Dokumen tersebut membahas tentang perlindungan hak penyandang disabilitas di Indonesia, termasuk dasar hukum, definisi, masalah, dan harapan Ombudsman RI untuk memajukan pelayanan bagi penyandang disabilitas. Dokumen ini menyoroti pentingnya pendekatan inklusif dan pemenuhan hak-hak penyandang disabilitas dalam pelayanan publik.
Benarkah Yogyakarta Sudah iInklusif dan Ramah Disabilitas?Midway Writer
Keberadaan UU no 8 Tahun 2008 tentang penyandang disabilitas memberikan kesempatan sama kepada penyandang disabilitas untuk mendapatkan hak dan kewajiban yang sama seperti warga lain. Bagaimana realitanya di Yogyakarta?
Yuk lihat disini!
https://bit.ly/2E9TZ0p
[Ringkuman] Studi ini menganalisis aksesibilitas transportasi umum bagi penyandang disabilitas di Kota Surakarta dari perspektif pengguna (user) dan penyedia layanan (provider). Hasilnya menunjukkan fasilitas sarana transportasi umum di Kota Surakarta belum memenuhi standar aksesibilitas bagi penyandang disabilitas. Kolaborasi antara user dan provider diperlukan untuk meningkatkan layanan ini.
Artikel: Keterbukaan Informasi Publik dalam Prespektif Penyelenggaraan Perpus...Bachrul Ilmi
Artikel ini membahas tentang peran perpustakaan dalam mendukung keterbukaan informasi publik. Perpustakaan dapat menjadi wadah informasi publik dan menyebarkannya ke masyarakat melalui layanan dan koleksi yang tersedia secara fisik maupun online. Perpustakaan harus dinamis mengikuti perkembangan teknologi untuk memenuhi kebutuhan akan informasi yang cepat dari pengguna.
2024 State of Marketing Report – by HubspotMarius Sescu
https://www.hubspot.com/state-of-marketing
· Scaling relationships and proving ROI
· Social media is the place for search, sales, and service
· Authentic influencer partnerships fuel brand growth
· The strongest connections happen via call, click, chat, and camera.
· Time saved with AI leads to more creative work
· Seeking: A single source of truth
· TLDR; Get on social, try AI, and align your systems.
· More human marketing, powered by robots
ChatGPT is a revolutionary addition to the world since its introduction in 2022. A big shift in the sector of information gathering and processing happened because of this chatbot. What is the story of ChatGPT? How is the bot responding to prompts and generating contents? Swipe through these slides prepared by Expeed Software, a web development company regarding the development and technical intricacies of ChatGPT!
Dokumen tersebut membahas tentang perlindungan hak penyandang disabilitas di Indonesia, termasuk dasar hukum, definisi, masalah, dan harapan Ombudsman RI untuk memajukan pelayanan bagi penyandang disabilitas. Dokumen ini menyoroti pentingnya pendekatan inklusif dan pemenuhan hak-hak penyandang disabilitas dalam pelayanan publik.
Benarkah Yogyakarta Sudah iInklusif dan Ramah Disabilitas?Midway Writer
Keberadaan UU no 8 Tahun 2008 tentang penyandang disabilitas memberikan kesempatan sama kepada penyandang disabilitas untuk mendapatkan hak dan kewajiban yang sama seperti warga lain. Bagaimana realitanya di Yogyakarta?
Yuk lihat disini!
https://bit.ly/2E9TZ0p
[Ringkuman] Studi ini menganalisis aksesibilitas transportasi umum bagi penyandang disabilitas di Kota Surakarta dari perspektif pengguna (user) dan penyedia layanan (provider). Hasilnya menunjukkan fasilitas sarana transportasi umum di Kota Surakarta belum memenuhi standar aksesibilitas bagi penyandang disabilitas. Kolaborasi antara user dan provider diperlukan untuk meningkatkan layanan ini.
Artikel: Keterbukaan Informasi Publik dalam Prespektif Penyelenggaraan Perpus...Bachrul Ilmi
Artikel ini membahas tentang peran perpustakaan dalam mendukung keterbukaan informasi publik. Perpustakaan dapat menjadi wadah informasi publik dan menyebarkannya ke masyarakat melalui layanan dan koleksi yang tersedia secara fisik maupun online. Perpustakaan harus dinamis mengikuti perkembangan teknologi untuk memenuhi kebutuhan akan informasi yang cepat dari pengguna.
2024 State of Marketing Report – by HubspotMarius Sescu
https://www.hubspot.com/state-of-marketing
· Scaling relationships and proving ROI
· Social media is the place for search, sales, and service
· Authentic influencer partnerships fuel brand growth
· The strongest connections happen via call, click, chat, and camera.
· Time saved with AI leads to more creative work
· Seeking: A single source of truth
· TLDR; Get on social, try AI, and align your systems.
· More human marketing, powered by robots
ChatGPT is a revolutionary addition to the world since its introduction in 2022. A big shift in the sector of information gathering and processing happened because of this chatbot. What is the story of ChatGPT? How is the bot responding to prompts and generating contents? Swipe through these slides prepared by Expeed Software, a web development company regarding the development and technical intricacies of ChatGPT!
CERITA REMEH TEMEH DESA ANKOR JAWA TENGAH.pdfZainul Ulum
Sekelumit cerita tentang ekspresi kegelisahan kaum muda desa atas kondisi negara, yang memilih menyalakan lilin-lilin kecil sebisanya daripada mengutuk kegelapan yang memiskinkannya selama beberapa generasi
Keberadaan Nganjuk sebagai kabupaten yang memiliki resiko bencana berskala sedang menjadi fokus pembahasan dalam FGD Lingkungan yang di gelar di Dinas Lingkungan Hidup Kab. Nganjuk.
Dalam kegiatan FGD yang di hadiri seluruh Komunitas, Pemangku Kebijakan (Dinas Kehutanan Jawa Timur, FPRB Nganjuk, BPBD Nganjuk) tersebut menyoroti pentingnya kolaborasi antar pihak untuk melakukan aksi mitigasi pengurangan resiko bencana.
Dalam Paparan ini, Pelestari Kawasan Wilis memaparkan konsep mitigasi yang bertumpu pada perlindungan sumber mata Air. Hal ini selaras dengan aksi & kegiatan yang telah dilakukan sejak 2020, dimana Perkawis mengambil peran konservasi di sekitar lereng Wilis
Product Design Trends in 2024 | Teenage EngineeringsPixeldarts
The realm of product design is a constantly changing environment where technology and style intersect. Every year introduces fresh challenges and exciting trends that mold the future of this captivating art form. In this piece, we delve into the significant trends set to influence the look and functionality of product design in the year 2024.
