Alkohol merupakan suatu istilah yang umum untuk senyawa organik apapun yang memiliki gugus fungsional yang disebut dengan gugus hidroksil (−OH) yang terikat pada atom karbon. Rumus umum senyawa alkohol tersebut adalah R−OH atau Ar−OH di mana R adalah alkil dan Ar adalah gugus aril. Beberapa contoh senyawa alkohol yang sering dijumpai seperti metanol (CH3OH), etanol (C2H4OH), 2-propanol (C3H7OH), fenol dan etilena glikol, yang umum digunakan dalam produk makanan dan minuman adalah etanol, karena etanol ini merupakan satusatunya jenis alkohol rantai lurus yang tidak beracun atau lebih tepatnya paling sedikit beracun.
1. REAKSI ALKOHOL
DISUSUN OLEH:
ANDI SYAHRIL /4022022005
FERA YUGISTA /4022022014
IRMA YUNITA /4022022024
INDAR /4022022023
SUCIATI /4022022062
UNUN KHARUNNISA /4022022068
PROGRAM STUDI TEKNOLOGI REKAYASA KIMIA
INDUSTRI
POLITEKNIK BOMBANA
TAHUN AJARAN 2023
2. KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
terselesaikannya laporan yang berjudul “REAKSI ALKOHOL”. Penulisan
makalah ini merupakan salah satu tugas yang diberikan dalam mata kuliah Kimia
Organik.
Dalam penulisan laporan ini kami merasa banyak kekurangan baik pada
teknik penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang kami miliki.
Untuk itu, kritik dan saran dari semua pihak sangat kami harapkan demi
penyempurnaan pembuatan laporan ini.
Dalam penulisan laporan ini kami menyampaikan ucapan terimakasih
yang sebesar-besarnya kepada pihak-pihak yang membantu dalam menyelesaikan
makalah ini, khususnya kepada Dosen kami yang telah memberikan tugas laporan
dan petunjuk kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas laporan ini.
3. BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Alkohol adalah zat psikoaktif yang bersifat adiktif. Zat ini adalah golongan
zat yang bekerja secara selektif, terutama pada otak, yang dapat menimbulkan
perubahan pada perilaku, emosi, kognitif, persepsi, dan kesadaran seseorang.
Sedangkan adiksi atau adiktif adalah suatu keadaan kecanduan atau
ketergantungan terhadap jenis zat tertentu. Seseorang yang menggunakan alkohol
mempunyai rentang respon yang berfluktuasi dari kondisi yang ringan sampai
yang berat.Alkohol juga merupakan zat yang bisa menekan susunan syaraf pusat
meskipun dalam jumlah kecil mungkin mempunyai efek stimulasi ringan.
Alkohol merupakan suatu istilah yang umum untuk senyawa organik apapun
yang memiliki gugus fungsional yang disebut dengan gugus hidroksil (−OH) yang
terikat pada atom karbon. Rumus umum senyawa alkohol tersebut adalah R−OH
atau Ar−OH di mana R adalah alkil dan Ar adalah gugus aril. Beberapa contoh
senyawa alkohol yang sering dijumpai seperti metanol (CH3OH), etanol
(C2H4OH), 2-propanol (C3H7OH), fenol dan etilena glikol, yang umum
digunakan dalam produk makanan dan minuman adalah etanol, karena etanol ini
merupakan satusatunya jenis alkohol rantai lurus yang tidak beracun atau lebih
tepatnya paling sedikit beracun. Selain itu, etanol juga mempunyai penerapan
tidak terbilang sebagai pelarut untuk bahan kimia organik dan sebagai senyawa
awal untuk pembuatan zat warna, obat-obatan sintesis, kosmetik dan bahan
peledak
Alkohol dapat digolongkan berdasarkan ;
1. Letak gugus OH pada atom karbon
2. Banyaknya gugus OH yang terdapat (jumlah gugus hidroksilnya)
4. 3. Bentuk rantai karbonnya.
OksidasiAlkohol sederhana mudah terbakar membentuk gas karbon dioksida dan
uap air.Oleh karena itu, etanol digunakan sebagai bahan bakar spirtus (spiritus).
