SlideShare a Scribd company logo
1 of 11
By: Sri Ilyen, S.Pd
Asal Sekolah SMKS Ibnu Sina Batam
PPG Daljab Angkatan 3
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
MULTIPLEXER, DECODER, REGISTER
Sistem Komputer
By: Sri Ilyen, S.Pd
Asal Sekolah SMKS Ibnu Sina Batam
PPG Dalam Jabatan Angkatan 3
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
2020
MULTIPLEXER
DECODER
REGISTER
RANGKAIAN MULTIPLEXER,
DECODER,DAN REGSITER
IPK DAN TUJUAN
KD
KOMPETENSI DASAR
3.4 Mengklasifikasikan rangkaian
Multiplexer, Decoder, Register
4.4 Mengoperasikan aritmatik dan logik
pada Arithmatic Logic Unit (Multiplexer,
Decoder, Register)
INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI
3.4.1 Menjelaskan multiplexer, demultiplexer, encoder,
decoder dan register
3.4.2 Menerapkan multiplexer, demultiplexer, encoder,
decoder dan register dalam rangkaian digital
4.4.1 Menentukan relasi input dan output dari rangkaian
multiplexer, demultiplexer, encoder, decoder dan register
TUJUAN PEMBELAJARAN
Melalui tayangan Slide dan video di Zooming/Google
Meet dalam berdiskusi peserta didik dapat:
• Menjelaskan fungsi dari multiplexer, demultiplexer,
encoder, decoder dan register dengan percaya diri dan
benar
• Menerapkan multiplexer, demultiplexer, encoder, decoder
dan register dalam rangkaian digital dengan baik dan
benar
• Menentukan relasi input dan output dari rangkaian multiplexer,
demultiplexer, encoder, decoder dan register dengan teliti dan
benar
Rangkaian Multiplekser
Multiplexer biasa disebut MUX atau MPX adalah rangkaian logika yang memiliki banyak input tapi hanya memiliki 1
output.
Prinsip kerjanya adalah multiplexer akan menerima banyak input data, kemudian hanya mengizinkan(memilih) salah
satu input data untuk dilewatkan/diteruskan menjadi output dalam waktu tertentu. Pemilihan input data yang akan
dikeluarkan lewat output pada multiplexer disebut selector line atau input SELECT. Sebuah Multiplexer memiliki
sejumah N input dan sejumlah M selector dengan 1 output. Jumlah N input adalah 2Mselector
Gambar simbol, rangkaian, dan tabel kebenaran
Dekoder
Alat yang digunakan untuk dapat
mengembalikan proses encoding sehingga
dapat melihat atau menerima informasi
aslinya. Pengertian dekoder juga dapat di
artikan sebagai rangkaian logika yang di
tugaskan untuk menerima input biner dan
mengaktifkan salah satu output-nya sesuai
dengan urutan biner tersebut. Kebalikan dari
dekoder adalah enkoder. Fungsi dekoder
adalah untuk memudahkan dalam
menyalakan seven segmen
Output dari dekoder maksimum adalah 2n. Jadi dapat dibentuk n-to-2n dekoder. Jika ingin merangkaian
dekoder dapat di buat dengan 3-to-8 dekoder menggunakan 2-to-4 dekoder. Sehingga dapat membuat 4-
to-16 dekoder dengan menggunakan dua buah 3-to-8 decoder. Berikut adalah gambar rangkaian dan
tabel kebenaran dari Decoder 3-to-8. Berdasarkan output dari tabel kebenaran di atas, dibuat rangkaian
decoder yang merupakan aplikasi dari gerbang AND
Register
Elemen penyimpan dasar adalah flip-flop, setiap flip-flop menyimpan sebuah bit data. Sehingga untuk menyimpan data
n-bit, diperlukan n buah flip-flop yang disusun sedemikian rupa dalam bentuk register. Suatu memori register
menyimpan data 1001B dapat ditunjukkan secara blok diagram
Transfer data (a) mode seri, dan (b) mode paralel
REGISTER
Empat cara register menyimpan dan memindahkan data dari satu bagian ke bagian sistem
yang lain:
a. Serial input paralel output (SIPO) : Masukan dan keluaran seri (Serial In Serial Out
Register), Register geser jenis ini tidak mengubah format data, karena dengan data
input seri dan dikeluarkannya dalam format seri juga, yang berubah adalah nilai dari
data tersebut.
b. Serial input serial output (SISO) : Masukan seri keluaran paralel (Serial In Parallel
Out Register), Register geser ini akan menggeser data seri dan mengeluarkannya
dalam format paralel tanpa mengubah nilai data tersebut.
c. Paralel input parallel output (PIPO) : Masukan paralel keluaran seri (Parallel In Serial
Out Register), Register geser ini hanya mengubah format data paralel menjadi serial
tanpa mengubah nilai dari data tersebut.
d. Paralel input serial output (PISO) : Masukan paralel keluaran paralel (Parallel In
Parallel Out Register), Register geser tipe ini akan mengubah nilai dari data yang
digeser dengan format data tetap paralel.
Beberapa tipe flip-flop dapat digunakan untuk membuat suatu register. Jika D FF
digunakan untuk membentuk register memori 4-bit