How Race, Age and Gender Shape Attitudes Towards Mental HealthThinkNow
Mental health has been in the news quite a bit lately. Dozens of U.S. states are currently suing Meta for contributing to the youth mental health crisis by inserting addictive features into their products, while the U.S. Surgeon General is touring the nation to bring awareness to the growing epidemic of loneliness and isolation. The country has endured periods of low national morale, such as in the 1970s when high inflation and the energy crisis worsened public sentiment following the Vietnam War. The current mood, however, feels different. Gallup recently reported that national mental health is at an all-time low, with few bright spots to lift spirits.
To better understand how Americans are feeling and their attitudes towards mental health in general, ThinkNow conducted a nationally representative quantitative survey of 1,500 respondents and found some interesting differences among ethnic, age and gender groups.
Technology
For example, 52% agree that technology and social media have a negative impact on mental health, but when broken out by race, 61% of Whites felt technology had a negative effect, and only 48% of Hispanics thought it did.
While technology has helped us keep in touch with friends and family in faraway places, it appears to have degraded our ability to connect in person. Staying connected online is a double-edged sword since the same news feed that brings us pictures of the grandkids and fluffy kittens also feeds us news about the wars in Israel and Ukraine, the dysfunction in Washington, the latest mass shooting and the climate crisis.
Hispanics may have a built-in defense against the isolation technology breeds, owing to their large, multigenerational households, strong social support systems, and tendency to use social media to stay connected with relatives abroad.
Age and Gender
When asked how individuals rate their mental health, men rate it higher than women by 11 percentage points, and Baby Boomers rank it highest at 83%, saying it’s good or excellent vs. 57% of Gen Z saying the same.
Gen Z spends the most amount of time on social media, so the notion that social media negatively affects mental health appears to be correlated. Unfortunately, Gen Z is also the generation that’s least comfortable discussing mental health concerns with healthcare professionals. Only 40% of them state they’re comfortable discussing their issues with a professional compared to 60% of Millennials and 65% of Boomers.
Race Affects Attitudes
As seen in previous research conducted by ThinkNow, Asian Americans lag other groups when it comes to awareness of mental health issues. Twenty-four percent of Asian Americans believe that having a mental health issue is a sign of weakness compared to the 16% average for all groups. Asians are also considerably less likely to be aware of mental health services in their communities (42% vs. 55%) and most likely to seek out information on social media (51% vs. 35%).
AI Trends in Creative Operations 2024 by Artwork Flow.pdfmarketingartwork
Creative operations teams expect increased AI use in 2024. Currently, over half of tasks are not AI-enabled, but this is expected to decrease in the coming year. ChatGPT is the most popular AI tool currently. Business leaders are more actively exploring AI benefits than individual contributors. Most respondents do not believe AI will impact workforce size in 2024. However, some inhibitions still exist around AI accuracy and lack of understanding. Creatives primarily want to use AI to save time on mundane tasks and boost productivity.
Organizational culture includes values, norms, systems, symbols, language, assumptions, beliefs, and habits that influence employee behaviors and how people interpret those behaviors. It is important because culture can help or hinder a company's success. Some key aspects of Netflix's culture that help it achieve results include hiring smartly so every position has stars, focusing on attitude over just aptitude, and having a strict policy against peacocks, whiners, and jerks.
PEPSICO Presentation to CAGNY Conference Feb 2024Neil Kimberley
PepsiCo provided a safe harbor statement noting that any forward-looking statements are based on currently available information and are subject to risks and uncertainties. It also provided information on non-GAAP measures and directing readers to its website for disclosure and reconciliation. The document then discussed PepsiCo's business overview, including that it is a global beverage and convenient food company with iconic brands, $91 billion in net revenue in 2023, and nearly $14 billion in core operating profit. It operates through a divisional structure with a focus on local consumers.
Content Methodology: A Best Practices Report (Webinar)contently
This document provides an overview of content methodology best practices. It defines content methodology as establishing objectives, KPIs, and a culture of continuous learning and iteration. An effective methodology focuses on connecting with audiences, creating optimal content, and optimizing processes. It also discusses why a methodology is needed due to the competitive landscape, proliferation of channels, and opportunities for improvement. Components of an effective methodology include defining objectives and KPIs, audience analysis, identifying opportunities, and evaluating resources. The document concludes with recommendations around creating a content plan, testing and optimizing content over 90 days.
How to Prepare For a Successful Job Search for 2024Albert Qian
The document provides guidance on preparing a job search for 2024. It discusses the state of the job market, focusing on growth in AI and healthcare but also continued layoffs. It recommends figuring out what you want to do by researching interests and skills, then conducting informational interviews. The job search should involve building a personal brand on LinkedIn, actively applying to jobs, tailoring resumes and interviews, maintaining job hunting as a habit, and continuing self-improvement. Once hired, the document advises setting new goals and keeping skills and networking active in case of future opportunities.
A report by thenetworkone and Kurio.
The contributing experts and agencies are (in an alphabetical order): Sylwia Rytel, Social Media Supervisor, 180heartbeats + JUNG v MATT (PL), Sharlene Jenner, Vice President - Director of Engagement Strategy, Abelson Taylor (USA), Alex Casanovas, Digital Director, Atrevia (ES), Dora Beilin, Senior Social Strategist, Barrett Hoffher (USA), Min Seo, Campaign Director, Brand New Agency (KR), Deshé M. Gully, Associate Strategist, Day One Agency (USA), Francesca Trevisan, Strategist, Different (IT), Trevor Crossman, CX and Digital Transformation Director; Olivia Hussey, Strategic Planner; Simi Srinarula, Social Media Manager, The Hallway (AUS), James Hebbert, Managing Director, Hylink (CN / UK), Mundy Álvarez, Planning Director; Pedro Rojas, Social Media Manager; Pancho González, CCO, Inbrax (CH), Oana Oprea, Head of Digital Planning, Jam Session Agency (RO), Amy Bottrill, Social Account Director, Launch (UK), Gaby Arriaga, Founder, Leonardo1452 (MX), Shantesh S Row, Creative Director, Liwa (UAE), Rajesh Mehta, Chief Strategy Officer; Dhruv Gaur, Digital Planning Lead; Leonie Mergulhao, Account Supervisor - Social Media & PR, Medulla (IN), Aurelija Plioplytė, Head of Digital & Social, Not Perfect (LI), Daiana Khaidargaliyeva, Account Manager, Osaka Labs (UK / USA), Stefanie Söhnchen, Vice President Digital, PIABO Communications (DE), Elisabeth Winiartati, Managing Consultant, Head of Global Integrated Communications; Lydia Aprina, Account Manager, Integrated Marketing and Communications; Nita Prabowo, Account Manager, Integrated Marketing and Communications; Okhi, Web Developer, PNTR Group (ID), Kei Obusan, Insights Director; Daffi Ranandi, Insights Manager, Radarr (SG), Gautam Reghunath, Co-founder & CEO, Talented (IN), Donagh Humphreys, Head of Social and Digital Innovation, THINKHOUSE (IRE), Sarah Yim, Strategy Director, Zulu Alpha Kilo (CA).
