SlideShare a Scribd company logo
1 of 35
Berkaca dan belajar dari tokoh-tokoh kewirausahaan yang telah sukses
Created By
Destiana Dwi Pratiwi
1106572
Kata Pengantar
Bissmillahirrahmaanirrahiim,
Assalamu’alaikum Wr. Wb.,
Alhamdulillah, atas berkat segala Rahmat Allah SWT buku ini dapat terselesaikan dengan
baik. Dengan harapan nyata semoga pembaca dapat mengambil sisi positif dan
pembelajaran kewirausahaan dari profil-profil wirausahawan dalam buku ini.
Tidak lupa Saya ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya terhadap seluruh pihak yang
membantu penyusunan buku ini.
Akhir kata semoga buku ini dapat bermanfaat banyak bagi pembaca
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.,
Bandung, 5 Juni 2014
Penyusun
Destiana Dwi Pratiwi
Profil Wirausahawan 1: Soichiro Honda
SSooiicchhiirroo HHoonnddaa llaahhiirr ttaannggggaall 1177 NNoovveemmbbeerr 11990066 ddii IIwwaattaagguunn ((kkiinnii TTeennrrrryyuu CCiittyy)),, bbeelliiaauu aaddaallaahh aannaakk kkee ppeerrttaammaa ddaarrii sseemmbbiillaann
bbeerrssaauuddaarraa.. BBeelliiaauu aaddaallaahh aannaakk ddaarrii ppaassaannggaann GGiihheeii HHoonnddaa ((sseeoorraanngg ttuukkaanngg bbeessii yyaanngg mmeennjjaaddii ppeenngguussaahhaa bbeennggkkeell sseeppeeddaa)) ddaann MMiikkaa..
WWaallaauuppuunn tteerrllaahhiirr ddaarrii kkeelluuaarrggaa mmiisskkiinn,, bbeelliiaauu ssuuddaahh sseennaanngg bbeerriinnoovvaassii.. BBeelliiaauu ssaannggaatt mmeennggggeemmaarrii bbeerrbbaaggaaii hhaall tteennttaanngg mmeessiinn ddaann
sseennaanngg mmeemmbbaannttuu aayyaahhnnyyaa ddii bbeennggkkeell bbeessii.. SSeemmaassaa sseekkoollaahh bbeelliiaauu sseerriinngg mmeennddaappaattkkaann nniillaaii bbuurruukk,, ddaann ttiiddaakk ssuukkaa mmeemmbbaaccaa.. BBeelliiaauu
mmeerruuppaakkaann ttiippiikkaall aauuddiioovviissuuaall ddiimmaannaa bbeelliiaauu mmeennggaallaammii kkeessuulliittaann ddaallaamm mmeennaannggkkaapp iinnffoorrmmaassii yyaanngg ddiiaa bbaaccaa mmeellaalluuii bbuukkuu nnaammuunn
bbeelliiaauu mmuuddaahh mmeemmaahhaammii iinnffoorrmmaassii yyaanngg tteerrddaappaatt mmeellaalluuii tteelleevviissii..
AAwwaall KKaarriirr bbeelliiaauu aaddaallaahh sseebbaaggaaaaii ppeessuurruuhh ddii bbeennggkkeell.. NNaammuunn hhaall tteerrsseebbuutt ttiiddaakk mmeennjjaaddii ppeemmaattaahh sseemmaannggaatt bbeelliiaauu.. TTaannppaa
sseeppeennggeettaahhuuaann kkaarryyaawwaann llaaiinn bbeelliiaauu bbaannyyaakk mmeemmaannffaaaattkkaann wwaakkttuu uunnttuukk bbeellaajjaarr lleebbiihh ddaallaamm mmeennggeennaaii mmeessiinn ddii ppeerruussaahhaaaann tteerrsseebbuutt..
SSiikkaappnnyyaa yyaanngg cceekkaattaann,, tteerraammppiill ddaann iinnoovvaassii mmeennggaannttaarrkkaann bbeelliiaauu ppaaddaa kkeessuukksseessaann.. BBeelliiaauu mmeemmbbuukkaa bbeennggkkeell pprriibbaaddii ddaann bbeerrhhaassiill
mmeemmbbuuaatt pprroodduukk jjaarrii--jjaarrii mmoobbiill ddaarrii llooggaamm,, sseehhiinnggggaa mmuullaaii mmeenniikkmmaattii hhaassiill kkeerrjjaannyyaa.. BBeelliiaauu sseemmppaatt mmeennggaallaammii kkeeggaaggaallaann ddaallaamm
kkaarriirrnnyyaa,, nnaammuunn uussaahhaa kkeerraassnnyyaa mmeennjjaaddiikkaann bbeelliiaauu tteerrkkeennaall ddeennggaa sseebbuuttaann 110000 ppeenneemmuuaann ddaann bbeerrhhaassiill mmeemmppeerrttaahhaannkkaann
ppeerruussaahhaaaannnnyyaa yyaaiittuu ppeerruussaahhaaaann HHoonnddaa..