More Related Content

Similar to null.pptx

Kertas penerangan c02 Microprcessor
Kertas penerangan c02 MicroprcessorKertas penerangan c02 Microprcessor
Kertas penerangan c02 Microprcessormuhammad sofi
 
Decoder and Encoder Universitas Medan Area
Decoder and Encoder Universitas Medan Area Decoder and Encoder Universitas Medan Area
Decoder and Encoder Universitas Medan Area Casmamunthe
 
Flag & strings
Flag & stringsFlag & strings
Flag & stringsKoconagari95
 
Dasar dasar mikroprosesor
Dasar dasar mikroprosesorDasar dasar mikroprosesor
Dasar dasar mikroprosesorLAZY MAGICIAN
 
Miniatur Traffic Light dengan mikrokontroller
Miniatur Traffic Light dengan mikrokontrollerMiniatur Traffic Light dengan mikrokontroller
Miniatur Traffic Light dengan mikrokontrollerArifWibowo72
 
Pertemua ke V.doc
Pertemua ke V.docPertemua ke V.doc
Pertemua ke V.docJurnal IT
 
Its undergraduate-15086-presentation-1830453
Its undergraduate-15086-presentation-1830453Its undergraduate-15086-presentation-1830453
Its undergraduate-15086-presentation-1830453Muhammad Riscky
 
Dsd adder dengan seven segment 1221009_thursy
Dsd adder dengan seven segment 1221009_thursyDsd adder dengan seven segment 1221009_thursy
Dsd adder dengan seven segment 1221009_thursyThursy Anag Thoyyibb
 
Soal_un_produktif_tkj_2014_paket_b
Soal_un_produktif_tkj_2014_paket_bSoal_un_produktif_tkj_2014_paket_b
Soal_un_produktif_tkj_2014_paket_bfaris x2
 
8. Multiplexer dan Demultiplexer SIS.pdf
8. Multiplexer dan Demultiplexer SIS.pdf8. Multiplexer dan Demultiplexer SIS.pdf
8. Multiplexer dan Demultiplexer SIS.pdfkhansaputriantari87
 
Pengantar sistem teknologi informasi (tugas 1)
Pengantar sistem teknologi informasi (tugas 1)Pengantar sistem teknologi informasi (tugas 1)
Pengantar sistem teknologi informasi (tugas 1)Yudi WindyatmiKabilly
 
PS2 Mouse Interfacing dengan pemrograman bahasa C
PS2 Mouse Interfacing dengan pemrograman bahasa CPS2 Mouse Interfacing dengan pemrograman bahasa C
PS2 Mouse Interfacing dengan pemrograman bahasa CJosephine Prasetya
 

Similar to null.pptx (20)

Kertas penerangan c02 Microprcessor
Kertas penerangan c02 MicroprcessorKertas penerangan c02 Microprcessor
Kertas penerangan c02 Microprcessor
 
