Dokumen tersebut membahas tentang perlakuan ikan yang tidak merubah karakteristik dan komponen kimianya, serta pentingnya penanganan ikan yang tepat dan penerapan suhu rendah untuk mempertahankan mutu ikan. Dokumen tersebut juga menjelaskan berbagai inovasi produk olahan perikanan dan pengemasannya.
Bahan pangan umumnya diolah terlebih dahulu sebelum dikonsumsi untuk meningkatkan daya simpan dan rasa. Teknik pengolahan meliputi pengolahan suhu tinggi seperti pasterisasi dan sterilisasi, pengolahan suhu rendah seperti pendinginan dan pembekuan, penggunaan bahan seperti garam, asam, gula, dan bahan kimia pengawet, serta pengolahan seperti iradiasi dan fermentasi.
Dokumen tersebut membahas manajemen kualitas air dan penanggulangan hama penyakit ikan pada kolam budidaya air tawar. Parameter-parameter lingkungan perairan seperti kecerahan, suhu, oksigen terlarut, pH, dan gas-gas terlarut dipantau untuk mendukung pertumbuhan ikan. Upaya antisipasi penyakit meliputi pengelolaan kolam, pemberian vitamin, dan probiotik untuk meningkatkan daya tahan ikan.
Dokumen tersebut membahas tentang perlakuan ikan yang tidak merubah karakteristik dan komponen kimianya, serta pentingnya penanganan ikan yang tepat dan penerapan suhu rendah untuk mempertahankan mutu ikan. Dokumen tersebut juga menjelaskan berbagai inovasi produk olahan perikanan dan pengemasannya.
Bahan pangan umumnya diolah terlebih dahulu sebelum dikonsumsi untuk meningkatkan daya simpan dan rasa. Teknik pengolahan meliputi pengolahan suhu tinggi seperti pasterisasi dan sterilisasi, pengolahan suhu rendah seperti pendinginan dan pembekuan, penggunaan bahan seperti garam, asam, gula, dan bahan kimia pengawet, serta pengolahan seperti iradiasi dan fermentasi.
Dokumen tersebut membahas manajemen kualitas air dan penanggulangan hama penyakit ikan pada kolam budidaya air tawar. Parameter-parameter lingkungan perairan seperti kecerahan, suhu, oksigen terlarut, pH, dan gas-gas terlarut dipantau untuk mendukung pertumbuhan ikan. Upaya antisipasi penyakit meliputi pengelolaan kolam, pemberian vitamin, dan probiotik untuk meningkatkan daya tahan ikan.
Dokumen tersebut membahas tentang penggolongan, manfaat, dan permasalahan hasil perikanan serta metode pengolahan dan pengawetannya. Hasil perikanan dapat dikelompokkan berdasarkan habitatnya dan dapat dimanfaatkan sebagai bahan pangan atau ekonomis. Namun, hasil perikanan memiliki masalah seperti kadar air tinggi yang memudahkan pertumbuhan mikroba sehingga umur simpannya pendek, dan perlu diolah atau
Pendinginan dan pembekuan merupakan metode pengawetan bahan pangan dengan menurunkan suhu untuk menghambat aktivitas mikroba dan reaksi kimia. Pendinginan menyimpan pangan pada suhu di atas titik beku, sedangkan pembekuan menyimpan pangan dalam keadaan beku. Kedua metode ini dapat memperlambat proses pembusukan dan memperpanjang masa simpan pangan.
Standar ini menetabkan syarat mutu dan keamanan, serta penanganan dan pengolahan untuk ikan beku. Termasuk spesifikasi bahan baku, pengolahan, pengemasan, dan pelabelan untuk memastikan mutu dan keamanan ikan beku.
