SlideShare a Scribd company logo
1 of 123
JARINGAN KOMPUTERJARINGAN KOMPUTER
(K1C/3 SKS)(K1C/3 SKS)
Oleh :Oleh :
Jim Michael Widi, S.Kom.Jim Michael Widi, S.Kom.
Jim Michael Widi, S.Kom 2
Uraian dan SasaranUraian dan Sasaran
Uraian :Uraian :
Mata kuliah ini memberikan pengetahuan kepada
mahasiswa mengenai konsep dasar dan design
jaringan komputer.
Sasaran :Sasaran :
Mahasiswa bisa mendesign dan membangun
jaringan komputer (LAN, MAN, WAN), protokol
komunikasi, topologi jaringan, model-model
jaringan komputer, alokasi IP Address (subnet
masking) dan koneksi ke internet
Jim Michael Widi, S.Kom 3
Daftar PustakaDaftar Pustaka
 “Buku Pintar TCP/IP, Standart, Design dan
implementasi”, Ono W. Purbo, Elexmedia Komputindo,
Jakarta 1999
 “Data dan computer communication, 6th
, William
Stalling, Prentice Hall 2000
 Jaringan Komputer, Andri Kristanto, Graha Ilmu 2003
 “Networking with TCP/IP, Principles, Protokols, and
architecture”, Douglas Comer, Prentice Hall, 1998
 “Computer Network, 4th
”, Andrew S. Tanenbaum,
Prentice Hall, 2003
Jim Michael Widi, S.Kom 4
MateriMateri
 Pengenalan Jaringan Komputer
 Klasifikasi Jaringan Komputer berdasarkan metode transmisi
 Klasifikasi Jaringan Komputer berdasarkan geografis
 Model Jaringan Komputer
 Hardware Jaringan Komputer
 Topologi Jaringan Komputer
 Konsep Dasar Protokol TCP/IP
 Masking (Teknik Pembagian Jaringan)
 Routing di Jaringan TCP/IP ke internet
 Implementasi IP Address di internet
 Protokol Aplikasi TCP/IP
Jim Michael Widi, S.Kom 5
DefinisiDefinisi
Jaringan KomputerJaringan Komputer
 Jaringan komputer merupakan sekelompok komputer
otonom yang saling berhubungan antara satu dan
lainnya menggunakan protokol komunikasi melalui
media komunikasi sehingga dapat saling berbagi
informasi, program-program, penggunaan perangkat
keras secara bersama (interkoneksi sejumlah
komputer).
 Jaringan komputer merupakan kumpulan sejumlah
terminal komunikasi yang berada di berbagai lokasi
yang terdiri dari lebih satu komputer yang saling
berhubungan.
Jim Michael Widi, S.Kom 6
Latar BelakangLatar Belakang
Jaringan KomputerJaringan Komputer
 Kebutuhan akan informasi yang cepat dan
akurat.
 Penggabungan antara teknologi komputer
sebagai pengolah data dengan teknologi
komunikasi.
Jim Michael Widi, S.Kom 7
ManfaatManfaat
Jaringan KomputerJaringan Komputer
 Jaringan untuk perusahaan atau organisasi
 Jaringan untuk umum
Next
Jim Michael Widi, S.Kom 8
Jaringan UntukJaringan Untuk
Perusahaan atau OrganisasiPerusahaan atau Organisasi
 Resource Sharing
 Reliabilitas tinggi
 Lebih ekonomis
 Skalabilitas
 Media Komunikasi
Back
Jim Michael Widi, S.Kom 9
Resource SharingResource Sharing
 Bertujuan agar seluruh program, peralatan,
khususnya data dapat digunakan oleh setiap
orang yang ada pada jaringan tanpa
terpengaruh oleh lokasi resource dan
pemakai.
Back
Jim Michael Widi, S.Kom 10
Reliabilitas TinggiReliabilitas Tinggi
 Adanya sumber-sumber alternatif pengganti
jika terjadi masalah pada salah satu
perangkat dalam jaringan.
Back
Jim Michael Widi, S.Kom 11
SkalabilitasSkalabilitas
 Kemampuan untuk meningkatkan kinerja
sistem secara berangsur-angsur sesuai
dengan beban pekerjaan dengan hanya
menambah sejumlah prosesor.
Back
Jim Michael Widi, S.Kom 12
Jaringan Untuk UmumJaringan Untuk Umum
 Akses ke informasi yang berada di tempat
jauh.
 Komunikasi ke orang-orang
 Hiburan interaktif
Back
Jim Michael Widi, S.Kom 13
Perangkat Keras JaringanPerangkat Keras Jaringan
 Multi I/O
 NIC (Network Interface Card)
 Router
 Bridge
 Gateway
 Repeater
 Modem
 Media (kabel, Gelombang Radio)
 HUB
 Swicth Hub
Jim Michael Widi, S.Kom 14
Klasifikasi Jaringan KomputerKlasifikasi Jaringan Komputer
Berdasarkan Metode TransmisiBerdasarkan Metode Transmisi
 Broadcast
 Point to Point
Next
Jim Michael Widi, S.Kom 15
BroadcastBroadcast
 Jaringan broadcast memiliki saluran
komunikasi tunggal yang dipakai bersama-
sama oleh semua mesin yang ada pada
jaringan tersebut.
 Pesan-pesan berukuran kecil, disebut paket,
yang dikirimkan oleh suatu mesin akan
diterima oleh mesin-mesin lainnya. Field
alamat pada sebuah paket berisi keterangan
tentang kepada siapa paket tersebut
ditujukan.
Back
Jim Michael Widi, S.Kom 16
Point to PointPoint to Point
 Terdiri dari beberapa koneksi pasangan
individu dari mesin-mesin.
 Untuk pergi dari sumber ke tempat tujuan,
sebuah paket pada jaringan jenis ini mungkin
harus melalui satu atau lebih mesin-mesin
perantara.
 Seringkali harus melalui banyak route yang
mungkin berbeda jaraknya. Karena itu
algoritma routing memegang peranan penting
pada jaringan point-to-point.
Back
Jim Michael Widi, S.Kom 17
Klasifikasi JaringanKlasifikasi Jaringan
KomputerKomputer
Berdasarkan GeografisBerdasarkan Geografis
 Local Area Network (LAN) (10m – 1 km)
 Metropolitan Area Network (MAN) (10 km)
 Wide Area Network (WAN) (100 – 1000 km)
 Jaringan Tanpa Kabel
 Internetwork (10.000 Km)
Next
Jim Michael Widi, S.Kom 18
Local Area Network (LAN)Local Area Network (LAN)
 Ukuran: LAN mempunyai keterbatasan ukuran
 Teknologi transmisi: LAN tradisional mempunyai
kecepatan mulai 1 sampai 100 Mbps. LAN modern
mempunyai kecepatan sampai ratusan Mbps
 Topologi:
 Bus/Linear, mekanisme yang digunakan untuk
mengatur pengiriman pesan disebut IEEE 802.3
atau Ethernet.
 Ring  IEEE 802.5 (token ring IBM)
Back
Jim Michael Widi, S.Kom 19
Metropolitan Area NetworkMetropolitan Area Network
 Seperti LAN, cuma ukurannya lebih
besar
 Biasanya digunakan oleh perusahaan-
perusahaan
 Lingkungan dalam 1 kota
Back
Jim Michael Widi, S.Kom 20
Wide Area NetworkWide Area Network
 Lingkungan dalam negara atau benua
 Host dihubungkan dengan sebuah subnet
 Tugas subnet: pembawa pesan dari satu host ke host
lainnya
 Komponen subnet: kabel transmisi dan element
switching
Element Switching sering juga disebut sebagai:

