SlideShare a Scribd company logo
Berita Resmi Statistik No. 11/11/3571/Th.XVI, 2 November 2015
No. 11/11/3571/Th.XVI, 2 November 2015
PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI KOTA KEDIRI
OKTOBER 2015 DEFLASI 0,04 PERSEN
 Pada bulan Oktober 2015 Kota Kediri mengalami deflasi sebesar 0,04 persen dengan Indeks
Harga Konsumen (IHK) sebesar 119,91 dibanding dengan IHK September 2015 sebesar
119,96. Dari 8 kota IHK di Jawa Timur, empat diantaranya mengalami inflasi dan empat
lainnya mengalami deflasi. Inflasi tertinggi di Sumenep sebesar 0,15 persen dan deflasi
tertinggi di Surabaya sebesar 0,34 persen.
 Inflasi di Kota Kediri dipengaruhi oleh kenaikan maupun penurunan indeks pada beberapa
kelompok pengeluaran. Kenaikan indeks terjadi pada kelompok pengeluaran Perumahan,
Air, Listrik, Gas dan Bahan Bakar sebesar 0,62 persen; kelompok Kesehatan sebesar 0,47
persen; kelompok Pendidikan, Rekreasi, dan Olahraga sebesar 0,18 persen; dan kelompok
Transpor, Komunikasi, dan Jasa Keuangan sebesar 0,14 persen. Adapun penurunan indeks
terjadi pada kelompok pengeluaran antara lain kelompok Bahan Makanan sebesar 1,08
persen; kelompok Makanan Jadi, Minuman, Rokok dan Tembakau sebesar 0,04 persen;
serta kelompok Sandang sebesar 0,47 persen.
 Komoditas yang memberikan sumbangan tekanan terhadap deflasi di Kota Kediri pada
bulan Oktober 2015 adalah Bahan Bakar Rumah Tangga, Pemeliharaan/service, Wortel,
Daging Ayam Ras, Pasir, Genteng, Jeruk, Tomat Sayur, Bawang Merah, dan
Akademi/Perguruan Tinggi.
 Komoditas yang memberikan sumbangan terbesar terhadap deflasi di Kota Kediri pada
bulan Oktober 2015 adalah Beras, Cabai Rawit, Telur Ayam Ras, Cabai Merah, Kacang
Panjang, Emas Perhiasan, Nangka Muda, Gula Pasir, Apel, serta Melon.
 Inflasi Kota Kediri pada bulan Oktober 2015 sebesar -0,04 persen dan inflasi tahun
kalender sebesar 0,80 persen sedangkan inflasi periode “year on year” (Oktober 2015 –
Oktober 2014) mencapai 5,05 persen.
BADAN PUSAT STATISTIK KOTA KEDIRI
Berita Resmi Statistik No. 11/11/3571/Th.XVI, 2 November 2015
Indeks Harga Konsumen (IHK) merupakan salah satu indikator ekonomi yang sering
digunakan untuk mengukur tingkat perubahan harga (inflasi/deflasi) di tingkat konsumen,
khususnya di daerah perkotaan. Perubahan IHK dari waktu ke waktu menunjukkan pergerakan
harga dari paket komoditas yang dikonsumsi oleh rumah tangga. Di Indonesia, tingkat inflasi
diukur dari persentase perubahan IHK dan diumumkan ke publik setiap awal bulan (hari kerja
pertama) oleh Badan Pusat Statistik (BPS).
Mulai Januari 2014, pengukuran inflasi di Indonesia menggunakan IHK tahun dasar
2012=100. Ada beberapa perubahan yang mendasar dalam penghitungan IHK baru (2012=100)
dibandingkan IHK lama (2007=100), khususnya mengenai cakupan kota, paket komoditas, dan
diagram timbang. Perubahan tersebut didasarkan pada Survei Biaya Hidup (SBH) 2012 yang
dilaksanakan oleh BPS, yang merupakan salah satu bahan dasar utama dalam penghitungan IHK.
Hasil SBH 2012 sekaligus mencerminkan adanya perubahan pola konsumsi masyarakat
dibandingkan dengan hasil SBH sebelumnya.
Berdasarkan hasil pemantauan dan pencatatan BPS Kota Kediri pada pasar tradisional dan
pasar modern dengan menggunakan penghitungan tahun dasar, tahun 2012 (2012=100), terjadi
deflasi 0,04 persen atau terjadi penurunan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 119,96 pada
bulan September 2015 naik menjadi 119,91 pada bulan Oktober 2015. Laju inflasi tahun
kalender pada bulan Oktober 2015 sebesar 0,80 persen, sedangkan inflasi ”year on year”
(Oktober 2015 terhadap Oktober 2014) adalah 5,05 persen.
Inflasi di Kota Kediri dipengaruhi oleh kenaikan maupun penurunan indeks pada beberapa
kelompok pengeluaran. Kenaikan indeks terjadi pada kelompok pengeluaran Perumahan, Air,
Listrik, Gas dan Bahan Bakar sebesar 0,62 persen; kelompok Kesehatan sebesar 0,47 persen;
kelompok Pendidikan, Rekreasi, dan Olahraga sebesar 0,18 persen; dan kelompok Transpor,
Komunikasi, dan Jasa Keuangan sebesar 0,14 persen. Adapun penurunan indeks terjadi pada
kelompok pengeluaran antara lain kelompok Bahan Makanan sebesar 1,08 persen; kelompok
Makanan Jadi, Minuman, Rokok dan Tembakau sebesar 0,04 persen; serta kelompok Sandang
sebesar 0,47 persen.
Komoditas yang memberikan sumbangan tekanan terhadap deflasi di Kota Kediri pada
bulan Oktober 2015 adalah Bahan Bakar Rumah Tangga, Pemeliharaan/service, Wortel, Daging
Ayam Ras, Pasir, Genteng, Jeruk, Tomat Sayur, Bawang Merah, dan Akademi/Perguruan
Tinggi.
Komoditas yang memberikan sumbangan terbesar terhadap deflasi di Kota Kediri pada
bulan Oktober 2015 adalah Beras, Cabai Rawit, Telur Ayam Ras, Cabai Merah, Kacang Panjang,
Emas Perhiasan, Nangka Muda, Gula Pasir, Apel, serta Melon.
Berita Resmi Statistik No. 11/11/3571/Th.XVI, 2 November 2015
Tabel 1 IHK dan Tingkat Inflasi Kota Kediri Oktober 2015, Tahun Kalender 2015, dan Tahun
ke Tahun Menurut Kelompok Pengeluaran (2012 = 100)
Gambar 1 Laju Inflasi Kota Kediri Oktober 2014 sampai dengan Oktober 2015
Berita Resmi Statistik No. 11/11/3571/Th.XVI, 2 November 2015
Gambar 2 Inflasi Bulanan Kota Kediri 2011-2015
Gambar 3 Inflasi Kota Kediri Bulan Oktober 2015 Menurut Kelompok Pengeluaran
Berita Resmi Statistik No. 11/11/3571/Th.XVI, 2 November 2015
URAIAN MENURUT KELOMPOK PENGELUARAN
1. Bahan Makanan
