SlideShare a Scribd company logo
DIGITAL NEWSPAPER

China Masukkan
Pulau Sengketa
Dalam Wilayahnya
hal

Spirit Baru Jawa Timur
surabaya.tribunnews.com

surya.co.id

2
| SENIN, 25 NOVEMBER 2013 | Terbit 2 halaman

edisi pagi

LIPI Bikin Gula untuk
Penderita Diabetes
SURABAYA, SURYA-Pusat
Penelitian Bioteknologi
Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) berhasil
memproduksi jenis gula
langka yang bakal jadi
solusi bagi penderita
diabetes. Gula langka itu
bernama tagatosa.
“Tagatosa ini yang
paling siap diadopsi oleh
industri,” ungkap Wien
Kusharyoto, peneliti bioteknologi LIPI yang terlibat
dalam pengembangan gula
langka itu.
Gula langka berarti gula
yang sebenarnya tidak
terdapat di alam, harus
dibuat di laboratorium.
Tagatosa sendiri diperoleh
dengan mengolah whey
dari susu sapi yang punya
kandungan galaktosa
memakai enzim.
Di Belgia, produksi
tagatosa sudah dilakukan
secara massal oleh
Nutrilab dengan kapasitan
produksi hingga 10.000 ton per tahun.
“Di LIPI, kita menghasilkan tagatosa
dengan enzom yang berbeda, yaitu
arabinosa isomerase yang kita ambil dari

geobaccillus,” jelas Wien dalam acara
open house yang digelar Pusat Penelitian
Bioteknologi LIPI, Selasa (19/11/2013).
Wien menguraikan, tagatosa sudah siap

diproduksi sendiri sebab enzim, bahan, dan
proses yang diperlukan untuk menghasilkannya sudah diketahui dengan pasti.
“Tinggal sekarang bagaimana

kesediaan industri
untuk memastikan
ketersediaan bahan
bakunya. Kalau industri
sanggup menyediakan
bahan bakunya,
tagatosa ini sebenarnya
sudah diproduksi untuk
masyarakat,” katanya.
Wien menuturkan,
tagatosa memiliki
beberapa keunggulan
dibanding gula biasa
dan gula rendah kalori
lain.
“Kalorinya hanya 1,5
kkal sementara gula
pasir 4 kkal. Untuk
kemanisannya, ini
92 persen kemanisan
gula pasir. Yang paling
penting juga adalah
aftertaste, tagatosa
tidak meninggalkan
rasa pahit atau memicu
rasa haus,” papar
Wien.
Tagatosa saat ini
belum banyak dikenal
oleh publik Indonesia. Karenanya, perlu
dikenalkan sebagai alternatif gula
rendah kalori yang bakal menjadi solusi
bagai penderita diabetes.(kompas)

Perangkat Lunak untuk Tanggapi Pesan
SURABAYA, SURYA-Google mematenkan rancangan perangkat lunak
yang perlahan-lahan mempelajari
bagaimana orang memberi reaksi di
jaringan sosial internet.
Perangkat lunak itu akan bisa
meniru tanggapan yang biasanya
disampaikan seseorang atas pesan
yang diterimanya di tengah membanjirnya pesan setiap harinya.
Interaksi lebih lanjut juga bisa
dianalisis oleh perangkat lunak tersebut untuk menyiapkan tanggapan
yang lebih bersifat pribadi.
Untuk membantu pengguna,
sistem yang canggih ini mengumpulkan semua informasi dari
berbagai jaringan sosial yang diikuti
oleh seseorang.
Dengan demikian bisa dipelajari

