena panjangnya sirkit lebih pendek, dan sistem distribusi lebih
dapat dipercaya (seperti suatu jaringan grid) jadilah lebih hemat.
3.2.2. Susunan Suplai (Supply Configuration)
Suplai distribusi sangat mempengaruhi tingkat keandalan. Sirkit radial yang
panjang akan menyediakan pelayanan yang buruk (rendah) sedangkan sistem jaringan
grid menyediakan pelayanan yang dapat di percaya (bagus). Pemborosan yang besar
untuk siatem jaringan grid dan jaringan noda memberikan keandalan yang luar biasa
sampai 50 tahun lebih berada antara gangguan. Catatan bahwa jangka waktu gangguan
(CAIDI) ini untuk meningkatkan keandalan yang lebih baik di daerah perkotaan.
Menggunakan jaringan bawah tanah dan langsung berhadapan dengan jeringan distribusi
ke beban akan menambah waktu dalam perbaikan.
Universitas Sumatera Utara
35. 3.2.3. Tegangan (Voltage)
Tegangan primer yang tinggi cenderung membuat keandalannya tak dapat di
percaya, karena bentuk jaringan lebih panjang. Pada sirkit primer tegangan tinggi, kita
harus berusaha untuk mencapai keandalan yang sama dengan sirkit tegangan rendah
dengan cara menambah lebih banyak reclosers, lebih banyak tombol pembagi
(sectionalizing switches), lebih banyak perlengkapan (tree trimming), dan sebagainya.
Dengan kemampuan untuk membangun lebih banyak jaringan yang panjang dan
melayani banyak pelanggan, hal ini sulit untuk mengatasi bertambahnya pengguna
listrik. Menjaga pikiran terhadap keandalan akan membantu dalam perencanaan dalam
membangun system tegangan tinggi. Pada sirkit tegangan tinggi, lebih luas menjadi
lebih baik dibanding lebih panjang.
Analisa Burke’S pada tahun 1994 tentang panjang daerah pelayanan dan lebar
untuk meratakan feeder hal ini untuk menunjukan keandalan yang terbaik, sirkit
tegangan harus lebih luas dan lebih panjang, tidak hanya lebih panjang saja untuk lebih
jelasnya lihat tabel 3.1. Pada umumnya, sirkit tegangan tinggi dibuat dalam jarak yang
panjang, hal ini akan membawa ke keandalan yang buruk.
Panjangnya jalur utama dan panjangnya cabang untuk keandalan yang optimal
(umpanakan kepadatan beban tetap).
Universitas Sumatera Utara
36. Tabel 3.1 Perbandigan antara panjang feeder utama dengan panjang cabang
Tegangan,
kV
Panjang Feeder utama,
mi
Panjang cabang,
mi
Perbandingan antara
panjang Feeder utama
dengan panjang cabang
13,8 1,51 0,95 1,59
23 1,81 1,32 1,37
34,5 2,09 1,71 1,22
Sumber : Burke, J. J.,Power Distribution Engineering: Fundamentals and Applications,
Marcel Dekker, New York, 1994.
3.2.4. Kecenderungan Keandalan Jangka panjang (Long-Term Reliability Trends)
Utiliti jarang mempunyai data yang sangat panjang mencakup decade. Variasi
penting selalu ada dari tahun ke tahun. Bagian dari ini adalah dalam kaitan dengan
perubahan alami survei ( dasar utiliti tidak hanya konsisten untuk keseluruhan periode
waktu). Sebagian besar variasi berkaitan dengan cuaca, sekalipun survei meliput suatu
area di bumi yang sangat besar (kita mengharapkan banyak variasi untuk area kecil di
bagian bumi), data termasuk ganguan petir.
Secara keseluruhan, kecendrungan keandalan sedikit banyaknya terjadi
penurunan. Faktor utamanya mungkin pergerakan yang berangsur-angsur menuju sirkit
distribusi tegangan tinggi dan menuju ke pinggiran kota. Kecenderungan ini akan
membuat sirkit lebih panjang dan lebih ter-ekspose karena bertambahnya pengguna
listrik. Walaupun, susunan penyimpanan yang lebih baik (manajemen sistem
pengeluaran) mungkin akan membuat SAIDI terlihat relative menurun menuju
pendekatan lebih awal sebab gangguan direkam dengan teliti.
Universitas Sumatera Utara
37. 3.3. Laju Kegagalan (Failure Rate)
Banyak kegagalan yang terjadi seelama selang waktu t1 sampai t2 disebut laju
kegagalan. Ini dapat dinyatakan sebagai peluang bersyarat, yaitu kegagalan-kegagalan
yang terjadi dalam selang waktu t1 dan t2, dimana sebelum periode t1 tidak terjadi
kegagalan, dan ini merupakan awal dari selang.
Jadi laju kegagalan adalah harga rata-rata dari jumlah kegagalan per satuan
waktu pada suatu selang waktu pengamatan. Laju kegagalan ini dihitung dengan satuan
kegagalan per tahun.
Laju kegagalan ini merupakan fungsidari waktu umum dari system atau saluran
selama beroperasi. Fungsi ini dapat dilihat pada gambar 3.1 dibawah ini :
Region 1 Region 2 Region 3
De - Bugging Normal Operating or
Useful Life
Wear - Out
Operating Life
FailureRate
Gambar 3.1. Laju kegagalan sebagai fungsi waktu
Universitas Sumatera Utara
38. Dari gambar diatas laju kegagalan dibagi dalam tiga selang waktu yaitu:
a. Selang Waktu Kegagalan Awal (De Bugging)
Pada selang waktu kegagalan awal ini laju kegagalan akan menurun dengan
cepat sesuai bertambahnya waktu. Kegagalan pada daerah ini disebabkan oleh kesalahan
dalam perencanaan dan pembuatan jaringan serta pemasangan saluran tersebut.
b. Selang waktu Kegagalan Normal (Normal Operating or Useful Life)
Pada daerah waktu ini besarnya laju kegagalan dapat dianggap tetap. Hal ini
disebabkan sistem atau saluran siap beroperasi dengan mantap. Sehingga kemungkinan
terjadi kegagalan adalah sama pada setiap waktu. Laju kegagalan pada daerah ini tidak
teratur disebabkan oleh tekanan yang tiba-tiba diluar kekuatan sistem atau saluran yang
telah direncanakan.
c. Selang Waktu Kegagalan Akhir (Wear-Out)
Laju kegagalan pada daerah ini bertambah besar dengan bertambahnya waktu.
Hal ini disebabkan karena bertambahnya umur sistem atau saluran dan kegagalan ini
dapat ditanggulangi dengan mengadakan pemeliharaan (maintenance).
Universitas Sumatera Utara
39. 3.4. Cara Mengatasi Keandalan yang Rendah pada Sistem Distribusi Listrik
Cara untuk menjaga sistem distribusi agar tetap handal antara lain sebagai
berikut :
1. Jaringan Distribusi
Jaringan distribusi sangat mempengaruhi keandalan suatu sistem distribusi
Karena jaringan distribusi yang panjang akan membuat kemungkinan terjadi gangguan
pemadaman semakin besar, contoh pada jaringan radial mempunyai jaringan yang
panjang dengan hanya satu jalur utama yang menyuplai Trafo Distribusi, sehingga
apabila jalur utama tersebut mengalami gangguan, maka seluruh gardu akan ikut
padam, akibatnya akan banyak pelanggan yang mengalami gangguan.
2. Perawatan
Perawatan terhadap peralatan jaringan distribusi sangat diperlukan karena
perawatan akan menjaga peralatan untuk dapat bekerja seperti yang di harapkan dan
akan membuat peralatan dapat bekerja lebih lama akibatnya pemadaman yang
disebabkan peralatan akan berkurang, pemadaman yang disebabkan oleh peralatan
seperti Trafo distribusi terbakar akibatnya pelanggan akan mengalami pemadaman.
3. Manusia
Manusia merupakan faktor yang paling penting dalam tercapainya keandalan
yang baik maupun buruk pada jaringan distribusi. Untuk itu pekerja pada jaringan
distribusi harus mempunyai pengetahuan dan kecekatan dalam mengatasi gangguan
yang terjadi agar pelanggan tidak mengalami pemadaman yang terlalu lama sedangkan
untuk pelanggan yang berada dekat jaringan distribusi hendaknya memiliki kesadaran
Universitas Sumatera Utara
40. yang lebih untuk tidak melakukan hal/pekerjaan yang akan mengganggu jaringan
distribusi seperti bermain laying-layang dengan menggunakan benang yang bisa
dilalui aliran listrik, ini akan sangat berbahaya bagi masyarakat dan jaringan distribusi.
