SlideShare a Scribd company logo
1 of 10
F. Cara Kerja
1. Tempatkan raja pada kotak raja yang telah disediakan
16
2. Setiap pemain melempar dadu untuk memilih fighter (penjaga raja), kemudian kedua
pemain melakukan suit untuk menentukan siapa yang berhak bermain terlebih dahulu
3. Setiap pemain bebas meletakkan fighternya pada kotak di baris pertama papan catur
trigonometri
17
1 2 3 4 5 6
18
4. Pemain memilih soal yang telah disediakan pada kotak yang ditempatinya, kemudian
menjawabnya
5. Pemain memilih tempat yang akan dituju sesuai dengan jawaban yang dimilikinya
19
Soal
Trigonometri :
Sin 30⁰ ?
20
6. Pemain menempelkan puzzle yang ada pada setiap soal ke puzzle yang terletak di
kotak yang ditujunya, apabila puzzle tersebut sesuai dengan puzzle yang disediakan,
berarti jawaban benar, dan pemain boleh menempati kotak tersebut untuk
melanjutkan permainan, apabila puzzle tersebut tidak sesuai dengan puzzle yang telah
disediakan, berarti jawaban salah dan pemain tetap tinggal di tempatnya, kemudian
giliran pemain lawan yang bermain.
21
Karena puzzle cocok,
berarti pemain
tersebut berhak
menempatkan fighter
pada tempat tersebut.
7. Pemain yang berhasil menjawab dengan benar berkesempatan untuk menyekak raja
lawan. Pada tahap ini (menyekak raja) aturan catur seperti biasa dapat digunakan.
Misal pemain A mendapatkan fighter kuda, maka pemain tersebut dapat menyekak
raja lawan dengan pola L, begitu pula pada fighter lain.
8. Pemain yang berhasil mengalahkan raja, maka pemain tersebut dianggap menang.
BAB IV
PENUTUP
22
Pada kedua lingkaran
menunjukkan kuda
berada pada posisi skak
(pada tahap menyekak,
berlaku aturan catur
pada umumnya)
sehingga raja lawan
dapat mengambil soal
yang ada di kotak
tempat raja berdiri.
Dalam posisi skak,
apabila raja salah
menjawab soal maka
raja dinyatakan “mati”
sehingga pihak
penyekak dinyatakan
menang.
WINNER
A. Kesimpulan
Berdasarkan cara penggunaan alat peraga “PAPAN CATUR TRIGONOMETRI”
pada bab III maka dapat ditarik kesimpulan bahwa alat peraga tersebut dapat digunakan
sebagai media pembelajaran dalam materi trigonometri yang terdapat dalam kelas X dan
kelas XI. Cara kerja dari alat ini adalah dengan bermain catur pada umumnya (sudah
dijelaskan pada BAB III) yang mana dalam permainan ini siswa dituntut untuk
menyelesaikan soal-soal yang berkaitan dengan trigonometri agar siswa menjadi lebih
paham akan materi dasar trigonometri.
B. Saran
1. Bagi Siswa
Diharapkan alat peraga “PAPAN CATUR TRIGONOMETRI” mampu
menjadikan pelajaran matematika terutama materi trigonometri menjadi lebih
menyenangkan dan lebih dapat menarik minat siswa untuk belajar.
2. Bagi Guru
Diharapkan guru dapat menggunakan alat peraga “PAPAN CATUR
TRIGONOMETRI” dengan efektif dan efisien. Sehingga siswa lebih mudah dalam
menerima materi pelajaran trigonometri. Guru dituntut untuk menciptakan metoode
pembelajaran yang aktif, kreatif, inovatif, efektif dan menyenangkan. Salah satunya
yaitu dengan menggunakan alat peraga dalam penyampaian materi.
3. Bagi Sekolah
Sekolah diharapkan mampu menyediakan macam-macam alat peraga agar dapat
membantu guru dalam menyampaikan materi dan mempermudah siswa dalam
memahami materi.
23
DAFTAR PUSTAKA
Abdurrahman, Mulyono. 2003. Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar.
Jakarta: Rineka Cipta
http://www.anneahira.com/trigonometri.htm
Martono, Koko.Dkk. 2007. Matematika Dan Kecakapan Hidup Untuk Sma Kelas
X. Jakarta: Ganeca Exact.
Sulistyowati, Nuning. MGMP Matematika SMK kota Pasuruan.www.matematika-
pas.blogspot.com.
24
DAFTAR PUSTAKA
Abdurrahman, Mulyono. 2003. Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar.
Jakarta: Rineka Cipta
http://www.anneahira.com/trigonometri.htm
Martono, Koko.Dkk. 2007. Matematika Dan Kecakapan Hidup Untuk Sma Kelas
X. Jakarta: Ganeca Exact.
Sulistyowati, Nuning. MGMP Matematika SMK kota Pasuruan.www.matematika-
pas.blogspot.com.
24

