SlideShare a Scribd company logo
1 of 15
Download to read offline
1
Sistem Pakar Penentuan Bakat Anak Berdasarkan Multiple Intelligences
Menggunakan Metode Fuzzy Logic
Septa Rindu R1, Ismiarta Aknuranda, ST.,MSc., Ph. D2, Rekyan Regasari MP, ST., MT3
Program Studi Teknik Informatika
Program Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer
Universitas Brawijaya Malang
1septa.rindu@yahoo.com, 2i.aknuranda@ub.ac.id, 3rekyan.rmp@ub.ac.id
ABSTRACT
To determine the talents of children, a psychologist/expert takes a long time to analyze the
multiple intelligences indicators answer and get output of the tests of some methods by manually
calculation. Expert system determination talents of children based on multiple intelligences are used
to help parents and teachers predict the talents of children fast, accurate and easily accessible. To help
determine the child's talents are used method of Fuzzy Logic. Fuzzy Logic to calculate the degree of
membership each of intelligence, talent determines the child according to the rules and determine the
degree of membership of talents of childern by eliminating the gray value so that children will be more
obvious talents. The requirement analysis is done by analyzing of DFD (Data Flow Diagram) and the
Use Case Diagram. The implementation of the design using the PHP programming language.
The functionality testing of the 22 actions in the use case diagram with black-box testing
methods, expert system determination talents of children to meet the needs that have been described in
the requirement analysis phase. The accuracy testing of the 39 test data showed accuracy of the expert
system determination talents of children based on multiple intelligences output using fuzzy logic
method is 100%. If there are inaccuracies in the results of the expert system probably caused the
author when entering an answer indicator of intelligence (human error).
Key words: talents, fuzzy logic, multiple intelligences, expert system
ABSTRAK
Untuk menentukan bakat anak, seorang psikolog/pakar membutuhkan waktu yang
cukup lama untuk menganalisis jawaban 81 indikator multiple intelligences (kecerdasan
majemuk) dan mendapatkan output tes dari perhitungan dengan metode tertentu secara
manual. Sistem pakar penentuan bakat anak berdasarkan multiple intelligences digunakan
untuk membantu orang tua dan guru memprediksi bakat anak dengan cepat, akurat dan
mudah diakses. Untuk membantu menentukan bakat anak tersebut digunakan metode
Fuzzy Logic. Fuzzy Logic menghitung derajat keanggotaan masing – masing kecerdasan,
menentukan bakat anak sesuai aturan dan menentukan derajat keanggotaan bakat anak
dengan menghilangkan nilai keabu – abuan sehingga bakat anak akan lebih jelas. Analisis
kebutuhan dilakukan dengan menganalisis DFD (Data Flow Diagram) dan Use Case Diagram.
Implementasi perancangan menggunakan bahasa pemrograman PHP.
Pengujian fungsionalitas terhadap 22 tindakan dalam use case diagram dengan metode
black-box testing menunjukkan bahwa sistem pakar penentuan bakat anak ini telah
memenuhi kebutuhan yang telah dijabarkan pada tahap analisis kebutuhan. Pengujian
akurasi terhadap 39 data uji menunjukkan bahwa keakurasian hasil keluaran sistem pakar
penentuan bakat anak berdasarkan multiple intelligences menggunakan metode fuzzy logic
adalah 100%. Jika terdapat ketidakakurasian pada hasil keluaran sistem pakar kemungkinan
disebabkan kesalahan penulis saat memasukkan jawaban indikator kecerdasan (human
error).
Kata kunci : bakat, fuzzy logic, multiple intelligences, sistem pakar.
2
I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Orang tua dengan dalih
mengarahkan anak- anak ke jalur yang
tepat demi masa depan mereka,
cenderung membentuk anak menjadi
jenius-jenius cilik dalam bidang eksakta
tanpa mempertimbangkan mental
mereka. Setiap anak memiliki bakat dan
potensi di bidangnya masing – masing
[1].
Undang - Undang Sistem
Pendidikan Nasional pasal 12, ayat 1b
menyatakan bahwa "setiap peserta didik
pada setiap satuan pendidikan berhak
mendapatkan pelayanan pendidikan
sesuai dengan bakat, minat dan
kemampuannya" [2]. Pengembangan
bakat anak di sekolah dibagi menjadi
empat bidang, yaitu Artistic, Interpersonal
– Social, Academic – Intelectual, Vocational –
Technical [3].
Penentuan bakat anak dapat
dilakukan tidak hanya dengan tes IQ dan
nilai raport bidang eksakta semata.
Kecerdasan sejati mencakup berbagai
keterampilan yang jauh lebih luas.
Kecerdasan - kecerdasan tersebut
termasuk dalam teori kecerdasan
majemuk (Multiple Intelligences) yang
dikembangkan oleh psikolog Howard
Gardner [4].
Sistem pakar (expert system)
memiliki peranan dalam penentuan
bakat anak. Sistem pakar didesain dan
diimplementasikan dengan bantuan
bahasa pemrograman untuk
menyelesaikan masalah seperti yang
dilakukan oleh para ahli [5]. Data yang
tersimpan dalam database akan
menginformasikan indikator – indikator
dan rule penentuan bakat anak. Sistem
pakar dapat menyimpulkan bakat anak
dengan cepat dan akurat dibandingkan
melalui perhitungan manual.
Pengidentifikasian bakat dengan
sistem pakar penentuan bakat anak
berdasarkan kecerdasan majemuk dapat
dimanfaatkan untuk memberikan
stimulasi tumbuh kembang anak secara
tepat dan sesuai dengan bidangnya.
Untuk membantu menentukan bakat
anak tersebut digunakan metode Fuzzy
Logic. Fuzzy Logic akan menghitung
derajat keanggotaan masing – masing
kecerdasan, menentukan bakat anak
sesuai aturan yang ada dan menentukan
derajat keanggotaan bakat anak dengan
menghilangkan nilai keabu – abuan
sehingga penentuan bakat anak akan
lebih jelas. Fuzzy Logic merupakan salah
satu metode yang digunakan sebagai
sistem kontrol pemecahan masalah pada
sistem [6].
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian pada latar
belakang diatas, dapat dirumuskan suatu
permasalahan menjadi :
a. Bagaimana menganalisis kebutuhan
yang digunakan untuk membangun
sistem pakar penentuan bakat anak
berdasarkan kecerdasan majemuk
menggunakan metode Fuzzy Logic?
b. Bagaimana merancang sistem pakar
penentuan bakat anak berdasarkan
kecerdasan majemuk menggunakan
metode Fuzzy Logic?
c. Bagaimana mengimplementasikan
sistem pakar penentuan bakat anak
berdasarkan kecerdasan majemuk
yang dirancang menggunakan
metode Fuzzy Logic?
d. Bagaimana menguji sistem pakar
penentuan bakat anak berdasarkan
kecerdasan majemuk yang sudah
dirancang?
1.3 Tujuan
Tujuan yang ingin dicapai pada
penelitian ini adalah membangun
aplikasi sistem pakar untuk membantu
orang tua dan guru memprediksi bakat
anak berdasarkan kecerdasan majemuk
dengan metode Fuzzy Logic berbasis web
dengan cepat, akurat dan mudah diakses.
1.4 Manfaat
Ada beberapa manfaat yang bisa
didapatkan dari penelitian mengenai
penelusuran minat dan bakat anak usia
dini ini adalah:
a. Mendapatkan sistem pakar yang
berguna untuk memprediksi bakat
3
yang harus dikembangkan dalam
diri anak
b. Menyediakan referensi alternatif
pengembangan sistem pakar untuk
penelusuran lainnya (selain bakat
anak) dengan metode yang sama
II. DASAR TEORI
2.1 Sistem Pakar
Sistem pakar adalah aplikasi
berbasis komputer yang digunakan
untuk menyelesaikan masalah
sebagaimana yang dipikirkan oleh pakar.
[7]. Ada dua bagian penting dari sistem
pakar, yaitu lingkungan pengembangan
(development environment) dan lingkungan
konsultasi (consultation environment).
Lingkungan konsultasi digunakan oleh
pengguna untuk berkonsultasi sehingga
pengguna mendapatkan pengetahuan
dan nasihat dari sistem pakar layaknya
berkonsultasi dengan dengan seorang
pakar [6].
2.2 Bakat
Bakat merupakan potensi yang ada
dalam diri anak yang harus distimulasi
terlebih dahulu sehingga dapat terlihat
sebagai suatu kecakapan, pengetahuan,
dan keterampilan khusus yang menjadi
bekal hidupnya kelak [1]. Pengembangan
bakat anak di sekolah dibagi menjadi
empat bidang, yaitu Artistic, Interpersonal
– Social, Academic – Intelectual, Vocational –
Technical [3].
2.3 Multiple Intelligences
Menurut Gardner, kecerdasan
dalam kecerdasan majemuk meliputi
kecerdasan linguistik, kecerdasan logis-
matematik, kecerdasan spasial,
kecerdasan musik, kecerdasan
kinestetika tubuh, kecerdasan
interpersonal, kecerdasan intrapersonal
dan kecerdasan naturalistik [4].
Kecerdasan – kecerdasan tersebut
dikembangkan lagi menjadi kecerdasan
verbal-lingustik (cerdas kata), kecerdasan
logis-matematis (cerdas angka),
kecerdasan visual-spasial (cerdas
gambar-warna), kecerdasan musikal
(cerdas musik-lagu), kecerdasan
kinestetik (cerdas gerak), kecerdasan
interpersonal (cerdas sosial), kecerdasan
intrapersonal (cerdas diri), kecerdasan
naturalis (cerdas alam), kecerdasan
eksistensial (cerdas hakikat) [8].
Contoh indikator kecerdasan adalah
sebagai berikut [8]:
1. Anak suka berkomunikasi dengan
orang lain, baik dengan teman
sebaya maupun orang dewasa
2. Anak suka bercerita panjang lebar
tentang pengalaman sehari – hari,
apa yang dilihat dan diketahuinya
2.4 Fuzzy Logic
Konsep Fuzzy Logic dicetuskan oleh
Lotfi Zadeh, seorang profesor University
of California di Berkeley [7]. Fuzzy Logic
adalah metodologi sistem kontrol
pemecahan masalah, yang cocok untuk
diimplementasikan pada sistem, mulai
dari sistem yang sederhana, sistem kecil,
embedded system, jaringan PC, multi-
channel atau workstation berbasis akuisisi
data, dan sistem kontrol [6].
Gambar 2.1 Struktur Sistem Inferensi
Fuzzy [6]
Cara kerja Fuzzy Logic meliputi
empat tahapan yang dapat dijelaskan
sebagai berikut [6]:
1. Fuzzyfikasi
Fuzzyfikasi merupakan proses
untuk mengubah input sistem yang
mempunyai nilai tegas menjadi
variable linguistik menggunakan
fungsi keanggotaan yang disimpan
dalam basis pengetahuan fuzzy.
2. Pembentukan basis pengetahuan
Fuzzy
Basis pengetahuan fuzzy
merupakan kumpulan rule – rule
fuzzy dalam bentuk pernyataan
IF….THEN.
3. Mesin Inferensi (Fungsi implikasi
Max – Min atau Dot - Product)
4
Mesin inferensi merupakan proses
untuk mengubah input fuzzy
dengan cara mengikuti aturan-
aturan (IF…..THEN rules) yang
telah ditetapkan pada basis
pengetahuan fuzzy.
4. Defuzzyfikasi
Defuzzyfikasi merupakan proses
mengubah output fuzzy yang
diperoleh dari mesin inferensi
menjadi nilai tegas menggunakan
fungsi keanggotaan yang sesuai
dengan saat dilakukan fuzzyfikasi.
III. METODOLOGI
3.1 Studi Literatur
Studi literatur digunakan untuk
mempelajari bakat, multiple intelligences,
sistem pakar, metode fuzzy logic dan
aplikasi web dengan mempelajari teori-
teori dari buku, majalah, koran, maupun
tulisan–tulisan seperti jurnal, laporan
penelitian, skripsi orang lain maupun
artikel.
3.2 Analisis Kebutuhan
Analisis kebutuhan bertujuan untuk
menentukan semua kebutuhan yang
diperlukan untuk membangun sistem
perangkat lunak. Analisis kebutuhan
dilakukan dengan menganalisis diagram
use case dan pemodelan aliran data dan
proses dengan Data Flow Diagaram
(DFD).
Diagram use case dan DFD sistem
pakar penentuan bakat menunjukkan
spesifikasi fungsi-fungsi yang disediakan
sistem dari perspektif empat aktor yaitu
knowledge engineer/pakar, admin,
pengguna terdaftar dan pengguna.
3.3 Perancangan Perangkat Lunak
Perancangan perangkat lunak
digunakan untuk memenuhi kebutuhan
fungsional dan kebutuhan domain sistem
pakar menggunakan Metode Fuzzy Logic.
Untuk mengetahui kebutuhan fungsional
dan kebutuhan domain sistem pakar,
diperlukan sebuah perancangan
arsitektur sistem pakar seperti pada
gambar 3.1.
Gambar 3.1 Arsitektur Sistem Pakar
3.4 Implementasi Perangkat Lunak
Implementasi perangkat lunak
dilakukan dengan mengacu kepada
perancangan aplikasi. Implementasi
perangkat lunak dilakukan dengan
menggunakan bahasa pemrograman
PHP, DBMS MySQL dan tools
pendukung lainnya.
3.5 Pengujian Sistem
Pengujian dilakukan agar dapat
menunjukkan bahwa perangkat lunak
telah mampu bekerja sesuai dengan
spesifikasi dari kebutuhan yang
melandasinya. Pengujian dilakukan
dengan menguji akurasi dan menguji
kinerja perangkat lunak dengan black box
testing, yaitu dengan menguji apakah
tindakan – tindakan dalam diagram use
case sudah terealisasikan.
IV. PERANCANGAN
Untuk mendeskripsikan sistem
pakar secara umum digunakan rich
picture.
Rich picture pada gambar 4.1
menjelaskan deskripsi sistem pakar
secara umum. Ada tiga stakeholder utama
yang terlibat dalam sistem pakar ini,
yaitu psikolog / pakar, knowledge engineer
dan pengguna. Dalam penelitian ini,
sistem pakar dibatasi memiliki empat
aktor yang terlibat langsung dalam
penggunaannya, yaitu knowledge engineer,
pakar, admin, dan pengguna. Pengguna
disini adalah guru atau orang tua anak.
Untuk penggunaan user interface sistem
