SlideShare a Scribd company logo
1 of 7
Download to read offline
Pengenalan         Pola       Terbimbing           Versus         Tak          Terbimbing

          Pengenalan pola terbimbing (supervised) dan tak terbimbing (unsupervised)

berkaitan dengan bagaimana klasifikasi dilakukan atau bagaimana pemilah dirancang.

Bila vektor fitur pelatihan tersedia dan telah diketahui kelas-kelasnya, kemudian vektor

fitur pelatihan tersebut dimanfaatkan untuk merancang pemilah maka pengenalan pola

ini disebut terbimbing. Akan tetapi, tidak selamanya vektor fitur pelatihan tersedia

sebelumnya sehingga untuk proses klasifikasi, sekumpulan vektor fitur dikelompokkan

ke dalam beberapa kluster (group) berdasarkan tingkat kemiripannya. Pengenalan pola

seperti    itu    disebut    pengenalan      tak     terbimbing         atau    clustering.
Distance (Jarak)


Jarak digunakan untuk menentukan tingkat kesamaan (similarity degree) atau ketidaksamaan


(disimililarity degree) dua vektor fitur. Tingkat kesamaan berupa suau nilai (scone) dan


berdasarkan skor tersebut dua vektor fitur akan dikatakan mirip atau tidak.


Teknik Clustering (Unsupervised Learning)


Teknik clustering merupakan seni atau teknik mengelompokkan data (objek) ke dalam beberapa


kluster (kelompok) yang belum diketahui. Berbeda dengan teknik klasifikasi, pada clustering,


jumlah dan karakteristik dari kelompok akan diperoleh dari data dan biasanya kelompok-


kelompok tersebut belum diketahui sebelumnya.


Secara umum, metode clustering dikelompokkan menjadi 2 yaitu metode berbasis hirarki


(hierarchical) dan metode berbasis partisi (non-hierachical).
Pengelompokkan Berbasis Hirarki (Hierachical Clustering)


Algoritma hirarki menghasilkan pengelompokkan seperti tree atau dendogram. Pada level puncak


tree setiap objek dinyatakan sebagai kluster terpisah. Pada level tengah jumlah kluster berkurang


dan pada level terbawah semua objek dikelompokkan menjadi 1 kluster. Salah satu metode yang


tergolong ke dalam metode hirarki dan paling sering digunakan adalah agglomerative


hierarchical.


Algoritma Agglomerative Hierachical


Metode iini dimulai dengan setiap objek dinyatakan sebagai kluster tersendiri. Kedekatan (jarak)


antarkluster dihitung dank luster yang paling dekat digabung. Kedekatan pada kluster baru


dihitung ulang dan kluster paling dekat digabung lagi. Proses tersebut dilakukan secara berulang


sampai seluruh data (objek) menjadi 1 kluster.
Ada berbagai metode digunakan untuk menghitung kedekatan (jarak) antara dua kluster, di

antaranya sebagai berikut.

Metode tetanggaa terdekat (nearest neighbor) single-linkage.

Metode tetangga terjauh (farthest neighbor) atau complete-linkage.

Metode rata-rata atau average linkage.



Pengelompokkan Berbasis Partisi (Partision Clustering)

Berbeda dengan metode hirarki yang mengelompokkan objek dengan konsep tree, metode partisi

mengelompokkan objek dengan mencari pusat kluster (cluster seeking). Seluruh objek akan

dipartisi ke dalam beberapa kluster dengan setiap kluster memiliki pusat kluster. Salah satu

metode cukup terkenal yang masuk ke dalam kategori ini adalah metode K-means. Teknik yang

lainnya adalah algoritma Maximum-distance dan algoritma Isodata.
Algoritma K-means


K-means mengelompokkan objek menjadi K kluster. Metode akan mencari pusat kluster dan batas-


batas kluster melalui proses perulangan (iterative). Kedekatan atau kemiripan (similarity) suatu


objek dengan objek yang lain atau dengan pusat kluster dihitung dengan menggunakan jarak.


Jaringan Saraf Buatan untuk Pengenalan Pola


Jaringan saraf tiruan atau Artificial Neural Network yang sering disingkat dengan ANN merupakan


model jaringan neural yang meniru prinsip kerja dari neuron otak manusia (neuron biologis). ANN


pertama kali muncul setelah model sederhana dari neuron buatan diperkenalkan oleh McCulloch dan


Pitts pada tahun 1943. Model sederhana tersebut dibuat berdasarkan fungsi neuron biologis yang


merupakan dasar unit pensinyalan dari sistem saraf.
Pcd   012 - pengenalan pola (lanjutan)

More Related Content

More from Febriyani Syafri

Rpl 013 - perancangan perangkat lunak real time
Rpl   013 - perancangan perangkat lunak real timeRpl   013 - perancangan perangkat lunak real time
Rpl 013 - perancangan perangkat lunak real time
Febriyani Syafri
 
Rpl 012 - perancangan berorientasi objek
Rpl   012 - perancangan berorientasi objekRpl   012 - perancangan berorientasi objek
Rpl 012 - perancangan berorientasi objek
Febriyani Syafri
 