Packet switching node

Intermediate system

Data switching exchange

Router
Back
Jim Michael Widi, S.Kom 21
Jaringan Tanpa KabelJaringan Tanpa Kabel
 Manfaatnya: kantor portable, armada
truk, taksi, bis, kepentingan militer di
medan perang.
 Kelemahannya: lambat daripada kabel
(umumnya 2 Mbps), laju kesalahan
lebih besar, transimisi yang berbeda
dapat mengganggu.
Back
Jim Michael Widi, S.Kom 22
InternetworkInternetwork
 Kumpulan jaringan yang terinterkoneksi disebut
Internetwork atau Internet.
 Bentuk internet yang umum adalah kumpulan dari
LAN yang dihubungkan oleh WAN.
 Perbedaan yang nyata antara subnet dan WAN
dalam kasus ini adalah keberadaan host.
 Bila di dalam sistem terdapat kurva tertutup yang
hanya terdiri dari router-router, maka itulah
subnet.
 Bila sistemnya terdiri dari router dan host, maka
itulah WAN.
Back
Jim Michael Widi, S.Kom 23
Sistem KoneksiSistem Koneksi
dalam Jaringan Komputerdalam Jaringan Komputer
 Peer to Peer
 Client - Server
Next
Jim Michael Widi, S.Kom 24
Peer to PeerPeer to Peer
 Peer artinya rekan sekerja
 Adalah jaringan komputer yang terdiri dari
beberapa komputer.
 Adalah suatu model di mana setiap PC dapat
memakai resource pada PC lain atau
memberikan resourcenya untuk dipakai PC
lain.
 Dikenal sebagai workgroup. Dimana setiap
komputer dalam satu jaringan dikelompokkan
dalam satu kelompok kerja
Jim Michael Widi, S.Kom 25
Client - ServerClient - Server
 Selain pada jaringan lokal, juga dapat
diterapkan dengan teknologi internet. Di
mana ada suatu unit yang berfungsi sebagai
server yang memberikan layanan bagi
komputer lain, dan client yang hanya
meminta layanan dari server.
 Client hanya bisa menggunakan resource
yang disediakan oleh server sesuai dengan
otoritas yang diberikan oleh administrator.
Jim Michael Widi, S.Kom 26
Jenis LayananJenis Layanan
Client - ServerClient - Server
 File Server
Memberikan layanan fungsi pengelolaan file.
 Print Server
Memberikan layanan fungsi pencetakan.
 Database Server
Proses-proses fungsional mengenai database dijalankan pada
mesin ini dan stasiun lain dapat minta pelayanan.
 DIP (Document Information Processing)
Memberikan layanan fungsi penyimpanan, manajemen, dan
pengambilan data.
Back
Jim Michael Widi, S.Kom 27
Jaringan Komputer danJaringan Komputer dan
Sistem TerdistribusiSistem Terdistribusi
 Adalah sekumpulan komputer yang
saling terkoneksi dengan media
transmisi, dan terjadi proses transfer
file.
Jim Michael Widi, S.Kom 28
Perbedaan Jaringan KomputerPerbedaan Jaringan Komputer
dan Sistem Terdistribusidan Sistem Terdistribusi
Jaringan Komputer Sistem Terdistribusi
Komputer yang terhubung
merupakan gabungan dari
beberapa workstation atau juga
gabungan komputer server dan
client
Komputer yang terhubung terdiri
dari host (komputer utama) dan
terminal-terminal (komputer yang
terhubung dengan host)
Beberapa komputer terhubung
agar dapat sharing, namun tiap
pekerjaan ditangani sendiri-sendiri
oleh komputer yang meminta dan
dimintai layanan. Server hanya
melayani permintaan sesuai
antrian yang sudah diatur sistem.
Beberapa host komputer
terhubung agar dapat
mengerjakan sebuah/beberapa
pekerjaan besar bersama. Host
melayani beberapa terminal &
melakukan proses berdasarkan
input dari terminal-terminal
Jim Michael Widi, S.Kom 29
Perbedaan Jaringan KomputerPerbedaan Jaringan Komputer
dan Sistem Terdistribusidan Sistem Terdistribusi
Jaringan Komputer Sistem Terdistribusi
Kualitas komunikasi data
dipengaruhi oleh media transmisi
yang digunakan.
Lamanya proses dipengaruhi oleh
spesifikasi hardware masing-masing
station yang meminta layanan.
User dapat mengetahui proses yang
sedang berlangsung (di station atau
di server).
Kualitas komunikasi data
dipengaruhi oleh sistem.
Lamanya proses tergantung sistem
operasi yang akan memilih prosesor
komputer yang akan digunakan.
User tidak dapat mengetahui proses
yang sedang berlangsung di host.
Metode komunikasi antar komputer
dengan model Peer to Peer atau
Client – Server.
Metode komunikasi antar komputer
tersentralisasi di host.
Jim Michael Widi, S.Kom 30
Perbedaan Jaringan KomputerPerbedaan Jaringan Komputer
dan Sistem Terdistribusidan Sistem Terdistribusi
Jaringan Komputer Sistem Terdistribusi
Masing-masing workstation (Peer to
Peer) tidak membutuhkan komputer
server khusus untuk menangani
seluruh pekerjaan.
Antar workstation bisa saling
bertukar file dan resource yang
dimiliki, sesuai permission yang
diatur administrator.
Masing-masing terminal
membutuhkan host untuk dapat aktif
melakukan pekerjaan dan
berkomunikasi dengan terminal lain.
Antar terminal tidak dapat sharing
file atau resource tanpa campur
tangan host.
Jim Michael Widi, S.Kom 31
Perbedaan Jaringan KomputerPerbedaan Jaringan Komputer
dan Sistem Terdistribusidan Sistem Terdistribusi
Jaringan Komputer Sistem Terdistribusi
Masing-masing user di workstation
dapat melihat proses layanan yang
sedang terjadi.
User harus login pada server
apabila ingin memanfaatkan
resource yang dimiliki oleh server.
Masing-masing user di workstation
tidak dapat melihat proses layanan
yang sedang terjadi.
User mempunyai ID & password
untuk login.
Umumnya ID login server tidak bisa
digunakan bersama-sama. Kecuali
ada policy dari admin.
User mempunyai ID & password
untuk login.
Umumnya ID login server bisa
digunakan bersama-sama. Kecuali
ada policy dari admin.
Jim Michael Widi, S.Kom 32
Perbedaan Jaringan KomputerPerbedaan Jaringan Komputer
dan Sistem Terdistribusidan Sistem Terdistribusi
Jaringan Komputer Sistem Terdistribusi
Keberadaan sejumlah komputer
dalam jaringan tidak harus
transparan di satu lokasi, sehingga
secara fisik tidak dapat dilihat oleh
user lain dalam jaringan.
Keberadaan sejumlah komputer
dalam jaringan harus transparan di
satu lokasi, sehingga secara fisik
dapat dilihat oleh user lain yang
berada dalam jaringan.
Spesifikasi hardware server tidak
harus lebih baik dari client.
Spesifikasi hardware host harus
lebih baik dari terminal.
Merupakan sistem yang
menggabungkan kinerja perangkat
dan aplikasi dari physical layer
sampai dengan application layer.
Merupakan sistem perangkat lunak
yang dibuat & bekerja pada lapisan
atas sebuah sistem
Back
Jim Michael Widi, S.Kom 33
HardwareHardware
Jaringan KomputerJaringan Komputer
 Kabel
 Ethernet Card
 Hub & Switch
 Repeater
 Bridge
 Router
Jim Michael Widi, S.Kom 34
KabelKabel
 Ada beberapa jenis kabel yang banyak
digunakan dan menjadi standart dalam
penggunaannya untuk komunikasi data
dalam jaringan komputer.
 Setiap jenis kabel mempunyai kemampuan
dan spesifikasi yang berbeda.
 Ada 3 jenis kabel yang secara umum sering
dipakai, yaitu :
 Coaxial
 Twisted pair
 Fiber Optic
Jim Michael Widi, S.Kom 35
CoaxialCoaxial
 Thick Coaxial
 Diameter rata-rata 12 mm
 Disebut standart ethernet/thick ethernet/yellow cable
 Thin Coaxial
 Diameter rata-rata 5 mm warna hitam
 Banyak dipergunakan di kalangan radio amatir, terutama
untuk transciever yang tidak memerlukan output daya yang
besar.
 Setiap perangkat dihubungkan dengan BNC (Bayonet-Neill-
aConcelmn) T Connector.
 Disebut Thin ethernet/Thin Net.
Jim Michael Widi, S.Kom 36
Thick CoaxialThick Coaxial
Spesifikasi jaringan :
 Setiap ujung harus diterminasi dengan terminator 50 Ohm 1
watt.
 Maksimum 3 segment dengan peralatan terhubung atau berupa
populated segments.
 Setiap kartu jaringan mempunyai pemancar tambahan.
 Setiap segment maksimum berisi 100 perangkat jaringan,
termasuk repeaters.
 Max panjang kabel per segment adalah 1640 feet (± 500 meter)
 Max jarak antar segment adalah 4920 feet (± 1500 meter)
 Setiap segment harus diberi ground.
 Jarak Max antara tap atau pencabangan dari kabel utama ke
perangkat adalah 16 feet (± 5 meter)
 Jarak Min antar tap adalah 8 feet (± 2,5 meter)
Jim Michael Widi, S.Kom 37
Thin CoaxialThin Coaxial
 Setiap ujung diberi terminator 50 Ohm.
 Maksimum 3 segment terhubung satu sama lain
(populated segments).
 Kartu jaringan cukup menggunakan transciever yang
onboard, tidak perlu tambahan transciever, kecuali untuk
repeater.
 Setiap segment maksimum berisi 30 perangkat jaringan.
 Max panjang kabel adalah 606.8 feet (± 185 meter)
 Max panjang kabel antar segment adalah 1818 feet (±
555 meter)
 Setiap segment harus diberi ground.
 Panjang min antar T Connection adalah 1,5 feet (± 0,5
meter)
Jim Michael Widi, S.Kom 38
Twisted Pair CableTwisted Pair Cable
 UTP (Unshielded Twisted Pair)
 STP (Shielded Twisted Pair)
 Terdiri dari 4 pasang kabel yang terpilin
 Dari 8 buah kabel yang ada, hanya 4 buah
saja yang digunakan untuk mengirim dan
menerima data.
 Perangkat lain yang berkenaan dengan
penggunaan kabel jenis ini adalah konektor
RJ-45 dan hub/Switch.
Jim Michael Widi, S.Kom 39
Twisted Pair CableTwisted Pair Cable
 Ada dua jenis pemasangan kabel UTP
yang umum digunakan, ditambah satu
jenis pemasangan khusus untuk cisco
router, yaitu :
 Straight Through Cable
 Cross Over Cable
 Roll Over Cable
Jim Michael Widi, S.Kom 40
Straight Through CableStraight Through Cable
 Digunakan untuk menghubungkan
beberapa unit komputer melalui
perantara HUB/Switch, yang berfungsi
sebagai konsetrator maupun repeater.
1
8
1
8
1. Putih Orange
2. Orange
3. Putih Hijau
4. Biru
5. Putih Biru
6. Hijau
7. Putih Coklat
8. Coklat
Jim Michael Widi, S.Kom 41
Straight Through CableStraight Through Cable
 Penggunaan kabel UTP model Straight
Through pada jaringan lokal biasanya akan
membentuk topologi star atau tree dengan
hub/switch sebagai pusatnya.
 Penggunaan Hub/Switch harus sesuai
dengan kecepatan dari NIC. Karena
perbedaan kecepatan pada NIC &
Hub/Switch berarti kedua perangkat tersebut
tidak dapat berkomunikasi secara maksimal.
Jim Michael Widi, S.Kom 42
Cross Over CableCross Over Cable
 Berbeda dengan Straight through,
Penggunaan cross cable ini digunakan
untuk berkomunikasi antar komputer
(tanpa HUB), atau dapat juga
digunakan untuk meng-cascade HUB
jika diperlukan.
Jim Michael Widi, S.Kom 43
Cross Over CableCross Over Cable
1
8
1
8
1. Putih Orange
2. Orange
3. Putih Hijau
4. Biru
5. Putih Biru
6. Hijau
7. Putih Coklat
8. Coklat
1. Putih Hijau
2. Hijau
3. Putih Orange
4. Biru
5. Putih Biru
6. Orange
7. Putih Coklat
8. Coklat
TX+
TX-
RX+
RX-
TX+
TX-
RX+
RX-
Jim Michael Widi, S.Kom 44
Roll Over CableRoll Over Cable
 Digunakan untuk menghubungkan sebuah terminal
dan modem ke Cisco Router seri 2500 Access
Server
1. Putih Orange
2. Orange
3. Putih Hijau
4. Biru
5. Putih Biru
6. Hijau
7. Putih Coklat
8. Coklat
1
8
8
1
1. Coklat
2. Putih Coklat
3. Hijau
4. Putih Biru
5. Biru
6. Putih Hijau
7. Orange
8. Putih Orange
Jim Michael Widi, S.Kom 45
Fiber Optic CableFiber Optic Cable
 Kabel yang memiliki inti serat kaca
sebagai saluran untuk menyalurkan
sinyal antar terminal sering dipakai
sebagai saluran BACKBONE karena
kehandalannya yang tinggi
dibandingkan dengan coaxial cable
atau kabel UTP. Kabel ini tidak
terpengaruh oleh cuaca dan panas.
Back
Jim Michael Widi, S.Kom 46
Ethernet CardEthernet Card
 Cara kerja Ethernet Card berdasarkan broadcast
network, dimana setiap node dalam suatu jaringan
menerima setiap transmisi data yang dikirim oleh
suatu node yang lain.
 Setiap Ethernet mempunyai alamat sepanjang 48 bit
yang dikenal sebagai Ethernet address (MAC
Address).
 Alamat tersebut telah ditanam ke dalam setiap
rangkaian kartu jaringan (NIC) yang dikenali sebagai
Media Access Control (MAC) atau lebih dikenal
dengan hardware istilah hardware address. 24 bit
atau 3 byte awal merupakan kode yang telah
ditentukan oleh IEEE.
Jim Michael Widi, S.Kom 47
Ethernet CardEthernet Card
 NIC model 10Base umumnya telah
menyediakan port koneksi untuk kabel
coaxial ataupun kabel UTP.
 Jika didesain untuk kabel coaxial maka
konektornya adalah BNC.
 Jika didesain untuk kabel UTP maka
konektornya adalah RJ-45.
Jim Michael Widi, S.Kom 48
Hub & SwitchHub & Switch
 Hub & Switch biasanya disebut konsentrator.
 Sebuah konsentrator adalah sebuah perangkat yang
menyatukan kabel-kabel network dari setiap workstation, server
atau perangkat lain.
 Dalam topologi star, kabel UTP datang dari sebuah workstation
masuk ke dalam hub atau switch.
 Menggunakan konektor RJ-45
 Beberapa jenis hub dapat dipasang bertingkat (stackable)
hingga 4 susun, dan biasanya memiliki lubang sebanyak 4, 8,
16 dan 24 bh.
 Switch merupakan konsentrator yang memiliki kemampuan
manajemen trafic data lebih baik dari pada Hub.
 Jenis Switch manageable, selain dapat mengatur traffic data
juga dapat diberi IP address.
Jim Michael Widi, S.Kom 49
RepeaterRepeater
 Fungsi Utama adalah memperkuat
sinyal dengan cara menerima sinyal
dari suatu segmen kabel LAN lalu
memancarkan kembali dengan
kekuatan yang sama dengan sinyal asli
pada segmen kabel yang lain.
 Dengan cara ini jarak kabel dapat
diperjauh.
Jim Michael Widi, S.Kom 50
BridgeBridge
 Fungsinya sama dengan repeater, tetapi lebih fleksibel
dan lebih cerdas daripada repeater.
 Bridge dapat menghubungkan jaringan yang
menggunakan metode transmisi yang berbeda.
 Bridge mampu memisahkan sebagaian dari trafic
karena mengimplementasikan mekanisme frame
filtering.
 Mekanisme ini umumnya sebagai store and forward.
 Bridge dapat digunakan untuk mengkoneksikan
network yang menggunakan tipe kabel yang berbeda
ataupun topologi yang berbeda pula.
 Bridge dapat mengetahui alamat masing-masing
komputer di masing-masing sisi jaringan.
Jim Michael Widi, S.Kom 51
RouterRouter
 Router mampu mengirimkan data/ informasi dari satu jaringan
ke jaringan lain yang berbeda.
 Router hampir sama seperti bridge, tapi tidak sepintar dan
fleksibel bridge.
 Router akan mencari jalur terbaik untuk mengirimkan sebuah
pesan yang berdasarkan atas alamat tujuan dan alamat asal.
 Router mengetahui alamat masing-masing komputer di
lingkungan jaringan lokal, alamat bridges dan router lainnya.
 Router dapat mengetahui keseluruhan jaringan dengan melihat
sisi mana yang paling sibuk dan bisa menarik data dari sisi
yang sibuk sampai sisi tersebut bersih.
Jim Michael Widi, S.Kom 52
RouterRouter
 Dapat menerjemahkan informasi dari LAN dan
INTERNET.
 Mencarikan alternatif jalur yang terbaik untuk
mengirimkan data melewati internet.
 Mengatur jalur sinyal secara efisien dan dapat
mengatur data yang mengalir di antara dua buah
protokol.
 Dapat mengatur aliran data di antara topologi
jaringan linear bus dan star.
 Dapat mengatur aliran data melewati kabel fiber
optic, kabel coaxial dan kabel UTP
Back
Jim Michael Widi, S.Kom 53
TopologiTopologi
Pengertian topologi Jaringan adalah susunan lintasan
aliran data di dalam jaringan yang secara fisik
menghubungkan simpul yang satu dengan simpul
lainnya. Berikut ini adalah beberapa topologi jaringan
yang ada dan dipakai hingga saat ini, yaitu:
 Topologi Star

Topologi Hierarchical/Tree
 Topologi Bus
 Topologi Ring
 Topologi Daisy Chain (Linear)
 Topologi Mesh dan Full Connected
Jim Michael Widi, S.Kom 54
Topologi StarTopologi Star
Switch
Jim Michael Widi, S.Kom 55
Topologi StarTopologi Star
Karakteristik dari topologi ini adalah node
berkomunikasi langsung dengan station
lain melalui central node (Hub/Switch),
Traffic data mengalir dari node ke central
node dan diteruskan ke node tujuan. Jika
salah satu segmen kabel terputus,
jaringan lain tidak akan terputus.
Jim Michael Widi, S.Kom 56
Topologi StarTopologi Star
Keuntungan :
 Akses ke Station lain cepat.
 Dapat menerima workstation baru selama
port di central node masih tersedia.
 Hub/Switch bertindak sebagai konsentrator
 Hub/Switch dapat disusun seri untuk
menambah jumlah station yang terkoneksi di
jaringan.
 User dapat lebih banyak dibanding topologi
bus maupun ring
Jim Michael Widi, S.Kom 57
Topologi StarTopologi Star
Kerugian :
Bila traffic data cukup tinggi dan terjadi
collision, maka semua komunikasi akan
ditunda, dan koneksi akan dilanjutkan
dengan cara random, apabila hub/switch
mendeteksi tidak ada jalur yang sedang
tidak dipergunakan oleh node lain.
Jim Michael Widi, S.Kom 58
TopologiTopologi Hierarkis/TreeHierarkis/Tree
Switch
Switch
Switch
Jim Michael Widi, S.Kom 59
TopologiTopologi
Hierarkis/TreeHierarkis/Tree
Tidak semua stasiun mempunyai
kedudukan yang sama. Stasiun yang
kedudukannya lebih tinggi menguasai
stasiun di bawahnya, sehingga jaringan
sangat tergantung ada stasiun yang
kedudukannya lebih tinggi dan
kedudukan stasiun yang sama, disebut
peer topology.
Jim Michael Widi, S.Kom 60
TopologiTopologi BusBus
Jim Michael Widi, S.Kom 61
TopologiTopologi BusBus
Topologi ini merupakan bentangan satu kabel yang kedua
ujungnya ditutup, dimana disepanjang kabel dipasang node-node.
Signal dalam kabel dilewati satu arah sehingga memungkinkan
sebuah collision terjadi.
Keuntungan :
 Murah, karena tidak memakai banyak media dan kabel yang dipakai
banyak tersedia dipasaran.
 Setiap komputer dapat saling berhubungan dengan langsung.
Kerugian :
Sering terjadi hang/crass talk, yaitu bila lebih dari satu pasang
memakai jalur di waktu yang sama , harus bergantian atau
ditambah relay.
Jim Michael Widi, S.Kom 62
TopologiTopologi RingRing
Jim Michael Widi, S.Kom 63
Topologi RingTopologi Ring
Topologi jaringan yang berupa lingkaran
tertutup yang berisi node-node. Signal mengalir
dalam dua arah sehingga dapat menghindarkan
terjadinya collision sehingga memungkinkan
terjadinya pergerakan data sangat cepat.
Semua komputer saling tersambung
membentuk lingkaran. Data yang dikirim diberi
address tujuan sehingga dapat menuju
komputer yang dituju.
Jim Michael Widi, S.Kom 64
Topologi RingTopologi Ring
Tiap komputer dapat diberi repeater (transceiver) yang berfungsi sebagai:
Listen State
Tiap bit dikirim dengan mengalami delay waktu
Transmit State
Bila bit berasal dari paket lebih besar dari ring maka repeater dapat
mengembalikan ke pengirim. Bila terdapat beberapa paket dalam ring, repeater
yang tengah memancarkan, menerima bit dari paket yang tidak dikirimnya
harus menampung dan memancarkan kembali.
Bypass State
Berfungsi menghilangkan delay waktu dari stasiun yang tidak aktif.
Keuntungan :

Kegagalan koneksi akibat gangguan media dapat diatasi lewat jalur
lainyang masih terhubung.

Penggunaan sambungan point to point membuat transmission error dapat
diperkecil
Kerugian :

