Dokumen ini berisi laporan kelompok tentang penelitian kualitas air sungai di belakang sekolah. Mencakup latar belakang masalah pencemaran air, identifikasi tumbuhan dan hewan di sekitar sungai, pengukuran pH air yang netral, dan upaya penjernihan air dengan koagulasi tawas dan filtrasi. Percobaan filtrasi lebih efektif membersihkan air dari pada koagulasi tawas.
4. TABLE OF
CONTENT
MATERIAL 1
MATERIAL 2
MATERIAL 3
Latar Belakang.
Rumusan Masalah.
Bagian Isi.
WE ARE GOING TO PRESENT
THESE MATERIAL!
MATERIAL 4
Kesimpulan.
5. FIRST
MATERIA
L
Latar Belakang.
Pencemaran air disebabkan
oleh jumlah manusia dan
kegiatan manusia yang
beragam. Pencemaran yang
mengakibatkan penurunan
kualitas air dapat berasal dari
limbah terpusat (point
sources), seperti : limbah
industri., limbah usaha
peternakan, perhotelan,
rumah sakit dan limbah
tersebar.
6. Keadaan air sungai yang
berada di belakang
sekolah termasuk dalam
golongan air tercemar,
bisa dilihat dari aroma
yang kurang sedap, air
yang berwarna coklat
keruh, serta keadaan
yang berada di sekitar air
tersebut.
Keadaan Air
Sungai
Perjalanan Menuju
Sungai
7. Item
1
Item 2 Item 3 Item 4
75
50
25
0
Identifikasi Tumbuhan &
Hewan di Sekitar
Sungai
Tumbuhan :
- Pohon jambu
- Pohon palem
- Pohon Pisang
- Pohon Kelapa
- Tanaman Pletekan
Hewan :
- Belalang
- Kumbang
- Nyamuk
- Lalat
- Kupu-kupu
- Tawon
8. SECOND
MATERIAL
Rumusan Masalah :
Bagaimana kandungan pH
pada air sungai yang berada di
belakang sekolah?
Apa pengaruh sampah
terhadap lingkungan sekitar
sungai?
Bagaimana cara/upaya agar air
sungai menjadi jernih?
9. THIRD
MATERIAL
Pengambilan Data pH Air
Pengertian pH
Bagian Isi.
Setelah diteliti, ternyata air tersebut memiliki pH 7. Suatu
larutan dikatakan netral apabila memiliki nilai pH=7. Nilai
pH>7 menunjukan larutan memiliki sifat basa, sedangkan
nilai pH 7 dikatakan netral karena pada air murni ion H+
terlarut dan ion OH-terlarut (sebagai tanda kebiasaan) berada
pada jumlah yang sama, yaitu 10-7 pada kesetimbangan.
Tingkat pH adalah angka yang mengukur seberapa asam atau basa
suatu zat pada skala 0 sampai 14. Misalnya, air dengan nilai pH 1 akan
sangat asam dan nilai dengan pH 13 akan sangat basa. Air alkali
memiliki tingkat pH yang lebih tinggi daripada air minum biasa.
10. Alat dan Bahan
Cuter
Botol Plastik
Tawas
Batu krikil
Kapas
Arang
Rumput
Air sungai
PENJELASAN
Sumber air bersih dan jernih semakin
langka dan distribusinya tidak merata.
Salah satu alternatif mendapatkan air
bersih adalah dari sumur atau sungai
yang tidak tercemar bahan-bahan
kimia, yaitu dengan membuat
penjernihan air secara sederhana
yang memanfaatkan sumberdaya di
sekitar kita. Penjernihan terdiri dari
tahap pertama berupa
pengendapan/sedimentasi dan tahan
kedua berupa penyaringan/filtrasi.
UPAYA
PENANGANAN
PENCEMARA
N AIR
11. Filterasi Air
Penjernihan Air
Menggunakan Tawas
Tawas adalah bahan kimia yang berguna
untuk menjernihkan air yang keruh, berminyak,
hingga berlumpur. Hal ini dikarenakan, tawas
mengandung alumunium sulfat yang berfungsi
sebagai koagulan dalam proses penjernihan
air.
UPAYA
PENANGANAN
PENCEMARA
N AIR
Kapas
Arang
Rumput
Kerikil
kasa
Berikut tahapan pembuatan filterasi air :
12. KESIMPULA
N
Setelah di uji coba menggunakan kertas
lakmus. Kandungan pH pada air sungai
yang berada di belakang sekolah yaitu
7, yang bersifat netral. Pengaruh
sampah terhadap lingkungan sekitar
sungai menyebabkan air sungai menjadi
tercemar. Adapun cara/upaya agar air
sungai menjadi jernih yaitu dengan cara
melakukan percobaan koagulasi tawas
dan percobaan filtrasi. Serta, dapat
disimpulkan juga bahwa percobaan
filtrasi lebih akurat dan lebih jernih dari
pada percobaan koagulasi tawas.