Kelompok Bahan Makanan pada bulan Oktober 2015 mengalami deflasi sebesar 1,08 persen atau
terjadi penurunan indeks dari 115,70 pada bulan September 2015 menjadi 114,45 pada bulan Oktober
2015.
Dari sebelas sub kelompok yang ada dalam kelompok bahan makanan, enam diantaranya
mengalami kenaikan dengan kenaikan tertinggi pada sub kelompok Ikan Segar sebesar 2,96 persen. Lima
sub kelompok lainnya mengalami penurunan dengan penurunan terbesar pada sub kelompok Bumbu-
bumbuan sebesar 4,88 persen.
2. Makanan Jadi, Minuman, Rokok dan Tembakau
Kelompok Makanan Jadi, Minuman, Rokok & Tembakau pada bulan Oktober 2015 mengalami
deflasi sebesar 0,04 persen atau terjadi kenaikan indeks dari 123,94 pada bulan September 2015 menjadi
123,89 pada bulan Oktober 2015.
Dari tiga sub kelompok dalam kelompok ini, sub kelompok Tembakau dan Minuman Beralkohol
cenderung stabil, sedangkan sub kelompok Makanan Jadi mengalami kenaikan sebesar 0,04 persen dan
sub kelompok Minuman yang Tidak Beralkohol mengalami penurunan sebesar 0,28 persen.
3. Perumahan, Air, Listrik, Gas & Bahan Bakar
Kelompok Perumahan, Air, Listrik, Gas & Bahan Bakar pada bulan Oktober 2015 mengalami
inflasi sebesar 0,62 persen atau terjadi kenaikan indeks dari 119,58 pada bulan September 2015 menjadi
120,32 pada bulan Oktober 2015.
Dari empat sub kelompok dalam kelompok ini, seluruhnya mengalami kenaikan indeks dengan
kenaikan terbesar pada sub kelompok Perlengkapan Rumah Tangga sebesar 1,17 persen.
4. S a n d a n g
Kelompok Sandang pada bulan Oktober 2015 mengalami penurunan indeks sebesar 0,47 persen
dari 110,65 pada bulan September 2015 menjadi 110,13 pada bulan Oktober 2015.
Dari empat sub kelompok penyusun kelompok ini, tiga sub kelompok tidak mengalami kenaikan
maupun penurunan, sedangkan sub kelompok Barang Pribadi dan Sandang Lain mengalami penurunan
sebesar 2,04 persen.
Berita Resmi Statistik No. 11/11/3571/Th.XVI, 2 November 2015
5. K e s e h a t a n
Kelompok Kesehatan pada bulan Oktober 2015 mengalami inflasi 0,47 persen atau terjadi kenaikan
indeks dari 118,84 pada bulan September 2015 naik menjadi 119,40 pada bulan Oktober 2015.
Pada bulan Oktober 2015, dari empat sub kelompok yang ada dalam kelompok ini, sub kelompok
Obat-obatan cenderung stabil sedangkan tiga sub kelompok lainnya mengalami kenaikan dengan
kenaikan tertinggi pada sub kelompok Jasa Perawatan Jasmani sebesar 2,77 persen.
6. Pendidikan, Rekreasi dan Olahraga
Kelompok Pendidikan, Rekreasi dan Olahraga pada bulan Oktober 2015 mengalami kenaikan
sebesar 0,18 persen. Indeks harga konsumen pada bulan bulan September 2015 sebesar 116,60 naik
menjadi 116,81 pada bulan Oktober 2015.
Dari lima sub kelompok pada kelompok ini, tiga diantaranya mengalami kenaikan dengan kenaikan
tertinggi pada sub Kelompok Pendidikan sebesar 0,39. Sub kelompok Kursus-kursus/pelatihan cenderung
stabil, sedangkan sub kelompok Perlengkapan/Peralatan Pendidikan mengalami penurunan sebesar 0,26
persen.
7. Transpor, Komunikasi & Jasa Keuangan
Kelompok Transpor, Komunikasi & Jasa Keuangan mengalami kenaikan indeks pada bulan Oktober
2015 sebesar 0,14 persen, dari 125,19 pada bulan September 2015 menjadi 125,37 pada bulan Oktober
2015.
Dari empat sub kelompok yang ada di kelompok ini, sub kelompok Jasa Keuangan cenderung stabil,
sementara sub kelompok Sarana dan Penunjang Transpor mengalami kenaikan sebesar 1,94 persen,
sedangkan dua sub kelompok mengalami penurunan dengan penurunan terbesar pada sub kelompok
Transpor sebesar 0,04 persen.
Berita Resmi Statistik No. 11/11/3571/Th.XVI, 2 November 2015
PERBANDINGAN INFLASI TAHUNAN
Selama kurun waktu tahun 2009 - 2015, inflasi periode bulanan pada bulan Oktober terdapat dua
periode yang mengalami deflasi, yaitu pada bulan Oktober 2013 dan 2015. Inflasi tertinggi terjadi pada
periode Oktober 2014 yaitu sebesar 0,32 persen, sedangkan inflasi terendah pada Oktober 2012 sebesar
0,01 persen.
Pada periode year on year, inflasi tertinggi sebesar 7,66 persen terjadi pada bulan Oktober tahun
2013. Tertinggi berikutnya pada Oktober 2010 sebesar 5,44 persen.
Tabel 3 Inflasi Bulanan, Tahun Kalender, year on year Kota Kediri Tahun 2009-2015
Gambar 3 Perbandingan Inflasi Tahun 2009-2015 Kota Kediri
Berita Resmi Statistik No. 11/11/3571/Th.XVI, 2 November 2015
PERBANDINGAN INFLASI 8 KOTA DI JAWA TIMUR
Dari 8 kota IHK di Jawa Timur, empat kota mengalami inflasi dan empat kota lainnya mengalami
deflasi, dengan inflasi tertinggi di Sumenep sebesar 0,15 persen dan deflasi paling besar di Surabaya yaitu
sebesar 0,34 persen.
Inflasi kumulatif tertinggi sampai dengan bulan Oktober 2015 terjadi di Surabaya dengan kumulatif
inflasi sebesar 2,48 persen, sedangkan inflasi kumulatif terendah masih di Kota Kediri sebesar 0,80
persen. Inflasi yoy pada bulan Oktober 2015 tertinggi terjadi di Malang sebesar 6,61 persen. Inflasi yoy
terendah terjadi di Kota Kediri dan Banyuwangi sebesar 5,05 persen.
Tabel 4 Inflasi Bulanan, Tahun Kalender dan year on year 8 Kota di Jawa Timur (persen)
Kota Oktober 2015 Tahun Kalender year on year
[1] [2] [3] [4]
SUMENEP 0,15 1,53 5,49
MADIUN 0,10 1,93 5,74
MALANG 0,03 2,24 6,61
PROBOLINGGO 0,02 1,64 5,19
KEDIRI -0,04 0,80 5,05
JEMBER -0,05 1,65 6,34
BANYUWANGI -0,25 1,26 5,05
SURABAYA -0,34 2,48 6,09
Jawa Timur -0,19 2,16 6,03
Nasional -0,08 2,16 6,25
Kediri, 2 November 2015
BPS Kota Kediri
Kepala,
Ir. FIRDA
NIP. 19640810 199003 2 002