bagaimana seseorang menanggapi
berbagai pesan, pemberitahuan,
perubahan status, video, gambar
maupun tautan internet yang
dikirim ke mereka.
Secara perlahan-lahan maka
perangkat lunak itu akan mulai
menyampaikan saran yang idealnya
tidak bisa dibedakan dari tanggapan orang bersangkutan.
“Popularitas dan penggunaan
media sosial serta jenis lain
komunikasi elektronik berkembang
pesat dalam beberapa tahun
belakangan,” tulis ahli perangkat
lunak Google, Ashish Bhatia, dalam
paten tersebut.
“Amat sulit bagi pengguna untuk
mengikuti dan membalas semua
pesan yang dia terima.”(bbc)

join facebook.com/suryaonline

follow @portalsurya
2

SENIN, 25 NOVEMBER 2013 | surya.co.id | surabaya.tribunnews.com

China Masukkan Pulau
Sengketa dalam Wilayahnya

SURABAYA, SURYA-Kementerian
Pertahanan China melansir peta
zona pertahanan untuk Laut China
Timur yang mencakup kepulauan yang
dikuasai Jepang tetapi diklaim sebagai
wilayah China.
Dalam pernyataan melalui laman Internet hari Sabtu (23/11), Kementerian
Pertahanan China mengatakan, menurut
perangkat peraturan baru, semua pesawat terbang yang melewati zona itu
harus memberitahu pihak berwenang
China dan dapat diambil langkah militer
darurat jika pesawat tidak mengidentifikasi diri atau mematuhi perintah
Beijing. Dikatakan, peraturan itu mulai
berlaku hari Sabtu.
Belum ada tanggapan dari Jepang,
tetapi sebelumnya bulan ini, Jepang
mengirim jet-jet tempur ke Laut China
Timur setelah melihat yang disebutnya
sebuah pesawat tak berawak yang

terbang ke arah Jepang.
Pemerintah
Amerika Serikat
telah menyampaikan “keprihatinannya yang besar”
terhadap China yang
mengancam akan
menegakkan klaimnya atas beberapa
pulau yang disengketakan di Pasifik yang
dikuasai Jepang tetapi
diklaim oleh China.
Gedung Putih, Departemen Luar Negeri dan
Pentagon mengeluarkan
pernyataan Sabtu malam
(23/11), beberapa jam
setelah China mengancam menggunakan “upaya pertahanan darurat”
terhadap pesawat yang memasuki zona

pertahanan udara yang
baru diproklamirkannya. Dekrit China
itu meminta semua pesawat mengumumkan kehadiran mereka sebelum
memasuki zona itu, dan menaati semua
perintah Beijing.
Gedung Putih menyebut ancaman itu
sebagai eskalasi, sementara Menteri
Pertahanan Chuck Hagel menyebutnya
“upaya destabilisasi untuk mengubah
status quo” di Laut Cina Timur. Hagel
juga mengatakan Amerika tidak berencana untuk mengubah cara operasi
militernya di wilayah tersebut.
Pulau-pulau itu, yang dikenal sebagai
Senkaku di Jepang dan Daioyu di China
tidak berpenghuni, tapi dikelilingi lahan
perikanan yang kaya dan deposit energi
yang potensial.
Tes Pesawat Siluman

Media pemerintah China hari Jumat
(22/11) memasang foto dan video
pesawat tanpa awak ramping sayapdelta, yang disebut “Sharp Sword atau
Lijian.”
Media melaporkan, penerbangan 20
menit itu dilakukan Kamis sore di barat
daya negara itu.
join facebook.com/suryaonline

