SlideShare a Scribd company logo
1 of 23
JENIS-JENIS MOLUSKA YANG
DILINDUNGI
PADA AREA KONSERVASI
DI PULAU POMBO
DI SUSUN OLEH
Daniela M Polnaya (1369923012)
Eda Salampessy (1369923008)
Ricko Hendriks (13699230010)
PENDAHULUAN
 Latar Belakang
Pulau Pombo merupakan salah satu
Pulau di Provinsi Maluku yang ditetapkan
sebagai kawasan konservasi sumber daya
alam dengan kategori Kawasan Suaka Alam,
dengan status Cagar Alam/Taman Laut oleh
Pemerintah Indonesia. Berdasarkan Keputusan
Menteri Kehutanan Nomor : 392/Kpts-II/1996 tanggal
30 Juli 1996, Pulau Pombo dan perairan disekitarnya
ditunjuk sebagai Cagar Alam (2 Ha) dan Taman
Wisata Alam (998 Ha). Kawasan CA dan TWAL Pulau
Pombo berada pada wilayah Kecamatan Salahutu
merupakan sebuah pulau kecil yang diapit oleh Pulau
Haruku dan Pulau Ambon serta merupakan pulau
yang tidak berpenghuni.
Sebagai TWAL menjadikan kawasan
konservasi ini selain mengemban fungsi sebagai
penyelamatan plasma nutfah atau keaneka-
ragaman terumbu karang, juga untuk
pengembangan wisata bahari dan perikanan.
Kawasan perairan Pulau Pombo memiliki
pemandangan laut berupa batu-batu karang yang
sangat indah yang tersusun rapi sangat alamiah,
dipadukan dengan kehidupan sebagai jenis ikan hias,
zoo-plankton dan kerang-kerangan.
Kondisi perairan Pulau Pombo yaitu adanya arus
berputar (up-welling) dan ketersediaan makanan,
memungkinkan keanekaragaman keberadaan satwa
laut di kawasan konservasi ini, antara lain Ikan Puri
(Stolephorus sp.), Momar (Decapterus sp.), Komu
(Auxis thzard), Lema (Rastreliger kanagurta), jenis-jenis
Lolasi (Caesionidae) serta moluska seperti Kima
(Tridacnidae), Bia jalang (Strombus luhuanus), Lola
(Trochus niloticus), Bia kambing (Lambis sp.), Bia
gengge (Nautilus pompilius), Japing-japing (Pinctada
margaritifera) dan jenis lain dari Cypreanidae,
Strombidae, dan Connidae.
 Rumusan Masalah
Dari latar belakang di atas maka didapatkan rumusan
masalah sebagai berikut:
 Apa saja jenis-jenis molusca yang telah langka serta
sudah dilindungi pada daerah konservasi di Pulau
Pombo?
 Bagaimana peran pemerintah dan masyarakat dalam
pengembangan TWAL beserta organisme yang
dilindungi tersebut?
 Tujuan Masalah
Tujuan dari penulisan ini adalah sebagai berikut:
 Mengetahui jenis-jenis molusca yang telah langka
serta sudah dilindungi pada daerah konservasi di
Pulau Pombo
 Mengetahui peran pemerintah dan masyarakat dalam
pengembangan TWAL beserta organisme yang
dilindungi.
BAB II PEMBAHASAN
 Kawasan Konservasi Pulau Pombo
Secara geografis Pulau Pombo ini terletak di
antara Pulau Ambon dan Pulau Haruku dengan
koordinat 128°22’09″ BT dan 3°31’35″
LS. Sedangkan secara administratif pemerintahan
kawasan ini termasuk ke dalam wilayah Kecamatan
Salahutu, Kabupaten Maluku Tengah, Provinsi
Maluku.
Salah satu pulau kecil di Maluku ini memiliki
pesona yang sungguh luar biasa. Letaknya yang jauh
dari pemukiman penduduk membuat pulau tersebut
sangat terjaga keasrian dan kealamiannya.
 Potensi Flora Fauna dan Vegetasi
Kawasan konservasi Pulau Pombo baik daratan
yang ditunjuk sebagai cagar alam maupun perairan yang
mengelilinginya sebagai taman wisata alam laut, memiliki
keanekaragaman hayati dan ekosistemnya yang cukup
tinggi.
Keanekaragaman keberadaan satwa laut di
kawasan konservasi ini, antara lain :
Ikan Puri (Stolephorus sp.), Momar (Decapterus sp.),
Komu (Auxis thzard), Lema (Rastreliger kanagurta), jenis-
jenis Lolasi (Caesionidae) serta moluska seperti Kima
(Tridacnidae), Bia jalang (Strombus luhuanus), Lola
(Trochus niloticus), Bia kambing (Lambis sp.), Bia gengge
(Nautilus pompilius), Japing-japing (Pinctada
margaritifera) dan jenis lain dari Cypreanidae,
Strombidae, dan Connidae. Dari jenis-jenis moluska
tersebut ada beberapa jenis yang langka atau sudah
dilindungi berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor : 7
Tahun 1999.
Berbagai jenis flora di Cagar Alam dan Taman
Wisata Alam Pulau Pombo di antaranya adalah :
Kayu Marsegu (Nauclea orientalis), Croton sp.,
