2. Sejak April 2008, mulai versi 4 sampai 5.1.1, Knoppix diedarkan
dalam edisi DVD “maxi” (sekitar 9GB perangkat lunak), dan edisi
CD “light”, keduanya dikembangkan bersamaan.
Adriane Knoppix adalah variasi yang ditujukan untuk orang
buta dan tunanetra, yang dapat digunakan seluruhnya tanpa
perangkat output visi berorientasi. Hal ini dirilis pada kuartal
ketiga tahun 2007 sebagai Live CD. Adriane Knoppix dinamai
Adriane Knopper, istri Klaus Knopper, pengembang Knoppix.
Adriane memiliki gangguan penglihatan, dan telah membantu
Klaus dengan pengembangan perangkat lunak [11]. The Adriane
Nama juga merupakan backronym untuk “Referensi Desktop
Implementasi Audio Dan Lingkungan Jaringan”. Adriane Knoppix
ditujukan tidak hanya untuk orang buta, tetapi juga untuk pemula
yang tidak tahu banyak tentang komputer. Ia menggunakan
pembaca layar SUSE Blinux dengan generator dan mesin fonem
pidato untuk output normal.
6. Konfigurasi KNOPPIX Terminal Server melalui CD-ROM dan harddisk
Untuk tipe konfigurasi ini kita tidak perlu menginstall Linux Knoppix ke dalam
harddisk. Kita cukup melakukan booting melalui cd-rom seperti layaknya kita akan
menjalankan Linux Knoppix. Setelah proses boot selesai langkah selanjutnya
adalah :
* Konfigurasi network address komputer yang kita gunakan sebagai server. Untuk
proses ini kita bisa menggunakan perintah netcardconfig atau memilih KNOPPIX-
>Network/Internet->Network card configuration dari menu knoppix. Namun, bila
ingin sedikit ‘macho’ anda bisa mengetikan perintah ifconfig dari shell.
* (sesuaikan dengan konfigurasi jaringan di lingkungan anda).
Use DHCP Broadcast : No
IP Address : 10.10.11.119
Network Mask : 255.255.255.0
Broadcast Address : 10.10.11.255
Default gateway : 10.10.11.3
Name Server : 10.10.1.6
7. * Setelah konfigurasi network address selesai, selanjutnya anda tinggal
menggunakan perintah knoppix-terminalserver untuk mengkonfigurasi Knoppix
Terminal Server.
setup (Re)configure server and (re)start
available network device : eth0
- (nic yang ingin digunakan untuk Knoppix terminal server)
IP range of addresses : 10.10.11.201 10.10.11.250
- (disesuaikan dengan jumlah client)
Network modules : SIS900.o
- (pilih sesuai dengan NIC pada client)
Performance & Security : secure, masq, dns
- (tambahkan webproxy apabila memiliki RAM diatas 256MB)
Start server : Yes
Agar kita tidak lagi menggunakan cdrom dalam menggunakan Linux Knoppix
karena kita ingin menggunakan cdrom drive kita untuk membuka file dari CD,
maka kita dapat meng-copy seluruh isi cd Linux Knoppix ke dalam harddisk
(partisi FAT, FAT32, NTFS). Setelah itu kita harus membuat bootfloppy (KNOPPIX
-> utilities -> create bootfloppies for KNOPPIX) untuk bisa boot kedalam Linux
Knoppix yang sudah ter-copy di dalam harddisk. Untuk bootfloppy dibutuhkan 2
disket.
8. Instalasi Linux KNOPPIX ke harddisk dan konfigurasi KNOPPIX Terminal Server.
Diatas kita telah mengetahui bagaimana cara untuk melakukan konfigurasi
Knoppix terminal server tanpa menginstall Linux Knoppix kedalam harddisk.
Sekarang, kita akan mencoba mengkonfigurasi Knoppix Terminal Server dengan
kondisi Linux Knoppix sudah terinstall kedalam harddisk.