Beijing juga
mengembangkan
dua pesawat
tempur siluman
berawak,
dan tahun
lalu China
menempatkan
kapal induk
pertamanya
dalam
angkatan
bersenjata.
September lalu,
satu pesawat tanpa
awak menjadi perselisihan antara China
dan Jepang, ketika pesawat tak dikenal
terbang di dekat kepulauan Senkaku
yang disengketakan, yang dikenal
sebagai Diaoyu di China.
Meski mirip dengan milik AS, pesawat
siluman China ini punya sayap yang
lebih pendek. Northrop Grumman X-47
punya bentang sayap 62 kaki sementara
pesawat siluman China lebih pendek 14
meter yakni 46 kaki.
Untuk persenjataan X-47 punya muatan 2.000 kg sementara Lijian tidak lebih
dari 2000 kg. Mesin yang digunakan
para ahli masih ragu apakah memakai
mesin buatan China Shenyang WP7 atau
RD-93 turbofan butan Rusia.
Setelah insiden itu, Jepang menyetujui rencana menembak jatuh setiap
pesawat tanpa awak asing di wilayah
udara Jepang. China menanggapi
dengan mengatakan serangan terhadap
pesawat-pesawatnya akan dianggap
sebagai tindakan perang dan bahwa
negara itu akan balas menyerang.
China terus menaikkan anggaran
belanja militernya dalam puluhan tahun
terakhir, meskipun negara itu masih
jauh dilampaui oleh Amerika dalam
anggaran pertahanan.(diplomat/voa/rr)
follow @portalsurya

More Related Content

More from Portal Surya

Surya epaper 24 desember 2013
Surya epaper 24 desember 2013Surya epaper 24 desember 2013
Surya epaper 24 desember 2013Portal Surya
 
Surya epaper 23 desember 2013
Surya epaper 23 desember 2013Surya epaper 23 desember 2013
Surya epaper 23 desember 2013Portal Surya
 
Digital surya 23 desember 2013
Digital surya 23 desember 2013Digital surya 23 desember 2013
Digital surya 23 desember 2013Portal Surya
 
Surya epaper 22 desember 2013
Surya epaper 22 desember 2013Surya epaper 22 desember 2013
Surya epaper 22 desember 2013Portal Surya
 
Epaper surya 21 desember 2013
Epaper surya 21 desember 2013Epaper surya 21 desember 2013
Epaper surya 21 desember 2013Portal Surya
 
Surya epaper 20 desember 2013
Surya epaper 20 desember 2013Surya epaper 20 desember 2013
Surya epaper 20 desember 2013Portal Surya
 
Digital surya 20 desember 2013
Digital surya 20 desember 2013Digital surya 20 desember 2013
Digital surya 20 desember 2013Portal Surya
 
Surya epaper 19 desember 2013
Surya epaper 19 desember 2013Surya epaper 19 desember 2013
Surya epaper 19 desember 2013Portal Surya
 
Digital surya 19 desember 2013
Digital surya 19 desember 2013Digital surya 19 desember 2013
Digital surya 19 desember 2013Portal Surya
 
Epaper surya 18 desember 2013
Epaper surya 18 desember 2013Epaper surya 18 desember 2013
Epaper surya 18 desember 2013Portal Surya
 
Surya Epaper 17 Desember 2013
Surya Epaper 17 Desember 2013Surya Epaper 17 Desember 2013
Surya Epaper 17 Desember 2013Portal Surya
 
Digital surya 17 desember 2013
Digital surya 17 desember 2013Digital surya 17 desember 2013
Digital surya 17 desember 2013Portal Surya
 
Epaper surya 16 desember 2013
Epaper surya 16 desember 2013Epaper surya 16 desember 2013
Epaper surya 16 desember 2013Portal Surya
 
Digital surya 16 desember 2013
Digital surya 16 desember 2013Digital surya 16 desember 2013
Digital surya 16 desember 2013Portal Surya
 
Epaper surya 15 desember 2013
Epaper surya 15 desember 2013Epaper surya 15 desember 2013
Epaper surya 15 desember 2013Portal Surya
 
Digital surya 14 desember 2013
Digital surya 14 desember 2013Digital surya 14 desember 2013
Digital surya 14 desember 2013Portal Surya
 
Surya epaper 13 desember 2013
Surya epaper 13 desember 2013Surya epaper 13 desember 2013
Surya epaper 13 desember 2013Portal Surya
 
