1. CARA SYETAN MENELANJANGI WANITA
SYETAN sangat tidak suka kalau ada manusia yang taat kepada Allah.
Karena itulah syetan selalu berusaha menggoda manusia agar tergelincir dari jalan Allah.
Dalam menggoda manusia, syetan memiliki berbagai cara dan strategi.
Dan yang sering dipakai adalah dengan memanfaatkan hawa nafsu, yang memang memiliki
kecenderungan mengajak kepada keburukan (ammaratun bis su’).
Setan seakan mengetahui kecenderungan nafsu kita, dia terus berusaha agar manusia keluar dari garis
yang telah ditentukan Allah.
Salah satu sebab kehancuran umat manusia adalah karena hubungan lawan jenis yang tidak sah (zina).
Dan sebelum terjadinya hubungan ini, biasanya didahului dengan saling memandang, saling tertarik, lalu
saling bertemu, dan selanjutnya saling bermaksiat.
Untuk menyukseskan terjadinya proses kemaksiatan inilah syetan berusaha melepaskan hijab atau
pakaian muslimah.
Lepasnya hijab muslimah merupakan jalan licin yang mudah menggelincirkan manusia dari ketaatan
kepada Allah.
Berikut adalah tahap-tahap yang digunakan oleh syetan dalam melepas pakaian muslimah, membuat si
wanita tidak memiliki rasa malu sama sekali.
Menghilangkan Definisi Hijab
Dalam tahap ini setan membisikkan kepada para wanita, bahwa pakaian apapun termasuk hijab
(penutup) itu tidak ada kaitannya dengan agama, ia hanya sekadar pakaian atau gaya hiasan bagi para
wanita.
Jadi tidak ada pakaian syar’i, pakaian dengan apa pun bentuk dan namanya tetap pakaian.
Yang ada hanyalah budaya dalam berpakaian, atau berpakaian ala budaya tertentu.
Apabila seorang wanita masih bertahan dengan prinsip hijabnya, maka setan beralih dengan strategi
yang lebih halus.
Caranya, bagaimana?
** Pertama, Membuka Bagian Tangan
Telapak tangan mungkin sudah kebiasaannya terbuka, maka setan membisikkan kepada para wanita
agar ada sedikit meningkatkan model yakni membuka bagian hasta (antara siku hingga telapak tangan).
“Ah tidak apa-apa, kan masih pakai jilbab dan pakai baju panjang?” Begitu bisikan setan. Dan benar si
wanita akhirnya memakai pakaian model baru yang menampakkan tangannya, dan ternyata para lelaki
melihatnya juga seperti biasa saja. Maka setan berbisik, “Tuh, tidak apa-apa kan?”
** Kedua, Membuka Leher dan Dada
Setelah menampakkan tangan menjadi kebiasaan, maka datanglah setan untuk membisikkan hal yang
baru lagi. “Kini buka tangan sudah menjadi lumrah, maka perlu ada peningkatan model pakaian yang
lebih maju lagi, yakni angkatlah ujung jilbab yang menjulur ke bawah itu dan lilitkan ke leher. Atau angkat
ujung jilbab dan letakkan di kepala.” Ketika seorang wanita menurutinya ada dua hal yang mulai terbuka,
yakni leher bagian bawah dan dada bagian atas. Eit, tapi jangan sebut sebagai pakaian terbuka, hanya
sekadar sedikit untuk mendapatkan hawa, agar tidak panas. Kata syetan, “Cobalah! Orang pasti tidak
akan peduli, sebab hanya sebagian kecil saja yang terbuka.”
2. ** Ketiga, Mempersempit ukuran pakaian
Syetan berbisik lagi, “Pakaianmu hanya gitu-gitu saja, kayak ndak punya selera aja?” Kemudian si wanita
berpikir, “Tapi apa ya?” tuturnya. “Banyak kain yang agak tipis, lalu bentuknya dibuat yang agak ketat biar
lebih indah dipandang mata,” syetan memberi ide baru.
Maka tergodalah si wanita, dicarilah mode pakaian yang ketat dan kain yang tipis bahkan transparan.
