Kecelakaan lalu lintas adalah penyebab kematian ketiga di dunia yang dipengaruhi oleh faktor pengemudi, kendaraan, dan kondisi jalan. Upaya pencegahan meliputi pendidikan berlalu lintas, perbaikan infrastruktur jalan, dan penanganan kecelakaan untuk mengurangi angka kecelakaan.
3. Pendahuluan
Kecelakaan lalu lintas merupakan penyebab
kematian tertinggi ketiga di dunia. Angka
kecelakaan lalu lintas memiliki hubungan yang
erat antar faktor penyebab yaitu faktor
pengemudi, faktor kendaraan, dan faktor
kondisi geometrik dan lingkungan jalan.
4. Dalam kondisi normal setiap pengemudi
mempunyai waktu reaksi, konsentrasi, tingkat
intelegensi dan karakter yang berbeda-beda.
perubahan tersebut dapat dipengaruhi oleh fisik,
umur, jenis kelamin, emosi, penglihatan,
pendengaran, yang kesemuanya dapat dibagi
menjadi 2 kategori dasar, yakni kinerja
pengemudi dan perilaku pengemudi.
5. Kecelakaan dapat timbul karena
perawatan kendaraan yang tidak baik
seperti kondisi penerangan, kondisi
mesin, kondisi rem dll,
ada juga penggunaan kendaraan yang
overload.
6.
7. Sifat jalan berpengaruh sebagai
penyebab kecelakaan lalulintas.
Perbaikan terhadap kondisi jalan akan
mempengaruhi pula terhadap
karateristik kecelakaan yang terjadi.
8.
9. Kegiatan ini berupa pencegahan agar tidak terjadi
kecelakaan lalulintas. Kegiatan ini berupa penyuluhan dan
pendidikan untuk mengenal undang-undang lalulintas
yang berlaku dan tata tertib
berlalulintas. Bagi pengguna
jalan, upaya yang dapat
dilakukan adalah meningkatkan
kesadaran hukum dan sopan
santun dalam berlalulintas.
10. Dalam hal ini di tuntut kesiapgaan aparat,
baik dari kepolisian maupun dari kesehatan
(rumah sakit/ambulance) untuk mencapai
lokasi kejadian tepat pada waktunya guna
menangani dampak yang terjadi dari kejadian
kecelakaan lalulintas.
11. Diperlukan kejelian dari
aparat/instansi yang berwenang untuk
meneliti sebab-sebab kejadian, agar
dapat disusun suatu strategi perbaikan
guna pengurangan kecelakaan.
12. Upaya penanggulangan kecelakaan melalui
pendekatan yang di lakukan dengan sasaran
agar peluang terjadinya kecelakaan dapat
dikurangi dengan biaya yang minimum, yang
dilakukan dengan tindakan manejemen dan
teknik lalulintas pada daerah rawan
kecelakaan, serta titik/lokasi yang berbahaya.