Surya epaper 12 desember 2013
Surya epaper 12 desember 2013Surya epaper 12 desember 2013
Surya epaper 12 desember 2013Portal Surya
 
Surya epaper 11 desember 2013
Surya epaper 11 desember 2013Surya epaper 11 desember 2013
Surya epaper 11 desember 2013Portal Surya
 
Surya epaper 10 desember 2013
Surya epaper 10 desember 2013Surya epaper 10 desember 2013
Surya epaper 10 desember 2013Portal Surya
 

More from Portal Surya (20)

Surya epaper 24 desember 2013
Surya epaper 24 desember 2013Surya epaper 24 desember 2013
Surya epaper 24 desember 2013
 
Surya epaper 23 desember 2013
Surya epaper 23 desember 2013Surya epaper 23 desember 2013
Surya epaper 23 desember 2013
 
Digital surya 23 desember 2013
Digital surya 23 desember 2013Digital surya 23 desember 2013
Digital surya 23 desember 2013
 
Surya epaper 22 desember 2013
Surya epaper 22 desember 2013Surya epaper 22 desember 2013
Surya epaper 22 desember 2013
 
Epaper surya 21 desember 2013
Epaper surya 21 desember 2013Epaper surya 21 desember 2013
Epaper surya 21 desember 2013
 
Surya epaper 20 desember 2013
Surya epaper 20 desember 2013Surya epaper 20 desember 2013
Surya epaper 20 desember 2013
 
Digital surya 20 desember 2013
Digital surya 20 desember 2013Digital surya 20 desember 2013
Digital surya 20 desember 2013
 
Surya epaper 19 desember 2013
Surya epaper 19 desember 2013Surya epaper 19 desember 2013
Surya epaper 19 desember 2013
 
Digital surya 19 desember 2013
Digital surya 19 desember 2013Digital surya 19 desember 2013
Digital surya 19 desember 2013
 
Epaper surya 18 desember 2013
Epaper surya 18 desember 2013Epaper surya 18 desember 2013
Epaper surya 18 desember 2013
 
Surya Epaper 17 Desember 2013
Surya Epaper 17 Desember 2013Surya Epaper 17 Desember 2013
Surya Epaper 17 Desember 2013
 
Digital surya 17 desember 2013
Digital surya 17 desember 2013Digital surya 17 desember 2013
Digital surya 17 desember 2013
 
Epaper surya 16 desember 2013
Epaper surya 16 desember 2013Epaper surya 16 desember 2013
Epaper surya 16 desember 2013
 
Digital surya 16 desember 2013
Digital surya 16 desember 2013Digital surya 16 desember 2013
Digital surya 16 desember 2013
 
Epaper surya 15 desember 2013
Epaper surya 15 desember 2013Epaper surya 15 desember 2013
Epaper surya 15 desember 2013
 
Digital surya 14 desember 2013
Digital surya 14 desember 2013Digital surya 14 desember 2013
Digital surya 14 desember 2013
 
Surya epaper 13 desember 2013
Surya epaper 13 desember 2013Surya epaper 13 desember 2013
Surya epaper 13 desember 2013
 
Surya epaper 12 desember 2013
Surya epaper 12 desember 2013Surya epaper 12 desember 2013
Surya epaper 12 desember 2013
 
Surya epaper 11 desember 2013
Surya epaper 11 desember 2013Surya epaper 11 desember 2013
Surya epaper 11 desember 2013
 
Surya epaper 10 desember 2013
Surya epaper 10 desember 2013Surya epaper 10 desember 2013
Surya epaper 10 desember 2013
 

