Power Point Sederhana mengenai Model Based Definition dalam bahasa indonesia, didalamnya berisi penjelasan, alasan penggunaan, penggunanya, dan cara umum pengaplikasian MBD pada software 3D solidwork. PPT ini dibuat dalam rangka menyelesaikan tugas kuliah semua isi dala persentasi di buat dalam rangka pembelajaran untuk saya, proses pembuatanya di ambil dari sumber yang ada di internet dan pembuat membuatnya sendiri.
Power Point Sederhana mengenai Model Based Definition dalam bahasa indonesia, didalamnya berisi penjelasan, alasan penggunaan, penggunanya, dan cara umum pengaplikasian MBD pada software 3D solidwork. PPT ini dibuat dalam rangka menyelesaikan tugas kuliah semua isi dala persentasi di buat dalam rangka pembelajaran untuk saya, proses pembuatanya di ambil dari sumber yang ada di internet dan pembuat membuatnya sendiri.
Biaya untuk membuat dan memiliki ERP memang sangatlah mahal. Tak heran jika kebanyakan hanya perusahaan-perusahaan besar saja yang menggunakan ERP karena mahalnya biaya tersebut. Namun belakangan ada satu solusi selain membuat ERP sendiri yaitu menyewa ERP.
Berbeda dengan membuat dan memiliki ERP yang akan memerlukan biaya yang besar di awal, menyewa ERP bisa dibilang tidak terlalu memerlukan biaya yang besar. Untuk sewa ERP sebuah perusahaan hanya perlu mengeluarkan biaya sekitar 2 juta hingga 15 juta rupiah per bulan, tergantung banyaknya user, jenis dan di mana anda menyewa ERP.
Dalam Development sebuah perangkat lunak/software terkadang para developer memiliki kesulitan untuk mencari satuan yang dapat mendeskripsikan ukuran dari sofware yang akan dibuat.
Salah satu cara yang populer untuk melakukan pengukuran perangkat lunak dapat mengunakan cara yang bernama FUNCTION POINT.
WEB-BASED INTERPRISE sebagai SOLUSI BISNISdidisubandi
Dengan lingkungan sistem informasi yang semakin terdistribusi dan heterogen akan sangat dibutuhkan pola manajemen system yang secara konsisten dapat mengelola komponen dan aplikasi tersebut. single konsep untuk menajemen dan supervise level enterprise (Enterprise Management System) sepertinya sederhana, namun ketika perusahaan makin bertumbuh, dengan adanya cabang atau anak perusahaan atau bahkan merger dan sebagainya, akan sangat sulit untuk mengintegrasikan berbagai macam bagian tersebut menjadi pendekatan yang konsisten untuk manajemen sistem, aplikasi dan jaringan. Bermacam standar protocol dipergunakan oleh beberapa manajemen subsistem, yang terpisahkan apakah oleh Staf atau engineer harus dapat melakukan penyesuaian antara perangkat yang ada pada lingkungan sistem informasi dengan protocol pada masing-masing subsistem, dimana beberapa diantaranya comply dengan standar protocol yang sudah mapan seperti SNMP atau CORBA, namun ada juga yang masih proprietary. Sehingga kesulitan terbesar pada sistem manajemen adalah mengkomunikasikan messages ke/dari bermacam perangkat atau aplikasi yang berasal dari vendor yang berbeda-beda.
Biaya untuk membuat dan memiliki ERP memang sangatlah mahal. Tak heran jika kebanyakan hanya perusahaan-perusahaan besar saja yang menggunakan ERP karena mahalnya biaya tersebut. Namun belakangan ada satu solusi selain membuat ERP sendiri yaitu menyewa ERP.
Berbeda dengan membuat dan memiliki ERP yang akan memerlukan biaya yang besar di awal, menyewa ERP bisa dibilang tidak terlalu memerlukan biaya yang besar. Untuk sewa ERP sebuah perusahaan hanya perlu mengeluarkan biaya sekitar 2 juta hingga 15 juta rupiah per bulan, tergantung banyaknya user, jenis dan di mana anda menyewa ERP.
Dalam Development sebuah perangkat lunak/software terkadang para developer memiliki kesulitan untuk mencari satuan yang dapat mendeskripsikan ukuran dari sofware yang akan dibuat.
Salah satu cara yang populer untuk melakukan pengukuran perangkat lunak dapat mengunakan cara yang bernama FUNCTION POINT.