3.5. Indeks Keandalan
Indeks keandalan merupakan formula untuk menentukan tingkat keandalan dari
suatu jaringan distribusi listrik. Indeks keandalan ini terdiri dari : Indeks Gangguan
Tetap (Sustained Interuption Indices) dan Indeks Gangguan Sementara (Momentary
Interuption Indices).
3.4.1. Faktor Dasar (Basic Factors)
Data dari faktor dasar ini diperlukan untuk menghitung indeks-indeks keandalan.
Factor dasar ini antara lain:
ri = Restorasi waktu untuk setiap peristiwa gangguan pemadaman
CI = Pelanggan terkena gangguan pemadaman
CMI = Menit pelanggan terkena gangguan pemadaman
IMi = Jumlah gangguan pemadaman sementara
Ni = Jumlah pelanggan terkena gangguan pemadaman untuk setiap peristiwa
gangguan tetap selama laporan berlangsung
Nmi = Jumlah pelanggan terkena gangguan pemadaman untuk setiap peristiwa
gangguan sesaat selama laporan berlangsung
NT = Jumlah pelanggan yang dilayani
Universitas Sumatera Utara
41. CN = Jumlah pelanggan yang pernah mengalami gangguan pemadaman tetap
selama laporan berlangsung
3.4.2. Indeks Gangguan Pemadaman Tetap (Sustained Interuption Indices)
Suatu gangguan dinyatakan gangguan tetap jika gangguan terjadi dalam waktu
lebih dari lima menit (>5 menit).
a. Indeks frekwensi gangguan pemadaman rata-rata pada sistem (System average
interruption frequency index / SAIFI)
Sistem rata-rata indeks frekwensi gangguan menunjukkan seberapa sering
pelanggan mengalami gangguan pada periode waktu yang telah ditentukan. Bentuk
matematiknya, dapat dilihat pada persamaan 3.1.
(3.1)
Untuk menghitung index ini, gunakan persamaan 3.2 di bawah ini.
(3.2)
b. Indeks durasi gangguan pemadaman rata-rata pada sistem (System average
interruption duration index / SAIDI)
Universitas Sumatera Utara
42. Indeks ini menunjukkan total lama waktu dari gangguan yang menimpa
pelanggan pada periode waktu yang telah di tentukan. Lamanya pelanggan mengalami
gangguan biasanya diukur dalam menit atau jam. Bentuk matematiknya, dapat dilihat
pada persamaan 3.3.
(3.3)
Untuk menghitung indeks ini, gunakan persamaan 3.4 di bawah ini.
(3.4)
c. Index rata-rata durasi pelanggan mengalami gangguan pemadaman (Customer
average interruption duration index / CAIDI)
CAIDI memperlihatkan rata-rata waktu yang dibutuhkan untuk dapat melayani
pelanggan kembali. Bentuk matematiknya, dapat dilihat pada persamaan 3.5.
(3.5)
Untuk menghitung index ini, gunakan persamaan 6 di bawah ini.
Universitas Sumatera Utara
43. (3.6)
d. Index rata-rata frekuensi gangguan pemadaman yang di alami pelanggan (Customer
average interruption frequency index / CAIFI)
Indeks ini memperlihatkan rata-rata frekuensi dari gangguan untuk pelanggan
yang mengaalami gangguan. Dalam hal ini hanya menghitung sekali ketika terjadi
gangguan pada pelanggan dengan mengabaikan lama gangguan. Bentuk matematiknya,
dapat dilihat pada persamaan 3.7.
(3.7)
Untuk menghitung index ini, gunakan persamaan 3.8 di bawah ini.
(3.8)
e. Indeks rata-rata ketersediaan pelayanan (Average service availability index / ASAI)
Indeks rata-rata ketersediaan pelayanan memperlihatkan pembagian waktu
(biasanya dalam persentase) bahwa pelanggan telah menerima tenaga listrik sepanjang
periode waktu yang telah ditentukan. Bentuk matematiknya, dapat dilihat pada
persamaan 3.9.
(3.9)
Untuk menghitung index ini, gunakan persamaan 3.10 di bawah ini.
Universitas Sumatera Utara
44. (3.10)
Sedangkan untuk rumus ketidaktersediaan pelayanan (Average service unavailability
index / ASUI) di tunjukkan pada persamaan 11.
(3.11)
3.4.3. Indeks Gangguan Pemadaman Sementara (Momentary Interuption Indices).
Suatu gangguan dinyatakan gangguan tetap jika gangguan terjadi dalam waktu
kurang dari lima menit (< 5 menit).
a. Indeks rata-rata gangguan pemadaman sesaat (Momentary Average Interuption
Frequancy Index / MAIFI)
Indeks ini mengindikasikan rata-rata frekwensi dari gangguan sesaat. Bentuk
matematikanya, diberikan pada persamaan 3.12.
(3.12)
Untuk menghitung indeks ini, gunakan persamaan 3.13.
(3.13)
BAB IV
Universitas Sumatera Utara
45. ANALISIS KEANDALAN SISTEM JARINGAN DISTRIBUSI UDARA 20kV
4.1. Tempat Penelitian
Tempat penelitian untuk memperoleh data adalah Gardu Induk Glugur TD 2
PT.PLN (persero) Kota Medan, Gardu Induk ini memiliki 9 penyulang 20 kV antara
lain:
1. Penyulang GG 1 (Gagak) Rayon Medan Baru melayani 8019 pelanggan.
2. Penyulang GG 2 (Garuda) Rayon Medan Timur melayani 8229 pelanggan.
3. Penyulang GG 3 (Elang) Rayon Medan Kota (Paladium & Bank Amro)
melayani 2 pelanggan.
4. Penyulang GG 4 (Rajawali) Rayon Medan Baru (Plaza Medan Fair) melayani
1 pelanggan.
5. Penyulang GG 5 (Angsa) Rayon Medan Kota & Rayon Medan Timur
melayani 4623 pelanggan.
6. Penyulang GG 6 (Kaswari) Rayon Medan Kota (Indosat & PT.Telkom +
Umum) melayani 3120 pelanggan.
7. Penyulang GG 7 (Garuda) Rayon Medan Timur (Golgo, Persit, Sinabung)
melayani 3 pelanggan.
8. Penyulang GG 8 (Merpati) Ranting Helvetia melayani 16237 pelanggan.
9. Penyulang GG 9 (Kakak Tua) Ranting Helvetia melayani 14801 pelanggan.
4.2. Data Penelitian
Universitas Sumatera Utara
46. Data yang di peroleh dari Gardu Induk adalah data pada tahun 2009 data yang
diambil antara lain jumlah pelanggan, lama gangguan, dan jumlah pelanggan yang
mengalami gangguan, serta target yang telah di tetapkan oleh PT.PLN (Persero).
Target yang telah di tetapkan PT.PLN (Persero) antara lain 16 kali untuk SAIFI
dan 540 menit atau 9 jam, target ini untuk setiap satu tahun (12 bulan). Untuk data yang
lebih lengkapnya dapat dilihat pada lampiran A dan lampiran B.
Perhitungan menggunakan standard IEEE 1366 – 2003 : ”IEEE Guide for Electric
Power Distribution Reliability Indices”.
4.3. Analisis Indeks Gangguan Tetap
A. Penyulang Gagak (GG 1) Rayon Medan Baru
Berdasarkan data lampiran didapat data :
NT = 8019 pelanggan
CN = 8019 pelanggan (sama dengan NT karena seluruh pelanggan
pernah mengalami gangguan)
∑ ri = 4872 menit
∑ Ni = 55635 pelanggan
∑ ri Ni = 4192426
Jumlah jam/tahun = 8760 jam/tahun
a. Indeks frekwensi gangguan pemadaman rata-rata pada sistem (System average
interruption frequency index / SAIFI)
Universitas Sumatera Utara
47. Jadi SAIFI untuk penyulang GG 1 adalah 6,937 kali untuk tahun 2009.
b. Indeks durasi gangguan pemadaman rata-rata pada sistem (System average
interruption duration index / SAIDI)
Jadi SAIDI untuk penyulang GG 1 adalah 522,81 menit atau 8,71 jam untuk tahun
2009.
c. Index rata-rata durasi pelanggan mengalami gangguan pemadaman (Customer
average interruption duration index / CAIDI)
Jadi CAIDI untuk penyulang GG 1 adalah 75,365 menit/pelanggan untuk tahun
2009.
d. Index rata-rata frekuensi gangguan pemadaman yang di alami pelanggan
(Customer average interruption frequency index / CAIFI)
Universitas Sumatera Utara
48. Karena semua pelanggan pernah mangalami gangguan maka nilai SAIFI sama
dengan CAIFI untuk data tahun 2009 yaitu 6,937 kali/pelanggan.
e. Indeks rata-rata ketersediaan pelayanan (Average service availability index /
ASAI)
Sedangkan untuk nilai dari ASUI adalah
Jadi didapat nilai ASAI dan ASUI untuk penyulang GG 1 adalah 0,999005 untuk
ASAI dan 0,000995 untuk ASUI untuk data tahun 2009.