“Mungkin tak ada masalah, kan potongan pakaiannya masih panjang, hanya bahan dan modenya saja
yang agak berbeda, biar nampak lebih feminin,” begitu dia menambah.
Walhasil pakaian tersebut akhirnya membudaya di kalangan wanita muslimah, makin hari makin
bertambah ketat dan transparan.
Bahkan saking mininya pakaian itu kadang-kadang bagian pinggang atau perut terbuka, maka jadilah
mereka wanita yang disebut oleh Nabi sebagai ''wanita berpakaian tetapi telanjang''
** Keempat, Celana panjang ketat
Setelah para wanita muslimah mengenakan pakaian yang ketat, maka syetan datang lagi. Dan
sebagaimana biasanya dia menawarkan ide baru yang tampak trendy. Dibisiki wanita itu, “Pakaian
seperti ini membuat susah berjalan atau duduk, soalnya sempit, apa tak sebaiknya dibelah sedikit ke
atas? Dengan itu kamu akan lebih santai, lebih kelihatan lincah dan energik.” Lalu dicobalah ide baru itu,
dan memang benar dengan dibelah mulai dari bagian bawah hingga lutut atau tak jarang yang diganti
dengan celana panjang nan ketat.
Ternyata benar, terasa lebih leluasa, terutama ketika akan duduk atau naik kendaraan. “Yah tersingkap
sedikit tak apa-apalah, yang penting enjoy,” katanya.
Inilah tahapan awal syetan merusak kaum wanita, hingga tahap ini pakaian masih tetap utuh dan
panjang, hanya mode, corak, potongan dan bahan saja yang dibuat berbeda dengan hijab syar’i yang
sebenarnya.
Maka kini mulailah syetan pada tahap berikutnya.
Membuka Sedikit Demi Sedikit
Keberhasilan pada tahap pertama membuat syetan melangkah lagi, dengan tipu daya lain yang lebih
‘gila-gilaan’, tujuannya agar para wanita menampakkan bagian aurat tubuhnya.
** Pertama, Membuka Telapak Kaki dan Tumit
Syetan berbisik kepada para wanita, “Baju panjang benar-benar tidak nyaman, kalau hanya dengan
membelah sedikit masih kurang leluasa, lebih baik kalau dipotong saja hingga atas mata kaki.” Ini baru
agak longgar.
“Oh ada yang yang terlupa, kalau kamu pakai baju yang seperti itu, maka jilbab yang besar tidak
seimbang lagi dengan pakaianmu, sekarang kamu cari jilbab yang kecil agar lebih serasi.
Yang penting orang tetap menamakannya dengan jilbab.” Maka para wanita yang terpengaruh dengan
bisikan ini terburu-buru mencari mode pakaian yang dimaksudkan.
** Kedua, Membuka Seperempat Hingga Separuh Betis
Terbukanya telapak kaki telah biasa ia lakukan, dan ternyata orang yang melihat juga tidak begitu ambil
peduli.
Maka syetan kembali berbisik, “Ternyata kebanyakan manusia menyukai apa yang kamu lakukan,
buktinya mereka tidak ada reaksi apa-apa, kecuali hanya beberapa orang kampungan yang kolot. Kalau
3. langkah kakimu masih kurang leluasa, maka cobalah kamu cari mode lain yang lebih menarik, bukankah
kini banyak bawahan separuh betis dijual di pasaran? Tidak usah terlalu khawatir, hanya terlihat kira-kira
10 cm saja.”
Benar-benar bisikan syetan dan hawa nafsu telah menjadi penasihat pribadinya, sehingga apa saja yang
dibisikkan syetan dalam jiwanya dia turutkan.
Maka terbiasalah dia memakai pakaian yang terlihat separuh betisnya kemana saja dia pergi.
** Ketiga, Terbuka Seluruh Betis
Kini di mata si wanita, zaman benar-benar telah berubah, syetan telah berhasil membalikkan pandangan
jernihnya.
Terkadang si wanita berpikir, apakah ini tidak menyelisihi para wanita di masa Nabi dahulu. Namun
bisikan syetan dan hawa nafsu menyahut, “Ah jelas tidak, kan sekarang zaman sudah berubah.”