More Related Content

What's hot

05.brs mei 2016
05.brs mei 201605.brs mei 2016
05.brs mei 2016
fionarazqa
 
02.brs februari 2011
02.brs  februari  201102.brs  februari  2011
02.brs februari 2011
M Anwar Solichin
 
06 brs juni 2016
06 brs juni 201606 brs juni 2016
06 brs juni 2016
fionarazqa
 
01.brs januari 1 2011
01.brs  januari 1 201101.brs  januari 1 2011
01.brs januari 1 2011
M Anwar Solichin
 
01 inflasi maret 2013 brs april 2013
01 inflasi maret 2013  brs april 201301 inflasi maret 2013  brs april 2013
01 inflasi maret 2013 brs april 2013Casanova Nova
 
6 brs juni 2017
6 brs juni 20176 brs juni 2017
6 brs juni 2017
fionarazqa
 
Apakah Pertumbuhan Ekonomi Melambat - Prof. Ari Kuncoro
Apakah Pertumbuhan Ekonomi Melambat - Prof. Ari KuncoroApakah Pertumbuhan Ekonomi Melambat - Prof. Ari Kuncoro
Apakah Pertumbuhan Ekonomi Melambat - Prof. Ari Kuncoro
IGIco Advisory
 
280668 keadaan ketenagakerjaan prov.kaltim agustus 2012
280668 keadaan ketenagakerjaan prov.kaltim agustus 2012280668 keadaan ketenagakerjaan prov.kaltim agustus 2012
280668 keadaan ketenagakerjaan prov.kaltim agustus 2012Dickdick Maulana
 

What's hot (8)

05.brs mei 2016
05.brs mei 201605.brs mei 2016
05.brs mei 2016
 
02.brs februari 2011
02.brs  februari  201102.brs  februari  2011
02.brs februari 2011
 
06 brs juni 2016
06 brs juni 201606 brs juni 2016
06 brs juni 2016
 
01.brs januari 1 2011
01.brs  januari 1 201101.brs  januari 1 2011
01.brs januari 1 2011
 
01 inflasi maret 2013 brs april 2013
01 inflasi maret 2013  brs april 201301 inflasi maret 2013  brs april 2013
01 inflasi maret 2013 brs april 2013
 
6 brs juni 2017
6 brs juni 20176 brs juni 2017
6 brs juni 2017
 
Apakah Pertumbuhan Ekonomi Melambat - Prof. Ari Kuncoro
Apakah Pertumbuhan Ekonomi Melambat - Prof. Ari KuncoroApakah Pertumbuhan Ekonomi Melambat - Prof. Ari Kuncoro
Apakah Pertumbuhan Ekonomi Melambat - Prof. Ari Kuncoro
 
