SlideShare a Scribd company logo
1 of 59
Dasar Mesin 
Teknik Sepeda Motor (021) 
Memahami Dasar-dasar Mesin 
(DKK – 1)
Tujuan Pembelajaran 
Siswa dapat menjelaskan dasar ilmu statika dan 
tegangan 
Siswa dapat menerangkan komponen/elemen 
mesin 
Siswa dapat menerangkan material dan 
kemampuan proses 
2 Teknologi dan Rekayasa
Ilmu Statika Dan Tegangan 
3 Teknologi dan Rekayasa
Definisi 
Ilmu statika mempelajari tentang 
kekuatan material berdasarkan kombinasi 
tegangan dan regangan baik dua dimensi 
maupun tiga dimensi 
Dalam material tidak lepas dari tegangan 
dan regangan, karena dari dua hal 
tersebut dapat dicari kekuatan dari bahan, 
seperti kekuatan tarik, bending dan puntir. 
4 Teknologi dan Rekayasa
Tegangan Tarik & Tekan 
kekuatan tarik tidak lepas dari tegangan 
dan regangan. Kedua sifat ini diukur saat 
melakukan uji tarik atau tekan 
Dalam tarik, regangan adalah pertambahan 
panjang dari material, sedangkan dalam 
tekan adalah pemendekkan dari bahan yang 
ditekan 
5 Teknologi dan Rekayasa
Tegangan Tarik & Tekan 
Tegangan 
Regangan 
6 Teknologi dan Rekayasa
Tegangan Tarik & Tekan 
Hasil dari tegangan dan regangan jika 
dibagikan akan menghasilkan sebuah 
Modulus Young (E). Mudulus Young ini 
hanya berlaku pada daerah elastis dari 
sifat bahan. 
7 Teknologi dan Rekayasa
Tegangan Tarik & Tekan 
Profil tegangan dan regangan 
8 Teknologi dan Rekayasa
Rasio Poison 
Akibat dari gaya tarik yang terjadi adalah 
pengurangan diameter seperti terlihat dalam 
gambar 
9 Teknologi dan Rekayasa
Tegangan Geser 
Pergeseran terjadi akibat adanya gaya yang 
menggeser benda sehingga terjadi tegangan dan 
regangan geser. Tegangan dan regangan geser 
dapat dihitung dengan menggunakan persamaan di 
bawah ini: 
10 Teknologi dan Rekayasa
Tegangan Bending 
Suatu kontruksi dari bahan tidak lepas dari beban atau 
gaya yang menekan tidak pada titik pusat sehingga 
terjadi bending. Akibat dari gaya ini terjadi tegangan 
bending yang dapat dihitung seperti di bawah ini: 
M = Momen bending 
I = Momen kedua dari area 
Y = Jarak titik pusat dari titik beban 
11 Teknologi dan Rekayasa
Tegangan Maksimum 
12 Teknologi dan Rekayasa
Torsi 
Batang yang digunakan sebagai penghubung 
yang berputar akan terjadi momen puntir 
yang juga disebut Torsi. 
Untuk batang ini ada yang menggunakan 
batang pejal dan batang berlubang, 
keduanya mempunyai kelebihan dan 
kelemahan masing-masing. 
13 Teknologi dan Rekayasa
Batang Pejal 
Pada batang pejal perhitungan kapasitas daya 
yang diterima dapat dihitung sebagai berikut: 
Maksimum tegangan geser 
Dengan D = diameter, T = torsi 
Kapasitas torsi 
14 Teknologi dan Rekayasa
Batang Pejal 
Kapasitas daya 
dengan N = jumlah putaran per detik 
Sudut putaran 
Dengan G = shear modulus, L = panjang 
15 Teknologi dan Rekayasa
Batang Berlubang 
Batang pejal mempunyai kelemahan beban 
lenturnya yang lebih kecil. Untuk 
mengatasinya dapat dipakai batang 
berlubang. 
Batang berlubang ini dapat memakai bahan 
yang lebih sedikit, tetapi kelemahan dari 
batang ini adalah lebih kaku dari batang 
pejal, sehingga lebih mudah patah. 
16 Teknologi dan Rekayasa
Batang Berlubang 
Perhitungan untuk mengetahui beban maksimum 
dapat dipakai persamaan di bawah ini: 
Dengan, D = diameter luar, d = diameter dalam 
17 Teknologi dan Rekayasa
Elemen Mesin 
18 Teknologi dan Rekayasa
Rem 
Rem adalah Mekanisme yang berfungsi 
untuk memperlambat atau menghentikan 
laju kendaraan. 
19 Teknologi dan Rekayasa
Roda Gigi 
Roda gigi adalah elemen mesin berbentuk 
gigi yang berfungsi sebagai tramsmisi 
gerak putar dan daya dari komponen 
mesin satu ke lainnya. 
Efisiensinya mendekati 98% sehingga roda 
gigi banyak dipakai untuk membuat 
transmisi motor penggerak ke poros yang 
digerakan. 
20 Teknologi dan Rekayasa
Klasifikasi Roda Gigi 
Roda Gigi Spur 
21 Teknologi dan Rekayasa
Klasifikasi Roda Gigi 
Roda Gigi Helik 
22 Teknologi dan Rekayasa