pakar (end-user) dapat dilihat pada use
case diagram.
5
Ada dua jenis pengguna sistem
pakar yaitu pengguna dan pengguna
terdaftar. Pengguna merupakan
pengguna yang belum dapat melakukan
konsultasi.
Pengguna terdaftar merupakan
pengguna yang dapat melakukan
konsultasi. Untuk menjadi pengguna
terdaftar, pengguna yang belum terdaftar
(pengguna) harus membuat akun dan
registrasi data pribadi dan data anak.
Gambar 4.1 Deskripsi Umum
Sistem Pakar
Gambar 4.2 Diagram Use Case Pengguna
Sistem Pakar
Syarat atau pre condition yang harus
dilakukan oleh user untuk mengakses
menu tambahan seperti melihat data,
mengedit data dan menjawab indikator
yang tersedia untuk mendapatkan hasil
konsultasi adalah login. Hal inilah yang
membedakan antara pengguna terdaftar
dan pengguna.
Sesuai dengan use case pada gambar
4.3, setelah login pakar dapat
menggunakan sistem pakar dengan
melihat data orang tua, melihat data
anak, melihat data anak secara detail,
melihat grafik kecerdasan anak,
memasukkan indikator ke dalam sistem,
mengubah ataupun menghapus
indikator di dalam sistem, memasukkan
skor ke dalam sistem dan mengubah
ataupun menghapus skor di dalam
sistem.
Untuk memperbarui indikator dan
skor, diasumsikan sistem dalam keadaan
kosong ataupun sudah berisi indikator
dan skor. Dengan syarat indikator yang
dimasukkan berjumlah 81 buah dan skor
yang dimasukkan berjumlah 4 buah
sesuai dengan ketentuan indikator
multiple intelligences yang digunakan
dalam sistem pakar penentuan bakat
anak ini.
Gambar 4.3 Diagram Use Case Pakar
Sesuai dengan gambar 4.4, setelah
login admin dapat menggunakan sistem
6
pakar dengan melihat data orang tua,
melihat data anak, melihat data
indikator, melihat data skor, melihat rule,
melihat data pakar dan memperbarui
data pakar seperti mengubah, menambah
ataupun menghapus pakar.
Gambar 4.4 Diagram Use Case Admin
Sistem Pakar
Gambar 4.5 Diagram Use Case Knowledge
Engineer
Sesuai dengan use case pada gambar
4.5, setelah login knowledge engineer dapat
menggunakan sistem pakar dengan
melihat data orang tua, melihat data
anak, melihat data anak secara detail,
melihat grafik kecerdasan anak,
memasukkan indikator ke dalam sistem,
mengubah ataupun menghapus
indikator di dalam sistem, memasukkan
skor ke dalam sistem dan mengubah
ataupun menghapus skor di dalam
sistem. Knowledge engineer dapat
melakukan peran pakar saat operasional
jika ada pakar yang tidak “melek”
teknologi informasi.
4.1 Pemodelan Data dan Aliran Proses
Proses interaksi secara umum
antara pengguna dengan sistem
digambarkan pada diagram konteks
pada gambar 4.6.
Pengguna yang ingin menjadi
pengguna terdaftar harus melakukan
registrasi dengan memasukkan data
registrasi. Setelah menjadi pengguna
terdaftar, pengguna terdaftar harus
memasukkan data login dan data
jawaban indikator untuk mendapatkan
hasil konsultasi yaitu mengenai bakat
yang dimiliki oleh anak.
data user dan anak
data jawaban indikator
hasil konsultasi data user dan anak
data user dan anak
data
indikator
data
skor
data
indikator
data
skor
data
orang
tua
data
anak
data
pakar
data
rule
1
Sistem Pakar Penentuan Bakat Anak
pengguna
pakar / knowledge engineer
Admin
data
user
login
data
user
login
data
indikator
data
skor
data
orang
tua
data
anak
data
pakar
pengguna
terdaftar
Gambar 4.6 Diagram Konteks
Untuk melakukan konsultasi dan
mendapatkan hasil konsultasi, pengguna
terdaftar diharuskan login terlebih
dahulu. Begitu juga halnya dengan pakar
dan admin. Setelah melakukan login,
pakar dapat melihat data skor, data anak,
data orang tua dan data indikator.
Setelah melakukan proses login, admin
dapat melihat data orang tua, data skor,
data anak, data rule dan data indikator.
4.2 Pemodelan Data
Pemodelan data digunakan untuk
merancang basis data yang akan dibuat
agar masukan dan keluaran program
sesuai dengan apa yang diharapkan.
Perancangan basis data mengambil
acuan dari pemodelan aliran data dan
proses.
7
Entity yang diperlukan untuk
membangun sistem pakar penantuan
bakat anak ini adalah pakar, user,
total_skor, multiple_intelligences, anak,
der_kea, indikator, indikator_has_skor,
skor, aturan, hasil_konsultasi dan bakat.
Adapun perancangan tabel dalam entity
relationship database diperlihatkan pada
Gambar 4.7.
user
anak
bakat
Hasil_konsultasi
mempunyai
mempunyai
ditentukan
rule
iduser
idanak
alamat
namauser
pass
user
iduser
tanggallahir
tempatlahir
sekolahnamaanak
idanak
iduser
idbakat
penjelasan
namabakat
idbakat
skor
pilihan
namaindikator
idmi
idindikator
penjelasan
namami
idmi
idmi
idtotal
tingkat
idanak
total
mi05
mi09
iduser
mi08
mi07
idrule
idbakat
mi01
mi02
mi03
mi04
mi06
mempunyai
Total_skor
multiple_intelligences
indikatorskor
mempunyai
mempunyai
der_kea
membentuk
rendah
sedang
total
tinggi
Idder_kea
mempunyaiidskor
mempunyai
pakar
nama
username
password
password_asliidpakar
rendah
sedang
tinggi
der_keahasil
nilai_tegas
n
n
nn
n
n
n
n
m
n
m
m
n
n
m
m
m
m
Gambar 4.7 ERD
4.3 Perancangan Arsitektur Sistem
Pakar
a. Antarmuka
Antarmuka sistem pakar penentuan
bakat anak berdasarkan multiple
intelligences dibagi menjadi empat, yaitu
antarmuka untuk pakar/knowledge
engineer, admin, pengguna dan pengguna
terdaftar.
Struktur situs web user pengguna
dapat dilihat pada gambar 4.8. Pengguna
hanya memiliki hak akses untuk melihat
penjelasan bakat dan kecerdasan
majemuk beserta jenisnya dan cara
penggunaan.
Struktur situs web user pengguna
terdaftar dapat dilihat pada gambar 4.9.
Selain memiliki hak akses seperti user
pengguna, pengguna terdaftar juga dapat
melihat bakat anak, melihat data pribadi
dan data anak serta mengubah data
pribadi dan data anak tersebut.
Struktur situs web user pakar dapat
dilihat pada gambar 4.10. Selain memiliki
hak akses seperti user pengguna, pakar
juga dapat melihat data orang tua/ guru
dan anak secara detail, memasukkan
indikator dan skor serta mengubah dan
menghapus indikator dan skor yang
digunakan sebagai tolak ukur untuk
mengetahui bakat anak.
Beranda
Cara Penggunaan
Kecerdasan majemuk
Bakat
Daftar
Verbal-liguistik
Logika-matematika
Visual-spasial
Musikal
Kinestetik
interpersonal
Intrapersonal
Eksistensial
Naturalis
Artistic
Interpersonal-social
Academic-intelectual
Vocational-technical
Gambar 4.8 Struktur situs web Web
Sistem Pakar Penentuan Bakat Untuk
pengguna
Beranda
Anggota
Lihat Bakat
Cara Penggunaan
Kecerdasan majemuk
Bakat
Daftar
Bakat
Verbal-liguistik
Logika-matematika
Visual-spasial
Musikal
Kinestetik
interpersonal
Intrapersonal
Eksistensial
Naturalis
Artistic
Interpersonal-social
Academic-intelectual
Vocational-technical
Lihat Data Ganti Data
Gambar 4.9 Struktur situs web Web
Sistem Pakar Penentuan Bakat Untuk
Pengguna Terdaftar
Struktur situs web user admin dapat
dilihat pada gambar 4.11. Selain memiliki
hak akses seperti user pengguna, admin
juga dapat melihat data orang tua/ guru
dan anak secara detail, melihat indikator,
rule dan skor serta memiliki wewenang
untuk memberikan dan menghapus hak
akses pakar.
8
Beranda
Pakar
Edit / Delete Indikator
Cara Penggunaan
Kecerdasan majemuk
Bakat
Input Skor
Verbal-liguistik
Logika-matematika
Visual-spasial
Musikal
Kinestetik
interpersonal
Intrapersonal
Eksistensial
Naturalis
Artistic
Interpersonal-social
Academic-intelectual
Vocational-technical
Input Indikator
Edit / Delete Skor
Lihat Data Anak
Lihat Data Anak Lengkap
Lihat Data Orang Tua
Lihat Grafik Kecerdasan
Gambar 4.10 Struktur situs web Web
Sistem Pakar Penentuan Bakat Untuk
Pakar
Beranda
Admin
Lihat Data Rule
Cara Penggunaan
Kecerdasan majemuk
Bakat
Lihat Data Skor
Verbal-liguistik
Logika-matematika
Visual-spasial
Musikal
Kinestetik
interpersonal
Intrapersonal
Eksistensial
Naturalis
Artistic
Interpersonal-social
Academic-intelectual
Vocational-technical
Lihat Data Indikator
Lihat Data Pakar
Lihat Data Anak
Lihat Data Anak Lengkap
Lihat Data Orang Tua
Update Pakar
Gambar 4.11 Struktur situs web Web
Sistem Pakar Penentuan Bakat Untuk
Admin
b. Basis Pengetahuan
Sistem pakar ini menggunakan
indikator kecerdasan dalam kecerdasan
majemuk untuk pemecahan
masalahnya. Basis pengetahuan yang
berupa aturan-aturan, grafik input dan
grafik output, antara lain :
 Aturan Penentuan Bakat Anak
Berdasarkan Fuzzy Logic
Aturan penentuan bakat anak yang
digunakan dalam sistem pakar ini
antara lain :
Tabel 4.1 Tabel Ketentuan Bakat
Keterangan Tabel :
 Kecerdasan :
- VL : Verbal-Linguistik
- IR : Interpersonal
- LM : Logika-Matematika
- NA : Naturalis
- VS : Visual-Spasial
- IA : Intrapersonal
- MU : Musikal
- EK : Eksistensial
- KI : Kinestetik
 Tingkat kecerdasan :
T : tinggi
Ketentuan lainnya :
1. Jika anak memiliki nilai total skor
yang sama pada beberapa
kecerdasan, maka dicari total skor
tertinggi yang lain dan digolongkan
pada bakat yang total skor
kecerdasan bernilai tinggi yang
lengkap.
Misal LM = 26, VL = 30, KI = 26 dan
MU = 31. Maka bakat anak ada di
bidang artistic.
2. Jika tidak ada total skor kecerdasan
bernilai tinggi yang lengkap, maka
bakat anak digolongkan terhadap
bakat interpersonal social.
 Grafik Fungsi Keanggotaan
Grafik fungsi keanggotaan untuk
menentukan tingkat kecerdasan dan
tingkat bakat dapat dilihat pada gambar
4.12
9
Gambar 4.12 Grafik Fungsi Keanggotaan
Fungsi keanggotaan dari grafik
fungsi keanggotaan adalah sebagai
berikut:
μrendah[x] = (4-1)
μsedang[x] = (4-2)
μtinggi[x] = (4-3)
c. Akuisisi pengetahuan
Akuisisi pengetahuan pada sistem
pakar ini meliputi cara penilaian, model
indikator kecerdasan dan analisa hasil
konsultasi. Pada bagian ini dilakukan
pemindahan pengetahuan pakar
mengenai indikator – indikator
kecerdasan, cara skoring dan analisis
hasil konsultasi yang berupa hardcopy
menjadi softcopy.
d. Mesin Inferensi
Mesin inferensi yang digunakan
dalam sistem pakar penentuan bakat
anak ini adalah fungsi implikasi Max
untuk mendapatkan hasil konsultasi
diperlukan derajat keanggotaan
tertinggi dari tiap himpunan fuzzy.
Metode defuzzyfikasi yang
digunakan adalah metode rata – rata
(average) dengan rumus (4-4)
(4-4)
Proses yang dilakukan untuk
mengetahui bakat anak dapat dilihat
pada gambar 4.13. berdasarkan Gambar
4.13, tahap-tahap untuk menentukan
bakat anak yaitu:
1. Pada indikator kecerdasan dalam
kecerdasan majemuk terdapat
sembilan kecerdasan yang tiap
kecerdasannya memiliki sembilan
indikator. Total indikator
kecerdasan adalah 81 soal.
2. Masing-masing jawaban diberi
skor. Berdasarkan kunci jawaban
dari indikator kecerdasan skor
jawaban memiliki empat macam
nilai yaitu 1, 2, 3, dan 4.
 Sering bernilai 4
 Kadang bernilai 3
 Jarang bernilai 2
 Tidak Pernah bernilai 1
Gambar 4.13 Diagram Alir Sistem
3. Jawaban dijumlahkan untuk tiap
kecerdasan.
4. Menghitung derajat keanggotaan
masing – masing kecerdasan
berdasarkan total skor yang
diperoleh dengan rumus yang sama
yaitu pada rumus (4-1) sampai (4-3).
5. Mencari nilai derajat keanggotaan
tertinggi tiap kecerdasan.
6. Mengelompokkan derajat
keanggotaan tertinggi ke dalam
tingkat kecerdasan
10
7. Menentukan tingkatan tiap
kecerdasan dengan aturan
penentuan bakat dengan
membandingkan tingkat masing –
masing kecerdasan dengan aturan
pada basis pengetahuan.
8. Menghitung nilai tegas dari derajat
keanggotaan tertinggi dan total skor
dengan metode rata – rata
9. Menghitung derajat keanggotaan
nilai tegas terhadap bakat dengan
menggunakan rumus (4-1) sampai
(4-3)
10. Mencari nilai derajat keanggotaan
tertinggi
e. Blackboard
Blackboard merupakan area memori
yang berfungsi sebagai basis data untuk
merekam hasil sementara. Blackboard
berisi rencana solusi yang dalam sistem
pakar ini berupa data tingkat
kecerdasan dan bakat anak
Data user dan data
anak
Data
multiple_intelligences
Data indikator dan data
skor
Data hasil konsultasi
Data total_skor
Data bakat
Data der_kea
Gambar 4.14 Diagram Area Memori
f. Fasilitas Penjelas
Fasilitas penjelasan pada penelitian
ini berisi tuntunan penggunaan aplikasi
sistem pakar yang diletakkan pada
menu Cara Penggunaan. Tuntunan
penggunaan dibagi menjadi dua yaitu
Tuntunan untuk melakukan cek bakat
dan tuntunan untuk melihat data yang
sudah tersimpan.
4.4 Perancangan Algoritma
a. Perancangan Algortima
Fuzzyfikasi
Algoritma fuzzyfikasi digunakan
untuk menentukan nilai derajat
keanggotaan tertinggi masing – masing
kecerdasan dan menentukan tingkat
masing – masing kecerdasan untuk
mengetahui bakat anak.
Nama algoritma: fuzzyfikasi
Deklarasi :
 nilai : integer
 rend, sed, ting, ttl, max, tingkat :
float
Algoritma :
1. read (nilai, rend, sed, ting, ttl, max,
tingkat)
2. ttl <- 0
3. Ttl <- ttl + nilai
4. if ttl<=9 then
5. μrendah = 1
6. else
7. if 9 < ttl < 18 then
8. μrendah = (18 - ttl) /10
9. else
10. μrendah = 0
11. endif
