SlideShare a Scribd company logo
Bul. Littro. Vol. XVIII No. 2, 2007, 149 - 158
149
APLIKASI MODEL PEMUPUKAN BERIMBANG PADA
TANAMAN CENGKEH (Syzigium aromaticum)
Agus Ruhnayat
Balai Penelitian Tanaman Obat dan Aromatik
ABSTRAK
Penelitian bertujuan untuk 1) menda-
patkan dosis pupuk anjuran berdasarkan hasil
analisa tanah dan daun untuk 3 sentra produksi
cengkeh (Jawa Barat, Jawa Timur dan Sula-
wesi Utara), dan 2) menguji kehandalan model
matematis pemupukan berimbang. Kegiatan di-
awali dengan mengoleksi dan menganalisa
sampel tanah dan daun dari pertanaman ceng-
keh di Jawa Barat, Jawa Timur dan Sulawesi
Utara. Hasil analisa kemudian dimasukkan
kedalam model matematis sehingga diperoleh
dosis pupuk anjuran untuk masing-masing lo-
kasi. Untuk menguji kehandalan model maka,
pupuk anjuran diuji di lapangan (Kabupaten
Cianjur, Jawa Barat) dengan cara memban-
dingkan dosis pupuk NPKMg hasil perhitungan
model dengan dosis anjuran umum dan tanpa
pemupukan, terhadap pertumbuhan dan pro-
duksi cengkeh. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa : (1) Model matematis : DA (dosis
anjuran) = (KD x KT x DAU) + DAU dapat di-
gunakan untuk menetapkan dosis pupuk anjur-
an untuk tanaman cengkeh, (2) Hasil perhi-
tungan model menunjukkan bahwa untuk da-
erah Cianjur dosis pupuk Urea sama dengan
dosis anjuran umum yaitu 8.577 g/pohon, KCl
lebih tinggi sebesar 84 g/pohon dan SP-36 serta
Kieserit lebih rendah berturut-turut sebesar 42
dan 158 g/pohon. Untuk daerah Sukabumi
dosis pupuk Urea dan Kieserit lebih rendah
berturut-turut sebesar 7.433 dan 19 g/pohon,
SP-36 dan KCl lebih tinggi berturut-turut se-
besar 19.027 dan 47 g/pohon. Untuk daerah
Pacitan, dosis pupuk Urea, SP-36 dan KCl
lebih rendah berturut-turut sebesar 279, 3 dan 7
g/pohon serta Kieserit lebih tinggi sebesar 11
g/pohon. Untuk daerah Banyuwangi dosis
pupuk Urea, SP-36 dan Kieserit lebih rendah
berturut-turut sebesar 156, 20 dan 133 g/pohon
serta KCl lebih tinggi 42 g/pohon. Untuk da-
erah Minahasa dosis pupuk Urea, SP-36, KCl
dan Kieserit lebih rendah berturut-turut sebesar
233, 120, 15 dan 287 g/pohon, dan (3) Ber-
dasarkan perhitungan model untuk daerah Ka-
bupaten Sukabumi dapat dihemat pupuk Urea
dan Kieserit masing-masing sebesar 9227,3
dan 23,6 ton.
Kata kunci: Syzigiumaromaticum, model pemupuk-
an, pemupukan berimbang
ABSTRACT
Application of Model for Balance
Fertilizer on Clove
The objective of this experiment were
to find out (1) a balance fertilizer on clove,
based on soil and leaf nutrient analyses at
three production centers of clove (West and
East Java, and North Sulawesi), and (2) as-
sessment on an established-balance fertilizers
model. Preliminary experinent were done with
soil and leaves collected from the clove plan-
tation at West and East Java and North Sula-
wesi. Collected soil and leaves were analyzed
for their nutrient contents at the laboratory.
Nutrient contents of soil and leaf based on
those laboratory analyses were then subjected
to an established mathematical model for
estimating the fertilizer dosage at each loca-
tion. The validity of the established mathema-
tical model was verified by field trial in West
Java (Cianjur District) by comparing the
NPKMg fertilizer dosage based on mathema-
tical model with its recommended dosage and
without fertilizer application on the growth
and yield of clove. Results indicated that (1)
Mathematical model DA = (KD x KT x DAU)
+ DAU, are applicable to estimate the recom-
mendation fertilizer dosage on clove, (2) Ba-
sed on mathematical model, in Cianjur Dis-
trict (West Java), the dosage of Urea fertilizer
was the same to the recommended dosage
(8,577 g/plant), K fertilizer was higher than
the recommended dosage (84 g/plant), while
P and Mg were lower e.g. 42 and 158 g/plant,
respectively. Further, for the District of
Sukabumi, Urea and Kieserite fertilizers were
lower, 7,433 and 19 g/plant, SP-36 and KCl
Agus Ruhnayat : Aplikasi Model Pemupukan Berimbang pada Tanaman Cengkeh (Syzigium aromaticum)
150
were higher, 19,027 and 47 g/plant, respecti-
vely, than that of the recommended dosages. In
Pacitan District, the dosages of Urea, SP-36
and KCl fertilizers were found to be lower 279.
3 and 7 g/plant, meanwhile, Kieserite was hig-
her, 11 g/plants, than that of the recommended
dosage. In Banyuwangi, the dosages of Urea,
SP-36 and Kieserite were lower (156, 20 and
133 g/plant), in the contrary, KCl was higher
(42 g/plant) than the recommended dosage.
Furthermore, in Minahasa District, the dosa-
ges of all the component of fertilizer (Urea, SP-
36, KCl and Kieserite) were lower (233, 120,
15 and 287 g/plant), than the recommended
dosage. (3) Based on mathematical model, for
the District of Sukabumi, the application of
Urea and Kieserite fertilizers could be effecti-
vely reduced up to 9,227.3 and 23.6 tones,
respectively.
Keywords: Syzigium aromaticum, fertilization model,
balance fertilizer
PENDAHULUAN
Tanaman cengkeh (Syzigium
aromaticum) saat ini dibudidayakan di
beberapa sentra produksi pada agro-
klimat yang berlainan dengan kondisi
pertumbuhan kurang terpelihara dan
produktivitas rendah. Peningkatan pro-
duksi cengkeh sangat relevan dilaku-
kan saat ini karena harga cengkeh su-
dah mulai meningkat. Untuk mening-
katkan pertumbuhan tanaman cengkeh
yang kurang terpelihara agar dapat ber-
produksi kembali secara optimal diper-
lukan upaya rehabilitasi dan intensifi-
kasi. Rehabilitasi merupakan upaya
memulihkan pertumbuhan tanaman
yang berada dalam kondisi kritis agar
dapat berproduksi kembali, sedangkan
intensifikasi adalah upaya untuk me-
ningkatkan dan mempertahankan pro-
duktivitas tanaman melalui pengelolaan
secara intensif. Salah satu komponen
dalam upaya rehabilitasi dan intensi-
fikasi adalah pemupukan.
Dosis pupuk anjuran umum
untuk tanaman cengkeh berdasarkan
umur tanaman sudah tersedia (Setia-
wan, 1984). Namun dosis pupuk an-
juran tersebut belum memperhitung-
kan kebutuhan tanaman secara riil.
Walaupun umur tanamannya sama,
apabila dibudidayakan pada agrokli-
mat yang berbeda tentu memerlukan
jumlah pupuk yang berbeda pula.
Dengan demikian kemungkinan ter-
jadi kelebihan dan kekurangan pembe-
rian pupuk sangat besar. Pemupukan
bukan merupakan hal yang murah,
oleh karena itu asas efisiensi perlu di-
terapkan. Salah satu aspek yang me-
nentukan tercapainya efisiensi pemu-
pukan adalah ketepatan menghitung
dosis pupuk yang akan diberikan. Ke-
salahan dalam menetapkan kebutuhan
pupuk selain berakibat buruk terhadap
pertumbuhan dan produksi tanaman,
juga pemborosan biaya dan tenaga.
Untuk itu perlu dibuat suatu model
matematis yang dapat menghitung do-
sis pupuk yang diperlukan tanaman.
Ketepatan menghitung dosis
pupuk sangat dipengaruhi oleh jenis
data dasar dan teknik perhitungan
yang digunakan. Jenis data dasar yang
diterapkan berkaitan dengan filosofi
hubungan antara tanah dengan tanam-
an yang diketahui melalui analisa ja-
ringan tanaman dan tanah, sedangkan
teknik perhitungan ditentukan oleh ke-
andalan model yang digunakan. Pene-
tapan rekomendasi pemupukan berda-
sarkan kombinasi analisis daun dan
tanah pernah dilakukan pada tanaman
perkebunan lainnya seperti kakao de-
ngan hasil yang cukup baik (Hardjono
dan Goenardi, 1992). Sedangkan un-
tuk tanaman cengkeh belum pernah
dilakukan. Namun, data dasar untuk
Bul. Littro. Vol. XVIII No. 2, 2007, 149 - 158
151
mendukung penelitian kearah tersebut
pada tanaman cengkeh telah diperoleh
antara lain : status kecukupan unsur
hara tanaman cengkeh (Wanasurya,
1984a dan 1984b), status kecukupan
unsur hara tanah (CSR/FAO, 1983) dan
dosis anjuran umum pemupukan ta-
naman cengkeh (Setiawan, 1984). Ber-
dasarkan data dasar tersebut dan hasil
analisis hara tanaman serta tanah, maka
diharapkan dapat diketahui status kebu-
tuhan hara tanaman, dengan demikian
pemupukan hanya diberikan pada ta-
naman dan tanah yang mengalami ke-
kurangan hara saja (pemupukan ber-
imbang) sehingga efisiensi tercapai.
Tujuan penelitian adalah : 1)
mendapatkan dosis pupuk anjuran yang
lebih tepat berdasarkan hasil analisa
tanah, dan 2) menguji kehandalan mo-
del pemupukan berimbang untuk ta-
naman cengkeh di sentra produksi.
BAHAN DAN METODE
Penelitian dilakukan sejak Janu-