“Tetapi, apakah itu tidak menjadi fitnah bagi kaum lelaki?” pikir wanita. “Fitnah? Ah itu kan zaman dulu, di
masa itu kaum lelaki tidak suka kalau wanita menampakkan auratnya, sehingga wanita-wanita mereka
lebih banyak di rumah dan pakaian mereka sangat tertutup. Tapi sekarang sudah berbeda, kini kaum
lelaki kalau melihat bagian tubuh wanita yang terbuka, malah senang dan mengatakan WOW...
Bukankah ini berarti sudah tidak ada lagi fitnah, karena sama-sama suka? Lihat saja mode pakaian di
mana-mana, dari pasar malam hingga mall, semuanya memperagakan mode yang dirancang khusus
untuk wanita maju di zaman ini.
Kalau kamu tidak mengikutinya, akan menjadi wanita yang ketinggalan zaman.”
Demikianlah, maka pakaian yang menampakkan seluruh betis akhirnya menjadi kebiasaan, apalagi
banyak orang yang memakainya. Sementara itu, yang mempermasalahkan sedikit sekali.
Kini tibalah saatnya setan melancarkan tahap terakhir dari tipu dayanya untuk melucuti hijab wanita.
Serba Mini
Setelah pakaian yang menampakkan betis menjadi pakaian sehari-hari dan dirasa biasa-biasa saja,
maka datanglah bisikan syetan yang lain. “Pakaian memerlukan variasi, jangan yang itu-itu saja,
sekarang ini mode rok mini. Dan agar sepadan rambut kepala harus terbuka, sehingga benar-benar
kelihatan indah.”
Maka akhirnya rok mini yang menampakkan bagian bawah paha dia pakai, bajunya pun bervariasi, ada
yang terbuka hingga lengan tangan, terbuka bagian punggungnya dan berbagai mode lain yang serba
pendek dan mini. Koleksi pakaiannya sangat beraneka ragam, ada pakaian untuk berpesta, bersosial,
pakaian kerja, pakaian resmi, pakaian malam, petang, musim panas, musim sejuk dan lain-lain,
semuanya telah dicoba.
Begitulah sesuatu yang sepertinya mustahil untuk dilakukan, ternyata kalau sudah dihiasi oleh setan,
maka segalanya menjadi serba mungkin dan diterima oleh manusia.
Hingga suatu ketika, muncul ide untuk berjalan-jalan di kolam renang atau ke pantai, di mana semua
wanitanya sama, hanya dua bagian yang paling sensitif saja yang ditutupi.
Mereka semua mengenakan pakaian yang sering disebut dengan ‘bikini’.
Dan NA'UDZU BILLAH BISIKAN SYETAN BERHASIL, TUJUANNYA TERCAPAI....
”Selanjutnya terserah kamu wahai wanita, kalian semua sama, telanjang di hadapan lelaki lain, di tempat
umum.
Aku berlepas diri kalau nanti kelak kalian brrsama-sama aku di neraka.
4. Aku hanya menunjukkan jalan, engkau sendiri yang melakukan itu semua, maka tanggung sendiri semua
dosamu,” kata syetan yang tak ingin ikut menanggung risiko.....
PENUTUP
Betapa halus cara yang digunakan setan, sehingga manusia terjerumus dalam dosa tanpa terasa.
Maka hendaklah kita semua para wanita harus selalu waspada, terutama orang tua jika melihat gejala
menyimpang pada anak-anak gadis kita sekecil apapun, segera secepatnya diambil tindakan.
Jangan biarkan berlarut-larut, karena kalau dibiarkan dan telah menjadi kebiasaan, maka akan menjadi
sukar bagi kita untuk mengatasinya.
Membiarkan mereka membuka aurat berarti merelakan mereka mendapatkan laknat Allah.
Kasihanilah mereka, selamatkan para wanita muslimah, jangan jerumuskan mereka ke dalam
kebinasaan yang menyengsarakan baik di dunia maupun di akhirat.
Wallahu a’lam bisshawab.