Transformator adalah alat listrik yang dapat mengubah taraf tegangan AC dari level yang satu ke level yang lain, seperti menurunkan tegangan 220V menjadi 12V atau menaikkan tegangan 110V menjadi 220V. Transformator bekerja dengan menggunakan prinsip medan magnet yang dihasilkan oleh arus listrik pada kumparan primer, yang kemudian menginduksi GGL pada kumparan sekunder untuk melakukan pengubahan taraf tegangan. Ada beberapa
1. Disusun Oleh
Nama : M. Ubazu Amirudin
Dosen pengajar : R. Suryoto Edy Raharjo, S.T,,M.Eng
NIM : 1310502026
Jurusan/Semester : Teknik Mesin S1 / V
Perguruan Tinggi : UNIVERSITAS TIDAR
2. Pengertian Transformator AC
Transformator atau sering
disingkat dengan istilah Trafo
adalah suatu alat listrik yang
dapat mengubah taraf suatu
tegangan AC ke taraf yang lain.
Maksud dari pengubahan taraf
tersebut diantaranya seperti
menurunkan Tegangan AC dari
220VAC ke 12 VAC ataupun
menaikkan Tegangan dari
110VAC ke 220 VAC.
3. Prinsip Kerja
Ketika kumparan primer dialiri arus AC (bolak-
balik) maka akan menimbulkan medan magnet
atau fluks magnetik disekitarnya. Kekuatan
Medan magnet (densitas Fluks Magnet) tersebut
dipengaruhi oleh besarnya arus listrik yang
dialirinya. Semakin besar arus listriknya semakin
besar pula medan magnetnya. Fluktuasi medan
magnet yang terjadi di sekitar kumparan
pertama (primer) akan menginduksi GGL (Gaya
Gerak Listrik) dalam kumparan kedua (sekunder)
dan akan terjadi pelimpahan daya dari kumparan
primer ke kumparan sekunder. Dengan
demikian, terjadilah pengubahan taraf tegangan
listrik baik dari tegangan rendah menjadi
tegangan yang lebih tinggi maupun dari
tegangan tinggi menjadi tegangan yang rendah.
4. Jenis Transformator
Trafo ini berguna untuk mengubah
arus AC menjadi DC melalui lilitan
gulungan primer dan sekunder.
Biasanya digunakan untuk
rangkaian catu daya. trafo jenis ini
memiliki gulungan yang dapat
mengubah tegangan listrik 110
volt sampai 220 volt. Gulungan
tersebut ( lilitan ) dinamakan
lilitan primer. Sebelum di ubah
menjadi arus DC, tegangan listrik
dialirkan melalui ribuan
penghantar ( lilitan ) yang berakhir
pada lilitan sekunder.
Trafo ( Transformator ) Adaptor
5. Lanjutan
Komponen ini banyak dijual di pasar dengan ukuran dan
keperluan tertentu. sedangkan sifat-sifatnya adalah
sebagi berikut :
• Bentuk fisiknya empat persegi panjang dengan dilapisi
pelat tipis dan gulungan ditutup kertas. terdapat
beberapa kaki, pada gulungan primer terdapaat tiga
kaki sedangkan sekunder tidak kurang dari sembilan
kaki
• Gulungan primer menerima arus AC PLN antara 110 -
240 Volt
• Gulungan sekunder menhasilkan arus DC setelah arus
AC di proses pada kedua lilitan ini. tegangan yang di
keluarkan mulai dari 4 sampai 12 volt
6. Trafo IF ( Frekuensi menengah )
Trafo ini digunakan untuk penguat
frekunsi menengah, biasanya
terdapat pada radio penerima
jaman dulu. saat ini sudah jarang
alat elektronika memakai trafo jenis
ini. cara keja trafo ini adalah
menangkap gelombang suara yang
dipancarkan oleh radio pemancar
kemudian di olah melalui komponen
lainnya. selanjutnya dikeluarkan
dalam bentuk suara ( bunyi ). Trafo
IF ini memiliki bentuk fisik bujur
sangkar, pada permukaanya tepat
ditengah terdapat celah untuk
memutar ketika membetulkan
pancaran bunyi dari radio pemancar.
7. Lanjutan
Kelebihan dari trafo IF ini adalah :
• Dapat diubah-ubah ketika mencari sasaran
pancaransecara tepat menggunakan obeng
• Bentuknya kecil sehingga memudahkan
pemulaketika memasangnya
• Tetap memiliki lilitan primer dan sekunder
8. Trafo Step UP / Down
Sesuai namanya, trafo ini mampu
menaikkan dan menurunkan tegangan
sesuai dengan alat elektronika yang
digunakan. Artinya benda yang memiliki
voltase 110 volt perlu trafo ini karena
pada umunya PLN bertegangan 220 volt.