B. Penyulang Garuda (GG 2) Rayon Medan Timur
Berdasarkan data lampiran didapat data :
NT = 8229 pelanggan
Universitas Sumatera Utara
49. CN = 8229 pelanggan (sama dengan NT karena seluruh pelanggan
pernah mengalami gangguan)
∑ ri = 2611 menit
∑ Ni = 21692 pelanggan
∑ ri Ni = 1710426
Jumlah jam/tahun = 8760 jam/tahun
a. Indeks frekwensi gangguan pemadaman rata-rata pada sistem (System average
interruption frequency index / SAIFI)
Jadi SAIFI untuk penyulang GG 2 adalah 2,636 kali untuk tahun 2009.
b. Indeks durasi gangguan pemadaman rata-rata pada sistem (System average
interruption duration index / SAIDI)
Jadi SAIDI untuk penyulang GG 2 adalah 207,853 menit atau 3,46 jam untuk
tahun 2009.
Universitas Sumatera Utara
50. c. Index rata-rata durasi pelanggan mengalami gangguan pemadaman (Customer
average interruption duration index / CAIDI)
Jadi CAIDI untuk penyulang GG 2 adalah 78,851 menit/pelanggan untuk tahun
2009.
d. Index rata-rata frekuensi gangguan pemadaman yang di alami pelanggan
(Customer average interruption frequency index / CAIFI)
Karena semua pelanggan pernah mangalami gangguan maka nilai SAIFI sama
dengan CAIFI untuk data tahun 2009 yaitu 2,636 kali/pelanggan.
e. Indeks rata-rata ketersediaan pelayanan (Average service availability index /
ASAI)
Universitas Sumatera Utara
51. Sedangkan untuk nilai dari ASUI adalah
Jadi didapat nilai ASAI dan ASUI untuk penyulang GG 2 adalah 0,999604 untuk
ASAI dan 0,000396 untuk ASUI untuk data tahun 2009.
C. Penyulang Elang (GG 3) Rayon Medan Kota (Paladium & Bank Amro)
Berdasarkan data lampiran didapat data :
NT = 2 pelanggan
CN = 2 pelanggan (sama dengan NT karena seluruh pelanggan
pernah mengalami gangguan)
∑ ri = 5091 menit
∑ Ni = 79 pelanggan
∑ ri Ni = 8233
Jumlah jam/tahun = 8760 jam/tahun
a. Indeks frekwensi gangguan pemadaman rata-rata pada sistem (System average
interruption frequency index / SAIFI)
Universitas Sumatera Utara
52. Jadi SAIFI untuk penyulang GG 3 adalah 39,5 kali untuk tahun 2009.
b. Indeks durasi gangguan pemadaman rata-rata pada sistem (System average
interruption duration index / SAIDI)
Jadi SAIDI untuk penyulang GG 3 adalah 4116,5 menit atau 68,6 jam untuk tahun
2009.
c. Index rata-rata durasi pelanggan mengalami gangguan pemadaman (Customer
average interruption duration index / CAIDI)
Jadi CAIDI untuk penyulang GG 3 adalah 104,215 menit/pelanggan untuk tahun
2009.
d. Index rata-rata frekuensi gangguan pemadaman yang di alami pelanggan
(Customer average interruption frequency index / CAIFI)
Universitas Sumatera Utara
53. Karena semua pelanggan pernah mangalami gangguan maka nilai SAIFI sama
dengan CAIFI untuk data tahun 2009 yaitu 39,5 kali/pelanggan.
e. Indeks rata-rata ketersediaan pelayanan (Average service availability index /
ASAI)
Sedangkan untuk nilai dari ASUI adalah
Jadi didapat nilai ASAI dan ASUI untuk penyulang GG 2 adalah 0,992168 untuk
ASAI dan 0,007831 untuk ASUI untuk data tahun 2009.
D. Penyulang Rajawali (GG 4) Rayon Medan Baru (Plaza Medan Fair)
Berdasarkan data lampiran didapat data :
NT = 1 pelanggan
Universitas Sumatera Utara
54. CN = 1 pelanggan (sama dengan NT karena seluruh pelanggan
pernah mengalami gangguan)
∑ ri = 418 menit
∑ Ni = 1 pelanggan
∑ ri Ni = 418
Jumlah jam/tahun = 8760 jam/tahun
a. Indeks frekwensi gangguan pemadaman rata-rata pada sistem (System average
interruption frequency index / SAIFI)
Jadi SAIFI untuk penyulang GG 4 adalah 1 kali untuk tahun 2009.
b. Indeks durasi gangguan pemadaman rata-rata pada sistem (System average
interruption duration index / SAIDI)
Jadi SAIDI untuk penyulang GG 4 adalah 418 menit atau 6,96 jam untuk tahun
2009.
Universitas Sumatera Utara
55. c. Index rata-rata durasi pelanggan mengalami gangguan pemadaman (Customer
average interruption duration index / CAIDI)
Jadi CAIDI untuk penyulang GG 4 adalah 418 menit/pelanggan untuk tahun 2009.
d. Index rata-rata frekuensi gangguan pemadaman yang di alami pelanggan
(Customer average interruption frequency index / CAIFI)
Karena semua pelanggan pernah mangalami gangguan maka nilai SAIFI sama
dengan CAIFI untuk data tahun 2009 yaitu 1 kali/pelanggan.
e. Indeks rata-rata ketersediaan pelayanan (Average service availability index /
ASAI)
Sedangkan untuk nilai dari ASUI adalah
Universitas Sumatera Utara
56. Jadi didapat nilai ASAI dan ASUI untuk penyulang GG 4 adalah 0,999205 untuk
ASAI dan 0,000794 untuk ASUI untuk data tahun 2009.
E. Penyulang Angsa (GG 5) Rayon Medan Kota & Rayon Medan Timur
Berdasarkan data lampiran didapat data :
NT = 4623 pelanggan
CN = 4623 pelanggan (sama dengan NT karena seluruh pelanggan
pernah mengalami gangguan)
∑ ri = 1829 menit
∑ Ni = 17620 pelanggan
∑ ri Ni = 994515
Jumlah jam/tahun = 8760 jam/tahun
a. Indeks frekwensi gangguan pemadaman rata-rata pada sistem (System average
interruption frequency index / SAIFI)
Jadi SAIFI untuk penyulang GG 5 adalah 3,81 kali untuk tahun 2009.
b. Indeks durasi gangguan pemadaman rata-rata pada sistem (System average
interruption duration index / SAIDI)
Universitas Sumatera Utara
57. Jadi SAIDI untuk penyulang GG 5 adalah 215,12 menit atau 3,585 jam untuk
tahun 2009.
c. Index rata-rata durasi pelanggan mengalami gangguan pemadaman (Customer
average interruption duration index / CAIDI)
Jadi CAIDI untuk penyulang GG 5 adalah 56,46 menit/pelanggan untuk tahun
2009.
d. Index rata-rata frekuensi gangguan pemadaman yang di alami pelanggan
(Customer average interruption frequency index / CAIFI)
Karena semua pelanggan pernah mangalami gangguan maka nilai SAIFI sama
dengan CAIFI untuk data tahun 2009 yaitu 3,81 kali/pelanggan.
e. Indeks rata-rata ketersediaan pelayanan (Average service availability index /
ASAI)
Universitas Sumatera Utara
58. Sedangkan untuk nilai dari ASUI adalah
Jadi didapat nilai ASAI dan ASUI untuk penyulang GG 5 adalah 0,99959 untuk
ASAI dan 0,000409 untuk ASUI untuk data tahun 2009.
F. Penyulang kaswari (GG 6) Rayon Medan Kota (Indosat & PT.Telkom + Umum)
Berdasarkan data lampiran didapat data :
NT = 3120 pelanggan
CN = 1024 pelanggan
∑ ri = 3375 menit
∑ Ni = 14359 pelanggan
∑ ri Ni = 1810395
Jumlah jam/tahun = 8760 jam/tahun
a. Indeks frekwensi gangguan pemadaman rata-rata pada sistem (System average
interruption frequency index / SAIFI)
Universitas Sumatera Utara
59. Jadi SAIFI untuk penyulang GG 6 adalah 4,6 kali untuk tahun 2009.
b. Indeks durasi gangguan pemadaman rata-rata pada sistem (System average
interruption duration index / SAIDI).