12. endif
13. if then
14. μsedang = 0
15. else
16. if then
17. μsedang = (ttl - 9)/10
18. else
19. if ttl = 18 then
20. μsedang = 1
21. else
22. μrendah = (27 - ttl)/10 then
23. endif
24. endif
25. endif
26. if ttl <= 18 then
27. μtinggi = 0
28. else
29. if 18 < ttl < 27 then
30. μtinggi = (ttl - 18)/10
31. else
32. μtinggi = 1
33. endif
34. endif
35. max = Max (μtinggi, μsedang, μrendah)
36. if ttl <= 13.5 then
37. tingkat = rendah
38. else
39. if 13.6 <= ttl dan ttl <= 22.5 then
40. tingkat = sedang
41. else
42. tingkat = tinggi
43. Output : Menampilkan tingkat
kecerdasan (tingkat) dan derajat
keanggotaan masing – masing
kecerdasan (ting, rend, sed)
11
b. Perancangan Algoritma
Defuzzyfikasi
Algoritma defuzzyfikasi digunakan
untuk menentukan nilai bakat anak yang
dilakukan dengan cara menghitung nilai
tegas dari rata – rata derajat keanggotaan
dan nilai total setiap kecerdasan, menghi-
tung masing – masing tingkatannya dan
mencari rata – rata tertinggi.
Nama algoritma: defuzzyfikasi
Deklarasi :
 ttl, max, z, rend2, sed2, ting2, max2
: float
Algoritma :
1. read (ttl, max, z, rend2, sed2, ting2,
max2)
2.
3. if z* <= 9 then
4. μrendah = 1
5. else
6. if 9 < z* < 18 then
7. μrendah = (18 - ttl) /10
8. else
9. μrendah = 0
10. endif
11. endif
12. if z* ≤ 9 atau z* ≥ 27 then
13. μsedang = 0
14. else
15. if 9 < z* < 18 then
16. μsedang = (ttl - 9)/10
17. else
18. if ttl = 18 then
19. μsedang = 1
20. else
21. μrendah = (27 - ttl)/10
22. endif
23. endif
24. endif
25. if ttl <= 18 then
26. μtinggi = 0
27. else
28. if 18 < ttl < 27 then
29. μtinggi = (ttl - 18)/10
30. else
31. μtinggi = 1
32. endif
33. endif
34. max2 = Max (μtinggi, μsedang, μrendah)
35. Output : Menampilkan nilai derajat
keanggotaan terbesar (max2)
V. IMPLEMENTASI
Beberapa batasan dalam meng-
implementasikan Sistem Pakar
Penentuan Bakat Anak Berdasarkan
Multiple Inteligences adalah sebagai
berikut :
1. Input yang diterima oleh sistem
berupa jawaban pilihan indikator
kecerdasan dari orang tua atau
guru.
2. Output yang diterima pengguna
berupa bakat anak dan nilai tegas
dari bakat anak.
3. Platform pengembangan yang
digunakan adalah PHP.
4. Database akan disimpan dalam
MySQL.
5. Metode yang digunakan yaitu
Fuzzy Logic.
6. Sistem ini bersifat dinamis, yaitu
menyediakan fasilitas insert, delete
dan update.
Untuk melakukan pengecekan
bakat anak, pengguna terdaftar dapat
mengklik menu tambahan LIHAT
BAKAT.
Gambar 5.1 Isi Indikator
Setelah mengklik menu LIHAT
BAKAT, sistem akan menampilkan
indikator pada halaman indikator yang
terdidi dari halaman verbal, halaman
logika, halaman visual, halaman musikal,
halaman kinestetik, halaman
interpersonal, halaman naturalis,
halaman intrapersonal dan halaman
eksistensial yang kesemuanya berisi
12
indikator tiap – tiap kecerdasan dengan
empat pilihan (multiple choice) seperti
yang dapat dilihat pada gambar 5.1
Gambar 5.2 Hasil Konsultasi
Pengguna terdaftar diharuskan
mengisi semua indikator untuk
mengetahui bakat anak pada hasil
konsultasi seperti pada gambar 5.2 yang
terdiri dari gambaran tingkat kecerdasan
yang diwakili dengan grafik kecerasan,
data pengguna, data anak dan bakat
anak yang dianalisa dari grafik
kecerdasan.
Pengguna terdaftar dapat mencetak
hasil konsultasi dengan mengklik link
klik disini dan sistem akan menampilkan
halaman seperti pada gambar 5.3
Gambar 5.3 Cetak
VI. HASIL PENGUJIAN DAN
ANALISIS
6.1 Pengujian Fungsionalitas
Pengujian fungsionalitas menggu-
nakan metode pengujian Black Box,
karena tidak memerlukan untuk
berkonsentrasi terhadap alur jalannya
algoritma program dan lebih ditekankan
untuk menemukan konformitas antara
kinerja sistem dengan daftar kebutuhan.
Dari kasus uji yang telah
dilaksanakan sesuai dengan prosedur
pengujian, didapatkan hasil seperti
ditunjukkan pada Tabel 6.1
Tabel 6.1 Test Case untuk Pengujian
Fungsionalitas
No Kasus Uji
Hasil yang
Didapatkan
Status
1 Registrasi
data pribadi
dan anak
Sistem dapat
menyimpan data
pribadi dan data
anak sehingga
pengguna dapat
mengakses
menu tambahan
seperti lihat
bakat dan
melihat data
pribadi.
Valid
2 Membuat
akun
Sistem dapat
menyimpan dan
memvalidasi
username dan
password
Valid
3 Melihat data Sistem dapat
menampilkan
data pengguna
dan anak
Valid
4 Mengedit
data
Sistem dapat
mengubah akun
di dalam
database
Valid
5 Menjawab
indikator
kecerdasan
Sistem dapat
menampilkan
indikator dan
menyimpan
jawaban dari
pengguna
Valid
6 Mendapatka
n hasil
konsultasi
Sistem dapat
menampilkan
hasil konsultasi
Valid
7 Melihat isi di
dalam menu
tambahan
Sistem dapat
menampilkan isi
di dalam menu
tambahan
Valid
8 Melihat isi di
dalam menu
utama
Sistem dapat
menampilkan isi
di dalam menu
utama
Valid
9 Melihat isi di
dalam sub
menu
Sistem dapat
menampilkan isi
di dalam sub
menu
Valid
10 Melihat data
orang tua
Sistem dapat
menampilkan
data orang tua /
pengguna
terdaftar
Valid
11 Melihat data
anak
Sistem dapat
menampilkan
data anak
Valid
13
12 Melihat data
anak secara
detail
Sistem dapat
menampilkan
data anak secara
detail
Valid
13 Input
indikator
Sistem dapat
menampilkan
antarmuka
untuk
memasukkan
indikator ke
dalam sistem
Valid
14 Edit / Delete
Indikator
Sistem dapat
mengubah
ataupun
mengganti
indikator sesuai
pilihan pakar
Valid
15 Input Skor Sistem dapat
menampilkan
antarmuka
untuk
memasukkan
skor ke dalam
sistem
Valid
16 Edit / Delete
Skor
Sistem dapat
mengubah
ataupun
mengganti skor
sesuai pilihan
pakar
Valid
17 Melihat
Grafik
Kecerdasan
Sistem dapat
menampilkan
grafik
kecerdasan anak
Valid
18 Melihat Data
Indikator
Sistem dapat
menampilkan
data indikator
Valid
19 Melihat Data
Skor
Sistem dapat
menampilkan
data skor
Valid
20 Melihat Data
Pakar
Sistem dapat
menampilkan
data pakar
Valid
21 Update Pakar Sistem dapat
menyimpan data
pakar saat diklik
tombol submit
dan menghapus
data pakar saat
diklik action
delete
Valid
22 Melihat Data
Rule
Sistem dapat
menampilkan
data rule
Valid
Berdasarkan hasil pengujian
fungsionalitas pada tabel 6.1 dapat
disimpulkan bahwa implementasi dan
fungsionalitas sistem pakar penentuan
bakat berdasarkan multiple intelligences
menggunakan metode fuzzy logic telah
memenuhi kebutuhan yang telah
dijabarkan pada tahap analisis
kebutuhan
6.2 Pengujian Akurasi
Pengujian akurasi sistem pakar,
dilakukan dengan mencocokan antara
data output perhitungan pakar dan data
observasi tidak langsung dengan output
perangkat lunak.
Ketentuan yang digunakan pakar
untuk menentukan output berupa bakat
anak dapat dilihat pada tabel 4.1.
Tabel 6.2 Test Case untuk Pengujian
Akurasi
Data
ke-
Output
Perhitungan
Manual
Output
Perhitungan
Sistem
Keaku
-rasian
1 Academic –
Intelectual
Academic –
Intelectual
1
2 Interpersonal
– Social
Interpersonal
– Social
1
3 Interpersonal
– Social
Interpersonal
– Social
1
4 Artistic Artistic 1
5 Interpersonal
– Social
Interpersonal
– Social
1
6 Artistic Artistic 1
7 Vocational –
Technical
Vocational –
Technical
1
8 Interpersonal
– Social
Interpersonal
– Social
1
9 Academic –
Intelectual
Academic –
Intelectual
1
10 Artistic Artistic 1
11 Academic
Intelectual
Academic
Intelectual
1
12 Vocational –
Technical
Vocational –
Technical
1
13 Artistic Artistic 1
14 Interpersonal
– Social
Interpersonal
– Social
1
15 Academic –
Intelectual
Academic –
Intelectual
1
16 Artistic Artistic 1
17 Artistic Artistic 1
18 Academic –
Intelectual
Academic –
Intelectual
1
19 Interpersonal
– Social
Interpersonal
– Social
1
20 Interpersonal
– Social
Interpersonal
– Social
1
21 Vocational –
Technical
Vocational –
Technical
1
22 Interpersonal
– Social
Interpersonal
– Social
1
23 Academic –
Intelectual
Academic –
Intelectual
1
24 Academic –
Intelectual
Academic –
Intelectual
1
14
25 Artistic Artistic 1
26 Interpersonal
– Social
Interpersonal
– Social
1
27 Artistic Artistic 1
28 Interpersonal
– Social
Interpersonal
– Social
1
29 Academic –
Intelectual
Academic –
Intelectual
1
30 Vocational –
Technical
Vocational –
Technical
1
31 Academic –
Intelectual
Academic –
Intelectual
1
32 Academic –
Intelectual
Academic –
Intelectual
1
33 Vocational –
Technical
Vocational –
Technical
1
34 Academic –
Intelectual
Academic –
Intelectual
1
35 Interpersonal
– Social
Interpersonal
– Social
1
36 Interpersonal
– Social
Interpersonal
– Social
1
37 Vocational –
Technical
Vocational –
Technical
1
38 Interpersonal
– Social
Interpersonal
– Social
1
39 Artistic Artistic 1
Berdasarkan hasil pengujian akurasi
pada tabel 6.2 dapat disimpulkan bahwa
keakurasian hasil keluaran sistem pakar
penentuan bakat berdasarkan multiple
intelligences menggunakan metode fuzzy
logic adalah 100%.
Jika pada penggunaannya suatu
saat nanti terdapat ketidakakurasian
pada hasil keluaran sistem pakar, maka
kemungkinan hal ini disebabkan oleh
kesalahan user saat memasukkan data
jawaban indikator kecerdasan atau yang
biasa disebut human error.
VII. KESIMPULAN DAN SARAN
7.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil perancangan dan
pengujian yang dilakukan pada sistem
pakar penentuan bakat anak berdasarkan
multiple intelligences dengan
menggunakan fuzzy logic, maka diambil
kesimpulan sebagai berikut:
1. Sistem pakar penentuan bakat ini
mampu mengidentifikasi bakat
anak agar dapat dimanfaatkan
untuk memberikan stimulasi
tumbuh kembang anak secara
cepat, mudah, akurat dan agar
dapat mengetahui corak / pola
belajar yang cocok untuk anak
sesuai dengan bidangnya.
2. Dengan metode fuzzy logic, sistem
pakar penentuan bakat ini mampu
memberikan referensi lain seperti
derajat keanggotaan (nilai tegas)
bakat untuk mengetahui sejauh
mana bakat dimiliki oleh anak.
3. Telah dilakukan analisis diagram
use case untuk mengetahui aktor,
bagaimana skenario aktor,
bagaimana penggunaan sistem dan
mengidentifikasi semua kebutuhan
(requirements) fungsionalitas sistem
pakar penentuan bakat anak dari
perspektif end-user dan
memodelkan aliran data dan
proses yang ada pada sistem agar
semua data yang dibutuhkan dalam
melengkapi kebutuhan
fungsionalitas dapat dipenuhi.
4. Sistem pakar penentuan bakat ini
dirancang menggunakan metode
fuzzy logic yaitu dengan merancang
basis pengetahuan yang berisi rule
fuzzy (aturan if-then) dan grafik
fungsi keanggotaan, menggunakan
fungsi implikasi max pada mesin
inferensinya dan menggunakan
metode rata – rata dalam
defuzzyfikasinya
5. Sistem pakar penentuan bakat ini
diimplementasikan dengan
menggunakan bahasa
pemrograman PHP, DBMS MySQL,
dan tools pendukung lainnya
seperti dreamweaver.
6. Berdasarkan hasil pengujian black
box, sistem pakar penentuan bakat
ini telah memenuhi semua
kebutuhan yang telah dijabarkan
pada tahap analisis kebutuhan dan
berdasakan hasil pengujian akurasi,
sistem pakar penentuan bakat ini
memiliki keakurasian hasil keluaran
100%.
7.2 Saran
Saran yang dapat diberikan untuk
pengembangan sistem pakar penentuan
15
bakat anak berdasarkan multiple
intelligences dengan menggunakan fuzzy
logic ini agar sistem menjadi lebih baik
antara lain:
1. Untuk pengembangan lebih lanjut
sistem ini dapat dikembangkan
dengan menggunakan metode yang
berbeda dengan mengembangkan
rule kecerdasan seperti dengan
menggunakan metode Bayesian.
2. Sistem dikembangkan untuk
menentukan lebih banyak informasi
mengenai bakat anak atau untuk
menentukan hal lain selain bakat
anak dengan menggunakan
indikator – indikator yang lebih
detail.
3. Untuk pengembangan lebih lanjut
sistem ini dapat dikembangkan
dengan menambahkan fitur grafik
keluaran fuzzy berupa grafik garis
agar user dapat mengetahui lebih
jelas mengenai nilai tegas bakat
anak.
DAFTAR PUSTAKA
[1] Lucy, Bunda. 2009. Mendidik sesuai
dengan Minat & Bakat Anak
(Painting Your Childern‘s Future),
Jakarta : Tangga Pustaka.
[2] Republik Indonesia. 2008. Undang
– undang Republik Indonesia Nomor
20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional & Undang –
undang Republik Indonesia Nomor
14 Tahun 2005 tentang Guru dan
Dosen. Cetakan Kedua. Jakarta :
Visimedia.
[3] Feldhusen, John F. 1994. Talent
Identification and Development in
Education. Gifted Education
lnternational, vol 10, hal. 10-15.
[4] Sternberg, Robert J. 2009. Cognitive
Psychology, Fifth Edition. USA :
Wadsworth Cengage Learning.
[5] Rohman & Fauziah. 2008. Rancang
Bangun Sistem Pakar Untuk
Menentukan Jenis Gangguan
Perkembngan Pada Anak.
Yogyakarta: Media Informatika.
[6] Sutojo, T., Mulyanto, Edy., &
Suhartono, Vincent. Kecerdasan
Buatan. Yogyakarta : ANDI,
Semarang : UDINUS.
[7] Kusrini. 2008. Aplikasi Sistem Pakar
Menentukan Faktor Kepastian
Pengguna dengan Metode
Kuantifikasi Pertanyaan.
Yogyakarta : Andi.
[8] Musfiroh, Tadkiroatun. 2008.
Pengembangan Kecerdasan
Majemuk. Jakarta : Universitas
Terbuka.