Digital surya 25 november 2013

  • 1. DIGITAL NEWSPAPER China Masukkan Pulau Sengketa Dalam Wilayahnya hal Spirit Baru Jawa Timur surabaya.tribunnews.com surya.co.id 2 | SENIN, 25 NOVEMBER 2013 | Terbit 2 halaman edisi pagi LIPI Bikin Gula untuk Penderita Diabetes SURABAYA, SURYA-Pusat Penelitian Bioteknologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) berhasil memproduksi jenis gula langka yang bakal jadi solusi bagi penderita diabetes. Gula langka itu bernama tagatosa. “Tagatosa ini yang paling siap diadopsi oleh industri,” ungkap Wien Kusharyoto, peneliti bioteknologi LIPI yang terlibat dalam pengembangan gula langka itu. Gula langka berarti gula yang sebenarnya tidak terdapat di alam, harus dibuat di laboratorium. Tagatosa sendiri diperoleh dengan mengolah whey dari susu sapi yang punya kandungan galaktosa memakai enzim. Di Belgia, produksi tagatosa sudah dilakukan secara massal oleh Nutrilab dengan kapasitan produksi hingga 10.000 ton per tahun. “Di LIPI, kita menghasilkan tagatosa dengan enzom yang berbeda, yaitu arabinosa isomerase yang kita ambil dari geobaccillus,” jelas Wien dalam acara open house yang digelar Pusat Penelitian Bioteknologi LIPI, Selasa (19/11/2013). Wien menguraikan, tagatosa sudah siap diproduksi sendiri sebab enzim, bahan, dan proses yang diperlukan untuk menghasilkannya sudah diketahui dengan pasti. “Tinggal sekarang bagaimana kesediaan industri untuk memastikan ketersediaan bahan bakunya. Kalau industri sanggup menyediakan bahan bakunya, tagatosa ini sebenarnya sudah diproduksi untuk masyarakat,” katanya. Wien menuturkan, tagatosa memiliki beberapa keunggulan dibanding gula biasa dan gula rendah kalori lain. “Kalorinya hanya 1,5 kkal sementara gula pasir 4 kkal. Untuk kemanisannya, ini 92 persen kemanisan gula pasir. Yang paling penting juga adalah aftertaste, tagatosa tidak meninggalkan rasa pahit atau memicu rasa haus,” papar Wien. Tagatosa saat ini belum banyak dikenal oleh publik Indonesia. Karenanya, perlu dikenalkan sebagai alternatif gula rendah kalori yang bakal menjadi solusi bagai penderita diabetes.(kompas) Perangkat Lunak untuk Tanggapi Pesan SURABAYA, SURYA-Google mematenkan rancangan perangkat lunak yang perlahan-lahan mempelajari bagaimana orang memberi reaksi di jaringan sosial internet. Perangkat lunak itu akan bisa meniru tanggapan yang biasanya disampaikan seseorang atas pesan yang diterimanya di tengah membanjirnya pesan setiap harinya. Interaksi lebih lanjut juga bisa dianalisis oleh perangkat lunak tersebut untuk menyiapkan tanggapan yang lebih bersifat pribadi. Untuk membantu pengguna, sistem yang canggih ini mengumpulkan semua informasi dari berbagai jaringan sosial yang diikuti oleh seseorang. Dengan demikian bisa dipelajari bagaimana seseorang menanggapi berbagai pesan, pemberitahuan, perubahan status, video, gambar maupun tautan internet yang dikirim ke mereka. Secara perlahan-lahan maka perangkat lunak itu akan mulai menyampaikan saran yang idealnya tidak bisa dibedakan dari tanggapan orang bersangkutan. “Popularitas dan penggunaan media sosial serta jenis lain komunikasi elektronik berkembang pesat dalam beberapa tahun belakangan,” tulis ahli perangkat lunak Google, Ashish Bhatia, dalam paten tersebut. “Amat sulit bagi pengguna untuk mengikuti dan membalas semua pesan yang dia terima.”(bbc) join facebook.com/suryaonline follow @portalsurya