Jadi SAIDI untuk penyulang GG 6 adalah 580,254 menit atau 9,67 jam untuk
tahun 2009.
c. Index rata-rata durasi pelanggan mengalami gangguan pemadaman (Customer
average interruption duration index / CAIDI)
Jadi CAIDI untuk penyulang GG 6 adalah 126,142 menit/pelanggan untuk tahun
2009.
d. Index rata-rata frekuensi gangguan pemadaman yang di alami pelanggan
(Customer average interruption frequency index / CAIFI)
Universitas Sumatera Utara
60. Karena semua pelanggan pernah mangalami gangguan maka nilai SAIFI sama
dengan CAIFI untuk data tahun 2009 yaitu 14,022 kali/pelanggan.
e. Indeks rata-rata ketersediaan pelayanan (Average service availability index /
ASAI)
Sedangkan untuk nilai dari ASUI adalah
Jadi didapat nilai ASAI dan ASUI untuk penyulang GG 6 adalah 0,999393 untuk
ASAI dan 0,000606 untuk ASUI untuk data tahun 2009.
G. Penyulang Merak (GG 7) Rayon Medan Timur (Golgo, Persit, Sinabung)
Berdasarkan data lampiran didapat data :
NT = 3 pelanggan
Universitas Sumatera Utara
61. CN = 3 pelanggan (sama dengan NT karena seluruh pelanggan
pernah mengalami gangguan)
∑ ri = 423 menit
∑ Ni = 3 pelanggan
∑ ri Ni = 1269
Jumlah jam/tahun = 8760 jam/tahun
a. Indeks frekwensi gangguan pemadaman rata-rata pada sistem (System average
interruption frequency index / SAIFI)
Jadi SAIFI untuk penyulang GG 7 adalah 1 kali untuk tahun 2009.
b. Indeks durasi gangguan pemadaman rata-rata pada sistem (System average
interruption duration index / SAIDI)
Jadi SAIDI untuk penyulang GG 7 adalah 423 menit atau 7.05 jam untuk tahun
2009.
Universitas Sumatera Utara
62. c. Index rata-rata durasi pelanggan mengalami gangguan pemadaman (Customer
average interruption duration index / CAIDI)
Jadi CAIDI untuk penyulang GG 7 adalah 423 menit/pelanggan untuk tahun 2009.
d. Index rata-rata frekuensi gangguan pemadaman yang di alami pelanggan
(Customer average interruption frequency index / CAIFI)
Karena semua pelanggan pernah mangalami gangguan maka nilai SAIFI sama
dengan CAIFI untuk data tahun 2009 yaitu 1 kali/pelanggan.
e. Indeks rata-rata ketersediaan pelayanan (Average service availability index /
ASAI)
Sedangkan untuk nilai dari ASUI adalah
Universitas Sumatera Utara
63. Jadi didapat nilai ASAI dan ASUI untuk penyulang GG 7 adalah 0,999919 untuk
ASAI dan 0,0000806 untuk ASUI untuk data tahun 2009.
H. Penyulang Merpati (GG 8) Ranting Helvetia
Berdasarkan data lampiran didapat data :
NT = 16237 pelanggan
CN = 8769 pelanggan
∑ ri = 3035 menit
∑ Ni = 64779 pelanggan
∑ ri Ni = 2715677
Jumlah jam/tahun = 8760 jam/tahun
a. Indeks frekwensi gangguan pemadaman rata-rata pada sistem (System average
interruption frequency index / SAIFI)
Jadi SAIFI untuk penyulang GG 8 adalah 3,98 kali untuk tahun 2009.
b. Indeks durasi gangguan pemadaman rata-rata pada sistem (System average
interruption duration index / SAIDI)
Universitas Sumatera Utara
64. Jadi SAIDI untuk penyulang GG 8 adalah 167,25 menit atau 2,78 jam untuk tahun
2009.
c. Index rata-rata durasi pelanggan mengalami gangguan pemadaman (Customer
average interruption duration index / CAIDI)
Jadi CAIDI untuk penyulang GG 8 adalah 42,022 menit/pelanggan untuk tahun
2009.
d. Index rata-rata frekuensi gangguan pemadaman yang di alami pelanggan
(Customer average interruption frequency index / CAIFI)
Karena semua pelanggan pernah mangalami gangguan maka nilai SAIFI sama
dengan CAIFI untuk data tahun 2009 yaitu 7,387 kali/pelanggan.
e. Indeks rata-rata ketersediaan pelayanan (Average service availability index /
ASAI)
Universitas Sumatera Utara
65. Sedangkan untuk nilai dari ASUI adalah
Jadi didapat nilai ASAI dan ASUI untuk penyulang GG 8 adalah 0,999681 untuk
ASAI dan 0,000319 untuk ASUI untuk data tahun 2009.
I. Penyulang Kakak Tua (GG 9) Ranting Helvetia
Berdasarkan data lampiran didapat data :
NT = 14801 pelanggan
CN = 7646 pelanggan
∑ ri = 1952 menit
∑ Ni = 72918 pelanggan
∑ ri Ni = 2464972
Jumlah jam/tahun = 8760 jam/tahun
a. Indeks frekwensi gangguan pemadaman rata-rata pada sistem (System average
interruption frequency index / SAIFI)
Universitas Sumatera Utara
66. Jadi SAIFI untuk penyulang GG 9 adalah 4,92 kali untuk tahun 2009.
b. Indeks durasi gangguan pemadaman rata-rata pada sistem (System average
interruption duration index / SAIDI)
Jadi SAIDI untuk penyulang GG 9 adalah 166,54 menit atau 2,77 jam untuk tahun
2009.
c. Index rata-rata durasi pelanggan mengalami gangguan pemadaman (Customer
average interruption duration index / CAIDI)
Jadi CAIDI untuk penyulang GG 9 adalah 33,849 menit/pelanggan untuk tahun
2009.
d. Index rata-rata frekuensi gangguan pemadaman yang di alami pelanggan
(Customer average interruption frequency index / CAIFI)
Universitas Sumatera Utara
67. Karena semua pelanggan pernah mangalami gangguan maka nilai SAIFI sama
dengan CAIFI untuk data tahun 2009 yaitu 9,536 kali/pelanggan.
e. Indeks rata-rata ketersediaan pelayanan (Average service availability index /
ASAI)
Sedangkan untuk nilai dari ASUI adalah
Jadi didapat nilai ASAI dan ASUI untuk penyulang GG 9 adalah 0,999683 untuk
ASAI dan 0,000317 untuk ASUI untuk data tahun 2009.
Dari hasil perihitungan diatas maka dapat dilihat nilai indeks yang didapatkan untuk
masing-masing penyulang pada Gardu Induk Glugur TD 2 pada Tabel 4.1 berikut:
Tabel 4.1. Nilai Indeks gangguan pemadaman tetap masing-masing penyulang
No Nama Penyulang Nialai Indeks
Universitas Sumatera Utara
69. 7. GG 7 (Merak) : 1 kali/pelanggan
8. GG 8 (Merpati) : 3,98 kali/pelanggan
9. GG 9 (Kakak Tua) : 4,92 kali/pelanggan
Berdasarkan nilai diatas dapat dianalisa bahwa nilai SAIFI untuk penyulang GG 3
(Elang) telah melampaui batas yang telah ditargetkan oleh PT.PLN yaitu 39,5
kali/pelanggan, sedangkan untuk penyulang lainnya masih berada pada batas nilai yang
telah ditargetkan oleh PT.PLN (Persero).
Gambar 4.1. Grafik nilai SAIFI untuk masing-masing penyulang
Dari Gambar 4.1 diatas terlihat bahwa penyulang GG 4 dan GG7 memiliki nilai
SAIFI yang paling kecil yaitu 1 kali/pelanggan, ini menandakan pada penyulang tersebut
sedikit mengalami gangguan (pemadaman). Ini mengakibatkan Penyulang GG 4 dan GG
7 memiliki nilai SAIFI yang paling baik dari tujuh penyulang lainnya pada Gardu Induk
Universitas Sumatera Utara
70. Glugur TD 2. Ini berarti penyulang GG 4 dan GG 7 memiliki sistem yang lebih handal
(sedikit mengalami gangguan) dibandingkan tujuh penyulang lainnya yang mengalami
gangguan lebih banyak. Sedangkan untuk penyulang GG 3 mempunyai nilai yang paling
tinggi yaitu 39,5 kali/pelanggan dan nilai ini telah melampaui target, ini berarti
penyulang GG 3 memiliki sistem yang kurang handal (banyak mengalami gangguan)
dibandingkan tujuh penyulang lainnya.