Data yang dikirim, bila melalui banyak komputer, transfer menjadi lambat.
Jim Michael Widi, S.Kom 65
Topologi Daisy-Topologi Daisy- Chain (linear)Chain (linear)
Jim Michael Widi, S.Kom 66
Topologi Daisy-Topologi Daisy- Chain (linear)Chain (linear)
Topologi ini merupakan peralihan dari topologi Bus
dan topologi ring, di mana tiap simpul terhubung
langsung ke dua simpul lain melalui segmen kabel,
tetapi segmen membentuk saluran, bukan
lingkaran utuh. Antar komputer seperti terhubung
seri.
Keuntungan :
Instalasi dan pemeliharaannya murah.
Kerugian :
Kurang handal (tidak sesuai dengan kemajuan
jaman)
Jim Michael Widi, S.Kom 67
Topologi Mesh danTopologi Mesh dan
Full ConnectedFull Connected
Jim Michael Widi, S.Kom 68
Topologi Mesh danTopologi Mesh dan
Full ConnectedFull Connected
 Topologi ini menerapkan hubungan antar
sentral secara penuh. Jumlah saluran yang
harus disediakan untuk membentuk jaringan
Mesh adalah jumlah sentral dikurangi 1.
 Tingkat kerumitan jaringan sebanding dengan
meningkatnya jumlah sentral yang terpasang.
 Disamping kurang ekonomis juga relatif
mahal dalam pengoperasiannya.
Jim Michael Widi, S.Kom 69
Topologi Mesh danTopologi Mesh dan
Full ConnectedFull Connected
 Topologi ini merupakan teknologi
khusus yang tidak dapat dibuat dengan
pengkabelan, karena sistem yang rumit.
Namun dengan teknologi wireless,
topologi ini sangat memungkinkan
untuk diwujudkan
Back
Jim Michael Widi, S.Kom 70
Konsep DasarKonsep Dasar
Protokol TCP/IPProtokol TCP/IP
 Merupakan Sekumpulan protokol yang
terdapat di dalam jaringan komputer yang
digunakan untuk berkomunikasi atau bertukar
data antar komputer.
 Merupakan protokol standart pada jaringan
internet yang menghubungkan banyak
komputer yang berbeda jenis mesin maupun
sistem operasi agar dapat berinteraksi satu
sama lain.
Jim Michael Widi, S.Kom 71
SejarahSejarah
 Kebutuhan DoD (Department of Defense) akan suatu
komunikasi di antar berbagai variasi komputer yang
telah ada. Komputer tersebut harus tetap terhubung
karena terkait dengan pertahanan negara dan
sumber informasi harus tetap berjalan meskipun
terjadi bencana alam.
 Tahun 1969 dimulai penelitian terhadap serangkaian
protokol. Dengan tujuan :
 Terciptanya protokol-protokol umum
 Meningkatkan efisiensi komunikasi data
 Dapat dipadukan dengan teknologi WAN yang telah ada
 Mudah dikonfigurasikan
Jim Michael Widi, S.Kom 72
Sejarah (Continued)Sejarah (Continued)
 1968 DoD ARPAnet (Advance
Research Project Agency) memulai
penelitian dan merupakan cikal bakal
dari paket switching.
 Sekarang dikenal dengan internet.
Jim Michael Widi, S.Kom 73
Layanan TCP/IPLayanan TCP/IP
 Pengiriman file (File Transfer). File Transfer Protokol (FTP) memungkinkan
user dapat mengirim atau menerima file dari komputer jaringan.
 Remote Login. Network Terminal Protokol (telnet). Memungkinkan user untuk
melakukan login ke dalam suatu komputer di dalam jaringan.
 Computer Mail. Digunakan untuk menerapkan sistem e-mail.
Protokol yang digunakan:
 SMTP (Simple Mail Transport Protokol) untuk pengiriman email
 POP (Post Office Protokol) dan IMAP (Internet Message Access Control) untuk
menerima email
 MIME (Multipurpose Internet Mail Extensions) untuk mengirimkan data selain
teks
 Network File System (NFS). Pelayanan akses file jarak jauh yang
memungkinkan klien untuk mengakses file pada komputer jaringan jarak jauh
walaupun file tersebut disimpan lokal.
 Remote Execution. Memungkinkan user untuk menjalankan suatu program dari
komputer yang berbeda.
 Name Servers. Nama database alamat yang digunakan pada internet.
 IRC (Internet Relay Chat). Memberikan layanan chat
 Streaming (Layanan audio dan video). Jenis layanan yang langsung mengolah
data yang diterima tanpa menunggu mengolah data selesai dikirim.
Jim Michael Widi, S.Kom 74
Cara kerja TCP/IPCara kerja TCP/IP
 TCP merupakan connection-oriented, yang berarti
bahwa kedua komputer ikut serta dalam pertukaran
data harus melakukan hubungan terlebih dulu
sebelum pertukaran data berlangsung (dalam hal ini
email). TCP bertanggung jawab untuk menyakinkan
bahwa email tersebut akan sampai tujuan,
memeriksa kesalahan dan mengirimkan error ke
lapisan atas hanya bila TCP tidak berhasil melakukan
hubungan. Jika isi email tersebut terlalu besar untuk
satu datagram, TCP akan membaginya ke dalam
beberapa datagram.
Jim Michael Widi, S.Kom 75
Cara kerja TCP/IPCara kerja TCP/IP
 IP bertanggung jawab setelah hubungan
berlangsung. Tugasnya adalah untuk merutekan
paket data di dalam network. IP hanya bertugas
menjadi kurir dari TCP dan mencari jalur yang terbaik
dalam penyampaian datagram. IP “tidak bertanggung
jawab” jika data tersebut tidak sampai dengan utuh,
namun IP akan mengirimkan pesan kesalahan
melalui ICMP (Internet Control Message Protokol)
dan kemudian kembali ke sumber data.
 Karena IP hanya mengirimkan data tanpa
mengetahui urutan data mana yang akan disusun
berikutnya, maka menyebabkan IP mudah untuk
dimodifikasi di daerah sumber dan tujuan datagram.
Jim Michael Widi, S.Kom 76
Arsitektur TCP/IPArsitektur TCP/IP
Application Layer
(SMTP, FTP, HTTP, dll)
Transport Layer
(TCP, UDP)
Internet Layer
(IP, ICMP, ARP)
Network Interface Layer
(Ethernet, SLIP, PPP)
Jaringan Fisik
TCP/IP
Stack
Jim Michael Widi, S.Kom 77
Protokol-ProtokolProtokol-Protokol
TCP/IPTCP/IP Network Interface layer
Bertanggung jawab mengirimkan data dari media fisik. Contoh dari
protokol ini adalah :
 Ethernet
Sebuah card yang terhubung ke card lain melalui ethernet hub dan kabel UTP
atau BNC
 SLIP (Serial Line Interface Protokol)
Teknik enkapsulasi datagram yang paling sederhana di internet. Datagram IP
yang diterima dienkapsulasi dengan menambahkan karakter END (0xC0)
pada awal dan akhir frame.
 PPP (Point to Point Protokol)
terdiri dari beberapa protokol mini, yaitu:

LCP (Link Control Protocol), berfungsi membentuk dan memelihara link.

Authentication Protocol, berfungsi untuk memeriksa authentikasi dari user.
Ada dua jenis authentikasi, yaitu: Password Authentication Protokol (PAP) dan
Challenge Handshake Authentication Protokol (CHAP)

Network Control Protokol (NCP), berfungsi mengkoordinasi operasi bermacam-
macam protokol jaringan yang melalui PPP.
Jim Michael Widi, S.Kom 78
Protokol-ProtokolProtokol-Protokol
TCP/IPTCP/IP
 Internet Layer
IP (Internet Protokol) memiliki sifat yang dikenal
sebagai
 Unreliable
Protokol IP tidak menjamin datagram yang dikirim pasti
sampai ke tempat tujuan.
 Connectionless
Proses pengiriman paket dari tempat asal ke tempat tujuan
tanpa handshake terlebih dahulu.
 datagram delivery service
Setiap paket data yang dikirim adalah independen terhadap
yang lain.
Jim Michael Widi, S.Kom 79
Format Datagram IPFormat Datagram IP
Version Header Length Type of Service Total Length of Diagram
Indetification Flags Fragment Offset
Time To Live Protokol Header Checksum
Source IP Address
Destination IP Address
Options
Strict Source Routing, Loose Source Routing
Data
Jim Michael Widi, S.Kom 80
Format Datagram IPFormat Datagram IP
 Version, bersisi versi dari IP yang dipakai
 Header Length, berisi panjang dari header paket IP ini dalam hitungan 32 bit
word
 Type of service, berisi kualitas service yang dapat mempengaruhi cara
penanganan paket IP ini.
 Total Length of Datagram, panjang IP datagram total dalam ukuran byte.
 Identification, Flag dan Fragment Offset, berisi beberapa data yang
berhubungan dengan fragmentasi paket.
 Time to Live, berisi jumlah router/hop maksimal yang boleh dilewati paket IP.
 Protocol, mengandung data yang mengidentifikasikan protokol layer atas
pengguna isi data dari paket IP.
 Header Checksum, berisi nilai checksum yang dihitung dari seluruh field dari
header paket IP.
 IP Address penerima dan pengirim, berisi alamat pengirim dan penerima paket.
 Strict Source Route, berisi daftar lengkap IP Address dari router yang harus
dilalui oleh paket ke host tujuan.
 Loose Source Route, paket yang dikirimkan harus singgah di beberapa router
yang telah ditentukan.
Jim Michael Widi, S.Kom 81
Internet Layer (ICMP)Internet Layer (ICMP)
 ICMP (Internet Control Message
Protocol), bertugas mengirimkan
pesan-pesan kesalahan dan kondisi
lain yang memerlukan perhatian khusus
Jim Michael Widi, S.Kom 82
Internet Layer (ICMP)Internet Layer (ICMP)
Beberapa pesan kesalahan ICMP, yaitu:
 Destination Unreachable, Pesan yang dihasilkan oleh router jika paket
gagal dikrim akibat putus jalur.
 Network Unreachable, jaringan tujuan tidak dapat dihubungi
 Host Unreachable, host tujuan tidak dapat dihubungi
 Protokol At Destination Unreachable, Protokol tidak tersedia
 Port is Unreachable, port tidak tersedia
 Destination Network is Unknown, jaringan tujuan tidak dikenal
 Destination Host is Unknown, host tujuan tidak dikenal
 Time Exceeded
 Parameter Problem, terjadi kesalahan parameter dan letak oktet dimana
kesalahan terdeteksi.
 Source quench, yang terjadi karena router/host tujuan membuang
datagram karena pembatasan ruang buffer atau karena datagram tidak
dapat diproses.
 Redirect, memberi saran kepada host asal datagram mengenai router
yang lebih tepat untuk menerima datagram tersebut
Jim Michael Widi, S.Kom 83
Internet Layer (ICMP)Internet Layer (ICMP)
Beberapa ICMP Query Message, yaitu:
 Echo request dan Echo reply message,
bertujuan memeriksa apakah sistem tujuan
dalam keadaan aktif.
 TimeStamp dan TimeStamp Reply,
menghasilkan informasi waktu yang
diperlukan sistem tujuan untuk memproses
suatu paket.
 Address Mask, untuk mengetahui berapa
netmask yang harus digunakan oleh host
dalam suatu network
Jim Michael Widi, S.Kom 84
Internet Layer (ARP)Internet Layer (ARP)
ARP (Address Resolution Protocol),
digunakan untuk keperluan pemetaan IP
address dengan ethernet address.
ARP bekerja dengan mengirimkan paket
berisi IP address yang ingin diketahui alamat
ethernetnya ke alamat broadcast ethernet.
Jim Michael Widi, S.Kom 85
Protokol-ProtokolProtokol-Protokol
TCP/IPTCP/IP
 Transport Layer
Merupakan layer komunikasi data yang mengatur aliran data antara
dua host, untuk keperluan aplikasi di atasnya.
ada 2 buah protokol pada layer ini, yaitu:
 TCP (Transmission Control Protocol)
Merupakan protokol yang menyediakan service yang dikenal sebagai:

Connection oriented,
Sebelum terjadi pertukaran data dua aplikasi pengguna TCP harus Handshake

Reliable,
TCP menerapkan proses deteksi kesalahan paket dan retransmisi.

