Killington bergabung dalam tentara anti islam akhirnya terpaut oleh al quran
1. Killington : Bergabung Dalam
Tentara Anti Islam, Akhirnya
Terpaut Oleh Al Quran
Ibrahim Killington, semula ingin bergabung dalam tentara untuk melawan Islam, tapi
kemudian hatinya terpaut oleh Al Quran dan Islam !
Berikut ini adalah kisah seorang mualaf asal Inggris. Berawal dari keinginan untuk mengkaji
paganisme dan”bahkan” berniat bergabung dalam tentara untuk melawan Islam, namun
akhirnya bisa menemukan cahaya dan hidayah Islam, berikut kisahnya:
——-
My name is Ibrahim Killington.
Sebelum saya menuju Islam, hidup saya benar-benar terfokus pada minuman (mabuk-
mabukan), obat-obatan (ganja,narkotik,ekstasy), dan bersenang-senang semata.
2. Seluruh tujuan hidup saya hanya untuk bersenang-senang, tertawa, dan tidak ada yang
dilakukan lagi selain bersenang-senang, mungkin sampai mati, dan berkumpul dengan orang-
orang yang memiliki kebiasaan yang sama, dan tentunya itu tidak membuat diri menjadi
semakin lebih baik.
Pengalaman pertama saya mengenal Islam adalah pada saat terjadi serangan 9/11 . (Saksikan
juga video kami pada bagian video, -Salah satu video terbaik- memberikan bukti, “Konspirasi
Tragedi WTC dan bukti dilakukan “orang dalam” sendiri).
Saya ingat saya masih sangat muda pada waktu itu, saya tidak sepenuhnya menyadari apa
yang sedang terjadi. Bahkan, saya berlari ke teman-teman saya setelah melihat laporan berita
itu, dan saya mengatakan kepada mereka bahwa “Turis” (salah pengucapan=orang yang
melancong/berliburan kesuatu tempat) telah menyatakan perang terhadap Amerika.. karena
saya belum pernah mendengar tentang teroris sebelumnya.
Dan ketika perang itu berlangsung, saya melihat semakin banyak informasi tentang perang di
Afghanistan, saya mulai memahami bahwa orang-orang “yang diperangi ini” adalah Muslim.
Kaum Muslim melakukan kekejaman mengerikan di seluruh dunia, begitu katanya yang terus
di “bombardment” (=bertubi-tubi) di gencarkan oleh media-media. Saya mulai sangat
membenci muslim. bahkan saya mencoba untuk bergabung dengan tentara sebayak tiga kali
dengan maksud agar bisa pergi ke sana (Afghanistan), dan membunuh banyak muslim yang
saya bisa, sebagai bagian demi membela negara serta melindungi dan memberi rasa aman
untuk keluarga saya. Saya pikir pada waktu itu mereka adalah kejahatan besar dunia.
Menemukan Islam
Saya selanjutnya mulai mendengar lebih banyak tentang Islam, terakhir kali saya melamar
tentara, saya datang ke stasiun radio, pada waktu itu saya mendengarkan radio yang
membeberkan tentang teori konspirasi, dan sejenisnya. Stasiun radio itu membicarakan
tentang suatu perang melawan teror dan tentang kehidupan Nabi Muhammad (shollallahu
alaihi wa sallam).
Ini sangat tidak masuk akal bagi saya, bagaimana orang-orang itu “percaya” dan “mengikuti”
Nabi ini, setelah semua macam saya dengar perihal “evil things” (hal-hal jahat) yang “mereka
katakan” tentang dia. Jadi, saya mulai mempertanyakan apa yang diyakini Muslim pada
waktu itu, dan „ketika itupun‟ saya sedang tertarik untuk mengetahui hal-hal keagamaan..
Pada saat saya sedang mencari Norse Mythology,(kepercayaan terhadap mitos,legenda dan
kekuatan supranatural), and Paganism (penyembahan terhadap berhala), Salah satu teman
saya mengatakan kepada saya sebelum saya memutuskan mengkaji paganisme ada baiknya
saya melihat-lihat ajaran spiritual yang lain.