Salimuli (Cordia subcordata), Gumira Pantai (Premna
corymbosa), Sayur Putih (Pisonia alba), Kayu Mata
Ikan (Hernandia peltata), Hutung (Barringtonia
asiatica), Beringin (Ficus benjamina), Ketapang
(Terminalia catappa) dan Dadap (Erythrina variegata).
Berdasarkan tipe vegetasi, Pulau Pombo termasuk
tipe hutan vegetasi pantai dengan jenis pohon dan flora
yang bervariasi dengan strata yang tidak
sempurna. Strata teratas membentuk tajuk hutan terdiri
atas pohon-pohon yang dapat mencapai ketinggian 30 m,
strata terbawah terdiri dari perdu/anakan pohon. Jenis
yang banyak dijumpai antara lain Kayu Besi (Intsia
bijuga), Cemara Laut (Casuarina sp.), Pule (Alstonia
scholaris), Bakau (Rhizoporasp.), Kira-kira (Xylocarpus
granatum), Ketapang (Terminalia cattapa), Linggua
Pantai (Pterocarpus indicus), Galala dan lain-lain.
Potensi Flora Fauna dan Vegetasi
Taman Wisata Alam Pulau Pombo memiliki
pemandangan laut berupa batu-batu karang yang sangat
indah yang tersusun rapi dan sangat alamiah, dipadukan
dengan kehidupan sebagai jenis ikan hias, zoo-plankton
dan jenis kerang-kerangan.
Pulau Pombo memiliki salah satu jenis burung
khas/endemik pulau ini yaitu Burung Pombo (Ducula
bicolor). Selain itu juga ditemukan berbagai jenis burung
perairan lainnya. Wisata pengamatan burung
(birdwatching) dapat dilakukan dengan melakukan
pengamatan perilaku burung di secara alami.
Keanekaragaman keberadaan satwa laut, antara
lain Ikan Puri (Stolephorus sp.), Momar (Decapterus sp.),
Komu (Auxis thzard), Lema (Rastreliger kanagurta), jenis-
jenis Lolasi (Caesionidae) serta moluska seperti Kima
(Tridacnidae), Bia jalang (Strombus luhuanus), Lola
(Trochus niloticus), Bia kambing (Lambis sp.), Bia gengge
(Nautilus pompilius), Japing-japing (Pinctada
margaritifera) dan jenis lain dari Cypreanidae,
Strombidae, dan Connidae.
 Jenis-Jenis Molusca Yang dilindungi Di Pulau
Pombo
Potensi sumberdaya laut di Pulau Pombo terkhususnya
molusca merupakan salah satu sumberdaya yang cukup berlimpah.
Hal ini dilihat dari berbagai jenis molusca yang ditemukan di daerah
Pulau Pombo.
Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor : 7 Tahun 1999 seperti
Kima (Tridacnidae), Lola (Trochus niloticus), Bia gengge (Nautilus
pompilius) dan Triton trompet (Charonnia tritonis).
No Famili Spesies Nama Lokal Keterangan
1 Tridacnidae Tridacnidae Kima Dilindungi
2
Strombidae
Strombus luhuanus Bia jalang -
Lambis sp. Bia kambing -
3 Trochidae Trochus niloticus Lola Dilindungi
4 Nautilidae Nautilus pompilius Bia gengge Dilindungi
5 Pteriidae Pinctada margaritifera Japing-japing -
6 Ranellidae Charonnia tritonis Triton trompet Dilindungi
Tabel 2.1 Jenis-Jenis Molusca di Daerah Konservasi Pulau Pombo
 Kima (Tridacnidae)
Kima adalah biota moluska
bertubuh lunak dan bercangkang
yang masuk dalam kelas Bivalvia
yang pada umumnya disebut kelompok
kerang-kerangan. Kerang ini umumnya
hidup di habitat terumbu karang dan
berukuran besar serta berumur
panjang
Kima cenderung hidup menetap
(tidak berpindah tempat) pada substrat
dan ditemukan pada perairan dangkal
sampai pada kedalaman 20 meter,
terutama pada ekosistem terumbu
karang dengan kondisi air yang jernih,
serta perairan yang cerah.
Gambar 2.1 Kima (Tridacnidae)
 Kerang Lola (Trochus niloticus)
Kerang Lola (Trochus niloticus)
merupakan hewan moluska dari
kelas Gastropoda yang hidup di
rataan terumbu karang. Kerang
ini memiliki manfaat ekologis di
ekosistem terumbu karang
sebagai herbivora yang
mengontrol populasi makroalga.
Kerang ini juga memiliki potensi
ekonomis yang cukup tinggi
karena memiliki cangkang
dengan lapisan mutiara yang
bermutu tinggi. Gambar 2.2
Kerang Lola
(Trochus niloticus)
Di perairan Indonesia, khususnya di Maluku,
penyebaran lola terkonsentrasi dari Maluku Tenggara,
Utara dan Tengah. Yang paling tiggi kepadatannya
ditemukan di Pulau Kei Besar (Arafin, 1993). Di Sulawesi
Selatan dan Tenggara, lola ditemukan dikepulauan