Byte stream service,
Berarti paket dikirimkan dan sampai ke tujuan secara berurutan.
 UDP (User Datagram Protocol)
Merupakan protokol sederhana, yang bersifat connectionless, non
sequencing dan acknowledgement. Selain itu juga merupakan protokol
yang bekerja pada transport layer untuk digunakan bersama dengan
protokol IP di network layer.
 Application Layer
Jim Michael Widi, S.Kom 86
IP Versi 4IP Versi 4
 IP Address merupakan pengenal yang
digunakan untuk memberi alamat pada tiap-
tiap komputer dalam jaringan.
 Format IP Address adalah bilangan 32 bit
yang tiap 8 bitnya dipisahkan oleh tanda titik.
 Format IP Address dapat berupa biner
(xxxxxxxx.xxxxxxx.xxxxxxxx.xxxxxxx) atau
berupa bilangan desimal yang masing-
masing dipisahkan oleh titik (dotted
decimal) (xxx.xxx.xxx.xxx)
Format IP AddressFormat IP Address
 IP address merupakan bilangan biner 32
bit yang dipisahkan oleh tanda pemisah
berupa tanda titik disetiap 8 bitnya.
 Tiap 8 bit ini disebut dengan oktet.
 Bentuk dari IP address adalah sebagai
berikut :
xxxxxxxx.xxxxxxxx.xxxxxxxx.xxxxxxxx
10000100.01011100.01111001.00000001
132 92 121 1 Dotted Decimal Notation
Jim Michael Widi, S.Kom 87
Network ID dan Host IDNetwork ID dan Host ID
 Pembagian kelas-kelas IP berdasarkan pada
dua hal : Network ID dan host ID dari suatu IP.
 Network ID adalah bagian dari IP address yang
digunakan untuk menunjuk jaringan tempat
komputer ini berada.
 Host ID adalah bagian dari IP Address yang
digunakan untuk menunjuk workstation, server,
router dan semua host TCP/IP lainnya dalam
jaringan tersebut.
Jim Michael Widi, S.Kom 88
Jim Michael Widi, S.Kom 89
Pembagian IP AddressPembagian IP Address
Dikenal dua cara pembagian IP address:
 Classfull Addressing
 Classless Addressing
Jim Michael Widi, S.Kom 90
Classfull AddressingClassfull Addressing
 Merupakan metode pembagian IP
berdasarkan kelas dimana IP Address
dibagi menjadi 5 kelas
 Kelas A
 Kelas B
 Kelas C
 Kelas D
 Kelas E
Jim Michael Widi, S.Kom 91
Kelas AKelas A
 Format : 0nnnnnn.hhhhhhhh.hhhhhhhh.hhhhhhhh
 Bit Pertama : 0
 Panjang NetID : 8 bit
 Panjang HostID : 24 Bit
 Byte Pertama : 0-127
 Jumlah : 126 Kelas A (0 dan 127 dicadangkan)
 Range IP : 1.xxx.xxx.xxx sampai 126.xxx.xxx.xxx
 Jumlah IP : 16.777.214 IP Address disetiap kelas A
 Dekripsi : Diberikan untuk jaringan dengan jumlah
host yang besar
Jim Michael Widi, S.Kom 92
Kelas BKelas B
 Format : 10nnnnn.hhhhhhhh.hhhhhhhh.hhhhhhhh
 Bit Pertama : 10
 Panjang NetID : 16 bit
 Panjang HostID : 16 Bit
 Byte Pertama : 128-191
 Jumlah : 16.384 Kelas B
 Range IP : 128.0.xxx.xxx sampai 191.155.xxx.xxx
 Jumlah IP : 65.532 IP Address di setiap kelas B
 Dekripsi : Dialokasikan untuk jaringan besar dan
sedang
Jim Michael Widi, S.Kom 93
Kelas CKelas C
 Format : 110nnnn.hhhhhhhh.hhhhhhhh.hhhhhhhh
 Bit Pertama : 110
 Panjang NetID : 24 bit
 Panjang HostID : 8 Bit
 Byte Pertama : 192-223
 Jumlah : 2.097.152 Kelas C
 Range IP : 192.xxx.xxx.xxx sampai 223.255.255.xxx
 Jumlah IP : 254 IP Address disetiap kelas C
 Dekripsi : Diberikan untuk jaringan berukuran kecil
Jim Michael Widi, S.Kom 94
Kelas DKelas D
 Format : 1110nnn.hhhhhhhh.hhhhhhhh.hhhhhhhh
 Bit Pertama : 1110
 Bit Multicast : 28 bit
 Byte Inisial : 224-247
 Dekripsi : Kelas D digunakan untuk keperluan IP
Multicast
Jim Michael Widi, S.Kom 95
Kelas EKelas E
 Format : 1111rrrr.rrrrrrrr.rrrrrrrr.rrrrrrrr
 Bit Pertama : 1111
 Bit Cadangan : 28 bit
 Bit Inisial : 248-255
 Dekripsi : Kelas E dicadangkan untuk keperluan
ekperimen.
Classless AddressingClassless Addressing
 Merupakan metode pengalamatan
tanpa kelas, yakni dengan
mengalokasikan IP Address dalam
notasi Classless Inter Domain Routing
(CIDR).
Jim Michael Widi, S.Kom 96
Pengalokasian IPPengalokasian IP
 Proses memilih Network ID dan Host ID
yang tepat untuk suatu jaringan.
 IP Address terdiri dari 2 bagian, yaitu
 Network ID
Menunjuk nomor network
 Host ID
Mengindentifikasi host dalam satu network
Jim Michael Widi, S.Kom 97
Pengalokasian IPPengalokasian IP
Beberapa aturan dasar dalam menentukan network ID dan host ID
yang hendak digunakan :
Network ID 127.0.0.1 tidak dapat digunakan, karena merupakan
default yang digunakan untuk keperluan menunjuk dirinya sendiri
(loop-back).
Host ID tidak boleh diset 1 (ex. 126.255.255.255), karena akan
diartikan sebagai alamat broadcast. ID broadcast merupakan
alamat yang mewakili seluruh anggota pada jaringan.
Network ID dan Host ID tidak boleh sama dengan 0 (ex. 0.0.0.0),
karena IP address dengan host ID 0 diartikan sebagai alamat
network. Alamat network adalah alamat yang digunakan untuk
menunjuk suatu jaringan, dan tidak menunjuk suatu host.
Host ID harus unik dalam suatu network. Dalam suatu network
tidak boleh ada dua host dengan host ID yang sama.
Jim Michael Widi, S.Kom 98
Pengalokasian IPPengalokasian IP
Aturan lain :
0/8 : 0.0.0.1 s/d 0.255.255.254
Host/net : 16.777.214
10/8 : 10.0.0.1 s/d 10.255.255.254
Host/net : 16.777.214
127/8 : 127.0.0.1 s/d 127.255.255.254
Host/net : 16.777.214
169.254/16 : 169.254.0.1 s/d 169.255.255.254
Host/net : 65.534
172.16/12 : 172.16.0.1 s/d 172.31.255.254
Host/net : 1.048.574 (Private Internet)
192.0.2/24 : 192.0.2.1 s/d 192.0.2.254
Host/net : 254
192.168/16 : 192.168.0.1 s/d 192.168.255.254
Host/net :65534
Semua space dari klas D dan E dapat digunakan untuk IP Address Local Area Network,
karena IP ini tidak digunakan di internet.
Jim Michael Widi, S.Kom 99
SubnetSubnet
 Konsep Subnetting dari IP Address merupakan
teknik yang umum digunakan di internet untuk
mengefisienkan alokasi IP Address dalam
sebuah jaringan supaya bisa memaksimalkan
IP Address.
 Subnetting merupakan proses memecah satu
kelas IP Address menjadi beberapa subnet
dengan jumlah host yang lebih sedikit, dan
untuk menentukan batas network ID dalam
suatu subnet, digunakan subnet mask
Jim Michael Widi, S.Kom 100
Contoh SubnetContoh Subnet
Subnet Host Network Address
1 62 202.91.8.0/26
2 62 202.91.8.64/26
3 62 202.91.8.128/26
4 62 202.91.8.192/26
Subnet Mask 255.255.255.192
Jim Michael Widi, S.Kom 101
Subnet Host Network Address
1 4094 169.254.0.0/20
2 4094 169.254.16.0/20
3 4094 169.254.32.0/20
4 4094 169.254.64.0/20
…
16 4094 169.254.240.0/20
Subnet Mask 255.255.240.0
Tabel subnetTabel subnet
Bit
Host
Masked
CIDR Subnet Net Mask
Host Per
Network
0 /8 1 255.0.0.0 16777214
1 /9 2 255.128.0.0 8388606
2 /10 4 255.192.0.0 4194302
3 /11 8 255.224.0.0 2097150
4 /12 16 255.240.0.0 1048574
5 /13 32 255.248.0.0 524286
6 /14 64 255.252.0.0 262142
7 /15 128 255.254.0.0 131070
8 /16 256 255.255.0.0 65534
9 /17 512 255.255.128.0 32766
10 /18 1024 255.255.192.0 16382
11 /19 2048 255.255.224.0 8910
12 /20 4096 255.255.240.0 4094
13 /21 8912 255.255.248.0 2046
Jim Michael Widi, S.Kom 102
Tabel subnetTabel subnet
Jim Michael Widi, S.Kom 103
Bit Host
Masked
CIDR
Subnet/
Network
Net Mask
Host Per
Network
14 /22 16384 255.255.252.0 1022
15 /23 32768 255.255.254.0 510
16 /24 65536 255.255.255.0 254
17 /25 131072 255.255.255.128 126
18 /26 262144 255.255.255.192 62
19 /27 524288 255.255.255.224 30
20 /28 1048576 255.255.255.240 14
21 /29 2097152 255.255.255.248 6
22 /30 4194304 255.255.255.252 2
23 /31 Invalid 255.255.255.254 Invalid
SubnettingSubnetting
 Jumlah Host per Network
2n
-2
 n adalah jumlah bit tersisa sebelum
diselubungi.
Contoh: network prefix /10 maka bit
tersisa adalah 32-10=22
222
-2=4194302
Jim Michael Widi, S.Kom 104
SubnettingSubnetting
 Jumlah subnet = 2N
 Dimana N adalah jumlah bit yang
dipergunakan. N=network prefix-8
Contoh: network prefix /10, maka
N=10-8 = 2
22
=4
Jim Michael Widi, S.Kom 105
Tabel Subnet MaskTabel Subnet Mask
IP Kelas CIP Kelas C
Bit
Maske
d
Bit
Host
ID
CIDR Subnet Net Mask
Host
Max
Host per
Network
0 8 /24 1 255.255.255.0 254 254
1 7 /25 2 255.255.255.128 252 126
2 6 /26 4 255.255.255.192 248 62
3 5 /27 8 255.255.255.224 240 30
4 4 /28 16 255.255.255.240 224 14
5 3 /29 32 255.255.255.248 192 6
6 2 /30 64 255.255.255.252 128 2
Jim Michael Widi, S.Kom 106
LatihanLatihan
 IP kelas C 202.152.0.1
 Tentukan berapa jumlah host maximal
yang bisa disusun dalam jaringan dan
berapa jumlah subnetnya.
 202.152.0.1/27
 32-27 = 5
 Host : 214
-2=30
Jim Michael Widi, S.Kom 107
LatihanLatihan
 IP kelas C 192.168.1.1
 Tentukan berapa jumlah host maximal yang
bisa disusun dalam jaringan dan berapa jumlah
subnetnya.
 192.168.1.1/28
 32-28 = 4
 Host : 24
-2=14
 IP Host Awal : 192.168.1.1
 IP Host Akhir : 192.168.1.14
 Subnet Mask : 255.255.255.240
Jim Michael Widi, S.Kom 108
LatihanLatihan
1. 192.168.0.0/26,
2. 192.168.0.xx/26,
3. 192.168.0.xxx/26,
4. 192.168.0.xxx/26
 Host : ?
 IP Host Awal : ?
 IP Host Akhir : ?
 Subnet Mask : ?
Jim Michael Widi, S.Kom 109
LatihanLatihan
1. 192.168.0.0/27,
2. 192.168.0.xx/27,
3. 192.168.0.xxx/27,
4. 192.168.0.xxx/27
 Host : ?
 IP Host Awal : ?
 IP Host Akhir : ?
 Subnet Mask : ?
Jim Michael Widi, S.Kom 110
LatihanLatihan
1. 192.168.0.0/27,
2. 192.168.0.xx/26,
3. 192.168.0.xx/28,
4. 192.168.0.xxx/29
 Host : ?
 IP Host Awal : ?
 IP Host Akhir : ?
 Subnet Mask : ?
Jim Michael Widi, S.Kom 111
LatihanLatihan
Jim Michael Widi, S.Kom 112
Router ARouter A
Router CRouter B
Router DRouter D Router ERouter E
Router F Router G
Subnet X1 Subnet X2
Subnet
X3
Host =25
Subnet X4
Host=10
Subnet
X5
Host=12
Subnet X6
Host=9
INTERNE
T
IP Awal : 202.134.0.0
LatihanLatihan
Jim Michael Widi, S.Kom 113
Router ARouter A
INTERNE
T
Router CRouter C Router BRouter BRouter DRouter D
Router ERouter E
Router FRouter FRouter GRouter G
Subnet A
Subnet B
IP Total
=16
IP Total
=16
IP Total
=16
IP Total
=32
Subnet C Subnet D
Subnet E Subnet F
IP Total =8
IP Total =8
IP Total =4
IP Awal : 200.192.2.0
Materi RoutingMateri Routing
 Konsep dasar Routing
 Jenis-jenis routing
 Tabel routing
 Protokol-protokol routing
 Cara kerja protokol routing
Jim Michael Widi, S.Kom 114
Konsep Dasar RoutingKonsep Dasar Routing
 Routing adalah Proses yang dialami
datagram untuk mencapai tujuan di
jaringan TCP/IP.
 Konsep routing adalah hal yang utama
pada lapisan internet di jaringan
TCP/IP. Hal ini karena pada lapisan
internet terjadi proses pengalamatan.
Jim Michael Widi, S.Kom 115
Konsep Dasar RoutingKonsep Dasar Routing
 Data-data dari device yang terhubung ke internet dikirim dalam bentuk
datagram, yaitu paket data yang didefinisikan oleh IP. Datagram
memiliki alamat tujuan paket data. Internet Protokol memeriksa alamat
ini untuk menyampaikan datagram dari device asal ke device tujuan.
 Jika alamat tujuan datagram tersebut terletak satu jaringan dengan
device asal, datagram tersebut langsung disampaikan.
 Jika alamat tujuan datagram tidak terdapat di jaringa yang sama,
datagram akan disampaikan kepada router yang paling tepat.
 Router berfungsi sebagai penghubung dua buah jaringan yang
berbeda, tepatnya mengarahkan rute yang terbaik untuk mencapai
network yang diharapkan.
 Router menjadi perangkat yang berfungsi meneruskan datagram IP
pada network layer. Router memiliki lebih dari satu NIC dan dapat
meneruskan datagram dari satu NIC ke NIC yang lain
Jim Michael Widi, S.Kom 116
Jenis-jenis routingJenis-jenis routing
 Routing Statik
 Entri-entri dalam forwarding table route diisi dan dihapus secara
manual.
 Routing Dinamik
 Proses pengisian data routing di table secara otomatis.
 Cara yang digunakan untuk melepaskan kewajiban mengisi entri-
entri forwarding table secara manual.
 Protokol routing mengatur router-router sehingga dapat
berkomunikasi satu dengan yang lain dan saling memberikan
informasi routing yang routing yang dapat mengubah isi forwarding
table, tergantung keadaan jaringannya.
 Dengan cara ini, router-router mengetahui keadaan jaringan yang
terakhir dan mampu meneruskan datagram ke arah yang benar.
Jim Michael Widi, S.Kom 117
PerbedaanPerbedaan
Routing Statik danRouting Statik dan
dinamikdinamik
Routing Statik Routing Dinamik
Berfungsi pada protokol IP Berfungsi pada inter-routing protokol
Routing tidak dapat membagi
informasi routing
Router membagi informasi routing
secara otomatis
Routing tabel dibuat dan dihapus
secara manual
Routing tabel dibuat dan dihapus
secara dinamis oleh router
Tidak menggunakan routing
protokol
Terdapat routing protokol, seperti
RIP atau OSPF
Microsoft mendukung multihomed
system seperti router
Microsoft mendukung RIP untuk IP
dan IPX/SPX
Jim Michael Widi, S.Kom 118
Tabel RoutingTabel Routing
 Tabel routing terdiri atas entri-entri rute
dan setiap rute setidaknya terdiri atas
IP address, tanda untuk menunjukan
routing langsung atau tidak, alamat
router dan nomor interface.
Jim Michael Widi, S.Kom 119
Protokol-protokol RoutingProtokol-protokol Routing
 Interior Gateway Protocol (IGP)
 Protokol yang menangani routing jaringan
pada sebuah autonomous system, Terdiri dari

Routing Information Protocol (RIP)

Open Shortest Path First (OSPF)
 Exterior Gateway Protocol (EGP)
 Protokol yang menangani routing antar
autonomous system, Terdiri dari :

Border Gateway Protocol (BGP)
Jim Michael Widi, S.Kom 120
Karakteristik RIP & OSPFKarakteristik RIP & OSPF
Jim Michael Widi, S.Kom 121
RIP OSPF
Menggunakan algoritma distance-
vector (Bellman-Ford)
Menggunakan algoritma link-state
Dapat menyebabkan routing loop Membutuhkan waktu CPU dan
memori yang besar
Diameter jaringan terbatas Tidak menyebabkan routing loop
Lambat mengetahui perubahan
jaringan
Dapat membentuk heirarki routing
menggunakan konsep area
Menggunakan metrik tunggal Cepat mengetahui perubahan pada
jaringan dan dapat menggunakan
bebarapa macam metrik
Domain Name SystemDomain Name System
(DNS)(DNS)
 Adalah Distribute Database System yang
digunakan untuk pencarian nama komputer
(name resolution) di jaringan yang
menggunakan TCP/IP.
 Merupakan sebuah aplikasi service yang biasa
digunakan di Internet seperti web browser atau
email yang menerjemahkan sebuah domain
name ke IP address.
 Selain untuk internet, DNS juga dapat
diimplementasikan ke private network (VPN
atau intranet.
Jim Michael Widi, S.Kom 122
Keunggulan DNSKeunggulan DNS
 Mudah, DNS sangat mudah karena user tidak
lagi direpotkan untuk mengingat IP address
dari sebuah komputer, cukup host name (nama
komputer).
 Konsisten, IP address sebuah komputer bisa
saja berubah, tapi host name tidak harus
berubah.
 Simple, user hanya menggunakan satu nama
untuk mencara nama dimain baik di internat
maupun di intranet, meskipun ada banyak
mirror server yang digunakan.
Jim Michael Widi, S.Kom 123

More Related Content

What's hot

membuat jaringan lan memanfaatkan komputer butut.
membuat jaringan lan memanfaatkan komputer butut.membuat jaringan lan memanfaatkan komputer butut.
membuat jaringan lan memanfaatkan komputer butut.Rama Pangeran Kahyangan
 
Bab iii Landasan Teori Freeradius2
Bab iii Landasan Teori  Freeradius2Bab iii Landasan Teori  Freeradius2
Bab iii Landasan Teori Freeradius2Maulani Legowo
 
Makalah Jaringan Komputer UPI YPT Padang
Makalah Jaringan Komputer UPI YPT PadangMakalah Jaringan Komputer UPI YPT Padang
Makalah Jaringan Komputer UPI YPT PadangAlfadhilPisko
 
Jaringan komputer tugas TIK SMAN3 PTK XG
Jaringan komputer tugas TIK SMAN3 PTK XGJaringan komputer tugas TIK SMAN3 PTK XG
Jaringan komputer tugas TIK SMAN3 PTK XGImam Satria
 
Makalah Jaringan Komputer Modern
Makalah Jaringan Komputer ModernMakalah Jaringan Komputer Modern
Makalah Jaringan Komputer ModernFajar Satrio
 
Sekelumit tentang Jaringan Komputer
Sekelumit tentang Jaringan KomputerSekelumit tentang Jaringan Komputer
Sekelumit tentang Jaringan Komputerparawalisaja
 
Mengenal Jaringan Komputer
Mengenal Jaringan KomputerMengenal Jaringan Komputer
Mengenal Jaringan KomputerFandiFachrulloh
 
TUGAS JARINGAN KOMPUTER
TUGAS JARINGAN KOMPUTERTUGAS JARINGAN KOMPUTER
TUGAS JARINGAN KOMPUTERWj Nak Bacem
 
Tugas minggu ke 1 siskom
Tugas minggu ke 1 siskomTugas minggu ke 1 siskom
Tugas minggu ke 1 siskomguestca3fd33
 
Makalah Konsep Jaringan Komputer
Makalah Konsep Jaringan KomputerMakalah Konsep Jaringan Komputer
Makalah Konsep Jaringan KomputerHasan_Maulana
 
Makalah jaringan komputer aplikom
Makalah jaringan komputer aplikomMakalah jaringan komputer aplikom
Makalah jaringan komputer aplikomMazdaa Mazdaa
 

What's hot (16)

membuat jaringan lan memanfaatkan komputer butut.
membuat jaringan lan memanfaatkan komputer butut.membuat jaringan lan memanfaatkan komputer butut.
membuat jaringan lan memanfaatkan komputer butut.
 
