2. Penemuan penyakit “LUPUS”
Laurent Biett (Perancis, th 1828)
Pertamakali melaporkan lupus sbg penyakit kulit
Dalam kedokteran disebut “Lupus Erythematosus”
(von Hebra, 1856)
Istilah “LUPUS” berasal dari bahasa Latin berarti “anjing hutan” atau
“serigala”.
Sedang kata “Erythematosus” dalam bahasa Yunani berarti “kemerah-
merahan”.
Penyakit kelainan kulit kemerahan di sekitar hidung & pipi,
disebabkan oleh gigitan anjing hutan/serigala.
2
Presentation
Title
3. Perkembangan Penemuan LUPUS
Moriz Kaposi (Australia, 1872)
Membedakan lupus Kulit dan Lupus Sitemik berdasarkan gambaran klinik
(demam, nodule di bawah kulit, anemia, penurunan BB,
pembesaran kelenjar getah bening)
Sir William Osler (USA, 1890)
Karena dapat menyerang organ tubuh bagian dalam, tanpa ada kelainan di kulit,
sehingga disebut Sistemik Lupus Eritematosus (SLE).
Dr. Malcolm Hargraves (Mayo di USA, 1948)
Menemukan sel yang khas dalam darah penderita SLE, disebut: “Sel LE”
Tahun 1957: pertamakali anti-DNA antibody SLE teridentifikasi
3
Presentation
Title
4. 4
Presentation
Title
Epidemiologi
(Penderita Lupus = ODIPUS)
Secara global, diperkirakan terdapat 5 juta ODIPUS, 20 -150 kasus/100.000 org
(9 dari 10 penderita adalah PEREMPUAN, dan usia 15 - 44 th)
Di Indonesia jumlah ODIPUS yg tercatat mencapai 8.693 org
atau meningkat 2 kali dibandingkan dengan th 2004
(fenomena gunung es)
Kejadian 2-3 kali lebih sering pada ras Afrika, Asia, Hispanik, & Amerika asli.
Sejauh ini hanya 10% dari ODIPUS yg memiliki saudara dekat (orang tua atau
saudara) yang juga terkena atau mungkin terserang lupus
Hanya ± 5% bayi yang dilahirkan oleh ODIPUS kemungkinan terkena lupus