sembilan, Perairan pantai Bira, Spermonde dan
Kepulauan Pangkep, Perairan Barru dan Pulau Liukan
Loe. (Ali et al., 1992; Soekendarsi dan Paonganan, 1996;
Paonganan, 1997; Paonganan 2000).
Bia gengge (Nautilus
pompilius)
Nautilus pompilius
ditemukan di kawasan Indo-Pasifik.
Mereka terutama hidup di dekat
dasar perairan, di perairan dengan
kedalaman hingga 500 meter,
namun muncul lebih dekat ke
permukaan sepanjang waktu.
Mereka hidup di sepanjang
dasar pantai dan terumbu karang di
Pasifik Selatan. Nautilus pompilius
dapat tumbuh hingga panjang
sekitar 20 cm. Cangkangnya yang
halus dan tipis berbentuk spiral
eksogastrik, atau di atas hewan, dan
mempunyai pola berwarna coklat
dan putih.
Gambar 2.3
Bia gengge
(Nautilus pompilius)
Triton Trompet
(Charonnia tritonis)
Trumpet Triton
(Charonia tritonis) adalah
salah satu spesies cangkang
terbesar yang ditemukan di
laut Yunani. Panjangnya bisa
mencapai hingga 40cm. Nama
ilmiahnya diambil dari Triton,
putra dewa laut, Poseidon
(Neptunus). Kadal air
ditemukan di habitat berpasir
dan berbatu, hingga
kedalaman 50m.
Gambar 2.4
Triton Trompet
(Charonnia tritonis)
Seperti kerang-kerang lainnya, triton trompet
memiliki kepala berkembang baik yang memiliki mata,
tentakel, dan mulut menonjol berbentuk pipa. Juga
terdapat otot-otot kaki datar yang digunakan untuk
merayap. Kekhasan fauna yang bisa membesar dan
memanjang ini terletak pada bentuknya seperti trompet
atau mirip tanduk. Selain itu, ukuran cangkangnya
tergolong cukup besar, antara 30-50 cm.
Triton trompet biasanya menyantap beberapa jenis
bulubabi, moluska, dan bintang laut. Namun paling utama,
triton memangsa bintang laut mahkota duri (Acanthaster
plancii), yang terkenal gemar menyantap polip karang.
Peran pemerintah dan masyarakat dalam
pengembangan TWAL beserta organisme yang
dilindungi
 Dari hasil pantauan Balai Konservasi Biota Laut (BKBL)
Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Ambon sejak
tahun 2011, sekitar 50 persen ekosistem terumbu karang
di Pulau Pombo telah rusak.
 Padahal kawasan pulau Pombo seluas 998 m2 telah
ditetapkan sebagai kawasan konservasi berdasarkan SK
Menteri Kehutanan No.329/KPTS-VI/1996 dalam bentuk
taman wisata alam laut.
 Sementara berdasarkan keputusan Menteri Pertanian
No.327/Kpts/7/1973 luas kawasan Taman Wisata Alam
(TWA) Pulau Pombo adalah 1.000 Ha
 Pada tahun 2022 kemarin Komunitas Jala Ina yang
peduli terhadap lingkungan pesisir dan laut, terutama
ekosistem terumbu karang dan ikan, berusaha ikut
menyelamatkan ekosistem Pulau Pombo menebar
sekitar 500 benih ikan kakap putih dan 100 benih ikan
nemo (Amphiprion ocellaris) yang benihnya berasal dari
Balai Perikanan Budidaya Laut (BPBL) Ambon.
 Ada jenis-jenis moluska yang langka atau sudah
dilindungi berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor : 7
Tahun 1999 seperti Kima (Tridacnidae), Lola (Trochus
niloticus), Bia gengge (Nautilus pompilius) dan Triton
trompet (Charonnia tritonis).
 Peraturan pemerintah inilah yang juga menjadi acuan
bagi masyarakat untuk terus menjaga dan melindungi
ekosistem yang sudah mulai langka sehingga
keberlangsungan kehidupan dari ekosistem tersebut
tetap terjaga.
BAB III PENUTUP
 Kesimpulan
 Kawasan konservasi Pulau Pombo baik daratan yang ditunjuk
sebagai cagar alam maupun perairan yang mengelilinginya
sebagai taman wisata alam laut, memiliki keanekaragaman
hayati dan ekosistemnya yang cukup tinggi.
 Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor : 7 Tahun 1999
seperti Kima (Tridacnidae), Lola (Trochus niloticus), Bia
gengge (Nautilus pompilius) dan Triton trompet (Charonnia
tritonis) adalah jenis-jenis moluska yang langka dan harus
dilindungi.
 Keberadaan organisme yang dilindungi tentu menjadi
perhatian penting pemerintah lewat peraturan-peraturan yang
diberlakukan dibarengi dengan kesadaran masyarakat yang
juga turun tangan membantu melestarikan serta menjaga
organisme yang dilindungi tersebut
bahan presentasi mengenai molusca di indonesia.pptx