Trends In Paid Search: Navigating The Digital Landscape In 2024Search Engine Journal
The search marketing landscape is evolving rapidly with new technologies, and professionals, like you, rely on innovative paid search strategies to meet changing demands.
It’s important that you’re ready to implement new strategies in 2024.
Check this out and learn the top trends in paid search advertising that are expected to gain traction, so you can drive higher ROI more efficiently in 2024.
You’ll learn:
- The latest trends in AI and automation, and what this means for an evolving paid search ecosystem.
- New developments in privacy and data regulation.
- Emerging ad formats that are expected to make an impact next year.
Watch Sreekant Lanka from iQuanti and Irina Klein from OneMain Financial as they dive into the future of paid search and explore the trends, strategies, and technologies that will shape the search marketing landscape.
If you’re looking to assess your paid search strategy and design an industry-aligned plan for 2024, then this webinar is for you.
5 Public speaking tips from TED - Visualized summarySpeakerHub
From their humble beginnings in 1984, TED has grown into the world’s most powerful amplifier for speakers and thought-leaders to share their ideas. They have over 2,400 filmed talks (not including the 30,000+ TEDx videos) freely available online, and have hosted over 17,500 events around the world.
With over one billion views in a year, it’s no wonder that so many speakers are looking to TED for ideas on how to share their message more effectively.
The article “5 Public-Speaking Tips TED Gives Its Speakers”, by Carmine Gallo for Forbes, gives speakers five practical ways to connect with their audience, and effectively share their ideas on stage.
Whether you are gearing up to get on a TED stage yourself, or just want to master the skills that so many of their speakers possess, these tips and quotes from Chris Anderson, the TED Talks Curator, will encourage you to make the most impactful impression on your audience.
See the full article and more summaries like this on SpeakerHub here: https://speakerhub.com/blog/5-presentation-tips-ted-gives-its-speakers
See the original article on Forbes here:
http://www.forbes.com/forbes/welcome/?toURL=http://www.forbes.com/sites/carminegallo/2016/05/06/5-public-speaking-tips-ted-gives-its-speakers/&refURL=&referrer=#5c07a8221d9b
ChatGPT and the Future of Work - Clark Boyd Clark Boyd
Everyone is in agreement that ChatGPT (and other generative AI tools) will shape the future of work. Yet there is little consensus on exactly how, when, and to what extent this technology will change our world.
Businesses that extract maximum value from ChatGPT will use it as a collaborative tool for everything from brainstorming to technical maintenance.
For individuals, now is the time to pinpoint the skills the future professional will need to thrive in the AI age.
Check out this presentation to understand what ChatGPT is, how it will shape the future of work, and how you can prepare to take advantage.
The document provides career advice for getting into the tech field, including:
- Doing projects and internships in college to build a portfolio.
- Learning about different roles and technologies through industry research.
- Contributing to open source projects to build experience and network.
- Developing a personal brand through a website and social media presence.
- Networking through events, communities, and finding a mentor.
- Practicing interviews through mock interviews and whiteboarding coding questions.
CERITA REMEH TEMEH DESA ANKOR JAWA TENGAH.pdfZainul Ulum
Sekelumit cerita tentang ekspresi kegelisahan kaum muda desa atas kondisi negara, yang memilih menyalakan lilin-lilin kecil sebisanya daripada mengutuk kegelapan yang memiskinkannya selama beberapa generasi
Keberadaan Nganjuk sebagai kabupaten yang memiliki resiko bencana berskala sedang menjadi fokus pembahasan dalam FGD Lingkungan yang di gelar di Dinas Lingkungan Hidup Kab. Nganjuk.
Dalam kegiatan FGD yang di hadiri seluruh Komunitas, Pemangku Kebijakan (Dinas Kehutanan Jawa Timur, FPRB Nganjuk, BPBD Nganjuk) tersebut menyoroti pentingnya kolaborasi antar pihak untuk melakukan aksi mitigasi pengurangan resiko bencana.
Dalam Paparan ini, Pelestari Kawasan Wilis memaparkan konsep mitigasi yang bertumpu pada perlindungan sumber mata Air. Hal ini selaras dengan aksi & kegiatan yang telah dilakukan sejak 2020, dimana Perkawis mengambil peran konservasi di sekitar lereng Wilis
Product Design Trends in 2024 | Teenage EngineeringsPixeldarts
The realm of product design is a constantly changing environment where technology and style intersect. Every year introduces fresh challenges and exciting trends that mold the future of this captivating art form. In this piece, we delve into the significant trends set to influence the look and functionality of product design in the year 2024.
How Race, Age and Gender Shape Attitudes Towards Mental HealthThinkNow
Mental health has been in the news quite a bit lately. Dozens of U.S. states are currently suing Meta for contributing to the youth mental health crisis by inserting addictive features into their products, while the U.S. Surgeon General is touring the nation to bring awareness to the growing epidemic of loneliness and isolation. The country has endured periods of low national morale, such as in the 1970s when high inflation and the energy crisis worsened public sentiment following the Vietnam War. The current mood, however, feels different. Gallup recently reported that national mental health is at an all-time low, with few bright spots to lift spirits.
To better understand how Americans are feeling and their attitudes towards mental health in general, ThinkNow conducted a nationally representative quantitative survey of 1,500 respondents and found some interesting differences among ethnic, age and gender groups.
Technology
For example, 52% agree that technology and social media have a negative impact on mental health, but when broken out by race, 61% of Whites felt technology had a negative effect, and only 48% of Hispanics thought it did.
While technology has helped us keep in touch with friends and family in faraway places, it appears to have degraded our ability to connect in person. Staying connected online is a double-edged sword since the same news feed that brings us pictures of the grandkids and fluffy kittens also feeds us news about the wars in Israel and Ukraine, the dysfunction in Washington, the latest mass shooting and the climate crisis.
Hispanics may have a built-in defense against the isolation technology breeds, owing to their large, multigenerational households, strong social support systems, and tendency to use social media to stay connected with relatives abroad.
Age and Gender
When asked how individuals rate their mental health, men rate it higher than women by 11 percentage points, and Baby Boomers rank it highest at 83%, saying it’s good or excellent vs. 57% of Gen Z saying the same.
Gen Z spends the most amount of time on social media, so the notion that social media negatively affects mental health appears to be correlated. Unfortunately, Gen Z is also the generation that’s least comfortable discussing mental health concerns with healthcare professionals. Only 40% of them state they’re comfortable discussing their issues with a professional compared to 60% of Millennials and 65% of Boomers.
Race Affects Attitudes
As seen in previous research conducted by ThinkNow, Asian Americans lag other groups when it comes to awareness of mental health issues. Twenty-four percent of Asian Americans believe that having a mental health issue is a sign of weakness compared to the 16% average for all groups. Asians are also considerably less likely to be aware of mental health services in their communities (42% vs. 55%) and most likely to seek out information on social media (51% vs. 35%).