More Related Content

Similar to YYY

327155295 panduan-pentadbiran-pentaksiran-ppsi-i ke-p-2016-pdf
327155295 panduan-pentadbiran-pentaksiran-ppsi-i ke-p-2016-pdf327155295 panduan-pentadbiran-pentaksiran-ppsi-i ke-p-2016-pdf
327155295 panduan-pentadbiran-pentaksiran-ppsi-i ke-p-2016-pdfJerry Saribun
 
327155295 panduan-pentadbiran-pentaksiran-ppsi-i ke-p-2016-pdf
327155295 panduan-pentadbiran-pentaksiran-ppsi-i ke-p-2016-pdf327155295 panduan-pentadbiran-pentaksiran-ppsi-i ke-p-2016-pdf
327155295 panduan-pentadbiran-pentaksiran-ppsi-i ke-p-2016-pdfJerry Saribun
 
Tugas 5 Taufik - Kecerdasan Tiruan vs Kecerdasan Alamiah.pptx
Tugas 5 Taufik - Kecerdasan Tiruan vs Kecerdasan Alamiah.pptxTugas 5 Taufik - Kecerdasan Tiruan vs Kecerdasan Alamiah.pptx
Tugas 5 Taufik - Kecerdasan Tiruan vs Kecerdasan Alamiah.pptxMuhammadTaufiksez
 
Manual Psikometrik Tingkatan 3
Manual Psikometrik Tingkatan 3Manual Psikometrik Tingkatan 3
Manual Psikometrik Tingkatan 3gpbsmkjk
 
10111-26033-1-PB.pdf
10111-26033-1-PB.pdf10111-26033-1-PB.pdf
10111-26033-1-PB.pdfDanyNittnot1
 
Tugasan 1 pengajaran matematik sekolah rendah
Tugasan 1 pengajaran matematik sekolah rendahTugasan 1 pengajaran matematik sekolah rendah
Tugasan 1 pengajaran matematik sekolah rendahMohamed Firdaus
 
MATERI KECERDASAN JAMAK.pdf
MATERI KECERDASAN JAMAK.pdfMATERI KECERDASAN JAMAK.pdf
MATERI KECERDASAN JAMAK.pdfRussyRanggayonie
 
Manual psikometrik ting 3
Manual psikometrik ting 3Manual psikometrik ting 3
Manual psikometrik ting 3mas abd aziz
 
Buku panduan kemahiran menaakul
Buku panduan kemahiran menaakulBuku panduan kemahiran menaakul
Buku panduan kemahiran menaakulAdila Dila
 
SIM, Namira Nur Jasmine, Hapzi Ali, Sistem Kecerdasan Buatan, Universitas Mer...
SIM, Namira Nur Jasmine, Hapzi Ali, Sistem Kecerdasan Buatan, Universitas Mer...SIM, Namira Nur Jasmine, Hapzi Ali, Sistem Kecerdasan Buatan, Universitas Mer...
SIM, Namira Nur Jasmine, Hapzi Ali, Sistem Kecerdasan Buatan, Universitas Mer...Namira Jasmine
 