Bab iii Landasan Teori Freeradius2
Bab iii Landasan Teori  Freeradius2Bab iii Landasan Teori  Freeradius2
Bab iii Landasan Teori Freeradius2
 
Makalah Jaringan Komputer UPI YPT Padang
Makalah Jaringan Komputer UPI YPT PadangMakalah Jaringan Komputer UPI YPT Padang
Makalah Jaringan Komputer UPI YPT Padang
 
Jaringan komputer tugas TIK SMAN3 PTK XG
Jaringan komputer tugas TIK SMAN3 PTK XGJaringan komputer tugas TIK SMAN3 PTK XG
Jaringan komputer tugas TIK SMAN3 PTK XG
 
Makalah Jaringan Komputer Modern
Makalah Jaringan Komputer ModernMakalah Jaringan Komputer Modern
Makalah Jaringan Komputer Modern
 
Sekelumit tentang Jaringan Komputer
Sekelumit tentang Jaringan KomputerSekelumit tentang Jaringan Komputer
Sekelumit tentang Jaringan Komputer
 
Mengenal Jaringan Komputer
Mengenal Jaringan KomputerMengenal Jaringan Komputer
Mengenal Jaringan Komputer
 
TUGAS JARINGAN KOMPUTER
TUGAS JARINGAN KOMPUTERTUGAS JARINGAN KOMPUTER
TUGAS JARINGAN KOMPUTER
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
Tugas minggu ke 1 siskom
Tugas minggu ke 1 siskomTugas minggu ke 1 siskom
Tugas minggu ke 1 siskom
 
Makalah kelompok
Makalah kelompokMakalah kelompok
Makalah kelompok
 
Makalah Konsep Jaringan Komputer
Makalah Konsep Jaringan KomputerMakalah Konsep Jaringan Komputer
Makalah Konsep Jaringan Komputer
 
Ppt bab 9
Ppt  bab 9Ppt  bab 9
Ppt bab 9
 
Makalah jaringan komputer aplikom
Makalah jaringan komputer aplikomMakalah jaringan komputer aplikom
Makalah jaringan komputer aplikom
 
Tik 2
Tik 2Tik 2
Tik 2
 
Makalah jaringan komputer aplikom
Makalah jaringan komputer aplikomMakalah jaringan komputer aplikom
Makalah jaringan komputer aplikom
 

Similar to Jaringan komputer

jaringan komputer
jaringan komputerjaringan komputer
jaringan komputerabdul karim
 
9 h = 2 novyan siswanto akfen efendi
9 h = 2 novyan siswanto   akfen efendi9 h = 2 novyan siswanto   akfen efendi
9 h = 2 novyan siswanto akfen efendiEka Dhani
 
20 jaringan komputer
20 jaringan komputer20 jaringan komputer
20 jaringan komputerIrfan Ybomber
 
Pengantar-Jarkom-1-1.ppt
Pengantar-Jarkom-1-1.pptPengantar-Jarkom-1-1.ppt
Pengantar-Jarkom-1-1.pptiyusdongo
 
Jaringan internet tugas yasmin 2
Jaringan internet tugas yasmin 2Jaringan internet tugas yasmin 2
Jaringan internet tugas yasmin 2yasmin afnan
 
JKD UAS 2201010087 SISFISTER DARMINA.pdf
JKD UAS 2201010087 SISFISTER DARMINA.pdfJKD UAS 2201010087 SISFISTER DARMINA.pdf
JKD UAS 2201010087 SISFISTER DARMINA.pdfdarminaester58
 
9 i = 2 singgih santoso budi sutedjo dharma oetomo
9 i = 2 singgih santoso   budi sutedjo dharma oetomo9 i = 2 singgih santoso   budi sutedjo dharma oetomo
9 i = 2 singgih santoso budi sutedjo dharma oetomoEka Dhani
 
Makalah jaringan komputer
Makalah jaringan komputerMakalah jaringan komputer
Makalah jaringan komputerngolu
 
Jaringan komputer tkj x.xi.xii
Jaringan komputer tkj x.xi.xiiJaringan komputer tkj x.xi.xii
Jaringan komputer tkj x.xi.xiisutriono17
 
2012 1-00137-if bab 2
2012 1-00137-if bab 22012 1-00137-if bab 2
2012 1-00137-if bab 2Rudhy Suwanda
 
Instalasi perangkat jaringan lokal (local area network)
Instalasi perangkat jaringan lokal (local area network)Instalasi perangkat jaringan lokal (local area network)
Instalasi perangkat jaringan lokal (local area network)Eko Supriyadi
 
Jaringan komputer fix
Jaringan komputer fixJaringan komputer fix
Jaringan komputer fixAfni Nihayah
 
kk9 instalasi perangkat jaringan lokal (local area network).ppt
kk9 instalasi perangkat jaringan lokal (local area network).pptkk9 instalasi perangkat jaringan lokal (local area network).ppt
kk9 instalasi perangkat jaringan lokal (local area network).ppthabibahmadpurba1
 
Jaringaninternet 120904053008-phpapp02
Jaringaninternet 120904053008-phpapp02Jaringaninternet 120904053008-phpapp02
Jaringaninternet 120904053008-phpapp02Fauzi Din
 

Similar to Jaringan komputer (20)

jaringan komputer
jaringan komputerjaringan komputer
jaringan komputer
 
9 h = 2 novyan siswanto akfen efendi
9 h = 2 novyan siswanto   akfen efendi9 h = 2 novyan siswanto   akfen efendi
9 h = 2 novyan siswanto akfen efendi
 
Makalah jaringan dan komputer
Makalah jaringan dan komputerMakalah jaringan dan komputer
Makalah jaringan dan komputer
 
Pengantar-Jarkom-1-1_.ppt
Pengantar-Jarkom-1-1_.pptPengantar-Jarkom-1-1_.ppt
Pengantar-Jarkom-1-1_.ppt
 
20 jaringan komputer
20 jaringan komputer20 jaringan komputer
20 jaringan komputer
 
Pengantar-Jarkom-1-1.ppt
Pengantar-Jarkom-1-1.pptPengantar-Jarkom-1-1.ppt
Pengantar-Jarkom-1-1.ppt
 
Jaringan internet tugas yasmin 2
Jaringan internet tugas yasmin 2Jaringan internet tugas yasmin 2
Jaringan internet tugas yasmin 2
 
JKD UAS 2201010087 SISFISTER DARMINA.pdf
JKD UAS 2201010087 SISFISTER DARMINA.pdfJKD UAS 2201010087 SISFISTER DARMINA.pdf
JKD UAS 2201010087 SISFISTER DARMINA.pdf
 
9 i = 2 singgih santoso budi sutedjo dharma oetomo
9 i = 2 singgih santoso   budi sutedjo dharma oetomo9 i = 2 singgih santoso   budi sutedjo dharma oetomo
9 i = 2 singgih santoso budi sutedjo dharma oetomo
 
Makalah jaringan komputer
Makalah jaringan komputerMakalah jaringan komputer
Makalah jaringan komputer
 
Jaringan komputer tkj x.xi.xii
Jaringan komputer tkj x.xi.xiiJaringan komputer tkj x.xi.xii
Jaringan komputer tkj x.xi.xii
 
2012 1-00137-if bab 2
2012 1-00137-if bab 22012 1-00137-if bab 2
2012 1-00137-if bab 2
 
Instalasi perangkat jaringan lokal (local area network)
Instalasi perangkat jaringan lokal (local area network)Instalasi perangkat jaringan lokal (local area network)
Instalasi perangkat jaringan lokal (local area network)
 
KK_9_TKJ
KK_9_TKJKK_9_TKJ
KK_9_TKJ
 
Jaringan komputer fix
Jaringan komputer fixJaringan komputer fix
Jaringan komputer fix
 
makalah jaringan komputer
makalah jaringan komputermakalah jaringan komputer
makalah jaringan komputer
 
PAPER JARINGAN KOMPUTER
PAPER JARINGAN KOMPUTERPAPER JARINGAN KOMPUTER
PAPER JARINGAN KOMPUTER
 
Makalah jaringan komputer aplikom
Makalah jaringan komputer aplikomMakalah jaringan komputer aplikom
Makalah jaringan komputer aplikom
 
kk9 instalasi perangkat jaringan lokal (local area network).ppt
kk9 instalasi perangkat jaringan lokal (local area network).pptkk9 instalasi perangkat jaringan lokal (local area network).ppt
kk9 instalasi perangkat jaringan lokal (local area network).ppt
 
Jaringaninternet 120904053008-phpapp02
Jaringaninternet 120904053008-phpapp02Jaringaninternet 120904053008-phpapp02
Jaringaninternet 120904053008-phpapp02
 