ari 2002 – Agustus 2003 di sentra pro-
duksi cengkeh di di Jawa Barat, Jawa
Timur dan Sulawesi Utara. Penelitian
terdiri dari dua kegiatan.
a. Penetapan dosis pupuk anjuran
berdasarkan hasil analisa tanah
dan daun
Kegiatan ini dilaksanakan de-
ngan mengambil sampel tanah dan da-
un dari tiga sentra produksi cengkeh
Jawa Barat (Kabupaten Cianjur dan
Sukabumi), Jawa Timur (Kabupaten
Pacitan dan Banyuwangi) dan Sulawe-
si Utara (Kabupaten Minahasa). Sam-
pel daun dan tanah diambil dari perta-
naman cengkeh yang mewakili daerah
tersebut (umur 30 tahun, tipe Zanzi-
bar, penutupan tajuk 70-80 %, jenis
tanah latosol, curah hujan 1500 - 3500
mm/tahun, ketinggian tempat 20-700
m dpl.). Sampel daun diambil dari da-
un ke 3 dan 4 dari pucuk dari 4 sektor
(Timur, Barat, Utara dan Selatan). Se-
tiap sektor diambil 6 daun, kemudian
dikompositkan (dicampurkan). Sam-
pel tanah diambil dari kedalaman 1-25
cm di 4 tempat (Timur, Barat, Utara
dan Selatan) di bagian proyeksi tajuk
dan 4 tempat di bagian dalam proyeksi
tajuk, masing-masing 100 g, kemu-
dian dikompositkan. Sampel tanah dan
daun diambil pada awal dan akhir
musim hujan, masing-masing kabupa-
ten 50 sampel, kemudian dikomposit-
kan. Selanjutnya sampel-sampel terse-
but dianalisis kandungan haranya di
laboratorium.Untuk menghitung dosis
pupuk anjuran pada tanaman cengkeh,
hasil analisa daun dan tanah kemudian
dimasukkan ke dalam model matema-
tis yang juga pernah diuji pada tanam-
an kakao (Hardjono dan Goenardi,
1992) sebagai berikut :
Keterangan :
DA = Dosis pupuk anjuran
KD = Kandungan kecukupan hara daun – kandungan hara daun contoh
Kandungan kecukupan hara daun
KT = Kandungan kecukupan hara tanah contoh
Kandungan kecukupan hara tanah
DAU = Dosis pupuk anjuran umum
Kandungan kecukupan hara
pada daun untuk tanaman cengkeh di-
tetapkan berdasarkan hasil penelitian
Wanasuria (1984a; 1984b) (Tabel 1).
Kandungan kecukupan hara
pada tanah untuk tanaman cengkeh di-
tetapkan berdasarkan hasil penelitian
CSR/FAO (1983) (Tabel 2).
DA = (KD x KT X DAU) + DAU
Agus Ruhnayat : Aplikasi Model Pemupukan Berimbang pada Tanaman Cengkeh (Syzigium aromaticum)
152
Dosis anjuran pemupukan se-
cara umum tanaman cengkeh (DAU)
dihitung dengan metode yang telah di-
kembangkan oleh Setiawan (1984)
sebagai berikut :
Dosis Urea : Y = -1227,475 + 589,749
X - 8,764 X2
Dosis TSP : Y = - 70,978 + 91,409 X –
1,693 X2
Dosis KCl : Y = - 944,575 + 318,872 X
+ 4,031 X2
Dosis Kieserit Y = - 235,050 + 127,883
X - 2,709 X2
Keterangan : Y = dosis anjuran/recomanded
dosage
X = umur tanaman/plant old
b. Uji kehandalan model
Untuk menguji kehandalan mo-
del maka hasil perhitungan model yang
berupa dosis pupuk anjuran diuji di ke-
bun cengkeh petani (Cianjur - Jawa Ba-
rat). Tanaman cengkeh yang digunakan
berumur 30 tahun. Perlakuan yang diuji
adalah : tanpa pupuk, dosis pupuk
NPKMg hasil perhitungan model dan
dosis pupuk NPKMg anjuran umum.
Rancangan penelitian yang digunakan
adalah rancangan acak kelompok, di-
ulang 9 kali dan jumlah tanaman un-
tuk setiap perlakuan adalah 10 tanam-
an. Dosis pupuk sebanyak 75 % di-
berikan dalam alur dangkal melingkar
di bawah proyeksi tajuk, sedangkan
sisanya disebarkan secara merata pada
tanah yang berada di bawah tajuk ba-
gian dalam kemudian ditutupi tanah.
Pengamatan dilakukan terha-
dap jumlah cabang tersier pada cabang
contoh, jumlah tandan bunga pada ca-
bang contoh dan hasil bunga cengkeh
per pohon. Pengamatan pada cabang
contoh dilakukan dua bulan sekali dan
hasil bunga pada saat panen.
Untuk mengetahui pengaruh
perlakuan terhadap parameter yang di-
amati digunakan analisis sidik ragam
dan beda nyata terkecil (BNT) dengan
Tabel 1. Kandungan kecukupan hara pada daun cengkeh
Table 1. Available nutrient content of clove leaf
Hara/Nutrients
Kandungan hara daun/Leaf nutrient content
(%)
N 1,4 – 1,8
P 0,06 – 0,07
K 0,9 – 1,7
Mg 0,15 – 0,2
Sumber/Cited from : Wanasuria (1984a; 1984b)
Tabel 2. Kandungan kecukupan hara tanah untuk tanaman cengkeh
Table 2. Available nutrient content on soil for clove plantation
Hara/Nutrients
Kandungan hara tanah/Soil nutrient content
(%)
N 0,21 – 0,75
P2O5 Bray I (ppm) 7 – 15
K2O (mg/100 g) 20 – 60
Mg (me/100g) 1 – 8
Sumber/Cited from: CSR/FAO (1983)
Bul. Littro. Vol. XVIII No. 2, 2007, 149 - 158
153
tingkat kepercayaan 95 %.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Penetapan dosis pupuk anjuran ber-
dasarkan hasil analisa tanah dan
daun
Jawa Barat (Kabupaten Sukabumi
dan Cianjur)
Hasil analisa tanah dan daun
menunjukkan bahwa pada umumnya
untuk daerah Cianjur dan Sukabumi
status kandungan hara berkisar antara
kecukupan dan kekurangan (Tabel 3
dan 4). Dosis pupuk N, P, K dan Mg
yang harus diberikan dapat dihitung
dengan menggunakan persamaan DA.
Untuk daerah Cianjur dosis pupuk per
pohon yang harus diberikan adalah se-
besar : 3.860 g N atau setara dengan
8.577 g Urea, 513 g P2O5 setara de-
ngan 1.115 g TSP atau 1.425 g SP-36,
7.400 g K2O setara dengan 12.334 g
KCl dan 201 g MgO setara dengan
1.005 g Kieserit. Dosis pupuk Urea sa-
ma dengan dosis pupuk anjuran umum
(Tabel 5), untuk pupuk KCl lebih
tinggi dan pupuk TSP atau SP-36 serta
Kieserit lebih rendah. Dosis pupuk
KCl lebih tinggi sebesar 84 g/pohon
dan pupuk SP-36 serta Kieserit lebih
rendah berturut-turut sebesar 42 dan
158 g/pohon.
Dosis pupuk untuk daerah Su-
kabumi yang harus diberikan adalah
sebesar : 515 g N atau setara dengan
1.144 g Urea, 7.378 g P2O5 setara
dengan 20.494 g SP-36, 7.378 g K2O
setara dengan 12.297 g KCl dan 229 g
Tabel 3. Rata-rata kandungan hara tanah pada pertanaman cengkeh di Kabupaten
Cianjur dan Sukabumi
Table 3. Average soil nutrients content at Cianjur and Sukabumi Districts clove
plantation
Hara/Nutrient
Cianjur Sukabumi
Kandungan/
Content
Status/
Category
Kandungan/
Content
Status/
Category
N (%) 0,58 Kecukupan/enough 0,50 Kecukupan/enough
P2O5 Bray I (ppm) 2,14 Kekurangan/minus 1,14 Kekurangan/minus
K2O (mg/100 g) 0,71 Kekurangan/minus 0,32 Kekurangan/minus
Mg (me/100 g) 2,37 Kecukupan/enough 0,51 Kekurangan/minus
Tabel 4. Rata-rata kandungan hara daun cengkeh di Kabupaten Cianjur dan
Sukabumi
Table 4. Average nutrients content of clove leaf at Cianjur and Sukabumi
Districts
Hara/Nutrient
Cianjur Sukabumi
Kandungan/
Content
Status/
Category
Kandungan/
Content
Status/
Category
N (%) 1,60 Kecukupan/enough 1,60 Kecukupan/enough
P2O5 Bray I (ppm) 0,12 Kecukupan/enough 0,13 Kecukupan/enough
K2O (mg/100 g) 0,80 Kekurangan/minus 0,67 Kekurangan/minus
Mg (me/100 g) 0,22 Kelebihan/surplus 0,20 Kecukupan/enough
Agus Ruhnayat : Aplikasi Model Pemupukan Berimbang pada Tanaman Cengkeh (Syzigium aromaticum)
154
MgO setara dengan 1.144 g Kieserit.
Berdasarkan rumus yang dikembang-
kan oleh Setiawan (1984), maka dapat
diketahui dosis pupuk NPKMg anjuran
umum untuk tanaman cengkeh umur 30
tahun (Tabel 5). Dosis pupuk Urea dan
Kieserit yang harus diberikan untuk
daerah Sukabumi lebih rendah diban-
dingkan dengan dosis anjuran umum
yaitu 7.433 dan 19 g/pohon, sedangkan
dosis pupuk SP-36 dan KCl lebih
tinggi yaitu 19.027 dan 47 g/pohon.
Jawa Timur (Kabupaten Pacitan dan
Banyuwangi)
Hasil analisa tanah dan daun
menunjukkan bahwa untuk Kabupaten
Pacitan dan Banyuwangi status kan-
dungan hara berkisar antara kecukupan
dan kekurangan (Tabel 6 dan 7). Ber-
dasarkan perhitungan model untuk dae-
rah Pacitan dosis pupuk N, P, K dan
Mg yang harus diberikan per pohon
adalah sebesar 3.734 g N atau setara
8.298 g Urea, 527 g P2O5 setara dengan
1.464 g SP-36, 7.346 g K2O setara
dengan 12.243 g KCl dan 235 g MgO
setara dengan 1.174 g Kieserit. Dosis
pupuk Urea, SP-36 dan KCl lebih ren-
dah dan Kieserit lebih tinggi diban-
dingkan dengan dosis anjuran umum
(Tabel 5). Dosis pupuk Urea, SP-36
dan KCl lebih rendah berturut-turut
sebesar 279, 3 dan 7 g/pohon sedang-
kan Kieserit lebih tinggi sebesar 11
g/pohon.
Didaerah Banyuwangi dosis
pupuk per pohon yang harus diberikan
berdasarkan perhitungan model adalah
3.789 g N atau setara dengan 8.421 g
Urea, 521 g P2O5 setara dengan 1.447
g SP-36, 7.375 g K2O setara dengan
12.292 g KCl dan 206 g MgO setara
dengan 1.030 g Kieserit. Dosis pupuk
Urea, SP-36 dan Kieserit lebih rendah
dibandingkan dengan dosis anjuran
umum yaitu 156, 20 dan 133 g/pohon
