Peternakan sapi peranakan ongole milik Bapak Kistam menghasilkan keuntungan Rp30-32 juta dalam empat bulan dari 12 ekor sapi. Sapi diberi pakan rumput hijauan dan ketela dua kali sehari. Bapak Kistam awalnya hanya memanfaatkan lahan kosong untuk ternak, namun karena keuntungan yang besar, kini menjadi peternak sapi secara penuh waktu. Masalah yang dihadapi antara

1. PeternakanSapiPO (peranakan ongole)
 Ternak
Sapilokal/sapiPeranakanOngole (PO),inijenis yang di ternakkanolehbapakkistam.Jumlahternak 12 ekorsapilokal.Keunggulansapiinimudahterjual, terutamapada moment- moment iduladhawaktulalu.Keuntungan yang di dapatberkisar 30-32juta selama 4 bulan
 Pakandan Cara PemberianPakan
Setiapharisapi di beri pakandua kali yaitu rumput hijauan padaPukul06.00 dan ketela pada pukul 17.00. Untuktambahan di berirebusanjagung,kulit rendaman kacangkedelai dan ampas tahu.

2.  Pemilik
BapakKistam, pemiliksapilokal yang berlokasi di desapliken. Awalmulaternaksapilokalhanyauntukmemanfaatkanlahankosong.Setelahmelihatkeuntungang yang sangatmenjanjikanbeliaumenjadipeternaksapilokal.Bapakisatamtidakmelakuanperkawinanpadasapi-sapinya, iahanyamemelihara, menggemukan, lalu di jualdanbegituseterusnya. Karenahanyamemeliharasapijantansaja.
 Masalah-Masalah Yang di Hadapi
1. Terkadangsapiterserangpenyakitcacinghati. Jai sapitersebutharusrutin di suntikcacinghatidanlambungnya. Jikatidakmakahatisapiakan di penuhicacing-cacing di dalamnya.
2. Kurangnya modal ( modalterbatas ). jikainginmencobajenissapi yang berbeda, sepertisapisemental.
3. Kurangnyapengetahuanmemanfaatkankotoransapiyangbisa di jadikan bio gas.
 Harga-HargaSapi
1. 17 juta/ sapi
2. 19 juta/ sapi
3. 21 juta/ sapi

3. Perkandangan kandang yang di gunakan pak Kistam adalah tipe Kandangtunggal, yaitukandang yang hanyaterdiridarisaturuanganataubangunandanhanyadigunakanuntukmemeliharasatuekortemaksaja. Kondisikandang tipeiniyaituterbuka di semuasisi nya. Apabilasapi yang dipeliharabanyak, kandangtunggaldibangunberderet-deretmembentuksuatukumpulan.

4. Limbah Bapak kistam biasa nya menampung dulu kotoran yang di kotoran sapi tersebut,lalu ketika sudah terkumpul banyak bpk kistam membawa kotoran sapi tersebut ke sawah sebagai pupuk organik atau apabila sudah terlalu banyak pak kistam bisa menjual nya kepada pengepul kotoran sapi untuk di olah kembali menjadi pupuk organik.