Sifat dari trafo ini adalah sebagai berikut
:
• Menghasilkan tegangan lebih besar
apabila gulungan sekunder lebih
banyak dari lilitan primer
• Mengubah tegangan dari 220 volt
menjadi 100, 110 dan 220 volt
• Menaikkan tegangan dari 110
menjadi 200, 220 dan 240 volt
9. Trafo Output ( OT )
Komponen ini juga bisa di sebut
trafo OT. Komponen ini banyak
digunakan pada rangkaian
amplifier, radio penerima, tape
recorder dan seperangkat
elektronika yang menghasilkan
bunyi lainnya. Bentuk fisiknya
hampir sama dengan trafo lainnya
dhanya ukuran yang berbeda. Di
dalamnya berisi lilitan coil dari
nikelin. Besar kecilnya arus masuk
tergantung dari lilitan tersebut.
10. Karakteristik Transformator
Berbeban dan Tidak Berbeban
Bila kumparan primer transformator
dihubungkan dengan sumber tegangan
V1 yang sinusoid maka akan mengalir
arus primer Io yang juga sinusoid dan
dengn menganggap belitan N1 reaktif
murni, Io akan tertinggal 90o dari V1
dan fluks sefasa dengn Io. Dengan
mengabaikan rugi tahanan dan adanya
fluks bocor: Arus primer Io yang
mengalir dalam kenyataannya bukan
merupakan arus induktif murni, tapi
terdiri atas komponen: · Komponen
arus pemagnetan (Im) · Komponen arus
rugi tembaga (Ic)
KEADAAN TANPA BEBAN
11. KEADAAN BERBEBAN
Apabila kumparan
skunder dihubungkan
dengan beban ZL, I2 akan
mengalir pada kumparan
skunder dimana I2 =
V2/ZL. Persaman arus
yang mengalir: I1 = Io +
I2’ Io = Im dianggap kecil
N1 I1 = N2 I2 atau I1 / I2
= N2 / N1
12. Kerugian Dalam Transformator
• kerugian tembaga. Kerugian dalam lilitan tembaga yang
disebabkan oleh resistansi tembaga dan arus listrik yang
mengalirinya.
• Kerugian kopling. Kerugian yang terjadi karena kopling
primer-sekunder tidak sempurna, sehingga tidak semua
fluks magnet yang diinduksikan primer memotong lilitan
sekunder. Kerugian ini dapat dikurangi dengan menggulung
lilitan secara berlapis-lapis antara primer dan sekunder.
• Kerugian kapasitas liar. Kerugian yang disebabkan oleh
kapasitas liar yang terdapat pada lilitan-lilitan
transformator. Kerugian ini sangat memengaruhi efisiensi
transformator untuk frekuensi tinggi. Kerugian ini dapat
dikurangi dengan menggulung lilitan primer dan sekunder
secara semi-acak (bank winding)
13. Lanjutan
• Kerugian histeresis. Kerugian yang terjadi ketika arus primer AC
berbalik arah. Disebabkan karena inti transformator tidak dapat
mengubah arah fluks magnetnya dengan seketika. Kerugian ini dapat
dikurangi dengan menggunakan material inti reluktansi rendah.
• Kerugian efek kulit. Sebagaimana konduktor lain yang dialiri arus
bolak-balik, arus cenderung untuk mengalir pada permukaan
konduktor. Hal ini memperbesar kerugian kapasitas dan juga
menambah resistansi relatif lilitan. Kerugian ini dapat dikurang dengan
menggunakan kawat Litz, yaitu kawat yang terdiri dari beberapa kawat
kecil yang saling terisolasi. Untuk frekuensi radio digunakan kawat
geronggong atau lembaran tipis tembaga sebagai ganti kawat biasa.
• Kerugian arus Eddy. Kerugian yang disebabkan oleh ggl masukan yang
menimbulkan arus dalam inti magnet yang melawan perubahan fluks
magnet yang membangkitkan ggl. Karena adanya fluks magnet yang
berubah-ubah, terjadi olakan fluks magnet pada material inti. Kerugian
ini berkurang kalau digunakan inti berlapis-lapis.
14. Pararel Transformator
Dua buah trafo jika disusun secara
paralel dapat menghasilkan arus yang
dua kali lipat besarnya. Jika setiap trafo
menghasilkan (misalnya) 5A maka
setelah disusun paralel kedua trafo itu
akan menghasilkan arus sebesar 10A
secara bersama-sama.Dua trafo yang
dapat disusun seperti ini haruslah dua
trafo yang benar-benar identik, yaitu
jumlah serta arah gulungan primer dan
sekundernya adalah sama antara satu
dengan lainnya.Untuk mudah dan
amannya adalah trafo dari merek serta
type yang sama.