280668 keadaan ketenagakerjaan prov.kaltim agustus 2012
280668 keadaan ketenagakerjaan prov.kaltim agustus 2012280668 keadaan ketenagakerjaan prov.kaltim agustus 2012
280668 keadaan ketenagakerjaan prov.kaltim agustus 2012
 

Viewers also liked

Dynamic Scientific Approach Treatment
Dynamic Scientific Approach TreatmentDynamic Scientific Approach Treatment
Dynamic Scientific Approach Treatment
St.George Holistic Health Care center
 
Chapter 7 cells power point student version
Chapter 7 cells power point student versionChapter 7 cells power point student version
Chapter 7 cells power point student version
watsonma12
 
Lesson plan
Lesson planLesson plan
Lesson plan
aswathyr7
 
Phrasal verbs vladimir.cubillos
Phrasal verbs vladimir.cubillosPhrasal verbs vladimir.cubillos
Phrasal verbs vladimir.cubillos
vlacos
 
Infinity Training Manual (Censored)
Infinity Training Manual (Censored)Infinity Training Manual (Censored)
Infinity Training Manual (Censored)Jeremy Kaszycki
 
Avendaño di4
Avendaño di4Avendaño di4
Avendaño di4
yolandaavendano
 
Audience theories
Audience theories Audience theories
Audience theories
niaraine
 
Make in manipur
Make in manipurMake in manipur
Make in manipur
hero_thounaou
 
2015 znt inverter catalouge
2015 znt inverter catalouge2015 znt inverter catalouge
2015 znt inverter catalougeYe Arlene
 
Why a Good Book is a Secret Door
Why a Good Book is a Secret DoorWhy a Good Book is a Secret Door
Why a Good Book is a Secret Door
Emily Rappleyea
 
Diapositivas 3,6,11,23,24
Diapositivas 3,6,11,23,24Diapositivas 3,6,11,23,24
Diapositivas 3,6,11,23,24
maria ubenita
 

Viewers also liked (13)

Dynamic Scientific Approach Treatment
Dynamic Scientific Approach TreatmentDynamic Scientific Approach Treatment
Dynamic Scientific Approach Treatment
 
Chapter 7 cells power point student version
Chapter 7 cells power point student versionChapter 7 cells power point student version
Chapter 7 cells power point student version
 
Lesson plan
Lesson planLesson plan
Lesson plan
 
pumpkin
pumpkinpumpkin
pumpkin
 
Phrasal verbs vladimir.cubillos
Phrasal verbs vladimir.cubillosPhrasal verbs vladimir.cubillos
Phrasal verbs vladimir.cubillos
 
Infinity Training Manual (Censored)
Infinity Training Manual (Censored)Infinity Training Manual (Censored)
Infinity Training Manual (Censored)
 
Avendaño di4
Avendaño di4Avendaño di4
Avendaño di4
 
Audience theories
Audience theories Audience theories
Audience theories
 
Make in manipur
Make in manipurMake in manipur
Make in manipur
 
2015 znt inverter catalouge
2015 znt inverter catalouge2015 znt inverter catalouge
2015 znt inverter catalouge
 
Why a Good Book is a Secret Door
Why a Good Book is a Secret DoorWhy a Good Book is a Secret Door
Why a Good Book is a Secret Door
 
La Dance
La DanceLa Dance
La Dance
 
Diapositivas 3,6,11,23,24
Diapositivas 3,6,11,23,24Diapositivas 3,6,11,23,24
Diapositivas 3,6,11,23,24
 

Recently uploaded

PERATURAN BUPATI TENTANG KODE KLASIFIKASI ARSIP
PERATURAN BUPATI TENTANG KODE KLASIFIKASI ARSIPPERATURAN BUPATI TENTANG KODE KLASIFIKASI ARSIP
PERATURAN BUPATI TENTANG KODE KLASIFIKASI ARSIP
Pemdes Wonoyoso
 
654Bagan akun standar Kep 331 Tahun 2021
654Bagan akun standar Kep 331 Tahun 2021654Bagan akun standar Kep 331 Tahun 2021
654Bagan akun standar Kep 331 Tahun 2021
renprogarksd3
 
bahan belajar Application Programming Interface (API) Gateway
bahan belajar Application Programming Interface (API) Gatewaybahan belajar Application Programming Interface (API) Gateway
bahan belajar Application Programming Interface (API) Gateway
subbidtekinfo813
 
CONTOH CATATAN OBSERVASI KEPALA SEKOLAH.docx
CONTOH CATATAN OBSERVASI KEPALA SEKOLAH.docxCONTOH CATATAN OBSERVASI KEPALA SEKOLAH.docx
CONTOH CATATAN OBSERVASI KEPALA SEKOLAH.docx
WagKuza
 
Kisi-Kisi Asesmen Madrasah Akidah Akhlak MTs Arridho Tahun Pelajaran 2023-202...
Kisi-Kisi Asesmen Madrasah Akidah Akhlak MTs Arridho Tahun Pelajaran 2023-202...Kisi-Kisi Asesmen Madrasah Akidah Akhlak MTs Arridho Tahun Pelajaran 2023-202...
Kisi-Kisi Asesmen Madrasah Akidah Akhlak MTs Arridho Tahun Pelajaran 2023-202...
mtsarridho
 
