Ribuan botol minuman beralkohol berbagai merek dan ukuran dimusnahkan oleh Polres Bogor setelah disita dalam razia selama dua minggu. Pemusnahan ini ditujukan untuk melindungi masyarakat dari dampak merugikan miras. Seorang tukang ojek tewas ditembak oleh serdadu TNI setelah terjadi sengketa lalu lintas yang kemudian berujung penembakan oleh pelaku. Pelaku sudah ditangkap untuk diinvestigasi le

1. KRIMINAL
KILAS BOGOR
325/11/2015
Ribuan Miras Berbagai Merek di Musnahkan
Kilas Bogor – Ribuan botol minuman keras (Miras) berbagai merek dan ukuran
dimusnahkan Polres Bogor. Sebanyak 5.250 minuman beralkohol ini dimusnah-
kan dengan cara digilas kendaraan berat, senin (24/11) siang.
Ribuan botol miras itu didapat dari hasil razia dalam kurun waktu dua minggu. Selain
miras dalam botol, ada juga miras oplosan dalam jerigen plastik ukuran sedang turut
dimusnahkan.
Pemusnahan miras ini turut di saksikan TNI, Pemkab Bogor, MUI, tokoh pemuda dan
agama serta elemen masyarakat lainnya. Wakapolres Bogor, Kompol Zulkarnaen Harahap
mengatakan, pemusnahaan miras ini, merupakan bentuk tanggung jawab Polisi dalam
melindungi masyarakat. Pasalnya, dampak miras sudah sangat mengkhawatirkan karena
telah merenggut banyak nyawa.
“Ini tindak lanjut dari maraknya peredaran miras oplosan yang mengakibatkan korban jiwa.
Miras ini disita dari tangan penjual dan pembuatnya di wilayah hukum Kabupaten Bogor,”
kata Zulkarnaen. Kasat Narkoba Polres Bogor, AKP Yuni Purwanti menambahkan, kondisi
peredaran miras di wilayah Kabupaten Bogor sudah memprihatinkan.
“Miras sudah tidak terkendali peredarannya. Sudah sampai ke
warung-warung kecil. Miras merek tertentu yang kami sita itu
palsu, kalau aslinya mahal, karena palsu mereka menjual murah,
maka dengan mudah ditemui di warung kecil pinggir jalan,”
kata AKP Yuni.
Dari operasi ini, pihaknya juga menemukan, jika pemilik warung
yang menjual miras tidak memegang surat izin. Menurutnya, peda-
gang merasa mendapatkan untung banyak dari menjual miras ter-
sebut namun banyak warga yang juga merasa dirugikan.
“Pengonsumsi miras terbanyak adalah remaja. Minuman dengan
merek terkenal tapi harga murah, karena palsu. Kami meminta
pemegang kebijakan di Pemkab Bogor, untuk dibuat peraturan
yang tegas terkait miras,” tandas AKP Yuni.
Pengamat sosial, Arief Rachman MSi menilai peningkatan pere-
daran minuman keras (miras) di Kabupaten Bogor dianggap sebagai
pelarian masyarakat dari kepenatan peliknya masalah hidup.
Meningkatnya penghasilan masyarakat, juga dianggap faktor
yang menentukan. Sebagian dari mereka mampu membeli
miras dengan merek-merek terkenal. Dan yang terakhir adalah
pencandu miras merupakan suatu kebiasaan yang sudah mem-
budaya di kalangan masyarakat. Sehingga sudah dianggap
menjadi hal lumrah.
“Masyarakat kita sudah biasa konsumsi miras. Itu adalah fakta
dan kita tidak bisa lagi tutup mata dari fakta tersebut,” jelas Arief.
Arief juga mengungkapkan bahwa memang seharusnya dibuat
peraturan ketat mengenai peredaran minuman keras, dan memutus
rantai peredaran miras oplosan yaitu dengan memantau dan meng-
hentikan peredaran miras di kalangan masyarakat. (kesa)
Tiga tersangka bandar shabu yang ditangkap masing-masing berinisial DS, SS dan SP.