PPT Kecerdasan Majemuk Mata Kuliah Teori Pembelajaran,.pptx
PPT Kecerdasan Majemuk Mata Kuliah Teori Pembelajaran,.pptxPPT Kecerdasan Majemuk Mata Kuliah Teori Pembelajaran,.pptx
PPT Kecerdasan Majemuk Mata Kuliah Teori Pembelajaran,.pptxRoyEkanala
 
TUGAS1_KECERDASAN_KOMPUTASIONAL_HENDRO_GUNAWAN_200401072103_IT-701.pdf
TUGAS1_KECERDASAN_KOMPUTASIONAL_HENDRO_GUNAWAN_200401072103_IT-701.pdfTUGAS1_KECERDASAN_KOMPUTASIONAL_HENDRO_GUNAWAN_200401072103_IT-701.pdf
TUGAS1_KECERDASAN_KOMPUTASIONAL_HENDRO_GUNAWAN_200401072103_IT-701.pdfHendroGunawan8
 
Office ppt-template-003
Office ppt-template-003Office ppt-template-003
Office ppt-template-003hafid053
 
Sistem berbasis pengetahuan 2
Sistem berbasis pengetahuan 2Sistem berbasis pengetahuan 2
Sistem berbasis pengetahuan 2mantap bana yaung
 
Kecerdasan majemuk scara umum dan penerapanya
Kecerdasan majemuk scara umum dan penerapanyaKecerdasan majemuk scara umum dan penerapanya
Kecerdasan majemuk scara umum dan penerapanyaRama Risky
 

Similar to YYY (20)

327155295 panduan-pentadbiran-pentaksiran-ppsi-i ke-p-2016-pdf
327155295 panduan-pentadbiran-pentaksiran-ppsi-i ke-p-2016-pdf327155295 panduan-pentadbiran-pentaksiran-ppsi-i ke-p-2016-pdf
327155295 panduan-pentadbiran-pentaksiran-ppsi-i ke-p-2016-pdf
 
327155295 panduan-pentadbiran-pentaksiran-ppsi-i ke-p-2016-pdf
327155295 panduan-pentadbiran-pentaksiran-ppsi-i ke-p-2016-pdf327155295 panduan-pentadbiran-pentaksiran-ppsi-i ke-p-2016-pdf
327155295 panduan-pentadbiran-pentaksiran-ppsi-i ke-p-2016-pdf
 
Bab[3]
Bab[3]Bab[3]
Bab[3]
 
RPS-AI-Imam.pdf
RPS-AI-Imam.pdfRPS-AI-Imam.pdf
RPS-AI-Imam.pdf
 
Tugas 5 Taufik - Kecerdasan Tiruan vs Kecerdasan Alamiah.pptx
Tugas 5 Taufik - Kecerdasan Tiruan vs Kecerdasan Alamiah.pptxTugas 5 Taufik - Kecerdasan Tiruan vs Kecerdasan Alamiah.pptx
Tugas 5 Taufik - Kecerdasan Tiruan vs Kecerdasan Alamiah.pptx
 
Manual Psikometrik Tingkatan 3
Manual Psikometrik Tingkatan 3Manual Psikometrik Tingkatan 3
Manual Psikometrik Tingkatan 3
 
10111-26033-1-PB.pdf
10111-26033-1-PB.pdf10111-26033-1-PB.pdf
10111-26033-1-PB.pdf
 
Tugasan 1 pengajaran matematik sekolah rendah
Tugasan 1 pengajaran matematik sekolah rendahTugasan 1 pengajaran matematik sekolah rendah
Tugasan 1 pengajaran matematik sekolah rendah
 
MATERI KECERDASAN JAMAK.pdf
MATERI KECERDASAN JAMAK.pdfMATERI KECERDASAN JAMAK.pdf
MATERI KECERDASAN JAMAK.pdf
 
Manual psikometrik ting 3
Manual psikometrik ting 3Manual psikometrik ting 3
Manual psikometrik ting 3
 
Buku panduan kemahiran menaakul
Buku panduan kemahiran menaakulBuku panduan kemahiran menaakul
Buku panduan kemahiran menaakul
 
SIM, Namira Nur Jasmine, Hapzi Ali, Sistem Kecerdasan Buatan, Universitas Mer...
SIM, Namira Nur Jasmine, Hapzi Ali, Sistem Kecerdasan Buatan, Universitas Mer...SIM, Namira Nur Jasmine, Hapzi Ali, Sistem Kecerdasan Buatan, Universitas Mer...
SIM, Namira Nur Jasmine, Hapzi Ali, Sistem Kecerdasan Buatan, Universitas Mer...
 
Data raya dan kecerdasan buatan
Data raya dan kecerdasan buatanData raya dan kecerdasan buatan
Data raya dan kecerdasan buatan
 
PPT Kecerdasan Majemuk Mata Kuliah Teori Pembelajaran,.pptx
PPT Kecerdasan Majemuk Mata Kuliah Teori Pembelajaran,.pptxPPT Kecerdasan Majemuk Mata Kuliah Teori Pembelajaran,.pptx
PPT Kecerdasan Majemuk Mata Kuliah Teori Pembelajaran,.pptx
 
Chapter 7
Chapter 7Chapter 7
Chapter 7
 
Chapter 7
Chapter 7Chapter 7
Chapter 7
 
TUGAS1_KECERDASAN_KOMPUTASIONAL_HENDRO_GUNAWAN_200401072103_IT-701.pdf
TUGAS1_KECERDASAN_KOMPUTASIONAL_HENDRO_GUNAWAN_200401072103_IT-701.pdfTUGAS1_KECERDASAN_KOMPUTASIONAL_HENDRO_GUNAWAN_200401072103_IT-701.pdf
TUGAS1_KECERDASAN_KOMPUTASIONAL_HENDRO_GUNAWAN_200401072103_IT-701.pdf
 
Office ppt-template-003
Office ppt-template-003Office ppt-template-003
Office ppt-template-003
 
Sistem berbasis pengetahuan 2
Sistem berbasis pengetahuan 2Sistem berbasis pengetahuan 2
Sistem berbasis pengetahuan 2
 
Kecerdasan majemuk scara umum dan penerapanya
Kecerdasan majemuk scara umum dan penerapanyaKecerdasan majemuk scara umum dan penerapanya
Kecerdasan majemuk scara umum dan penerapanya
 