LAPORAN OPERATOR DAPODIK dfffffffffffffffffffff
LAPORAN OPERATOR DAPODIK dfffffffffffffffffffffLAPORAN OPERATOR DAPODIK dfffffffffffffffffffff
LAPORAN OPERATOR DAPODIK dfffffffffffffffffffff
acehirfan
 
Analisis Korelasi dan penjelasannya juga bedanya dengan korelasi
Analisis Korelasi dan penjelasannya juga bedanya dengan korelasiAnalisis Korelasi dan penjelasannya juga bedanya dengan korelasi
Analisis Korelasi dan penjelasannya juga bedanya dengan korelasi
afaturooo
 
Pertemuan 9 - PERT CPM.pdfPertemuan 9 - PERT CPM.pdf
Pertemuan 9 - PERT CPM.pdfPertemuan 9 - PERT CPM.pdfPertemuan 9 - PERT CPM.pdfPertemuan 9 - PERT CPM.pdf
Pertemuan 9 - PERT CPM.pdfPertemuan 9 - PERT CPM.pdf
idoer11
 
A.Ekhwan Nur Fauzi_2021 B_ Analisis Kritis Jurnal
A.Ekhwan Nur Fauzi_2021 B_ Analisis Kritis JurnalA.Ekhwan Nur Fauzi_2021 B_ Analisis Kritis Jurnal
A.Ekhwan Nur Fauzi_2021 B_ Analisis Kritis Jurnal
Ekhwan2
 
Pulupugbglueysoyaoyatiaitstisitatjsigsktstj.pdf
Pulupugbglueysoyaoyatiaitstisitatjsigsktstj.pdfPulupugbglueysoyaoyatiaitstisitatjsigsktstj.pdf
Pulupugbglueysoyaoyatiaitstisitatjsigsktstj.pdf
MRoyanzainuddin9A
 
SURAT KEPUTUSAN TENTANG KAMPUNG BERKUALITAS
SURAT KEPUTUSAN TENTANG KAMPUNG BERKUALITASSURAT KEPUTUSAN TENTANG KAMPUNG BERKUALITAS
SURAT KEPUTUSAN TENTANG KAMPUNG BERKUALITAS
Pemdes Wonoyoso
 
Modul Ajar Seni Rupa - Melukis Pemandangan - Fase B.pdf
Modul Ajar Seni Rupa - Melukis Pemandangan  - Fase B.pdfModul Ajar Seni Rupa - Melukis Pemandangan  - Fase B.pdf
Modul Ajar Seni Rupa - Melukis Pemandangan - Fase B.pdf
MiliaSumendap
 
manajer lapangan pelaksana gedung SKK JENJANG 6
manajer lapangan pelaksana gedung SKK JENJANG 6manajer lapangan pelaksana gedung SKK JENJANG 6
manajer lapangan pelaksana gedung SKK JENJANG 6
MhdFadliansyah1
 
Contoh Presentasi Akreditasi pada Puskesmas
Contoh Presentasi Akreditasi pada PuskesmasContoh Presentasi Akreditasi pada Puskesmas
Contoh Presentasi Akreditasi pada Puskesmas
puskesmaswarsa50
 
Transformasi Desa Vokasi Tata Kelola dan Penguatan Pera Pendidikan
Transformasi Desa Vokasi Tata Kelola dan Penguatan Pera PendidikanTransformasi Desa Vokasi Tata Kelola dan Penguatan Pera Pendidikan
Transformasi Desa Vokasi Tata Kelola dan Penguatan Pera Pendidikan
deamardiana1
 

Recently uploaded (15)

PERATURAN BUPATI TENTANG KODE KLASIFIKASI ARSIP
PERATURAN BUPATI TENTANG KODE KLASIFIKASI ARSIPPERATURAN BUPATI TENTANG KODE KLASIFIKASI ARSIP
PERATURAN BUPATI TENTANG KODE KLASIFIKASI ARSIP
 
654Bagan akun standar Kep 331 Tahun 2021
654Bagan akun standar Kep 331 Tahun 2021654Bagan akun standar Kep 331 Tahun 2021
654Bagan akun standar Kep 331 Tahun 2021
 
bahan belajar Application Programming Interface (API) Gateway
bahan belajar Application Programming Interface (API) Gatewaybahan belajar Application Programming Interface (API) Gateway
bahan belajar Application Programming Interface (API) Gateway
 
CONTOH CATATAN OBSERVASI KEPALA SEKOLAH.docx
CONTOH CATATAN OBSERVASI KEPALA SEKOLAH.docxCONTOH CATATAN OBSERVASI KEPALA SEKOLAH.docx
CONTOH CATATAN OBSERVASI KEPALA SEKOLAH.docx
 
Kisi-Kisi Asesmen Madrasah Akidah Akhlak MTs Arridho Tahun Pelajaran 2023-202...
Kisi-Kisi Asesmen Madrasah Akidah Akhlak MTs Arridho Tahun Pelajaran 2023-202...Kisi-Kisi Asesmen Madrasah Akidah Akhlak MTs Arridho Tahun Pelajaran 2023-202...
Kisi-Kisi Asesmen Madrasah Akidah Akhlak MTs Arridho Tahun Pelajaran 2023-202...
 