Untuk menginstall Knoppix ke dalam harddisk kita bisa menggunakan perintah
knx2hd (untuk knoppix 3.3 keatas) atau knx-hdinstall (untuk knoppix 3.2 kebawah)
kemudian ikuti langkah-langkah yang ada dilayar. Setelah selesai proses
instalasinya, cobalah untuk melakukan booting melalui harddisk yang sudah
terinstall Linux Knoppix.
Langkah selanjutnya untuk melakukan konfigurasi KNOPPIX Terminal Server
adalah sebagai berikut :
9. 1. booting dari CD Knoppix dengan option boot “knoppix 2”
2. kemudian copy file-file KNOPPIX ke dalam directory NFS :
3. cp -Rp /KNOPPIX/* /mnt/hda1/cdrom
- (Jika Linux Knoppix ter-install di hda1)
4. kemudian reboot tanpa CD Knoppix
5. edit /usr/share/knoppix-terminalserver/templates/miniroot/linuxrc
- dari baris ke 242 – 252 adalah sebagai berikut :
# if we have an NFSDIR, try mounting it
if [ -n “$NFSDIR” ]; then
echo -n “${CRE}${BLUE}Trying to mount CD on”
“${MAGENTA}$NFSDIR${BLUE}…${NORMAL}”
/static/mount -t nfs -o
ro,rsize=8192,wsize=8192,hard,intr$SECUREOPTIONS
“${NFSDIR}” /cdrom > /dev/null 2>&1 && MOUNTED=”yes”
# unsuccessful? Blank out NFSDIR and see if pump does better
[ -z “$MOUNTED” ] && echo “${RED}Failed.${NORMAL}” && NFSDIR=
fi
10. dirubah menjadi seperti berikut :
# if we have an NFSDIR, try mounting it
if [ -n “$NFSDIR” ]; then
echo -n “${CRE}${BLUE}Trying to mount CD on”
“${MAGENTA}$NFSDIR${BLUE}…${NORMAL}”
/static/mount -t nfs -o
ro,rsize=8192,wsize=8192,hard,intr$SECUREOPTIONS
“${NFSDIR}” /KNOPPIX > /dev/null 2>&1 && MOUNTED=”yes”
# unsuccessful? Blank out NFSDIR and see if pump does better
[ -z “$MOUNTED” ] && echo “${RED}Failed.${NORMAL}” && NFSDIR=
fi
- dari baris ke 304 – 321 adalah sebagai berikut :
FOUND_KNOPPIX=”"
if test -f /cdrom/KNOPPIX/KNOPPIX
then
echo -n “${CRE} ${GREEN}Accessing KNOPPIX CDROM image at
${MAGENTA}$NFSDIR${GREEN}…${NORMAL}”
FOUND_KNOPPIX=”true”
else
11. dropshell
fi
# Harddisk-installed script part version has been removed
# (KNOPPIX can be booted directly from HD now).
# DEBUG
# echo “6″ > /proc/sys/kernel/printk
$INSMOD /modules/cloop.*o file=/cdrom/KNOPPIX/KNOPPIX
mountit /dev/cloop /KNOPPIX “-o ro$SECUREOPTIONS” || FOUND_KNOPPIX=”"
dirubah menjadi seperti berikut :
FOUND_KNOPPIX=”"
#if test -f /cdrom/KNOPPIX/KNOPPIX
#then
echo -n “${CRE} ${GREEN}Accessing KNOPPIX CDROM image at
${MAGENTA}$NFSDIR${GREEN}…${NORMAL}”
FOUND_KNOPPIX=”true”
#else
#dropshell
#fi
12. # Harddisk-installed script part version has been removed
# (KNOPPIX can be booted directly from HD now).
# DEBUG
# echo “6″ > /proc/sys/kernel/printk
#$INSMOD /modules/cloop.*o
file=/cdrom/KNOPPIX/KNOPPIX
#mountit /dev/cloop /KNOPPIX “-o ro$SECUREOPTIONS” ||
FOUND_KNOPPIX=”"
6. jalankan knoppix-terminalserver
7. kemudian, lakukan boot pada client