Decoder and Encoder Universitas Medan Area
Decoder and Encoder Universitas Medan Area Decoder and Encoder Universitas Medan Area
Decoder and Encoder Universitas Medan Area
 
Flag & strings
Flag & stringsFlag & strings
Flag & strings
 
1 mikrokontroler-avr1
1  mikrokontroler-avr11  mikrokontroler-avr1
1 mikrokontroler-avr1
 
Bab 9
Bab 9Bab 9
Bab 9
 
Dasar dasar mikroprosesor
Dasar dasar mikroprosesorDasar dasar mikroprosesor
Dasar dasar mikroprosesor
 
Miniatur Traffic Light dengan mikrokontroller
Miniatur Traffic Light dengan mikrokontrollerMiniatur Traffic Light dengan mikrokontroller
Miniatur Traffic Light dengan mikrokontroller
 
Sensor suhu LM 35
Sensor suhu LM 35Sensor suhu LM 35
Sensor suhu LM 35
 
Internet Protocol (IP)
Internet Protocol (IP)Internet Protocol (IP)
Internet Protocol (IP)
 
Pertemua ke V.doc
Pertemua ke V.docPertemua ke V.doc
Pertemua ke V.doc
 
Its undergraduate-15086-presentation-1830453
Its undergraduate-15086-presentation-1830453Its undergraduate-15086-presentation-1830453
Its undergraduate-15086-presentation-1830453
 
Pert.2 instruksi mesin dan program
Pert.2 instruksi mesin dan programPert.2 instruksi mesin dan program
Pert.2 instruksi mesin dan program
 
Dsd adder dengan seven segment 1221009_thursy
Dsd adder dengan seven segment 1221009_thursyDsd adder dengan seven segment 1221009_thursy
Dsd adder dengan seven segment 1221009_thursy
 
06 jurnal anita
06 jurnal anita06 jurnal anita
06 jurnal anita
 
Soal un produktif tkj 2014 paket_b
Soal un produktif tkj 2014 paket_bSoal un produktif tkj 2014 paket_b
Soal un produktif tkj 2014 paket_b
 
Soal_un_produktif_tkj_2014_paket_b
Soal_un_produktif_tkj_2014_paket_bSoal_un_produktif_tkj_2014_paket_b
Soal_un_produktif_tkj_2014_paket_b
 
8. Multiplexer dan Demultiplexer SIS.pdf
8. Multiplexer dan Demultiplexer SIS.pdf8. Multiplexer dan Demultiplexer SIS.pdf
8. Multiplexer dan Demultiplexer SIS.pdf
 
Laporan led
Laporan ledLaporan led
Laporan led
 
Pengantar sistem teknologi informasi (tugas 1)
Pengantar sistem teknologi informasi (tugas 1)Pengantar sistem teknologi informasi (tugas 1)
Pengantar sistem teknologi informasi (tugas 1)
 
PS2 Mouse Interfacing dengan pemrograman bahasa C
PS2 Mouse Interfacing dengan pemrograman bahasa CPS2 Mouse Interfacing dengan pemrograman bahasa C
PS2 Mouse Interfacing dengan pemrograman bahasa C
 