Dokumen tersebut membahas budidaya ikan lele, mulai dari prospek yang menjanjikan, hingga tahap akhir panen ikan. Proses panen meliputi penangkapan ikan secara hati-hati menggunakan jaring atau scoop net, kemudian memilah dan mengukur ikan. Ikan siap diangkut setelah melalui pemberokan untuk membersihkan pencernaan. Pengangkutan dapat dilakukan dengan sistem terbuka menggunak
Kerusakan bahan pangan dapat disebabkan oleh berbagai faktor seperti mikroorganisme, serangga, aktivitas enzim, dan kerusakan fisik. Jenis kerusakan mencakup kerusakan mikrobiologis, mekanis, fisik, biologis, dan kimia. Faktor-faktor seperti suhu, kelembaban, oksigen, dan nutrisi mempengaruhi laju kerusakan.
Dokumen tersebut membahas sistem pertanian bersepadu dan mampan (INSAS) yang menghasilkan makanan untuk manusia dan ternakan dari bahan buangan pertanian. INSAS memanfaatkan bahan buangan seperti pelepah kelapa sawit, jerami padi, dan kulit koko untuk dijadikan pakan ternak bermutu tinggi melalui proses biofermentasi. Najis ternak kemudian diolah menjadi baja organik berkualitas untuk meningkatkan hasil
Dokumen ini memberikan ringkasan proses pendinginan dan pembekuan makanan. Proses pendinginan digunakan untuk menurunkan suhu makanan di atas titik beku, sedangkan pembekuan menurunkan suhu makanan hingga di bawah titik beku untuk membentuk kristal es di dalam makanan. Proses ini digunakan untuk memperpanjang masa simpan makanan dengan menghambat pertumbuhan mikroorganisme.
Mutu ikan yang digunakan sebagai bahan baku sangat berpengaruh terhadap kelancaran proses pengolahan dan mutu produk. Faktor-faktor seperti cara penangkapan, penanganan, sanitasi, dan fasilitas pengolahan dapat mempercepat pembusukan ikan karena mempengaruhi aktivitas autolisis, kimiawi, dan mikroorganisme. Penanganan ikan harus dilakukan dengan cepat dan tepat, seperti pendinginan dan pembekuan, untuk me
Dokumen tersebut membahas tentang penggolongan, manfaat, dan permasalahan hasil perikanan serta metode pengolahan dan pengawetannya. Hasil perikanan dapat dikelompokkan berdasarkan habitatnya dan dapat dimanfaatkan sebagai bahan pangan atau ekonomis. Namun, hasil perikanan memiliki masalah seperti kadar air tinggi yang memudahkan pertumbuhan mikroba sehingga umur simpannya pendek, dan perlu diolah atau
Pendinginan dan pembekuan merupakan metode pengawetan bahan pangan dengan menurunkan suhu untuk menghambat aktivitas mikroba dan reaksi kimia. Pendinginan menyimpan pangan pada suhu di atas titik beku, sedangkan pembekuan menyimpan pangan dalam keadaan beku. Kedua metode ini dapat memperlambat proses pembusukan dan memperpanjang masa simpan pangan.
Standar ini menetabkan syarat mutu dan keamanan, serta penanganan dan pengolahan untuk ikan beku. Termasuk spesifikasi bahan baku, pengolahan, pengemasan, dan pelabelan untuk memastikan mutu dan keamanan ikan beku.
Dokumen tersebut membahas budidaya ikan lele, mulai dari prospek yang menjanjikan, hingga tahap akhir panen ikan. Proses panen meliputi penangkapan ikan secara hati-hati menggunakan jaring atau scoop net, kemudian memilah dan mengukur ikan. Ikan siap diangkut setelah melalui pemberokan untuk membersihkan pencernaan. Pengangkutan dapat dilakukan dengan sistem terbuka menggunak
Kerusakan bahan pangan dapat disebabkan oleh berbagai faktor seperti mikroorganisme, serangga, aktivitas enzim, dan kerusakan fisik. Jenis kerusakan mencakup kerusakan mikrobiologis, mekanis, fisik, biologis, dan kimia. Faktor-faktor seperti suhu, kelembaban, oksigen, dan nutrisi mempengaruhi laju kerusakan.