YYY

  • 1. 1 Sistem Pakar Penentuan Bakat Anak Berdasarkan Multiple Intelligences Menggunakan Metode Fuzzy Logic Septa Rindu R1, Ismiarta Aknuranda, ST.,MSc., Ph. D2, Rekyan Regasari MP, ST., MT3 Program Studi Teknik Informatika Program Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer Universitas Brawijaya Malang 1septa.rindu@yahoo.com, 2i.aknuranda@ub.ac.id, 3rekyan.rmp@ub.ac.id ABSTRACT To determine the talents of children, a psychologist/expert takes a long time to analyze the multiple intelligences indicators answer and get output of the tests of some methods by manually calculation. Expert system determination talents of children based on multiple intelligences are used to help parents and teachers predict the talents of children fast, accurate and easily accessible. To help determine the child's talents are used method of Fuzzy Logic. Fuzzy Logic to calculate the degree of membership each of intelligence, talent determines the child according to the rules and determine the degree of membership of talents of childern by eliminating the gray value so that children will be more obvious talents. The requirement analysis is done by analyzing of DFD (Data Flow Diagram) and the Use Case Diagram. The implementation of the design using the PHP programming language. The functionality testing of the 22 actions in the use case diagram with black-box testing methods, expert system determination talents of children to meet the needs that have been described in the requirement analysis phase. The accuracy testing of the 39 test data showed accuracy of the expert system determination talents of children based on multiple intelligences output using fuzzy logic method is 100%. If there are inaccuracies in the results of the expert system probably caused the author when entering an answer indicator of intelligence (human error). Key words: talents, fuzzy logic, multiple intelligences, expert system ABSTRAK Untuk menentukan bakat anak, seorang psikolog/pakar membutuhkan waktu yang cukup lama untuk menganalisis jawaban 81 indikator multiple intelligences (kecerdasan majemuk) dan mendapatkan output tes dari perhitungan dengan metode tertentu secara manual. Sistem pakar penentuan bakat anak berdasarkan multiple intelligences digunakan untuk membantu orang tua dan guru memprediksi bakat anak dengan cepat, akurat dan mudah diakses. Untuk membantu menentukan bakat anak tersebut digunakan metode Fuzzy Logic. Fuzzy Logic menghitung derajat keanggotaan masing – masing kecerdasan, menentukan bakat anak sesuai aturan dan menentukan derajat keanggotaan bakat anak dengan menghilangkan nilai keabu – abuan sehingga bakat anak akan lebih jelas. Analisis kebutuhan dilakukan dengan menganalisis DFD (Data Flow Diagram) dan Use Case Diagram. Implementasi perancangan menggunakan bahasa pemrograman PHP. Pengujian fungsionalitas terhadap 22 tindakan dalam use case diagram dengan metode black-box testing menunjukkan bahwa sistem pakar penentuan bakat anak ini telah memenuhi kebutuhan yang telah dijabarkan pada tahap analisis kebutuhan. Pengujian akurasi terhadap 39 data uji menunjukkan bahwa keakurasian hasil keluaran sistem pakar penentuan bakat anak berdasarkan multiple intelligences menggunakan metode fuzzy logic adalah 100%. Jika terdapat ketidakakurasian pada hasil keluaran sistem pakar kemungkinan disebabkan kesalahan penulis saat memasukkan jawaban indikator kecerdasan (human error). Kata kunci : bakat, fuzzy logic, multiple intelligences, sistem pakar.
  • 2. 2 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Orang tua dengan dalih mengarahkan anak- anak ke jalur yang tepat demi masa depan mereka, cenderung membentuk anak menjadi jenius-jenius cilik dalam bidang eksakta tanpa mempertimbangkan mental mereka. Setiap anak memiliki bakat dan potensi di bidangnya masing – masing [1]. Undang - Undang Sistem Pendidikan Nasional pasal 12, ayat 1b menyatakan bahwa "setiap peserta didik pada setiap satuan pendidikan berhak mendapatkan pelayanan pendidikan sesuai dengan bakat, minat dan kemampuannya" [2]. Pengembangan bakat anak di sekolah dibagi menjadi empat bidang, yaitu Artistic, Interpersonal – Social, Academic – Intelectual, Vocational – Technical [3]. Penentuan bakat anak dapat dilakukan tidak hanya dengan tes IQ dan nilai raport bidang eksakta semata. Kecerdasan sejati mencakup berbagai keterampilan yang jauh lebih luas. Kecerdasan - kecerdasan tersebut termasuk dalam teori kecerdasan majemuk (Multiple Intelligences) yang dikembangkan oleh psikolog Howard Gardner [4]. Sistem pakar (expert system) memiliki peranan dalam penentuan bakat anak. Sistem pakar didesain dan diimplementasikan dengan bantuan bahasa pemrograman untuk menyelesaikan masalah seperti yang dilakukan oleh para ahli [5]. Data yang tersimpan dalam database akan menginformasikan indikator – indikator dan rule penentuan bakat anak. Sistem pakar dapat menyimpulkan bakat anak dengan cepat dan akurat dibandingkan melalui perhitungan manual. Pengidentifikasian bakat dengan sistem pakar penentuan bakat anak berdasarkan kecerdasan majemuk dapat dimanfaatkan untuk memberikan stimulasi tumbuh kembang anak secara tepat dan sesuai dengan bidangnya. Untuk membantu menentukan bakat anak tersebut digunakan metode Fuzzy Logic. Fuzzy Logic akan menghitung derajat keanggotaan masing – masing kecerdasan, menentukan bakat anak sesuai aturan yang ada dan menentukan derajat keanggotaan bakat anak dengan menghilangkan nilai keabu – abuan sehingga penentuan bakat anak akan lebih jelas. Fuzzy Logic merupakan salah satu metode yang digunakan sebagai sistem kontrol pemecahan masalah pada sistem [6]. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan uraian pada latar belakang diatas, dapat dirumuskan suatu permasalahan menjadi : a. Bagaimana menganalisis kebutuhan yang digunakan untuk membangun sistem pakar penentuan bakat anak berdasarkan kecerdasan majemuk menggunakan metode Fuzzy Logic? b. Bagaimana merancang sistem pakar penentuan bakat anak berdasarkan kecerdasan majemuk menggunakan metode Fuzzy Logic? c. Bagaimana mengimplementasikan sistem pakar penentuan bakat anak berdasarkan kecerdasan majemuk yang dirancang menggunakan metode Fuzzy Logic? d. Bagaimana menguji sistem pakar penentuan bakat anak berdasarkan kecerdasan majemuk yang sudah dirancang? 1.3 Tujuan Tujuan yang ingin dicapai pada penelitian ini adalah membangun aplikasi sistem pakar untuk membantu orang tua dan guru memprediksi bakat anak berdasarkan kecerdasan majemuk dengan metode Fuzzy Logic berbasis web dengan cepat, akurat dan mudah diakses. 1.4 Manfaat Ada beberapa manfaat yang bisa didapatkan dari penelitian mengenai penelusuran minat dan bakat anak usia dini ini adalah: a. Mendapatkan sistem pakar yang berguna untuk memprediksi bakat
  • 3. 3 yang harus dikembangkan dalam diri anak b. Menyediakan referensi alternatif pengembangan sistem pakar untuk penelusuran lainnya (selain bakat anak) dengan metode yang sama II. DASAR TEORI 2.1 Sistem Pakar Sistem pakar adalah aplikasi berbasis komputer yang digunakan untuk menyelesaikan masalah sebagaimana yang dipikirkan oleh pakar. [7]. Ada dua bagian penting dari sistem pakar, yaitu lingkungan pengembangan (development environment) dan lingkungan konsultasi (consultation environment). Lingkungan konsultasi digunakan oleh pengguna untuk berkonsultasi sehingga pengguna mendapatkan pengetahuan dan nasihat dari sistem pakar layaknya berkonsultasi dengan dengan seorang pakar [6]. 2.2 Bakat Bakat merupakan potensi yang ada dalam diri anak yang harus distimulasi terlebih dahulu sehingga dapat terlihat sebagai suatu kecakapan, pengetahuan, dan keterampilan khusus yang menjadi bekal hidupnya kelak [1]. Pengembangan bakat anak di sekolah dibagi menjadi empat bidang, yaitu Artistic, Interpersonal – Social, Academic – Intelectual, Vocational – Technical [3]. 2.3 Multiple Intelligences Menurut Gardner, kecerdasan dalam kecerdasan majemuk meliputi kecerdasan linguistik, kecerdasan logis- matematik, kecerdasan spasial, kecerdasan musik, kecerdasan kinestetika tubuh, kecerdasan interpersonal, kecerdasan intrapersonal dan kecerdasan naturalistik [4]. Kecerdasan – kecerdasan tersebut dikembangkan lagi menjadi kecerdasan verbal-lingustik (cerdas kata), kecerdasan logis-matematis (cerdas angka), kecerdasan visual-spasial (cerdas gambar-warna), kecerdasan musikal (cerdas musik-lagu), kecerdasan kinestetik (cerdas gerak), kecerdasan interpersonal (cerdas sosial), kecerdasan intrapersonal (cerdas diri), kecerdasan naturalis (cerdas alam), kecerdasan eksistensial (cerdas hakikat) [8]. Contoh indikator kecerdasan adalah sebagai berikut [8]: 1. Anak suka berkomunikasi dengan orang lain, baik dengan teman sebaya maupun orang dewasa 2. Anak suka bercerita panjang lebar tentang pengalaman sehari – hari, apa yang dilihat dan diketahuinya 2.4 Fuzzy Logic Konsep Fuzzy Logic dicetuskan oleh Lotfi Zadeh, seorang profesor University of California di Berkeley [7]. Fuzzy Logic adalah metodologi sistem kontrol pemecahan masalah, yang cocok untuk diimplementasikan pada sistem, mulai dari sistem yang sederhana, sistem kecil, embedded system, jaringan PC, multi- channel atau workstation berbasis akuisisi data, dan sistem kontrol [6]. Gambar 2.1 Struktur Sistem Inferensi Fuzzy [6] Cara kerja Fuzzy Logic meliputi empat tahapan yang dapat dijelaskan sebagai berikut [6]: 1. Fuzzyfikasi Fuzzyfikasi merupakan proses untuk mengubah input sistem yang mempunyai nilai tegas menjadi variable linguistik menggunakan fungsi keanggotaan yang disimpan dalam basis pengetahuan fuzzy. 2. Pembentukan basis pengetahuan Fuzzy Basis pengetahuan fuzzy merupakan kumpulan rule – rule fuzzy dalam bentuk pernyataan IF….THEN. 3. Mesin Inferensi (Fungsi implikasi Max – Min atau Dot - Product)
  • 4. 4 Mesin inferensi merupakan proses untuk mengubah input fuzzy dengan cara mengikuti aturan- aturan (IF…..THEN rules) yang telah ditetapkan pada basis pengetahuan fuzzy. 4. Defuzzyfikasi Defuzzyfikasi merupakan proses mengubah output fuzzy yang diperoleh dari mesin inferensi menjadi nilai tegas menggunakan fungsi keanggotaan yang sesuai dengan saat dilakukan fuzzyfikasi. III. METODOLOGI 3.1 Studi Literatur Studi literatur digunakan untuk mempelajari bakat, multiple intelligences, sistem pakar, metode fuzzy logic dan aplikasi web dengan mempelajari teori- teori dari buku, majalah, koran, maupun tulisan–tulisan seperti jurnal, laporan penelitian, skripsi orang lain maupun artikel. 3.2 Analisis Kebutuhan Analisis kebutuhan bertujuan untuk menentukan semua kebutuhan yang diperlukan untuk membangun sistem perangkat lunak. Analisis kebutuhan dilakukan dengan menganalisis diagram use case dan pemodelan aliran data dan proses dengan Data Flow Diagaram (DFD). Diagram use case dan DFD sistem pakar penentuan bakat menunjukkan spesifikasi fungsi-fungsi yang disediakan sistem dari perspektif empat aktor yaitu knowledge engineer/pakar, admin, pengguna terdaftar dan pengguna. 3.3 Perancangan Perangkat Lunak Perancangan perangkat lunak digunakan untuk memenuhi kebutuhan fungsional dan kebutuhan domain sistem pakar menggunakan Metode Fuzzy Logic. Untuk mengetahui kebutuhan fungsional dan kebutuhan domain sistem pakar, diperlukan sebuah perancangan arsitektur sistem pakar seperti pada gambar 3.1. Gambar 3.1 Arsitektur Sistem Pakar 3.4 Implementasi Perangkat Lunak Implementasi perangkat lunak dilakukan dengan mengacu kepada perancangan aplikasi. Implementasi perangkat lunak dilakukan dengan menggunakan bahasa pemrograman PHP, DBMS MySQL dan tools pendukung lainnya. 3.5 Pengujian Sistem Pengujian dilakukan agar dapat menunjukkan bahwa perangkat lunak telah mampu bekerja sesuai dengan spesifikasi dari kebutuhan yang melandasinya. Pengujian dilakukan dengan menguji akurasi dan menguji kinerja perangkat lunak dengan black box testing, yaitu dengan menguji apakah tindakan – tindakan dalam diagram use case sudah terealisasikan. IV. PERANCANGAN Untuk mendeskripsikan sistem pakar secara umum digunakan rich picture. Rich picture pada gambar 4.1 menjelaskan deskripsi sistem pakar secara umum. Ada tiga stakeholder utama yang terlibat dalam sistem pakar ini, yaitu psikolog / pakar, knowledge engineer dan pengguna. Dalam penelitian ini, sistem pakar dibatasi memiliki empat aktor yang terlibat langsung dalam penggunaannya, yaitu knowledge engineer, pakar, admin, dan pengguna. Pengguna disini adalah guru atau orang tua anak. Untuk penggunaan user interface sistem pakar (end-user) dapat dilihat pada use case diagram.