null.pptx

  • 1. By: Sri Ilyen, S.Pd Asal Sekolah SMKS Ibnu Sina Batam PPG Daljab Angkatan 3 UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
  • 2. MULTIPLEXER, DECODER, REGISTER Sistem Komputer By: Sri Ilyen, S.Pd Asal Sekolah SMKS Ibnu Sina Batam PPG Dalam Jabatan Angkatan 3 UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2020
  • 4. KOMPETENSI DASAR 3.4 Mengklasifikasikan rangkaian Multiplexer, Decoder, Register 4.4 Mengoperasikan aritmatik dan logik pada Arithmatic Logic Unit (Multiplexer, Decoder, Register)
  • 5. INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI 3.4.1 Menjelaskan multiplexer, demultiplexer, encoder, decoder dan register 3.4.2 Menerapkan multiplexer, demultiplexer, encoder, decoder dan register dalam rangkaian digital 4.4.1 Menentukan relasi input dan output dari rangkaian multiplexer, demultiplexer, encoder, decoder dan register
  • 6. TUJUAN PEMBELAJARAN Melalui tayangan Slide dan video di Zooming/Google Meet dalam berdiskusi peserta didik dapat: • Menjelaskan fungsi dari multiplexer, demultiplexer, encoder, decoder dan register dengan percaya diri dan benar • Menerapkan multiplexer, demultiplexer, encoder, decoder dan register dalam rangkaian digital dengan baik dan benar • Menentukan relasi input dan output dari rangkaian multiplexer, demultiplexer, encoder, decoder dan register dengan teliti dan benar
  • 7. Rangkaian Multiplekser Multiplexer biasa disebut MUX atau MPX adalah rangkaian logika yang memiliki banyak input tapi hanya memiliki 1 output. Prinsip kerjanya adalah multiplexer akan menerima banyak input data, kemudian hanya mengizinkan(memilih) salah satu input data untuk dilewatkan/diteruskan menjadi output dalam waktu tertentu. Pemilihan input data yang akan dikeluarkan lewat output pada multiplexer disebut selector line atau input SELECT. Sebuah Multiplexer memiliki sejumah N input dan sejumlah M selector dengan 1 output. Jumlah N input adalah 2Mselector Gambar simbol, rangkaian, dan tabel kebenaran
  • 8. Dekoder Alat yang digunakan untuk dapat mengembalikan proses encoding sehingga dapat melihat atau menerima informasi aslinya. Pengertian dekoder juga dapat di artikan sebagai rangkaian logika yang di tugaskan untuk menerima input biner dan mengaktifkan salah satu output-nya sesuai dengan urutan biner tersebut. Kebalikan dari dekoder adalah enkoder. Fungsi dekoder adalah untuk memudahkan dalam menyalakan seven segmen
  • 9. Output dari dekoder maksimum adalah 2n. Jadi dapat dibentuk n-to-2n dekoder. Jika ingin merangkaian dekoder dapat di buat dengan 3-to-8 dekoder menggunakan 2-to-4 dekoder. Sehingga dapat membuat 4- to-16 dekoder dengan menggunakan dua buah 3-to-8 decoder. Berikut adalah gambar rangkaian dan tabel kebenaran dari Decoder 3-to-8. Berdasarkan output dari tabel kebenaran di atas, dibuat rangkaian decoder yang merupakan aplikasi dari gerbang AND
  • 10. Register Elemen penyimpan dasar adalah flip-flop, setiap flip-flop menyimpan sebuah bit data. Sehingga untuk menyimpan data n-bit, diperlukan n buah flip-flop yang disusun sedemikian rupa dalam bentuk register. Suatu memori register menyimpan data 1001B dapat ditunjukkan secara blok diagram Transfer data (a) mode seri, dan (b) mode paralel
  • 11. REGISTER Empat cara register menyimpan dan memindahkan data dari satu bagian ke bagian sistem yang lain: a. Serial input paralel output (SIPO) : Masukan dan keluaran seri (Serial In Serial Out Register), Register geser jenis ini tidak mengubah format data, karena dengan data input seri dan dikeluarkannya dalam format seri juga, yang berubah adalah nilai dari data tersebut. b. Serial input serial output (SISO) : Masukan seri keluaran paralel (Serial In Parallel Out Register), Register geser ini akan menggeser data seri dan mengeluarkannya dalam format paralel tanpa mengubah nilai data tersebut. c. Paralel input parallel output (PIPO) : Masukan paralel keluaran seri (Parallel In Serial Out Register), Register geser ini hanya mengubah format data paralel menjadi serial tanpa mengubah nilai dari data tersebut. d. Paralel input serial output (PISO) : Masukan paralel keluaran paralel (Parallel In Parallel Out Register), Register geser tipe ini akan mengubah nilai dari data yang digeser dengan format data tetap paralel. Beberapa tipe flip-flop dapat digunakan untuk membuat suatu register. Jika D FF digunakan untuk membentuk register memori 4-bit