3. Basoeki Abdullah adalah salah
seorang maestro pelukis Indonesia.
Beliau dikenal sebagai pelukis
aliran realis dan naturalis. Beliau
pernah diangkat menjadi pelukis
resmi Istana Merdeka dan lukisanlukisannya menghiasi istana-istana
negara dan kepresidenan
Indonesia.
4.
5. Basoeki
Abdullah
lahir
di
Kampung
Swedari, Solo, Jawa Tengah pada tanggal 17 Januari
1915. Basoeki Abdullah adalah putera dari pasangan
R. Abdullah Suryosubroto dengan R. Nganten
Ngadisah yang merupakan istri kedua dari R.
Abdullah Suryosubroto
6. Bakat melukis beliau diwarisi dari ayahnya R. Abdullah
Suryosubroto yang juga seorang pelukis Indonesia
terkenal pada masa pemerintahan Belanda.
Ibunya, R. Nganten Ngadisah juga memiliki kepandaian
membatik dan banyak karya batiknya yang halus dan
memikat. Sedangkan kakeknya adalah seorang tokoh
Pergerakan Kebangkitan Nasional yaitu Dokter Wahidin
Sudirohusodo.
7. Pada tahun 1933 Basoeki Abdullah menerima sakramen
baptis sebagai pemeluk agama katholik. Adapun nama
baptisnya adalah Franciscus Xaverius. Sehingga nama
lengkapnya setelah menerima tanda baptis adalah Raden
Franciscus Xaverius Basoeki Abdullah.
8. Sejak umur 4 tahun, Basoeki Abdullah mulai gemar
melukis beberapa tokoh terkenal, diantaranya, Mahatma
Gandhi Tabindranath Taggore, dan Krisnamurti.
Salah satu hasil karyanya yang cukup luar biasa, yaitu
lukisan “Mahatma Gandhi” dengan menggunakan pensil di
atas kertas, karakter tokohnya begitu jelas dan hidup.
9.
10.
11. Pendidikan formal Basoeki Abdullah diperoleh di HIS
Katolik dan Mulo Katolik di Solo. Berkat bantuan Pastur
Koch Sj. Basoeki Abdullah pada tahun 1933 memperoleh
beasiswa untuk belajar di Akademi Seni Rupa (Academie
Van Beeldenden Kunsten) di Den Haag (Belanda) dan
menyelesaikan studinya dalam waktu 3 tahun dengan
meraih penghargaan Sertifikat Royal International of Art
(RIA).
12. Pada tahun 1933 Basoeki Abdullah bertolak ke negeri
Belanda. Di negeri Belanda ini ia langsung menempuh
pendidikannya di Koninklijke Academie Van Beeldenden
Kunsten Den Haag. Di bawah asuhan dan bimbingan Dr.
Ir. Platiga (seorang direktur dari Koninklijke Academie
Van Beeldenden Kunsten) Basoeki Abdullah berhasil
menjadi pelukis yang handal. Dr. Ir. Platiga sangat
memperhatikan Basoeki Abdullah karena mempunyai
bakat melukis yang luar biasa. Bahkan beliau ikut
mempromosikan kepandaian Basoeki Abdullah sebagai
pelukis. Pada tahun 1935 Basoeki Abdullah berhasil
menyelesaikan studinya dan menyandang gelar Royal
Academie.
13. Setelah berhasil menyandang gelary Royal Academie,
Basoeki Abdullah masih ingin belajar lagi tentang seni
lukis. Untuk itu ia belajar di Academy of Fine Arts baik di
Roma ataupun di Paris
14.
15. Basoeki Abdullah dengan Josephine
Pada tahun 1937, Basoeki Abdullah menikah dengan
Josephine yang berusia 20 tahun. Pemberkatan nikah
dilaksanakan di Gereja Katolik Den Haag.
Pada tanggal 10 Januari 1938 di Rumah Sakit Baromeus
Bandung, Josephine melahirkan putri pertamanya, dan
diberi nama Saraswati.
16. Perkawinan Basoeki Abdullah dengan Josephine ini kandas
di tengah jalan, karena pada tahun 1940 bercerai.
Perceraian mereka disebabkan perbedaan pandangan dan
budaya yang sulit disatukan.
17. Basoeki Abdullah dengan Maria Michel
Pada tahun 1944, Basoeki Abdullah menikah dengan Maria
Michel. Bagi Basoeki Abdullah, pernikahannya dengan
Maria Michel merupakan pernikahan yang kedua, dan
tidak dilakukan di Gereja. Setelah menikah dengan
Basoeki Abdullah Maria Michel dipanggil dengan nama
Maya.