Perbandingan nilai SAIDI
Nilai SAIDI yang merupakan target / ketetapan PT.PLN (Persero) adalah 540
menit/pelanggan, berikut ini nilai SAIDI untuk tiap-tiap penyulang (feeder) :
10. GG 1 (Gagak) : 522,81 menit/pelanggan
11. GG 2 (Garuda) : 207,853 menit/pelanggan
12. GG 3 (Elang) : 4116,5 menit/pelanggan
13. GG 4 (Rajawali) : 418 menit/pelanggan
14. GG 5 (Angsa) : 215,12 menit/pelanggan
15. GG 6 (Kaswari) : 580,254 menit/pelanggan
16. GG 7 (Merak) : 423 menit/pelanggan
17. GG 8 (Merpati) : 167,25 menit/pelanggan
18. GG 9 (Kakak Tua) : 166,54 menit/pelanggan
Berdasarkan nilai diatas dapat dianalisa bahwa nilai SAIDI untuk penyulang GG 3
(Elang) dan GG 6 (Kaswari) telah melampaui batas yang telah ditargetkan oleh PT.PLN
(Persero) yaitu 4116,5 menit/pelanggan dan 580,254 menit/pelanggan, sedangkan untuk
Universitas Sumatera Utara
71. penyulang lainnya masih berada pada batas nilai yang telah ditargetkan oleh PT.PLN
(Persero).
Gambar 4.2. Grafik nilai SAIDI untuk masing-masing penyulang
Dari Gambar 4.2. diatas terlihat bahwa penyulang GG 9 memiliki nilai SAIDI yang
paling kecil yaitu 166.54 menit/pelanggan, ini menandakan pada penyulang tersebut
mengalami gangguan tidak terlalu lama. Ini mengakibatkan Penyulang GG 9 memiliki
nilai SAIDI yang paling baik dari tujuh penyulang lainnya pada Gardu Induk Glugur TD
2. Ini berarti penyulang GG 9 memiliki sistem yang lebih handal (sedikit mengalami
gangguan) dibandingkan tujuh penyulang lainnya yang mengalami gangguan lebih lama.
Sedangkan untuk penyulang GG 3 mempunyai nilai SAIDI yang paling tinggi yaitu
4116,5 menit/pelanggan dan telah melampaui target, ini berarti penyulang GG 3
Universitas Sumatera Utara
72. memiliki sistem yang kurang handal (banyak mengalami gangguan) dibandingkan tujuh
penyulang lainnya.
Perbandingan nilai CAIDI dan CAIFI
Berikut ini nilai CAIDI dan CAIFI untuk tiap-tiap penyulang :
Tabel 4.2. Nilai CAIFI dan CAIDI masing-masing penyulang
No Penyulang CAIDI CAIFI
1 GG 1 (Gagak) 75,365 6,937
2 GG 2 (Garuda) 78,851 2,636
3 GG 3 (Elang) 104,215 39,5
4 GG 4 (Rajawali) 418 1
5 GG 5 (Angsa) 56,46 3,81
6 GG 6 (Kaswari) 126,142 14,022
7 GG 7 (Merak) 423 1
8 GG 8 (Merpati) 42,022 7,387
9 GG 9 (Kakak Tua) 33,849 9,536
Berdasarkan Tabel 4.2 diatas dapat dilihat bahwa nilai CAIDI tertinggi adalah nilai dari
penyulang GG 7 yaitu 423 dan nilai CAIDI terendah pada penyulang GG 9 yaitu 33,849
sedangkan nilai CAIFI yang tertinggi adalah pada penyulang GG 3 yaitu 39.5 dan yang
terendah pada penyulang GG 4 dan GG 7 dengan nilai CAIFI 1. Ini menandakan
Universitas Sumatera Utara
73. pelayanan pada pelanggan / konsumen pada feeder ini paling baik atau bagus
dibandingkan dengan feeder lainnya.
Gambar 4.3. Grafik CAIDI dan CAIFI untuk masing-masing penyulang
Perbandingan nilai ASAI dan ASUI
Berikut ini nilai ASAI dan ASUI untuk tiap-tiap penyulang :
Tabel 4.3. Nilai ASAI dan ASUI masing-masing penyulang
No Penyulang ASAI ASUI
1 GG 1 (Gagak) 0,999005 0,000995
2 GG 2 (Garuda) 0,999604 0,000396
3 GG 3 (Elang) 0,992168 0,007831
4 GG 4 (Rajawali)
0,999205
0,000794
5 GG 5 (Angsa) 0,99959 0,000409
Universitas Sumatera Utara
74. 6 GG 6 (Kaswari) 0,999393 0,000606
7 GG 7 (Merak) 0,999919 0,0000806
8 GG 8 (Merpati) 0,999681 0,000319
9 GG 9 (Kakak Tua)
0,999683 0,000317
Pada tabel diatas terlihat nilai ASAI yaitu indeks yang menyatakan ketersediaan
pelayanan rata-rata lebih besar dibandingkan dengan ASUI yang menyatakan indeks
ketidaktersediaan pelayanan rata-rata dalam satu tahun. Ini memperlihatkan kinerja PT.
PLN (Persero) khususnya untuk Gardu Induk Glugur TD 2. Untuk ketersediaan
pelayanan yang terbaik ada pada penyulang GG 7 (Merak) dimana nilai ketersediaannya
mencapai 0,999919 atau 99,9919 % dapat dilihat pada Gambar 4.4. dibawah ini.
Gambar 4.4. Grafik ASAI dan ASUI untuk masing-masing penyulang
4.4. Analisis Gangguan Pemadaman Sesaat
A. Penyulang Gagak (GG 1) Rayon Medan Baru
Berdasarkan data lampiran didapat data :
Universitas Sumatera Utara
75. NT = 8019 pelanggan
IMi = 8 kali
Nmi = 5163
Indeks rata-rata gangguan sesaat (Momentary Average Interuption Frequancy Index /
MAIFI).
B. Penyulang Garuda (GG 2) Rayon Medan Timur
Berdasarkan data lampiran didapat data :
NT = 8229 pelanggan
IMi = 17 kali
Nmi = 11411
Indeks rata-rata gangguan pemadaman sesaat (Momentary Average Interuption
Frequancy Index / MAIFI).
C. Penyulang Elang (GG3) Rayon Medan Kota (Paladium & Bank Amro)
Berdasarkan data lampiran didapat data :
NT = 3 pelanggan
Universitas Sumatera Utara
76. IMi = 13 kali
Nmi = 26
Indeks rata-rata gangguan pemadaman sesaat (Momentary Average Interuption
Frequancy Index / MAIFI).
D. Penyulang Rajawali (GG 4) Rayon Medan Baru (Plaza Medan Fair)
Berdasarkan data lampiran didapat data :
NT = 1 pelanggan
IMi = 3 kali
Nmi = 3
Indeks rata-rata gangguan pemadaman sesaat (Momentary Average Interuption
Frequancy Index / MAIFI).
E. Penyulang Angsa (GG 5) Rayon Medan Kota & Rayon Medan Timur
Berdasarkan data lampiran didapat data :
NT = 4623 pelanggan
Universitas Sumatera Utara
77. IMi = 6 kali
Nmi = 4739
Indeks rata-rata gangguan pemadaman sesaat (Momentary Average Interuption
Frequancy Index / MAIFI).
F. Penyulang Kaswari (GG 6) Rayon Medan Kota (Indosat & PT.Telkom + Umum)
Berdasarkan data lampiran didapat data :
NT = 3120 pelanggan
IMi = 7 kali
Nmi = 5289
Indeks rata-rata gangguan pemadaman sesaat (Momentary Average Interuption
Frequancy Index / MAIFI).
G. Penyulang Merak (GG7) Rayon Medan Timur (Golgo, Persit, Sinabung)
Berdasarkan data lampiran didapat data :
NT = 3 pelanggan
Universitas Sumatera Utara
78. IMi = 3 kali
Nmi = 9
Indeks rata-rata gangguan pemadaman sesaat (Momentary Average Interuption
Frequancy Index / MAIFI).
H. Penyulang Merpati (GG 8) Ranting Helvetia
Berdasarkan data lampiran didapat data :
NT = 16237 pelanggan
IMi = 9 kali
Nmi = 6200
Indeks rata-rata gangguan pemadaman sesaat (Momentary Average Interuption
Frequancy Index / MAIFI).
I. Penyulang Kakak Tua (GG 9) Ranting Helvetia
Berdasarkan data lampiran didapat data :
NT = 14801 pelanggan
Universitas Sumatera Utara
79. IMi = 9 kali
Nmi = 12219
Indeks rata-rata gangguan pemadaman sesaat (Momentary Average Interuption
Frequancy Index / MAIFI).