Jaringan komputer

  • 1. JARINGAN KOMPUTERJARINGAN KOMPUTER (K1C/3 SKS)(K1C/3 SKS) Oleh :Oleh : Jim Michael Widi, S.Kom.Jim Michael Widi, S.Kom.
  • 2. Jim Michael Widi, S.Kom 2 Uraian dan SasaranUraian dan Sasaran Uraian :Uraian : Mata kuliah ini memberikan pengetahuan kepada mahasiswa mengenai konsep dasar dan design jaringan komputer. Sasaran :Sasaran : Mahasiswa bisa mendesign dan membangun jaringan komputer (LAN, MAN, WAN), protokol komunikasi, topologi jaringan, model-model jaringan komputer, alokasi IP Address (subnet masking) dan koneksi ke internet
  • 3. Jim Michael Widi, S.Kom 3 Daftar PustakaDaftar Pustaka  “Buku Pintar TCP/IP, Standart, Design dan implementasi”, Ono W. Purbo, Elexmedia Komputindo, Jakarta 1999  “Data dan computer communication, 6th , William Stalling, Prentice Hall 2000  Jaringan Komputer, Andri Kristanto, Graha Ilmu 2003  “Networking with TCP/IP, Principles, Protokols, and architecture”, Douglas Comer, Prentice Hall, 1998  “Computer Network, 4th ”, Andrew S. Tanenbaum, Prentice Hall, 2003
  • 4. Jim Michael Widi, S.Kom 4 MateriMateri  Pengenalan Jaringan Komputer  Klasifikasi Jaringan Komputer berdasarkan metode transmisi  Klasifikasi Jaringan Komputer berdasarkan geografis  Model Jaringan Komputer  Hardware Jaringan Komputer  Topologi Jaringan Komputer  Konsep Dasar Protokol TCP/IP  Masking (Teknik Pembagian Jaringan)  Routing di Jaringan TCP/IP ke internet  Implementasi IP Address di internet  Protokol Aplikasi TCP/IP
  • 5. Jim Michael Widi, S.Kom 5 DefinisiDefinisi Jaringan KomputerJaringan Komputer  Jaringan komputer merupakan sekelompok komputer otonom yang saling berhubungan antara satu dan lainnya menggunakan protokol komunikasi melalui media komunikasi sehingga dapat saling berbagi informasi, program-program, penggunaan perangkat keras secara bersama (interkoneksi sejumlah komputer).  Jaringan komputer merupakan kumpulan sejumlah terminal komunikasi yang berada di berbagai lokasi yang terdiri dari lebih satu komputer yang saling berhubungan.
  • 6. Jim Michael Widi, S.Kom 6 Latar BelakangLatar Belakang Jaringan KomputerJaringan Komputer  Kebutuhan akan informasi yang cepat dan akurat.  Penggabungan antara teknologi komputer sebagai pengolah data dengan teknologi komunikasi.
  • 7. Jim Michael Widi, S.Kom 7 ManfaatManfaat Jaringan KomputerJaringan Komputer  Jaringan untuk perusahaan atau organisasi  Jaringan untuk umum Next
  • 8. Jim Michael Widi, S.Kom 8 Jaringan UntukJaringan Untuk Perusahaan atau OrganisasiPerusahaan atau Organisasi  Resource Sharing  Reliabilitas tinggi  Lebih ekonomis  Skalabilitas  Media Komunikasi Back
  • 9. Jim Michael Widi, S.Kom 9 Resource SharingResource Sharing  Bertujuan agar seluruh program, peralatan, khususnya data dapat digunakan oleh setiap orang yang ada pada jaringan tanpa terpengaruh oleh lokasi resource dan pemakai. Back
  • 10. Jim Michael Widi, S.Kom 10 Reliabilitas TinggiReliabilitas Tinggi  Adanya sumber-sumber alternatif pengganti jika terjadi masalah pada salah satu perangkat dalam jaringan. Back
  • 11. Jim Michael Widi, S.Kom 11 SkalabilitasSkalabilitas  Kemampuan untuk meningkatkan kinerja sistem secara berangsur-angsur sesuai dengan beban pekerjaan dengan hanya menambah sejumlah prosesor. Back
  • 12. Jim Michael Widi, S.Kom 12 Jaringan Untuk UmumJaringan Untuk Umum  Akses ke informasi yang berada di tempat jauh.  Komunikasi ke orang-orang  Hiburan interaktif Back
  • 13. Jim Michael Widi, S.Kom 13 Perangkat Keras JaringanPerangkat Keras Jaringan  Multi I/O  NIC (Network Interface Card)  Router  Bridge  Gateway  Repeater  Modem  Media (kabel, Gelombang Radio)  HUB  Swicth Hub
  • 14. Jim Michael Widi, S.Kom 14 Klasifikasi Jaringan KomputerKlasifikasi Jaringan Komputer Berdasarkan Metode TransmisiBerdasarkan Metode Transmisi  Broadcast  Point to Point Next
  • 15. Jim Michael Widi, S.Kom 15 BroadcastBroadcast  Jaringan broadcast memiliki saluran komunikasi tunggal yang dipakai bersama- sama oleh semua mesin yang ada pada jaringan tersebut.  Pesan-pesan berukuran kecil, disebut paket, yang dikirimkan oleh suatu mesin akan diterima oleh mesin-mesin lainnya. Field alamat pada sebuah paket berisi keterangan tentang kepada siapa paket tersebut ditujukan. Back
  • 16. Jim Michael Widi, S.Kom 16 Point to PointPoint to Point  Terdiri dari beberapa koneksi pasangan individu dari mesin-mesin.  Untuk pergi dari sumber ke tempat tujuan, sebuah paket pada jaringan jenis ini mungkin harus melalui satu atau lebih mesin-mesin perantara.  Seringkali harus melalui banyak route yang mungkin berbeda jaraknya. Karena itu algoritma routing memegang peranan penting pada jaringan point-to-point. Back
  • 17. Jim Michael Widi, S.Kom 17 Klasifikasi JaringanKlasifikasi Jaringan KomputerKomputer Berdasarkan GeografisBerdasarkan Geografis  Local Area Network (LAN) (10m – 1 km)  Metropolitan Area Network (MAN) (10 km)  Wide Area Network (WAN) (100 – 1000 km)  Jaringan Tanpa Kabel  Internetwork (10.000 Km) Next
  • 18. Jim Michael Widi, S.Kom 18 Local Area Network (LAN)Local Area Network (LAN)  Ukuran: LAN mempunyai keterbatasan ukuran  Teknologi transmisi: LAN tradisional mempunyai kecepatan mulai 1 sampai 100 Mbps. LAN modern mempunyai kecepatan sampai ratusan Mbps  Topologi:  Bus/Linear, mekanisme yang digunakan untuk mengatur pengiriman pesan disebut IEEE 802.3 atau Ethernet.  Ring  IEEE 802.5 (token ring IBM) Back
  • 19. Jim Michael Widi, S.Kom 19 Metropolitan Area NetworkMetropolitan Area Network  Seperti LAN, cuma ukurannya lebih besar  Biasanya digunakan oleh perusahaan- perusahaan  Lingkungan dalam 1 kota Back
  • 20. Jim Michael Widi, S.Kom 20 Wide Area NetworkWide Area Network  Lingkungan dalam negara atau benua  Host dihubungkan dengan sebuah subnet  Tugas subnet: pembawa pesan dari satu host ke host lainnya  Komponen subnet: kabel transmisi dan element switching Element Switching sering juga disebut sebagai:  Packet switching node  Intermediate system  Data switching exchange  Router Back
  • 21. Jim Michael Widi, S.Kom 21 Jaringan Tanpa KabelJaringan Tanpa Kabel  Manfaatnya: kantor portable, armada truk, taksi, bis, kepentingan militer di medan perang.  Kelemahannya: lambat daripada kabel (umumnya 2 Mbps), laju kesalahan lebih besar, transimisi yang berbeda dapat mengganggu. Back
  • 22. Jim Michael Widi, S.Kom 22 InternetworkInternetwork  Kumpulan jaringan yang terinterkoneksi disebut Internetwork atau Internet.  Bentuk internet yang umum adalah kumpulan dari LAN yang dihubungkan oleh WAN.  Perbedaan yang nyata antara subnet dan WAN dalam kasus ini adalah keberadaan host.  Bila di dalam sistem terdapat kurva tertutup yang hanya terdiri dari router-router, maka itulah subnet.  Bila sistemnya terdiri dari router dan host, maka itulah WAN. Back
  • 23. Jim Michael Widi, S.Kom 23 Sistem KoneksiSistem Koneksi dalam Jaringan Komputerdalam Jaringan Komputer  Peer to Peer  Client - Server Next
  • 24. Jim Michael Widi, S.Kom 24 Peer to PeerPeer to Peer  Peer artinya rekan sekerja  Adalah jaringan komputer yang terdiri dari beberapa komputer.  Adalah suatu model di mana setiap PC dapat memakai resource pada PC lain atau memberikan resourcenya untuk dipakai PC lain.  Dikenal sebagai workgroup. Dimana setiap komputer dalam satu jaringan dikelompokkan dalam satu kelompok kerja
  • 25. Jim Michael Widi, S.Kom 25 Client - ServerClient - Server  Selain pada jaringan lokal, juga dapat diterapkan dengan teknologi internet. Di mana ada suatu unit yang berfungsi sebagai server yang memberikan layanan bagi komputer lain, dan client yang hanya meminta layanan dari server.  Client hanya bisa menggunakan resource yang disediakan oleh server sesuai dengan otoritas yang diberikan oleh administrator.
  • 26. Jim Michael Widi, S.Kom 26 Jenis LayananJenis Layanan Client - ServerClient - Server  File Server Memberikan layanan fungsi pengelolaan file.  Print Server Memberikan layanan fungsi pencetakan.  Database Server Proses-proses fungsional mengenai database dijalankan pada mesin ini dan stasiun lain dapat minta pelayanan.  DIP (Document Information Processing) Memberikan layanan fungsi penyimpanan, manajemen, dan pengambilan data. Back
  • 27. Jim Michael Widi, S.Kom 27 Jaringan Komputer danJaringan Komputer dan Sistem TerdistribusiSistem Terdistribusi  Adalah sekumpulan komputer yang saling terkoneksi dengan media transmisi, dan terjadi proses transfer file.
  • 28. Jim Michael Widi, S.Kom 28 Perbedaan Jaringan KomputerPerbedaan Jaringan Komputer dan Sistem Terdistribusidan Sistem Terdistribusi Jaringan Komputer Sistem Terdistribusi Komputer yang terhubung merupakan gabungan dari beberapa workstation atau juga gabungan komputer server dan client Komputer yang terhubung terdiri dari host (komputer utama) dan terminal-terminal (komputer yang terhubung dengan host) Beberapa komputer terhubung agar dapat sharing, namun tiap pekerjaan ditangani sendiri-sendiri oleh komputer yang meminta dan dimintai layanan. Server hanya melayani permintaan sesuai antrian yang sudah diatur sistem. Beberapa host komputer terhubung agar dapat mengerjakan sebuah/beberapa pekerjaan besar bersama. Host melayani beberapa terminal & melakukan proses berdasarkan input dari terminal-terminal
  • 29. Jim Michael Widi, S.Kom 29 Perbedaan Jaringan KomputerPerbedaan Jaringan Komputer dan Sistem Terdistribusidan Sistem Terdistribusi Jaringan Komputer Sistem Terdistribusi Kualitas komunikasi data dipengaruhi oleh media transmisi yang digunakan. Lamanya proses dipengaruhi oleh spesifikasi hardware masing-masing station yang meminta layanan. User dapat mengetahui proses yang sedang berlangsung (di station atau di server). Kualitas komunikasi data dipengaruhi oleh sistem. Lamanya proses tergantung sistem operasi yang akan memilih prosesor komputer yang akan digunakan. User tidak dapat mengetahui proses yang sedang berlangsung di host. Metode komunikasi antar komputer dengan model Peer to Peer atau Client – Server. Metode komunikasi antar komputer tersentralisasi di host.
  • 30. Jim Michael Widi, S.Kom 30 Perbedaan Jaringan KomputerPerbedaan Jaringan Komputer dan Sistem Terdistribusidan Sistem Terdistribusi Jaringan Komputer Sistem Terdistribusi Masing-masing workstation (Peer to Peer) tidak membutuhkan komputer server khusus untuk menangani seluruh pekerjaan. Antar workstation bisa saling bertukar file dan resource yang dimiliki, sesuai permission yang diatur administrator. Masing-masing terminal membutuhkan host untuk dapat aktif melakukan pekerjaan dan berkomunikasi dengan terminal lain. Antar terminal tidak dapat sharing file atau resource tanpa campur tangan host.
  • 31. Jim Michael Widi, S.Kom 31 Perbedaan Jaringan KomputerPerbedaan Jaringan Komputer dan Sistem Terdistribusidan Sistem Terdistribusi Jaringan Komputer Sistem Terdistribusi Masing-masing user di workstation dapat melihat proses layanan yang sedang terjadi. User harus login pada server apabila ingin memanfaatkan resource yang dimiliki oleh server. Masing-masing user di workstation tidak dapat melihat proses layanan yang sedang terjadi. User mempunyai ID & password untuk login. Umumnya ID login server tidak bisa digunakan bersama-sama. Kecuali ada policy dari admin. User mempunyai ID & password untuk login. Umumnya ID login server bisa digunakan bersama-sama. Kecuali ada policy dari admin.
  • 32. Jim Michael Widi, S.Kom 32 Perbedaan Jaringan KomputerPerbedaan Jaringan Komputer dan Sistem Terdistribusidan Sistem Terdistribusi Jaringan Komputer Sistem Terdistribusi Keberadaan sejumlah komputer dalam jaringan tidak harus transparan di satu lokasi, sehingga secara fisik tidak dapat dilihat oleh user lain dalam jaringan. Keberadaan sejumlah komputer dalam jaringan harus transparan di satu lokasi, sehingga secara fisik dapat dilihat oleh user lain yang berada dalam jaringan. Spesifikasi hardware server tidak harus lebih baik dari client. Spesifikasi hardware host harus lebih baik dari terminal. Merupakan sistem yang menggabungkan kinerja perangkat dan aplikasi dari physical layer sampai dengan application layer. Merupakan sistem perangkat lunak yang dibuat & bekerja pada lapisan atas sebuah sistem Back
  • 33. Jim Michael Widi, S.Kom 33 HardwareHardware Jaringan KomputerJaringan Komputer  Kabel  Ethernet Card  Hub & Switch  Repeater  Bridge  Router
  • 34. Jim Michael Widi, S.Kom 34 KabelKabel  Ada beberapa jenis kabel yang banyak digunakan dan menjadi standart dalam penggunaannya untuk komunikasi data dalam jaringan komputer.  Setiap jenis kabel mempunyai kemampuan dan spesifikasi yang berbeda.  Ada 3 jenis kabel yang secara umum sering dipakai, yaitu :  Coaxial  Twisted pair  Fiber Optic
  • 35. Jim Michael Widi, S.Kom 35 CoaxialCoaxial  Thick Coaxial  Diameter rata-rata 12 mm  Disebut standart ethernet/thick ethernet/yellow cable  Thin Coaxial  Diameter rata-rata 5 mm warna hitam  Banyak dipergunakan di kalangan radio amatir, terutama untuk transciever yang tidak memerlukan output daya yang besar.  Setiap perangkat dihubungkan dengan BNC (Bayonet-Neill- aConcelmn) T Connector.  Disebut Thin ethernet/Thin Net.
  • 36. Jim Michael Widi, S.Kom 36 Thick CoaxialThick Coaxial Spesifikasi jaringan :  Setiap ujung harus diterminasi dengan terminator 50 Ohm 1 watt.  Maksimum 3 segment dengan peralatan terhubung atau berupa populated segments.  Setiap kartu jaringan mempunyai pemancar tambahan.  Setiap segment maksimum berisi 100 perangkat jaringan, termasuk repeaters.  Max panjang kabel per segment adalah 1640 feet (± 500 meter)  Max jarak antar segment adalah 4920 feet (± 1500 meter)  Setiap segment harus diberi ground.  Jarak Max antara tap atau pencabangan dari kabel utama ke perangkat adalah 16 feet (± 5 meter)  Jarak Min antar tap adalah 8 feet (± 2,5 meter)
  • 37. Jim Michael Widi, S.Kom 37 Thin CoaxialThin Coaxial  Setiap ujung diberi terminator 50 Ohm.  Maksimum 3 segment terhubung satu sama lain (populated segments).  Kartu jaringan cukup menggunakan transciever yang onboard, tidak perlu tambahan transciever, kecuali untuk repeater.  Setiap segment maksimum berisi 30 perangkat jaringan.  Max panjang kabel adalah 606.8 feet (± 185 meter)  Max panjang kabel antar segment adalah 1818 feet (± 555 meter)  Setiap segment harus diberi ground.  Panjang min antar T Connection adalah 1,5 feet (± 0,5 meter)
  • 38. Jim Michael Widi, S.Kom 38 Twisted Pair CableTwisted Pair Cable  UTP (Unshielded Twisted Pair)  STP (Shielded Twisted Pair)  Terdiri dari 4 pasang kabel yang terpilin  Dari 8 buah kabel yang ada, hanya 4 buah saja yang digunakan untuk mengirim dan menerima data.  Perangkat lain yang berkenaan dengan penggunaan kabel jenis ini adalah konektor RJ-45 dan hub/Switch.
  • 39. Jim Michael Widi, S.Kom 39 Twisted Pair CableTwisted Pair Cable  Ada dua jenis pemasangan kabel UTP yang umum digunakan, ditambah satu jenis pemasangan khusus untuk cisco router, yaitu :  Straight Through Cable  Cross Over Cable  Roll Over Cable
  • 40. Jim Michael Widi, S.Kom 40 Straight Through CableStraight Through Cable  Digunakan untuk menghubungkan beberapa unit komputer melalui perantara HUB/Switch, yang berfungsi sebagai konsetrator maupun repeater. 1 8 1 8 1. Putih Orange 2. Orange 3. Putih Hijau 4. Biru 5. Putih Biru 6. Hijau 7. Putih Coklat 8. Coklat
  • 41. Jim Michael Widi, S.Kom 41 Straight Through CableStraight Through Cable  Penggunaan kabel UTP model Straight Through pada jaringan lokal biasanya akan membentuk topologi star atau tree dengan hub/switch sebagai pusatnya.  Penggunaan Hub/Switch harus sesuai dengan kecepatan dari NIC. Karena perbedaan kecepatan pada NIC & Hub/Switch berarti kedua perangkat tersebut tidak dapat berkomunikasi secara maksimal.
  • 42. Jim Michael Widi, S.Kom 42 Cross Over CableCross Over Cable  Berbeda dengan Straight through, Penggunaan cross cable ini digunakan untuk berkomunikasi antar komputer (tanpa HUB), atau dapat juga digunakan untuk meng-cascade HUB jika diperlukan.
  • 43. Jim Michael Widi, S.Kom 43 Cross Over CableCross Over Cable 1 8 1 8 1. Putih Orange 2. Orange 3. Putih Hijau 4. Biru 5. Putih Biru 6. Hijau 7. Putih Coklat 8. Coklat 1. Putih Hijau 2. Hijau 3. Putih Orange 4. Biru 5. Putih Biru 6. Orange 7. Putih Coklat 8. Coklat TX+ TX- RX+ RX- TX+ TX- RX+ RX-
  • 44. Jim Michael Widi, S.Kom 44 Roll Over CableRoll Over Cable  Digunakan untuk menghubungkan sebuah terminal dan modem ke Cisco Router seri 2500 Access Server 1. Putih Orange 2. Orange 3. Putih Hijau 4. Biru 5. Putih Biru 6. Hijau 7. Putih Coklat 8. Coklat 1 8 8 1 1. Coklat 2. Putih Coklat 3. Hijau 4. Putih Biru 5. Biru 6. Putih Hijau 7. Orange 8. Putih Orange