Rpl 011 - arsitektur sistem terdistribusi
Rpl   011 - arsitektur sistem terdistribusiRpl   011 - arsitektur sistem terdistribusi
Rpl 011 - arsitektur sistem terdistribusi
Febriyani Syafri
 
Rpl 010 - perancangan arsitektural
Rpl   010 - perancangan arsitekturalRpl   010 - perancangan arsitektural
Rpl 010 - perancangan arsitektural
Febriyani Syafri
 
Rpl 09 - spesifikasi formal
Rpl   09 - spesifikasi  formalRpl   09 - spesifikasi  formal
Rpl 09 - spesifikasi formal
Febriyani Syafri
 
Rpl 07 - pembuatan prototipe perangkat lunak
Rpl   07 - pembuatan prototipe perangkat lunakRpl   07 - pembuatan prototipe perangkat lunak
Rpl 07 - pembuatan prototipe perangkat lunak
Febriyani Syafri
 
Rpl 06 - proses rekayasa persyaratan
Rpl   06 - proses rekayasa persyaratanRpl   06 - proses rekayasa persyaratan
Rpl 06 - proses rekayasa persyaratan
Febriyani Syafri
 
Sister 01 - pengenalan sister
Sister   01 - pengenalan sisterSister   01 - pengenalan sister
Sister 01 - pengenalan sister
Febriyani Syafri
 
Sister 02 - model dan permasalahan sister
Sister   02 - model dan permasalahan sisterSister   02 - model dan permasalahan sister
Sister 02 - model dan permasalahan sister
Febriyani Syafri
 
Sister 03 - komunikasi data
Sister   03 - komunikasi dataSister   03 - komunikasi data
Sister 03 - komunikasi data
Febriyani Syafri
 
Sister 04 - remote procedure call (rpc)
Sister   04 - remote procedure call (rpc)Sister   04 - remote procedure call (rpc)
Sister 04 - remote procedure call (rpc)
Febriyani Syafri
 
Sister 07 - os client server
Sister   07 - os client serverSister   07 - os client server
Sister 07 - os client server
Febriyani Syafri
 
Sister 09 - jenis os client server
Sister   09 - jenis os client serverSister   09 - jenis os client server
Sister 09 - jenis os client server
Febriyani Syafri
 
Sister 011 - network file system
Sister   011 - network file systemSister   011 - network file system
Sister 011 - network file system
Febriyani Syafri
 

More from Febriyani Syafri (20)

Rpl 013 - perancangan perangkat lunak real time
Rpl   013 - perancangan perangkat lunak real timeRpl   013 - perancangan perangkat lunak real time
Rpl 013 - perancangan perangkat lunak real time
 
Rpl 012 - perancangan berorientasi objek
Rpl   012 - perancangan berorientasi objekRpl   012 - perancangan berorientasi objek
Rpl 012 - perancangan berorientasi objek
 
Rpl 011 - arsitektur sistem terdistribusi
Rpl   011 - arsitektur sistem terdistribusiRpl   011 - arsitektur sistem terdistribusi
Rpl 011 - arsitektur sistem terdistribusi
 
Rpl 010 - perancangan arsitektural
Rpl   010 - perancangan arsitekturalRpl   010 - perancangan arsitektural
Rpl 010 - perancangan arsitektural
 
Rpl 09 - spesifikasi formal
Rpl   09 - spesifikasi  formalRpl   09 - spesifikasi  formal
Rpl 09 - spesifikasi formal
 
Rpl 08 - uts
Rpl   08 - utsRpl   08 - uts
Rpl 08 - uts
 
Rpl 07 - pembuatan prototipe perangkat lunak
Rpl   07 - pembuatan prototipe perangkat lunakRpl   07 - pembuatan prototipe perangkat lunak
Rpl 07 - pembuatan prototipe perangkat lunak
 
Rpl 06 - proses rekayasa persyaratan
Rpl   06 - proses rekayasa persyaratanRpl   06 - proses rekayasa persyaratan
Rpl 06 - proses rekayasa persyaratan
 
Sister 01 - pengenalan sister
Sister   01 - pengenalan sisterSister   01 - pengenalan sister
Sister 01 - pengenalan sister
 
Sister 02 - model dan permasalahan sister
Sister   02 - model dan permasalahan sisterSister   02 - model dan permasalahan sister
Sister 02 - model dan permasalahan sister
 
Sister 03 - komunikasi data
Sister   03 - komunikasi dataSister   03 - komunikasi data
Sister 03 - komunikasi data
 
Sister 04 - remote procedure call (rpc)
Sister   04 - remote procedure call (rpc)Sister   04 - remote procedure call (rpc)
Sister 04 - remote procedure call (rpc)
 
Sister 05 - proses
Sister   05 - prosesSister   05 - proses
Sister 05 - proses
 
Sister 06 - client server
Sister   06 - client serverSister   06 - client server
Sister 06 - client server
 
Sister 07 - os client server
Sister   07 - os client serverSister   07 - os client server
Sister 07 - os client server
 