More Related Content

More from Zuhdha Basofi Nugroho

More from Zuhdha Basofi Nugroho (20)

Learning continuum waktu
Learning continuum waktuLearning continuum waktu
Learning continuum waktu
 
Learning continuum pengolahan data
Learning continuum pengolahan dataLearning continuum pengolahan data
Learning continuum pengolahan data
 
Learning continuum geometri
Learning continuum geometriLearning continuum geometri
Learning continuum geometri
 
Learning continuum bilangan
Learning continuum bilanganLearning continuum bilangan
Learning continuum bilangan
 
Cover learning continuum
Cover learning continuumCover learning continuum
Cover learning continuum
 
Learning continuum
Learning continuumLearning continuum
Learning continuum
 
Model Pembelajaran Viroes
Model Pembelajaran ViroesModel Pembelajaran Viroes
Model Pembelajaran Viroes
 
Viroez models fix
Viroez models fixViroez models fix
Viroez models fix
 
model pembelajaran TAI
model pembelajaran TAImodel pembelajaran TAI
model pembelajaran TAI
 
Makalah ekspositori
Makalah ekspositoriMakalah ekspositori
Makalah ekspositori
 
Kisi kisi olimpiade SMA
Kisi kisi olimpiade SMAKisi kisi olimpiade SMA
Kisi kisi olimpiade SMA
 
Problematika Pembelajaran Statistika siswa SMP kelas IX
Problematika Pembelajaran Statistika siswa SMP kelas IXProblematika Pembelajaran Statistika siswa SMP kelas IX
Problematika Pembelajaran Statistika siswa SMP kelas IX
 
THE BACKGROUNDS OF FEMALE STUDENT’S ENROLLMENT AT THE MATHEMATICS EDUCATION D...
THE BACKGROUNDS OF FEMALE STUDENT’S ENROLLMENT AT THE MATHEMATICS EDUCATION D...THE BACKGROUNDS OF FEMALE STUDENT’S ENROLLMENT AT THE MATHEMATICS EDUCATION D...
THE BACKGROUNDS OF FEMALE STUDENT’S ENROLLMENT AT THE MATHEMATICS EDUCATION D...
 
Learning continuum waktu
Learning continuum waktuLearning continuum waktu
Learning continuum waktu
 
Learning continuum pengolahan data
Learning continuum pengolahan dataLearning continuum pengolahan data
Learning continuum pengolahan data
 
Learning continuum geometri
Learning continuum geometriLearning continuum geometri
Learning continuum geometri
 
Learning continuum bilangan
Learning continuum bilanganLearning continuum bilangan
Learning continuum bilangan
 
Cover learning continuum
Cover learning continuumCover learning continuum
Cover learning continuum
 