(Tabel 5), sedangkan dosis pupuk KCl
lebih tinggi yaitu 42 g/ pohon.
Tabel 5. Dosis pupuk NPKMg anjuran umum untuk tanaman cengkeh umur 30
tahun
Table 5. Recommended dosage of NPKMg fertilizers for 30 years old clove
plantation
Jenis Pupuk/Fertilizers
Dosis Anjuran Umum (g/pohon/tahun)/
Recommended dosage (g/plant/year)
N (Urea) 3.859,7 (8.577)
P2O5 (TSP atau SP-36) 528,0 (1.148 atau 1.467)
K2O (KCl) 7.350,0 (12.250)
MgO (Kieserit) 232,7 (1.163)
Bul. Littro. Vol. XVIII No. 2, 2007, 149 - 158
155
Sulawesi Utara (Kabupaten Mina-
hasa)
Hasil analisa tanah dan daun
menunjukkan bahwa untuk Kabupaten
Minahasa status kandungan hara ber-
kisar antara kecukupan, kekurangan
dan kelebihan (Tabel 8 dan 9). Berda-
sarkan perhitungan model, untuk dae-
rah Minahasa dosis pupuk N, P, K dan
Mg yang harus diberikan per pohon
adalah sebesar 3.755 g N atau setara
dengan 8.344 g Urea, 485 g P2O5 setara
dengan 1.347 g SP-36, 7.341 g K2O
setara dengan 12.235 g KCl dan 175 g
MgO setara dengan 876 g Kieserit. Do-
sis pupuk yang harus diberikan untuk
semua unsur hara lebih rendah diban-
dingkan dengan dosis pupuk anjuran
umum (Tabel 5).
Dosis pupuk Urea, SP-36, KCl
dan Kieserit lebih rendah berturut-
turut sebesar 233, 120, 15 dan 287
g/pohon.
Berdasarkan data tersebut di
atas, maka upaya pemupukan seperti
penyediaan pupuk dan tenaga kerja
dapat dipersiapkan lebih baik dan
pemborosan penggunaan pupuk dapat
dihindari. Sebagai contoh, untuk dae-
rah Kabupaten Sukabumi saja dengan
luas areal tanaman cengkeh 8.276 ha
(Ditjenbun, 2002) atau 1.241.400 po-
hon (dengan asumsi 150 pohon/ha),
apabila diterapkan pemupukan berda-
sarkan perhitungan model maka dapat
dihemat pupuk Urea sebesar 9.227,3
ton (rata-rata 7.433 g/pohon) dan Kie-
serit 23,6 ton (rata-rata 19 g/pohon).
Tabel 6. Rata-rata kandungan hara tanah pada pertanaman cengkeh di Kabupaten
Pacitan dan Banyuwangi
Table 6. Average nutrient content on soil at Pacitan and Banyuwangi Districts
clove plantation
Hara/Nutrient
Pacitan Banyuwangi
Kandungan/
Content
Status/
Category
Kandungan/
Content
Status/
Category
N (%) 0.,5 Kecukupan/enough 0,20 Kecukupan/enough
P2O5 Bray I (ppm) 0,48 Kekurangan/minus 0,43 Kekurangan/minus
K2O (mg/100 g) 0,27 Kekurangan/minus 0,28 Kekurangan/minus
Mg (me/100 g) 0,48 Kekurangan/minus 0,47 Kekurangan/minus
Tabel 7. Rata-rata kandungan hara daun di Kabupaten Pacitan dan Banyuwangi
Table 7. Average nutrients content of clove leaf at Pacitan and Banyuwangi
Districts
Hara/ Nutrient
Pacitan Banyuwangi
Kandungan/
Content
Status/
Category
Kandungan/
Content
Status/
Category
N (%) 1,7 Kecukupan/enough 1,67 Kecukupan/enough
P2O5 Bray I (ppm) 0,11 Kecukupan/enough 0,14 Kecukupan/enough
K2O (mg/100 g) 1,40 Kecukupan/enough 1,50 Kecukupan/enough
Mg (me/100 g) 0,16 Kecukupan/enough 0,16 Kecukupan/enough
Agus Ruhnayat : Aplikasi Model Pemupukan Berimbang pada Tanaman Cengkeh (Syzigium aromaticum)
156
Uji kehandalan model
Hasil pengujian di lapangan
menunjukkan bahwa model matematis
yang digunakan untuk menetapkan do-
sis pupuk berimbang pada tanaman
cengkeh cukup handal, terlihat dari
peningkatan jumlah cabang tersier dan
tandan bunga pada cabang contoh serta
hasil bunga kering per pohon yang le-
bih baik pada tanaman yang diberi do-
sis pupuk berdasarkan perhitungan mo-
del dibandingkan dengan tanpa dipu-
puk maupun yang dipupuk berdasarkan
dosis anjuran umum (Tabel 10).
Hal tersebut menunjukkan
bahwa pada kondisi kekurangan hara
untuk tumbuh dan menghasilkan bu-
nga yang optimum, tanaman cengkeh
perlu dipupuk dengan dosis yang te-
pat. Hasil penelitian Wahid dan
Hasnam (1977) menunjukkan bahwa
pertumbuhan dan hasil cengkeh (umur
15 – 19 tahun) terbaik diperoleh de-
ngan pemupukan 1.125 g NPK (38-
15-47) per pohon yang diberikan dua
kali setahun. Selain pupuk NPK, me-
nurut Wahid (1988) juga memerlukan
unsur hara Mg yang relatif tinggi.
Dosis Mg yang diberikan adalah ± 10
% dari total dosis pupuk NPK.
Tabel 8. Rata-rata kandungan hara tanah pada pertanaman cengkeh di Kabupaten
Minahasa
Table 8. Average nutrient content on soil at Minahasa District clove plantation
Hara/Nutrient Kandungan/Content Status/Category
N (%) 0,52 Kecukupan/enough
P2O5 Bray I (ppm) 2,10 Kekurangan/minus
K2O (mg/100 g) 0,65 Kekurangan/minus
Mg (me/100 g) 2,59 Kecukupan/enough
Tabel 9. Rata-rata kandungan hara daun di Kabupaten Minahasa
Table 9. Average nutrients content of clove leaf at Minahasa District
Hara/Nutrient Kandungan/Content Status/Category
N (%) 1,64 Kecukupan/enough
P2O5 Bray I (ppm) 0,15 Kecukupan/enough
K2O (mg/100 g) 1,40 Kecukupan/enough
Mg (me/100 g) 0,25 Kelebihan/surplus
Bul. Littro. Vol. XVIII No. 2, 2007, 149 - 158
157
KESIMPULAN DAN SARAN
Model matematis DA = (KD x
KT X DAU) + DAU dapat digunakan
untuk menetapkan dosis pupuk anjuran
untuk tanaman cengkeh. Hasil perhi-
tungan model menunjukkan bahwa un-
tuk daerah Cianjur dosis pupuk Urea
sama dengan dosis anjuran umum yaitu
8.577 g/pohon, KCl lebih tinggi sebe-
sar 84 g/pohon dan SP-36 serta Kieserit
lebih rendah berturut-turut sebesar 42
dan 158 g/pohon. Untuk daerah Suka-
bumi dosis pupuk Urea dan Kieserit
lebih rendah berturut-turut sebesar
7.433 dan 19 g/pohon, SP-36 dan KCl
lebih tinggi berturut-turut sebesar
19.027 dan 47 g/pohon. Untuk daerah
Pacitan dosis pupuk Urea, SP-36 dan
KCl lebih rendah berturut-turut sebesar
279, 3 dan 7 g/pohon sedangkan Kiese-
rit lebih tinggi sebesar 11 g/pohon.
Untuk daerah Banyuwangi dosis pu-
puk Urea, SP-36 dan Kieserit lebih
rendah berturut-turut sebesar 156, 20
dan 133 g/pohon. Dosis pupuk KCl le-
bih tinggi 42 g/ pohon. Untuk daerah
Minahasa dosis pupuk Urea, SP-36,
KCl dan Kieserit lebih rendah ber-
turut-turut sebesar 233, 120, 15 dan
287 g/pohon. Berdasarkan perhitungan
model untuk daerah Kabupaten Suka-
bumi dapat dihemat pupuk Urea dan
Kieserit masing-masing sebesar
9.227,3 dan 23,6 ton. Disarankan ke-
pada BPTP setempat agar model ma-
tematis yang digunakan pada peneli-
tian ini dapat dikaji untuk mendapat-
kan dosis pupuk di daerah sentra pro-
duksi cengkeh lainnya dengan peg-
ujian minimal tiga kali panen.
Tabel 10. Rata-rata jumlah cabang tersier, jumlah tandan dan hasil bunga kering
cengkeh pada berbagai aplikasi pemupukan di Kabupaten Cianjur
Table 10. Average numbers of tertiary branches, peduncle and yield of dried
flower of clove on various fertilizer applications at Cianjur District
Perlakuan/Treatments
Jumlah cabang
tersier/No. of
tertiary
branches
Jumlah
tandan
bunga/No. of
peduncle
Hasil bunga kering
(kg/pohon)/Yield
of dried flower
(kg/plant)
Tanpa pupuk/Without
fertilizer
4,56 a 8,44 a 7,87 a
Dosis pupuk NPKMg
anjuran umum/NPKMg
recommended dosage
7,67 b 19,44 b 12,74 b
Dosis pupuk NPKMg
hasil perhitungan model/
NPKMg dosage based
on mathematical model
10,89 c 25,22 c 14,76 c
KK/CV (%) 12,77 11,90 11,66
Keterangan : Angka yang diikuti huruf yang sama pada setiap kolomtidak berbeda nyata menurut
uji BNT (95 %)
Notes : Numbers followed by the same letter within each column are not significantly different
according to LSD test (95%)
Agus Ruhnayat : Aplikasi Model Pemupukan Berimbang pada Tanaman Cengkeh (Syzigium aromaticum)
158
DAFTAR PUSTAKA
CSR/FAO, 1983. Reconnaissance land
resource surveys 1:250.000 scale atlas
format procedures. Central For Soil
Research, Bogor. hal. 64.
Ditjenbun, 2002. Statistik Perkebunan
Indonesia 2000-2002. Cengkeh.
Jakarta. 15 hal.
Hardjono, A. dan D.H. Goenardi, 1992.
Analsis tanah dan daun untuk reko-
mendasi pemupukan tanaman kakao.
Puslitbun, Bogor. hal. 1-15.
Setiawan, 1984. Anjuran umum program
pemupukan tanaman cengkeh. Bul.
Pertanian Cengkeh dan Tembakau V
(1/2), 12-15.
Wahid, P., 1988. Tanah dan pemupukan
tanaman cengkeh. Perkembangan
Penelitian Tanaman Cengkeh. Edsus.
Penel. Tan. Rempah dan Obat IV (2)
: 27-35.
Wahid, P dan Hasnam, 1977. Percobaan
pemupukan tanaman cengkeh pro-
duktif. Pembert. LPTI 25: 27-37.
Wanasuria, S., 1984a. Mengenal gejala-
gejala kekurangan hara makro pada
tanaman cengkeh: nitrogen, kalium,
magnesium. Bul. Pertanian Cengkeh
dan Tembakau V (1/2):16-29.
Wanasuria, S., 1984b. Mengenal gejala-
gejala kekurangan hara makro pada
tanaman cengkeh: calcium dan
fosfor. Bul. Pertanian Cengkeh dan
Tembakau V (3/4): 17-23.