Sister 09 - jenis os client server
Sister   09 - jenis os client serverSister   09 - jenis os client server
Sister 09 - jenis os client server
 
Sister 010 - file service
Sister   010 - file serviceSister   010 - file service
Sister 010 - file service
 
Sister 011 - network file system
Sister   011 - network file systemSister   011 - network file system
Sister 011 - network file system
 
Sister 012 - name service
Sister   012 - name serviceSister   012 - name service
Sister 012 - name service
 
Sister 013 - database terdistribusi
Sister   013 - database terdistribusiSister   013 - database terdistribusi
Sister 013 - database terdistribusi
 

Pcd 012 - pengenalan pola (lanjutan)

  • 1.
  • 2. Pengenalan Pola Terbimbing Versus Tak Terbimbing Pengenalan pola terbimbing (supervised) dan tak terbimbing (unsupervised) berkaitan dengan bagaimana klasifikasi dilakukan atau bagaimana pemilah dirancang. Bila vektor fitur pelatihan tersedia dan telah diketahui kelas-kelasnya, kemudian vektor fitur pelatihan tersebut dimanfaatkan untuk merancang pemilah maka pengenalan pola ini disebut terbimbing. Akan tetapi, tidak selamanya vektor fitur pelatihan tersedia sebelumnya sehingga untuk proses klasifikasi, sekumpulan vektor fitur dikelompokkan ke dalam beberapa kluster (group) berdasarkan tingkat kemiripannya. Pengenalan pola seperti itu disebut pengenalan tak terbimbing atau clustering.
  • 3. Distance (Jarak) Jarak digunakan untuk menentukan tingkat kesamaan (similarity degree) atau ketidaksamaan (disimililarity degree) dua vektor fitur. Tingkat kesamaan berupa suau nilai (scone) dan berdasarkan skor tersebut dua vektor fitur akan dikatakan mirip atau tidak. Teknik Clustering (Unsupervised Learning) Teknik clustering merupakan seni atau teknik mengelompokkan data (objek) ke dalam beberapa kluster (kelompok) yang belum diketahui. Berbeda dengan teknik klasifikasi, pada clustering, jumlah dan karakteristik dari kelompok akan diperoleh dari data dan biasanya kelompok- kelompok tersebut belum diketahui sebelumnya. Secara umum, metode clustering dikelompokkan menjadi 2 yaitu metode berbasis hirarki (hierarchical) dan metode berbasis partisi (non-hierachical).
  • 4. Pengelompokkan Berbasis Hirarki (Hierachical Clustering) Algoritma hirarki menghasilkan pengelompokkan seperti tree atau dendogram. Pada level puncak tree setiap objek dinyatakan sebagai kluster terpisah. Pada level tengah jumlah kluster berkurang dan pada level terbawah semua objek dikelompokkan menjadi 1 kluster. Salah satu metode yang tergolong ke dalam metode hirarki dan paling sering digunakan adalah agglomerative hierarchical. Algoritma Agglomerative Hierachical Metode iini dimulai dengan setiap objek dinyatakan sebagai kluster tersendiri. Kedekatan (jarak) antarkluster dihitung dank luster yang paling dekat digabung. Kedekatan pada kluster baru dihitung ulang dan kluster paling dekat digabung lagi. Proses tersebut dilakukan secara berulang sampai seluruh data (objek) menjadi 1 kluster.
  • 5. Ada berbagai metode digunakan untuk menghitung kedekatan (jarak) antara dua kluster, di antaranya sebagai berikut. Metode tetanggaa terdekat (nearest neighbor) single-linkage. Metode tetangga terjauh (farthest neighbor) atau complete-linkage. Metode rata-rata atau average linkage. Pengelompokkan Berbasis Partisi (Partision Clustering) Berbeda dengan metode hirarki yang mengelompokkan objek dengan konsep tree, metode partisi mengelompokkan objek dengan mencari pusat kluster (cluster seeking). Seluruh objek akan dipartisi ke dalam beberapa kluster dengan setiap kluster memiliki pusat kluster. Salah satu metode cukup terkenal yang masuk ke dalam kategori ini adalah metode K-means. Teknik yang lainnya adalah algoritma Maximum-distance dan algoritma Isodata.
  • 6. Algoritma K-means K-means mengelompokkan objek menjadi K kluster. Metode akan mencari pusat kluster dan batas- batas kluster melalui proses perulangan (iterative). Kedekatan atau kemiripan (similarity) suatu objek dengan objek yang lain atau dengan pusat kluster dihitung dengan menggunakan jarak. Jaringan Saraf Buatan untuk Pengenalan Pola Jaringan saraf tiruan atau Artificial Neural Network yang sering disingkat dengan ANN merupakan model jaringan neural yang meniru prinsip kerja dari neuron otak manusia (neuron biologis). ANN pertama kali muncul setelah model sederhana dari neuron buatan diperkenalkan oleh McCulloch dan Pitts pada tahun 1943. Model sederhana tersebut dibuat berdasarkan fungsi neuron biologis yang merupakan dasar unit pensinyalan dari sistem saraf.