1. RollingStone.co.id | Oktober 2016 | Rolling Stone | 5
tapi gue anggap sepele. Gue pikir tidak bakal
ada yang suka, tapi ternyata ada komunitas
LMNOP yang suka lagu-lagu gue,” jelas Ja-
mie mengenai alasan tidak mempromosikan
album perdananya.
Kali ini Jamie dibantu oleh Tjuk Guritno
alias Gurit selaku CEO merek pakaian Well-
born asal Bandung, untuk meluncurkan al-
bum LMNOP dalam bentuk piringan hitam.
Kesempatan ini dimanfaatkan Jamie untuk
merekam ulang lagu-lagu dari albumnya de
ngan kualitas suara yang lebih baik dan lebih
jernih, agar penggemarnya dapat merasakan
perbedaan saat mendengarkan albumnya
melalui piringan hitam. Berawal dari keingin
an Gurit dan beberapa teman di Bandung
yang berencana untuk menggabungkan karya
musik dengan seni
Foto oleh Andri Kusuma Wardaningtyas
Rock&Roll
S O U N D R E N A L I N E H . 0 8 | Y O C K I E S O E R Y O P R AY O G O H . 1 4
[Bersambungkehal.06]
SHINE ON
Kolaborasi
mode
pertama
Jamie Aditya
P
ada awal september lalu Gu-
dang Spasial di Bandung berubah
menjadi sebuah area pagelaran musik
kecil. Meski berlokasi di tengah jalan yang
gelap dan jarang dilalui kendaraan, Spasial
terlihat ramai dengan jumlah pengunjung
sekitar 300 orang. Sejak pukul 19.00 terlihat
banyak anak muda berdatangan untuk me
nyaksikan penampilan Jamie Adityawarman
Graham, yang lebih dikenal dengan nama Ja-
mie Aditya.
Sekitar lima tahun lalu Jamie meluncur-
kan album berjudul LMNOP tanpa mem-
promosikannya, sehingga tidak banyak yang
mengetahui tentang tersebut. “Tadinya saya
pikir, ah siapa yang peduli. Tapi kata teman-
teman yang sudah mendengarkannya sayang
kalau tidak dikeluarkan, akhirnya gue rilis
Jamie Aditya dan
Wellborn Company
berencana
meluncurkan album
LMNOP dalam bentuk
piringan hitam
OLEH SEKAR
DEWANTI W.
Duduk
Manis
2. RR
6 | Rolling Stone | Oktober 2016 | RollingStone.co.id
UNIVERSALMUSIC
Metallica bekerja secara perlahan. Ada jeda
yang diisi album kolaborasi dengan Lou Reed,
juga film konser Metallica: Through the Never,
dan konser di seluruh dunia. “Saat kembali
dari konser rasanya banyak sekali inspirasi,
kamijugamerasasegardanbersemangat,”kata
Ulrich.“Kamibawaenergiitukedalamstudio.
Album ini mungkin sedikit lebih punk dan ku-
rangprogresifdibandingyangterakhir.”
Metallica tak sadar bahwa mereka punya
materi untuk album ganda sampai mereka
bertemu dengan tim manajemen untuk mem-
bahas album. “Di album terakhir, kami mem-
bagi semuanya menjadi lagu-lagu A dan B, lalu
hanya merilis lagu-lagu A,” kata Ulrich. “Tapi
kalau boleh berbangga, kami rasa semua lagu
baruinibagus.”
Band legendaris ini akan merilis album
baru di bawah label mereka, Blackened.
Mereka juga belum pernah melangsungkan
tur Amerika sejak 2009, sesuatu yang akan
berubah di awal 2017. Album Hardwired….
akan digiring ke seluruh negeri. “Saya men-
gatur set list, dan akan memasukkan banyak
lagu baru,” kata Ulrich. Para anggota Me-
tallica rata-rata berusia 50-an, namun semua
masih getol bekerja keras. “Satu-satunya
pertanyaan adalah apakah tubuh kami bisa
mengimbangi,” kata Ulrich. “Kalau meng
ikuti hati, kami akan terus melakukan ini
selama 100 tahun lagi.”
THE FOUR
HORSEMEN
Metallica dan
dunia gelap di
album baru
lainsepertiaktingdanmode,terciptaker-
jasamaberupaacarapertunjukan musik.