  • 45. Jim Michael Widi, S.Kom 45 Fiber Optic CableFiber Optic Cable  Kabel yang memiliki inti serat kaca sebagai saluran untuk menyalurkan sinyal antar terminal sering dipakai sebagai saluran BACKBONE karena kehandalannya yang tinggi dibandingkan dengan coaxial cable atau kabel UTP. Kabel ini tidak terpengaruh oleh cuaca dan panas. Back
  • 46. Jim Michael Widi, S.Kom 46 Ethernet CardEthernet Card  Cara kerja Ethernet Card berdasarkan broadcast network, dimana setiap node dalam suatu jaringan menerima setiap transmisi data yang dikirim oleh suatu node yang lain.  Setiap Ethernet mempunyai alamat sepanjang 48 bit yang dikenal sebagai Ethernet address (MAC Address).  Alamat tersebut telah ditanam ke dalam setiap rangkaian kartu jaringan (NIC) yang dikenali sebagai Media Access Control (MAC) atau lebih dikenal dengan hardware istilah hardware address. 24 bit atau 3 byte awal merupakan kode yang telah ditentukan oleh IEEE.
  • 47. Jim Michael Widi, S.Kom 47 Ethernet CardEthernet Card  NIC model 10Base umumnya telah menyediakan port koneksi untuk kabel coaxial ataupun kabel UTP.  Jika didesain untuk kabel coaxial maka konektornya adalah BNC.  Jika didesain untuk kabel UTP maka konektornya adalah RJ-45.
  • 48. Jim Michael Widi, S.Kom 48 Hub & SwitchHub & Switch  Hub & Switch biasanya disebut konsentrator.  Sebuah konsentrator adalah sebuah perangkat yang menyatukan kabel-kabel network dari setiap workstation, server atau perangkat lain.  Dalam topologi star, kabel UTP datang dari sebuah workstation masuk ke dalam hub atau switch.  Menggunakan konektor RJ-45  Beberapa jenis hub dapat dipasang bertingkat (stackable) hingga 4 susun, dan biasanya memiliki lubang sebanyak 4, 8, 16 dan 24 bh.  Switch merupakan konsentrator yang memiliki kemampuan manajemen trafic data lebih baik dari pada Hub.  Jenis Switch manageable, selain dapat mengatur traffic data juga dapat diberi IP address.
  • 49. Jim Michael Widi, S.Kom 49 RepeaterRepeater  Fungsi Utama adalah memperkuat sinyal dengan cara menerima sinyal dari suatu segmen kabel LAN lalu memancarkan kembali dengan kekuatan yang sama dengan sinyal asli pada segmen kabel yang lain.  Dengan cara ini jarak kabel dapat diperjauh.
  • 50. Jim Michael Widi, S.Kom 50 BridgeBridge  Fungsinya sama dengan repeater, tetapi lebih fleksibel dan lebih cerdas daripada repeater.  Bridge dapat menghubungkan jaringan yang menggunakan metode transmisi yang berbeda.  Bridge mampu memisahkan sebagaian dari trafic karena mengimplementasikan mekanisme frame filtering.  Mekanisme ini umumnya sebagai store and forward.  Bridge dapat digunakan untuk mengkoneksikan network yang menggunakan tipe kabel yang berbeda ataupun topologi yang berbeda pula.  Bridge dapat mengetahui alamat masing-masing komputer di masing-masing sisi jaringan.
  • 51. Jim Michael Widi, S.Kom 51 RouterRouter  Router mampu mengirimkan data/ informasi dari satu jaringan ke jaringan lain yang berbeda.  Router hampir sama seperti bridge, tapi tidak sepintar dan fleksibel bridge.  Router akan mencari jalur terbaik untuk mengirimkan sebuah pesan yang berdasarkan atas alamat tujuan dan alamat asal.  Router mengetahui alamat masing-masing komputer di lingkungan jaringan lokal, alamat bridges dan router lainnya.  Router dapat mengetahui keseluruhan jaringan dengan melihat sisi mana yang paling sibuk dan bisa menarik data dari sisi yang sibuk sampai sisi tersebut bersih.
  • 52. Jim Michael Widi, S.Kom 52 RouterRouter  Dapat menerjemahkan informasi dari LAN dan INTERNET.  Mencarikan alternatif jalur yang terbaik untuk mengirimkan data melewati internet.  Mengatur jalur sinyal secara efisien dan dapat mengatur data yang mengalir di antara dua buah protokol.  Dapat mengatur aliran data di antara topologi jaringan linear bus dan star.  Dapat mengatur aliran data melewati kabel fiber optic, kabel coaxial dan kabel UTP Back
  • 53. Jim Michael Widi, S.Kom 53 TopologiTopologi Pengertian topologi Jaringan adalah susunan lintasan aliran data di dalam jaringan yang secara fisik menghubungkan simpul yang satu dengan simpul lainnya. Berikut ini adalah beberapa topologi jaringan yang ada dan dipakai hingga saat ini, yaitu:  Topologi Star  Topologi Hierarchical/Tree  Topologi Bus  Topologi Ring  Topologi Daisy Chain (Linear)  Topologi Mesh dan Full Connected
  • 54. Jim Michael Widi, S.Kom 54 Topologi StarTopologi Star Switch
  • 55. Jim Michael Widi, S.Kom 55 Topologi StarTopologi Star Karakteristik dari topologi ini adalah node berkomunikasi langsung dengan station lain melalui central node (Hub/Switch), Traffic data mengalir dari node ke central node dan diteruskan ke node tujuan. Jika salah satu segmen kabel terputus, jaringan lain tidak akan terputus.
  • 56. Jim Michael Widi, S.Kom 56 Topologi StarTopologi Star Keuntungan :  Akses ke Station lain cepat.  Dapat menerima workstation baru selama port di central node masih tersedia.  Hub/Switch bertindak sebagai konsentrator  Hub/Switch dapat disusun seri untuk menambah jumlah station yang terkoneksi di jaringan.  User dapat lebih banyak dibanding topologi bus maupun ring
  • 57. Jim Michael Widi, S.Kom 57 Topologi StarTopologi Star Kerugian : Bila traffic data cukup tinggi dan terjadi collision, maka semua komunikasi akan ditunda, dan koneksi akan dilanjutkan dengan cara random, apabila hub/switch mendeteksi tidak ada jalur yang sedang tidak dipergunakan oleh node lain.
  • 58. Jim Michael Widi, S.Kom 58 TopologiTopologi Hierarkis/TreeHierarkis/Tree Switch Switch Switch
  • 59. Jim Michael Widi, S.Kom 59 TopologiTopologi Hierarkis/TreeHierarkis/Tree Tidak semua stasiun mempunyai kedudukan yang sama. Stasiun yang kedudukannya lebih tinggi menguasai stasiun di bawahnya, sehingga jaringan sangat tergantung ada stasiun yang kedudukannya lebih tinggi dan kedudukan stasiun yang sama, disebut peer topology.
  • 60. Jim Michael Widi, S.Kom 60 TopologiTopologi BusBus
  • 61. Jim Michael Widi, S.Kom 61 TopologiTopologi BusBus Topologi ini merupakan bentangan satu kabel yang kedua ujungnya ditutup, dimana disepanjang kabel dipasang node-node. Signal dalam kabel dilewati satu arah sehingga memungkinkan sebuah collision terjadi. Keuntungan :  Murah, karena tidak memakai banyak media dan kabel yang dipakai banyak tersedia dipasaran.  Setiap komputer dapat saling berhubungan dengan langsung. Kerugian : Sering terjadi hang/crass talk, yaitu bila lebih dari satu pasang memakai jalur di waktu yang sama , harus bergantian atau ditambah relay.
  • 62. Jim Michael Widi, S.Kom 62 TopologiTopologi RingRing
  • 63. Jim Michael Widi, S.Kom 63 Topologi RingTopologi Ring Topologi jaringan yang berupa lingkaran tertutup yang berisi node-node. Signal mengalir dalam dua arah sehingga dapat menghindarkan terjadinya collision sehingga memungkinkan terjadinya pergerakan data sangat cepat. Semua komputer saling tersambung membentuk lingkaran. Data yang dikirim diberi address tujuan sehingga dapat menuju komputer yang dituju.
  • 64. Jim Michael Widi, S.Kom 64 Topologi RingTopologi Ring Tiap komputer dapat diberi repeater (transceiver) yang berfungsi sebagai: Listen State Tiap bit dikirim dengan mengalami delay waktu Transmit State Bila bit berasal dari paket lebih besar dari ring maka repeater dapat mengembalikan ke pengirim. Bila terdapat beberapa paket dalam ring, repeater yang tengah memancarkan, menerima bit dari paket yang tidak dikirimnya harus menampung dan memancarkan kembali. Bypass State Berfungsi menghilangkan delay waktu dari stasiun yang tidak aktif. Keuntungan :  Kegagalan koneksi akibat gangguan media dapat diatasi lewat jalur lainyang masih terhubung.  Penggunaan sambungan point to point membuat transmission error dapat diperkecil Kerugian :  Data yang dikirim, bila melalui banyak komputer, transfer menjadi lambat.
  • 65. Jim Michael Widi, S.Kom 65 Topologi Daisy-Topologi Daisy- Chain (linear)Chain (linear)
  • 66. Jim Michael Widi, S.Kom 66 Topologi Daisy-Topologi Daisy- Chain (linear)Chain (linear) Topologi ini merupakan peralihan dari topologi Bus dan topologi ring, di mana tiap simpul terhubung langsung ke dua simpul lain melalui segmen kabel, tetapi segmen membentuk saluran, bukan lingkaran utuh. Antar komputer seperti terhubung seri. Keuntungan : Instalasi dan pemeliharaannya murah. Kerugian : Kurang handal (tidak sesuai dengan kemajuan jaman)
  • 67. Jim Michael Widi, S.Kom 67 Topologi Mesh danTopologi Mesh dan Full ConnectedFull Connected
  • 68. Jim Michael Widi, S.Kom 68 Topologi Mesh danTopologi Mesh dan Full ConnectedFull Connected  Topologi ini menerapkan hubungan antar sentral secara penuh. Jumlah saluran yang harus disediakan untuk membentuk jaringan Mesh adalah jumlah sentral dikurangi 1.  Tingkat kerumitan jaringan sebanding dengan meningkatnya jumlah sentral yang terpasang.  Disamping kurang ekonomis juga relatif mahal dalam pengoperasiannya.
  • 69. Jim Michael Widi, S.Kom 69 Topologi Mesh danTopologi Mesh dan Full ConnectedFull Connected  Topologi ini merupakan teknologi khusus yang tidak dapat dibuat dengan pengkabelan, karena sistem yang rumit. Namun dengan teknologi wireless, topologi ini sangat memungkinkan untuk diwujudkan Back
  • 70. Jim Michael Widi, S.Kom 70 Konsep DasarKonsep Dasar Protokol TCP/IPProtokol TCP/IP  Merupakan Sekumpulan protokol yang terdapat di dalam jaringan komputer yang digunakan untuk berkomunikasi atau bertukar data antar komputer.  Merupakan protokol standart pada jaringan internet yang menghubungkan banyak komputer yang berbeda jenis mesin maupun sistem operasi agar dapat berinteraksi satu sama lain.
  • 71. Jim Michael Widi, S.Kom 71 SejarahSejarah  Kebutuhan DoD (Department of Defense) akan suatu komunikasi di antar berbagai variasi komputer yang telah ada. Komputer tersebut harus tetap terhubung karena terkait dengan pertahanan negara dan sumber informasi harus tetap berjalan meskipun terjadi bencana alam.  Tahun 1969 dimulai penelitian terhadap serangkaian protokol. Dengan tujuan :  Terciptanya protokol-protokol umum  Meningkatkan efisiensi komunikasi data  Dapat dipadukan dengan teknologi WAN yang telah ada  Mudah dikonfigurasikan
  • 72. Jim Michael Widi, S.Kom 72 Sejarah (Continued)Sejarah (Continued)  1968 DoD ARPAnet (Advance Research Project Agency) memulai penelitian dan merupakan cikal bakal dari paket switching.  Sekarang dikenal dengan internet.
  • 73. Jim Michael Widi, S.Kom 73 Layanan TCP/IPLayanan TCP/IP  Pengiriman file (File Transfer). File Transfer Protokol (FTP) memungkinkan user dapat mengirim atau menerima file dari komputer jaringan.  Remote Login. Network Terminal Protokol (telnet). Memungkinkan user untuk melakukan login ke dalam suatu komputer di dalam jaringan.  Computer Mail. Digunakan untuk menerapkan sistem e-mail. Protokol yang digunakan:  SMTP (Simple Mail Transport Protokol) untuk pengiriman email  POP (Post Office Protokol) dan IMAP (Internet Message Access Control) untuk menerima email  MIME (Multipurpose Internet Mail Extensions) untuk mengirimkan data selain teks  Network File System (NFS). Pelayanan akses file jarak jauh yang memungkinkan klien untuk mengakses file pada komputer jaringan jarak jauh walaupun file tersebut disimpan lokal.  Remote Execution. Memungkinkan user untuk menjalankan suatu program dari komputer yang berbeda.  Name Servers. Nama database alamat yang digunakan pada internet.  IRC (Internet Relay Chat). Memberikan layanan chat  Streaming (Layanan audio dan video). Jenis layanan yang langsung mengolah data yang diterima tanpa menunggu mengolah data selesai dikirim.
  • 74. Jim Michael Widi, S.Kom 74 Cara kerja TCP/IPCara kerja TCP/IP  TCP merupakan connection-oriented, yang berarti bahwa kedua komputer ikut serta dalam pertukaran data harus melakukan hubungan terlebih dulu sebelum pertukaran data berlangsung (dalam hal ini email). TCP bertanggung jawab untuk menyakinkan bahwa email tersebut akan sampai tujuan, memeriksa kesalahan dan mengirimkan error ke lapisan atas hanya bila TCP tidak berhasil melakukan hubungan. Jika isi email tersebut terlalu besar untuk satu datagram, TCP akan membaginya ke dalam beberapa datagram.
  • 75. Jim Michael Widi, S.Kom 75 Cara kerja TCP/IPCara kerja TCP/IP  IP bertanggung jawab setelah hubungan berlangsung. Tugasnya adalah untuk merutekan paket data di dalam network. IP hanya bertugas menjadi kurir dari TCP dan mencari jalur yang terbaik dalam penyampaian datagram. IP “tidak bertanggung jawab” jika data tersebut tidak sampai dengan utuh, namun IP akan mengirimkan pesan kesalahan melalui ICMP (Internet Control Message Protokol) dan kemudian kembali ke sumber data.  Karena IP hanya mengirimkan data tanpa mengetahui urutan data mana yang akan disusun berikutnya, maka menyebabkan IP mudah untuk dimodifikasi di daerah sumber dan tujuan datagram.
  • 76. Jim Michael Widi, S.Kom 76 Arsitektur TCP/IPArsitektur TCP/IP Application Layer (SMTP, FTP, HTTP, dll) Transport Layer (TCP, UDP) Internet Layer (IP, ICMP, ARP) Network Interface Layer (Ethernet, SLIP, PPP) Jaringan Fisik TCP/IP Stack
  • 77. Jim Michael Widi, S.Kom 77 Protokol-ProtokolProtokol-Protokol TCP/IPTCP/IP Network Interface layer Bertanggung jawab mengirimkan data dari media fisik. Contoh dari protokol ini adalah :  Ethernet Sebuah card yang terhubung ke card lain melalui ethernet hub dan kabel UTP atau BNC  SLIP (Serial Line Interface Protokol) Teknik enkapsulasi datagram yang paling sederhana di internet. Datagram IP yang diterima dienkapsulasi dengan menambahkan karakter END (0xC0) pada awal dan akhir frame.  PPP (Point to Point Protokol) terdiri dari beberapa protokol mini, yaitu:  LCP (Link Control Protocol), berfungsi membentuk dan memelihara link.  Authentication Protocol, berfungsi untuk memeriksa authentikasi dari user. Ada dua jenis authentikasi, yaitu: Password Authentication Protokol (PAP) dan Challenge Handshake Authentication Protokol (CHAP)  Network Control Protokol (NCP), berfungsi mengkoordinasi operasi bermacam- macam protokol jaringan yang melalui PPP.
  • 78. Jim Michael Widi, S.Kom 78 Protokol-ProtokolProtokol-Protokol TCP/IPTCP/IP  Internet Layer IP (Internet Protokol) memiliki sifat yang dikenal sebagai  Unreliable Protokol IP tidak menjamin datagram yang dikirim pasti sampai ke tempat tujuan.  Connectionless Proses pengiriman paket dari tempat asal ke tempat tujuan tanpa handshake terlebih dahulu.  datagram delivery service Setiap paket data yang dikirim adalah independen terhadap yang lain.
  • 79. Jim Michael Widi, S.Kom 79 Format Datagram IPFormat Datagram IP Version Header Length Type of Service Total Length of Diagram Indetification Flags Fragment Offset Time To Live Protokol Header Checksum Source IP Address Destination IP Address Options Strict Source Routing, Loose Source Routing Data
  • 80. Jim Michael Widi, S.Kom 80 Format Datagram IPFormat Datagram IP  Version, bersisi versi dari IP yang dipakai  Header Length, berisi panjang dari header paket IP ini dalam hitungan 32 bit word  Type of service, berisi kualitas service yang dapat mempengaruhi cara penanganan paket IP ini.  Total Length of Datagram, panjang IP datagram total dalam ukuran byte.  Identification, Flag dan Fragment Offset, berisi beberapa data yang berhubungan dengan fragmentasi paket.  Time to Live, berisi jumlah router/hop maksimal yang boleh dilewati paket IP.  Protocol, mengandung data yang mengidentifikasikan protokol layer atas pengguna isi data dari paket IP.  Header Checksum, berisi nilai checksum yang dihitung dari seluruh field dari header paket IP.  IP Address penerima dan pengirim, berisi alamat pengirim dan penerima paket.  Strict Source Route, berisi daftar lengkap IP Address dari router yang harus dilalui oleh paket ke host tujuan.  Loose Source Route, paket yang dikirimkan harus singgah di beberapa router yang telah ditentukan.
  • 81. Jim Michael Widi, S.Kom 81 Internet Layer (ICMP)Internet Layer (ICMP)  ICMP (Internet Control Message Protocol), bertugas mengirimkan pesan-pesan kesalahan dan kondisi lain yang memerlukan perhatian khusus