Klasifikasi Roda Gigi 
Roda gigi dobel helik 
23 Teknologi dan Rekayasa
Klasifikasi Roda Gigi 
Roda Gigi Bevel 
24 Teknologi dan Rekayasa
Klasifikasi Roda Gigi 
Roda Gigi Cacing 
25 Teknologi dan Rekayasa
Bantalan 
Bantalan adalah piranti untuk memegang 
antara benda yang berputar dengan benda 
yang tidak bergerak (rangka) agar 
gesekan yang terjadi lebih halus tanpa 
mengeluarkan suara. 
26 Teknologi dan Rekayasa
Bantalan 
Bantalan Bola 
27 Teknologi dan Rekayasa
Bantalan 
Bantalan Rol 
28 Teknologi dan Rekayasa
Bantalan 
Bantalan Jarum 
29 Teknologi dan Rekayasa
Bantalan 
Bantalan Rol Taper 
30 Teknologi dan Rekayasa
Pegas 
Pegas adalah elemen mesin yang 
berfungsi untuk mengontrol gerakan 
dengan cara menahan, meredam getaran, 
menghaluskan tumbukan dan model 
pengontrolan gerakan lainnya. 
Secara sederhana dapat dikatakan bahwa 
pegas adalah media penyimpan energi 
untuk pengontrolan gerakan. 
31 Teknologi dan Rekayasa
Pegas Helik Tekan 
Pegas 
32 Teknologi dan Rekayasa
Pegas Helik Torsi 
Pegas 
33 Teknologi dan Rekayasa
Helik Conical 
Pegas 
34 Teknologi dan Rekayasa
Pegas Daun 
Pegas 
35 Teknologi dan Rekayasa
Poros 
Poros berfungsi sebagai batang penghubung antar 
komponen mesin sekaligus memberikan energi yang 
dimiliki. 
Poros dengan pin pengunci untuk mematikan gerakan relatif 
komponen lain dengan poros. 
36 Teknologi dan Rekayasa
Poros 
Poros dengan splin untuk mematikan gerakan relatif 
komponen laindengan poros 
37 Teknologi dan Rekayasa
Poros 
Kopling poros untuk menghubungkan poros satu dengan 
lainnya dengan hubungan kaku 
38 Teknologi dan Rekayasa
Transmissi 
Transmisi merupakan komponen mesin yang 
penting untuk menghubungkan antara mesin 
penggerak dengan yang digerakan. 
Fungsi pemasangan transmisi tersebut adalah 
untuk meneruskan putaran dan daya mesin. 
Disamping fungsi tersebut, transmisi sebagai 
pengontrol putaran sehingga kendaran 
bermotor dapat dijalankan dengan mudah pada 
variasi kecepatan. 
39 Teknologi dan Rekayasa
Transmissi 
Konstruksi Dasar 
40 Teknologi dan Rekayasa
Transmissi 
Jenis Penggerak Roda Gigi 
41 Teknologi dan Rekayasa
Transmissi 
Jenis Penggerak Rantai 
42 Teknologi dan Rekayasa
Transmissi 
Jenis Penggerak Sabuk 
43 Teknologi dan Rekayasa
Material dan Kemampuan Proses 
44 Teknologi dan Rekayasa
Definisi 
Secara garis besar material atau bahan 
dibedakan menjadi dua, yaitu bahan 
logam (metal) dan non logam. Bahan 
logam dibedakan lagi mejadi logam besi 
(ferro) dan bukan besi (non ferro). 
Termasuk logam ferro adalah besi cor, 
baja karbon, baja paduan, dan baja 
stainless. 
45 Teknologi dan Rekayasa
Besi Cor 
Besi cor merupakan paduan dari besi dan karbon 
sehingga suhu cair pada kisaran 1200O C. 
46 Teknologi dan Rekayasa
Besi Abu-abu 
Besi Cor 
Dinamakan besi abu-abu karena warnanya yang abu-abu. 
Besi ini mempunyai kandungan 1,5-4,3% karbon dan 0,3- 
5% silikon ditambah manganese, belerang (sulphur) dan 
phosphorus. 
Bahan ini getas dengan kekuatan tarik rendah tetapi mudah 
untuk dicor. Hal ini disebabkan tingginya kadar carbon pada 
besi cor kelabu, tetapi kadar karbon tinggi membentuk 
serpihan yang dapat menahan redaman getaran dengan 
baik. 
47 Teknologi dan Rekayasa
Besi Paduan 
Besi Cor 
Besi paduan adalah besi yang dicampur dengan 
paduan nikel, kromium, molydenum, vanadium, 
coopper dan zirconium. 
Paduan ini gunanya untuk mendapatkan besi 
yang kuat, keras, tahan aus, tahan panas, tahan 
karat, mampu mesin dan mampu disambung 
dengan bahan lain. 
48 Teknologi dan Rekayasa
Baja Karbon 
Baja karbon sering digunakan dalam konstruksi 
baik untuk bangunan ataupun alat-alat permesinan. 
Baja ini paduan dari besi dan karbon dengan 
beberapa elemen seperti manganese, silikon, 
sulphur, phosphorus, nikel dan kromium. 
49 Teknologi dan Rekayasa
Baja Karbon 
Baja karbon mempunyai sifat yang unik dan dibagi 
tiga klasifikasi yaitu 
