2. PERBEDAAN STRES KERJA
ANTARA PEGAWAI DINAS
DALAM DAN DINAS LUAR AJB
BUMIPUTERA 1912
CABANG BINJAI TAHUN 2009
ANALISIS KADAR DEBU DAN
NO2 DI UDARA AMBIEN
SERTA
KELUHAN PERNAPASAN
PADA PEKERJA PENYAPU DI
TERMINAL PURABAYA
KABUPATEN SIDOARJO
Hubungan
Lingkungan kerja
terdahap
kesehatan dan
produktivitas
pekerja
Perbedaan Tekanan Darah
Sebelum dan Sesudah Paparan
Heat Stress
pada Pekerja Perusahaan
Industri Alumunium
Yogyakarta
HUBUNGAN KEBISINGAN
DENGAN GANGGUAN
PENDENGARAN
PEKERJA PADA BAGIAN
INSTALASI GIZI
RUMAH SAKIT KOTA
MAKASSAR
TAHUN 2014
FISHBONE DIARAM PENELITIAN
3. No JUDUL RUMUSAN MASALAH METODELOGI HASIL
1 PERBEDAAN STRES KERJA
ANTARA PEGAWAI DINAS
DALAM DAN DINAS LUAR
AJB BUMIPUTERA 1912
CABANG BINJAI TAHUN
2009
Berdasarkan latar belakang di
atas, timbul permasalahan
apakah ada perbedaan stres kerja
antara pegawai dinas dalam dan
dinas luar AJB Bumiputera 1912
Cabang Binjai tahun 2009.
Jenis penelitian yang
digunakan dalam penelitian ini
adalah deskripktif analitik
dengan desain cross sectional.
1. Pada pegawai dinas dalam sebanyak 4
orang (8,3%) mengalami stres kerja kategori
sedang, sedangkan sisanya sebanyak 1 orang
(2,1%) mengalami stres kerja kategori berat.
2. Pada pegawai dinas luar sebanyak 24 orang
(50%) mengalami stres kerja kategori ringan,
sedangkan sisanya sebanyak 19 orang (39,6%)
mengalami stres kerja kategori sedang.
3. Ada perbedaan yang bermakna dalam hal
stres kerja antara pegawai dinas dalam dan
dinas luar AJB Bumiputera Cabang Binjai tahun
2009.
2
ANALISIS KADAR DEBU
DAN NO2 DI UDARA
AMBIEN SERTA
KELUHAN PERNAPASAN
PADA PEKERJA PENYAPU
DI
TERMINAL PURABAYA
KABUPATEN SIDOARJO
Apakah ada dampak yang
ditumbulkan karena paparan
debu dan NO2 di udara saat
pekerjaan penyampuan jalan
dilakukan
Penelitian ini merupakan
penelitian observasional dan
menggunakan pendekatan
waktu cross sectional yang
dianalisis secara deskriptif.
Penelitian dilakukan di
Terminal Purabaya. Penelitian
dilaksanakan pada bulan
Desember 2014 hingga Juni
2015.
Kadar debu dan NO2 yang terukur di
terminal kedatangan dan keberangkatan pada
pagi, siang, dan sore hari melebihi baku mutu
yang telah ditetapkan sesuai Peraturan
Gubernur Jawa Timur Nomor 10 tahun 2009
tentang Baku Mutu Udara Ambien dan Emisi
Sumber Tidak Bergerak di Jawa Timur yaitu
untuk parameter
debu sebesar 0,26 mg/m3 dan parameter NO2
sebesar 92,5 μg/m3.
Keluhan pernapasan yang dialami oleh
responden penyapu di Terminal Purabaya
yaitu sebagian besar mengalami keluhan
berupa batuk dan napas cepat sedangkan
sebagian kecil telah mengalami keluhan
berupa adanya dahak dan sesak napas
4. 3
Perbedaan Tekanan
Darah Sebelum dan
Sesudah Paparan Heat
Stress
pada Pekerja Perusahaan
Industri Alumunium
Yogyakarta
Apakah ada pengaruh yang
ditimbulkan berkaitan dengan
tenkanan darah pekerja saat
sebelum dan sesudah terpapar
heat stess
Penelitian menggunakan
metode
observasional analitik dengan
desain cross sectional.
Penelitian dilakukan di dua
Perusahaan Industri yaitu TS
Alumunium dan ED
Alumumium Yogyakarta.
Waktu penelitian
dimulai dari tanggal 12 Juli
sampai dengan 29 Juli 2011.
Populasi adalah seluruh
pekerja pada bagian tungku
peleburan alumunium di
Perusahaan Industri TS dan ED
Alumunium.
Terdapat perbedaan yang bermakna
antara tekanan darah sebelum dan sesudah
paparan tekanan panas pada tenaga kerja
bagian produksi Perusahaan Industri
Aluminium. Terdapat peningkatan suhu tubuh
pekerja yang bermakna antara sebelum dan
sesudah paparan tekanan panas. Tidak
terdapat perbedaan yang bermakna pada
selisih tekanan darah sistole dan dias tole
antara sebelum dan sesudah paparan tekanan
panas.
5. 4
HUBUNGAN KEBISINGAN
DENGAN GANGGUAN
PENDENGARAN
PEKERJA PADA BAGIAN
INSTALASI GIZI
RUMAH SAKIT KOTA
MAKASSAR
TAHUN 2014
Berdasarkan latar belakang di
atas, maka dapat dirumuskan
masalah yang akan diteliti yaitu
apakah ada hubungan antara
umur, masa kerja, lama kerja, dan
intensitas kebisingan dengan
gangguan pendengaran pekerja
instalasi gizi rumah sakit di Kota
Makassar tahun 2014.
Penelitian ini menggunakan
rancangan cross sectional
study yang
bertujuan untuk mengetahui
hubungan intensitas
kebisingan dengan gangguan
pendengaran pada pekerja
bagian instalasi gizi rumah
sakit Kota Makassar tahun
2014. Jumlah sampel
sebanyak 73 responden dari 5
rumah sakit di Kota
Makassar, yang diperoleh
secara purposive sampling.
Adapun variabel yang diteliti
adalah intensitas kebisingan,
umur, masa kerja, dan lama
paparan.
1. Pekerja berada pada rentang umur > 40
tahun lebih banyak yang
mengalami gangguan pendengaran
dibadingkan dengan pekerja yang
berada pada rentang umur < 40 tahun;
2. Sebagian besar responden bekerja selama
≥8 jam perhari dan pekerja
mengalami gangguan pendengaran pada jam
kerja tersebut;
3. Persentase pekerja yang mengalami
gangguan pendengaran setelah bekerja
lebih dari 10 tahun lebih besar dibandingkan
dengan pekerja yang
memiliki masa kerja kurang dari 10 tahun;
4. Diantara lima rumah sakit, memang
terdapat tiga rumah sakit yang
intensitas bisingnya telah melewati nilai
ambang batas tetapi hal tersebut
tidak mempengaruhi pendengaran pekerja.