Reaksi pembakaran etanol, berlangsung sebagai berikut:
dengan zat-zat pengoksidasi sedang, seperti larutan K2Cr2O7 dalam lingkungan
asam, alkohol teroksidasi sebagai berikut:
1. Alkohol primer membentuk aldehida dan dapat teroksidasi lebih lanjut
membentuk asam karboksilat.
2. Alkohol sekunder membentuk keton.
3. Alkohol tersier tidak teroksidasi.
Reaksi oksidasi etanol dapat dianggap berlangsung sebagai berikut:
Etanal yang dihasilkan dapat teroksidasi lebih lanjut membentuk asam asetat.Hal
ini terjadi karena oksidasi aldehida lebih mudah daripada oksidasi alkohol.
Pembentukan Ester (Esterifikasi)
Alkohol bereaksi dengan asam karboksilat membentuk ester dan air.Untuk
membedakan suatu alkohol termasuk alkohol primer, sekunder atau tersier dapat
dilakukan menggunakan pereaksiLucas.Pereaksi Lucas dibuat dengan dengan
mereaksikan asam klorida pekat dan seng klorida.
1.2 RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana reaksi larutan alkohol ketika ditambahkan dengan asam
asetat,H2SO4,dan Aquadest?
1.3 TUJUAN PRAKTIKUM
Adapun tujuan dari praktikum ini adalah sebagai berikut:
1. Mengetahui reaksi larutan alkohol ketika ditambahkan dengan asam
asetat, H2SO4, dan Aquades
1.4 MANFAAT
Adapun manfaat
5. BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1DASAR TEORI
Alkohol merupakan senyawa seperti air yang satu hidrogennya diganti
oleh rantai atau cincin hidrokarbon. Sifat fisis alkohol, alkohol mempunyai titik
didih yang tinggi dibandingkan alkana-alkana yang jumlah atom C nya sama. Hal
ini disebabkan antara molekul alkohol membentuk ikatan hidrogen. Rumus umum
alkohol R-OH, dengan R adalah suatu alkil baik alifatis maupun siklik. Dalam
alkohol, semakin banyak cabang semakin rendah titik didihnya. Sedangkan dalam
air, metanol, etanol, propanol mudah larut dan hanya butanol yang sedikit larut.
Alkohol dapat berupa cairan encer dan mudah bercampur dengan air dalam segala
perbandingan (Brady, 1999).
Berdasarkan jenisnya, alkohol ditentukan oleh posisi atau letak gugus OH
pada rantai karbon utama karbon. Ada tiga jenis alkohol antara lain alkohol
primer, alkohol sekunder, dan alkohol tersier. Alkohol primer yaitu alkohol yang
gugus –OH nya terletak pada atom C primer yang terikat langsung pada satu atom
karbon yang lain contohnya : CH3CH2CH2OH (C3H7O). Alkohol sekunder yaitu
alkohol yang gugus –OH nya terletak pada atom C sekunder yang terikat pada dua
atom C yang lain. Alkohol tersier adalah alkohol yang gugus –OH nya terletak
pada atom C tersier yang terikat langsung pada tiga atom C yang lain (Fessenden,
1997).
Alkohol alifatik merupakan cairan yang sifatnya sangat dipengaruhi oleh
ikatan hidrogen. Dengan bertambah panjangnya rantai, pengaruh gugus hidroksil
yang polar terhadap sifat molekul menurun. Sifat molekul yang seperti air
berkurang, sebaliknya sifatnya lebih seperti hidrokarbon. Akibatnya alkohol
dengan bobot molekul rendah cenderung larut dalam air, sedangkan alkohol
berbobot molekul tinggi tidak demikian. Alkohol mendidih pada temperatur yang
cukup tinggi. Sebagai suatu kelompok bernyawa, fenol memiliki titik didih dan
kelarutan yang sangat bervariasi, tergantung pada sifat subtituen yang menempel
pada cincin benzena (Petrucci, 1987).