  • 5. 5 Ada dua jenis pengguna sistem pakar yaitu pengguna dan pengguna terdaftar. Pengguna merupakan pengguna yang belum dapat melakukan konsultasi. Pengguna terdaftar merupakan pengguna yang dapat melakukan konsultasi. Untuk menjadi pengguna terdaftar, pengguna yang belum terdaftar (pengguna) harus membuat akun dan registrasi data pribadi dan data anak. Gambar 4.1 Deskripsi Umum Sistem Pakar Gambar 4.2 Diagram Use Case Pengguna Sistem Pakar Syarat atau pre condition yang harus dilakukan oleh user untuk mengakses menu tambahan seperti melihat data, mengedit data dan menjawab indikator yang tersedia untuk mendapatkan hasil konsultasi adalah login. Hal inilah yang membedakan antara pengguna terdaftar dan pengguna. Sesuai dengan use case pada gambar 4.3, setelah login pakar dapat menggunakan sistem pakar dengan melihat data orang tua, melihat data anak, melihat data anak secara detail, melihat grafik kecerdasan anak, memasukkan indikator ke dalam sistem, mengubah ataupun menghapus indikator di dalam sistem, memasukkan skor ke dalam sistem dan mengubah ataupun menghapus skor di dalam sistem. Untuk memperbarui indikator dan skor, diasumsikan sistem dalam keadaan kosong ataupun sudah berisi indikator dan skor. Dengan syarat indikator yang dimasukkan berjumlah 81 buah dan skor yang dimasukkan berjumlah 4 buah sesuai dengan ketentuan indikator multiple intelligences yang digunakan dalam sistem pakar penentuan bakat anak ini. Gambar 4.3 Diagram Use Case Pakar Sesuai dengan gambar 4.4, setelah login admin dapat menggunakan sistem
  • 6. 6 pakar dengan melihat data orang tua, melihat data anak, melihat data indikator, melihat data skor, melihat rule, melihat data pakar dan memperbarui data pakar seperti mengubah, menambah ataupun menghapus pakar. Gambar 4.4 Diagram Use Case Admin Sistem Pakar Gambar 4.5 Diagram Use Case Knowledge Engineer Sesuai dengan use case pada gambar 4.5, setelah login knowledge engineer dapat menggunakan sistem pakar dengan melihat data orang tua, melihat data anak, melihat data anak secara detail, melihat grafik kecerdasan anak, memasukkan indikator ke dalam sistem, mengubah ataupun menghapus indikator di dalam sistem, memasukkan skor ke dalam sistem dan mengubah ataupun menghapus skor di dalam sistem. Knowledge engineer dapat melakukan peran pakar saat operasional jika ada pakar yang tidak “melek” teknologi informasi. 4.1 Pemodelan Data dan Aliran Proses Proses interaksi secara umum antara pengguna dengan sistem digambarkan pada diagram konteks pada gambar 4.6. Pengguna yang ingin menjadi pengguna terdaftar harus melakukan registrasi dengan memasukkan data registrasi. Setelah menjadi pengguna terdaftar, pengguna terdaftar harus memasukkan data login dan data jawaban indikator untuk mendapatkan hasil konsultasi yaitu mengenai bakat yang dimiliki oleh anak. data user dan anak data jawaban indikator hasil konsultasi data user dan anak data user dan anak data indikator data skor data indikator data skor data orang tua data anak data pakar data rule 1 Sistem Pakar Penentuan Bakat Anak pengguna pakar / knowledge engineer Admin data user login data user login data indikator data skor data orang tua data anak data pakar pengguna terdaftar Gambar 4.6 Diagram Konteks Untuk melakukan konsultasi dan mendapatkan hasil konsultasi, pengguna terdaftar diharuskan login terlebih dahulu. Begitu juga halnya dengan pakar dan admin. Setelah melakukan login, pakar dapat melihat data skor, data anak, data orang tua dan data indikator. Setelah melakukan proses login, admin dapat melihat data orang tua, data skor, data anak, data rule dan data indikator. 4.2 Pemodelan Data Pemodelan data digunakan untuk merancang basis data yang akan dibuat agar masukan dan keluaran program sesuai dengan apa yang diharapkan. Perancangan basis data mengambil acuan dari pemodelan aliran data dan proses.
  • 7. 7 Entity yang diperlukan untuk membangun sistem pakar penantuan bakat anak ini adalah pakar, user, total_skor, multiple_intelligences, anak, der_kea, indikator, indikator_has_skor, skor, aturan, hasil_konsultasi dan bakat. Adapun perancangan tabel dalam entity relationship database diperlihatkan pada Gambar 4.7. user anak bakat Hasil_konsultasi mempunyai mempunyai ditentukan rule iduser idanak alamat namauser pass user iduser tanggallahir tempatlahir sekolahnamaanak idanak iduser idbakat penjelasan namabakat idbakat skor pilihan namaindikator idmi idindikator penjelasan namami idmi idmi idtotal tingkat idanak total mi05 mi09 iduser mi08 mi07 idrule idbakat mi01 mi02 mi03 mi04 mi06 mempunyai Total_skor multiple_intelligences indikatorskor mempunyai mempunyai der_kea membentuk rendah sedang total tinggi Idder_kea mempunyaiidskor mempunyai pakar nama username password password_asliidpakar rendah sedang tinggi der_keahasil nilai_tegas n n nn n n n n m n m m n n m m m m Gambar 4.7 ERD 4.3 Perancangan Arsitektur Sistem Pakar a. Antarmuka Antarmuka sistem pakar penentuan bakat anak berdasarkan multiple intelligences dibagi menjadi empat, yaitu antarmuka untuk pakar/knowledge engineer, admin, pengguna dan pengguna terdaftar. Struktur situs web user pengguna dapat dilihat pada gambar 4.8. Pengguna hanya memiliki hak akses untuk melihat penjelasan bakat dan kecerdasan majemuk beserta jenisnya dan cara penggunaan. Struktur situs web user pengguna terdaftar dapat dilihat pada gambar 4.9. Selain memiliki hak akses seperti user pengguna, pengguna terdaftar juga dapat melihat bakat anak, melihat data pribadi dan data anak serta mengubah data pribadi dan data anak tersebut. Struktur situs web user pakar dapat dilihat pada gambar 4.10. Selain memiliki hak akses seperti user pengguna, pakar juga dapat melihat data orang tua/ guru dan anak secara detail, memasukkan indikator dan skor serta mengubah dan menghapus indikator dan skor yang digunakan sebagai tolak ukur untuk mengetahui bakat anak. Beranda Cara Penggunaan Kecerdasan majemuk Bakat Daftar Verbal-liguistik Logika-matematika Visual-spasial Musikal Kinestetik interpersonal Intrapersonal Eksistensial Naturalis Artistic Interpersonal-social Academic-intelectual Vocational-technical Gambar 4.8 Struktur situs web Web Sistem Pakar Penentuan Bakat Untuk pengguna Beranda Anggota Lihat Bakat Cara Penggunaan Kecerdasan majemuk Bakat Daftar Bakat Verbal-liguistik Logika-matematika Visual-spasial Musikal Kinestetik interpersonal Intrapersonal Eksistensial Naturalis Artistic Interpersonal-social Academic-intelectual Vocational-technical Lihat Data Ganti Data Gambar 4.9 Struktur situs web Web Sistem Pakar Penentuan Bakat Untuk Pengguna Terdaftar Struktur situs web user admin dapat dilihat pada gambar 4.11. Selain memiliki hak akses seperti user pengguna, admin juga dapat melihat data orang tua/ guru dan anak secara detail, melihat indikator, rule dan skor serta memiliki wewenang untuk memberikan dan menghapus hak akses pakar.
  • 8. 8 Beranda Pakar Edit / Delete Indikator Cara Penggunaan Kecerdasan majemuk Bakat Input Skor Verbal-liguistik Logika-matematika Visual-spasial Musikal Kinestetik interpersonal Intrapersonal Eksistensial Naturalis Artistic Interpersonal-social Academic-intelectual Vocational-technical Input Indikator Edit / Delete Skor Lihat Data Anak Lihat Data Anak Lengkap Lihat Data Orang Tua Lihat Grafik Kecerdasan Gambar 4.10 Struktur situs web Web Sistem Pakar Penentuan Bakat Untuk Pakar Beranda Admin Lihat Data Rule Cara Penggunaan Kecerdasan majemuk Bakat Lihat Data Skor Verbal-liguistik Logika-matematika Visual-spasial Musikal Kinestetik interpersonal Intrapersonal Eksistensial Naturalis Artistic Interpersonal-social Academic-intelectual Vocational-technical Lihat Data Indikator Lihat Data Pakar Lihat Data Anak Lihat Data Anak Lengkap Lihat Data Orang Tua Update Pakar Gambar 4.11 Struktur situs web Web Sistem Pakar Penentuan Bakat Untuk Admin b. Basis Pengetahuan Sistem pakar ini menggunakan indikator kecerdasan dalam kecerdasan majemuk untuk pemecahan masalahnya. Basis pengetahuan yang berupa aturan-aturan, grafik input dan grafik output, antara lain :  Aturan Penentuan Bakat Anak Berdasarkan Fuzzy Logic Aturan penentuan bakat anak yang digunakan dalam sistem pakar ini antara lain : Tabel 4.1 Tabel Ketentuan Bakat Keterangan Tabel :  Kecerdasan : - VL : Verbal-Linguistik - IR : Interpersonal - LM : Logika-Matematika - NA : Naturalis - VS : Visual-Spasial - IA : Intrapersonal - MU : Musikal - EK : Eksistensial - KI : Kinestetik  Tingkat kecerdasan : T : tinggi Ketentuan lainnya : 1. Jika anak memiliki nilai total skor yang sama pada beberapa kecerdasan, maka dicari total skor tertinggi yang lain dan digolongkan pada bakat yang total skor kecerdasan bernilai tinggi yang lengkap. Misal LM = 26, VL = 30, KI = 26 dan MU = 31. Maka bakat anak ada di bidang artistic. 2. Jika tidak ada total skor kecerdasan bernilai tinggi yang lengkap, maka bakat anak digolongkan terhadap bakat interpersonal social.  Grafik Fungsi Keanggotaan Grafik fungsi keanggotaan untuk menentukan tingkat kecerdasan dan tingkat bakat dapat dilihat pada gambar 4.12
  • 9. 9 Gambar 4.12 Grafik Fungsi Keanggotaan Fungsi keanggotaan dari grafik fungsi keanggotaan adalah sebagai berikut: μrendah[x] = (4-1) μsedang[x] = (4-2) μtinggi[x] = (4-3) c. Akuisisi pengetahuan Akuisisi pengetahuan pada sistem pakar ini meliputi cara penilaian, model indikator kecerdasan dan analisa hasil konsultasi. Pada bagian ini dilakukan pemindahan pengetahuan pakar mengenai indikator – indikator kecerdasan, cara skoring dan analisis hasil konsultasi yang berupa hardcopy menjadi softcopy. d. Mesin Inferensi Mesin inferensi yang digunakan dalam sistem pakar penentuan bakat anak ini adalah fungsi implikasi Max untuk mendapatkan hasil konsultasi diperlukan derajat keanggotaan tertinggi dari tiap himpunan fuzzy. Metode defuzzyfikasi yang digunakan adalah metode rata – rata (average) dengan rumus (4-4) (4-4) Proses yang dilakukan untuk mengetahui bakat anak dapat dilihat pada gambar 4.13. berdasarkan Gambar 4.13, tahap-tahap untuk menentukan bakat anak yaitu: 1. Pada indikator kecerdasan dalam kecerdasan majemuk terdapat sembilan kecerdasan yang tiap kecerdasannya memiliki sembilan indikator. Total indikator kecerdasan adalah 81 soal. 2. Masing-masing jawaban diberi skor. Berdasarkan kunci jawaban dari indikator kecerdasan skor jawaban memiliki empat macam nilai yaitu 1, 2, 3, dan 4.  Sering bernilai 4  Kadang bernilai 3  Jarang bernilai 2  Tidak Pernah bernilai 1 Gambar 4.13 Diagram Alir Sistem 3. Jawaban dijumlahkan untuk tiap kecerdasan. 4. Menghitung derajat keanggotaan masing – masing kecerdasan berdasarkan total skor yang diperoleh dengan rumus yang sama yaitu pada rumus (4-1) sampai (4-3). 5. Mencari nilai derajat keanggotaan tertinggi tiap kecerdasan. 6. Mengelompokkan derajat keanggotaan tertinggi ke dalam tingkat kecerdasan
  • 10. 10 7. Menentukan tingkatan tiap kecerdasan dengan aturan penentuan bakat dengan membandingkan tingkat masing – masing kecerdasan dengan aturan pada basis pengetahuan. 8. Menghitung nilai tegas dari derajat keanggotaan tertinggi dan total skor dengan metode rata – rata 9. Menghitung derajat keanggotaan nilai tegas terhadap bakat dengan menggunakan rumus (4-1) sampai (4-3) 10. Mencari nilai derajat keanggotaan tertinggi e. Blackboard Blackboard merupakan area memori yang berfungsi sebagai basis data untuk merekam hasil sementara. Blackboard berisi rencana solusi yang dalam sistem pakar ini berupa data tingkat kecerdasan dan bakat anak Data user dan data anak Data multiple_intelligences Data indikator dan data skor Data hasil konsultasi Data total_skor Data bakat Data der_kea Gambar 4.14 Diagram Area Memori f. Fasilitas Penjelas Fasilitas penjelasan pada penelitian ini berisi tuntunan penggunaan aplikasi sistem pakar yang diletakkan pada menu Cara Penggunaan. Tuntunan penggunaan dibagi menjadi dua yaitu Tuntunan untuk melakukan cek bakat dan tuntunan untuk melihat data yang sudah tersimpan. 4.4 Perancangan Algoritma a. Perancangan Algortima Fuzzyfikasi Algoritma fuzzyfikasi digunakan untuk menentukan nilai derajat keanggotaan tertinggi masing – masing kecerdasan dan menentukan tingkat masing – masing kecerdasan untuk mengetahui bakat anak. Nama algoritma: fuzzyfikasi Deklarasi :  nilai : integer  rend, sed, ting, ttl, max, tingkat : float Algoritma : 1. read (nilai, rend, sed, ting, ttl, max, tingkat) 2. ttl <- 0 3. Ttl <- ttl + nilai 4. if ttl<=9 then 5. μrendah = 1 6. else 7. if 9 < ttl < 18 then 8. μrendah = (18 - ttl) /10 9. else 10. μrendah = 0 11. endif 12. endif 13. if then 14. μsedang = 0 15. else 16. if then 17. μsedang = (ttl - 9)/10 18. else 19. if ttl = 18 then 20. μsedang = 1 21. else 22. μrendah = (27 - ttl)/10 then 23. endif 24. endif 25. endif 26. if ttl <= 18 then 27. μtinggi = 0 28. else 29. if 18 < ttl < 27 then 30. μtinggi = (ttl - 18)/10 31. else 32. μtinggi = 1 33. endif 34. endif 35. max = Max (μtinggi, μsedang, μrendah) 36. if ttl <= 13.5 then 37. tingkat = rendah 38. else 39. if 13.6 <= ttl dan ttl <= 22.5 then 40. tingkat = sedang 41. else 42. tingkat = tinggi 43. Output : Menampilkan tingkat kecerdasan (tingkat) dan derajat keanggotaan masing – masing kecerdasan (ting, rend, sed)