More Related Content

Similar to bahan presentasi mengenai molusca di indonesia.pptx

Power point terumbu karang
Power point terumbu karangPower point terumbu karang
Power point terumbu karang
rantikaput
 
Kelompok 1,putri,ibnu,winda keanekaragaman-hayati
Kelompok 1,putri,ibnu,winda  keanekaragaman-hayatiKelompok 1,putri,ibnu,winda  keanekaragaman-hayati
Kelompok 1,putri,ibnu,winda keanekaragaman-hayati
Putri Sasmitoningrum
 
Ekosistem Pantai & Terumbu karang
Ekosistem Pantai & Terumbu karangEkosistem Pantai & Terumbu karang
Ekosistem Pantai & Terumbu karang
tuti handayani
 
Keanekaragaman hayati by my friend gusti ayu & nava karina
Keanekaragaman hayati by my friend gusti ayu & nava karinaKeanekaragaman hayati by my friend gusti ayu & nava karina
Keanekaragaman hayati by my friend gusti ayu & nava karina
linkherz
 
Keanekaragaman Hayati
Keanekaragaman HayatiKeanekaragaman Hayati
Keanekaragaman Hayati
Ressh
 

Similar to bahan presentasi mengenai molusca di indonesia.pptx (20)

KEANEKARAGAMAN BAHAN BIOTA LAUT.pptx
KEANEKARAGAMAN BAHAN BIOTA LAUT.pptxKEANEKARAGAMAN BAHAN BIOTA LAUT.pptx
KEANEKARAGAMAN BAHAN BIOTA LAUT.pptx
 
Power point terumbu karang
Power point terumbu karangPower point terumbu karang
Power point terumbu karang
 
MAteri SIG
MAteri SIGMAteri SIG
MAteri SIG
 
Kelompok 1,putri,ibnu,winda keanekaragaman-hayati
Kelompok 1,putri,ibnu,winda  keanekaragaman-hayatiKelompok 1,putri,ibnu,winda  keanekaragaman-hayati
Kelompok 1,putri,ibnu,winda keanekaragaman-hayati
 
Makalah Terumbu Karang
Makalah Terumbu KarangMakalah Terumbu Karang
Makalah Terumbu Karang
 
EKOLOGI LAUT
EKOLOGI LAUTEKOLOGI LAUT
EKOLOGI LAUT
 
Usulan pnltn geu rengki
Usulan pnltn geu rengkiUsulan pnltn geu rengki
Usulan pnltn geu rengki
 
Tentang sumber daya laut
Tentang sumber daya lautTentang sumber daya laut
Tentang sumber daya laut
 
Sumber daya keanekaragamanhayati
Sumber daya keanekaragamanhayatiSumber daya keanekaragamanhayati
Sumber daya keanekaragamanhayati
 
Ekosistem Pantai & Terumbu karang
Ekosistem Pantai & Terumbu karangEkosistem Pantai & Terumbu karang
Ekosistem Pantai & Terumbu karang
 
makalah Hutan Mangrove
makalah Hutan Mangrovemakalah Hutan Mangrove
makalah Hutan Mangrove
 
makalah Hutan Mangrove
makalah Hutan Mangrovemakalah Hutan Mangrove
makalah Hutan Mangrove
 
Ikan demersal dan ikan karang
Ikan demersal dan ikan karangIkan demersal dan ikan karang
Ikan demersal dan ikan karang
 
Paper Aplikasi Komputer
Paper Aplikasi KomputerPaper Aplikasi Komputer
Paper Aplikasi Komputer
 