1. Baja karbon rendah (0,05-0,3%C) dengan 
keuletan (ductility) yang tinggi dan mudah dibentuk 
2. Baja karbon sedang (0,3-0,6%C) dengan 
perlakuan panas mempunyai kekuatan dan 
kekerasan lebih baik tetapi rentan terhadap keuletan 
(ductility) 
3. Baja karbon tinggi (>0,6%) dengan kekerasan dan 
kekuatan tinggi, digunakan untuk alat, cetakan, 
pegas dan lain-lain. 
50 Teknologi dan Rekayasa
Baja Paduan 
Berbeda dengan baja karbon, baja ini mempunyai 
proporsi paduan yang tinggi terhadap elemen 
paduannya. Bahan yang sering digunakan dalam baja 
paduan adalah: 
1. Aluminium 
Bahan ini membuat tahan oksidasi sehingga tahan 
dari serangan karat tetapi mengurangi kekuatan dari 
bahan. Persentase pengguanaan 0-2%. 
51 Teknologi dan Rekayasa
2. Chrom 
Baja Paduan 
Pada penggunaan 0,3-4%, memperbaiki ketahanan aus, 
oksidasi, hambatan skala, kekuatan dan kekerasan. 
Peningkatan kekuatan pada temperatur tinggi tetapi 
kehilangan keuletan (ductility). 
3. Cobalt 
Bahan ini memperbaiki kekerasan dan hambatan skala 
juga memperbaiki sifat potong untuk baja alat dengan 8- 
10%. Bersama kromium, cobalt memberikan baja paduan 
tinggi pada temperatur tinggi. 
52 Teknologi dan Rekayasa
Baja Paduan 
4. Tembaga (Copper) 
Pada tipikal range 0,2-0,5% memberikan tahan korosi dan 
kekuatan yield pada baja paduan. 
5. Timah (Lead) 
Di atas 0,25% digunakan untuk meningkatkan mampu mesin 
pada baja karbon. 
6. Mangan 
Pada range 0,3-2% mengurangi kerapuhan sulphur. 
Persentase 1-2% memperbaiki kekuatan dan kelenturan dan 
sifat non magnetis hingga 5%. 
53 Teknologi dan Rekayasa
Baja Paduan 
7. Molydenum 
Pada penggunaan 0,3-5% meningkatkan kekuatan 
temperatur tinggi, hambatan retak, dan kekerasan. 
8. Nikel 
Pada range 0,3-5% meningkatkan kekuatan, 
kelenturan dan kekerasan tanpa aspek keuletan. 
Pada proporsi yang tinggi memperbaiki tahan korosi. 
9. Silikon 
Dengan penggunaan range 0,2-3% memperbaiki 
kekuatan dan kekerasan tetapi mengurangi keuletan. 
Silikon bahan yang mudah teroksidasi (berkarat). 
54 Teknologi dan Rekayasa
Baja Paduan 
10. Sulphur (Belerang) 
Di atas 0,5% meningkatkan mampu mesin tetapi mengurangi 
keuletan dan mampu las. 
11. Titanium 
Pada proporsi 0,3-0,75% meningkatan kekuatan dan kekerasan pada 
baja maraging. 
12. Tungsten 
Bahan ini memberikan kekerasan tinggi dan kelenturan pada temperatur 
tinggi. 
13. Vanadium 
Bahan ini memperbaiki sifat kekerasan dan jika dikombinasikan dengan 
karbon dapat tahan aus. 
55 Teknologi dan Rekayasa
Baja Stainless 
Baja Stainless adalah baja karbon dengan campuran kromium 
10% sehingga tahan terhadap karat. 
Untuk logam non ferro antara lain aluminium, tembaga, seng, 
timah, titanium, perak, timah, dan lain-lain. Ada yang dalam 
bentuk logam murni dan ada yang campuran atau paduan. 
Contoh logam non ferro paduan adalah perunggu (paduan 
tembaga dengan timah) dan kuningan (paduan tembaga 
dengan seng). 
Oleh karena itu penggunaan logam tersebut juga disesuaikan 
dengan sifat-sifat yang dimiliki masing - masing jenis logam. 
56 Teknologi dan Rekayasa
Material Non Logam 
Plastik 
Plastik adalah bahan berdasar polimer. Plastik ada dua 
macam, yaitu termoplastik polimer yang apabila dipanaskan 
akan meleleh dan dapat dicetak kembali, sedangkan termoset 
polimer adalah plastik yang apabila dipanaskan akan menjadi 
abu. 
Komposit 
Komposit adalah bahan yang terbuat dari resin dan matrik, 
resin sebagai pengikat biasanya plastik, dan matrik adalah 
penguat yang berbentuk serat yang diatur. 
57 Teknologi dan Rekayasa
Material Non Logam 
Keramik 
Keramik adalah bahan yang pembuatannya menggunakan 
powder teknologi. Hal ini dilakukan karena titik lebur dari 
keramik tinggi sekali (diatas 2000OC) sehingga untuk 
menyatukan dipanaskan hingga suhu sekitar 1200 sampai 
kulit dari butiran serbuk meleleh dan disatukan dengan 
butiran yang lain. 
58 Teknologi dan Rekayasa
59 Teknologi dan Rekayasa

More Related Content

Similar to 1 -dasar_mesin

pengetahuan material jack.pptx
pengetahuan material jack.pptxpengetahuan material jack.pptx
pengetahuan material jack.pptximandarajat
 
Alat angkat presentasi
Alat angkat presentasiAlat angkat presentasi
Alat angkat presentasiHunain Irianto
 
Laporan k3 l_fix_1 (1)
Laporan k3 l_fix_1 (1)Laporan k3 l_fix_1 (1)
Laporan k3 l_fix_1 (1)Riansunandar2
 
Handout mesin pengangkat
Handout mesin pengangkatHandout mesin pengangkat
Handout mesin pengangkatAlen Pepa
 
Makalah paduan cr D4 Mesin ITS
Makalah paduan cr D4 Mesin ITSMakalah paduan cr D4 Mesin ITS
Makalah paduan cr D4 Mesin ITSAndhanaAdhyaksa
 
laporan Mikro Sasmito.docx
laporan Mikro Sasmito.docxlaporan Mikro Sasmito.docx
laporan Mikro Sasmito.docxSasKba
 
konstruksi bahan bangunan : baja
konstruksi bahan bangunan : bajakonstruksi bahan bangunan : baja
konstruksi bahan bangunan : bajanabila amalia
 
Handout mesin pengangkat 4
Handout mesin pengangkat 4Handout mesin pengangkat 4
Handout mesin pengangkat 4serasipohan
 
member,+Jurnal+Power+Plant+Vol+4.2-5+Halim.pdf
member,+Jurnal+Power+Plant+Vol+4.2-5+Halim.pdfmember,+Jurnal+Power+Plant+Vol+4.2-5+Halim.pdf
member,+Jurnal+Power+Plant+Vol+4.2-5+Halim.pdfLukmanulHakim157577
 
Mengenal karakteristik dan aplikasi corten steel
Mengenal karakteristik dan aplikasi corten steelMengenal karakteristik dan aplikasi corten steel
Mengenal karakteristik dan aplikasi corten steelSteelindo Persada
 
Perbedaan menggunakan sambungan_baut_dan
Perbedaan menggunakan sambungan_baut_danPerbedaan menggunakan sambungan_baut_dan
Perbedaan menggunakan sambungan_baut_danM Agus Saparudin
 
Bab 1 bahan pada pengecoran logam
Bab 1 bahan pada pengecoran logamBab 1 bahan pada pengecoran logam
Bab 1 bahan pada pengecoran logamyudhi prasetyo
 
Analisis Perpatahan Getas (Cleavage Fracture Of Analysis) Dengan Metode Studi...
Analisis Perpatahan Getas (Cleavage Fracture Of Analysis) Dengan Metode Studi...Analisis Perpatahan Getas (Cleavage Fracture Of Analysis) Dengan Metode Studi...
Analisis Perpatahan Getas (Cleavage Fracture Of Analysis) Dengan Metode Studi...Adolvin Mahadiputra
 
Material teknik
Material teknikMaterial teknik
Material teknikVJ Asenk
 
(Kelompok 2) geologi dan master plan pembangunan kereta peluru
(Kelompok 2) geologi dan master plan pembangunan kereta peluru  (Kelompok 2) geologi dan master plan pembangunan kereta peluru
(Kelompok 2) geologi dan master plan pembangunan kereta peluru Alam F. Kusuma
 
Standar_Nasional_Indonesia_Spesifikasi_b.pdf
Standar_Nasional_Indonesia_Spesifikasi_b.pdfStandar_Nasional_Indonesia_Spesifikasi_b.pdf
Standar_Nasional_Indonesia_Spesifikasi_b.pdfalexjoe18
 
Makalah teknologi transformator
Makalah teknologi transformatorMakalah teknologi transformator
Makalah teknologi transformatorHastih Leo
 

Similar to 1 -dasar_mesin (20)

pengetahuan material jack.pptx
pengetahuan material jack.pptxpengetahuan material jack.pptx
pengetahuan material jack.pptx
 
Alat angkat presentasi
Alat angkat presentasiAlat angkat presentasi
Alat angkat presentasi
 
Laporan k3 l_fix_1 (1)
Laporan k3 l_fix_1 (1)Laporan k3 l_fix_1 (1)
Laporan k3 l_fix_1 (1)
 
Handout mesin pengangkat
Handout mesin pengangkatHandout mesin pengangkat
Handout mesin pengangkat
 
Makalah paduan cr D4 Mesin ITS
Makalah paduan cr D4 Mesin ITSMakalah paduan cr D4 Mesin ITS
Makalah paduan cr D4 Mesin ITS
 
laporan Mikro Sasmito.docx
laporan Mikro Sasmito.docxlaporan Mikro Sasmito.docx
laporan Mikro Sasmito.docx
 
konstruksi bahan bangunan : baja
konstruksi bahan bangunan : bajakonstruksi bahan bangunan : baja
konstruksi bahan bangunan : baja
 
Handout mesin pengangkat 4
Handout mesin pengangkat 4Handout mesin pengangkat 4
Handout mesin pengangkat 4
 
member,+Jurnal+Power+Plant+Vol+4.2-5+Halim.pdf
member,+Jurnal+Power+Plant+Vol+4.2-5+Halim.pdfmember,+Jurnal+Power+Plant+Vol+4.2-5+Halim.pdf
member,+Jurnal+Power+Plant+Vol+4.2-5+Halim.pdf
 
Mengenal karakteristik dan aplikasi corten steel
Mengenal karakteristik dan aplikasi corten steelMengenal karakteristik dan aplikasi corten steel
Mengenal karakteristik dan aplikasi corten steel
 
Perbedaan menggunakan sambungan_baut_dan
Perbedaan menggunakan sambungan_baut_danPerbedaan menggunakan sambungan_baut_dan
Perbedaan menggunakan sambungan_baut_dan
 
Baja - Besi Tuang - Al
Baja - Besi Tuang - AlBaja - Besi Tuang - Al
Baja - Besi Tuang - Al
 
Bab 1 bahan pada pengecoran logam
Bab 1 bahan pada pengecoran logamBab 1 bahan pada pengecoran logam
Bab 1 bahan pada pengecoran logam
 
9782 19469-1-sm 2
9782 19469-1-sm 29782 19469-1-sm 2
9782 19469-1-sm 2
 
Teknologi bahan 1
Teknologi bahan 1Teknologi bahan 1
Teknologi bahan 1
 
Analisis Perpatahan Getas (Cleavage Fracture Of Analysis) Dengan Metode Studi...
Analisis Perpatahan Getas (Cleavage Fracture Of Analysis) Dengan Metode Studi...Analisis Perpatahan Getas (Cleavage Fracture Of Analysis) Dengan Metode Studi...
Analisis Perpatahan Getas (Cleavage Fracture Of Analysis) Dengan Metode Studi...
 
Material teknik
Material teknikMaterial teknik
Material teknik
 
(Kelompok 2) geologi dan master plan pembangunan kereta peluru
(Kelompok 2) geologi dan master plan pembangunan kereta peluru  (Kelompok 2) geologi dan master plan pembangunan kereta peluru
(Kelompok 2) geologi dan master plan pembangunan kereta peluru
 
Standar_Nasional_Indonesia_Spesifikasi_b.pdf
Standar_Nasional_Indonesia_Spesifikasi_b.pdfStandar_Nasional_Indonesia_Spesifikasi_b.pdf
Standar_Nasional_Indonesia_Spesifikasi_b.pdf
 
Makalah teknologi transformator
Makalah teknologi transformatorMakalah teknologi transformator
Makalah teknologi transformator
 

1 -dasar_mesin

  • 1. Dasar Mesin Teknik Sepeda Motor (021) Memahami Dasar-dasar Mesin (DKK – 1)
  • 2. Tujuan Pembelajaran Siswa dapat menjelaskan dasar ilmu statika dan tegangan Siswa dapat menerangkan komponen/elemen mesin Siswa dapat menerangkan material dan kemampuan proses 2 Teknologi dan Rekayasa
  • 3. Ilmu Statika Dan Tegangan 3 Teknologi dan Rekayasa
  • 4. Definisi Ilmu statika mempelajari tentang kekuatan material berdasarkan kombinasi tegangan dan regangan baik dua dimensi maupun tiga dimensi Dalam material tidak lepas dari tegangan dan regangan, karena dari dua hal tersebut dapat dicari kekuatan dari bahan, seperti kekuatan tarik, bending dan puntir. 4 Teknologi dan Rekayasa
  • 5. Tegangan Tarik & Tekan kekuatan tarik tidak lepas dari tegangan dan regangan. Kedua sifat ini diukur saat melakukan uji tarik atau tekan Dalam tarik, regangan adalah pertambahan panjang dari material, sedangkan dalam tekan adalah pemendekkan dari bahan yang ditekan 5 Teknologi dan Rekayasa
  • 6. Tegangan Tarik & Tekan Tegangan Regangan 6 Teknologi dan Rekayasa
  • 7. Tegangan Tarik & Tekan Hasil dari tegangan dan regangan jika dibagikan akan menghasilkan sebuah Modulus Young (E). Mudulus Young ini hanya berlaku pada daerah elastis dari sifat bahan. 7 Teknologi dan Rekayasa
  • 8. Tegangan Tarik & Tekan Profil tegangan dan regangan 8 Teknologi dan Rekayasa
  • 9. Rasio Poison Akibat dari gaya tarik yang terjadi adalah pengurangan diameter seperti terlihat dalam gambar 9 Teknologi dan Rekayasa
  • 10. Tegangan Geser Pergeseran terjadi akibat adanya gaya yang menggeser benda sehingga terjadi tegangan dan regangan geser. Tegangan dan regangan geser dapat dihitung dengan menggunakan persamaan di bawah ini: 10 Teknologi dan Rekayasa
  • 11. Tegangan Bending Suatu kontruksi dari bahan tidak lepas dari beban atau gaya yang menekan tidak pada titik pusat sehingga terjadi bending. Akibat dari gaya ini terjadi tegangan bending yang dapat dihitung seperti di bawah ini: M = Momen bending I = Momen kedua dari area Y = Jarak titik pusat dari titik beban 11 Teknologi dan Rekayasa
  • 12. Tegangan Maksimum 12 Teknologi dan Rekayasa
  • 13. Torsi Batang yang digunakan sebagai penghubung yang berputar akan terjadi momen puntir yang juga disebut Torsi. Untuk batang ini ada yang menggunakan batang pejal dan batang berlubang, keduanya mempunyai kelebihan dan kelemahan masing-masing. 13 Teknologi dan Rekayasa
  • 14. Batang Pejal Pada batang pejal perhitungan kapasitas daya yang diterima dapat dihitung sebagai berikut: Maksimum tegangan geser Dengan D = diameter, T = torsi Kapasitas torsi 14 Teknologi dan Rekayasa
  • 15. Batang Pejal Kapasitas daya dengan N = jumlah putaran per detik Sudut putaran Dengan G = shear modulus, L = panjang 15 Teknologi dan Rekayasa
  • 16. Batang Berlubang Batang pejal mempunyai kelemahan beban lenturnya yang lebih kecil. Untuk mengatasinya dapat dipakai batang berlubang. Batang berlubang ini dapat memakai bahan yang lebih sedikit, tetapi kelemahan dari batang ini adalah lebih kaku dari batang pejal, sehingga lebih mudah patah. 16 Teknologi dan Rekayasa
  • 17. Batang Berlubang Perhitungan untuk mengetahui beban maksimum dapat dipakai persamaan di bawah ini: Dengan, D = diameter luar, d = diameter dalam 17 Teknologi dan Rekayasa
  • 18. Elemen Mesin 18 Teknologi dan Rekayasa
  • 19. Rem Rem adalah Mekanisme yang berfungsi untuk memperlambat atau menghentikan laju kendaraan. 19 Teknologi dan Rekayasa
  • 20. Roda Gigi Roda gigi adalah elemen mesin berbentuk gigi yang berfungsi sebagai tramsmisi gerak putar dan daya dari komponen mesin satu ke lainnya. Efisiensinya mendekati 98% sehingga roda gigi banyak dipakai untuk membuat transmisi motor penggerak ke poros yang digerakan. 20 Teknologi dan Rekayasa
  • 21. Klasifikasi Roda Gigi Roda Gigi Spur 21 Teknologi dan Rekayasa
  • 22. Klasifikasi Roda Gigi Roda Gigi Helik 22 Teknologi dan Rekayasa
  • 23. Klasifikasi Roda Gigi Roda gigi dobel helik 23 Teknologi dan Rekayasa
  • 24. Klasifikasi Roda Gigi Roda Gigi Bevel 24 Teknologi dan Rekayasa
  • 25. Klasifikasi Roda Gigi Roda Gigi Cacing 25 Teknologi dan Rekayasa
  • 26. Bantalan Bantalan adalah piranti untuk memegang antara benda yang berputar dengan benda yang tidak bergerak (rangka) agar gesekan yang terjadi lebih halus tanpa mengeluarkan suara. 26 Teknologi dan Rekayasa
  • 27. Bantalan Bantalan Bola 27 Teknologi dan Rekayasa
  • 28. Bantalan Bantalan Rol 28 Teknologi dan Rekayasa
  • 29. Bantalan Bantalan Jarum 29 Teknologi dan Rekayasa
  • 30. Bantalan Bantalan Rol Taper 30 Teknologi dan Rekayasa
  • 31. Pegas Pegas adalah elemen mesin yang berfungsi untuk mengontrol gerakan dengan cara menahan, meredam getaran, menghaluskan tumbukan dan model pengontrolan gerakan lainnya. Secara sederhana dapat dikatakan bahwa pegas adalah media penyimpan energi untuk pengontrolan gerakan. 31 Teknologi dan Rekayasa
  • 32. Pegas Helik Tekan Pegas 32 Teknologi dan Rekayasa
  • 33. Pegas Helik Torsi Pegas 33 Teknologi dan Rekayasa
  • 34. Helik Conical Pegas 34 Teknologi dan Rekayasa
  • 35. Pegas Daun Pegas 35 Teknologi dan Rekayasa
  • 36. Poros Poros berfungsi sebagai batang penghubung antar komponen mesin sekaligus memberikan energi yang dimiliki. Poros dengan pin pengunci untuk mematikan gerakan relatif komponen lain dengan poros. 36 Teknologi dan Rekayasa
  • 37. Poros Poros dengan splin untuk mematikan gerakan relatif komponen laindengan poros 37 Teknologi dan Rekayasa
  • 38. Poros Kopling poros untuk menghubungkan poros satu dengan lainnya dengan hubungan kaku 38 Teknologi dan Rekayasa
  • 39. Transmissi Transmisi merupakan komponen mesin yang penting untuk menghubungkan antara mesin penggerak dengan yang digerakan. Fungsi pemasangan transmisi tersebut adalah untuk meneruskan putaran dan daya mesin. Disamping fungsi tersebut, transmisi sebagai pengontrol putaran sehingga kendaran bermotor dapat dijalankan dengan mudah pada variasi kecepatan. 39 Teknologi dan Rekayasa
  • 40. Transmissi Konstruksi Dasar 40 Teknologi dan Rekayasa
  • 41. Transmissi Jenis Penggerak Roda Gigi 41 Teknologi dan Rekayasa
  • 42. Transmissi Jenis Penggerak Rantai 42 Teknologi dan Rekayasa
  • 43. Transmissi Jenis Penggerak Sabuk 43 Teknologi dan Rekayasa
  • 44. Material dan Kemampuan Proses 44 Teknologi dan Rekayasa
  • 45. Definisi Secara garis besar material atau bahan dibedakan menjadi dua, yaitu bahan logam (metal) dan non logam. Bahan logam dibedakan lagi mejadi logam besi (ferro) dan bukan besi (non ferro). Termasuk logam ferro adalah besi cor, baja karbon, baja paduan, dan baja stainless. 45 Teknologi dan Rekayasa
  • 46. Besi Cor Besi cor merupakan paduan dari besi dan karbon sehingga suhu cair pada kisaran 1200O C. 46 Teknologi dan Rekayasa
  • 47. Besi Abu-abu Besi Cor Dinamakan besi abu-abu karena warnanya yang abu-abu. Besi ini mempunyai kandungan 1,5-4,3% karbon dan 0,3- 5% silikon ditambah manganese, belerang (sulphur) dan phosphorus. Bahan ini getas dengan kekuatan tarik rendah tetapi mudah untuk dicor. Hal ini disebabkan tingginya kadar carbon pada besi cor kelabu, tetapi kadar karbon tinggi membentuk serpihan yang dapat menahan redaman getaran dengan baik. 47 Teknologi dan Rekayasa
  • 48. Besi Paduan Besi Cor Besi paduan adalah besi yang dicampur dengan paduan nikel, kromium, molydenum, vanadium, coopper dan zirconium. Paduan ini gunanya untuk mendapatkan besi yang kuat, keras, tahan aus, tahan panas, tahan karat, mampu mesin dan mampu disambung dengan bahan lain. 48 Teknologi dan Rekayasa
  • 49. Baja Karbon Baja karbon sering digunakan dalam konstruksi baik untuk bangunan ataupun alat-alat permesinan. Baja ini paduan dari besi dan karbon dengan beberapa elemen seperti manganese, silikon, sulphur, phosphorus, nikel dan kromium. 49 Teknologi dan Rekayasa
  • 50. Baja Karbon Baja karbon mempunyai sifat yang unik dan dibagi tiga klasifikasi yaitu 1. Baja karbon rendah (0,05-0,3%C) dengan keuletan (ductility) yang tinggi dan mudah dibentuk 2. Baja karbon sedang (0,3-0,6%C) dengan perlakuan panas mempunyai kekuatan dan kekerasan lebih baik tetapi rentan terhadap keuletan (ductility) 3. Baja karbon tinggi (>0,6%) dengan kekerasan dan kekuatan tinggi, digunakan untuk alat, cetakan, pegas dan lain-lain. 50 Teknologi dan Rekayasa
  • 51. Baja Paduan Berbeda dengan baja karbon, baja ini mempunyai proporsi paduan yang tinggi terhadap elemen paduannya. Bahan yang sering digunakan dalam baja paduan adalah: 1. Aluminium Bahan ini membuat tahan oksidasi sehingga tahan dari serangan karat tetapi mengurangi kekuatan dari bahan. Persentase pengguanaan 0-2%. 51 Teknologi dan Rekayasa
  • 52. 2. Chrom Baja Paduan Pada penggunaan 0,3-4%, memperbaiki ketahanan aus, oksidasi, hambatan skala, kekuatan dan kekerasan. Peningkatan kekuatan pada temperatur tinggi tetapi kehilangan keuletan (ductility). 3. Cobalt Bahan ini memperbaiki kekerasan dan hambatan skala juga memperbaiki sifat potong untuk baja alat dengan 8- 10%. Bersama kromium, cobalt memberikan baja paduan tinggi pada temperatur tinggi. 52 Teknologi dan Rekayasa
  • 53. Baja Paduan 4. Tembaga (Copper) Pada tipikal range 0,2-0,5% memberikan tahan korosi dan kekuatan yield pada baja paduan. 5. Timah (Lead) Di atas 0,25% digunakan untuk meningkatkan mampu mesin pada baja karbon. 6. Mangan Pada range 0,3-2% mengurangi kerapuhan sulphur. Persentase 1-2% memperbaiki kekuatan dan kelenturan dan sifat non magnetis hingga 5%. 53 Teknologi dan Rekayasa
  • 54. Baja Paduan 7. Molydenum Pada penggunaan 0,3-5% meningkatkan kekuatan temperatur tinggi, hambatan retak, dan kekerasan. 8. Nikel Pada range 0,3-5% meningkatkan kekuatan, kelenturan dan kekerasan tanpa aspek keuletan. Pada proporsi yang tinggi memperbaiki tahan korosi. 9. Silikon Dengan penggunaan range 0,2-3% memperbaiki kekuatan dan kekerasan tetapi mengurangi keuletan. Silikon bahan yang mudah teroksidasi (berkarat). 54 Teknologi dan Rekayasa
  • 55. Baja Paduan 10. Sulphur (Belerang) Di atas 0,5% meningkatkan mampu mesin tetapi mengurangi keuletan dan mampu las. 11. Titanium Pada proporsi 0,3-0,75% meningkatan kekuatan dan kekerasan pada baja maraging. 12. Tungsten Bahan ini memberikan kekerasan tinggi dan kelenturan pada temperatur tinggi. 13. Vanadium Bahan ini memperbaiki sifat kekerasan dan jika dikombinasikan dengan karbon dapat tahan aus. 55 Teknologi dan Rekayasa
  • 56. Baja Stainless Baja Stainless adalah baja karbon dengan campuran kromium 10% sehingga tahan terhadap karat. Untuk logam non ferro antara lain aluminium, tembaga, seng, timah, titanium, perak, timah, dan lain-lain. Ada yang dalam bentuk logam murni dan ada yang campuran atau paduan. Contoh logam non ferro paduan adalah perunggu (paduan tembaga dengan timah) dan kuningan (paduan tembaga dengan seng). Oleh karena itu penggunaan logam tersebut juga disesuaikan dengan sifat-sifat yang dimiliki masing - masing jenis logam. 56 Teknologi dan Rekayasa
  • 57. Material Non Logam Plastik Plastik adalah bahan berdasar polimer. Plastik ada dua macam, yaitu termoplastik polimer yang apabila dipanaskan akan meleleh dan dapat dicetak kembali, sedangkan termoset polimer adalah plastik yang apabila dipanaskan akan menjadi abu. Komposit Komposit adalah bahan yang terbuat dari resin dan matrik, resin sebagai pengikat biasanya plastik, dan matrik adalah penguat yang berbentuk serat yang diatur. 57 Teknologi dan Rekayasa
  • 58. Material Non Logam Keramik Keramik adalah bahan yang pembuatannya menggunakan powder teknologi. Hal ini dilakukan karena titik lebur dari keramik tinggi sekali (diatas 2000OC) sehingga untuk menyatukan dipanaskan hingga suhu sekitar 1200 sampai kulit dari butiran serbuk meleleh dan disatukan dengan butiran yang lain. 58 Teknologi dan Rekayasa
  • 59. 59 Teknologi dan Rekayasa