LAPORAN OPERATOR DAPODIK dfffffffffffffffffffff
LAPORAN OPERATOR DAPODIK dfffffffffffffffffffffLAPORAN OPERATOR DAPODIK dfffffffffffffffffffff
LAPORAN OPERATOR DAPODIK dfffffffffffffffffffff
 
Analisis Korelasi dan penjelasannya juga bedanya dengan korelasi
Analisis Korelasi dan penjelasannya juga bedanya dengan korelasiAnalisis Korelasi dan penjelasannya juga bedanya dengan korelasi
Analisis Korelasi dan penjelasannya juga bedanya dengan korelasi
 
Pertemuan 9 - PERT CPM.pdfPertemuan 9 - PERT CPM.pdf
Pertemuan 9 - PERT CPM.pdfPertemuan 9 - PERT CPM.pdfPertemuan 9 - PERT CPM.pdfPertemuan 9 - PERT CPM.pdf
Pertemuan 9 - PERT CPM.pdfPertemuan 9 - PERT CPM.pdf
 
A.Ekhwan Nur Fauzi_2021 B_ Analisis Kritis Jurnal
A.Ekhwan Nur Fauzi_2021 B_ Analisis Kritis JurnalA.Ekhwan Nur Fauzi_2021 B_ Analisis Kritis Jurnal
A.Ekhwan Nur Fauzi_2021 B_ Analisis Kritis Jurnal
 
Pulupugbglueysoyaoyatiaitstisitatjsigsktstj.pdf
Pulupugbglueysoyaoyatiaitstisitatjsigsktstj.pdfPulupugbglueysoyaoyatiaitstisitatjsigsktstj.pdf
Pulupugbglueysoyaoyatiaitstisitatjsigsktstj.pdf
 
SURAT KEPUTUSAN TENTANG KAMPUNG BERKUALITAS
SURAT KEPUTUSAN TENTANG KAMPUNG BERKUALITASSURAT KEPUTUSAN TENTANG KAMPUNG BERKUALITAS
SURAT KEPUTUSAN TENTANG KAMPUNG BERKUALITAS
 
Modul Ajar Seni Rupa - Melukis Pemandangan - Fase B.pdf
Modul Ajar Seni Rupa - Melukis Pemandangan  - Fase B.pdfModul Ajar Seni Rupa - Melukis Pemandangan  - Fase B.pdf
Modul Ajar Seni Rupa - Melukis Pemandangan - Fase B.pdf
 
manajer lapangan pelaksana gedung SKK JENJANG 6
manajer lapangan pelaksana gedung SKK JENJANG 6manajer lapangan pelaksana gedung SKK JENJANG 6
manajer lapangan pelaksana gedung SKK JENJANG 6
 
Contoh Presentasi Akreditasi pada Puskesmas
Contoh Presentasi Akreditasi pada PuskesmasContoh Presentasi Akreditasi pada Puskesmas
Contoh Presentasi Akreditasi pada Puskesmas
 
Transformasi Desa Vokasi Tata Kelola dan Penguatan Pera Pendidikan
Transformasi Desa Vokasi Tata Kelola dan Penguatan Pera PendidikanTransformasi Desa Vokasi Tata Kelola dan Penguatan Pera Pendidikan
Transformasi Desa Vokasi Tata Kelola dan Penguatan Pera Pendidikan
 