AI Trends in Creative Operations 2024 by Artwork Flow.pdfmarketingartwork
Creative operations teams expect increased AI use in 2024. Currently, over half of tasks are not AI-enabled, but this is expected to decrease in the coming year. ChatGPT is the most popular AI tool currently. Business leaders are more actively exploring AI benefits than individual contributors. Most respondents do not believe AI will impact workforce size in 2024. However, some inhibitions still exist around AI accuracy and lack of understanding. Creatives primarily want to use AI to save time on mundane tasks and boost productivity.
Organizational culture includes values, norms, systems, symbols, language, assumptions, beliefs, and habits that influence employee behaviors and how people interpret those behaviors. It is important because culture can help or hinder a company's success. Some key aspects of Netflix's culture that help it achieve results include hiring smartly so every position has stars, focusing on attitude over just aptitude, and having a strict policy against peacocks, whiners, and jerks.
PEPSICO Presentation to CAGNY Conference Feb 2024Neil Kimberley
PepsiCo provided a safe harbor statement noting that any forward-looking statements are based on currently available information and are subject to risks and uncertainties. It also provided information on non-GAAP measures and directing readers to its website for disclosure and reconciliation. The document then discussed PepsiCo's business overview, including that it is a global beverage and convenient food company with iconic brands, $91 billion in net revenue in 2023, and nearly $14 billion in core operating profit. It operates through a divisional structure with a focus on local consumers.
Content Methodology: A Best Practices Report (Webinar)contently
This document provides an overview of content methodology best practices. It defines content methodology as establishing objectives, KPIs, and a culture of continuous learning and iteration. An effective methodology focuses on connecting with audiences, creating optimal content, and optimizing processes. It also discusses why a methodology is needed due to the competitive landscape, proliferation of channels, and opportunities for improvement. Components of an effective methodology include defining objectives and KPIs, audience analysis, identifying opportunities, and evaluating resources. The document concludes with recommendations around creating a content plan, testing and optimizing content over 90 days.
How to Prepare For a Successful Job Search for 2024Albert Qian
The document provides guidance on preparing a job search for 2024. It discusses the state of the job market, focusing on growth in AI and healthcare but also continued layoffs. It recommends figuring out what you want to do by researching interests and skills, then conducting informational interviews. The job search should involve building a personal brand on LinkedIn, actively applying to jobs, tailoring resumes and interviews, maintaining job hunting as a habit, and continuing self-improvement. Once hired, the document advises setting new goals and keeping skills and networking active in case of future opportunities.
A report by thenetworkone and Kurio.
The contributing experts and agencies are (in an alphabetical order): Sylwia Rytel, Social Media Supervisor, 180heartbeats + JUNG v MATT (PL), Sharlene Jenner, Vice President - Director of Engagement Strategy, Abelson Taylor (USA), Alex Casanovas, Digital Director, Atrevia (ES), Dora Beilin, Senior Social Strategist, Barrett Hoffher (USA), Min Seo, Campaign Director, Brand New Agency (KR), Deshé M. Gully, Associate Strategist, Day One Agency (USA), Francesca Trevisan, Strategist, Different (IT), Trevor Crossman, CX and Digital Transformation Director; Olivia Hussey, Strategic Planner; Simi Srinarula, Social Media Manager, The Hallway (AUS), James Hebbert, Managing Director, Hylink (CN / UK), Mundy Álvarez, Planning Director; Pedro Rojas, Social Media Manager; Pancho González, CCO, Inbrax (CH), Oana Oprea, Head of Digital Planning, Jam Session Agency (RO), Amy Bottrill, Social Account Director, Launch (UK), Gaby Arriaga, Founder, Leonardo1452 (MX), Shantesh S Row, Creative Director, Liwa (UAE), Rajesh Mehta, Chief Strategy Officer; Dhruv Gaur, Digital Planning Lead; Leonie Mergulhao, Account Supervisor - Social Media & PR, Medulla (IN), Aurelija Plioplytė, Head of Digital & Social, Not Perfect (LI), Daiana Khaidargaliyeva, Account Manager, Osaka Labs (UK / USA), Stefanie Söhnchen, Vice President Digital, PIABO Communications (DE), Elisabeth Winiartati, Managing Consultant, Head of Global Integrated Communications; Lydia Aprina, Account Manager, Integrated Marketing and Communications; Nita Prabowo, Account Manager, Integrated Marketing and Communications; Okhi, Web Developer, PNTR Group (ID), Kei Obusan, Insights Director; Daffi Ranandi, Insights Manager, Radarr (SG), Gautam Reghunath, Co-founder & CEO, Talented (IN), Donagh Humphreys, Head of Social and Digital Innovation, THINKHOUSE (IRE), Sarah Yim, Strategy Director, Zulu Alpha Kilo (CA).
Trends In Paid Search: Navigating The Digital Landscape In 2024Search Engine Journal
The search marketing landscape is evolving rapidly with new technologies, and professionals, like you, rely on innovative paid search strategies to meet changing demands.
It’s important that you’re ready to implement new strategies in 2024.
Check this out and learn the top trends in paid search advertising that are expected to gain traction, so you can drive higher ROI more efficiently in 2024.
You’ll learn:
- The latest trends in AI and automation, and what this means for an evolving paid search ecosystem.
- New developments in privacy and data regulation.
- Emerging ad formats that are expected to make an impact next year.
Watch Sreekant Lanka from iQuanti and Irina Klein from OneMain Financial as they dive into the future of paid search and explore the trends, strategies, and technologies that will shape the search marketing landscape.
If you’re looking to assess your paid search strategy and design an industry-aligned plan for 2024, then this webinar is for you.
5 Public speaking tips from TED - Visualized summarySpeakerHub
From their humble beginnings in 1984, TED has grown into the world’s most powerful amplifier for speakers and thought-leaders to share their ideas. They have over 2,400 filmed talks (not including the 30,000+ TEDx videos) freely available online, and have hosted over 17,500 events around the world.
With over one billion views in a year, it’s no wonder that so many speakers are looking to TED for ideas on how to share their message more effectively.
The article “5 Public-Speaking Tips TED Gives Its Speakers”, by Carmine Gallo for Forbes, gives speakers five practical ways to connect with their audience, and effectively share their ideas on stage.
Whether you are gearing up to get on a TED stage yourself, or just want to master the skills that so many of their speakers possess, these tips and quotes from Chris Anderson, the TED Talks Curator, will encourage you to make the most impactful impression on your audience.
See the full article and more summaries like this on SpeakerHub here: https://speakerhub.com/blog/5-presentation-tips-ted-gives-its-speakers
See the original article on Forbes here:
http://www.forbes.com/forbes/welcome/?toURL=http://www.forbes.com/sites/carminegallo/2016/05/06/5-public-speaking-tips-ted-gives-its-speakers/&refURL=&referrer=#5c07a8221d9b
ChatGPT and the Future of Work - Clark Boyd Clark Boyd
Everyone is in agreement that ChatGPT (and other generative AI tools) will shape the future of work. Yet there is little consensus on exactly how, when, and to what extent this technology will change our world.