D. SENTARUM.pptx
D. SENTARUM.pptxD. SENTARUM.pptx
D. SENTARUM.pptx
 
D. SENTARUM.pptx
D. SENTARUM.pptxD. SENTARUM.pptx
D. SENTARUM.pptx
 
Biota laut dalam
Biota laut dalamBiota laut dalam
Biota laut dalam
 
Keanekaragaman hayati by my friend gusti ayu & nava karina
Keanekaragaman hayati by my friend gusti ayu & nava karinaKeanekaragaman hayati by my friend gusti ayu & nava karina
Keanekaragaman hayati by my friend gusti ayu & nava karina
 
Keanekaragaman Hayati
Keanekaragaman HayatiKeanekaragaman Hayati
Keanekaragaman Hayati
 
EKOLABA KELOMPOK 1 (1).pptx
EKOLABA KELOMPOK 1 (1).pptxEKOLABA KELOMPOK 1 (1).pptx
EKOLABA KELOMPOK 1 (1).pptx
 

Recently uploaded

GAYA HIDUP SIHAT ssssssssssssssssssssssssssssssssssssssss
GAYA HIDUP SIHAT ssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssGAYA HIDUP SIHAT ssssssssssssssssssssssssssssssssssssssss
GAYA HIDUP SIHAT ssssssssssssssssssssssssssssssssssssssss
UZAIRBINIBRAHIMMoe
 

Recently uploaded (8)

"PPT K1_pengantar komunikasi pendidikan"
"PPT K1_pengantar komunikasi pendidikan""PPT K1_pengantar komunikasi pendidikan"
"PPT K1_pengantar komunikasi pendidikan"
 
Pemahaman Dasar Ekonometrika pendahuluan.ppt
Pemahaman Dasar Ekonometrika pendahuluan.pptPemahaman Dasar Ekonometrika pendahuluan.ppt
Pemahaman Dasar Ekonometrika pendahuluan.ppt
 
tahapan pengembangan guru profesional, alur dan kebijakan pengembangan profes...
tahapan pengembangan guru profesional, alur dan kebijakan pengembangan profes...tahapan pengembangan guru profesional, alur dan kebijakan pengembangan profes...
tahapan pengembangan guru profesional, alur dan kebijakan pengembangan profes...
 
Teknologi Pangan Kelas 3 SD, Mentahan Edit
Teknologi Pangan Kelas 3 SD, Mentahan EditTeknologi Pangan Kelas 3 SD, Mentahan Edit
Teknologi Pangan Kelas 3 SD, Mentahan Edit
 
GAYA HIDUP SIHAT ssssssssssssssssssssssssssssssssssssssss
GAYA HIDUP SIHAT ssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssGAYA HIDUP SIHAT ssssssssssssssssssssssssssssssssssssssss
GAYA HIDUP SIHAT ssssssssssssssssssssssssssssssssssssssss
 
Ppt kel.8 administrasi pengelolaan administrasi persuratan dan pengarsipan
Ppt kel.8 administrasi pengelolaan administrasi persuratan dan pengarsipanPpt kel.8 administrasi pengelolaan administrasi persuratan dan pengarsipan
Ppt kel.8 administrasi pengelolaan administrasi persuratan dan pengarsipan
 
BAB I Probabilitas konsep peluang kejadian.ppt
BAB I Probabilitas konsep peluang kejadian.pptBAB I Probabilitas konsep peluang kejadian.ppt
BAB I Probabilitas konsep peluang kejadian.ppt
 
Makalah kelompok 8 administrasi.pdf. pengelolaan administrasi persuratan dan ...
Makalah kelompok 8 administrasi.pdf. pengelolaan administrasi persuratan dan ...Makalah kelompok 8 administrasi.pdf. pengelolaan administrasi persuratan dan ...
Makalah kelompok 8 administrasi.pdf. pengelolaan administrasi persuratan dan ...
 

