Retno Iswari Trenggono terinspirasi untuk mendalami kosmetik setelah mengalami masalah jerawat sepanjang masa muda. Ia belajar tentang kulit dan kosmetik alami serta mendirikan perusahaan Ristra untuk membantu orang lain mengatasi masalah kulit dengan produk aman dan teruji.
1. Dari Pengalaman Menghasilkan Produk Kecantikan
Dapatkan info perawatan kulit terbaru di http://ayolomba.com“Pengalaman adalah guru
terbaik.” Kalimat tersebut memang benar adanya, pengalaman akan menjadi guru yang sangat
baik apabila kita mau mengambil hikmah dari berbagai kejadian yang ada dalam hidup kita.
Hal itulah yang dilakukan oleh Retno Iswari Trenggono. Wanita yang lahir pada 17 November
1939 itu, bukan hanya mengambil hikmah dari pengalamannya, tapi ia mengambil tindakan
yang berguna bagi orang banyak. Pengalaman apakah itu?
Seiring dengan bertambahnya usia, Retno yang lahir dari keluarga priyayi tumbuh menjadi
gadis yang cantik. Namun, Retno seringkali menyembunyikan wajah cantiknya dari orang lain
karena ada bintik-bintik kecil bernama jerawat yang sangat mengganggu kenyamanannya.
Jerawat menjadi masalah besar bagi Retno, namun juga memberikan hikmah yang luar biasa
bagi hidup Retno. Pernah dijuluki sebagai ‘Janda Bopeng’ saat kuliah karena jerawat di
wajahnya, membuat Retno merasa terganggu. Ia pun bertekad mendalami segala hal tentang
kulit.
Mendalami Kosmetik
Adalah menarik menyimak seberapa jauh faktor kebetulan, di dalam garis hidup dan karier
seseorang. Inilah, yang disebut misteri hidup: pertemuan secara tak terduga antara Retno
dengan Bo Tjan Tjoa. Wanita tua itulah yang mendorongnya untuk terjun di dunia kosmetik.
Pertemuan itu berlangsung 43 tahun silam, dimana Retno dan Tranggono baru saja menikah.
Selain cocok dengan Ibu Tan Tjoa, tanpa kesulitan dia segera dapat membina pertemanan
yang hangat dengan salah satu ahli kecantikan, Ibu Nelly Hakim. Dari sana mulailah Retno
sambil kuliah di tingkat 5 sebagai doctoranda medicus, bekerja di Viva Health and Beauty
Institute di Jalan Sabang 32.
Pada waktu itu kosmetik memang belum dikenal seperti sekarang ini. Jadi, saya terdorong
untuk memperdalam pengetahuan medis dibidang kulit dan menjadi dokter ahli kulit. Retno juga
merupakan orang pertama di Indonesia yang mengubah pemahaman ”rumus kecantikan”
orang Belanda, yang tidak menganjurkan untuk menggunakan sabun untuk kulit wajah. Sebab,
menurut mereka kandungan soda dalam sabun menyebabkan kulit kering dan rusak. Retno
mengubah pemahaman para pasiennya yang mengunjungi Viva, ia menganjurkan supaya tidak
segan-segan untuk mencuci muka dengan sabun. Hal ini sesuai dengan ilmu kedokteran yang
dipelajarinya, bahwa cara paling baik untuk mencegah serangan penyakit apapun, termasuk
acne (jerawat), ialah dengan menjaga kebersihan.
Pada tahun 1965, setelah mendapatkan gelar dokter, Retno berkeputusan untuk melanjutkan
spesialisnya di bidang Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin. Ia tak peduli anggapan orang tentang
dokter spesialis kulit yang dianggap dokter kere. Pengalaman pahit akan jerawat membuatnya
mantap untuk meneliti soal bintil kecil menyebalkan itu, ia mengambil disertasi yang khusus
mengkaji tentang jerawat. Retno tidak hanya meneliti, iapun ingin membantu agar orang
1/2
2. Indonesia dapat menghilangkan jerawat dengan cara yang benar. Penelitian dan niat baiknya
itulah yang menjadi cikal bakal lahirnya produk-produk kosmetik yang aman dan teruji, RISTRA.
Bagi Retno, pengetahuannya akan sangat berguna bila bisa membantu orang lain Maka dia
terpanggil untuk berupaya mengatasi masalah-masalah pada kulit dengan tiga cara :
yang pertama membuat kosmetik yang sesuai dengan kulit tropis Asia, hal mana menjadi
inspirasi lahirnya perusahaan Ristra yang dimilikinya. Yang kedua, terjun mengabdi ke berbagai
lembaga pemerintahan untuk membenahi tata kosmetik di Indonesia. Dan yang ketiga
mendorong kesadaran masyarakat Indonesia untuk menyadari dan memahami kecantikan
ilmiah jangka panjang.Copyright @Mysuncare
Kata Kunci terkait:
pengalaman menghasilkan
pengalaman soal kecantikan
produk my sun care
Tips Perawatan Kulit http://mysuncare.com
2/2
Powered by TCPDF (www.tcpdf.org)