Dari hasil perihitungan diatas maka dapat dilihat nilai indeks yang didapatkan
untuk masing-masing penyulang pada Gardu Induk Glugur TD 2 pada Tabel 4.4.
berikut:
Tabel 4.4. Nilai dari MAIFI masing-masing penyulang
No Penyulang MAIFI
1 GG 1 (Gagak) 5,15
2 GG 2 (Garuda) 23,57
3 GG 3 (Elang) 112,7
4 GG 4 (Rajawali) 9
5 GG 5 (Angsa) 6,15
6 GG 6 (Kaswari) 11,86
7 GG 7 (Merak) 9
8 GG 8 (Merpati) 3,43
9 GG 9 (Kakak Tua) 7,42
Universitas Sumatera Utara
80. Berdasarkan nilai diatas dapat dianalisa bahwa nilai MAIFI untuk penyulang GG 3
(Elang) merupakan nilai tertinggi yaitu 112,7 dan GG 8 (Merpati) merupakan nilai yang
terendah yaitu 3,43 kali/pelanggan.
Gambar 4.5. Grafik MAIFI untuk masing-masing penyulang
Dari Gambar 4.5 diatas terlihat bahwa penyulang GG 8 memiliki nilai MAIFI
yang paling kecil yaitu 3,43 kali/pelanggan, ini menandakan pada penyulang tersebut
sedikit mengalami gangguan sesaat. Ini mengakibatkan Penyulang GG 8 memiliki nilai
MAIFI yang paling baik dari tujuh penyulang lainnya pada Gardu Induk Glugur TD 2.
Ini berarti penyulang GG 8 memiliki sistem yang lebih handal (sedikit mengalami
gangguan sesaat) dibandingkan tujuh penyulang lainnya yang mengalami gangguan
lebih banyak. Sedangkan untuk penyulang GG 3 mempunyai nilai yang paling tinggi
Universitas Sumatera Utara
81. yaitu 112,7 kali/pelanggan, ini berarti penyulang GG 3 memiliki sistem yang kurang
handal (banyak mengalami gangguan sesaat) dibandingkan tujuh penyulang lainnya.
BAB V
KESIMPULAN dan SARAN
Universitas Sumatera Utara
82. V.1. Kesimpulan
Dari perhitungan dan analisa indeks keandalan sistem distribusi pada Gardu Induk
Glugur TD 2 PT. PLN (Persero) dilakukan dengan menghitung indeks pelanggan
pengguna jasa PLN maka dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut:
1. Nilai SAIFI yang ditargetkan oleh PT.PLN(Persero) adalah 16 kali menunjukan
bahwa sembilan peyulang dari Gardu Induk Glugur TD 2 hanya satu yang
melampaui target yaitu GG 3 (Elang) Rayon Medan Kota (Paladium & Bank
Amro).
2. Nilai SAIDI yang ditargetkan oleh PT.PLN(Persero) adalah 540 menit
menunjukan bahwa sembilan peyulang dari Gardu Induk Glugur TD 2 terdapat
dua penyulang yang melampaui target yaitu GG 3 (Elang) Rayon Medan Kota
(Paladium & Bank Amro) dan GG 6 (Kaswari) Rayon Medan Kota (Indosat &
PT.Telkom + umum).
3. Untuk indeks gangguan tetap lainnya yaitu, untuk nilai CAIDI yang memiliki
nilai paling baik adalah penyulang GG 9, untuk nilai CAIFI yang memiliki nilai
paling baik adalah penyulang GG 4 dan GG 7, untuk nilai ASAI dan ASUI yang
memiliki nilai paling baik adalah GG 7.
4. Untuk indeks gangguan sesaat yaitu MAIFI yang memiliki nilai paling baik
adalah penyulang GG 8.
V.2. Saran
Untuk mengantisipasi hal yang demikian disarankan:
Universitas Sumatera Utara
83. Berdasarkan data gangguan yang didapat dari PT. PLN maka untuk mengurangi
gangguan dapat dilakukan rekonfigurasi feeder agar satu feeder tidak mencakup banyak
trafo.
Penelitian dan perhitungan ini hanya berdasarkan faktor gangguan yang terjadi
sehingga nantinya dapat dicari faktor lain yang mempengaruhi indeks keandalan dari
suatu sistem distribusi.
Universitas Sumatera Utara
84. DAFTAR PUSTAKA
1. Ali A. Chowdhury dan Don O. Koval, Power Distribution System Reliability,
IEEE Press, A John Wiley & Sons, Inc, California, Canada. 2009.
2. IEEE Standards, ”IEEE Guide for Electric Power Distribution Reliability Indices”,
IEEE Std 1366 - 2003. The Institute of Electrical and Electronics Engineers, Inc.
New York, 2004.
3. T.A. Short, Electric Power Distribution Handbook, CRC Press, New York. 2004.
4. Maula Sukmawidjaja, Perhitungan Profil Tegangan pada Sistem Distribusi
Mengguanakan Matrix Admitansi dan Impedansi Bus, Volume 7, Nomor 2, JETri,
Jakarta. 2008.
5. Dr C.R. Bayliss CEng FIET dan B.J. Hardy ACGI CEng FIET, “Transmission and
Distribution Electrical Engineering Third Edition”, Newnes is an imprint of
Elsevier, Burlington. 2007.
6. ejournal.unud.ac.id, Evaluasi Keandalan Penyulang Konfigurasi dan Radial, Vol.
6 No. 3, Universitas Udayana, Bali. 2007.
7. Marsudi, Djiteng, Pembangkitan Energi Listrik, Penerbit Erlangga, Jakarta 2005.
8. Pabla, A.S, Electric Power Distribution fifth Editon, Tata McGraw-Hill Publishing
Company Limited. New Delhi. 2007.
9. Zuhal, Dasar Teknik Tenaga Listrik dan Elektronika Daya, Penerbit PT. Gramedia
Pustaka Utama, Jakarta 1988.
Universitas Sumatera Utara
85. 10. Gonen, Turan, Electric Power Distribution System Engineering, McGraw-Hill
Book Co-Singapore, Singapore 1
Lampiran A
Data Gangguan pemadaman Tetap
Penyulang Gagak (GG 1) Rayon Medan Baru
Jumlah Pelanggan (NT) = 8019
Tanggal
gangguan
Lama gangguan
( ri ) (menit)
Pelanggan yang
terkena gangguan (Ni) ri × Ni
Januari - - - -
Februari 17 Feb 2009 16 200 3200
17 Feb 2009 55 1600 88000
23 Feb 2009 26 100 2600
17 Feb 2009 28 300 8400
Maret 5 Mar 2009 70 800 56000
16 Mar 2009 35 920 32200
19 Mar 2009 90 889 80010
April 2 Apr 2009 108 4389 474012
2 Apr 2009 240 938 225120
2 Apr 2009 46 8019 368874
2 Apr 2009 260 867 225420
3 Apr 2009 18 8019 144342
4 Apr 2009 15 8019 120285
14 Apr 2009 57 456 25992
17 Apr 2009 44 122 5368
27 Apr 2009 24 353 8472
Mei 6 Mei 2009 533 323 172159
27 Mei 2009 35 546 19110
30 Mei 2009 407 76 30932
Juni 1 Jun 2009 29 653 18937
12 Jun 2009 252 686 172872
21 Jun 2009 7 898 6286
Juli 7 Jul 2009 107 58 6206
Universitas Sumatera Utara
86. Penyulang Garuda (GG 2) Rayon Medan Timur
Jumlah Pelanggan (NT) = 8229
7 Jul 2009 24 488 11712
11 Jul 2009 22 56 1232
16 Jul 2009 470 567 266490
21 Jul 2009 211 3345 705795
25 Jul 2009 254 453 115062
26 Jul 2009 108 3467 374436
26 Jul 2009 23 453 10419
Agustus 14 Aug 2009 141 87 12267
17 Aug 2009 14 90 1260
17 Aug 2009 23 122 2806
17 Aug 2009 23 452 10396
19 Aug 2009 118 123 14514