bahan presentasi mengenai molusca di indonesia.pptx

  • 1. JENIS-JENIS MOLUSKA YANG DILINDUNGI PADA AREA KONSERVASI DI PULAU POMBO DI SUSUN OLEH Daniela M Polnaya (1369923012) Eda Salampessy (1369923008) Ricko Hendriks (13699230010)
  • 2. PENDAHULUAN  Latar Belakang Pulau Pombo merupakan salah satu Pulau di Provinsi Maluku yang ditetapkan sebagai kawasan konservasi sumber daya alam dengan kategori Kawasan Suaka Alam, dengan status Cagar Alam/Taman Laut oleh Pemerintah Indonesia. Berdasarkan Keputusan Menteri Kehutanan Nomor : 392/Kpts-II/1996 tanggal 30 Juli 1996, Pulau Pombo dan perairan disekitarnya ditunjuk sebagai Cagar Alam (2 Ha) dan Taman Wisata Alam (998 Ha). Kawasan CA dan TWAL Pulau Pombo berada pada wilayah Kecamatan Salahutu merupakan sebuah pulau kecil yang diapit oleh Pulau Haruku dan Pulau Ambon serta merupakan pulau yang tidak berpenghuni.
  • 3. Sebagai TWAL menjadikan kawasan konservasi ini selain mengemban fungsi sebagai penyelamatan plasma nutfah atau keaneka- ragaman terumbu karang, juga untuk pengembangan wisata bahari dan perikanan. Kawasan perairan Pulau Pombo memiliki pemandangan laut berupa batu-batu karang yang sangat indah yang tersusun rapi sangat alamiah, dipadukan dengan kehidupan sebagai jenis ikan hias, zoo-plankton dan kerang-kerangan.
  • 4. Kondisi perairan Pulau Pombo yaitu adanya arus berputar (up-welling) dan ketersediaan makanan, memungkinkan keanekaragaman keberadaan satwa laut di kawasan konservasi ini, antara lain Ikan Puri (Stolephorus sp.), Momar (Decapterus sp.), Komu (Auxis thzard), Lema (Rastreliger kanagurta), jenis-jenis Lolasi (Caesionidae) serta moluska seperti Kima (Tridacnidae), Bia jalang (Strombus luhuanus), Lola (Trochus niloticus), Bia kambing (Lambis sp.), Bia gengge (Nautilus pompilius), Japing-japing (Pinctada margaritifera) dan jenis lain dari Cypreanidae, Strombidae, dan Connidae.
  • 5.  Rumusan Masalah Dari latar belakang di atas maka didapatkan rumusan masalah sebagai berikut:  Apa saja jenis-jenis molusca yang telah langka serta sudah dilindungi pada daerah konservasi di Pulau Pombo?  Bagaimana peran pemerintah dan masyarakat dalam pengembangan TWAL beserta organisme yang dilindungi tersebut?
  • 6.  Tujuan Masalah Tujuan dari penulisan ini adalah sebagai berikut:  Mengetahui jenis-jenis molusca yang telah langka serta sudah dilindungi pada daerah konservasi di Pulau Pombo  Mengetahui peran pemerintah dan masyarakat dalam pengembangan TWAL beserta organisme yang dilindungi.
  • 7. BAB II PEMBAHASAN  Kawasan Konservasi Pulau Pombo Secara geografis Pulau Pombo ini terletak di antara Pulau Ambon dan Pulau Haruku dengan koordinat 128°22’09″ BT dan 3°31’35″ LS. Sedangkan secara administratif pemerintahan kawasan ini termasuk ke dalam wilayah Kecamatan Salahutu, Kabupaten Maluku Tengah, Provinsi Maluku. Salah satu pulau kecil di Maluku ini memiliki pesona yang sungguh luar biasa. Letaknya yang jauh dari pemukiman penduduk membuat pulau tersebut sangat terjaga keasrian dan kealamiannya.
  • 8.  Potensi Flora Fauna dan Vegetasi Kawasan konservasi Pulau Pombo baik daratan yang ditunjuk sebagai cagar alam maupun perairan yang mengelilinginya sebagai taman wisata alam laut, memiliki keanekaragaman hayati dan ekosistemnya yang cukup tinggi. Keanekaragaman keberadaan satwa laut di kawasan konservasi ini, antara lain : Ikan Puri (Stolephorus sp.), Momar (Decapterus sp.), Komu (Auxis thzard), Lema (Rastreliger kanagurta), jenis- jenis Lolasi (Caesionidae) serta moluska seperti Kima (Tridacnidae), Bia jalang (Strombus luhuanus), Lola (Trochus niloticus), Bia kambing (Lambis sp.), Bia gengge (Nautilus pompilius), Japing-japing (Pinctada margaritifera) dan jenis lain dari Cypreanidae, Strombidae, dan Connidae. Dari jenis-jenis moluska tersebut ada beberapa jenis yang langka atau sudah dilindungi berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor : 7 Tahun 1999.