Mereka adalah bandar yang mendapat pasokan narkotika ini dari Jakarta. Bahkan dari
tangan pelaku MH yang ditangkap di Jalan Raya alternatif Cileungsi Bogor, saat mela-
kukan transaksi dengan anggota yang menyamar, petugas
menyita 100 gram sabu.
.
Sambungan dari Hal.1
Kapolres Bogor, AKBP Sonny Mulvianto didampingi Kasat
Narkoba, AKP Yuni Purwanti mengatakan, dari penangkapan
pertama tersangka SP pada pukul 20.30 di Kampung Pakansari
Kecamatan Cibinong Bogor, petugas menyita sabu seberat 22,80
gram.
Petugas lalu bergerak ke sasaran berikutnya dan menangkap SS,
sekitar pukul 21.00. Dari lokasi penangkapan kedua di Kampung
Karanggan Kecamatan Gunung Putri Bogor, petugas menyita 8,10
gram shabu.
Sementara DS yang terakhir ditangkap sekitar pukul 23.30 di Jalan
Raya Cileungsi-Jonggol Kecamatan Cileungsi Bogor, petugas me-
nyita 38,67 gram shabu. Tersangka DS dibekuk tanpa perlawanan,
karena orang yang sedang melakukan transaksi dengannya adalah
anggota yang tengah menyamar.
GembongNarkotikaBerhasildiBekuk
“Mereka kami tangkap atas pengembangan dari kasus sebelumnya
dengan barang bukti 54 ons sabu dan uang tunai Rp40 juta. Dari
keterangan pelaku yang lebih dulu ditangkap, kami kejar tiga bandar
ini dan akhirnya tertangkap. Kami mencoba ke jaringan yang lebih
atas, tapi sulit sekali. Jaringan narkoba sangat rapih dan terputus,”
kata AKBP Sonny.
Kasat Narkoba, AKP Yuni Purwanti menambahkan, keterangan
para tersangka, mereka sudah berpindah-pindah dari beberapa
tempat diwilayah Bogor. Hal ini dilakukan, agar menghindari ke-
curigaan masyarakat.
Pengakuan tersangka RS yang ditangkap di Padurenan Pabuaran
Cibinong Bogor dengan barang bukti 8 Kg ganja dan DD yang
ditangkap di Jalan Raya Kemang Bogor dengan barang bukti 37
Kg ganja, jika mereka selalu berpindah tempat dan mengincar
lokasi padat penduduk untuk menutupi kecurigaan aparat.
Pelaku ganja lainnya AM dengan barang bukti ganja 1 Kg, AS
dengan 8 Kg ganja serta RU dengan barang bukti 1 Kg ganja
ditangkap dalam satu malam di Kampung Bakom Limus Nunggal
Cileungsi Bogor. Tersangka lainnya yakni, YA yang menyimpan
2 Kg ganja dibekuk polisi di Kelurahan Harapan Jaya Cibinong
Bogor, serta 18 Kg ganja lainnya diamankan petugas dari TKP tol
Jagorawi. (kesa)
AKBP Sonny Mulvianto memusnahkan ganja dan shabu siap edar tersebut dengan cara dibakar menggunakan
mesin khusus dan disaksikan oleh sepuluh tersangka.
Tukang Ojek Tewas Tertembak Oknum TNI
Kilas Bogor – tukang ojek tewas tertembak oknum TNI di Cibinong, Aksi tembak yang dilakukan prajurit TNI
ini diawali dengan kejadian saling serempet antara korban dengan pelaku yang mengendarai mobil, sabtu (21/11) Sore.
Pelaku penembakan ialah seorang prajurit TNI berpangkat
Serda Dua bernama Yoyok Hadi. Serda Yoyok menembakkan
senjata apinya hingga menewaskan Japra, sang pengemudi ojek
di dekat SPBU di Jalan Mayor O King, Cibinong, Kab.Bogor.
Korban bernama Marsin Sarmani alias Japra (38), warga Harum
Manis Kelurahan Cirimekar, Kecamatan Cibinong, tewas menge-
naskan setelah mengalami luka tembak di kepala.