Profil Wirausahawan 2: Djoko Susanto
A Kwie Atau yang sering disebut Djoko Susanto lahir di Jakarta 9 februari 1950. Beliau erlahir dari keluarga pedagang
kelontong yang putus sekolah, hidup beliau penuh kerja keras. Semasa kecil beliau selalu membantukedua orangtuanya yang
bekerja di toko kelontong pribadi.
Karier bisnisnya dimulai dari sebuah toko kelontong milik keluarga di bilangan Petojo,
Jakarta Pusat, sekitar tahun 1967. Kemudian ia meningkatkan keberadaannya dengan
memiliki toko kelontong sendiri. Dan Akhirnya Djoko menjalankan bisnis grosir
penjualan rokok melalui toko kelontongnya itu. Usaha kelontong bernama Toko Sumber
Bahagia ini menjadi cikal bakal kelompok bisnis ritelnya yang bernama Alfamart dibawah bendera PT Sumber ALfaria
Trijaya Tbk ( SAT ).
Bermula dari toko kelontong pribadi, membuka bisnis grosir penjualan rokok bersama temannya H.M. Sampoerna hingga
mampu mengembangkan 15 toko rokok di kawasan Jakarta. Pada 27 Agustus 1989 Lahirlah Alfa Toko Gudang Rabat yang
mempunyai konsep supermarket. Namun sayang Kerjasama Djoko dengan Putra Sampoerna harus berakhir tahun dan 2005.
Sampoerna menjual perusahan rokok dan anak perusahaannya termasuk 70 persen saham di Alfamart, kepada Philip Morris
sebesar 5 miliar dollar AS. Hingga akhirnya beliau membeli kembali saham tersebut dan kembali mengembangkan bisnisnya.
Berkat kegigihan beliau mampu mengembangkan usahanya ini dengan meraih berbagai penghargaan sebagai berikut:
 September 2012, penghargaan sebagai minimarket terbaik dalam ajang Indonesia Best Brand Award (IBBA)
 penghargaan Retail Asia Pacific Top 500 Awards 2012 di Shanghai
 penghargaan Sosial Media Award 2012
Profil Wirausahawa 3: Rangga Ummara
Rangga Umara merupakan seorang pengusaha kelahiran 3 Januari 1979. Anak dari
pasangan Deddy Hasanudin yang merupakan seorang ustadz dan Tintin Martini yang
merupakan seorang guru. Kisah hidup berliku dengan tekad bulat dan keyakinan pada
akhirnya berbuah manis. Jerih payah, jatuh-bangun membangun bisnis kuliner pada
akhirnya dirasakan oleh Rangga Umara, pemilik RM Pecel Lele Lela. Diawali desakan
sebagai manajer yang terancam dipecat, beliau memutuskan diri membuka RM Sea
food. Namun tak berlangsung lama karena sepi pengunjung.
Hal tersebut tidak mengurungkan minat beliau dalam berwirausaha, beliau pun
memulai kembali dengan membuka RM Pecel Lele Lela (Lebih Laku). Awalnya
pengunjung yang datang hanya menggemari menu tambahan miliknya, namun berbekal
kreativitas dan memperbaiki tampilan pecel lele sebagai menu utama akhirnya diminati banyak pelanggan. Tentu bukan tanpa
hambatan, beliau pun pernah mengalami masalah dengan rentenir dan kehilangan pegewai terbaiknya hingga membuka bisnis kuliner
yang hampir sama persis. Namun beliau berhasil melewati masa sulit tersebut dengan bijak.Pada 2009, hasil kreativitas dan inovasi
beliau terhadap produk kuliner unggulannya dan pelayanan unik serta ramah membuat RM Pecel Lele Lela mulai menanggapi
banyaknya permintaan, Rangga mulai mewaralabakan Pecel Lele Lela. Waralaba. Kini Pecel Lele Lela lebih dikenal oleh masyarakat
dan selanjutnya permintaan konsumen pun meningkat. Waralaba lele Lela diminati banyak orang, bahkan sampai ke luar daerah,
seperti Bandung, Yogyakarta, dan Medan serta mendapatkan permintaan waralaba dari orang-orang Indonesia yang tinggal di
Jeddah, Penang, Kuala Lumpur, dan Singapura. Rencananya, cabang-cabang di luar negeri akan direalisasikan tahun ini. Sampai saat
ini Lele Lela telah memiliki 27 cabang, 3 di antaranya adalah milik sendiri.