  • 9. Berbagai jenis flora di Cagar Alam dan Taman Wisata Alam Pulau Pombo di antaranya adalah : Kayu Marsegu (Nauclea orientalis), Croton sp., Salimuli (Cordia subcordata), Gumira Pantai (Premna corymbosa), Sayur Putih (Pisonia alba), Kayu Mata Ikan (Hernandia peltata), Hutung (Barringtonia asiatica), Beringin (Ficus benjamina), Ketapang (Terminalia catappa) dan Dadap (Erythrina variegata).
  • 10. Berdasarkan tipe vegetasi, Pulau Pombo termasuk tipe hutan vegetasi pantai dengan jenis pohon dan flora yang bervariasi dengan strata yang tidak sempurna. Strata teratas membentuk tajuk hutan terdiri atas pohon-pohon yang dapat mencapai ketinggian 30 m, strata terbawah terdiri dari perdu/anakan pohon. Jenis yang banyak dijumpai antara lain Kayu Besi (Intsia bijuga), Cemara Laut (Casuarina sp.), Pule (Alstonia scholaris), Bakau (Rhizoporasp.), Kira-kira (Xylocarpus granatum), Ketapang (Terminalia cattapa), Linggua Pantai (Pterocarpus indicus), Galala dan lain-lain.
  • 11. Potensi Flora Fauna dan Vegetasi Taman Wisata Alam Pulau Pombo memiliki pemandangan laut berupa batu-batu karang yang sangat indah yang tersusun rapi dan sangat alamiah, dipadukan dengan kehidupan sebagai jenis ikan hias, zoo-plankton dan jenis kerang-kerangan. Pulau Pombo memiliki salah satu jenis burung khas/endemik pulau ini yaitu Burung Pombo (Ducula bicolor). Selain itu juga ditemukan berbagai jenis burung perairan lainnya. Wisata pengamatan burung (birdwatching) dapat dilakukan dengan melakukan pengamatan perilaku burung di secara alami.
  • 12. Keanekaragaman keberadaan satwa laut, antara lain Ikan Puri (Stolephorus sp.), Momar (Decapterus sp.), Komu (Auxis thzard), Lema (Rastreliger kanagurta), jenis- jenis Lolasi (Caesionidae) serta moluska seperti Kima (Tridacnidae), Bia jalang (Strombus luhuanus), Lola (Trochus niloticus), Bia kambing (Lambis sp.), Bia gengge (Nautilus pompilius), Japing-japing (Pinctada margaritifera) dan jenis lain dari Cypreanidae, Strombidae, dan Connidae.
  • 13.  Jenis-Jenis Molusca Yang dilindungi Di Pulau Pombo Potensi sumberdaya laut di Pulau Pombo terkhususnya molusca merupakan salah satu sumberdaya yang cukup berlimpah. Hal ini dilihat dari berbagai jenis molusca yang ditemukan di daerah Pulau Pombo. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor : 7 Tahun 1999 seperti Kima (Tridacnidae), Lola (Trochus niloticus), Bia gengge (Nautilus pompilius) dan Triton trompet (Charonnia tritonis). No Famili Spesies Nama Lokal Keterangan 1 Tridacnidae Tridacnidae Kima Dilindungi 2 Strombidae Strombus luhuanus Bia jalang - Lambis sp. Bia kambing - 3 Trochidae Trochus niloticus Lola Dilindungi 4 Nautilidae Nautilus pompilius Bia gengge Dilindungi 5 Pteriidae Pinctada margaritifera Japing-japing - 6 Ranellidae Charonnia tritonis Triton trompet Dilindungi Tabel 2.1 Jenis-Jenis Molusca di Daerah Konservasi Pulau Pombo
  • 14.  Kima (Tridacnidae) Kima adalah biota moluska bertubuh lunak dan bercangkang yang masuk dalam kelas Bivalvia yang pada umumnya disebut kelompok kerang-kerangan. Kerang ini umumnya hidup di habitat terumbu karang dan berukuran besar serta berumur panjang Kima cenderung hidup menetap (tidak berpindah tempat) pada substrat dan ditemukan pada perairan dangkal sampai pada kedalaman 20 meter, terutama pada ekosistem terumbu karang dengan kondisi air yang jernih, serta perairan yang cerah. Gambar 2.1 Kima (Tridacnidae)
  • 15.  Kerang Lola (Trochus niloticus) Kerang Lola (Trochus niloticus) merupakan hewan moluska dari kelas Gastropoda yang hidup di rataan terumbu karang. Kerang ini memiliki manfaat ekologis di ekosistem terumbu karang sebagai herbivora yang mengontrol populasi makroalga. Kerang ini juga memiliki potensi ekonomis yang cukup tinggi karena memiliki cangkang dengan lapisan mutiara yang bermutu tinggi. Gambar 2.2 Kerang Lola (Trochus niloticus)
  • 16. Di perairan Indonesia, khususnya di Maluku, penyebaran lola terkonsentrasi dari Maluku Tenggara, Utara dan Tengah. Yang paling tiggi kepadatannya ditemukan di Pulau Kei Besar (Arafin, 1993). Di Sulawesi Selatan dan Tenggara, lola ditemukan dikepulauan sembilan, Perairan pantai Bira, Spermonde dan Kepulauan Pangkep, Perairan Barru dan Pulau Liukan Loe. (Ali et al., 1992; Soekendarsi dan Paonganan, 1996; Paonganan, 1997; Paonganan 2000).
