1. Strategi pemasaran advance
Bersaing dengan tablet merek global, produsen nasional Advan harus mempunyai strategi jitu.
Spesifikasi tablet diupayakan mirip. Lalu, harga diusahakan terjangkau.
Advan telah meluncurkan tablet dengan beberapa varian. Terakhir, produsen ini meluncurkan
Vandroid T1C. Dia menuturkan, tablet kali ini lebih ramping dari seri sebelumnya. Kamera
disebut lebih bagus yakni dengan dual camera dan 5 megapixel. Prosesor pun bisa menunjang
3G tetapi irit dalam konsumsi daya. “Semua itu buat kenyamanan dari sisi pengguna,” tegas dia.
Dari semua spesifikasi itu, Advan tidak menjual tablet dengan harga selangit. Harga tablet
kurang dari Rp 2 juta per unit. Niatan produsen ini adalah agar tablet keluarannya bisa
digenggam masyarakat segala segmen. Tablet berharga murah menjadi strategi pemasaran
utama.
Bagaimana bisa menjual tablet yang mirip merek global tetapi dengan harga miring? Tjandra
lantas berujar bahwa Advan harus mengalah dalam hal marjin. “Kita mengalahkan marjin, bukan
mengalahkan fitur,” kata dia.
Masalah harga, menurut dia, masih menjadi masalah yang sensitif di Indonesia. Maksudnya,
kebanyakan masyarakat masih memilih produk berdasarkan harga ketimbang merek. Pandangan
Tjandra sejalan dengan pemikiran Teguh Prasetya, pengamat telematika. Menurut dia, konsumen
lokal lebih melihat fungsi dibandingkan merek. Apalagi fitur tablet murah tidak berbeda jauh
dengan yang berharga mahal. “Mereka itu lebih fungsi-minded,” tegas Teguh.
Menjual tablet dengan harga murah ternyata bukan hanya dilakukan oleh Advan saja. Ada
produsen lokal lain bahkan asing yang punya bisnis serupa. Cara bersaing dengan mereka, kata
dia, adalah dengan menjaga kualitas produk, distribusi produk yang lancar, dan memperkuat
merek. Pada sisi merek, Advan kini mulai aktif mensponsori sejumlah acara atau ajang besar,
seperti pemilihan umum kepala daerah DKI Jakarta beberapa waktu lalu.
Dari sisi produk, ia menyebutkan peluncuran produk baru tidak mempunyai jangka waktu yang
pasti. Produk baru akan dibuat seiring dengan perubahan teknologi. “Tergantung teknologi, kan
di dunia ada perubahan prosesor, perubahan di OS (sistem operasi)-nya,” lanjutnya.
Advan pun berniat go internasional. Terkait ini, salah satu strateginya adalah dengan
menggunakan orang bule dalam iklan-iklannya. Dia bilang, ini adalah saran dari konsultan merek
mereka. Bila pakai orang lokal maka produk kurang menjual.