29 Aug 2009 19 354 6726
September 27 Sep 2009 35 767 26845
Oktober 14 Okt 2009 53 345 18285
16 Okt 2009 30 685 20550
24 Okt 2009 41 365 14965
November 13 Nov 2009 77 457 35189
13 Nov 2009 84 254 21336
14 Nov 2009 26 342 8892
16 Nov 2009 404 354 143016
21 Nov 2009 32 325 10400
28 Nov 2009 11 211 2321
Desember 15 Des 2009 16 789 12624
23 DES 2009 15 667 10005
31 DES 2009 51 786 40086
Jumlah 4872 55635 4192426
Bulan
Tanggal
gangguan
Lama gangguan
( ri ) (menit)
Pelanggan yang
terkena gangguan
(Ni)
ri × Ni
Januari - - - -
Februari 7 Feb 2009 32 564 18048
Maret 5 Mar 2009 17 543 9231
Universitas Sumatera Utara
87. Pen
yul
ang Elang (GG3) Rayon Medan Kota (Paladium & Bank Amro)
Jumlah Pelanggan (NT) = 2
April
18 Apr 2009 9 123 1107
20 Apr 2009 23 1200 27600
22 Apr 2009 29 233 6757
30 Apr 2009 18 457 8226
Mei
10 Mei 2009 34 345 11730
30 Mei 2009 439 974 427586
Juni - - - 0
Juli - - - 0
Agustus
4 Aug 2009 426 302 128652
8 Aug 2009 16 1234 19744
14 Aug 2009 199 234 46566
21 Aug 2009 50 453 22650
23 Aug 2009 23 346 7958
September 22 Sep 2009 21 767 16107
Oktober
11 Okt 2009 183 2098 383934
12 Okt 2009 53 234 12402
23 Okt 2009 104 323 33592
November
1 Nov 2009 17 346 5882
16 Nov 2009 404 548 221392
27 Nov 2009 23 653 15019
Desember
1 Des 2009 10 676 6760
13 Des 2009 13 8229 106977
14 Des 2009 401 354 141954
16 Des 2009 67 456 30552
Jumlah 2611 21692 1710426
Bulan Tanggal
gangguan
Lama gangguan
( ri ) (menit)
Pelanggan yang
terkena
gangguan (Ni)
ri × Ni
Januari 21-Jan-2009 17 2 34
17 Jan 2009 123 1 123
Februari 17 Feb 2009 55 2 110
Maret 2 Mar 2009 19 1 19
5 Mar 2009 11 2 22
Universitas Sumatera Utara
88. 5 Mar 2009 25 2 50
April 2 Apr 2009 108 1 108
2 Apr 2009 118 2 236
2 Apr 2009 7 2 14
2 Apr 2009 55 1 55
2 Apr 2009 67 1 67
2 Apr 2009 46 1 46
2 Apr 2009 40 2 80
2 Apr 2009 118 2 236
2 Apr 2009 55 2 110
2 Apr 2009 95 2 190
14 Apr 2009 45 1 45
14 Apr 2009 54 2 108
Mei 10 Mei 2009 146 2 292
10 Mei 2009 73 1 73
10 Mei 2009 10 2 20
10 Mei 2009 9 2 18
17 Mei 2009 68 1 68
30 Mei 2009 418 2 836
Juni 12 Jun 2009 252 1 252
21 Jun 2009 34 2 68
Juli 7 Jun 2009 269 1 269
16 Jun 2009 470 2 940
21 Jun 2009 211 1 211
25 Jun 2009 254 2 508
Agustus 8 Aug 2009 83 1 83
11 Aug 2009 64 2 128
14 Aug 2009 319 2 638
19 Aug 2009 74 1 74
19 Aug 2009 169 2 338
29 Aug 2009 145 2 290
29 Aug 2009 51 1 51
Oktober 14 Okt 2009 53 2 106
24 Okt 2009 35 1 35
November 14 Nov 2009 11 1 11
14 Nov 2009 38 2 76
18 Nov 2009 56 2 112
21 Nov 2009 203 2 406
25 Nov 2009 81 1 81
25 Nov 2009 130 2 260
Universitas Sumatera Utara
89. Penyulang Rajawali (GG 4) Rayon Medan Baru (Plaza Medan Fair)
Jumlah Pelanggan (NT) = 1
Penyulang Angsa (GG 5) Rayon Medan Kota & Rayon Medan Timur
Jumlah Pelanggan (NT) = 4623
Desember 2 Des 2009 29 1 29
2 Des 2009 216 1 216
15 Des 2009 16 2 32
23 Des 2009 13 2 26
31 Des 2009 33 1 33
Jumlah 5091 79 8233
Bulan
Tanggal
gangguan
Lama gangguan
( ri ) (menit)
Pelanggan yang terkena
gangguan (Ni)
ri × Ni
Januari
Februari
Maret
April
Mei 30 Mei 2009 418 1 418
Juni
Juli
Agustus
September
Oktober
November
Desember
Jumlah 418 1 418
Bulan Tanggal
gangguan
Lama gangguan
( ri ) (menit)
Pelanggan yang terkena
gangguan (Ni)
ri × Ni
Januari 22 Jan 2009 30 543 16290
17 Jan 2009 17 2435 41395
Februari - - - -
Maret 4 Mar 2009 765 234 179010
Universitas Sumatera Utara
90. Penyulang Kaswari (GG 6) Rayon Medan Kota (Indosat & PT.Telkom + Umum)
Jumlah Pelanggan (NT) = 3120
5 Mar 2009 86 4342 373412
6 Mar 2009 870 234 203580
12 Mar 2009 25 576 14400
12 Mar 2009 9 4623 41607
April - - - -
Mei - - - -
Juni - - - -
Juli - - - -
Agustus 31 Aug 2009 27 4623 124821
September - - - -
Oktober - - - -
November - - - -
Desember - - - -
Jumlah 1829 17620 994515
Bulan Tanggal
gangguan
Lama gangguan
( ri ) (menit)
Pelanggan yang terkena
gangguan (Ni) ri × Ni
Januari - - - -
Februari - - - -
Maret 7 Mar 2009 35 576 20160
April - - - 0
Mei - - - 0
Juni 8 Jun 2009 92 567 52164
Juli 7 Jun 2009 13 347 4511
7 Jun 2009 85 1024 87040
25 Jun 2009 149 346 51554
Agustus 8 Aug 2009 25 422 10550
8 Aug 2009 61 768 46848
14 Aug 2009 123 568 69864
26 Aug 2009 21 964 20244
September 5 Sep 2009 16 566 9056
8 Sep 2009 45 235 10575
16 Sep 2009 29 568 16472
Oktober 11 Okt 2009 49 678 33222
11 Okt 2009 125 876 109500
Universitas Sumatera Utara
91. Penyulang Merak (GG7) Rayon Medan Timur (Golgo, Persit, Sinabung)
Jumlah Pelanggan (NT) = 3
11 Okt 2009 1411 453 639183
12 Okt 2009 46 567 26082
29 Okt 2009 315 645 203175
31 Okt 2009 477 577 275229
November 9 Nov 2009 28 356 9968
17 Nov 2009 14 688 9632
Desember 1 Des 2009 49 970 47530
5 DES 2009 122 235 28670
10 DES 2009 16 797 12752
19 DES 2009 29 566 16414
Jumlah 3375 14359 1810395
Bulan Tanggal
gangguan
Lama gangguan
( ri ) (menit)
Pelanggan yang terkena
gangguan (Ni) ri × Ni
Januari
Februari
Maret
April
Mei 30 Mei 2009 423 3 1269
Juni
Juli
Agustus
September
Oktober
November
Desember
Jumlah 423 3 1269
Universitas Sumatera Utara
92. Penyulang Merpati (GG 8) Ranting Helvetia
Jumlah Pelanggan (NT) = 16237
Bulan
Tanggal
gangguan
Lama gangguan
( ri ) (menit)
Pelanggan yang
terkena gangguan (Ni) ri × Ni
Januari - - - -
Februari 6 Feb 2009 22 142 3124
Maret
15 Mar 2009 21 2476 51996
22 Mar 2009 15 2124 31860
April 28 Apr 2009 35 253 8855
Mei
13 Mei 2009 29 865 25085
14 Mei 2009 23 754 17342
14 Mei 2009 15 453 6795
24 Mei 2009 23 7658 176134
25 Mei 2009 33 4532 149556
26 Mei 2009 28 574 16072
27 Mei 2009 21 576 12096
27 Mei 2009 30 876 26280
28 Mei 2009 511 686 350546
30 Mei 2009 423 880 372240
Juni
2 Jun 2009 25 345 8625
6 Jun 2009 14 996 13944
20 Jun 2009 53 879 46587
Juli
8 Jun 2009 60 534 32040
11 Jun 2009 15 685 10275
11 Jun 2009 14 964 13496
22 Jun 2009 32 354 11328
30 Jun 2009 38 8769 333222
31 Jun 2009 15 796 11940
31 Jun 2009 30 464 13920