More Related Content

Viewers also liked

Geog 203 color
Geog 203 colorGeog 203 color
Geog 203 colorsebrazer
 
nơi nào làm clip quảng cáo kiến trúc
nơi nào làm clip quảng cáo kiến trúcnơi nào làm clip quảng cáo kiến trúc
nơi nào làm clip quảng cáo kiến trúclupe419
 
Drawing cartoon characters for profit
Drawing cartoon characters for profitDrawing cartoon characters for profit
Drawing cartoon characters for profit
Maa illustrations
 
nhận thiết kế phim quảng cáo sáng tạo
nhận thiết kế phim quảng cáo sáng tạonhận thiết kế phim quảng cáo sáng tạo
nhận thiết kế phim quảng cáo sáng tạosusy769
 
Geog 203 color xl
Geog 203 color xlGeog 203 color xl
Geog 203 color xl
sebrazer
 
Geog 203 color xl
Geog 203 color xlGeog 203 color xl
Geog 203 color xl
sebrazer
 
Geog 203 mla
Geog 203 mlaGeog 203 mla
Geog 203 mla
sebrazer
 
Gac tour 2015-2016
Gac tour 2015-2016Gac tour 2015-2016
Gac tour 2015-2016
sebrazer
 
PH Marketing PTY Ltd presentation profile
PH Marketing PTY Ltd presentation profilePH Marketing PTY Ltd presentation profile
PH Marketing PTY Ltd presentation profileph marketing
 
Gac tour in April
Gac tour in AprilGac tour in April
Gac tour in April
sebrazer
 
GAC
GAC GAC
GAC
sebrazer
 
Grand Canyon
Grand CanyonGrand Canyon
Grand Canyon
moh2599
 

Viewers also liked (13)

Geog 203 color
Geog 203 colorGeog 203 color
Geog 203 color
 
nơi nào làm clip quảng cáo kiến trúc
nơi nào làm clip quảng cáo kiến trúcnơi nào làm clip quảng cáo kiến trúc
nơi nào làm clip quảng cáo kiến trúc
 
Drawing cartoon characters for profit
Drawing cartoon characters for profitDrawing cartoon characters for profit
Drawing cartoon characters for profit
 
nhận thiết kế phim quảng cáo sáng tạo
nhận thiết kế phim quảng cáo sáng tạonhận thiết kế phim quảng cáo sáng tạo
nhận thiết kế phim quảng cáo sáng tạo
 
Geog 203 color xl
Geog 203 color xlGeog 203 color xl
Geog 203 color xl
 
Geog 203 color xl
Geog 203 color xlGeog 203 color xl
Geog 203 color xl
 
Geog 203 mla
Geog 203 mlaGeog 203 mla
Geog 203 mla
 
Gac tour 2015-2016
Gac tour 2015-2016Gac tour 2015-2016
Gac tour 2015-2016
 
Testul matorin
Testul matorinTestul matorin
Testul matorin
 
PH Marketing PTY Ltd presentation profile
PH Marketing PTY Ltd presentation profilePH Marketing PTY Ltd presentation profile
PH Marketing PTY Ltd presentation profile
 
Gac tour in April
Gac tour in AprilGac tour in April
Gac tour in April
 
GAC
GAC GAC
GAC
 
Grand Canyon
Grand CanyonGrand Canyon
Grand Canyon
 

Similar to 4 cengkeh-agus-r

7.1 43 53 rizqiani. pengaruh dosis
7.1 43 53 rizqiani. pengaruh dosis7.1 43 53 rizqiani. pengaruh dosis
7.1 43 53 rizqiani. pengaruh dosisIr. Zakaria, M.M
 
PPT REVIEW KETAHANAN PANGAN.pptx
PPT REVIEW KETAHANAN PANGAN.pptxPPT REVIEW KETAHANAN PANGAN.pptx
PPT REVIEW KETAHANAN PANGAN.pptx
AnchuBoringSyamsulBa
 
6 apresus
6 apresus6 apresus
6 apresus
Andrew Hutabarat
 
Seminar UP Razana 2.pptx
Seminar UP Razana 2.pptxSeminar UP Razana 2.pptx
Seminar UP Razana 2.pptx
FachrunAzmi2
 
Adoc.tips modifikasi bentuk-kasuran-dan-sistem-pengeceran-bi
Adoc.tips modifikasi bentuk-kasuran-dan-sistem-pengeceran-biAdoc.tips modifikasi bentuk-kasuran-dan-sistem-pengeceran-bi
Adoc.tips modifikasi bentuk-kasuran-dan-sistem-pengeceran-bi
afwasayidah
 
155 340-1-pb (1)
155 340-1-pb (1)155 340-1-pb (1)
155 340-1-pb (1)
hannashintia25
 
Laporan pengaruh pertumbuhan kacang hijau
Laporan pengaruh pertumbuhan kacang hijau Laporan pengaruh pertumbuhan kacang hijau
Laporan pengaruh pertumbuhan kacang hijau Nia Hardianti
 
ANALISIS KAPASITASDAN KECEPATAN ALIRAN SUNGAI BEKASI HULU1
ANALISIS KAPASITASDAN KECEPATAN ALIRAN SUNGAI BEKASI HULU1ANALISIS KAPASITASDAN KECEPATAN ALIRAN SUNGAI BEKASI HULU1
ANALISIS KAPASITASDAN KECEPATAN ALIRAN SUNGAI BEKASI HULU1
Repository Ipb
 
67 bika 04_sutris_titik
67 bika 04_sutris_titik67 bika 04_sutris_titik
67 bika 04_sutris_titik
Ummu Ghodah Zurrahmi
 
Jurnal Perber (Analisis N tanah).pdf
Jurnal Perber (Analisis N tanah).pdfJurnal Perber (Analisis N tanah).pdf
Jurnal Perber (Analisis N tanah).pdf
liya315059
 
Pekarangan 4 bu vivi
Pekarangan 4 bu viviPekarangan 4 bu vivi
Pekarangan 4 bu vivi
Andrew Hutabarat
 
Agrobiogen 2 2_2006_74-80
Agrobiogen 2 2_2006_74-80Agrobiogen 2 2_2006_74-80
Agrobiogen 2 2_2006_74-80Dedi Hutapea
 

Similar to 4 cengkeh-agus-r (12)

7.1 43 53 rizqiani. pengaruh dosis
7.1 43 53 rizqiani. pengaruh dosis7.1 43 53 rizqiani. pengaruh dosis
7.1 43 53 rizqiani. pengaruh dosis
 
PPT REVIEW KETAHANAN PANGAN.pptx
PPT REVIEW KETAHANAN PANGAN.pptxPPT REVIEW KETAHANAN PANGAN.pptx
PPT REVIEW KETAHANAN PANGAN.pptx
 
6 apresus
6 apresus6 apresus
6 apresus
 
Seminar UP Razana 2.pptx
Seminar UP Razana 2.pptxSeminar UP Razana 2.pptx
Seminar UP Razana 2.pptx
 
Adoc.tips modifikasi bentuk-kasuran-dan-sistem-pengeceran-bi
Adoc.tips modifikasi bentuk-kasuran-dan-sistem-pengeceran-biAdoc.tips modifikasi bentuk-kasuran-dan-sistem-pengeceran-bi
Adoc.tips modifikasi bentuk-kasuran-dan-sistem-pengeceran-bi
 
155 340-1-pb (1)
155 340-1-pb (1)155 340-1-pb (1)
155 340-1-pb (1)
 
Laporan pengaruh pertumbuhan kacang hijau
Laporan pengaruh pertumbuhan kacang hijau Laporan pengaruh pertumbuhan kacang hijau
Laporan pengaruh pertumbuhan kacang hijau
 
ANALISIS KAPASITASDAN KECEPATAN ALIRAN SUNGAI BEKASI HULU1
ANALISIS KAPASITASDAN KECEPATAN ALIRAN SUNGAI BEKASI HULU1ANALISIS KAPASITASDAN KECEPATAN ALIRAN SUNGAI BEKASI HULU1
ANALISIS KAPASITASDAN KECEPATAN ALIRAN SUNGAI BEKASI HULU1
 
67 bika 04_sutris_titik
67 bika 04_sutris_titik67 bika 04_sutris_titik
67 bika 04_sutris_titik
 
Jurnal Perber (Analisis N tanah).pdf
Jurnal Perber (Analisis N tanah).pdfJurnal Perber (Analisis N tanah).pdf
Jurnal Perber (Analisis N tanah).pdf
 
Pekarangan 4 bu vivi
Pekarangan 4 bu viviPekarangan 4 bu vivi
Pekarangan 4 bu vivi
 
Agrobiogen 2 2_2006_74-80
Agrobiogen 2 2_2006_74-80Agrobiogen 2 2_2006_74-80
Agrobiogen 2 2_2006_74-80
 

Recently uploaded

METODE MODI (MODIFIED DISTRIBUTION METHODE).pptx
METODE MODI (MODIFIED DISTRIBUTION METHODE).pptxMETODE MODI (MODIFIED DISTRIBUTION METHODE).pptx
METODE MODI (MODIFIED DISTRIBUTION METHODE).pptx
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 
Konsep Perbankan Syariah di Indonesia.ppt
Konsep Perbankan Syariah di Indonesia.pptKonsep Perbankan Syariah di Indonesia.ppt
Konsep Perbankan Syariah di Indonesia.ppt
AchmadHasanHafidzi
 
reksadana syariah lutfi nihayatul khusniah
reksadana syariah lutfi nihayatul khusniahreksadana syariah lutfi nihayatul khusniah
reksadana syariah lutfi nihayatul khusniah
AhmadVikriKhoirulAna
 