10.brs oktober 2015

  • 1. Berita Resmi Statistik No. 11/11/3571/Th.XVI, 2 November 2015 No. 11/11/3571/Th.XVI, 2 November 2015 PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI KOTA KEDIRI OKTOBER 2015 DEFLASI 0,04 PERSEN  Pada bulan Oktober 2015 Kota Kediri mengalami deflasi sebesar 0,04 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 119,91 dibanding dengan IHK September 2015 sebesar 119,96. Dari 8 kota IHK di Jawa Timur, empat diantaranya mengalami inflasi dan empat lainnya mengalami deflasi. Inflasi tertinggi di Sumenep sebesar 0,15 persen dan deflasi tertinggi di Surabaya sebesar 0,34 persen.  Inflasi di Kota Kediri dipengaruhi oleh kenaikan maupun penurunan indeks pada beberapa kelompok pengeluaran. Kenaikan indeks terjadi pada kelompok pengeluaran Perumahan, Air, Listrik, Gas dan Bahan Bakar sebesar 0,62 persen; kelompok Kesehatan sebesar 0,47 persen; kelompok Pendidikan, Rekreasi, dan Olahraga sebesar 0,18 persen; dan kelompok Transpor, Komunikasi, dan Jasa Keuangan sebesar 0,14 persen. Adapun penurunan indeks terjadi pada kelompok pengeluaran antara lain kelompok Bahan Makanan sebesar 1,08 persen; kelompok Makanan Jadi, Minuman, Rokok dan Tembakau sebesar 0,04 persen; serta kelompok Sandang sebesar 0,47 persen.  Komoditas yang memberikan sumbangan tekanan terhadap deflasi di Kota Kediri pada bulan Oktober 2015 adalah Bahan Bakar Rumah Tangga, Pemeliharaan/service, Wortel, Daging Ayam Ras, Pasir, Genteng, Jeruk, Tomat Sayur, Bawang Merah, dan Akademi/Perguruan Tinggi.  Komoditas yang memberikan sumbangan terbesar terhadap deflasi di Kota Kediri pada bulan Oktober 2015 adalah Beras, Cabai Rawit, Telur Ayam Ras, Cabai Merah, Kacang Panjang, Emas Perhiasan, Nangka Muda, Gula Pasir, Apel, serta Melon.  Inflasi Kota Kediri pada bulan Oktober 2015 sebesar -0,04 persen dan inflasi tahun kalender sebesar 0,80 persen sedangkan inflasi periode “year on year” (Oktober 2015 – Oktober 2014) mencapai 5,05 persen. BADAN PUSAT STATISTIK KOTA KEDIRI
  • 2. Berita Resmi Statistik No. 11/11/3571/Th.XVI, 2 November 2015 Indeks Harga Konsumen (IHK) merupakan salah satu indikator ekonomi yang sering digunakan untuk mengukur tingkat perubahan harga (inflasi/deflasi) di tingkat konsumen, khususnya di daerah perkotaan. Perubahan IHK dari waktu ke waktu menunjukkan pergerakan harga dari paket komoditas yang dikonsumsi oleh rumah tangga. Di Indonesia, tingkat inflasi diukur dari persentase perubahan IHK dan diumumkan ke publik setiap awal bulan (hari kerja pertama) oleh Badan Pusat Statistik (BPS). Mulai Januari 2014, pengukuran inflasi di Indonesia menggunakan IHK tahun dasar 2012=100. Ada beberapa perubahan yang mendasar dalam penghitungan IHK baru (2012=100) dibandingkan IHK lama (2007=100), khususnya mengenai cakupan kota, paket komoditas, dan diagram timbang. Perubahan tersebut didasarkan pada Survei Biaya Hidup (SBH) 2012 yang dilaksanakan oleh BPS, yang merupakan salah satu bahan dasar utama dalam penghitungan IHK. Hasil SBH 2012 sekaligus mencerminkan adanya perubahan pola konsumsi masyarakat dibandingkan dengan hasil SBH sebelumnya. Berdasarkan hasil pemantauan dan pencatatan BPS Kota Kediri pada pasar tradisional dan pasar modern dengan menggunakan penghitungan tahun dasar, tahun 2012 (2012=100), terjadi deflasi 0,04 persen atau terjadi penurunan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 119,96 pada bulan September 2015 naik menjadi 119,91 pada bulan Oktober 2015. Laju inflasi tahun kalender pada bulan Oktober 2015 sebesar 0,80 persen, sedangkan inflasi ”year on year” (Oktober 2015 terhadap Oktober 2014) adalah 5,05 persen. Inflasi di Kota Kediri dipengaruhi oleh kenaikan maupun penurunan indeks pada beberapa kelompok pengeluaran. Kenaikan indeks terjadi pada kelompok pengeluaran Perumahan, Air, Listrik, Gas dan Bahan Bakar sebesar 0,62 persen; kelompok Kesehatan sebesar 0,47 persen; kelompok Pendidikan, Rekreasi, dan Olahraga sebesar 0,18 persen; dan kelompok Transpor, Komunikasi, dan Jasa Keuangan sebesar 0,14 persen. Adapun penurunan indeks terjadi pada kelompok pengeluaran antara lain kelompok Bahan Makanan sebesar 1,08 persen; kelompok Makanan Jadi, Minuman, Rokok dan Tembakau sebesar 0,04 persen; serta kelompok Sandang sebesar 0,47 persen. Komoditas yang memberikan sumbangan tekanan terhadap deflasi di Kota Kediri pada bulan Oktober 2015 adalah Bahan Bakar Rumah Tangga, Pemeliharaan/service, Wortel, Daging Ayam Ras, Pasir, Genteng, Jeruk, Tomat Sayur, Bawang Merah, dan Akademi/Perguruan Tinggi. Komoditas yang memberikan sumbangan terbesar terhadap deflasi di Kota Kediri pada bulan Oktober 2015 adalah Beras, Cabai Rawit, Telur Ayam Ras, Cabai Merah, Kacang Panjang, Emas Perhiasan, Nangka Muda, Gula Pasir, Apel, serta Melon.
  • 3. Berita Resmi Statistik No. 11/11/3571/Th.XVI, 2 November 2015 Tabel 1 IHK dan Tingkat Inflasi Kota Kediri Oktober 2015, Tahun Kalender 2015, dan Tahun ke Tahun Menurut Kelompok Pengeluaran (2012 = 100) Gambar 1 Laju Inflasi Kota Kediri Oktober 2014 sampai dengan Oktober 2015
  • 4. Berita Resmi Statistik No. 11/11/3571/Th.XVI, 2 November 2015 Gambar 2 Inflasi Bulanan Kota Kediri 2011-2015 Gambar 3 Inflasi Kota Kediri Bulan Oktober 2015 Menurut Kelompok Pengeluaran
