Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
2. Pendapatan Desa Belanja Desa Pembiayaan Desa
Adalah semua
penerimaan uang
melalui rekening desa
yang merupakan hak desa
dalam 1 (satu) tahun
anggaran yang tidak
perlu dibayar kembali
oleh desa
Meliputi semua
pengeluaran dari
rekening desa yang
merupakan kewajiban
desa dalam 1 (satu)
tahun anngaran yang
tidak akan diperoleh
pembayarannya
kembali oleh desa.
Belanja Desa
dipergunakan dalam
rangka mendanai
penyelenggaraan
kewenangan desa
Meliputi semua
penerimaan yang
perlu dibayar kembali
dan/atau pengeluaran
yang akan diterima
kembali, baik pada
tahun anggaran yang
bersangkutan maupun
pada tahun-tahun
anggaran berikutnya.
APBDesa
A B C
Permendagri No. 113/2014, Bab IV
Diolah dari:
3. Pendapatan Asli Desa (PAD)
(terdiri atas jenis)
Transfer
(terdiri atas jenis)
Pendapatan Lain-lain
(terdiri atas jenis)
Pendapatan Desa
(Terdiri atas kelompok)
Hasil Usaha
Hasil Aset
Swadaya, Partisipasi dan
Gotong royong
Lain-lain pendapatan asli
desa
Dana Desa
Bagian dari Hasil Pajak
Daerah Kabupaten/Kota
dan Retribusi Daerah
Alokasi Dana Desa (ADD)
Bantuan Keuangan dari
APBD Provinsi
Bantuan Keuangan APBD
Kabupaten/Kota
Hibah dan Sumbangan
dari pihak ketiga yang
tidak mengikat
Lain-lain pendapatan
desa yang sah
A
Permendagri No. 113/2014, Bab IV, Bagian Kesatu Pendapatan
Diolah dari:
4. Kegiatan sebagaimana disebut di atas, terdiri atas
jenis :
• Belanja Pegawai
• Belanja Barang & Jasa
• Belanja Modal
Belanja Desa
B
Klasifikasi Belanja Desa, terdiri atas kelompok :
Penyelenggaraan Pemerintahan Desa
Pelaksanaan Pembangunan Desa
Pembinaan Kemasyarakatan Desa
Pemberdayaan Masyarakat Desa
Belanja Tak Terduga
Kelompok belanja di atas dibagi dalam kegiatan
sesuai dengan kebutuhan desa yang telah dituangkan
dalam Rencana Kerja Pemerintah Desa (RKPDesa)
Permendagri No. 113/2014, Bab IV, Bagian Kedua Belanja Desa
Diolah dari:
5. Penerimaan Pembiayaan
(terdiri atas jenis)
Pengeluaran Pembiayaan
(terdiri atas jenis)
Sisa lebih perhitungan anggaran
(SiLPA) tahun sebelumnya
Pencairan dana cadangan
Hasil penjualan kekayaan desa
yang dipisahkan
Pembentukan dana
cadangan
Penyertaan modal desa
Pembiayaan Desa
(Terdiri atas kelompok)
C
Permendagri No. 113/2014, Bab IV, Pasal 18 & 19
Diolah dari: