SlideShare a Scribd company logo
1 of 4
Download to read offline
1




             UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA
                     NOMOR 12 TAHUN 1953
                           TENTANG
PENETAPAN PERATURAN DALAM UNDANG UNDANG DARURAT NOMOR 4 TAHUN
1950 TENTANG PENERIMAAN ANGGOTA ANGKATAN PERANG R.I.S. (LEMBARAN
   NEGARA NOMOR 5 TAHUN 1950) SEBAGAI UNDANG UNDANG

               DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

                      PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

Menimbang :
a. bahwa Pemerintah R.I.S. dengan mempergunakan haknya termaktub dalam Pasal
   139 Konstitusi R.I.S. telah menetapkan Undang-undang Darurat Nomor 4 tahun 1950
   tentang penerimaan anggauta Angkatan Perang R.I.S. (Lembaran Negara Nomor 5
   tahun 1950);
b. bahwa peraturan yang termaktub dalam Undang-undang Darurat tersebut perlu
   ditetapkan sebagai Undang-undang;

Mengingat :
Pasal 140 jo. Pasal 127 Konstitusi R.I.S.;
Pasal 142, Pasal 97 jo. Pasal 89 Undang-undang Dasar Sementara Republik Indonesia;

Dengan persetujuan :
Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia;

Memutuskan:

                                  Pasal I.
Menetapkan peraturan yang termaktub dalam Undang-undang Darurat Nomor 4 tahun
1950 tentang penerimaan anggauta Angkatan Perang R.I.S. (Lembaran Negara Nomor 5
tahun 1950) sebagai undang-undang dengan perubahan-perubahan sehingga
berbunyi sebagai berikut:
UNDANG-UNDANG TENTANG PENERIMAAN ANGGOTA ANGKATAN PERANG
REPUBLIK INDONESIA.

                                       BAB I
                     SYARAT-SYARAT PENGANGKATAN
                                      Pasal 1.
(1) Yang dapat diterima menjadi anggota Angkatan Perang Republik Indonesia ialah:
    warganegara Republik Indonesia bekas anggota Angkatan Perang Republik
    Indonesia (Tentara Nasional Indonesia) dan warganegara Republik Indonesia bekas
    anggota Angkatan Darat, yang disusun oleh/atau di bawah kekuasaan Pemerintah
    Hindia Belanda dan warganegara bekas anggota Angkatan Laut Kerajaan Belanda,
    menurut peraturan-peraturan dalam Pasal 2 yang tersebut di bawah ini.
(2) Dengan menyimpang dari yang ditetapkan dalam pasal ini ayat 1, Menteri
    Pertahanan Republik Indonesia dapat menerima warganegara Republik Indonesia
    yang tidak memenuhi syarat-syarat yang tersebut dalam pasal ini ayat 1, sebagai
    anggota Angkatan Perang Republik Indonesia.

                                     Pasal 2
(1) Untuk dapat diterima menjadi anggota Angkatan Perang Republik Indonesia tiap-
    tiap calon harus mengadakan ikatan dinas yang lamanya 3 tahun.
(2) Untuk keperluan ikatan dinas tersebut di atas diadakan perjanjian tertulis seperti
    contoh terlampir.
(3) Mengadakan ikatan dinas tidak disertai pemberian hadiah.
2




                                        Pasal 3
(1)   Dengan tidak mengurangi ketentuan-ketentuan tersebut dalam pasal ini ayat 2 dan
      4 maka mereka yang tersebut pada Pasal 1 ayat 1 diterima menjadi anggota
      Angkatan Perang Republik Indonesia di dalam pangkat yang sama dijabatnya
      terakhir.
(2)   Masa kerja yang diperoleh di dalam Angkatan Perang Republik Indonesia atau di
      dalam Angkatan Darat, yang disusun oleh/atau di bawah kekuasaan Pemerintah
      Hlndia Belanda dan Angkatan Laut Kerajaan Belanda dihitung menurut peraturan
      penyesuaian (inpassing) masa kerja dari Peraturan Gaji Militer.
(3)   Penerimaan mereka yang tersebut dalam Pasal 1 ayat 1 dengan pangkat yang lebih
      tinggi dari pangkat yang dijabatnya terakhir, hanya dijalankan dengan penetapan
      khusus dari Presiden atau Menteri Pertahanan.
(4)   Presiden atau Menteri Pertahanan berhak untuk mengadakan peninjauan kembali
      tentang pangkat-pangkat yang berlaku bagi mereka yang tersebut dalam Pasal 1
      ayat 1, pada waktu mereka diterima menjadi anggota Angkatan Perang Republik
      Indonesia.

                                    Pasal 4
(1) Anggota Angkatan Perang Republik Indonesia diperhentikan karena:
    a. keadaan sakit, sehingga menurut keterangan dokter Militer ia tidak dapat lagi
       menjalankan tugas militer;
    b. menurut keputusan hakim dihukum yang lamanya lebih dari 2 bulan karena
       melanggar hukum-hukum pidana atau hukum-hukum pidana tentara, karena
       melanggar hukum-hukum pidana atau hukum-hukum pidana tentara;
    c. ternyata mempunyai tabiat yang nyata-nyata dapat merugikan tata-tertib dan
       hukum tentara;
    d. kelebihan tenaga (overcompleet), disebabkan penghapusan sebagian maupun
       seluruhnya dari bagian atau kesatuannya;
    e. perubahan susunan Angkatan Perang berdasarkan atas perubahan politik
       pertahanan.
(2) Permintaan berhenti sebelum waktu ikatan dinas selesai hanya dapat dipenuhi, jika
    menurut pertimbangan dari Menteri Pertahanan pemberhentian tersebut tidak
    merugikan Republik Indonesia.

                                     BAB II
                             PERATURAN UMUM
                                    Pasal 5
(1) Anggota Angkatan Perang Republik Indonesia diangkat, diperhentikan dan
    sebagainya menurut peraturan yang akan ditetapkan oleh Presiden Republik
    Indonesia.
(2) Sumpah bagi Angkatan Perang Republik Indonesia dilakukan menurut peraturan
    yang akan ditetapkan oleh Presiden Republik Indonesia.

                                   Pasal 6
Gaji tunjangan dan lain-lain sebagainya dan penghasilan lain-lain yang sah,
perlengkapan, perawatan dalam hal sakit dilakukan menurut peraturan Pemerintah
Republik Indonesia yang akan ditetapkan.

                                   Pasal 7
Pensiun, onderstand, tunjangan dan uang tunggu bagi anggota Angkatan Perang
Republik Indonesia dan/atau keluarganya dilakukan menurut Peraturan Pemerintah
yang akan ditetapkan.

                                    BAB III
                          IKATAN DINAS SUKARELA
                                    Pasal 8
Sehabis dan selama ikatan dinas yang dimaksud dalam Pasal 2 ayat 1, anggota
Angkatan Perang Republik Indonesia diperbolehkan mengadakan lagi ikatan dinas
yang lebih lama daripada ikatan dinas yang tersebut dalam Pasal 2 ayat 1, menurut
suatu ikatan dinas khusus yang akan ditetapkan oleh Menteri Pertahanan.
3




                                      Pasal 9
Mereka yang tersebut pada Pasal 1 ayat 1 tidak diperbolehkan masuk Angkatan
Perang Republik Indonesia, jika menurut pertimbangan Menteri Pertahanan atau
penjabat yang ditunjuk oleh beliau, mereka dahulu melakukan kejahatan dan tindakan-
tindakan lain baik yang dijalankan di luar kedinasan maupun dijalankan di dalam
kedinasan dengan kehendaknya sendiri, yang melanggar peri kemanusiaan dan
merugikan rakyat Indonesia.

                                   Pasal II
Undang-undang ini mulai berlaku pada hari diundangkan. Agar supaya setiap orang
dapat mengetahuinya memerintahkan pengundangan Undang-undang ini dengan
penempatan dalam Lembaran Negara Republik Indonesia.

     Disahkan di Jakarta
  pada tanggal 20 Mei 1953                                 Diundangkan pada tanggal
WAKIL PRESIDEN REPUBLIK        MENTERI PERTAHANAN A.I.           11 Juni 1953
        INDONESIA,                       Ttd              MENTERI KEHAKIMAN,
            Ttd                      WILOPO                          t.t.d.
  MOHAMMAD HATTA                                          LOEKMAN WIRIADINATA
4




                                                                                  LAMPIRAN. 1

                              SURAT PERJANJIAN IKATAN DINAS
                               TENTARA REPUBLIK INDONESIA

Yang bertanda tangan di bawah ini:
Jawatan/Senjata             :
Nama                        :
Pangkat                     :
mengakui bahwa ia telah mengadakan ikatan dinas sesuai dengan maksud dan tujuan yang
tersebut dalam Bab I dari Undang-undang No. 12 tahun 1953 tentang penerimaan anggota
Tentara Republik Indonesia, bahwa ia mengetahui dan mengerti dengan sesungguhnya
peraturan-peraturan tersebut dalam Undang-undang sebagai dimaksud di atas dan sanggup
pula menjalankan dan tunduk kepada Peraturan itu.
Di............................
(Tanda tangan)
Mengetahui dan menyetujui
MENTERI PERTAHANAN,
a.n.b
(...................)


                                                                                     LAMPIRAN. 2
                  TANDA CIRI (signalement) dari orang yang membuat ikatan dinas
Hari lahir                    :
 Tempat kelahiran             :
 Berdiam yang terakhir di     :
Suku Bangsa                   :
 Agama                        :
 Tinggi                       :
Golongan darah                :
Warna mata                    :
Warna rambut                  :
Tanda-tanda yang dapat dikenal :
Nama lengkap dari ayah        :
Nama lengkap dari ibu         :
(Jika telah meninggal di belakang namanya dibubuhi keterangan: meninggal).
Kawin/tidak kawin             :
Alamat keluarganya yang berdekatan hubungannya:
                                  Dinas Pendidikan          Tamat Tahun             Dapat atau
                                                                                  Tidaknya ijazah
Pendidikan Umum
a. Sekolah Rendah         :
b. Sekolah Menengah
   Pertama                :
c. Sekolah Menengah
   Atasan                 :
d. Sekolah Tinggi         :
Pendidikan vak
a) Pendidikan Vak
   Rendah             :
b) Pendidikan Vak
   Menengah           :
c) Pendidikan Vak
   Tinggi             :
Dulu pernah-masuk dinas ketentaraan dengan nomor Stamboek. ................... (Diterangkan
perubahan-perubahan berturut-turut secara chronologis mulai untuk masuk dinas, atau hanya
cukup dengan melampirkan sebuah kutipan dari Stamboek). Dibuat dengan sesungguhnya dan
berani angkat sumpah.
Cap dari tangan kanan, mulai jari penunjuk.
Di..........tgl...........
(Tanda tangan)

More Related Content

What's hot

Permen no.13 2016 tata cara orang asing
Permen no.13 2016 tata cara orang asingPermen no.13 2016 tata cara orang asing
Permen no.13 2016 tata cara orang asingahmad jaeni
 
Pp no 9 tahun 1975
Pp no 9 tahun 1975Pp no 9 tahun 1975
Pp no 9 tahun 1975khairu_zikri
 
PAPARAN RIM UTK SOSIALISASI
PAPARAN RIM UTK SOSIALISASIPAPARAN RIM UTK SOSIALISASI
PAPARAN RIM UTK SOSIALISASIdalpersriau
 
2. kitab undang undang hukum pidana
2. kitab undang undang hukum pidana2. kitab undang undang hukum pidana
2. kitab undang undang hukum pidanaAdi Kuntarto
 
KEADAAN BAHAYA
KEADAAN BAHAYAKEADAAN BAHAYA
KEADAAN BAHAYAdionslide
 
Undang undang no-62_tahun_1958
Undang undang no-62_tahun_1958Undang undang no-62_tahun_1958
Undang undang no-62_tahun_1958Fathur Marah
 
Undang undang no 62 tahun 1958 tentang kewarganegaraan
Undang undang no 62 tahun 1958 tentang kewarganegaraanUndang undang no 62 tahun 1958 tentang kewarganegaraan
Undang undang no 62 tahun 1958 tentang kewarganegaraanFathur Marah
 
Disiplin pns 2010.53. pp
Disiplin pns 2010.53. ppDisiplin pns 2010.53. pp
Disiplin pns 2010.53. ppNandang Sukmara
 
PP 53 TAHUN 2010, PERATURAN DISIPLIN PNS
PP 53 TAHUN 2010, PERATURAN DISIPLIN PNSPP 53 TAHUN 2010, PERATURAN DISIPLIN PNS
PP 53 TAHUN 2010, PERATURAN DISIPLIN PNSTrust Tour And Travel
 
PP Nomor 2 Tahun 2021
PP Nomor 2 Tahun 2021PP Nomor 2 Tahun 2021
PP Nomor 2 Tahun 2021CIkumparan
 

What's hot (17)

Pp nomor 36 tahun 2019
Pp nomor 36 tahun 2019Pp nomor 36 tahun 2019
Pp nomor 36 tahun 2019
 
Uu 04 1950
Uu 04 1950Uu 04 1950
Uu 04 1950
 
Permen no.13 2016 tata cara orang asing
Permen no.13 2016 tata cara orang asingPermen no.13 2016 tata cara orang asing
Permen no.13 2016 tata cara orang asing
 
Pp no 9 tahun 1975
Pp no 9 tahun 1975Pp no 9 tahun 1975
Pp no 9 tahun 1975
 
PAPARAN RIM UTK SOSIALISASI
PAPARAN RIM UTK SOSIALISASIPAPARAN RIM UTK SOSIALISASI
PAPARAN RIM UTK SOSIALISASI
 
Uu 01 1950
Uu 01 1950Uu 01 1950
Uu 01 1950
 
Kuhp
KuhpKuhp
Kuhp
 
2. kitab undang undang hukum pidana
2. kitab undang undang hukum pidana2. kitab undang undang hukum pidana
2. kitab undang undang hukum pidana
 
KEADAAN BAHAYA
KEADAAN BAHAYAKEADAAN BAHAYA
KEADAAN BAHAYA
 
Uu 16 1961
Uu 16 1961Uu 16 1961
Uu 16 1961
 
Undang undang no-62_tahun_1958
Undang undang no-62_tahun_1958Undang undang no-62_tahun_1958
Undang undang no-62_tahun_1958
 
Undang undang no 62 tahun 1958 tentang kewarganegaraan
Undang undang no 62 tahun 1958 tentang kewarganegaraanUndang undang no 62 tahun 1958 tentang kewarganegaraan
Undang undang no 62 tahun 1958 tentang kewarganegaraan
 
Uu 31 1997
Uu 31 1997Uu 31 1997
Uu 31 1997
 
Disiplin pns 2010.53. pp
Disiplin pns 2010.53. ppDisiplin pns 2010.53. pp
Disiplin pns 2010.53. pp
 
PP 53 TAHUN 2010, PERATURAN DISIPLIN PNS
PP 53 TAHUN 2010, PERATURAN DISIPLIN PNSPP 53 TAHUN 2010, PERATURAN DISIPLIN PNS
PP 53 TAHUN 2010, PERATURAN DISIPLIN PNS
 
PP Nomor 2 Tahun 2021
PP Nomor 2 Tahun 2021PP Nomor 2 Tahun 2021
PP Nomor 2 Tahun 2021
 
Uu 02 1986
Uu 02 1986Uu 02 1986
Uu 02 1986
 

Viewers also liked

Viewers also liked (20)

Uu 17 1952
Uu 17 1952Uu 17 1952
Uu 17 1952
 
Blog 2v
Blog 2vBlog 2v
Blog 2v
 
Campo Com..
Campo Com..Campo Com..
Campo Com..
 
Rivella - Cubetto
Rivella - CubettoRivella - Cubetto
Rivella - Cubetto
 
Uudrt 01 1954
Uudrt 01 1954Uudrt 01 1954
Uudrt 01 1954
 
Uu 83 1958
Uu 83 1958Uu 83 1958
Uu 83 1958
 
ViajandoporespañA
ViajandoporespañAViajandoporespañA
ViajandoporespañA
 
Uu 01 1955
Uu 01 1955Uu 01 1955
Uu 01 1955
 
Partos Proyecto Human1
Partos Proyecto Human1Partos Proyecto Human1
Partos Proyecto Human1
 
Resumen I Congreso Estudiantil
Resumen I Congreso EstudiantilResumen I Congreso Estudiantil
Resumen I Congreso Estudiantil
 
DLW Europe - JavaScript Tooling
DLW Europe - JavaScript ToolingDLW Europe - JavaScript Tooling
DLW Europe - JavaScript Tooling
 
Uu 35 1953
Uu 35 1953Uu 35 1953
Uu 35 1953
 
Pedrolo
PedroloPedrolo
Pedrolo
 
Uudrt 07 1958
Uudrt 07 1958Uudrt 07 1958
Uudrt 07 1958
 
Uu 08 1950
Uu 08 1950Uu 08 1950
Uu 08 1950
 
Day Power Point
Day Power PointDay Power Point
Day Power Point
 
Farassino - Cub8
Farassino - Cub8Farassino - Cub8
Farassino - Cub8
 
Dispositivos Moviles 2
Dispositivos  Moviles 2Dispositivos  Moviles 2
Dispositivos Moviles 2
 
Barberis - Protocube
Barberis - ProtocubeBarberis - Protocube
Barberis - Protocube
 
Presentazione IDP
Presentazione IDPPresentazione IDP
Presentazione IDP
 

Similar to Uu 12 1953

Perpu 01 1950
Perpu 01 1950Perpu 01 1950
Perpu 01 1950izaupdate
 
Uu 8 th 1974 ttg pokok2 kepegawaian
Uu 8 th 1974 ttg pokok2 kepegawaianUu 8 th 1974 ttg pokok2 kepegawaian
Uu 8 th 1974 ttg pokok2 kepegawaianNandang Sukmara
 
Uudarurat 33 1950
Uudarurat 33 1950Uudarurat 33 1950
Uudarurat 33 1950guest150909
 
PP Nomor 44 Tahun 2020 Tentang Gaji ke-13
PP Nomor 44 Tahun 2020 Tentang Gaji ke-13PP Nomor 44 Tahun 2020 Tentang Gaji ke-13
PP Nomor 44 Tahun 2020 Tentang Gaji ke-13RepublikaDigital
 
Uudarurat 06 1950
Uudarurat 06 1950Uudarurat 06 1950
Uudarurat 06 1950guest150909
 
Ketentuanketentuan pokok kepolisian_negara_(uu_13_13
Ketentuanketentuan pokok kepolisian_negara_(uu_13_13Ketentuanketentuan pokok kepolisian_negara_(uu_13_13
Ketentuanketentuan pokok kepolisian_negara_(uu_13_13Ilham Mustafa
 
Ketentuan ketentuan pokok_kepolisian_(uu_12_thn_1_12
Ketentuan ketentuan pokok_kepolisian_(uu_12_thn_1_12Ketentuan ketentuan pokok_kepolisian_(uu_12_thn_1_12
Ketentuan ketentuan pokok_kepolisian_(uu_12_thn_1_12Ilham Mustafa
 
Pp 67 tahun_2014 ttg veteran republik indonesia
Pp 67 tahun_2014 ttg veteran republik indonesiaPp 67 tahun_2014 ttg veteran republik indonesia
Pp 67 tahun_2014 ttg veteran republik indonesiaWinarto Winartoap
 
Pp 94 tahun_2021_tentang_disiplin_pegawai_negeri_sipil
Pp 94 tahun_2021_tentang_disiplin_pegawai_negeri_sipilPp 94 tahun_2021_tentang_disiplin_pegawai_negeri_sipil
Pp 94 tahun_2021_tentang_disiplin_pegawai_negeri_sipilKutsiyatinMSi
 
PP Nomor 94 Tahun 2021 (1).pdf
PP Nomor 94 Tahun 2021 (1).pdfPP Nomor 94 Tahun 2021 (1).pdf
PP Nomor 94 Tahun 2021 (1).pdfssuserc65a91
 
UU No 12 th 2006 tentang Kewarganegaraan
UU No 12 th 2006 tentang KewarganegaraanUU No 12 th 2006 tentang Kewarganegaraan
UU No 12 th 2006 tentang KewarganegaraanAskar Metta
 

Similar to Uu 12 1953 (16)

Perpu 01 1950
Perpu 01 1950Perpu 01 1950
Perpu 01 1950
 
Uu 8 th 1974 ttg pokok2 kepegawaian
Uu 8 th 1974 ttg pokok2 kepegawaianUu 8 th 1974 ttg pokok2 kepegawaian
Uu 8 th 1974 ttg pokok2 kepegawaian
 
Uudarurat 33 1950
Uudarurat 33 1950Uudarurat 33 1950
Uudarurat 33 1950
 
1997 31 peradilan militer
1997 31 peradilan militer1997 31 peradilan militer
1997 31 peradilan militer
 
PP Nomor 44 Tahun 2020 Tentang Gaji ke-13
PP Nomor 44 Tahun 2020 Tentang Gaji ke-13PP Nomor 44 Tahun 2020 Tentang Gaji ke-13
PP Nomor 44 Tahun 2020 Tentang Gaji ke-13
 
Uu 04 1999
Uu 04 1999Uu 04 1999
Uu 04 1999
 
Uudarurat 06 1950
Uudarurat 06 1950Uudarurat 06 1950
Uudarurat 06 1950
 
Ketentuanketentuan pokok kepolisian_negara_(uu_13_13
Ketentuanketentuan pokok kepolisian_negara_(uu_13_13Ketentuanketentuan pokok kepolisian_negara_(uu_13_13
Ketentuanketentuan pokok kepolisian_negara_(uu_13_13
 
Ketentuan ketentuan pokok_kepolisian_(uu_12_thn_1_12
Ketentuan ketentuan pokok_kepolisian_(uu_12_thn_1_12Ketentuan ketentuan pokok_kepolisian_(uu_12_thn_1_12
Ketentuan ketentuan pokok_kepolisian_(uu_12_thn_1_12
 
Pp 67 tahun_2014 ttg veteran republik indonesia
Pp 67 tahun_2014 ttg veteran republik indonesiaPp 67 tahun_2014 ttg veteran republik indonesia
Pp 67 tahun_2014 ttg veteran republik indonesia
 
Uu 23 1952
Uu 23 1952Uu 23 1952
Uu 23 1952
 
Pp 94 tahun_2021_tentang_disiplin_pegawai_negeri_sipil
Pp 94 tahun_2021_tentang_disiplin_pegawai_negeri_sipilPp 94 tahun_2021_tentang_disiplin_pegawai_negeri_sipil
Pp 94 tahun_2021_tentang_disiplin_pegawai_negeri_sipil
 
PP Nomor 94 Tahun 2021 (1).pdf
PP Nomor 94 Tahun 2021 (1).pdfPP Nomor 94 Tahun 2021 (1).pdf
PP Nomor 94 Tahun 2021 (1).pdf
 
Uu 06 1950
Uu 06 1950Uu 06 1950
Uu 06 1950
 
Uu 30 2004
Uu 30 2004Uu 30 2004
Uu 30 2004
 
UU No 12 th 2006 tentang Kewarganegaraan
UU No 12 th 2006 tentang KewarganegaraanUU No 12 th 2006 tentang Kewarganegaraan
UU No 12 th 2006 tentang Kewarganegaraan
 

More from guest150909

Pengelolaan Limbah Industri
Pengelolaan Limbah IndustriPengelolaan Limbah Industri
Pengelolaan Limbah Industriguest150909
 
Usul Peningkatanstatus S Kampar
Usul Peningkatanstatus S KamparUsul Peningkatanstatus S Kampar
Usul Peningkatanstatus S Kamparguest150909
 
Materi Kebijakan Tentang Kebakaran
Materi Kebijakan Tentang KebakaranMateri Kebijakan Tentang Kebakaran
Materi Kebijakan Tentang Kebakaranguest150909
 
Amandemen Uud Ke4
Amandemen Uud Ke4Amandemen Uud Ke4
Amandemen Uud Ke4guest150909
 
Uudarurat 42 1950
Uudarurat 42 1950Uudarurat 42 1950
Uudarurat 42 1950guest150909
 
Uudarurat 41 1950
Uudarurat 41 1950Uudarurat 41 1950
Uudarurat 41 1950guest150909
 
Uudarurat 39 1950
Uudarurat 39 1950Uudarurat 39 1950
Uudarurat 39 1950guest150909
 
Uudarurat 08 1950
Uudarurat 08 1950Uudarurat 08 1950
Uudarurat 08 1950guest150909
 
Uudarurat 20 1950
Uudarurat 20 1950Uudarurat 20 1950
Uudarurat 20 1950guest150909
 
Uudarurat 26 1950
Uudarurat 26 1950Uudarurat 26 1950
Uudarurat 26 1950guest150909
 
Uudarurat 31 1950
Uudarurat 31 1950Uudarurat 31 1950
Uudarurat 31 1950guest150909
 
Uudarurat 36 1950
Uudarurat 36 1950Uudarurat 36 1950
Uudarurat 36 1950guest150909
 
Uu 03 1950 Grasi
Uu 03 1950 GrasiUu 03 1950 Grasi
Uu 03 1950 Grasiguest150909
 

More from guest150909 (20)

Pengelolaan Limbah Industri
Pengelolaan Limbah IndustriPengelolaan Limbah Industri
Pengelolaan Limbah Industri
 
Usul Peningkatanstatus S Kampar
Usul Peningkatanstatus S KamparUsul Peningkatanstatus S Kampar
Usul Peningkatanstatus S Kampar
 
Materi Kebijakan Tentang Kebakaran
Materi Kebijakan Tentang KebakaranMateri Kebijakan Tentang Kebakaran
Materi Kebijakan Tentang Kebakaran
 
Amandemen Uud Ke4
Amandemen Uud Ke4Amandemen Uud Ke4
Amandemen Uud Ke4
 
Keppres 32 1990
Keppres 32 1990Keppres 32 1990
Keppres 32 1990
 
Uudarurat 42 1950
Uudarurat 42 1950Uudarurat 42 1950
Uudarurat 42 1950
 
Uudarurat 41 1950
Uudarurat 41 1950Uudarurat 41 1950
Uudarurat 41 1950
 
Uudarurat 39 1950
Uudarurat 39 1950Uudarurat 39 1950
Uudarurat 39 1950
 
Uudarurat 08 1950
Uudarurat 08 1950Uudarurat 08 1950
Uudarurat 08 1950
 
Uudarurat 20 1950
Uudarurat 20 1950Uudarurat 20 1950
Uudarurat 20 1950
 
Uudarurat 26 1950
Uudarurat 26 1950Uudarurat 26 1950
Uudarurat 26 1950
 
Uudarurat 31 1950
Uudarurat 31 1950Uudarurat 31 1950
Uudarurat 31 1950
 
Uudarurat 36 1950
Uudarurat 36 1950Uudarurat 36 1950
Uudarurat 36 1950
 
Uu 07 1950 Uuds
Uu 07 1950 UudsUu 07 1950 Uuds
Uu 07 1950 Uuds
 
Uu 03 1950 Grasi
Uu 03 1950 GrasiUu 03 1950 Grasi
Uu 03 1950 Grasi
 
Uudrt 21 1951
Uudrt 21 1951Uudrt 21 1951
Uudrt 21 1951
 
Uu 16 1951
Uu 16 1951Uu 16 1951
Uu 16 1951
 
Uudrt 01 1951
Uudrt 01 1951Uudrt 01 1951
Uudrt 01 1951
 
Uudrt 14 1951
Uudrt 14 1951Uudrt 14 1951
Uudrt 14 1951
 
Uudrt 09 1951
Uudrt 09 1951Uudrt 09 1951
Uudrt 09 1951
 

Uu 12 1953

  • 1. 1 UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 1953 TENTANG PENETAPAN PERATURAN DALAM UNDANG UNDANG DARURAT NOMOR 4 TAHUN 1950 TENTANG PENERIMAAN ANGGOTA ANGKATAN PERANG R.I.S. (LEMBARAN NEGARA NOMOR 5 TAHUN 1950) SEBAGAI UNDANG UNDANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA Menimbang : a. bahwa Pemerintah R.I.S. dengan mempergunakan haknya termaktub dalam Pasal 139 Konstitusi R.I.S. telah menetapkan Undang-undang Darurat Nomor 4 tahun 1950 tentang penerimaan anggauta Angkatan Perang R.I.S. (Lembaran Negara Nomor 5 tahun 1950); b. bahwa peraturan yang termaktub dalam Undang-undang Darurat tersebut perlu ditetapkan sebagai Undang-undang; Mengingat : Pasal 140 jo. Pasal 127 Konstitusi R.I.S.; Pasal 142, Pasal 97 jo. Pasal 89 Undang-undang Dasar Sementara Republik Indonesia; Dengan persetujuan : Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia; Memutuskan: Pasal I. Menetapkan peraturan yang termaktub dalam Undang-undang Darurat Nomor 4 tahun 1950 tentang penerimaan anggauta Angkatan Perang R.I.S. (Lembaran Negara Nomor 5 tahun 1950) sebagai undang-undang dengan perubahan-perubahan sehingga berbunyi sebagai berikut: UNDANG-UNDANG TENTANG PENERIMAAN ANGGOTA ANGKATAN PERANG REPUBLIK INDONESIA. BAB I SYARAT-SYARAT PENGANGKATAN Pasal 1. (1) Yang dapat diterima menjadi anggota Angkatan Perang Republik Indonesia ialah: warganegara Republik Indonesia bekas anggota Angkatan Perang Republik Indonesia (Tentara Nasional Indonesia) dan warganegara Republik Indonesia bekas anggota Angkatan Darat, yang disusun oleh/atau di bawah kekuasaan Pemerintah Hindia Belanda dan warganegara bekas anggota Angkatan Laut Kerajaan Belanda, menurut peraturan-peraturan dalam Pasal 2 yang tersebut di bawah ini. (2) Dengan menyimpang dari yang ditetapkan dalam pasal ini ayat 1, Menteri Pertahanan Republik Indonesia dapat menerima warganegara Republik Indonesia yang tidak memenuhi syarat-syarat yang tersebut dalam pasal ini ayat 1, sebagai anggota Angkatan Perang Republik Indonesia. Pasal 2 (1) Untuk dapat diterima menjadi anggota Angkatan Perang Republik Indonesia tiap- tiap calon harus mengadakan ikatan dinas yang lamanya 3 tahun. (2) Untuk keperluan ikatan dinas tersebut di atas diadakan perjanjian tertulis seperti contoh terlampir. (3) Mengadakan ikatan dinas tidak disertai pemberian hadiah.
  • 2. 2 Pasal 3 (1) Dengan tidak mengurangi ketentuan-ketentuan tersebut dalam pasal ini ayat 2 dan 4 maka mereka yang tersebut pada Pasal 1 ayat 1 diterima menjadi anggota Angkatan Perang Republik Indonesia di dalam pangkat yang sama dijabatnya terakhir. (2) Masa kerja yang diperoleh di dalam Angkatan Perang Republik Indonesia atau di dalam Angkatan Darat, yang disusun oleh/atau di bawah kekuasaan Pemerintah Hlndia Belanda dan Angkatan Laut Kerajaan Belanda dihitung menurut peraturan penyesuaian (inpassing) masa kerja dari Peraturan Gaji Militer. (3) Penerimaan mereka yang tersebut dalam Pasal 1 ayat 1 dengan pangkat yang lebih tinggi dari pangkat yang dijabatnya terakhir, hanya dijalankan dengan penetapan khusus dari Presiden atau Menteri Pertahanan. (4) Presiden atau Menteri Pertahanan berhak untuk mengadakan peninjauan kembali tentang pangkat-pangkat yang berlaku bagi mereka yang tersebut dalam Pasal 1 ayat 1, pada waktu mereka diterima menjadi anggota Angkatan Perang Republik Indonesia. Pasal 4 (1) Anggota