Businesses that extract maximum value from ChatGPT will use it as a collaborative tool for everything from brainstorming to technical maintenance.
For individuals, now is the time to pinpoint the skills the future professional will need to thrive in the AI age.
Check out this presentation to understand what ChatGPT is, how it will shape the future of work, and how you can prepare to take advantage.
The document provides career advice for getting into the tech field, including:
- Doing projects and internships in college to build a portfolio.
- Learning about different roles and technologies through industry research.
- Contributing to open source projects to build experience and network.
- Developing a personal brand through a website and social media presence.
- Networking through events, communities, and finding a mentor.
- Practicing interviews through mock interviews and whiteboarding coding questions.
Google's Just Not That Into You: Understanding Core Updates & Search IntentLily Ray
1. Core updates from Google periodically change how its algorithms assess and rank websites and pages. This can impact rankings through shifts in user intent, site quality issues being caught up to, world events influencing queries, and overhauls to search like the E-A-T framework.
2. There are many possible user intents beyond just transactional, navigational and informational. Identifying intent shifts is important during core updates. Sites may need to optimize for new intents through different content types and sections.
3. Responding effectively to core updates requires analyzing "before and after" data to understand changes, identifying new intents or page types, and ensuring content matches appropriate intents across video, images, knowledge graphs and more.
A brief introduction to DataScience with explaining of the concepts, algorithms, machine learning, supervised and unsupervised learning, clustering, statistics, data preprocessing, real-world applications etc.
It's part of a Data Science Corner Campaign where I will be discussing the fundamentals of DataScience, AIML, Statistics etc.
Time Management & Productivity - Best PracticesVit Horky
Here's my presentation on by proven best practices how to manage your work time effectively and how to improve your productivity. It includes practical tips and how to use tools such as Slack, Google Apps, Hubspot, Google Calendar, Gmail and others.
The six step guide to practical project managementMindGenius
The six step guide to practical project management
If you think managing projects is too difficult, think again.
We’ve stripped back project management processes to the
basics – to make it quicker and easier, without sacrificing
the vital ingredients for success.
“If you’re looking for some real-world guidance, then The Six Step Guide to Practical Project Management will help.”
Dr Andrew Makar, Tactical Project Management
Unlocking the Power of ChatGPT and AI in Testing - A Real-World Look, present...Applitools
During this webinar, Anand Bagmar demonstrates how AI tools such as ChatGPT can be applied to various stages of the software development life cycle (SDLC) using an eCommerce application case study. Find the on-demand recording and more info at https://applitools.info/b59
Key takeaways:
• Learn how to use ChatGPT to add AI power to your testing and test automation
• Understand the limitations of the technology and where human expertise is crucial
• Gain insight into different AI-based tools
• Adopt AI-based tools to stay relevant and optimize work for developers and testers
* ChatGPT and OpenAI belong to OpenAI, L.L.C.
1. 1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Menjadi difable (penyandang cacat) ditengah masyarakat yang
menganut paham normalisme atau pemuja kenormalan, tentu menghambat
ruang gerak para difable (penyandang cacat) karena semua sarana umum
didesain khusus untuk orang yang bukan penyandang cacat, sehingga tidak
ada fasilitas bagi difable (penyandang cacat). Kurang dihargai dalam
bermasyarakat adalah sesuatu yang sering terjadi pada lingkungan difable
(penyandang cacat). Pusat rehabilitasi yang diciptakan pun menjadikan
mereka seolah difable (penyandang cacat) berbeda dengan orang lain.
Penyebutan rehabilitasi difable (penyandang cacat) sendiri menunjuk seolah-
olah difable (penyandang cacat) disetarakan dengan para pecandu narkotika
dan obat obatan terlarang, dan dianggap kecacatan sebagai penyakit yang
harus segera diobati. Benarkah menjadi difable (penyandang cacat) setara
dengan digerogoti penyakit? Seseorang yang diciptakan dengan suatu
perbedaan nmungkin tidak membutuhkan rehabilitasi melainkan persamaan
derajat dan pengakuan dari lingkungannya.
Dalam hal aksesibilitas, ketersediaan sarana dan prasarana yang ramah
difable (penyandang cacat) saat ini masih sangat terbatas di Indonesia pada
umumnya, dan Kabupaten Sleman khususnya. Aksesibilitas difable
(pencandang cacat) yang dijanjikan pemerintah dalam Undang-Undang
Nomor 4 Tahun 1997 tentang penyandang cacat pada prakteknya tetap saja
1
2. 2
belum mempermudah akses pergerakan mereka. Beberapa sarana umum yang
dibangun dengan mempertimbangkan difable (penyandang cacat) bahkan pada
pelaksanaannya masih saja menyulitkan mereka.
Menurut Pasal 1 ayat 1 Undang – Undang No 4 Tahun 1997 tentang
Penyandang Cacat menentukan bahwa:
“Penyandang Cacat adalah setiap orang yang mempunyai kelainan
fisik dan/atau mental, yang dapat mengganggu atau merupakan
rintangan dan hambatan baginya untuk melakukan kegiatan secara
selayaknya, yang terdiri dari:penyandang cacat fisik; penyandang cacat
mental; penyandang cacat fisik dan mental”.
Menurut Pasal 1 Konvensi mengenai hak- hak Penyandang cacat dan
Protokol Opsional terhadap Konvensi yang di sahkan dengan Undang-undang
Nomor 19 Tahun 2011.
“ Penyandang cacat termasuk mereka yang memiliki kerusakan fisik,
mental, intelektual, atau sensorik jangka panjang yang dalam
interaksinya dengan bertbagai hambatan dapat merintangi partisipasi
mereka dalam masyarakat secara penuh dan efektif berdasarkan pada
asas kesetaraan.”1
Menurut Pasal 1 ayat 4 Undang–Undang Nomor 4 Tahun 1997 tentang
Penyandang Cacat menentukan bahwa:
“Aksesibilitas merupakan kemudahan yang disediakan bagi
penyandang cacat guna mewujudkan kesamaan kesempatan dalam
segala aspek kehidupan dan penghidupan”.
Menurut Pasal 9 Konvensi mengenai hak- hak Penyandang cacat dan
Protokol Opsional terhadap Konvensi yang di sahkan dengan Undang-undang
Nomor 19 Tahun 2011 mengenai aksesibilitas menentukan bahwa:
“ Dalam rangka memampukan penyandang cacat untuk hidup secara
mandiri dan berpartisipasi penuh dalam segala aspek kehidupan,
1
. Konvensi hak Penyandang cacat. Handicap internasional indonesia ,Yogyakarta, hal 5.