Learning continuum
Learning continuumLearning continuum
Learning continuum
 
PEMBELAJARAN MODEL TAI
PEMBELAJARAN MODEL TAIPEMBELAJARAN MODEL TAI
PEMBELAJARAN MODEL TAI
 

Cara kerja laporan workshop

  • 1. F. Cara Kerja 1. Tempatkan raja pada kotak raja yang telah disediakan 16
  • 2. 2. Setiap pemain melempar dadu untuk memilih fighter (penjaga raja), kemudian kedua pemain melakukan suit untuk menentukan siapa yang berhak bermain terlebih dahulu 3. Setiap pemain bebas meletakkan fighternya pada kotak di baris pertama papan catur trigonometri 17 1 2 3 4 5 6
  • 3. 18
  • 4. 4. Pemain memilih soal yang telah disediakan pada kotak yang ditempatinya, kemudian menjawabnya 5. Pemain memilih tempat yang akan dituju sesuai dengan jawaban yang dimilikinya 19 Soal Trigonometri : Sin 30⁰ ?
  • 5. 20
  • 6. 6. Pemain menempelkan puzzle yang ada pada setiap soal ke puzzle yang terletak di kotak yang ditujunya, apabila puzzle tersebut sesuai dengan puzzle yang disediakan, berarti jawaban benar, dan pemain boleh menempati kotak tersebut untuk melanjutkan permainan, apabila puzzle tersebut tidak sesuai dengan puzzle yang telah disediakan, berarti jawaban salah dan pemain tetap tinggal di tempatnya, kemudian giliran pemain lawan yang bermain. 21 Karena puzzle cocok, berarti pemain tersebut berhak menempatkan fighter pada tempat tersebut.
  • 7. 7. Pemain yang berhasil menjawab dengan benar berkesempatan untuk menyekak raja lawan. Pada tahap ini (menyekak raja) aturan catur seperti biasa dapat digunakan. Misal pemain A mendapatkan fighter kuda, maka pemain tersebut dapat menyekak raja lawan dengan pola L, begitu pula pada fighter lain. 8. Pemain yang berhasil mengalahkan raja, maka pemain tersebut dianggap menang. BAB IV PENUTUP 22 Pada kedua lingkaran menunjukkan kuda berada pada posisi skak (pada tahap menyekak, berlaku aturan catur pada umumnya) sehingga raja lawan dapat mengambil soal yang ada di kotak tempat raja berdiri. Dalam posisi skak, apabila raja salah menjawab soal maka raja dinyatakan “mati” sehingga pihak penyekak dinyatakan menang. WINNER
  • 8. A. Kesimpulan Berdasarkan cara penggunaan alat peraga “PAPAN CATUR TRIGONOMETRI” pada bab III maka dapat ditarik kesimpulan bahwa alat peraga tersebut dapat digunakan sebagai media pembelajaran dalam materi trigonometri yang terdapat dalam kelas X dan kelas XI. Cara kerja dari alat ini adalah dengan bermain catur pada umumnya (sudah dijelaskan pada BAB III) yang mana dalam permainan ini siswa dituntut untuk menyelesaikan soal-soal yang berkaitan dengan trigonometri agar siswa menjadi lebih paham akan materi dasar trigonometri. B. Saran 1. Bagi Siswa Diharapkan alat peraga “PAPAN CATUR TRIGONOMETRI” mampu menjadikan pelajaran matematika terutama materi trigonometri menjadi lebih menyenangkan dan lebih dapat menarik minat siswa untuk belajar. 2. Bagi Guru Diharapkan guru dapat menggunakan alat peraga “PAPAN CATUR TRIGONOMETRI” dengan efektif dan efisien. Sehingga siswa lebih mudah dalam menerima materi pelajaran trigonometri. Guru dituntut untuk menciptakan metoode pembelajaran yang aktif, kreatif, inovatif, efektif dan menyenangkan. Salah satunya yaitu dengan menggunakan alat peraga dalam penyampaian materi. 3. Bagi Sekolah Sekolah diharapkan mampu menyediakan macam-macam alat peraga agar dapat membantu guru dalam menyampaikan materi dan mempermudah siswa dalam memahami materi. 23
  • 9. DAFTAR PUSTAKA Abdurrahman, Mulyono. 2003. Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar. Jakarta: Rineka Cipta http://www.anneahira.com/trigonometri.htm Martono, Koko.Dkk. 2007. Matematika Dan Kecakapan Hidup Untuk Sma Kelas X. Jakarta: Ganeca Exact. Sulistyowati, Nuning. MGMP Matematika SMK kota Pasuruan.www.matematika- pas.blogspot.com. 24
  • 10. DAFTAR PUSTAKA Abdurrahman, Mulyono. 2003. Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar. Jakarta: Rineka Cipta http://www.anneahira.com/trigonometri.htm Martono, Koko.Dkk. 2007. Matematika Dan Kecakapan Hidup Untuk Sma Kelas X. Jakarta: Ganeca Exact. Sulistyowati, Nuning. MGMP Matematika SMK kota Pasuruan.www.matematika- pas.blogspot.com. 24