Oleh sebab itu, menjadi terfikir buat saya untuk mencari informasi tentang Muslim di
Internet. Saya pikir salah satu muslim pertama yang saya lihat di Internet adalah Baba Ali
(muallaf, pembuat film-film keislaman yang ditanyangkan dalam “Islam channel” Inggris).
Dia mematahkan stereotip tentang Muslim untuk saya. Saya terkejut bahwa orang ini lucu
(tidak berdarah dingin) dan pembawaannya tenang. Dia tidak seperti apa yang “mereka”
tuduhkan perihal muslim dari apa yang pernah saya dengar.
3. Untuk memenuhi kehausan saya akan Islam, saya memutuskan untuk meminjam Al-Quran
dari tempat saya kuliah (kampus). Ketika saya memegangnya, saya pikir ini adalah “Buku
Pegangan teroris,” dalam gemgaman saya, dan saya khawatir bahwa agen MI5 (Agen rahasia
Inggris) akan datang untuk menahan saya. Saya memutuskan untuk cepat-cepat keluar dari
perpustakaan dan membawa pulang Al-Quran yang saya pinjam.
Tapi begitu mulai saya membaca Al-Quran (terjemah), “..it hit me immediately” , itu
menghantam saya,.. dan saya tidak dapat menghentikan untuk tidak membacanya; itu benar-
benar menghunjam jauh kedalam hati saya.; Saat saya membaca surat-surat yang ada di Al
Quran, Saya tak sengaja membaca tentang orang-orang di neraka yang keadaannya meminum
air mendidih sehingga membakar tenggorokan mereka. Membaca ini, hati saya bergetar,
seakan-akan saya bisa merasakan tenggorokan saya terbakar, dan saya bisa merasakan
bagaimana sebenarnya hal ini, sehingga saya memutuskan saya harus berubah.
Dalam upaya untuk berubah, hal pertama yang saya lakukan adalah saya pergi ke masjid,
saya menghabiskan sepanjang hari di sana dengan membaca. Bahkan ibu saya menelepon di
malam hari dan bertanya di mana saya berada sepanjang hari. Saya katakan “Saya sedang
berada di masjid !…”
Dengan terkejut Ibu saya mengatakan, “Tidak, kamu tidak bisa di Masjid, kamu seorang
Kristen. Kristen tidak pergi ke masjid.”
Ibu saya sangat terkejut dan sangat yakin bahwa saya akan menyusuri jalan yang buruk.
Itu reaksi ibu saya yang wajar,(mengingat gencarnya media dalam melakukan stereotip
negatif tentang islam “war on terror”). namun setelah beberapa waktu, dia mulai dapat
menerimanya. Dia banyak menangis. Saya tidak terlalu yakin mengapa dia menangis, saya
pikir dia merasa saya menolak semua yang diajarinya ke saya selama ini.
Banyak orang mengatakan bahwa ketika mereka menemukan Islam, seolah-olah mereka
sudah pulang kerumah aslinya. Dan itulah perasaan yang saya dapatkan. Saya di masa lalu
bukanlah saya yang sesungguhnya, saat itu bukanlah diri saya yang sebenarnya. Dan inilah
sekarang diri saya sebenarnya.! Saya menjadi diri yang lebih baik setelah saya masuk Islam.
Dan saran saya bagi orang lainnya (non muslim) yang berfikir/meragukan Islam, Janganlah
mencari hanya di internet untuk mengetahuinya, tapi datangilah ke masjid dan berbicara
dengan orang yang memiliki pengetahuan tentang hal itu. karena terdapat banyak propaganda
dan fitnah-fitnah dari situs-situs anti Islam yang tidak benar. dan jika anda tidak tahu apa-apa
tentang Islam. Anda akan kesulitan untuk menilai mana yang benar dan mana yang
kebohongan. Jadi jauh lebih baik untuk berbicara dengan seseorang yang paham dan berilmu.
Dan jangan takut dengan apa yang akan dipikirkan keluarga Anda; banyak orang bahkan saya
sendiri pada mulanya khawatir tentang apa yang akan orang tua saya pikirkan, namun setelah
masuk Islam. justru saya berharap yang terbaik bagi kedua orang tua. bahwa mereka akan
mengikuti jejak saya untuk segera memeluk Islam. (OI/Net.Dz)