Pendapatan dan beban dalam Akuntansi.pptx
Pendapatan dan beban dalam Akuntansi.pptxPendapatan dan beban dalam Akuntansi.pptx
Pendapatan dan beban dalam Akuntansi.pptx
LidyaManuelia1
 
METODE STEPPING STONE (BATU LONCATANA) REVISI.pptx
METODE STEPPING STONE (BATU LONCATANA) REVISI.pptxMETODE STEPPING STONE (BATU LONCATANA) REVISI.pptx
METODE STEPPING STONE (BATU LONCATANA) REVISI.pptx
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 
Makalah Kelompok 2 mengenai materi manajemen keuangan
Makalah Kelompok 2 mengenai materi manajemen keuanganMakalah Kelompok 2 mengenai materi manajemen keuangan
Makalah Kelompok 2 mengenai materi manajemen keuangan
MohammadAthianManan
 
Ppt_perdagangan_luar_negeri_proteksi_dan.ppt
Ppt_perdagangan_luar_negeri_proteksi_dan.pptPpt_perdagangan_luar_negeri_proteksi_dan.ppt
Ppt_perdagangan_luar_negeri_proteksi_dan.ppt
mariapasaribu13
 
Dapat SP2DK, Harus Apa? Bagimana cara merespon surat cinta DJP?
Dapat SP2DK, Harus Apa? Bagimana cara merespon surat cinta DJP?Dapat SP2DK, Harus Apa? Bagimana cara merespon surat cinta DJP?
Dapat SP2DK, Harus Apa? Bagimana cara merespon surat cinta DJP?
EnforceA Real Solution
 
Pengertian Surplus Konsumen dan Produsen.pdf
Pengertian Surplus Konsumen dan Produsen.pdfPengertian Surplus Konsumen dan Produsen.pdf
Pengertian Surplus Konsumen dan Produsen.pdf
fadilahsaleh427
 
Sesi 4_Kelompok 3 Kode Etik Profesi Akuntan Publik.pptx
Sesi 4_Kelompok 3 Kode Etik Profesi Akuntan Publik.pptxSesi 4_Kelompok 3 Kode Etik Profesi Akuntan Publik.pptx
Sesi 4_Kelompok 3 Kode Etik Profesi Akuntan Publik.pptx
bidakara2016
 
DJP - RUU KUP.pdf RUU Perubahan Kelima UU KUP
DJP - RUU KUP.pdf RUU Perubahan Kelima UU KUPDJP - RUU KUP.pdf RUU Perubahan Kelima UU KUP
DJP - RUU KUP.pdf RUU Perubahan Kelima UU KUP
adjhe17ks1
 
Modul Ajar Kurikulum Merdeka Tahun 2024.pptx
Modul Ajar Kurikulum Merdeka Tahun 2024.pptxModul Ajar Kurikulum Merdeka Tahun 2024.pptx
Modul Ajar Kurikulum Merdeka Tahun 2024.pptx
MarkusPiyusmanZebua
 
460012937-Rpp-kelas-rangkap-model-221-docx.docx
460012937-Rpp-kelas-rangkap-model-221-docx.docx460012937-Rpp-kelas-rangkap-model-221-docx.docx
460012937-Rpp-kelas-rangkap-model-221-docx.docx
JefryColter
 
PPT METODE PENELITIAN YEFTIKA MUTIARA SIANTURI .pptx
PPT METODE PENELITIAN YEFTIKA MUTIARA SIANTURI .pptxPPT METODE PENELITIAN YEFTIKA MUTIARA SIANTURI .pptx
PPT METODE PENELITIAN YEFTIKA MUTIARA SIANTURI .pptx
tikasianturi1410
 
PPT SEMPRO PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN MOTIVASI DAN MODAL USAHA TERHADAP PERK...
PPT SEMPRO PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN MOTIVASI DAN MODAL USAHA TERHADAP PERK...PPT SEMPRO PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN MOTIVASI DAN MODAL USAHA TERHADAP PERK...
PPT SEMPRO PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN MOTIVASI DAN MODAL USAHA TERHADAP PERK...
hoiriyono
 
Prosedur Ekspor : Studi Kasus Ekspor Briket ke Yaman dan Proses Produksi Brik...
Prosedur Ekspor : Studi Kasus Ekspor Briket ke Yaman dan Proses Produksi Brik...Prosedur Ekspor : Studi Kasus Ekspor Briket ke Yaman dan Proses Produksi Brik...
Prosedur Ekspor : Studi Kasus Ekspor Briket ke Yaman dan Proses Produksi Brik...
Anisa Rizki Rahmawati
 
MATERI-1-BIMTEK KURIKULUM 2024-PTV-LENGKAP - PESERTA-REVISI-MALANG-MEI 2024.pdf
MATERI-1-BIMTEK KURIKULUM 2024-PTV-LENGKAP - PESERTA-REVISI-MALANG-MEI 2024.pdfMATERI-1-BIMTEK KURIKULUM 2024-PTV-LENGKAP - PESERTA-REVISI-MALANG-MEI 2024.pdf
MATERI-1-BIMTEK KURIKULUM 2024-PTV-LENGKAP - PESERTA-REVISI-MALANG-MEI 2024.pdf
IGNATIUSOKIDEWABRATA
 

Recently uploaded (17)

METODE MODI (MODIFIED DISTRIBUTION METHODE).pptx
METODE MODI (MODIFIED DISTRIBUTION METHODE).pptxMETODE MODI (MODIFIED DISTRIBUTION METHODE).pptx
METODE MODI (MODIFIED DISTRIBUTION METHODE).pptx
 
Konsep Perbankan Syariah di Indonesia.ppt
Konsep Perbankan Syariah di Indonesia.pptKonsep Perbankan Syariah di Indonesia.ppt
Konsep Perbankan Syariah di Indonesia.ppt
 
reksadana syariah lutfi nihayatul khusniah
reksadana syariah lutfi nihayatul khusniahreksadana syariah lutfi nihayatul khusniah
reksadana syariah lutfi nihayatul khusniah
 
Pendapatan dan beban dalam Akuntansi.pptx
Pendapatan dan beban dalam Akuntansi.pptxPendapatan dan beban dalam Akuntansi.pptx
Pendapatan dan beban dalam Akuntansi.pptx
 
METODE STEPPING STONE (BATU LONCATANA) REVISI.pptx
METODE STEPPING STONE (BATU LONCATANA) REVISI.pptxMETODE STEPPING STONE (BATU LONCATANA) REVISI.pptx
METODE STEPPING STONE (BATU LONCATANA) REVISI.pptx
 
Makalah Kelompok 2 mengenai materi manajemen keuangan
Makalah Kelompok 2 mengenai materi manajemen keuanganMakalah Kelompok 2 mengenai materi manajemen keuangan
Makalah Kelompok 2 mengenai materi manajemen keuangan
 
Ppt_perdagangan_luar_negeri_proteksi_dan.ppt
Ppt_perdagangan_luar_negeri_proteksi_dan.pptPpt_perdagangan_luar_negeri_proteksi_dan.ppt
Ppt_perdagangan_luar_negeri_proteksi_dan.ppt
 
Dapat SP2DK, Harus Apa? Bagimana cara merespon surat cinta DJP?
Dapat SP2DK, Harus Apa? Bagimana cara merespon surat cinta DJP?Dapat SP2DK, Harus Apa? Bagimana cara merespon surat cinta DJP?
Dapat SP2DK, Harus Apa? Bagimana cara merespon surat cinta DJP?
 
Pengertian Surplus Konsumen dan Produsen.pdf
Pengertian Surplus Konsumen dan Produsen.pdfPengertian Surplus Konsumen dan Produsen.pdf
Pengertian Surplus Konsumen dan Produsen.pdf
 
Sesi 4_Kelompok 3 Kode Etik Profesi Akuntan Publik.pptx
Sesi 4_Kelompok 3 Kode Etik Profesi Akuntan Publik.pptxSesi 4_Kelompok 3 Kode Etik Profesi Akuntan Publik.pptx
Sesi 4_Kelompok 3 Kode Etik Profesi Akuntan Publik.pptx
 
DJP - RUU KUP.pdf RUU Perubahan Kelima UU KUP
DJP - RUU KUP.pdf RUU Perubahan Kelima UU KUPDJP - RUU KUP.pdf RUU Perubahan Kelima UU KUP
DJP - RUU KUP.pdf RUU Perubahan Kelima UU KUP
 
Modul Ajar Kurikulum Merdeka Tahun 2024.pptx
Modul Ajar Kurikulum Merdeka Tahun 2024.pptxModul Ajar Kurikulum Merdeka Tahun 2024.pptx
Modul Ajar Kurikulum Merdeka Tahun 2024.pptx
 
460012937-Rpp-kelas-rangkap-model-221-docx.docx
460012937-Rpp-kelas-rangkap-model-221-docx.docx460012937-Rpp-kelas-rangkap-model-221-docx.docx
460012937-Rpp-kelas-rangkap-model-221-docx.docx
 
PPT METODE PENELITIAN YEFTIKA MUTIARA SIANTURI .pptx
PPT METODE PENELITIAN YEFTIKA MUTIARA SIANTURI .pptxPPT METODE PENELITIAN YEFTIKA MUTIARA SIANTURI .pptx
PPT METODE PENELITIAN YEFTIKA MUTIARA SIANTURI .pptx
 
PPT SEMPRO PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN MOTIVASI DAN MODAL USAHA TERHADAP PERK...
PPT SEMPRO PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN MOTIVASI DAN MODAL USAHA TERHADAP PERK...PPT SEMPRO PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN MOTIVASI DAN MODAL USAHA TERHADAP PERK...
PPT SEMPRO PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN MOTIVASI DAN MODAL USAHA TERHADAP PERK...
 
Prosedur Ekspor : Studi Kasus Ekspor Briket ke Yaman dan Proses Produksi Brik...
Prosedur Ekspor : Studi Kasus Ekspor Briket ke Yaman dan Proses Produksi Brik...Prosedur Ekspor : Studi Kasus Ekspor Briket ke Yaman dan Proses Produksi Brik...
Prosedur Ekspor : Studi Kasus Ekspor Briket ke Yaman dan Proses Produksi Brik...
 