  • 5. Berita Resmi Statistik No. 11/11/3571/Th.XVI, 2 November 2015 URAIAN MENURUT KELOMPOK PENGELUARAN 1. Bahan Makanan Kelompok Bahan Makanan pada bulan Oktober 2015 mengalami deflasi sebesar 1,08 persen atau terjadi penurunan indeks dari 115,70 pada bulan September 2015 menjadi 114,45 pada bulan Oktober 2015. Dari sebelas sub kelompok yang ada dalam kelompok bahan makanan, enam diantaranya mengalami kenaikan dengan kenaikan tertinggi pada sub kelompok Ikan Segar sebesar 2,96 persen. Lima sub kelompok lainnya mengalami penurunan dengan penurunan terbesar pada sub kelompok Bumbu- bumbuan sebesar 4,88 persen. 2. Makanan Jadi, Minuman, Rokok dan Tembakau Kelompok Makanan Jadi, Minuman, Rokok & Tembakau pada bulan Oktober 2015 mengalami deflasi sebesar 0,04 persen atau terjadi kenaikan indeks dari 123,94 pada bulan September 2015 menjadi 123,89 pada bulan Oktober 2015. Dari tiga sub kelompok dalam kelompok ini, sub kelompok Tembakau dan Minuman Beralkohol cenderung stabil, sedangkan sub kelompok Makanan Jadi mengalami kenaikan sebesar 0,04 persen dan sub kelompok Minuman yang Tidak Beralkohol mengalami penurunan sebesar 0,28 persen. 3. Perumahan, Air, Listrik, Gas & Bahan Bakar Kelompok Perumahan, Air, Listrik, Gas & Bahan Bakar pada bulan Oktober 2015 mengalami inflasi sebesar 0,62 persen atau terjadi kenaikan indeks dari 119,58 pada bulan September 2015 menjadi 120,32 pada bulan Oktober 2015. Dari empat sub kelompok dalam kelompok ini, seluruhnya mengalami kenaikan indeks dengan kenaikan terbesar pada sub kelompok Perlengkapan Rumah Tangga sebesar 1,17 persen. 4. S a n d a n g Kelompok Sandang pada bulan Oktober 2015 mengalami penurunan indeks sebesar 0,47 persen dari 110,65 pada bulan September 2015 menjadi 110,13 pada bulan Oktober 2015. Dari empat sub kelompok penyusun kelompok ini, tiga sub kelompok tidak mengalami kenaikan maupun penurunan, sedangkan sub kelompok Barang Pribadi dan Sandang Lain mengalami penurunan sebesar 2,04 persen.
  • 6. Berita Resmi Statistik No. 11/11/3571/Th.XVI, 2 November 2015 5. K e s e h a t a n Kelompok Kesehatan pada bulan Oktober 2015 mengalami inflasi 0,47 persen atau terjadi kenaikan indeks dari 118,84 pada bulan September 2015 naik menjadi 119,40 pada bulan Oktober 2015. Pada bulan Oktober 2015, dari empat sub kelompok yang ada dalam kelompok ini, sub kelompok Obat-obatan cenderung stabil sedangkan tiga sub kelompok lainnya mengalami kenaikan dengan kenaikan tertinggi pada sub kelompok Jasa Perawatan Jasmani sebesar 2,77 persen. 6. Pendidikan, Rekreasi dan Olahraga Kelompok Pendidikan, Rekreasi dan Olahraga pada bulan Oktober 2015 mengalami kenaikan sebesar 0,18 persen. Indeks harga konsumen pada bulan bulan September 2015 sebesar 116,60 naik menjadi 116,81 pada bulan Oktober 2015. Dari lima sub kelompok pada kelompok ini, tiga diantaranya mengalami kenaikan dengan kenaikan tertinggi pada sub Kelompok Pendidikan sebesar 0,39. Sub kelompok Kursus-kursus/pelatihan cenderung stabil, sedangkan sub kelompok Perlengkapan/Peralatan Pendidikan mengalami penurunan sebesar 0,26 persen. 7. Transpor, Komunikasi & Jasa Keuangan Kelompok Transpor, Komunikasi & Jasa Keuangan mengalami kenaikan indeks pada bulan Oktober 2015 sebesar 0,14 persen, dari 125,19 pada bulan September 2015 menjadi 125,37 pada bulan Oktober 2015. Dari empat sub kelompok yang ada di kelompok ini, sub kelompok Jasa Keuangan cenderung stabil, sementara sub kelompok Sarana dan Penunjang Transpor mengalami kenaikan sebesar 1,94 persen, sedangkan dua sub kelompok mengalami penurunan dengan penurunan terbesar pada sub kelompok Transpor sebesar 0,04 persen.
  • 7. Berita Resmi Statistik No. 11/11/3571/Th.XVI, 2 November 2015 PERBANDINGAN INFLASI TAHUNAN Selama kurun waktu tahun 2009 - 2015, inflasi periode bulanan pada bulan Oktober terdapat dua periode yang mengalami deflasi, yaitu pada bulan Oktober 2013 dan 2015. Inflasi tertinggi terjadi pada periode Oktober 2014 yaitu sebesar 0,32 persen, sedangkan inflasi terendah pada Oktober 2012 sebesar 0,01 persen. Pada periode year on year, inflasi tertinggi sebesar 7,66 persen terjadi pada bulan Oktober tahun 2013. Tertinggi berikutnya pada Oktober 2010 sebesar 5,44 persen. Tabel 3 Inflasi Bulanan, Tahun Kalender, year on year Kota Kediri Tahun 2009-2015 Gambar 3 Perbandingan Inflasi Tahun 2009-2015 Kota Kediri
  • 8. Berita Resmi Statistik No. 11/11/3571/Th.XVI, 2 November 2015 PERBANDINGAN INFLASI 8 KOTA DI JAWA TIMUR Dari 8 kota IHK di Jawa Timur, empat kota mengalami inflasi dan empat kota lainnya mengalami deflasi, dengan inflasi tertinggi di Sumenep sebesar 0,15 persen dan deflasi paling besar di Surabaya yaitu sebesar 0,34 persen. Inflasi kumulatif tertinggi sampai dengan bulan Oktober 2015 terjadi di Surabaya dengan kumulatif inflasi sebesar 2,48 persen, sedangkan inflasi kumulatif terendah masih di Kota Kediri sebesar 0,80 persen. Inflasi yoy pada bulan Oktober 2015 tertinggi terjadi di Malang sebesar 6,61 persen. Inflasi yoy terendah terjadi di Kota Kediri dan Banyuwangi sebesar 5,05 persen. Tabel 4 Inflasi Bulanan, Tahun Kalender dan year on year 8 Kota di Jawa Timur (persen) Kota Oktober 2015 Tahun Kalender year on year [1] [2] [3] [4] SUMENEP 0,15 1,53 5,49 MADIUN 0,10 1,93 5,74 MALANG 0,03 2,24 6,61 PROBOLINGGO 0,02 1,64 5,19 KEDIRI -0,04 0,80 5,05 JEMBER -0,05 1,65 6,34 BANYUWANGI -0,25 1,26 5,05 SURABAYA -0,34 2,48 6,09 Jawa Timur -0,19 2,16 6,03 Nasional -0,08 2,16 6,25 Kediri, 2 November 2015 BPS Kota Kediri Kepala, Ir. FIRDA NIP. 19640810 199003 2 002