Agustus
12 Aug 2009 93 697 64821
12 Aug 2009 15 873 13095
19 Aug 2009 33 4763 157179
29 Aug 2009 12 678 8136
September 10 Sep 2009 15 7434 111510
Universitas Sumatera Utara
93. Penyulang Kakak Tua (GG 9) Ranting Helvetia
Jumlah Pelanggan (NT) = 14801
23 Sep 2009 35 864 30240
Oktober
10 Okt 2009 16 846 13536
27 Okt 2009 11 976 10736
31 Okt 2009 10 475 4750
November
3 Nov 2009 15 7965 119475
9 Nov 2009 1200 345 414000
12 Nov 2009 14 86 1204
22 Nov 2009 21 797 16737
25 Nov 2009 20 345 6900
Desember - - - -
Jumlah 3035 64779 2715677
Bulan Tanggal
gangguan
Lama gangguan
( ri ) (menit)
Pelanggan yang
terkena gangguan (Ni) ri × Ni
Januari - - - -
Februari 7 FEB 2009 60 234 14040
12 FEB 2009 27 2345 63315
28 FEB 2009 7 344 2408
Maret 24 MAR 2009 8 6436 51488
24 MAR 2009 24 343 8232
April 14 APR 2009 71 434 30814
4 APR 2009 15 767 11505
Mei 28 MEI 2009 511 568 290248
8 MEI 2009 10 3454 34540
8 MEI 2009 17 657 11169
9 MEI 2009 30 865 25950
16 MEI 2009 13 655 8515
24 MEI 2009 24 345 8280
24 MEI 2009 71 876 62196
31 MEI 2009 50 856 42800
Juni 21 JUN 2009 42 845 35490
21 JUN 2009 29 987 28623
Juli 4 Jul 2009 87 567 49329
7 Jul 2009 6 987 5922
8 Jul 2009 10 568 5680
Universitas Sumatera Utara
94. 8 Jul 2009 27 7646 206442
21 Jul 2009 46 897 41262
24 Jul 2009 34 678 23052
25 Jul 2009 85 469 39865
25 Jul 2009 10 6747 67470
26 Jul 2009 45 678 30510
26 Jul 2009 100 834 83400
Agustus 1 AUG 2009 29 579 16791
1 AUG 2009 62 5843 362266
16 AUG 2009 59 246 14514
18 AUG 2009 49 543 26607
19 AUG 2009 40 745 29800
September 26 SEP 2009 85 345 29325
29 SEP 2009 12 574 6888
Oktober 4 OKT 2009 10 7567 75670
10 OKT 2009 75 4574 343050
18 OKT 2009 26 4532 117832
20 OKT 2009 20 634 12680
November - - - 0
Desember 15 DES 2009 26 5654 147004
Jumlah 1952 72918 2464972
Universitas Sumatera Utara
95. Lampiran B
Data Gangguan Pemadaman Sesaat
Penyulang Gagak (GG 1) Rayon Medan Baru
Jumlah Pelanggan (NT) = 8019
Penyulang Garuda (GG 2) Rayon Medan Timur
Jumlah Pelanggan (NT) = 8229
Bulan Tanggal gangguan
Lama gangguan
( ri ) (menit)
Pelanggan yang terkena
gangguan (Nmi)
Januari
Februari
Maret
April
Mei 17 Mei 2009 4 325
Juni
Juli
Agustus
8 Aug 2009 2 435
18 Aug 2009 1 876
18 Aug 2009 1 645
22 Aug 2009 2 876
September
5 Sep 2009 2 564
16 Sep 2009 1 766
Oktober
November
Desember 1 Des 2009 1 676
Jumlah 5163
Bulan
Tanggal
gangguan
Lama gangguan
( ri ) (menit)
Pelanggan yang terkena
gangguan (Nmi)
Januari
Februari
Maret 5 Mar 2009 1 786
April
2 Apr 2009 4 545
20 Apr 2009 1 537
Universitas Sumatera Utara
96. Penyulang Elang (GG3) Rayon Medan Kota (Paladium & Bank Amro)
Jumlah Pelanggan (NT) = 2
22 Apr 2009 2 876
30 Apr 2009 1 432
Mei
Juni 12 Jun 2009 3 657
Juli
3 Jul 2009 1 765
7 Jul 2009 2 879
26 Jul 2009 2 654
Agustus
September
Oktober
18 Okt 2009 1 543
29 Okt 2009 1 665
November
8 Nov 2009 1 556
8 Nov 2009 1 876
19 Nov 2009 1 657
Desember
1 Des 2009 1 876
24 Des 2009 1 453
29 Des 2009 1 654
Jumlah 11411
Bulan Tanggal gangguan Lama gangguan
( ri ) (menit)
Pelanggan yang terkena
gangguan (Nmi)
Januari
Februari
Maret
April
Mei 10 Mei 2009 1 2
10 Mei 2009 1 2
10 Mei 2009 3 2
15 Mei 2009 3 2
Juni 12 Jun 2009 5 2
Juli 7 Jul 2009 2 2
Agustus 19 Aug 2009 1 2
19 Aug 2009 1 2
Universitas Sumatera Utara
97. Penyulang Rajawali (GG 4) Rayon Medan Baru (Plaza Medan Fair)
Jumlah Pelanggan (NT) = 1
Penyulang Angsa (GG 5) Rayon Medan Kota & Rayon Medan Timur
Jumlah Pelanggan (NT) = 4623
Oktober
November 25 Nov 2009 2 2
Desember 1 Des 2009 2 2
2 Des 2009 2 2
2 Des 2009 3 2
16 Des 2009 1 2
Jumlah 26
Bulan Tanggal gangguan
Lama gangguan
( ri ) (menit)
Pelanggan yang terkena
gangguan (Nmi)
Januari
Februari
Maret
April 2 Apr 2009 4 1
Mei
Juni 12 Jun 2009 3 1
Juli 7 Jul 2009 2 1
Agustus
September
Oktober
November
Desember
Jumlah 3
Bulan Tanggal gangguan Lama gangguan
( ri ) (menit)
Pelanggan yang terkena
gangguan (Nmi)
Januari
Februari
Maret 5 Mar 2009 2 567
Universitas Sumatera Utara
98. Penyulang Kaswari (GG 6) Rayon Medan Kota (Indosat & PT.Telkom + Umum)
Jumlah Pelanggan (NT) = 3120
Penyulang Merak (GG7) Rayon Medan Timur (Golgo, Persit, Sinabung)
Jumlah Pelanggan (NT) = 3
April 2 Apr 2009 4 765
Mei
Juni 12 Jun 2009 3 876
15 Jun 2009 4 977
Juli 7 Jul 2009 2 675
Agustus 31 Aug 2009 5 879
September
Oktober
November
Desember
Jumlah 4739
Bulan Tanggal gangguan Lama gangguan
( ri ) (menit)
Pelanggan yang terkena
gangguan (Nmi)
Januari
Februari
Maret
April 2 Apr 2009 4 654
Mei
Juni 12 Jun 2009 3 665
Juli 7 Jul 2009 2 546
Agustus 8 Aug 2009 5 876
September
Oktober 4 Okt 2009 1 765
11 Okt 2009 1 876
November 26 Nov 2009 3 907
Desember
Jumlah 5289
Bulan Tanggal gangguan Lama gangguan
( ri ) (menit)
Pelanggan yang terkena
gangguan (Nmi)
Januari
Februari
Maret
April 2 Apr 2009 4 3
Universitas Sumatera Utara
99. Penyulang Merpati (GG 8) Ranting Helvetia
Jumlah Pelanggan (NT) = 16237
Mei
Juni 12 Jun 2009 3 3
Juli 7 Jul 2009 2 3
Agustus
September
Oktober
November
Desember
Jumlah 9
Bulan
Tanggal
gangguan
Lama gangguan
( ri ) (menit)
Pelanggan yang terkena gangguan
(Ni)
Januari
Februari
Maret
April 2 Apr 2009 4 1324
Mei
Juni 12 Jun 2009 3 777
Juli
7 Jul 2009 2 798
10 Jul 2009 5 665
11 Jul 2009 5 234
18 Jul 2009 1 657
20 Jul 2009 2 656
27 Jul 2009 2 324
Agustus
September
Oktober
November
Desember 14 Des 2009 3 765
Jumlah 6200
Universitas Sumatera Utara
100. Penyulang Kakak Tua (GG 9) Ranting Helvetia
Jumlah Pelanggan (NT) = 14801
Bulan Tanggal gangguan Lama gangguan
( ri ) (menit)
Pelanggan yang terkena
gangguan (Nmi)
Januari
Februari
Maret 6 Mar 2009 1 425
April 2 Apr 2009 4 754
Mei
Juni 12 Jun 2009 3 879
Juli 7 Jul 2009 2 986
22 Jul 2009 5 6654
2 Jul 2009 5 997
Agustus
September
Oktober 20 Okt 2009 1 655
November 26 Nov 2009 4 434
Desember 31 Des 2009 3 435
Jumlah 12219
Universitas Sumatera Utara