MATERI-1-BIMTEK KURIKULUM 2024-PTV-LENGKAP - PESERTA-REVISI-MALANG-MEI 2024.pdf
MATERI-1-BIMTEK KURIKULUM 2024-PTV-LENGKAP - PESERTA-REVISI-MALANG-MEI 2024.pdfMATERI-1-BIMTEK KURIKULUM 2024-PTV-LENGKAP - PESERTA-REVISI-MALANG-MEI 2024.pdf
MATERI-1-BIMTEK KURIKULUM 2024-PTV-LENGKAP - PESERTA-REVISI-MALANG-MEI 2024.pdf
 

4 cengkeh-agus-r

  • 1. Bul. Littro. Vol. XVIII No. 2, 2007, 149 - 158 149 APLIKASI MODEL PEMUPUKAN BERIMBANG PADA TANAMAN CENGKEH (Syzigium aromaticum) Agus Ruhnayat Balai Penelitian Tanaman Obat dan Aromatik ABSTRAK Penelitian bertujuan untuk 1) menda- patkan dosis pupuk anjuran berdasarkan hasil analisa tanah dan daun untuk 3 sentra produksi cengkeh (Jawa Barat, Jawa Timur dan Sula- wesi Utara), dan 2) menguji kehandalan model matematis pemupukan berimbang. Kegiatan di- awali dengan mengoleksi dan menganalisa sampel tanah dan daun dari pertanaman ceng- keh di Jawa Barat, Jawa Timur dan Sulawesi Utara. Hasil analisa kemudian dimasukkan kedalam model matematis sehingga diperoleh dosis pupuk anjuran untuk masing-masing lo- kasi. Untuk menguji kehandalan model maka, pupuk anjuran diuji di lapangan (Kabupaten Cianjur, Jawa Barat) dengan cara memban- dingkan dosis pupuk NPKMg hasil perhitungan model dengan dosis anjuran umum dan tanpa pemupukan, terhadap pertumbuhan dan pro- duksi cengkeh. Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1) Model matematis : DA (dosis anjuran) = (KD x KT x DAU) + DAU dapat di- gunakan untuk menetapkan dosis pupuk anjur- an untuk tanaman cengkeh, (2) Hasil perhi- tungan model menunjukkan bahwa untuk da- erah Cianjur dosis pupuk Urea sama dengan dosis anjuran umum yaitu 8.577 g/pohon, KCl lebih tinggi sebesar 84 g/pohon dan SP-36 serta Kieserit lebih rendah berturut-turut sebesar 42 dan 158 g/pohon. Untuk daerah Sukabumi dosis pupuk Urea dan Kieserit lebih rendah berturut-turut sebesar 7.433 dan 19 g/pohon, SP-36 dan KCl lebih tinggi berturut-turut se- besar 19.027 dan 47 g/pohon. Untuk daerah Pacitan, dosis pupuk Urea, SP-36 dan KCl lebih rendah berturut-turut sebesar 279, 3 dan 7 g/pohon serta Kieserit lebih tinggi sebesar 11 g/pohon. Untuk daerah Banyuwangi dosis pupuk Urea, SP-36 dan Kieserit lebih rendah berturut-turut sebesar 156, 20 dan 133 g/pohon serta KCl lebih tinggi 42 g/pohon. Untuk da- erah Minahasa dosis pupuk Urea, SP-36, KCl dan Kieserit lebih rendah berturut-turut sebesar 233, 120, 15 dan 287 g/pohon, dan (3) Ber- dasarkan perhitungan model untuk daerah Ka- bupaten Sukabumi dapat dihemat pupuk Urea dan Kieserit masing-masing sebesar 9227,3 dan 23,6 ton. Kata kunci: Syzigiumaromaticum, model pemupuk- an, pemupukan berimbang ABSTRACT Application of Model for Balance Fertilizer on Clove The objective of this experiment were to find out (1) a balance fertilizer on clove, based on soil and leaf nutrient analyses at three production centers of clove (West and East Java, and North Sulawesi), and (2) as- sessment on an established-balance fertilizers model. Preliminary experinent were done with soil and leaves collected from the clove plan- tation at West and East Java and North Sula- wesi. Collected soil and leaves were analyzed for their nutrient contents at the laboratory. Nutrient contents of soil and leaf based on those laboratory analyses were then subjected to an established mathematical model for estimating the fertilizer dosage at each loca- tion. The validity of the established mathema- tical model was verified by field trial in West Java (Cianjur District) by comparing the NPKMg fertilizer dosage based on mathema- tical model with its recommended dosage and without fertilizer application on the growth and yield of clove. Results indicated that (1) Mathematical model DA = (KD x KT x DAU) + DAU, are applicable to estimate the recom- mendation fertilizer dosage on clove, (2) Ba- sed on mathematical model, in Cianjur Dis- trict (West Java), the dosage of Urea fertilizer was the same to the recommended dosage (8,577 g/plant), K fertilizer was higher than the recommended dosage (84 g/plant), while P and Mg were lower e.g. 42 and 158 g/plant, respectively. Further, for the District of Sukabumi, Urea and Kieserite fertilizers were lower, 7,433 and 19 g/plant, SP-36 and KCl
  • 2. Agus Ruhnayat : Aplikasi Model Pemupukan Berimbang pada Tanaman Cengkeh (Syzigium aromaticum) 150 were higher, 19,027 and 47 g/plant, respecti- vely, than that of the recommended dosages. In Pacitan District, the dosages of Urea, SP-36 and KCl fertilizers were found to be lower 279. 3 and 7 g/plant, meanwhile, Kieserite was hig- her, 11 g/plants, than that of the recommended dosage. In Banyuwangi, the dosages of Urea, SP-36 and Kieserite were lower (156, 20 and 133 g/plant), in the contrary, KCl was higher (42 g/plant) than the recommended dosage. Furthermore, in Minahasa District, the dosa- ges of all the component of fertilizer (Urea, SP- 36, KCl and Kieserite) were lower (233, 120, 15 and 287 g/plant), than the recommended dosage. (3) Based on mathematical model, for the District of Sukabumi, the application of Urea and Kieserite fertilizers could be effecti- vely reduced up to 9,227.3 and 23.6 tones, respectively. Keywords: Syzigium aromaticum, fertilization model, balance fertilizer PENDAHULUAN Tanaman cengkeh (Syzigium aromaticum) saat ini dibudidayakan di beberapa sentra produksi pada agro- klimat yang berlainan dengan kondisi pertumbuhan kurang terpelihara dan produktivitas rendah. Peningkatan pro- duksi cengkeh sangat relevan dilaku- kan saat ini karena harga cengkeh su- dah mulai meningkat. Untuk mening- katkan pertumbuhan tanaman cengkeh yang kurang terpelihara agar dapat ber- produksi kembali secara optimal diper- lukan upaya rehabilitasi dan intensifi- kasi. Rehabilitasi merupakan upaya memulihkan pertumbuhan tanaman yang berada dalam kondisi kritis agar dapat berproduksi kembali, sedangkan intensifikasi adalah upaya untuk me- ningkatkan dan mempertahankan pro- duktivitas tanaman melalui pengelolaan secara intensif. Salah satu komponen dalam upaya rehabilitasi dan intensi- fikasi adalah pemupukan. Dosis pupuk anjuran umum untuk tanaman cengkeh berdasarkan umur tanaman sudah tersedia (Setia- wan, 1984). Namun dosis pupuk an- juran tersebut belum memperhitung- kan kebutuhan tanaman secara riil. Walaupun umur tanamannya sama, apabila dibudidayakan pada agrokli- mat yang berbeda tentu memerlukan jumlah pupuk yang berbeda pula. Dengan demikian kemungkinan ter- jadi kelebihan dan kekurangan pembe- rian pupuk sangat besar. Pemupukan bukan merupakan hal yang murah, oleh karena itu asas efisiensi perlu di- terapkan. Salah satu aspek yang me- nentukan tercapainya efisiensi pemu- pukan adalah ketepatan menghitung dosis pupuk yang akan diberikan. Ke- salahan dalam menetapkan kebutuhan pupuk selain berakibat buruk terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman, juga pemborosan biaya dan tenaga. Untuk itu perlu dibuat suatu model matematis yang dapat menghitung do- sis pupuk yang diperlukan tanaman. Ketepatan menghitung dosis pupuk sangat dipengaruhi oleh jenis data dasar dan teknik perhitungan yang digunakan. Jenis data dasar yang diterapkan berkaitan dengan filosofi hubungan antara tanah dengan tanam- an yang diketahui melalui analisa ja- ringan tanaman dan tanah, sedangkan teknik perhitungan ditentukan oleh ke- andalan model yang digunakan. Pene- tapan rekomendasi pemupukan berda- sarkan kombinasi analisis daun dan tanah pernah dilakukan pada tanaman perkebunan lainnya seperti kakao de- ngan hasil yang cukup baik (Hardjono dan Goenardi, 1992). Sedangkan un- tuk tanaman cengkeh belum pernah dilakukan. Namun, data dasar untuk