3. 3
Negara – Negara Pihak harus melakukan langkah – langkah yang
diperlukan untuk menjamin akses penyandang cacat terhadap
lingkungan fisik, transportasi, informasi dan komunikasi, termasuk
teknologi dan sistem informasi dan komunikasi, serta fasilitas dan
pelayanan lainya yang terbuka atau disediakan bagi public baik
didaerah perkotaan maupun perkotaan atas dasr kesetaraan dengan
orang – orang lain. Langkah – langkah ,yang didalamnya harus
mencakup identifikasi dan penghapusan semua hambatan dan
penghalang terhadap aksesibilitas antara lain harus berlaku bagi :
a) Banguanan, jalan, transportasi dan fasilitas lainya, baik didalam
dan diluar ruangan, termasuk sekolah, perumahan, fasilitas
kesehatan dan tempat kerja.
b) Informasi, komunikasi dan pelayanan lainya, termasuk pelayanan
elektronik dan pelayanan gawat darurat.2
Aksesibilitas bagi difable (penyandang cacat) dititikberatkan pada
ketersediaan dan kelayakan fasilitas yang ramah difable (penyandang cacat),
dimana perencana adalah subjek perancang yang bertanggung jawab terhadap
aksesibilitas difable (penyandang cacat) sebagai warga Negara yang juga
memiliki hak yang sama dengan warga Negara lain.
Dalam Peraturan Daerah Kabupaten SlemanNomor 11 Tahun 2002
tentang penyediaan fasilitas pada bangunan umum dan liingkungan bagi
difabel, Pasal 4 menentukan bahwa:
“Penyediaan fasilitas dilaksanakan pada sarana dan prasarana umum
yang meliputi penyediaaan fasilitas pada bangunan umum dan
lingkungan,hal ini diperjelas dan pasal 5 yang menyebutkan bahwa
jenis bangunan umum dan lingkungan sebagaimana dimaksud dalam
pasal 4 salah satunya adalah bangunan perkantoran untuk pelayanan
umum. Mengenai pelaksanaaan pembangunan umum dan
lingkunganya harus dilengkapi dengan penyediaan fasilitas bagi
difable (penyandang cacat)”.
2
. Konvensi hak Penyandang cacat. Handicap internasional indonesia ,Yogyakarta, hal 13.
4. 4
Pasal 7 ayat 2 Peraturan Daerah Kabupaten Sleman Nomor 11 Tahun
2002 tentang penyediaan fasilitas pada bangunan umum dan lingkungan bagi
difabel menentukan bahwa:
“Persayaratan teknis penyediaan fasilitas pada bangunan umum dan
lingkungan meliputi persyaratan mengenai ukuran dasar ruang, jalur
pedestrian, jalur pemandu area parkir, pintu, ramp, tanggga, lift, kamar
kecil, pancuran wastafel, telepon, peralatan dan perlengkapan, perabot
rambu”.
Pasal 4 huruf f Konvensi mengenai hak- hak Penyandang cacat dan
Protokol Opsional terhadap Konvensi yang di sahkan dengan Undang-undang
Nomor 19 Tahun 2011 mengenai Kewajiban- kewajiban Umum menentukan
bahwa:
“Untuk melakukan atau memajukan penelitian dan pengembangan
barang-barang, pelayanan jasa, peralatan dan fasilitas-fasilitas yang
dirancang secara universal, sebagaimana didefinisikan dalam pasal 2
dari Konvensi ini, yang mewajibkan adanya adaptasi yang seminimum
mungkin dan biaya serendah mungkin untuk memenuhi kebutuhan
khusus seorang penyandang cacat, untuk memajukan keterdiaan dan
kegunaanya, setra untuk memajukan rancangan universal dalam
pengembangan standar-standar dan panduan-panduan. 3
Pasal 4 huruf h Konvensi mengenai hak- hak Penyandang cacat dan
Protokol Opsional terhadap Konvensi yang di sahkan dengan Undang-undang
Nomor 19 Tahun 2011 mengenai Kewajiban- kewajiban Umum menentukan
bahwa:
“Untuk menyediakan informasi yang dapat diakses oleh penyandang
cacat mengenai alat-alat bantu gerak, peralatan dan tekbologi
pembantu, termasuk teknologi-teknologi baru, serta bentuk-bentuk
perbantuan lainya, pelayanan dan fasilitas pendukung.”
3
. Konvensi hak Penyandang cacat. Handicap internasional indonesia ,Yogyakarta, hal 8.
5. 5
Pelaksanaan penyediaan aksesibilitas yang ramah bagi difable
(penyandang cacat) khususnya di Puskesmas pada kenyataaanya belum sesuai
dengan peraturan yang berlaku, dapat di ambil contoh sebagai berikut:
1. Dalam Artikel yang ditulis oleh Jodhi Yudono Konsep Kampus Yang
Ramah Bagi Difable (penyandang cacat). Penyediaan sarana belajar bagi
difable (penyandang cacat) adalah usaha pertama yang perlu dioptimalkan
realisasinya. Perguruan tinggi perlu lebih awas terhadap kebutuhan
mahasiswa difable (penyandang cacat), hal ini sangat penting terutama
bagi mahasiswa tunanetra yang cenderung lebih membutuhkan alat bantu
yang berbeda dengan mahasiswa difable (penyandang cacat) lainya.
Keberadaan buku teks, diktat dan slide presentasi yang umum digunakan
diberbagai kampus cukup dapat mendukung mahasiswa difable
(penyandang cacat), lainya seperti mahasiswa tunadaksa, tunarungu,
ataupun tunawicara. Namun, bagi para mahasiswa tunanetra, keberadaan
material pembelajaran yang cenderung bersifat visual tersebut tidak cukup
membantu usaha belajar mereka. Untuk dapat membaca dan mengerjakan
tugas, mereka membutuhkan alat-alat khusus seperti reglet dan
stilus,papan bacaan, talking book, taperecorder, bahkan cetak tulisan
berukuran besar optacon untuk mengubah cetak tulisan untuk dapat
dikenali melalui perabaan,serta kurzweil reading meachine yang dapat
menerjemahkan tulisan cetak kedalam bentuk bunyi atau suara.4
2. Dalam artikel yang ditulis oleh Kristya Dwijosusilo berbagai fasilitas
pemerintah provinsi jawa timur yang masih belum ramah dengan para
4
.http://m.kompas.com/news/read/2010/07/28/18330345/konsep kampus yang ramah difable.
6. 6
penyandang cacat. Hal ini terungkap saat beberapa penyandang cacat
merasa kesulitan berhalal-bihalal dengan Gubernur Jawa timur di gedung
Negara Grahadi Surabaya. Wuri Handayani seorang penyandang cacat,
yang hadir dalam acara tersebut menjelaskan bahwa sebagai penyandang
cacat, mereka tidak ingin dipandang dengan iba oileh masyarakat sekitar.