  • 2. 2 SENIN, 25 NOVEMBER 2013 | surya.co.id | surabaya.tribunnews.com China Masukkan Pulau Sengketa dalam Wilayahnya SURABAYA, SURYA-Kementerian Pertahanan China melansir peta zona pertahanan untuk Laut China Timur yang mencakup kepulauan yang dikuasai Jepang tetapi diklaim sebagai wilayah China. Dalam pernyataan melalui laman Internet hari Sabtu (23/11), Kementerian Pertahanan China mengatakan, menurut perangkat peraturan baru, semua pesawat terbang yang melewati zona itu harus memberitahu pihak berwenang China dan dapat diambil langkah militer darurat jika pesawat tidak mengidentifikasi diri atau mematuhi perintah Beijing. Dikatakan, peraturan itu mulai berlaku hari Sabtu. Belum ada tanggapan dari Jepang, tetapi sebelumnya bulan ini, Jepang mengirim jet-jet tempur ke Laut China Timur setelah melihat yang disebutnya sebuah pesawat tak berawak yang terbang ke arah Jepang. Pemerintah Amerika Serikat telah menyampaikan “keprihatinannya yang besar” terhadap China yang mengancam akan menegakkan klaimnya atas beberapa pulau yang disengketakan di Pasifik yang dikuasai Jepang tetapi diklaim oleh China. Gedung Putih, Departemen Luar Negeri dan Pentagon mengeluarkan pernyataan Sabtu malam (23/11), beberapa jam setelah China mengancam menggunakan “upaya pertahanan darurat” terhadap pesawat yang memasuki zona pertahanan udara yang baru diproklamirkannya. Dekrit China itu meminta semua pesawat mengumumkan kehadiran mereka sebelum memasuki zona itu, dan menaati semua perintah Beijing. Gedung Putih menyebut ancaman itu sebagai eskalasi, sementara Menteri Pertahanan Chuck Hagel menyebutnya “upaya destabilisasi untuk mengubah status quo” di Laut Cina Timur. Hagel juga mengatakan Amerika tidak berencana untuk mengubah cara operasi militernya di wilayah tersebut. Pulau-pulau itu, yang dikenal sebagai Senkaku di Jepang dan Daioyu di China tidak berpenghuni, tapi dikelilingi lahan perikanan yang kaya dan deposit energi yang potensial. Tes Pesawat Siluman Media pemerintah China hari Jumat (22/11) memasang foto dan video pesawat tanpa awak ramping sayapdelta, yang disebut “Sharp Sword atau Lijian.” Media melaporkan, penerbangan 20 menit itu dilakukan Kamis sore di barat daya negara itu. join facebook.com/suryaonline Beijing juga mengembangkan dua pesawat tempur siluman berawak, dan tahun lalu China menempatkan kapal induk pertamanya dalam angkatan bersenjata. September lalu, satu pesawat tanpa awak menjadi perselisihan antara China dan Jepang, ketika pesawat tak dikenal terbang di dekat kepulauan Senkaku yang disengketakan, yang dikenal sebagai Diaoyu di China. Meski mirip dengan milik AS, pesawat siluman China ini punya sayap yang lebih pendek. Northrop Grumman X-47 punya bentang sayap 62 kaki sementara pesawat siluman China lebih pendek 14 meter yakni 46 kaki. Untuk persenjataan X-47 punya muatan 2.000 kg sementara Lijian tidak lebih dari 2000 kg. Mesin yang digunakan para ahli masih ragu apakah memakai mesin buatan China Shenyang WP7 atau RD-93 turbofan butan Rusia. Setelah insiden itu, Jepang menyetujui rencana menembak jatuh setiap pesawat tanpa awak asing di wilayah udara Jepang. China menanggapi dengan mengatakan serangan terhadap pesawat-pesawatnya akan dianggap sebagai tindakan perang dan bahwa negara itu akan balas menyerang. China terus menaikkan anggaran belanja militernya dalam puluhan tahun terakhir, meskipun negara itu masih jauh dilampaui oleh Amerika dalam anggaran pertahanan.(diplomat/voa/rr) follow @portalsurya