WEB-BASED INTERPRISE sebagai SOLUSI BISNISdidisubandi
Dengan lingkungan sistem informasi yang semakin terdistribusi dan heterogen akan sangat dibutuhkan pola manajemen system yang secara konsisten dapat mengelola komponen dan aplikasi tersebut. single konsep untuk menajemen dan supervise level enterprise (Enterprise Management System) sepertinya sederhana, namun ketika perusahaan makin bertumbuh, dengan adanya cabang atau anak perusahaan atau bahkan merger dan sebagainya, akan sangat sulit untuk mengintegrasikan berbagai macam bagian tersebut menjadi pendekatan yang konsisten untuk manajemen sistem, aplikasi dan jaringan. Bermacam standar protocol dipergunakan oleh beberapa manajemen subsistem, yang terpisahkan apakah oleh Staf atau engineer harus dapat melakukan penyesuaian antara perangkat yang ada pada lingkungan sistem informasi dengan protocol pada masing-masing subsistem, dimana beberapa diantaranya comply dengan standar protocol yang sudah mapan seperti SNMP atau CORBA, namun ada juga yang masih proprietary. Sehingga kesulitan terbesar pada sistem manajemen adalah mengkomunikasikan messages ke/dari bermacam perangkat atau aplikasi yang berasal dari vendor yang berbeda-beda.
2. Sebuah standar pemodelan proses atau biasa sering kita
sebut dengan diagram yang dirumuskan dan dikembangkan
oleh sebuah badan yang bernama Object Management
Group (OMG). OMG sendiri merupakan sebuah konsorium
industri komputer yang berkaitan dengan standarisasi -
standarisasi yang mendukung perancangan ERP, Sistem
Informasi. BPMN berfokus pada pemodelan proses atau
pemodelan bisnisnya. Notasi dalam BPMN hampir mirip
dengan notasi pada Flowchart.
Business Process Model Notation
Pengertian BPMN
3. BPMN dan DFD adalah sama – sama tools diagram. DFD
sendiri dibuat dan digunakan sebagai standarisasi
pemodelan proses oleh legenda Software Engineering
Edward Yourdon & Tom DeMarco pada tahun 1970. BPMN
dikembangkan dan digunakan sebagai standarisasi
pemodelan proses oleh OMG pada tahun 2004. Namun
BPMN & DFD sendiri merupakan standarisasi yang mature.
Mayoritas sekarang pemodelan proses menggunakan BPMN
dari pada DFD (kecuali dunia Pendidikan).
BPMN VS DFD
Perbandingan
4. BPMN atau Business Process Model Notation adalah
berorientasi pada proses, sedangkan UML hampir
menyoroti semua kebutuhan perancangan dan
pengembangan sebuah produk. Di urutan atas ada IT analyst
dan Businessman menggunakan BPMN sebagai pemodelan
proses dan bisnis organisasi, sedangkan di posisi bawah
IT Developer dan Programmer menggunakan UML sebagai
pemodelan sistem yang akan dikembangkan.
BPMN VS UML
Perbandingan
5. Dengan adanya kombinasi BPMN dan UML, gambaran arsitektur project SI/TI
akan terdokumentasi secara jelas dan gamlang. Kita bisa mengkombinasi BPMN
dan UML, BPMN pada Gathering Requirement dan UML pada bagian visualisasi
rancangan blueprint aplikasi.
BPMN & UML
Kombinasii342qe
rwwt5
6. Ada berbagai macam notasi yang dapat digunakan dalam BPMN. Terdapat
kemiripian notasi dengan Flowchart dan ada beberapa tambahan notasi pada
BPMN.
BPMN
Notasi
7. Pada bagian pendaftar pertama kali akan mengumpulkan persyaratan pendaftaran.
Lalu melakukan pendaftaran mahasiswa baru. Langkah selanjutnya adalah
melakukan pembayaran pendaftaran yang di kelola oleh bagian keuangan. Selama
proses pendaftaran mahasiswa baru, pada sistem informasi penerimaan
mahasiswa baru akan melakukan update tracking kedalam database. Setelah
melakukan pembayaran pendaftaran, selanjutnya menetapkan data pendaftaran
mahasiswa baru dilayani oleh Panitia PMB. Kemudian, melakukan seleksi
kelulusan mahasiswa. Lalu, menyetujui pengumuman calon mahasiswa baru yang
dilakukan oleh Ketua Prodi lalu mengumumkan hasil kelulusan penerimaan
mahasiswa baru. Lalu melihat hasil kelulusan calon mahasiswa baru.
Pendaftaran Mahasiswa Baru
BPMN