Para penyandang cacat juga bias hidup mandiri, bila ditunjang dengan
fasilitas umum yang ramah bagi penyandang cacat.oleh karena itu
pihaknya berharap Pemerintah provinsi Jawa timur membenahi fasilitas
bagi penyandang cacat tidak kesulitan melakukan berbagai urusan di
kantor Gubernur.5
Puskesmas Sleman merupakan contoh gedung Dinas Pemerintahan
dimana teknis penyediaan fasilitas seharusnya memperhatikan kententuan
yang mengatur tentang penyediaan aksesibilitas bagi difable (penyandang
cacat).namun hal tersebut belum dilaksanakan sesuai peraturan yang berlaku,
hal ini terbukti dengan tidak adanya fasilitas gedung yang ramah bagi difable
(penyandang cacat) yang telah ditentukan oleh Undang-Undang dan Peraturan
Daerah Kabupaten Sleman mengenai aksesibilitas bagi difable (penyandang
cacat).
Dengan pertimbangan hal tersebut maka penelitian dititik fokuskan
pada “Implementasi pemenuhan aksesibilitas bagi difable (penyandang
cacat) di Puskesmas Sleman”
5
www. Surabaya post . co.id dan www. beritajatim. Com 29 september 2009
7. 7
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang masalah maka penulis merumuskan
masalah:
1. Faktor apakah yang menyebabkan tidak terpenuhinya aksesibilitas bagi
difable (penyandang cacat) di Puskesmas Sleman?
2. Upaya apakah yang dilakukan Pemerintah Kabupaten Sleman untuk
memenuhi aksesibilitas bagi difable (penyandang cacat) di Puskesmas
Sleman.
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan penelitian ini adalah
untuk mengetahui dan menganalisis sejauhmana implementasi pemenuhan
aksesibilitas difable (Penyandang cacat) di Puskesmas Sleman.
D. Manfaat Penulisan
Penelitian ini mempunyai dua manfaat, sebagai berikut:
1. Manfaat obyektif
Manfaat obyektif dari penelitian ini adalah bagi perkembangan
ilmu hukum pada umumnya.
2. Manfaaat Subyektif
a. Bagi Dinas Pemerintahan hendaknya lebih memperhatikan
aksesibilitas bagi kaum difable (penyandang cacat).
b. Bagi masyarakat, terutama para difable (penyandang cacat) khusunya
mengenai pemenuhan aksesibilitas bagi difable (penyandang cacat) .
8. 8
c. Bagi penulis, sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan gelar
sarjana hukum.
E. Keaslian Penulisan
Penulisan dengan judul Implementasi Pemenuhan Aksesibilitas Bagi
Difable (Penyandang Cacat) di Puskesmas Sleman merupakan karya asli dan
bukan merupakan duplikasi atau plagiat.
Dalam penelitian ini sudah ada penulius yang meneliti dengan variabel
atau konsep yang sama yaitu mengenai kesempatan kerja bagi penyandang
cacat di perusahaan seperti sebagai berikut :
Marthen YCNKF. Rodriquez (02 05 08159) dari Fakultas Hukum Universitas
Atma Jaya Yogyakarta, dengan judul “Perlindungan Hukum Bagi Penyandang
Cacat untuk memperoleh kesempatan kerja di perusahaan sebagai bentuk
pemenuhan kuota 1% oleh perusahaan untuk mempekerjakan tenaga kerja
penyandang cacat”. Tujuan penelitian adalah sebagai berikut :
Untuk melihat dan mengetahui bagaimana perlindungan hukum bagi
penyandang cacat dalam hal memperoleh kesempatan kerja di perusahaan
Penerbit dan Percetakan Andi Ofset sebagai bentuk pemenuhan kuota 1% oleh
perusahaan untuk mempekerjakan tenaga kerja penyandang cacat dan apa
kendala Perusahaan Penerbit dan Percetakan Andi Ofset dalam memberikan
kesamaan kesempatan bagi para tenaga Kerja Penyandang Cacat.
9. 9
Adapun hasil dari penelitian tersebut adalah sebagai berikut :
1. Perusahaan penerbit dan percetakan Andi Ofset belum dapat memenuhi
kuota 1 % untuk mempekerjakan penyandang cacat.
2. Kendala yang dihadapi Perusahaan Penerbit dan Percetakan Andi Ofset
adalah :
a. Tidak adanya penyandang cacat yang datang untuk mengajukan
lamaran pekerjaan.
b. Perusahaan tidak memiliki aksesibilitas agar dapat menunjang segala
aktifitas tenaga kerja penyandang cacat, antara lain tangga dan toilet.
c. Perusahaan tidak memiliki hubungan kerjasama dengan tempat
rehabilitasi pelatihan yang dapat dijadikan tempat perekrutan tenaga
kerja penyandang cacat.
F. Batasan Konsep
1. Aksesibilitas
Pasal 1 ayat 4 Undang-Undang Nomor Tahun 1997, Aksesibilitas
merupakan kemudahan yang disediakan bagi penyandang cacat guna
mewujudkan kesamaan kesempatan dalam segala aspek kehidupan dan
penghidupan.
2. Difable (penyandang cacat).
Difabel (Different Ability) adalah seseorang yang keadaan fisik atau
sistem biologisnya berbeda dengan orang lain pada umumnya.6
6
http://indonesiaindonesia.com/f/43263-seputar-difabel/
10. 10
Pasal 1 ayat 1 Undang – Undang No 4 Tahun 1997 tentang Penyandang
Cacat menentukan bahwa:
Penyandang Cacat adalah setiap orang yang mempunyai kelainan fisik
dan/atau mental, yang dapat mengganggu atau merupakan rintangan dan
hambatan baginya untuk melakukan kegiatan secara selayaknya, yang
terdiri dari, penyandang cacat fisik, penyandang cacat mental, penyandang
cacat fisik dan mental.
3. Puskesmas
Puskesmas adalah pusat kesehatan masyarakat poliklinik di tingkat
kecamatan tempat rakyat menerima pelayanan kesehatan dan penyuluhan
mengenai keluarga berencana.7
G. Metode Penelitian
1. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang dipergunakan dalam penulisan hukum ini
adalah penelitian hukum empiris. Penelitian hukum empiris adalah
penelitian yang titik fokusnya pada perilaku masyarakat hukum yang
hasilnya berupa fakta sosial.
Penelitian ini dilakukan secara langsung kepada responden secara
langsung dari responden sebagai data utamanya yang di dukung dengan
data sekunder yang terdiri dari bahan hukum primer dan bahan hukum
sekunder.
7
KBBI edisi ke tiga balai pustaka 2001 halaman 991
11. 11
2. Sumber Data
Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari
responden tentang obyek yang diteliti sebagai data utamanya :
a. Bahan hukum primer : berupa peraturan Perundang-undangan yang
tata dengan Tata Cara Pembentukan Peraturan Perundang-undangan
yang berlaku .
b. Bahan hukum sekunder: berupa fakta hukum, doktrin, asas-asas hukum
dan pendapat hukum dalam literatur, jurnal, hasil penelitian, dokumen
surat kabar, internet, dan majalah ilmiah.