  • 3. Bul. Littro. Vol. XVIII No. 2, 2007, 149 - 158 151 mendukung penelitian kearah tersebut pada tanaman cengkeh telah diperoleh antara lain : status kecukupan unsur hara tanaman cengkeh (Wanasurya, 1984a dan 1984b), status kecukupan unsur hara tanah (CSR/FAO, 1983) dan dosis anjuran umum pemupukan ta- naman cengkeh (Setiawan, 1984). Ber- dasarkan data dasar tersebut dan hasil analisis hara tanaman serta tanah, maka diharapkan dapat diketahui status kebu- tuhan hara tanaman, dengan demikian pemupukan hanya diberikan pada ta- naman dan tanah yang mengalami ke- kurangan hara saja (pemupukan ber- imbang) sehingga efisiensi tercapai. Tujuan penelitian adalah : 1) mendapatkan dosis pupuk anjuran yang lebih tepat berdasarkan hasil analisa tanah, dan 2) menguji kehandalan mo- del pemupukan berimbang untuk ta- naman cengkeh di sentra produksi. BAHAN DAN METODE Penelitian dilakukan sejak Janu- ari 2002 – Agustus 2003 di sentra pro- duksi cengkeh di di Jawa Barat, Jawa Timur dan Sulawesi Utara. Penelitian terdiri dari dua kegiatan. a. Penetapan dosis pupuk anjuran berdasarkan hasil analisa tanah dan daun Kegiatan ini dilaksanakan de- ngan mengambil sampel tanah dan da- un dari tiga sentra produksi cengkeh Jawa Barat (Kabupaten Cianjur dan Sukabumi), Jawa Timur (Kabupaten Pacitan dan Banyuwangi) dan Sulawe- si Utara (Kabupaten Minahasa). Sam- pel daun dan tanah diambil dari perta- naman cengkeh yang mewakili daerah tersebut (umur 30 tahun, tipe Zanzi- bar, penutupan tajuk 70-80 %, jenis tanah latosol, curah hujan 1500 - 3500 mm/tahun, ketinggian tempat 20-700 m dpl.). Sampel daun diambil dari da- un ke 3 dan 4 dari pucuk dari 4 sektor (Timur, Barat, Utara dan Selatan). Se- tiap sektor diambil 6 daun, kemudian dikompositkan (dicampurkan). Sam- pel tanah diambil dari kedalaman 1-25 cm di 4 tempat (Timur, Barat, Utara dan Selatan) di bagian proyeksi tajuk dan 4 tempat di bagian dalam proyeksi tajuk, masing-masing 100 g, kemu- dian dikompositkan. Sampel tanah dan daun diambil pada awal dan akhir musim hujan, masing-masing kabupa- ten 50 sampel, kemudian dikomposit- kan. Selanjutnya sampel-sampel terse- but dianalisis kandungan haranya di laboratorium.Untuk menghitung dosis pupuk anjuran pada tanaman cengkeh, hasil analisa daun dan tanah kemudian dimasukkan ke dalam model matema- tis yang juga pernah diuji pada tanam- an kakao (Hardjono dan Goenardi, 1992) sebagai berikut : Keterangan : DA = Dosis pupuk anjuran KD = Kandungan kecukupan hara daun – kandungan hara daun contoh Kandungan kecukupan hara daun KT = Kandungan kecukupan hara tanah contoh Kandungan kecukupan hara tanah DAU = Dosis pupuk anjuran umum Kandungan kecukupan hara pada daun untuk tanaman cengkeh di- tetapkan berdasarkan hasil penelitian Wanasuria (1984a; 1984b) (Tabel 1). Kandungan kecukupan hara pada tanah untuk tanaman cengkeh di- tetapkan berdasarkan hasil penelitian CSR/FAO (1983) (Tabel 2). DA = (KD x KT X DAU) + DAU
  • 4. Agus Ruhnayat : Aplikasi Model Pemupukan Berimbang pada Tanaman Cengkeh (Syzigium aromaticum) 152 Dosis anjuran pemupukan se- cara umum tanaman cengkeh (DAU) dihitung dengan metode yang telah di- kembangkan oleh Setiawan (1984) sebagai berikut : Dosis Urea : Y = -1227,475 + 589,749 X - 8,764 X2 Dosis TSP : Y = - 70,978 + 91,409 X – 1,693 X2 Dosis KCl : Y = - 944,575 + 318,872 X + 4,031 X2 Dosis Kieserit Y = - 235,050 + 127,883 X - 2,709 X2 Keterangan : Y = dosis anjuran/recomanded dosage X = umur tanaman/plant old b. Uji kehandalan model Untuk menguji kehandalan mo- del maka hasil perhitungan model yang berupa dosis pupuk anjuran diuji di ke- bun cengkeh petani (Cianjur - Jawa Ba- rat). Tanaman cengkeh yang digunakan berumur 30 tahun. Perlakuan yang diuji adalah : tanpa pupuk, dosis pupuk NPKMg hasil perhitungan model dan dosis pupuk NPKMg anjuran umum. Rancangan penelitian yang digunakan adalah rancangan acak kelompok, di- ulang 9 kali dan jumlah tanaman un- tuk setiap perlakuan adalah 10 tanam- an. Dosis pupuk sebanyak 75 % di- berikan dalam alur dangkal melingkar di bawah proyeksi tajuk, sedangkan sisanya disebarkan secara merata pada tanah yang berada di bawah tajuk ba- gian dalam kemudian ditutupi tanah. Pengamatan dilakukan terha- dap jumlah cabang tersier pada cabang contoh, jumlah tandan bunga pada ca- bang contoh dan hasil bunga cengkeh per pohon. Pengamatan pada cabang contoh dilakukan dua bulan sekali dan hasil bunga pada saat panen. Untuk mengetahui pengaruh perlakuan terhadap parameter yang di- amati digunakan analisis sidik ragam dan beda nyata terkecil (BNT) dengan Tabel 1. Kandungan kecukupan hara pada daun cengkeh Table 1. Available nutrient content of clove leaf Hara/Nutrients Kandungan hara daun/Leaf nutrient content (%) N 1,4 – 1,8 P 0,06 – 0,07 K 0,9 – 1,7 Mg 0,15 – 0,2 Sumber/Cited from : Wanasuria (1984a; 1984b) Tabel 2. Kandungan kecukupan hara tanah untuk tanaman cengkeh Table 2. Available nutrient content on soil for clove plantation Hara/Nutrients Kandungan hara tanah/Soil nutrient content (%) N 0,21 – 0,75 P2O5 Bray I (ppm) 7 – 15 K2O (mg/100 g) 20 – 60 Mg (me/100g) 1 – 8 Sumber/Cited from: CSR/FAO (1983)
  • 5. Bul. Littro. Vol. XVIII No. 2, 2007, 149 - 158 153 tingkat kepercayaan 95 %. HASIL DAN PEMBAHASAN Penetapan dosis pupuk anjuran ber- dasarkan hasil analisa tanah dan daun Jawa Barat (Kabupaten Sukabumi dan Cianjur) Hasil analisa tanah dan daun menunjukkan bahwa pada umumnya untuk daerah Cianjur dan Sukabumi status kandungan hara berkisar antara kecukupan dan kekurangan (Tabel 3 dan 4). Dosis pupuk N, P, K dan Mg yang harus diberikan dapat dihitung dengan menggunakan persamaan DA. Untuk daerah Cianjur dosis pupuk per pohon yang harus diberikan adalah se- besar : 3.860 g N atau setara dengan 8.577 g Urea, 513 g P2O5 setara de- ngan 1.115 g TSP atau 1.425 g SP-36, 7.400 g K2O setara dengan 12.334 g KCl dan 201 g MgO setara dengan 1.005 g Kieserit. Dosis pupuk Urea sa- ma dengan dosis pupuk anjuran umum (Tabel 5), untuk pupuk KCl lebih tinggi dan pupuk TSP atau SP-36 serta Kieserit lebih rendah. Dosis pupuk KCl lebih tinggi sebesar 84 g/pohon dan pupuk SP-36 serta Kieserit lebih rendah berturut-turut sebesar 42 dan 158 g/pohon. Dosis pupuk untuk daerah Su- kabumi yang harus diberikan adalah sebesar : 515 g N atau setara dengan 1.144 g Urea, 7.378 g P2O5 setara dengan 20.494 g SP-36, 7.378 g K2O setara dengan 12.297 g KCl dan 229 g Tabel 3. Rata-rata kandungan hara tanah pada pertanaman cengkeh di Kabupaten Cianjur dan Sukabumi Table 3. Average soil nutrients content at Cianjur and Sukabumi Districts clove plantation Hara/Nutrient Cianjur Sukabumi Kandungan/ Content Status/ Category Kandungan/ Content Status/ Category N (%) 0,58 Kecukupan/enough 0,50 Kecukupan/enough P2O5 Bray I (ppm) 2,14 Kekurangan/minus 1,14 Kekurangan/minus K2O (mg/100 g) 0,71 Kekurangan/minus 0,32 Kekurangan/minus Mg (me/100 g) 2,37 Kecukupan/enough 0,51 Kekurangan/minus Tabel 4. Rata-rata kandungan hara daun cengkeh di Kabupaten Cianjur dan Sukabumi Table 4. Average nutrients content of clove leaf at Cianjur and Sukabumi Districts Hara/Nutrient Cianjur Sukabumi Kandungan/ Content Status/ Category Kandungan/ Content Status/ Category N (%) 1,60 Kecukupan/enough 1,60 Kecukupan/enough P2O5 Bray I (ppm) 0,12 Kecukupan/enough 0,13 Kecukupan/enough K2O (mg/100 g) 0,80 Kekurangan/minus 0,67 Kekurangan/minus Mg (me/100 g) 0,22 Kelebihan/surplus 0,20 Kecukupan/enough
  • 6. Agus Ruhnayat : Aplikasi Model Pemupukan Berimbang pada Tanaman Cengkeh (Syzigium aromaticum) 154 MgO setara dengan 1.144 g Kieserit. Berdasarkan rumus yang dikembang- kan oleh Setiawan (1984), maka dapat diketahui dosis pupuk NPKMg anjuran umum untuk tanaman cengkeh umur 30 tahun (Tabel 5). Dosis pupuk Urea dan Kieserit yang harus diberikan untuk daerah Sukabumi lebih rendah diban- dingkan dengan dosis anjuran umum yaitu 7.433 dan 19 g/pohon, sedangkan dosis pupuk SP-36 dan KCl lebih tinggi yaitu 19.027 dan 47 g/pohon. Jawa Timur (Kabupaten Pacitan dan Banyuwangi) Hasil analisa tanah dan daun menunjukkan bahwa untuk Kabupaten Pacitan dan Banyuwangi status kan- dungan hara berkisar antara kecukupan dan kekurangan (Tabel 6 dan 7). Ber- dasarkan perhitungan model untuk dae- rah Pacitan dosis pupuk N, P, K dan Mg yang harus diberikan per pohon adalah sebesar 3.734 g N atau setara 8.298 g Urea, 527 g P2O5 setara dengan 1.464 g SP-36, 7.346 g K2O setara dengan 12.243 g KCl dan 235 g MgO setara dengan 1.174 g Kieserit. Dosis pupuk Urea, SP-36 dan KCl lebih ren- dah dan Kieserit lebih tinggi diban- dingkan dengan dosis anjuran umum (Tabel 5). Dosis pupuk Urea, SP-36 dan KCl lebih rendah berturut-turut sebesar 279, 3 dan 7 g/pohon sedang- kan Kieserit lebih tinggi sebesar 11 g/pohon. Didaerah Banyuwangi dosis pupuk per pohon yang harus diberikan berdasarkan perhitungan model adalah 3.789 g N atau setara dengan 8.421 g Urea, 521 g P2O5 setara dengan 1.447 g SP-36, 7.375 g K2O setara dengan 12.292 g KCl dan 206 g MgO setara dengan 1.030 g Kieserit. Dosis pupuk Urea, SP-36 dan Kieserit lebih rendah dibandingkan dengan dosis anjuran umum yaitu 156, 20 dan 133 g/pohon (Tabel 5), sedangkan dosis pupuk KCl lebih tinggi yaitu 42 g/ pohon. Tabel 5. Dosis pupuk NPKMg anjuran umum untuk tanaman cengkeh umur 30 tahun Table 5. Recommended dosage of NPKMg fertilizers for 30 years old clove plantation Jenis Pupuk/Fertilizers Dosis Anjuran Umum (g/pohon/tahun)/ Recommended dosage (g/plant/year) N (Urea) 3.859,7 (8.577) P2O5 (TSP atau SP-36) 528,0 (1.148 atau 1.467) K2O (KCl) 7.350,0 (12.250) MgO (Kieserit) 232,7 (1.163)