Acara pada malam itu dibuka oleh
Grace Sahertian dengan melantunkan
lagu “Hela”, yang sekaligus menjadi ju
dulalbumperdananya.MalamituGrace
membawakan lima lagu, dua dari album-
nya dan tiga lagu lain merupakan lagu
cover. Setelah itu Jamie naik panggung
dan menyapa para pengunjung. “Saat
pertama kali diberitahu Gurit tentang
acara ini, gue pikir ‘Ah, siapa orang gila
yang bakal datang untuk dengar gue’,
but look at this! You guys are crazy! Thank
you for coming!” kata Jamie menunjuk-
kan rasa senangnya.
Ketika melodi mulai dilantunkan,
pengunjung seperti terhipnotis akan
suara khas Jamie yang membuat mere-
ka langsung bergoyang mengikuti irama
lagu “And Now You’re Gone”. Jamie
terlihat bersenang-senang dan menik-
mati aksinya. Lagu pertama berlangsung
selama lebih dari lima menit dan saat itu
adalah salah satu lima menit yang paling
menyenangkan, tidak hanya untuk Jamie
tetapi juga para penonton.
Lagu “Ain’t The One”, “Shine On
(With Me)”, “Questions”, dan “Alien”
menyusul. Walau pertunjukan sempat
terhenti di tengah acara akibat masalah
teknis, Jamie tidak kehilangan perhatian
penonton. Ia menyampaikan gurauan
khas dirinya yang berhasil membuat
pertunjukan tidak hanya sukses namun
jugaberkesanuntukparapenggemarnya.
Jamie bukan hanya penyanyi berbakat
dengan suara indah dan kemampuan un-
tukmenulislagu,iajugapenghiburandal.
Ditemui seusai acara, Jamie mengung-
kapkan bahwa “Tuesday” yang menjadi
pembuka penampilannya malam itu
adalah lagu yang akan hadir dalam album
selanjutnya. “Tuesday sudah dibuat dari
2010. Tadinya mau gue rilis saja, tapi
gue pikir jangan sampai dua kali mem-
buat kesalahan yang sama,” jelas Jamie.
Dalam kesempatan ini Jamie juga beren-
cana melakukan promosi untuk album
keduanya yang akan segera terbit pada
akhir tahun ini. “Gue pikir kenapa tidak?
Bisa jadi ini adalah promosi [benar] yang
pernah gue lakukan,” ujar mantan VJ
MTV tersebut.
JAMIE ADITYA
B
eberapatahunlalu,tepatsebelum
Metallica mulai mengerjakan album
baru, drummer Lars Ulrich meneri-
ma sebuah iPod berisi 1650 data suara. Isinya
adalah hasil bermain di studio, cek sound di
panggung, pemanasan di belakang panggung,
dan segala riff dari berbagai kesempatan yang
dihasilkan Metallica sejak album terakhir me
reka, Death Magnetic (2008). “Kami merekam
setiap kegiatankami,”kataUlrich.
Dari berbagai pecahan itu Metallica mem-
bangunlagu-lagubaru,danprosesiniterbukti
sangat produktif. Hasilnya adalah album gan-
da pertama mereka sepanjang sejarah (dengan
materi orisinal), Hardwired…to Self-Destruct.
Semua lirik lagu ditulis oleh frontman James
Hetfield. Di lagu yang berjudul sama dengan
album,terasasuasanakelam.“We’resofucked!”
di bagian chorus diisi dengan growl Hetfield.
“Shit outta luck/Hard-wired to self-destruct!”
MenurutUlrich,lagu-lagulain–seperti“Now
That We’re Dead,” “Murder One”, dan “Here
Comes Revenge”–punya sudut pandang yang
sama kelamnya. “Berbagai hal yang suram dari
pikiran sintingJamesHetfield,”katanya.
Metallica merekam album ini di markas
mereka di San Rafael, California. Rata-rata
kerjadimulaipadapukulsembilanpagi,setelah
Ulrich dan Hetfield mengantar anak-anak
mereka ke sekolah. Selesai pukul tiga sore,
mereka kembali ke sekolah untuk menjemput.
KembalinyaMetallica
Album pertama sejak 2008, dipenuhi
lagu-lagu dengan topik suram
OLEH ANDY GREENE