18. Pada tahun 1956, perkawinan Basoeki Abdullah dengan
Maria Michel putus di tengah jalan karena tidak dikaruniai
seorang anak.
Meskipun sudah berpisah, hubungan antara Basoeki
Abdullah dengan Maria Michel tetap baik. Bahkan ketika
Basoeki Abdullah berulang tahun yang ke 70, dan
dimeriahkan dengan acara pameran di Taman Ismail
Marzuki (TIM), Jakarta, Maria Michel pun datang bersama
Saraswati. Saraswati adalah anak dari hasil perkawinan
Basoeki Abdullah dengan istri pertamanya, Josephine yang
telah bercerai juga.
19. Basoeki Abdullah dengan Nataya Nareerat
Pada tanggal 25 Oktober 1963, Basoeki Abdullah menikah
dengan Nataya Nareerat di Bangkok, Thailand.
Dari hasil perkawinan Basoeki Abdullah dengan Nataya
Nareerat dikaruniai seorang puteri yang diberi nama
Cicilia Sidhawati. Ia lahir di Bangkok, Thailand pada
tanggal 13 Oktober 1972.
20.
21.
22. Pada hari jumat 6 November 1993 pukul 05.30 WIB
Basoeki Abdullah ditemukan meninggal dalam kondisi yang
mengenaskan di kediamannya Jalan Keuangan Raya 19
Cilandak, Jakarta Selatan. Basoeki Abdullah meninggal
dibunuh oleh perampok yang telah memukul korban
dengan senapan angin beberapa kali sehingga patah
menjadi dua.
23. Jenazah Basoeki Abdullah mengenakan pakaian kemeja
putih, jas kotak-kotak kecil berwarna coklat muda,
dengan kancing berinisial B lengkap dengan baret hitam
berikut dasi dan kalung kulit bermata batu biru seakanakan tidur dengan mengekspresikan wajah yang tenang.
24. Pada hari Minggu tanggal 7 November 1993 jenazah
Basoeki Abdullah diberangkatkan ke Bandara Halim
Perdana Kusumah yang kemudian diterbangkan ke
Yogyakarta.
Jenazah Basoeki Abdullah tiba di Bandara Adisutjipto
pukul 11.45. Basoeki abdullah dimakankan di Desa
Mlati, Sleman, Yogyakarta.
25. Dengan meninggalnya Basoeki Abdullah maka
Indonesia khususnya dan dunia pada umumnya telah
kehilangan putera utamanya seorang maestro seni
lukis yang selama hayatnya mengabdikan diri dalam
bidang seni lukis. Kini Basoeki Abdullah telah tiada.
Kita hanya mampu menatap karya-karyanya yang
masih tertinggal dan kelak karya-karyanya itu bisa
menjadi aset nasional.
26.
27. Cita-citanya membuat museum ini sebelumnya telah
dibicarakan dengan Cicilia Sidhawati dan istrinya Nataya
Nareerat. Pada waktu duduk-duduk santai di kursi Basoeki
Abdullah melontarkan gagasannya untuk mendirikan suatu
museum yang nantinya menempati rumahnya di Jalan
Keuangan Raya No. 19, Cilandak Barat, Jakarta Selatan.
Ia memiliki pemikiran yang jauh ke depan agar generasi
muda penerus bangsa tidak hanya mengenali
lukisannya, tetapi di dalam museum itu mereka dapat
membaca buku-buku yang dimilikinya yang nantinya akan
diserahkan untuk museum. Rupanya niat yang baik itu
tidak ditolak dan mendapat tanggapan positif, baik dari
Cicilia Sidhawati maupun Nataya Nareerat.
39. Setelah mencermati uraian tentang R. Basoeki Abdullah,
maka dapat kiranya dibuat rangkuman sebagai berikut;
- R. Basoeki Abdullah adalah keturunan seorang seniman
lukis dan tari sederhana, pendidikan Basoeki
Abdullah semasa kecil kurang istimewa, beruntungnya ia
mendapat kesempatan menimba ilmu di Den Haag negeri
Belanda. Maka kesempatan yang langka itu Ia manfaatkan
sebaik-baiknya.
- Basoeki Abdullah adalah orang yang kuat dalam pendirian
dan memegang prinsip, sehingga ia tidak mudah digoyang
oleh orang-orang yang tidak sependapat terhadap
kesenilukisannya.
40. “Kenangan yang membahagiakan bukan
hanya bersumber dari peristiwa yang
membuat saya tertawa, tetapi juga
dari peristiwa yang membuat saya
mencucurkan air mata.”
(Basoeki Abdullah)