Penembakan terjadi sekitar pukul 16.30 WIB, Fuad (27) saksi
mata, memaparkan, saat Serda Yoyok bersama teman wanitanya
hendak memutar arah kendaraan Honda CRV berwarna silver
dengan nopol F 1239 DZ di Jalan Mayor Oking, Ciriung, Keca-
matan Cibinong, Kabupaten Bogor.
Korban yang menggunakan sepeda motor Honda Supra dengan
nopol B 6108 PGX, tiba-tiba memotong jalur dari kiri ke kanan
hingga menyerempet mobil pelaku, dan terlibat adu mulut antara
keduanya.
t
HUB: 083811404679
EMAIL: KILASBOGOR@yahoo.co.id
HOTLINE IKLAN
Fuad melanjutkan, tiba-tiba pelaku mengeluarkan senjata api
dan menembak bagian kepala korban. Korban langsung tewas
di lokasi kejadian. "Korban merupakan tukang ojek yang biasa
mangkal di Cibinong. Tinggalnya enggak jauh dari sini," kata
Fuad (27), saksi mata.
Polisi memastikan pelaku penembakan yang menewaskan
seorang tukang ojek di Jalan Raya Mayor Oking, Cibinong,
Kabupaten Bogor, minggu (22/11), sudah dibawa ke Detasemen
Polisi Militer (Denpom) untuk menjalani pemeriksaan.
Kapolres Bogor AKBP Suyudi Ario Seto membenarkan
informasi mengenai peristiwa tersebut. Suyudi juga membe-
narkan bahwa pelaku sudah diamankan beberapa jam setelah
kejadian, "Jenazah sudah dibawa ke RS Kramatjati untuk di
otopsi," ujarnya.
pihaknya masih melakukan pemeriksaan intensif terhadap
Sersan Dua Yoyok Hadi, pelaku penembakan. "Proses
pemeriksaan dan penyelidikan terhadap yang bersangkutan
masih berlangsung," kata Fadhillah saat memberikan kete-
rangan pers di Markas Besar TNI AD, Jalan Veteran, Jakarta
Pusat, minggu (22/11).
Namun, Fadhillah enggan membeberkan sejauh mana proses
penidikan terhadap Serda Yoyok. Ia meminta seluruh pihak
untuk bersabar dan menghormati proses penyidikan yang masih
berlangsung. ia memastikan, pihaknya tidak akan menutup-
nutupi hasil dari penyidikan yang dilakukan Divisi Polisi
Militer Angkatan Darat.
"Prosesnya kan berlangsung secara terbuka, tidak ada hal
yang ditutup-tutupi", kata Fadhillah. Fadhillah menerang-
kan pula, pemeriksaan yang saat ini dilakukan terhadap
Serda Yoyok di antaranya adalah terkait kepemilikan senjata
api. Menurutnya, aturan tentang kepemilikan senjata api bagi
anggota TNI telah diatur dalam peraturan Panglima TNI
hingga satuan Propam (Profesi dan Pengamanan) TNI.
Namun, Fadhillah belum mau membeberkan lebih jauh terkait
senjata api yang dibawa dan digunakan oleh Serda Yoyok untuk
menembak korban, Marsin Sarmani alias Japra (38). "Nanti
kita lihat hasil pemeriksaan," pungkas Brigjen Sabrar Fadhillah.
Di sisi lain, keluarga korban sangat tidak terima dengan kejadian
ini, mengingat korban adalah tulang punggung keluarga. Japra
meninggalkan seorang istri dan tiga orang anak. Marwa (35)
istri korban, “kenapa suami saya di tembak, dia bukan teroris,
bukan maling. Saya menuntut keadilan untuk suami saya”,
ujarnya saat ditemui di RS Kramatjati.
Dikutip dari Kompas.com, kepala dinas penerangan TNI
Angkatan Darat, Brigjen Sabrar Fadhillah memastikan
(kesa)
FOTO: Kesa