Reaksi reaksi yang terjadi dalam alkohol antara lain reaksi subtitusi, reaksi
eliminasi, reaksi oksidasi dan esterifikasi. Dalam suatu alkohol, semakin panjang
rantai hidrokarbon maka semakin rendah kelarutannya. Bahkan jika cukup
panjang sifat hidrofob ini mengalahkan sifat hidrofil dari gugus hidroksil.
Banyaknya gugus hidroksil dapat memperbesar kelarutan dalam air (Hart, 1990).
Suatu alkohol primer dapat dapat dioksidasi menjadi aldehid atau asam
karboksilat. Alkohol sekkunder dapat dioksidasi menjadi keton saja. Sedangkan
pada alkohol tersier menolak oksidasi dengan larutan basah, dalam larutan asam,
6. alkohol mengalami dehidrsi menghasilkan alkena yang kemudian dikosidasi
(Fessenden, 1997).
Beberapa oksidasi dari alkohol antara lain:
a. Oksidasi menjadi aldehid
Hasil oksidasi mula-mula dari alkohol primer adalah suatu aldehid
(RCH=O). Aldehid, siap diosidasi menjadi asam karboksilat. Oleh
sebab itu, reaksi antara alkohol primer dengan zat oksidator kuat akan
menghasilkan asam karboksilat, dan bukan intermediet aldehid.
Pereaksi tertentu harus dipakai apabila intermediet aldehid merupakan
hasil yang diinginkan.
b. Oksidasi menjadi keton
Suatu alkohol sekunder dioksidasi oleh oksidator yang rekatif kuat
menjadi keton.
c. Oksidasi menjadi asam karboksilat
Suatu oksidator kuat yang umum dapat mengoksidasi alkohol primer
menjadi asam karboksilat (Hart,1999).
Berdasarkan jenisnya, alkohol ditentukan oleh posisi atau letak gugus OH
pada rantai karbon utama karbon. Ada tiga jenis alkohol antara lain alkohol
primer, alkohol sekunder dan alkohol tersier. Alkohol primer yaitu alkohol yang
gugus –OH nya terletak pada C primer yang terikat langsung pada satu atom
karbon yang lain contohnya : CH3CH2CH2OH (C3H7O). Alkohol sekunder yaitu
alkohol yang gugus -OH nya terletak pada atom C sekunder yang terikat pada dua
atom C yang lain. Alkohol tersier adalah alkohol yang gugus –OH nya terletak
pada atom C tersier yang terikat langsung pada tiga atom C yang lain
a. Alkohol Primer, Yaitu Alkohol Yang Gugus –OH Terikat Pada C Primer
b. Alkohol sekunder, yairu alkohol yang gugus –OH terikat pada C sekunder
8. BAB III
METODE PRAKTIKUM
3.1 Waktu Dan Tempat
Praktikum Kimia Organik dilaksanakan pada hari senin 09 Maret 2023
bertempat di Laboratorium Teknologi Rekayasa Kimia Industri,Politeknik
Bombana, Desa Poea, kecamatan Rumbia, Kabupaten Bombana, Provinsi
Sulawesi Tenggara.
3.2 Alat Dan Bahan
Adapun alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum ini yaitu sebagai
berikut:
a. Alat
● Tabung Reaksi
● Spatula
● Gelas Arloji
● Pipet Tetes
● Pipet Volum
● Neraca Analitik
● Hot Plate
b. Bahan
● Alkohol
● CuSO4
● Asam Sulfat
● Gliselor
● Etanol
● Kalium Karbonat
● Asam Asetat
● Aquadest
9. 3.3 Prosedur Kerja
●Ambil 2 ml Alkohol ke dalam tabung reaksi
● Tambahkan beberapa tetes Asam Sulfat ( 3 tetes ) kelompok 2
● Tambakhan lagi H2SO4 sebanyak 5 ml dan ditutup pakai kapas.
● 25 ml Aquadest ke dalam gelas ukur
● kemudian masukkan larutan H2SO4 dan alkohol, asam Asetat tadi ke
dalam larutan aquadest di gelas ukur dan amati selama 2 menit.