Angkatan Perang Republik Indonesia diperhentikan karena: a. keadaan sakit, sehingga menurut keterangan dokter Militer ia tidak dapat lagi menjalankan tugas militer; b. menurut keputusan hakim dihukum yang lamanya lebih dari 2 bulan karena melanggar hukum-hukum pidana atau hukum-hukum pidana tentara, karena melanggar hukum-hukum pidana atau hukum-hukum pidana tentara; c. ternyata mempunyai tabiat yang nyata-nyata dapat merugikan tata-tertib dan hukum tentara; d. kelebihan tenaga (overcompleet), disebabkan penghapusan sebagian maupun seluruhnya dari bagian atau kesatuannya; e. perubahan susunan Angkatan Perang berdasarkan atas perubahan politik pertahanan. (2) Permintaan berhenti sebelum waktu ikatan dinas selesai hanya dapat dipenuhi, jika menurut pertimbangan dari Menteri Pertahanan pemberhentian tersebut tidak merugikan Republik Indonesia. BAB II PERATURAN UMUM Pasal 5 (1) Anggota Angkatan Perang Republik Indonesia diangkat, diperhentikan dan sebagainya menurut peraturan yang akan ditetapkan oleh Presiden Republik Indonesia. (2) Sumpah bagi Angkatan Perang Republik Indonesia dilakukan menurut peraturan yang akan ditetapkan oleh Presiden Republik Indonesia. Pasal 6 Gaji tunjangan dan lain-lain sebagainya dan penghasilan lain-lain yang sah, perlengkapan, perawatan dalam hal sakit dilakukan menurut peraturan Pemerintah Republik Indonesia yang akan ditetapkan. Pasal 7 Pensiun, onderstand, tunjangan dan uang tunggu bagi anggota Angkatan Perang Republik Indonesia dan/atau keluarganya dilakukan menurut Peraturan Pemerintah yang akan ditetapkan. BAB III IKATAN DINAS SUKARELA Pasal 8 Sehabis dan selama ikatan dinas yang dimaksud dalam Pasal 2 ayat 1, anggota Angkatan Perang Republik Indonesia diperbolehkan mengadakan lagi ikatan dinas yang lebih lama daripada ikatan dinas yang tersebut dalam Pasal 2 ayat 1, menurut suatu ikatan dinas khusus yang akan ditetapkan oleh Menteri Pertahanan.
  • 3. 3 Pasal 9 Mereka yang tersebut pada Pasal 1 ayat 1 tidak diperbolehkan masuk Angkatan Perang Republik Indonesia, jika menurut pertimbangan Menteri Pertahanan atau penjabat yang ditunjuk oleh beliau, mereka dahulu melakukan kejahatan dan tindakan- tindakan lain baik yang dijalankan di luar kedinasan maupun dijalankan di dalam kedinasan dengan kehendaknya sendiri, yang melanggar peri kemanusiaan dan merugikan rakyat Indonesia. Pasal II Undang-undang ini mulai berlaku pada hari diundangkan. Agar supaya setiap orang dapat mengetahuinya memerintahkan pengundangan Undang-undang ini dengan penempatan dalam Lembaran Negara Republik Indonesia. Disahkan di Jakarta pada tanggal 20 Mei 1953 Diundangkan pada tanggal WAKIL PRESIDEN REPUBLIK MENTERI PERTAHANAN A.I. 11 Juni 1953 INDONESIA, Ttd MENTERI KEHAKIMAN, Ttd WILOPO t.t.d. MOHAMMAD HATTA LOEKMAN WIRIADINATA
  • 4. 4 LAMPIRAN. 1 SURAT PERJANJIAN IKATAN DINAS TENTARA REPUBLIK INDONESIA Yang bertanda tangan di bawah ini: Jawatan/Senjata : Nama : Pangkat : mengakui bahwa ia telah mengadakan ikatan dinas sesuai dengan maksud dan tujuan yang tersebut dalam Bab I dari Undang-undang No. 12 tahun 1953 tentang penerimaan anggota Tentara Republik Indonesia, bahwa ia mengetahui dan mengerti dengan sesungguhnya peraturan-peraturan tersebut dalam Undang-undang sebagai dimaksud di atas dan sanggup pula menjalankan dan tunduk kepada Peraturan itu. Di............................ (Tanda tangan) Mengetahui dan menyetujui MENTERI PERTAHANAN, a.n.b (...................) LAMPIRAN. 2 TANDA CIRI (signalement) dari orang yang membuat ikatan dinas Hari lahir : Tempat kelahiran : Berdiam yang terakhir di : Suku Bangsa : Agama : Tinggi : Golongan darah : Warna mata : Warna rambut : Tanda-tanda yang dapat dikenal : Nama lengkap dari ayah : Nama lengkap dari ibu : (Jika telah meninggal di belakang namanya dibubuhi keterangan: meninggal). Kawin/tidak kawin : Alamat keluarganya yang berdekatan hubungannya: Dinas Pendidikan Tamat Tahun Dapat atau Tidaknya ijazah Pendidikan Umum a. Sekolah Rendah : b. Sekolah Menengah Pertama : c. Sekolah Menengah Atasan : d. Sekolah Tinggi : Pendidikan vak a) Pendidikan Vak Rendah : b) Pendidikan Vak Menengah : c) Pendidikan Vak Tinggi : Dulu pernah-masuk dinas ketentaraan dengan nomor Stamboek. ................... (Diterangkan perubahan-perubahan berturut-turut secara chronologis mulai untuk masuk dinas, atau hanya cukup dengan melampirkan sebuah kutipan dari Stamboek). Dibuat dengan sesungguhnya dan berani angkat sumpah. Cap dari tangan kanan, mulai jari penunjuk. Di..........tgl........... (Tanda tangan)