  • 7. Bul. Littro. Vol. XVIII No. 2, 2007, 149 - 158 155 Sulawesi Utara (Kabupaten Mina- hasa) Hasil analisa tanah dan daun menunjukkan bahwa untuk Kabupaten Minahasa status kandungan hara ber- kisar antara kecukupan, kekurangan dan kelebihan (Tabel 8 dan 9). Berda- sarkan perhitungan model, untuk dae- rah Minahasa dosis pupuk N, P, K dan Mg yang harus diberikan per pohon adalah sebesar 3.755 g N atau setara dengan 8.344 g Urea, 485 g P2O5 setara dengan 1.347 g SP-36, 7.341 g K2O setara dengan 12.235 g KCl dan 175 g MgO setara dengan 876 g Kieserit. Do- sis pupuk yang harus diberikan untuk semua unsur hara lebih rendah diban- dingkan dengan dosis pupuk anjuran umum (Tabel 5). Dosis pupuk Urea, SP-36, KCl dan Kieserit lebih rendah berturut- turut sebesar 233, 120, 15 dan 287 g/pohon. Berdasarkan data tersebut di atas, maka upaya pemupukan seperti penyediaan pupuk dan tenaga kerja dapat dipersiapkan lebih baik dan pemborosan penggunaan pupuk dapat dihindari. Sebagai contoh, untuk dae- rah Kabupaten Sukabumi saja dengan luas areal tanaman cengkeh 8.276 ha (Ditjenbun, 2002) atau 1.241.400 po- hon (dengan asumsi 150 pohon/ha), apabila diterapkan pemupukan berda- sarkan perhitungan model maka dapat dihemat pupuk Urea sebesar 9.227,3 ton (rata-rata 7.433 g/pohon) dan Kie- serit 23,6 ton (rata-rata 19 g/pohon). Tabel 6. Rata-rata kandungan hara tanah pada pertanaman cengkeh di Kabupaten Pacitan dan Banyuwangi Table 6. Average nutrient content on soil at Pacitan and Banyuwangi Districts clove plantation Hara/Nutrient Pacitan Banyuwangi Kandungan/ Content Status/ Category Kandungan/ Content Status/ Category N (%) 0.,5 Kecukupan/enough 0,20 Kecukupan/enough P2O5 Bray I (ppm) 0,48 Kekurangan/minus 0,43 Kekurangan/minus K2O (mg/100 g) 0,27 Kekurangan/minus 0,28 Kekurangan/minus Mg (me/100 g) 0,48 Kekurangan/minus 0,47 Kekurangan/minus Tabel 7. Rata-rata kandungan hara daun di Kabupaten Pacitan dan Banyuwangi Table 7. Average nutrients content of clove leaf at Pacitan and Banyuwangi Districts Hara/ Nutrient Pacitan Banyuwangi Kandungan/ Content Status/ Category Kandungan/ Content Status/ Category N (%) 1,7 Kecukupan/enough 1,67 Kecukupan/enough P2O5 Bray I (ppm) 0,11 Kecukupan/enough 0,14 Kecukupan/enough K2O (mg/100 g) 1,40 Kecukupan/enough 1,50 Kecukupan/enough Mg (me/100 g) 0,16 Kecukupan/enough 0,16 Kecukupan/enough
  • 8. Agus Ruhnayat : Aplikasi Model Pemupukan Berimbang pada Tanaman Cengkeh (Syzigium aromaticum) 156 Uji kehandalan model Hasil pengujian di lapangan menunjukkan bahwa model matematis yang digunakan untuk menetapkan do- sis pupuk berimbang pada tanaman cengkeh cukup handal, terlihat dari peningkatan jumlah cabang tersier dan tandan bunga pada cabang contoh serta hasil bunga kering per pohon yang le- bih baik pada tanaman yang diberi do- sis pupuk berdasarkan perhitungan mo- del dibandingkan dengan tanpa dipu- puk maupun yang dipupuk berdasarkan dosis anjuran umum (Tabel 10). Hal tersebut menunjukkan bahwa pada kondisi kekurangan hara untuk tumbuh dan menghasilkan bu- nga yang optimum, tanaman cengkeh perlu dipupuk dengan dosis yang te- pat. Hasil penelitian Wahid dan Hasnam (1977) menunjukkan bahwa pertumbuhan dan hasil cengkeh (umur 15 – 19 tahun) terbaik diperoleh de- ngan pemupukan 1.125 g NPK (38- 15-47) per pohon yang diberikan dua kali setahun. Selain pupuk NPK, me- nurut Wahid (1988) juga memerlukan unsur hara Mg yang relatif tinggi. Dosis Mg yang diberikan adalah ± 10 % dari total dosis pupuk NPK. Tabel 8. Rata-rata kandungan hara tanah pada pertanaman cengkeh di Kabupaten Minahasa Table 8. Average nutrient content on soil at Minahasa District clove plantation Hara/Nutrient Kandungan/Content Status/Category N (%) 0,52 Kecukupan/enough P2O5 Bray I (ppm) 2,10 Kekurangan/minus K2O (mg/100 g) 0,65 Kekurangan/minus Mg (me/100 g) 2,59 Kecukupan/enough Tabel 9. Rata-rata kandungan hara daun di Kabupaten Minahasa Table 9. Average nutrients content of clove leaf at Minahasa District Hara/Nutrient Kandungan/Content Status/Category N (%) 1,64 Kecukupan/enough P2O5 Bray I (ppm) 0,15 Kecukupan/enough K2O (mg/100 g) 1,40 Kecukupan/enough Mg (me/100 g) 0,25 Kelebihan/surplus
  • 9. Bul. Littro. Vol. XVIII No. 2, 2007, 149 - 158 157 KESIMPULAN DAN SARAN Model matematis DA = (KD x KT X DAU) + DAU dapat digunakan untuk menetapkan dosis pupuk anjuran untuk tanaman cengkeh. Hasil perhi- tungan model menunjukkan bahwa un- tuk daerah Cianjur dosis pupuk Urea sama dengan dosis anjuran umum yaitu 8.577 g/pohon, KCl lebih tinggi sebe- sar 84 g/pohon dan SP-36 serta Kieserit lebih rendah berturut-turut sebesar 42 dan 158 g/pohon. Untuk daerah Suka- bumi dosis pupuk Urea dan Kieserit lebih rendah berturut-turut sebesar 7.433 dan 19 g/pohon, SP-36 dan KCl lebih tinggi berturut-turut sebesar 19.027 dan 47 g/pohon. Untuk daerah Pacitan dosis pupuk Urea, SP-36 dan KCl lebih rendah berturut-turut sebesar 279, 3 dan 7 g/pohon sedangkan Kiese- rit lebih tinggi sebesar 11 g/pohon. Untuk daerah Banyuwangi dosis pu- puk Urea, SP-36 dan Kieserit lebih rendah berturut-turut sebesar 156, 20 dan 133 g/pohon. Dosis pupuk KCl le- bih tinggi 42 g/ pohon. Untuk daerah Minahasa dosis pupuk Urea, SP-36, KCl dan Kieserit lebih rendah ber- turut-turut sebesar 233, 120, 15 dan 287 g/pohon. Berdasarkan perhitungan model untuk daerah Kabupaten Suka- bumi dapat dihemat pupuk Urea dan Kieserit masing-masing sebesar 9.227,3 dan 23,6 ton. Disarankan ke- pada BPTP setempat agar model ma- tematis yang digunakan pada peneli- tian ini dapat dikaji untuk mendapat- kan dosis pupuk di daerah sentra pro- duksi cengkeh lainnya dengan peg- ujian minimal tiga kali panen. Tabel 10. Rata-rata jumlah cabang tersier, jumlah tandan dan hasil bunga kering cengkeh pada berbagai aplikasi pemupukan di Kabupaten Cianjur Table 10. Average numbers of tertiary branches, peduncle and yield of dried flower of clove on various fertilizer applications at Cianjur District Perlakuan/Treatments Jumlah cabang tersier/No. of tertiary branches Jumlah tandan bunga/No. of peduncle Hasil bunga kering (kg/pohon)/Yield of dried flower (kg/plant) Tanpa pupuk/Without fertilizer 4,56 a 8,44 a 7,87 a Dosis pupuk NPKMg anjuran umum/NPKMg recommended dosage 7,67 b 19,44 b 12,74 b Dosis pupuk NPKMg hasil perhitungan model/ NPKMg dosage based on mathematical model 10,89 c 25,22 c 14,76 c KK/CV (%) 12,77 11,90 11,66 Keterangan : Angka yang diikuti huruf yang sama pada setiap kolomtidak berbeda nyata menurut uji BNT (95 %) Notes : Numbers followed by the same letter within each column are not significantly different according to LSD test (95%)
  • 10. Agus Ruhnayat : Aplikasi Model Pemupukan Berimbang pada Tanaman Cengkeh (Syzigium aromaticum) 158 DAFTAR PUSTAKA CSR/FAO, 1983. Reconnaissance land resource surveys 1:250.000 scale atlas format procedures. Central For Soil Research, Bogor. hal. 64. Ditjenbun, 2002. Statistik Perkebunan Indonesia 2000-2002. Cengkeh. Jakarta. 15 hal. Hardjono, A. dan D.H. Goenardi, 1992. Analsis tanah dan daun untuk reko- mendasi pemupukan tanaman kakao. Puslitbun, Bogor. hal. 1-15. Setiawan, 1984. Anjuran umum program pemupukan tanaman cengkeh. Bul. Pertanian Cengkeh dan Tembakau V (1/2), 12-15. Wahid, P., 1988. Tanah dan pemupukan tanaman cengkeh. Perkembangan Penelitian Tanaman Cengkeh. Edsus. Penel. Tan. Rempah dan Obat IV (2) : 27-35. Wahid, P dan Hasnam, 1977. Percobaan pemupukan tanaman cengkeh pro- duktif. Pembert. LPTI 25: 27-37. Wanasuria, S., 1984a. Mengenal gejala- gejala kekurangan hara makro pada tanaman cengkeh: nitrogen, kalium, magnesium. Bul. Pertanian Cengkeh dan Tembakau V (1/2):16-29. Wanasuria, S., 1984b. Mengenal gejala- gejala kekurangan hara makro pada tanaman cengkeh: calcium dan fosfor. Bul. Pertanian Cengkeh dan Tembakau V (3/4): 17-23.