3. Catatan:
Primary bar: warna hijau
Secondary bar: tulangan yang di dalamnya
One zone: artinya jumlah dan jarak tulangan nya sama di sepanjang lebar footing.
8. Pilih Object Yang Akan Dipotong (Beam), Lalu Pilih Titik Potong Pertama Dan Titik Potong Kedua
BEFORE AFTER
Catatatan: akan muncul kotak kuning. Kotak kuning ini tidak bisa dihapus. Tetapi bisa digeser.
Ketika digeser, beamnya juga akan bergeser.
- MEMOTONG MENGGUNAKAN LINE CUT
Line cut: kita bisa memilih bagian mana yang akan di buang. Makanya, setelah memilih objek dan
menentukan 2 titik, selanjutnya kita diminta untuk menentukan bagian mana yang akan dipotong.
9.
10. - MEMBUAT END PLATE DI BEAM
Caranya sama waktu membuat pelat beton yaitu menentukan 4 titik.
PLT 10 = PL 10: maka Tekla akan menterjemahkan sebagai pelat baja tebal 10 mm.
11. - PELAT DAN BEAM SALING BERPOTONGAN
Pilih MOVE SPECIAL dan Pindahkan beam ke arah Y -10 mm dengan memilih kotak warna kuning
(garis potong)
12. - Lalu ubah orientasi PLATE dari MIDDLE ke BEHIND
Karena ada setengah tebal pelat yang masuk ke flens kolom.
13. - MENAMBAH LEBAR DAN TINGGI PELAT
Gunakan fitur: DIRECT MODIFICATION
- BUKA VIEW 3D. LALU CREATE VIEW USING 2 POINT
Tujuannya biar kita fokus ke pemodelan baut di pelat yang akan didesain. Batasi juga jarak
pandangnya.
17. Site: dipasang di site
Workhsop: dipasang di workshop
Ingat: jangan kebali-balok arah X dan Y nya.
18.
19.
20. UBAH ORIENTASI KE TOP
Catatan. Posisis baut akan berada pada posisi titik awalnya. Maka perlu dipindahkan.
21. Catatan: untuk pemasangan baut, sumbu X berada pada penentuan titik 1 dan 2. Sementara sumbu Y
nya berada pada arah tegak lurus. Jadi patokannya bukan sumbu global. Maka dari itu, pada gambar
di atas, pada saat baut akan dipindahkan ke bawah, maka di offset DX=100 mm, karean titik 1 dan 2
ditarik dari arah atas ke bawah.
22. - Untuk mengecek apakah pelat dan kolom terpisah atau tersambung.
Tahan ALT di keyboard lalu pilih kolomnya
Terpisah
- Bandingkan apabila bolt diganti ke workshop