  • 82. Jim Michael Widi, S.Kom 82 Internet Layer (ICMP)Internet Layer (ICMP) Beberapa pesan kesalahan ICMP, yaitu:  Destination Unreachable, Pesan yang dihasilkan oleh router jika paket gagal dikrim akibat putus jalur.  Network Unreachable, jaringan tujuan tidak dapat dihubungi  Host Unreachable, host tujuan tidak dapat dihubungi  Protokol At Destination Unreachable, Protokol tidak tersedia  Port is Unreachable, port tidak tersedia  Destination Network is Unknown, jaringan tujuan tidak dikenal  Destination Host is Unknown, host tujuan tidak dikenal  Time Exceeded  Parameter Problem, terjadi kesalahan parameter dan letak oktet dimana kesalahan terdeteksi.  Source quench, yang terjadi karena router/host tujuan membuang datagram karena pembatasan ruang buffer atau karena datagram tidak dapat diproses.  Redirect, memberi saran kepada host asal datagram mengenai router yang lebih tepat untuk menerima datagram tersebut
  • 83. Jim Michael Widi, S.Kom 83 Internet Layer (ICMP)Internet Layer (ICMP) Beberapa ICMP Query Message, yaitu:  Echo request dan Echo reply message, bertujuan memeriksa apakah sistem tujuan dalam keadaan aktif.  TimeStamp dan TimeStamp Reply, menghasilkan informasi waktu yang diperlukan sistem tujuan untuk memproses suatu paket.  Address Mask, untuk mengetahui berapa netmask yang harus digunakan oleh host dalam suatu network
  • 84. Jim Michael Widi, S.Kom 84 Internet Layer (ARP)Internet Layer (ARP) ARP (Address Resolution Protocol), digunakan untuk keperluan pemetaan IP address dengan ethernet address. ARP bekerja dengan mengirimkan paket berisi IP address yang ingin diketahui alamat ethernetnya ke alamat broadcast ethernet.
  • 85. Jim Michael Widi, S.Kom 85 Protokol-ProtokolProtokol-Protokol TCP/IPTCP/IP  Transport Layer Merupakan layer komunikasi data yang mengatur aliran data antara dua host, untuk keperluan aplikasi di atasnya. ada 2 buah protokol pada layer ini, yaitu:  TCP (Transmission Control Protocol) Merupakan protokol yang menyediakan service yang dikenal sebagai:  Connection oriented, Sebelum terjadi pertukaran data dua aplikasi pengguna TCP harus Handshake  Reliable, TCP menerapkan proses deteksi kesalahan paket dan retransmisi.  Byte stream service, Berarti paket dikirimkan dan sampai ke tujuan secara berurutan.  UDP (User Datagram Protocol) Merupakan protokol sederhana, yang bersifat connectionless, non sequencing dan acknowledgement. Selain itu juga merupakan protokol yang bekerja pada transport layer untuk digunakan bersama dengan protokol IP di network layer.  Application Layer
  • 86. Jim Michael Widi, S.Kom 86 IP Versi 4IP Versi 4  IP Address merupakan pengenal yang digunakan untuk memberi alamat pada tiap- tiap komputer dalam jaringan.  Format IP Address adalah bilangan 32 bit yang tiap 8 bitnya dipisahkan oleh tanda titik.  Format IP Address dapat berupa biner (xxxxxxxx.xxxxxxx.xxxxxxxx.xxxxxxx) atau berupa bilangan desimal yang masing- masing dipisahkan oleh titik (dotted decimal) (xxx.xxx.xxx.xxx)
  • 87. Format IP AddressFormat IP Address  IP address merupakan bilangan biner 32 bit yang dipisahkan oleh tanda pemisah berupa tanda titik disetiap 8 bitnya.  Tiap 8 bit ini disebut dengan oktet.  Bentuk dari IP address adalah sebagai berikut : xxxxxxxx.xxxxxxxx.xxxxxxxx.xxxxxxxx 10000100.01011100.01111001.00000001 132 92 121 1 Dotted Decimal Notation Jim Michael Widi, S.Kom 87
  • 88. Network ID dan Host IDNetwork ID dan Host ID  Pembagian kelas-kelas IP berdasarkan pada dua hal : Network ID dan host ID dari suatu IP.  Network ID adalah bagian dari IP address yang digunakan untuk menunjuk jaringan tempat komputer ini berada.  Host ID adalah bagian dari IP Address yang digunakan untuk menunjuk workstation, server, router dan semua host TCP/IP lainnya dalam jaringan tersebut. Jim Michael Widi, S.Kom 88
  • 89. Jim Michael Widi, S.Kom 89 Pembagian IP AddressPembagian IP Address Dikenal dua cara pembagian IP address:  Classfull Addressing  Classless Addressing
  • 90. Jim Michael Widi, S.Kom 90 Classfull AddressingClassfull Addressing  Merupakan metode pembagian IP berdasarkan kelas dimana IP Address dibagi menjadi 5 kelas  Kelas A  Kelas B  Kelas C  Kelas D  Kelas E
  • 91. Jim Michael Widi, S.Kom 91 Kelas AKelas A  Format : 0nnnnnn.hhhhhhhh.hhhhhhhh.hhhhhhhh  Bit Pertama : 0  Panjang NetID : 8 bit  Panjang HostID : 24 Bit  Byte Pertama : 0-127  Jumlah : 126 Kelas A (0 dan 127 dicadangkan)  Range IP : 1.xxx.xxx.xxx sampai 126.xxx.xxx.xxx  Jumlah IP : 16.777.214 IP Address disetiap kelas A  Dekripsi : Diberikan untuk jaringan dengan jumlah host yang besar
  • 92. Jim Michael Widi, S.Kom 92 Kelas BKelas B  Format : 10nnnnn.hhhhhhhh.hhhhhhhh.hhhhhhhh  Bit Pertama : 10  Panjang NetID : 16 bit  Panjang HostID : 16 Bit  Byte Pertama : 128-191  Jumlah : 16.384 Kelas B  Range IP : 128.0.xxx.xxx sampai 191.155.xxx.xxx  Jumlah IP : 65.532 IP Address di setiap kelas B  Dekripsi : Dialokasikan untuk jaringan besar dan sedang
  • 93. Jim Michael Widi, S.Kom 93 Kelas CKelas C  Format : 110nnnn.hhhhhhhh.hhhhhhhh.hhhhhhhh  Bit Pertama : 110  Panjang NetID : 24 bit  Panjang HostID : 8 Bit  Byte Pertama : 192-223  Jumlah : 2.097.152 Kelas C  Range IP : 192.xxx.xxx.xxx sampai 223.255.255.xxx  Jumlah IP : 254 IP Address disetiap kelas C  Dekripsi : Diberikan untuk jaringan berukuran kecil
  • 94. Jim Michael Widi, S.Kom 94 Kelas DKelas D  Format : 1110nnn.hhhhhhhh.hhhhhhhh.hhhhhhhh  Bit Pertama : 1110  Bit Multicast : 28 bit  Byte Inisial : 224-247  Dekripsi : Kelas D digunakan untuk keperluan IP Multicast
  • 95. Jim Michael Widi, S.Kom 95 Kelas EKelas E  Format : 1111rrrr.rrrrrrrr.rrrrrrrr.rrrrrrrr  Bit Pertama : 1111  Bit Cadangan : 28 bit  Bit Inisial : 248-255  Dekripsi : Kelas E dicadangkan untuk keperluan ekperimen.
  • 96. Classless AddressingClassless Addressing  Merupakan metode pengalamatan tanpa kelas, yakni dengan mengalokasikan IP Address dalam notasi Classless Inter Domain Routing (CIDR). Jim Michael Widi, S.Kom 96
  • 97. Pengalokasian IPPengalokasian IP  Proses memilih Network ID dan Host ID yang tepat untuk suatu jaringan.  IP Address terdiri dari 2 bagian, yaitu  Network ID Menunjuk nomor network  Host ID Mengindentifikasi host dalam satu network Jim Michael Widi, S.Kom 97
  • 98. Pengalokasian IPPengalokasian IP Beberapa aturan dasar dalam menentukan network ID dan host ID yang hendak digunakan : Network ID 127.0.0.1 tidak dapat digunakan, karena merupakan default yang digunakan untuk keperluan menunjuk dirinya sendiri (loop-back). Host ID tidak boleh diset 1 (ex. 126.255.255.255), karena akan diartikan sebagai alamat broadcast. ID broadcast merupakan alamat yang mewakili seluruh anggota pada jaringan. Network ID dan Host ID tidak boleh sama dengan 0 (ex. 0.0.0.0), karena IP address dengan host ID 0 diartikan sebagai alamat network. Alamat network adalah alamat yang digunakan untuk menunjuk suatu jaringan, dan tidak menunjuk suatu host. Host ID harus unik dalam suatu network. Dalam suatu network tidak boleh ada dua host dengan host ID yang sama. Jim Michael Widi, S.Kom 98
  • 99. Pengalokasian IPPengalokasian IP Aturan lain : 0/8 : 0.0.0.1 s/d 0.255.255.254 Host/net : 16.777.214 10/8 : 10.0.0.1 s/d 10.255.255.254 Host/net : 16.777.214 127/8 : 127.0.0.1 s/d 127.255.255.254 Host/net : 16.777.214 169.254/16 : 169.254.0.1 s/d 169.255.255.254 Host/net : 65.534 172.16/12 : 172.16.0.1 s/d 172.31.255.254 Host/net : 1.048.574 (Private Internet) 192.0.2/24 : 192.0.2.1 s/d 192.0.2.254 Host/net : 254 192.168/16 : 192.168.0.1 s/d 192.168.255.254 Host/net :65534 Semua space dari klas D dan E dapat digunakan untuk IP Address Local Area Network, karena IP ini tidak digunakan di internet. Jim Michael Widi, S.Kom 99
  • 100. SubnetSubnet  Konsep Subnetting dari IP Address merupakan teknik yang umum digunakan di internet untuk mengefisienkan alokasi IP Address dalam sebuah jaringan supaya bisa memaksimalkan IP Address.  Subnetting merupakan proses memecah satu kelas IP Address menjadi beberapa subnet dengan jumlah host yang lebih sedikit, dan untuk menentukan batas network ID dalam suatu subnet, digunakan subnet mask Jim Michael Widi, S.Kom 100
  • 101. Contoh SubnetContoh Subnet Subnet Host Network Address 1 62 202.91.8.0/26 2 62 202.91.8.64/26 3 62 202.91.8.128/26 4 62 202.91.8.192/26 Subnet Mask 255.255.255.192 Jim Michael Widi, S.Kom 101 Subnet Host Network Address 1 4094 169.254.0.0/20 2 4094 169.254.16.0/20 3 4094 169.254.32.0/20 4 4094 169.254.64.0/20 … 16 4094 169.254.240.0/20 Subnet Mask 255.255.240.0
  • 102. Tabel subnetTabel subnet Bit Host Masked CIDR Subnet Net Mask Host Per Network 0 /8 1 255.0.0.0 16777214 1 /9 2 255.128.0.0 8388606 2 /10 4 255.192.0.0 4194302 3 /11 8 255.224.0.0 2097150 4 /12 16 255.240.0.0 1048574 5 /13 32 255.248.0.0 524286 6 /14 64 255.252.0.0 262142 7 /15 128 255.254.0.0 131070 8 /16 256 255.255.0.0 65534 9 /17 512 255.255.128.0 32766 10 /18 1024 255.255.192.0 16382 11 /19 2048 255.255.224.0 8910 12 /20 4096 255.255.240.0 4094 13 /21 8912 255.255.248.0 2046 Jim Michael Widi, S.Kom 102
  • 103. Tabel subnetTabel subnet Jim Michael Widi, S.Kom 103 Bit Host Masked CIDR Subnet/ Network Net Mask Host Per Network 14 /22 16384 255.255.252.0 1022 15 /23 32768 255.255.254.0 510 16 /24 65536 255.255.255.0 254 17 /25 131072 255.255.255.128 126 18 /26 262144 255.255.255.192 62 19 /27 524288 255.255.255.224 30 20 /28 1048576 255.255.255.240 14 21 /29 2097152 255.255.255.248 6 22 /30 4194304 255.255.255.252 2 23 /31 Invalid 255.255.255.254 Invalid
  • 104. SubnettingSubnetting  Jumlah Host per Network 2n -2  n adalah jumlah bit tersisa sebelum diselubungi. Contoh: network prefix /10 maka bit tersisa adalah 32-10=22 222 -2=4194302 Jim Michael Widi, S.Kom 104
  • 105. SubnettingSubnetting  Jumlah subnet = 2N  Dimana N adalah jumlah bit yang dipergunakan. N=network prefix-8 Contoh: network prefix /10, maka N=10-8 = 2 22 =4 Jim Michael Widi, S.Kom 105
  • 106. Tabel Subnet MaskTabel Subnet Mask IP Kelas CIP Kelas C Bit Maske d Bit Host ID CIDR Subnet Net Mask Host Max Host per Network 0 8 /24 1 255.255.255.0 254 254 1 7 /25 2 255.255.255.128 252 126 2 6 /26 4 255.255.255.192 248 62 3 5 /27 8 255.255.255.224 240 30 4 4 /28 16 255.255.255.240 224 14 5 3 /29 32 255.255.255.248 192 6 6 2 /30 64 255.255.255.252 128 2 Jim Michael Widi, S.Kom 106
  • 107. LatihanLatihan  IP kelas C 202.152.0.1  Tentukan berapa jumlah host maximal yang bisa disusun dalam jaringan dan berapa jumlah subnetnya.  202.152.0.1/27  32-27 = 5  Host : 214 -2=30 Jim Michael Widi, S.Kom 107
  • 108. LatihanLatihan  IP kelas C 192.168.1.1  Tentukan berapa jumlah host maximal yang bisa disusun dalam jaringan dan berapa jumlah subnetnya.  192.168.1.1/28  32-28 = 4  Host : 24 -2=14  IP Host Awal : 192.168.1.1  IP Host Akhir : 192.168.1.14  Subnet Mask : 255.255.255.240 Jim Michael Widi, S.Kom 108
  • 109. LatihanLatihan 1. 192.168.0.0/26, 2. 192.168.0.xx/26, 3. 192.168.0.xxx/26, 4. 192.168.0.xxx/26  Host : ?  IP Host Awal : ?  IP Host Akhir : ?  Subnet Mask : ? Jim Michael Widi, S.Kom 109
  • 110. LatihanLatihan 1. 192.168.0.0/27, 2. 192.168.0.xx/27, 3. 192.168.0.xxx/27, 4. 192.168.0.xxx/27  Host : ?  IP Host Awal : ?  IP Host Akhir : ?  Subnet Mask : ? Jim Michael Widi, S.Kom 110
  • 111. LatihanLatihan 1. 192.168.0.0/27, 2. 192.168.0.xx/26, 3. 192.168.0.xx/28, 4. 192.168.0.xxx/29  Host : ?  IP Host Awal : ?  IP Host Akhir : ?  Subnet Mask : ? Jim Michael Widi, S.Kom 111
  • 112. LatihanLatihan Jim Michael Widi, S.Kom 112 Router ARouter A Router CRouter B Router DRouter D Router ERouter E Router F Router G Subnet X1 Subnet X2 Subnet X3 Host =25 Subnet X4 Host=10 Subnet X5 Host=12 Subnet X6 Host=9 INTERNE T IP Awal : 202.134.0.0
  • 113. LatihanLatihan Jim Michael Widi, S.Kom 113 Router ARouter A INTERNE T Router CRouter C Router BRouter BRouter DRouter D Router ERouter E Router FRouter FRouter GRouter G Subnet A Subnet B IP Total =16 IP Total =16 IP Total =16 IP Total =32 Subnet C Subnet D Subnet E Subnet F IP Total =8 IP Total =8 IP Total =4 IP Awal : 200.192.2.0
  • 114. Materi RoutingMateri Routing  Konsep dasar Routing  Jenis-jenis routing  Tabel routing  Protokol-protokol routing  Cara kerja protokol routing Jim Michael Widi, S.Kom 114
  • 115. Konsep Dasar RoutingKonsep Dasar Routing  Routing adalah Proses yang dialami datagram untuk mencapai tujuan di jaringan TCP/IP.  Konsep routing adalah hal yang utama pada lapisan internet di jaringan TCP/IP. Hal ini karena pada lapisan internet terjadi proses pengalamatan. Jim Michael Widi, S.Kom 115
  • 116. Konsep Dasar RoutingKonsep Dasar Routing  Data-data dari device yang terhubung ke internet dikirim dalam bentuk datagram, yaitu paket data yang didefinisikan oleh IP. Datagram memiliki alamat tujuan paket data. Internet Protokol memeriksa alamat ini untuk menyampaikan datagram dari device asal ke device tujuan.  Jika alamat tujuan datagram tersebut terletak satu jaringan dengan device asal, datagram tersebut langsung disampaikan.  Jika alamat tujuan datagram tidak terdapat di jaringa yang sama, datagram akan disampaikan kepada router yang paling tepat.  Router berfungsi sebagai penghubung dua buah jaringan yang berbeda, tepatnya mengarahkan rute yang terbaik untuk mencapai network yang diharapkan.  Router menjadi perangkat yang berfungsi meneruskan datagram IP pada network layer. Router memiliki lebih dari satu NIC dan dapat meneruskan datagram dari satu NIC ke NIC yang lain Jim Michael Widi, S.Kom 116
  • 117. Jenis-jenis routingJenis-jenis routing  Routing Statik  Entri-entri dalam forwarding table route diisi dan dihapus secara manual.  Routing Dinamik  Proses pengisian data routing di table secara otomatis.  Cara yang digunakan untuk melepaskan kewajiban mengisi entri- entri forwarding table secara manual.  Protokol routing mengatur router-router sehingga dapat berkomunikasi satu dengan yang lain dan saling memberikan informasi routing yang routing yang dapat mengubah isi forwarding table, tergantung keadaan jaringannya.  Dengan cara ini, router-router mengetahui keadaan jaringan yang terakhir dan mampu meneruskan datagram ke arah yang benar. Jim Michael Widi, S.Kom 117
  • 118. PerbedaanPerbedaan Routing Statik danRouting Statik dan dinamikdinamik Routing Statik Routing Dinamik Berfungsi pada protokol IP Berfungsi pada inter-routing protokol Routing tidak dapat membagi informasi routing Router membagi informasi routing secara otomatis Routing tabel dibuat dan dihapus secara manual Routing tabel dibuat dan dihapus secara dinamis oleh router Tidak menggunakan routing protokol Terdapat routing protokol, seperti RIP atau OSPF Microsoft mendukung multihomed system seperti router Microsoft mendukung RIP untuk IP dan IPX/SPX Jim Michael Widi, S.Kom 118
  • 119. Tabel RoutingTabel Routing  Tabel routing terdiri atas entri-entri rute dan setiap rute setidaknya terdiri atas IP address, tanda untuk menunjukan routing langsung atau tidak, alamat router dan nomor interface. Jim Michael Widi, S.Kom 119
  • 120. Protokol-protokol RoutingProtokol-protokol Routing  Interior Gateway Protocol (IGP)  Protokol yang menangani routing jaringan pada sebuah autonomous system, Terdiri dari  Routing Information Protocol (RIP)  Open Shortest Path First (OSPF)  Exterior Gateway Protocol (EGP)  Protokol yang menangani routing antar autonomous system, Terdiri dari :  Border Gateway Protocol (BGP) Jim Michael Widi, S.Kom 120
  • 121. Karakteristik RIP & OSPFKarakteristik RIP & OSPF Jim Michael Widi, S.Kom 121 RIP OSPF Menggunakan algoritma distance- vector (Bellman-Ford) Menggunakan algoritma link-state Dapat menyebabkan routing loop Membutuhkan waktu CPU dan memori yang besar Diameter jaringan terbatas Tidak menyebabkan routing loop Lambat mengetahui perubahan jaringan Dapat membentuk heirarki routing menggunakan konsep area Menggunakan metrik tunggal Cepat mengetahui perubahan pada jaringan dan dapat menggunakan bebarapa macam metrik
  • 122. Domain Name SystemDomain Name System (DNS)(DNS)  Adalah Distribute Database System yang digunakan untuk pencarian nama komputer (name resolution) di jaringan yang menggunakan TCP/IP.  Merupakan sebuah aplikasi service yang biasa digunakan di Internet seperti web browser atau email yang menerjemahkan sebuah domain name ke IP address.  Selain untuk internet, DNS juga dapat diimplementasikan ke private network (VPN atau intranet. Jim Michael Widi, S.Kom 122
  • 123. Keunggulan DNSKeunggulan DNS  Mudah, DNS sangat mudah karena user tidak lagi direpotkan untuk mengingat IP address dari sebuah komputer, cukup host name (nama komputer).  Konsisten, IP address sebuah komputer bisa saja berubah, tapi host name tidak harus berubah.  Simple, user hanya menggunakan satu nama untuk mencara nama dimain baik di internat maupun di intranet, meskipun ada banyak mirror server yang digunakan. Jim Michael Widi, S.Kom 123