Teks tersebut membahas berbagai jenis pencurian konten yang lebih luas dari sekadar pembajakan CD dan unduhan file secara ilegal. Ada 9 jenis pencurian konten yang dijelaskan, mulai dari streaming, peer to peer, pencurian sinyal, screener, hingga pencurian siaran. Pencurian konten merupakan ancaman besar bagi industri film.
Beginners Guide to TikTok for Search - Rachel Pearson - We are Tilt __ Bright...
Pencurian Konten
1. Pencurian Konten ; Bukan Sekedar CD Bajakan Dan Unduh File.
Pencurian konten ? Apaan tuh? Istilah pencurian konten atau content theft belum familiar b
agi masyarakat. Jika disebut pembajakan, baru pada ngeh. Ya, pencurian konten sama denga
n pembajakan, yaitu menggunakan sebuah konten tanpa izin dari pemegang/pemilik hak ko
nten tersebut.
Mengunggah atau mengunduh film tanpa izin, menyebar film secara ilegal adal jenis pencuri
an konten yang kita ketahui. Sebenarnya masih ada lagi jenis pencurian konten lainnya. Mot
ion Picture Association (MPA) membagi pencurian konten menjadi 9 jenis.
1. Pencurian Via Streaming
Pencurian konten tipe ini paling mudah dan banyak dilakukan. Koneksi internet kuat memud
ahkan orang bisa mengunduh sambil menontonnya. Beberapa situs penyedia file ilegal seng
aja menggunakan logo studio terkenal atau distributor film supaya konsumen mengira mere
ka legal. Bahkan ada situs mewajibkan pelanggan membayar untuk akses file.
2. Pencurian Peer To Peer (P2P)
Sistem torrent masuk dalam jenis pencurian P2P. Pengguna torrent bisa mengakses file di ko
mputer orang lain dan mengunduhnya. Bahayanya P2P adalah kemungkinan orang yang me
ngunduh file bisa juga mencuri data pribadi kita seperti data bank, foto, password, dan lain-l
ain. Tidak menutup kemungkinan kita dikirim virus komputer juga.
3. Pencurian Sinyal
Terkadang ada acara khusus di saluran TV tertentu dan berbayar. Pencuri konten mengguna
kan kabel decoder ilegal atau mencuri sinyal satelit supaya bisa mengaksesnya. Masalah ini
semakin besar ketika acara yang hanya tersedia di suatu negara "dicuri" dan disiarkan di TV
berbayar atau jaringan TV nasional negara lain.
4. Pencurian Screener
Screener adalah copy filmyang digunakan untuk post-production, screening, atau kepenting
an marketing. Beberapa kali terjadi film belum tayang resmi namun sudah bocor duluan. Ini
terjadi karena oknum yang menggandakan atau malah menyebarkan screener tersebut.
2. 5. Pencurian Disk Optikal
Sering lihat DVD atau blu-ray bajakan dijual di lapak atau emperan jalan ? Nah, itu termasuk
pencurian disk optikal atau bootlegging. Ada juga yang menjual bootleg di internet.
Ada bukti bahwa bootlegging dilakukan oleh organisasi kejahatan yang menjual narkoba dan
perdagangan manusia.
6. Pencurian Via Camcorder
Pernah lihat kan file filmyang terlihat orang lagi jalan di depan layar atau kameranya goyang
-goyang. Biasanya file itu didapat dari merekam filmmenggunakan camcorder atau ponsel.
Dalamhitungan jam setelah premier, film tersebut sudah menyebar di internet dan dibuat b
ootleg.
Pihak bioskop dan studio melakukan pengawasan lebih ketat untuk mencegah hal ini. Misaln
ya periksa tas dan deteksi metal bagi penonton yang menghadiri premier atau advance scre
ening. Petugas bioskop mengenakan kacamata khusus guna mengawasi penonton di dalam
studio.
MPA sedang mengembangkan Forensic Watermarking yang memungkinkan penyelidik dan
penegak hukum dapat mengetahui waktu, tanggal. dan tempat rekaman camcorder dibuat.
7. Penampilan Ilegal di Depan Publik
Contohnya filmyang dipertunjukkan di umum tanpa izin. Meski tidak mengambil untung ata
u gratis, tetap dianggap ilegal jika tidak mengantongi izin dari pemilik hak. Ada pengecualian
misalnya memutar filmuntuk belajar di kelas.
8. Pencurian Theatrical Film
Pencurian film(35 atau 16 mm) atau file digital dilakukan untuk mendapat master filmyang
nantinya diduplikasi dengan hasil kualitas tinggi. Pencurian tipe ini semakin sulit dilakukan k
arena tingkat pengamanan yang semakin tinggi oleh pihak studio dan bioskop.
9. Pencurian Siaran
Menyiarkan film atau program acara tanpa izin pemegang copyright.
Ternyata pencurian konten lebih luas dari selama ini yang kita ketahui ya. Pencurian konten
ini merupakan momok yang menghantui industri film. Sheila Timothy dalam pidato pembuk
aan seminar Proteksi & Monetisasi Hak Kekayaan Intelektual DalamIndustri Film mengutara
3. kan bahwa saat ini sulit menjual filmdalam bentuk CD-DVD dikarenakan maraknya pembaja
kan tersebut. Minat masyarakat nonton film ke bioskop menurun karena lebih memilih men
unggu bajakan di internet atau lapak CD - DVD. Hal ini sangat memukul film yang 70% penda
patannya dari hasil pemutaran di bioskop. Salman Aristo juga mengungkapkan kekecewaan
melihat filmnya yang diunggah ilegal di Youtube lebih banyak penontonnya daripada waktu
diputar di bioskop.
Topik ini memang tidak ada habisnya kalau dibicarakan. Siapa yang bertanggung jawab? Bag
aimana mencegah dan menghentikannya?
Setiap orang punya porsi kewajiban dan tanggung jawab dalam masalah ini. Pemerintah, pe
negak hukum, pelaku industri film, dan masyarakat punya peran masing-masing. Lalu apa ya
ng harus kita lakukan sebagai anggota masyarakat yang senang film Indonesia?
Gampang kok. Mulai dari hal yang gampang dengan mengajak orang-orang nonton filmIndo
nesia di bioskop. Satu langkah kecil yang jika dilakukan bersama-sama pasti membawa damp
ak besar.
Tunggu apa lagi? Ayo! Nonton Film Indonesia ke bioskop.
Sumber : Buklet Promoting & Protecting. The Screen Community In Asia Pacific (MPA - Moti
on Picture Association
ditulis oleh : qamadhieta (social media enthusiast dan penggemar film)