Dokumen tersebut membahas sistem pertanian bersepadu dan mampan (INSAS) yang menghasilkan makanan untuk manusia dan ternakan dari bahan buangan pertanian. INSAS memanfaatkan bahan buangan seperti pelepah kelapa sawit, jerami padi, dan kulit koko untuk dijadikan pakan ternak bermutu tinggi melalui proses biofermentasi. Najis ternak kemudian diolah menjadi baja organik berkualitas untuk meningkatkan hasil
Dokumen ini memberikan ringkasan proses pendinginan dan pembekuan makanan. Proses pendinginan digunakan untuk menurunkan suhu makanan di atas titik beku, sedangkan pembekuan menurunkan suhu makanan hingga di bawah titik beku untuk membentuk kristal es di dalam makanan. Proses ini digunakan untuk memperpanjang masa simpan makanan dengan menghambat pertumbuhan mikroorganisme.
Mutu ikan yang digunakan sebagai bahan baku sangat berpengaruh terhadap kelancaran proses pengolahan dan mutu produk. Faktor-faktor seperti cara penangkapan, penanganan, sanitasi, dan fasilitas pengolahan dapat mempercepat pembusukan ikan karena mempengaruhi aktivitas autolisis, kimiawi, dan mikroorganisme. Penanganan ikan harus dilakukan dengan cepat dan tepat, seperti pendinginan dan pembekuan, untuk me
2. 10/02/2023 2
Faktor yang berpengaruh pada kerusakan :
KONDISI AWAL IKAN
• KESEGARAN
• BAKTERI :
– JENIS BAKTERI
– UMUR
– STATUS (sel / spora)
– JUMLAH SEL
• CEMARAN ALAMI
• SEJARAH PERLAKUAN
• KONDISI LINGKUNGAN
• KONDISI
PERLAKUAN
– Suhu : minimum,
optimum, maksimum
– Kelembaban (RH) : >
91 %
– Tekanan osmosis
– Keasaman : nilai pH
(asam, netral, basis)
– Substrat / media
– Zat penghambat
3. 10/02/2023 3
SUHU RENDAH
(kondisi beku : <-1oC)
SUHU RENDAH
(kondisi tidak beku : 0-
10oC)
SUHU OPTIMUM (10-
60oC)
SUHU TINGGI (>60oC)
Aktivitas enzim berhenti
Reaksi biokimiawi
berhenti
Aktivitas enzim menurun
Reaksi biokimiawi lambat
Aktivitas enzim tinggi
Reaksi biokimiawi cepat
Reaksi biokimiawi cepat
Pertumbuhan bakteri
berhenti
Pertumbuhan bakteri
psikrofil pesat;
pertumbuhan bakteri
mesofil dan termofil
lambat/terhambat
Pertumbuhan bakteri
psikrofil berhenti;
pertumbuhan bakteri
mesofil dan termofil
pesat
Pertumbuhan bakteri
berhenti
Kerusakan ikan tertunda
Kesegaran ikan
dipertahankan
Kerusakan ikan tertunda
Kesegaran ikan
dipertahankan
Kerusakan ikan
berlangsung cepat
Kesegaran ikan menurun
Terjadi perubahan sifat
fisik, komiawi, dan
organoleptik
KONDISI IKAN SEGAR KONDISI IKAN SEGAR KESEGARAN IKAN
MENURUN : kaku -
lunak
PRODUK OLAHAN
PEMBEKUAN PENDINGINAN TANPA PERLAKUAN TERMAL PROCESSING
: pengasapan,
pemindangan,
pengalengan, dll
PERANAN SUHU PADA KESEGARAN/KERUSAKAN IKAN
4. 10/02/2023 4