  • 11. 11 b. Perancangan Algoritma Defuzzyfikasi Algoritma defuzzyfikasi digunakan untuk menentukan nilai bakat anak yang dilakukan dengan cara menghitung nilai tegas dari rata – rata derajat keanggotaan dan nilai total setiap kecerdasan, menghi- tung masing – masing tingkatannya dan mencari rata – rata tertinggi. Nama algoritma: defuzzyfikasi Deklarasi :  ttl, max, z, rend2, sed2, ting2, max2 : float Algoritma : 1. read (ttl, max, z, rend2, sed2, ting2, max2) 2. 3. if z* <= 9 then 4. μrendah = 1 5. else 6. if 9 < z* < 18 then 7. μrendah = (18 - ttl) /10 8. else 9. μrendah = 0 10. endif 11. endif 12. if z* ≤ 9 atau z* ≥ 27 then 13. μsedang = 0 14. else 15. if 9 < z* < 18 then 16. μsedang = (ttl - 9)/10 17. else 18. if ttl = 18 then 19. μsedang = 1 20. else 21. μrendah = (27 - ttl)/10 22. endif 23. endif 24. endif 25. if ttl <= 18 then 26. μtinggi = 0 27. else 28. if 18 < ttl < 27 then 29. μtinggi = (ttl - 18)/10 30. else 31. μtinggi = 1 32. endif 33. endif 34. max2 = Max (μtinggi, μsedang, μrendah) 35. Output : Menampilkan nilai derajat keanggotaan terbesar (max2) V. IMPLEMENTASI Beberapa batasan dalam meng- implementasikan Sistem Pakar Penentuan Bakat Anak Berdasarkan Multiple Inteligences adalah sebagai berikut : 1. Input yang diterima oleh sistem berupa jawaban pilihan indikator kecerdasan dari orang tua atau guru. 2. Output yang diterima pengguna berupa bakat anak dan nilai tegas dari bakat anak. 3. Platform pengembangan yang digunakan adalah PHP. 4. Database akan disimpan dalam MySQL. 5. Metode yang digunakan yaitu Fuzzy Logic. 6. Sistem ini bersifat dinamis, yaitu menyediakan fasilitas insert, delete dan update. Untuk melakukan pengecekan bakat anak, pengguna terdaftar dapat mengklik menu tambahan LIHAT BAKAT. Gambar 5.1 Isi Indikator Setelah mengklik menu LIHAT BAKAT, sistem akan menampilkan indikator pada halaman indikator yang terdidi dari halaman verbal, halaman logika, halaman visual, halaman musikal, halaman kinestetik, halaman interpersonal, halaman naturalis, halaman intrapersonal dan halaman eksistensial yang kesemuanya berisi
  • 12. 12 indikator tiap – tiap kecerdasan dengan empat pilihan (multiple choice) seperti yang dapat dilihat pada gambar 5.1 Gambar 5.2 Hasil Konsultasi Pengguna terdaftar diharuskan mengisi semua indikator untuk mengetahui bakat anak pada hasil konsultasi seperti pada gambar 5.2 yang terdiri dari gambaran tingkat kecerdasan yang diwakili dengan grafik kecerasan, data pengguna, data anak dan bakat anak yang dianalisa dari grafik kecerdasan. Pengguna terdaftar dapat mencetak hasil konsultasi dengan mengklik link klik disini dan sistem akan menampilkan halaman seperti pada gambar 5.3 Gambar 5.3 Cetak VI. HASIL PENGUJIAN DAN ANALISIS 6.1 Pengujian Fungsionalitas Pengujian fungsionalitas menggu- nakan metode pengujian Black Box, karena tidak memerlukan untuk berkonsentrasi terhadap alur jalannya algoritma program dan lebih ditekankan untuk menemukan konformitas antara kinerja sistem dengan daftar kebutuhan. Dari kasus uji yang telah dilaksanakan sesuai dengan prosedur pengujian, didapatkan hasil seperti ditunjukkan pada Tabel 6.1 Tabel 6.1 Test Case untuk Pengujian Fungsionalitas No Kasus Uji Hasil yang Didapatkan Status 1 Registrasi data pribadi dan anak Sistem dapat menyimpan data pribadi dan data anak sehingga pengguna dapat mengakses menu tambahan seperti lihat bakat dan melihat data pribadi. Valid 2 Membuat akun Sistem dapat menyimpan dan memvalidasi username dan password Valid 3 Melihat data Sistem dapat menampilkan data pengguna dan anak Valid 4 Mengedit data Sistem dapat mengubah akun di dalam database Valid 5 Menjawab indikator kecerdasan Sistem dapat menampilkan indikator dan menyimpan jawaban dari pengguna Valid 6 Mendapatka n hasil konsultasi Sistem dapat menampilkan hasil konsultasi Valid 7 Melihat isi di dalam menu tambahan Sistem dapat menampilkan isi di dalam menu tambahan Valid 8 Melihat isi di dalam menu utama Sistem dapat menampilkan isi di dalam menu utama Valid 9 Melihat isi di dalam sub menu Sistem dapat menampilkan isi di dalam sub menu Valid 10 Melihat data orang tua Sistem dapat menampilkan data orang tua / pengguna terdaftar Valid 11 Melihat data anak Sistem dapat menampilkan data anak Valid
  • 13. 13 12 Melihat data anak secara detail Sistem dapat menampilkan data anak secara detail Valid 13 Input indikator Sistem dapat menampilkan antarmuka untuk memasukkan indikator ke dalam sistem Valid 14 Edit / Delete Indikator Sistem dapat mengubah ataupun mengganti indikator sesuai pilihan pakar Valid 15 Input Skor Sistem dapat menampilkan antarmuka untuk memasukkan skor ke dalam sistem Valid 16 Edit / Delete Skor Sistem dapat mengubah ataupun mengganti skor sesuai pilihan pakar Valid 17 Melihat Grafik Kecerdasan Sistem dapat menampilkan grafik kecerdasan anak Valid 18 Melihat Data Indikator Sistem dapat menampilkan data indikator Valid 19 Melihat Data Skor Sistem dapat menampilkan data skor Valid 20 Melihat Data Pakar Sistem dapat menampilkan data pakar Valid 21 Update Pakar Sistem dapat menyimpan data pakar saat diklik tombol submit dan menghapus data pakar saat diklik action delete Valid 22 Melihat Data Rule Sistem dapat menampilkan data rule Valid Berdasarkan hasil pengujian fungsionalitas pada tabel 6.1 dapat disimpulkan bahwa implementasi dan fungsionalitas sistem pakar penentuan bakat berdasarkan multiple intelligences menggunakan metode fuzzy logic telah memenuhi kebutuhan yang telah dijabarkan pada tahap analisis kebutuhan 6.2 Pengujian Akurasi Pengujian akurasi sistem pakar, dilakukan dengan mencocokan antara data output perhitungan pakar dan data observasi tidak langsung dengan output perangkat lunak. Ketentuan yang digunakan pakar untuk menentukan output berupa bakat anak dapat dilihat pada tabel 4.1. Tabel 6.2 Test Case untuk Pengujian Akurasi Data ke- Output Perhitungan Manual Output Perhitungan Sistem Keaku -rasian 1 Academic – Intelectual Academic – Intelectual 1 2 Interpersonal – Social Interpersonal – Social 1 3 Interpersonal – Social Interpersonal – Social 1 4 Artistic Artistic 1 5 Interpersonal – Social Interpersonal – Social 1 6 Artistic Artistic 1 7 Vocational – Technical Vocational – Technical 1 8 Interpersonal – Social Interpersonal – Social 1 9 Academic – Intelectual Academic – Intelectual 1 10 Artistic Artistic 1 11 Academic Intelectual Academic Intelectual 1 12 Vocational – Technical Vocational – Technical 1 13 Artistic Artistic 1 14 Interpersonal – Social Interpersonal – Social 1 15 Academic – Intelectual Academic – Intelectual 1 16 Artistic Artistic 1 17 Artistic Artistic 1 18 Academic – Intelectual Academic – Intelectual 1 19 Interpersonal – Social Interpersonal – Social 1 20 Interpersonal – Social Interpersonal – Social 1 21 Vocational – Technical Vocational – Technical 1 22 Interpersonal – Social Interpersonal – Social 1 23 Academic – Intelectual Academic – Intelectual 1 24 Academic – Intelectual Academic – Intelectual 1
  • 14. 14 25 Artistic Artistic 1 26 Interpersonal – Social Interpersonal – Social 1 27 Artistic Artistic 1 28 Interpersonal – Social Interpersonal – Social 1 29 Academic – Intelectual Academic – Intelectual 1 30 Vocational – Technical Vocational – Technical 1 31 Academic – Intelectual Academic – Intelectual 1 32 Academic – Intelectual Academic – Intelectual 1 33 Vocational – Technical Vocational – Technical 1 34 Academic – Intelectual Academic – Intelectual 1 35 Interpersonal – Social Interpersonal – Social 1 36 Interpersonal – Social Interpersonal – Social 1 37 Vocational – Technical Vocational – Technical 1 38 Interpersonal – Social Interpersonal – Social 1 39 Artistic Artistic 1 Berdasarkan hasil pengujian akurasi pada tabel 6.2 dapat disimpulkan bahwa keakurasian hasil keluaran sistem pakar penentuan bakat berdasarkan multiple intelligences menggunakan metode fuzzy logic adalah 100%. Jika pada penggunaannya suatu saat nanti terdapat ketidakakurasian pada hasil keluaran sistem pakar, maka kemungkinan hal ini disebabkan oleh kesalahan user saat memasukkan data jawaban indikator kecerdasan atau yang biasa disebut human error. VII. KESIMPULAN DAN SARAN 7.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil perancangan dan pengujian yang dilakukan pada sistem pakar penentuan bakat anak berdasarkan multiple intelligences dengan menggunakan fuzzy logic, maka diambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Sistem pakar penentuan bakat ini mampu mengidentifikasi bakat anak agar dapat dimanfaatkan untuk memberikan stimulasi tumbuh kembang anak secara cepat, mudah, akurat dan agar dapat mengetahui corak / pola belajar yang cocok untuk anak sesuai dengan bidangnya. 2. Dengan metode fuzzy logic, sistem pakar penentuan bakat ini mampu memberikan referensi lain seperti derajat keanggotaan (nilai tegas) bakat untuk mengetahui sejauh mana bakat dimiliki oleh anak. 3. Telah dilakukan analisis diagram use case untuk mengetahui aktor, bagaimana skenario aktor, bagaimana penggunaan sistem dan mengidentifikasi semua kebutuhan (requirements) fungsionalitas sistem pakar penentuan bakat anak dari perspektif end-user dan memodelkan aliran data dan proses yang ada pada sistem agar semua data yang dibutuhkan dalam melengkapi kebutuhan fungsionalitas dapat dipenuhi. 4. Sistem pakar penentuan bakat ini dirancang menggunakan metode fuzzy logic yaitu dengan merancang basis pengetahuan yang berisi rule fuzzy (aturan if-then) dan grafik fungsi keanggotaan, menggunakan fungsi implikasi max pada mesin inferensinya dan menggunakan metode rata – rata dalam defuzzyfikasinya 5. Sistem pakar penentuan bakat ini diimplementasikan dengan menggunakan bahasa pemrograman PHP, DBMS MySQL, dan tools pendukung lainnya seperti dreamweaver. 6. Berdasarkan hasil pengujian black box, sistem pakar penentuan bakat ini telah memenuhi semua kebutuhan yang telah dijabarkan pada tahap analisis kebutuhan dan berdasakan hasil pengujian akurasi, sistem pakar penentuan bakat ini memiliki keakurasian hasil keluaran 100%. 7.2 Saran Saran yang dapat diberikan untuk pengembangan sistem pakar penentuan
  • 15. 15 bakat anak berdasarkan multiple intelligences dengan menggunakan fuzzy logic ini agar sistem menjadi lebih baik antara lain: 1. Untuk pengembangan lebih lanjut sistem ini dapat dikembangkan dengan menggunakan metode yang berbeda dengan mengembangkan rule kecerdasan seperti dengan menggunakan metode Bayesian. 2. Sistem dikembangkan untuk menentukan lebih banyak informasi mengenai bakat anak atau untuk menentukan hal lain selain bakat anak dengan menggunakan indikator – indikator yang lebih detail. 3. Untuk pengembangan lebih lanjut sistem ini dapat dikembangkan dengan menambahkan fitur grafik keluaran fuzzy berupa grafik garis agar user dapat mengetahui lebih jelas mengenai nilai tegas bakat anak. DAFTAR PUSTAKA [1] Lucy, Bunda. 2009. Mendidik sesuai dengan Minat & Bakat Anak (Painting Your Childern‘s Future), Jakarta : Tangga Pustaka. [2] Republik Indonesia. 2008. Undang – undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional & Undang – undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen. Cetakan Kedua. Jakarta : Visimedia. [3] Feldhusen, John F. 1994. Talent Identification and Development in Education. Gifted Education lnternational, vol 10, hal. 10-15. [4] Sternberg, Robert J. 2009. Cognitive Psychology, Fifth Edition. USA : Wadsworth Cengage Learning. [5] Rohman & Fauziah. 2008. Rancang Bangun Sistem Pakar Untuk Menentukan Jenis Gangguan Perkembngan Pada Anak. Yogyakarta: Media Informatika. [6] Sutojo, T., Mulyanto, Edy., & Suhartono, Vincent. Kecerdasan Buatan. Yogyakarta : ANDI, Semarang : UDINUS. [7] Kusrini. 2008. Aplikasi Sistem Pakar Menentukan Faktor Kepastian Pengguna dengan Metode Kuantifikasi Pertanyaan. Yogyakarta : Andi. [8] Musfiroh, Tadkiroatun. 2008. Pengembangan Kecerdasan Majemuk. Jakarta : Universitas Terbuka.