1) Bahan hukum primer
Bahan hukum primer terdiri dari norma hukum positif yaitu:
a) Undang–Undang Dasar 1945 yang sudah diamandemen dalam
pasal 28 A.
b) Undang-Undang Dasar 1945 yang sudah diamandemen dalam
Pasal 28 H ayat 2.
c) Undang-Undang Dasar 1945 yang sudah diamandemen dalam
Pasal 28 IAyat 2.
d) Undang-UndangNomor 4 Tahun 1997 Pasal 10 tentang
penyandang cacat.
e) Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak asasi
manusia.
f) Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2009 tentang kesejahteraan
sosial.
12. 12
g) Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 1998 tentang Upaya
Peningkatan Kesejahteraan Sosial Penyandang Cacat.
h) Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2002 tentang Bangunan
Gedung.
i) Undang–Undang Nomor 19 Tahun 2011 tentang Pengesahan
Convention on the right of persons with disabilities (Konvensi
mengenai hak-hak penyandang disabilitas).
j) Peraturan Daerah Kabuapaten Sleman Nomor 11 Tahun 2002
tentang penyediaan fasilitas pada bangunan umum dan
lingkungan bagi difable (penyandang cacat).
2) Bahan hukum sekunder
Bahan hukum sekunder berupa pendapat ahli hukum, buku-
buku, artikel/makalah, website.
a. Lokasi penelitian
Lokasi penelitian ini adalah bertempat di Dinas
Kesehatan, Puskesmas Sleman dan Dinas Pekerjaan Umum
Kabupaten Sleman karena kurangnya pemenuhan aksesibilitas
bagi difable (penyandang cacat) di Puskesmas Sleman dan
Kecamatan Sleman.
b. Responden
Responden adalah subyek yang memberikan jawaban
pertanyaan dalam penelitian. Pada penelitian ini, yang menjadi
responden adalah staf bagian yang bergerak dibidang
13. 13
perlindungan dan pendampingan difable (penyandang cacat)
Kantor Dinas Kesehatan kabupaten sleman, kepala dan staf
bagian fhisiotherapy Kantor Puskesmas Sleman, Kepala bagian
bina marga Dinas Dinas Pekerjaan Umum kabupaten Sleman.
3. Metode Analisis
a. Data primer
Data primer yang diperoleh dari penelitian lapangan dianalisis
dengan menggunakan metode analisis secara deskriptif kualitatif yaitu
suatu metode analisis data yang dilakukan dengan mengolah dan
menganalisis secara sistematis, kemudian disajikan dalam bentuk
uraian kalimat yang logis, selanjutnya untuk memperoleh kesimpulan
yang dimulai dari pernyataan atau fakta-fakta khusus menuju pada
kesimpulan yang bersifat umum kemudian ditarik suatu kesimpulan.
Penelitian hukum empiris dalam penalarannya menggunakan penalaran
induksi yaitu metode penalaran yang ditarik dari peraturan hukum
yang khusus kedalam kesimpulan hukum yang lebih umum. Penelitian
hukum empiris menggunakan data primer yang digunakan sebagai data
utama dan bahan hukum yang menjadi bahan sekunder sebagai
pendukung. Data primer diperoleh menggunakan metode wawancara
sebagai sumber utama.
14. 14
b. Data sekunder
1) Bahan Hukum Primer
Berupa Hukum Positif yang terdiri dari peraturan perundang-
undangan yang terdiri daribahan hukum primer berupa hukum
positif :
a) Deskripsi Hukum Positif
Penelitian ini melakukan deskripsi terhadap isi dan struktur dari
beberapa hukum positif yang berkaitan
Aksesibilitas bagi difable (penyandang cacat) yaitu Undang–
Undang Dasar 1945 yang sudah diamandemen dalam pasal 28
A tentang setiap orang berhak mempertahankan hidup dan
kehidupanya, Undang-Undang Dasar 1945 yang sudah
diamandemen dalam Pasal 28 H ayat 2 tentang berhak
memperoleh perlakuan khusus dan kesempatan untuk
mencapai kesamaan dan keadilan.
Undang-Undang Dasar 1945 yang sudah diamandemen dalam
Pasal 28 I ayat 2 tentang hak-hak setiap orang untuk tidak
mendapat perlakuan diskriminatif.
Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1997 Pasal 10 tentang
penyandang cacat.
Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang hak asasi
manusia.
15. 15
Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2009 tentang kesejahteraan
sosial.
Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 1998 tentang Upaya
Peningkatan Kesejahteraan Sosial Penyandang Cacat.
Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2002 tentang Bangunan
Gedung.
Undang–Undang Nomor 19 Tahun 2011 tentang Pengesahan
Convention on the right of persons with disabilities (Konvensi
mengenai hak-hak penyandang cacat).
Peraturan Daerah Kabuapaten Sleman Nomor 11 Tahun 2002
tentang penyediaan fasilitas pada bangunan umum dan
lingkungan bagi difable (penyandang cacat).
b) Sitematisasi Hukum Positif
Penulis akan melakukan penelitian terhadap hukum postif yang
diambil penulis untuk dilakukan penelitian baik secara vertikal
maupun horisontal. Hasil penelitian penulis akan menunjukkan
apakah peraturan diatas menunjukkan adanya harmonisasi
antara undang-undang No 4 tahun 1997 dengan Peraturan
Daerah Kabupaten Sleman Nomor 11 Tahun 2002 tentang
penyediaan fasilitas pada bangunan umum dan lingkungan bagi
difable (penyandang cacat).
16. 16
c) Analisis Hukum Positif
Hukum Positif yang digunakan dengan hasil yang sudah
diharmonisasi secara vertikal maka penelitian ini tidak
membutuhkan asas-asas berlakunya perundang-undangan.
Hukum positif tersebut dapat langsung disistematisasikan ke
dalam gejala sosial yang ada yaitu
Implementasi pemenuhan aksesibilitas bagi difable
(penyandang cacat) di Puskesmas Sleman.
d) Interpretasi Hukum Positif
Penelitian ini menggunakan interpretasi gramatikal, interpretasi
sistematis, dan interpretasi teleologi. Interpretasi gramatikal
adalah interpretasi penulis dengan mengartikan bagian-bagian
kalimat tertentu menurut bahasa sehari-hari atau bahasa hukum.
Interpretasi sistematis adalah interpretasi yang dilakukan
penulis dengan mendasarkan sistem aturan, mengartikan suatu
ketentuan hukum. Sedangkan interpretasi teleologi yang
dilakukan penulis dengan mengamati tujuan dibuatnya suatu
peraturan.
e) Menilai Hukum Positif
Peraturan perundang-undangan yang ada akan mendukung
penelitian ini dengan menilai implementasi pemenuhan
aksesibilitas bagi difable (penyandang cacat) di Puskesmas
Sleman.
17. 17
2) Bahan Hukum Sekunder
Berupa pendapat ahli hukum, jurnal- jurnal, artikel, atau website,
yang dapat memberikan pengertian terhadap penelitian. Dalam
pengertian tersebut dicari adanya persamaan atau perbedaan
pendapat yang berguna untuk membantu dalam mendapatkan
pengertian hukum.