Faktor yang berpengaruh pada
kerusakan :
PERLAKUAN
• PEMBERIAN
BAHAN
PENGAWET
– Formalin :
berbahaya,
dilarang untuk
digunakan
• SANITASI
• KONTAMINASI
– Orang sakit
menangani ikan
5. 10/02/2023 5
PRINSIP PENANGANAN IKAN
• Menghambat aktivitas enzim :
– Penurunan suhu (pendinginan,
pembekuan)
– Penggunaan inhibitor (penghambat enzim)
• Mencegah reaksi kimiawi :
– Penurunan suhu
– Penggunaan antioksidan
– Menghindarkan adanya katalisator
• Mencegah perkembangan bakteri :
– Penurunan suhu (pendinginan,
pembekuan)
– Peningkatan suhu (thermal processing)
– Penggunaan zat penghambat (NaCl, asam
cuka, asam sorbat, asam benzoat, asam
propionat, garam nitrat & nitrit, fosfat,
asam askorbat, gula, antibiotika,
antioksidan)
– Mencegah kontaminasi bakteri
– Menjaga sanitasi
6. 10/02/2023 6
TINDAKAN PENCEGAHAN KERUSAKAN
IKAN
• PENDINGINAN
– JUMLAH ES
– CARA MENCAMPUR ES DAN IKAN
– LAMA PENG-ESAN
– KONDISI IKAN : SUHU AWAL
– WADAH : DAPAT MEMPERTAHANKAN SUHU
TETAP RENDAH, BERSIH
• PEMBEKUAN : SUHU -18oC
• PENGGUNAAN ZAT PENGAWET
7. 10/02/2023 7
CARA MENCAMPUR ES DAN IKAN
TIDAK BOLEH TERLALU TINGGI
IKAN HARUS TERTUTUP ES
DIBERI KODE YANG JELAS : JENIS,
UKURAN, JUMLAH, TANGGAL
DINDING KOTAK DAPAT MEMPERTAHANKAN SUHU :
BERISOLATOR
JUMLAH ES MENCUKUPI : DAPAT DITAMBAH
GARAM
8. 10/02/2023 8
YANG HARUS DIPERHATIKAN
DALAM PENGESAN
• ES DIBUAT DARI AIR BERSIH
• IKAN DICUCI SEBELUM DIBERI ES
• WADAH YANG DIGUNAKAN BERSIH
• MENGHINDARI SINAR MATAHARI
LANGSUNG
• MENGHIDARI KERUSAKAN FISIK IKAN
• PEKERJA HARUS BERSIH DAN SEHAT
9. 10/02/2023 9
PENANGANAN IKAN DI
LAUT (DI ATAS KAPAL)
PROBLEM :
• Es tidak dapat digunakan
untuk waktu lama karena
segera mencair. Harus ada
mesin pembuat es di atas
kapal, atau fasilitas untuk
menyimpan es
• Kapal tidak dilengkapi
dengan mesin pendingin
• Nelayan melaut berhari-hari
• Pengetahuan nelayan
sangat terbatas
10. 10/02/2023 10
PENANGANAN IKAN DI DARAT
PROBLEM :
• Fasilitas TPI
kurang
memadai
• Sanitasi
rendah
• Manajemen
kurang baik
11. 10/02/2023 11
TRANSPORTASI -
DISTRIBUSI
PROBLEM :
• Fasiltas alat pengangkut
• Sanitasi untuk display
– Air kotor
– Alas (meja) seadanya
• Kondisi kurang diperhatikan
– Suhu tinggi (tidak menggunakan
es/mesin pendingin)
• Tanpa pendinginan
menyebabkan
– Terjadinya haemorrhage dan
bruising, keluarnya visera dan
telur ikan karena peristiwa
mekanis
– Akumulasi bakteri karena
peristiwa enzimatik
12. 10/02/2023 12
Handling life fish
• Memerlukan fasilitas
khusus
– Aquarium berukuran
besar (tergantung jenis
ikan)
– Desain untuk alat
pengangkut rumit
• Pemeliharaan selama
handling
• Kondisi terjaga supaya
ikan tidak mengalami
stres