  • 17. Bia gengge (Nautilus pompilius) Nautilus pompilius ditemukan di kawasan Indo-Pasifik. Mereka terutama hidup di dekat dasar perairan, di perairan dengan kedalaman hingga 500 meter, namun muncul lebih dekat ke permukaan sepanjang waktu. Mereka hidup di sepanjang dasar pantai dan terumbu karang di Pasifik Selatan. Nautilus pompilius dapat tumbuh hingga panjang sekitar 20 cm. Cangkangnya yang halus dan tipis berbentuk spiral eksogastrik, atau di atas hewan, dan mempunyai pola berwarna coklat dan putih. Gambar 2.3 Bia gengge (Nautilus pompilius)
  • 18. Triton Trompet (Charonnia tritonis) Trumpet Triton (Charonia tritonis) adalah salah satu spesies cangkang terbesar yang ditemukan di laut Yunani. Panjangnya bisa mencapai hingga 40cm. Nama ilmiahnya diambil dari Triton, putra dewa laut, Poseidon (Neptunus). Kadal air ditemukan di habitat berpasir dan berbatu, hingga kedalaman 50m. Gambar 2.4 Triton Trompet (Charonnia tritonis)
  • 19. Seperti kerang-kerang lainnya, triton trompet memiliki kepala berkembang baik yang memiliki mata, tentakel, dan mulut menonjol berbentuk pipa. Juga terdapat otot-otot kaki datar yang digunakan untuk merayap. Kekhasan fauna yang bisa membesar dan memanjang ini terletak pada bentuknya seperti trompet atau mirip tanduk. Selain itu, ukuran cangkangnya tergolong cukup besar, antara 30-50 cm. Triton trompet biasanya menyantap beberapa jenis bulubabi, moluska, dan bintang laut. Namun paling utama, triton memangsa bintang laut mahkota duri (Acanthaster plancii), yang terkenal gemar menyantap polip karang.
  • 20. Peran pemerintah dan masyarakat dalam pengembangan TWAL beserta organisme yang dilindungi  Dari hasil pantauan Balai Konservasi Biota Laut (BKBL) Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Ambon sejak tahun 2011, sekitar 50 persen ekosistem terumbu karang di Pulau Pombo telah rusak.  Padahal kawasan pulau Pombo seluas 998 m2 telah ditetapkan sebagai kawasan konservasi berdasarkan SK Menteri Kehutanan No.329/KPTS-VI/1996 dalam bentuk taman wisata alam laut.  Sementara berdasarkan keputusan Menteri Pertanian No.327/Kpts/7/1973 luas kawasan Taman Wisata Alam (TWA) Pulau Pombo adalah 1.000 Ha
  • 21.  Pada tahun 2022 kemarin Komunitas Jala Ina yang peduli terhadap lingkungan pesisir dan laut, terutama ekosistem terumbu karang dan ikan, berusaha ikut menyelamatkan ekosistem Pulau Pombo menebar sekitar 500 benih ikan kakap putih dan 100 benih ikan nemo (Amphiprion ocellaris) yang benihnya berasal dari Balai Perikanan Budidaya Laut (BPBL) Ambon.  Ada jenis-jenis moluska yang langka atau sudah dilindungi berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor : 7 Tahun 1999 seperti Kima (Tridacnidae), Lola (Trochus niloticus), Bia gengge (Nautilus pompilius) dan Triton trompet (Charonnia tritonis).  Peraturan pemerintah inilah yang juga menjadi acuan bagi masyarakat untuk terus menjaga dan melindungi ekosistem yang sudah mulai langka sehingga keberlangsungan kehidupan dari ekosistem tersebut tetap terjaga.
  • 22. BAB III PENUTUP  Kesimpulan  Kawasan konservasi Pulau Pombo baik daratan yang ditunjuk sebagai cagar alam maupun perairan yang mengelilinginya sebagai taman wisata alam laut, memiliki keanekaragaman hayati dan ekosistemnya yang cukup tinggi.  Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor : 7 Tahun 1999 seperti Kima (Tridacnidae), Lola (Trochus niloticus), Bia gengge (Nautilus pompilius) dan Triton trompet (Charonnia tritonis) adalah jenis-jenis moluska yang langka dan harus dilindungi.  Keberadaan organisme yang dilindungi tentu menjadi perhatian penting pemerintah lewat peraturan-peraturan yang diberlakukan dibarengi dengan kesadaran masyarakat yang juga turun tangan membantu melestarikan serta menjaga organisme yang dilindungi tersebut