Penghargaan yang berhasil didapatkan:
 Penghargaan dari Menteri Perikanan dan Kelautan
 Indonesian Small and Medium Business Entrepreneur Award (ISMBEA) 2010 dari Menteri Usaha Kecil dan Menengah.
Wirausahawan 4: A. Kasoem
.
Kasoem lahir di desa Bojong, Kadungora, Garut, Jawa Barat, 9 Januari 1917. Penghasilan ayah yang bekerja sebagai petani,
membuat Kasoem kecil terbiasa hidup sederhana. Untuk setiap urusan pendidikan, ia melewati hanya berhasil tingkat Dewasa
siswa taman College Park. Namun, hambatan ekonomi tidak mematahkan semangat beliau.
Setelah SMA, Kasoem bekerja pada sebuah toko kacamata yang terletak di Jalan Braga, Bandung. Toko tersebut dimiliki oleh
orang Jerman bernama Kurt Schlosser. Dari majikan, Kasoem kemudian banyak belajar tentang seluk-beluk bisnis kacamata.
Perlahan-lahan, dengan modal sepeda, Kasoem memulai usahanya jalan berkeliling dari pintu ke pintu untuk menjual
barang dagangannya gelas.
Akhirnya, setelah beberapa tahun, berkat semangat kerja keras dan ketulusan, Kasoem berhasil membuka toko mereka sendiri
yang merupakan toko kacamata pertama dibuka oleh penduduk asli. Bisnis kacamata perlahan-lahan berkembang dan
berhasil memperluas cabangnya ke kota-kota besar di Indonesia seperti Solo, Yogyakarta, hingga ibukota Jakarta. Usahanya
terus berkembang itu memberinya kesempatan untuk membantu orang-orang yang aktif dalam gerakan nasional.
Lima tahun kemudian, ia pergi ke Jerman Barat untuk menambah pengalaman dan wawasan karena tidak puas dengan
keahliannya. Di sana ia belajar optik dan magang di pabrik-pabrik yang dimiliki oleh Dr Herman Gebest sampai akhirnya
mampu menguasai ilmu pembuatan kacamata baik secara teoritis maupun praktis. Setelah merasa cukup, Kasoem kembali ke
Indonesia.
Kasoem meninggal di London pada tanggal 11 Juni 1979. Kacamata bisnis kemudian diteruskan oleh delapan putra dan putri
dan cucu dengan menggunakan nama merek yang berbeda, seperti A Kasoem, PT Kasoem, Lily Kasoem dan Cobra, yang
sampai sekarang telah tersebar di sejumlah kota besar.
Wirausahawan 5: Dato’ Dr. H. Muhammad Radzi Saleh
Tidak semua MLM itu money game, money game hanyalah sejenis arisan berantai yang hanya memanfaatkan orang, tetapi MLM
murni merupakan bisnis jaringan dimana memberikan kesempatan kepada siapapun untuk sukses secara bersama, saling mendukung,
saling membantu dengan cara halal dan program serta strategi bisnis yang terencana. Salah satu wirausahawan sukses yang
membangun, mendirikan bisnis MLM di Indonesia adalah Dato’ Dr. H. Muhammad Radzi Saleh, seorang warga asli Malaysia yang
pindah menjadi WNI dan mengembangkan bisnisnya hingga mencetak kurang lebih 1,9 juta penduduk Indonesia memiliki penghasilan
melalui perusahaan yang didirikannya bersama 3 orang pimpinan redaksi lainnya yaitu PT K-Link Internasional.
Beliau lahir di Perak, Malaysia 5 April 1959 dan kurang lebih sekitar tahun 2002 memutuskan berpindah kewarganegaraan menjadi
WNI membangun bisnisnya. Slogan beliau yang sangan terkenal 1 vission, 1 mission, 1 direction menjadikannya wirausahawan yang
secara sukarela berbagi ilmunya untuk mengajarkan bagaimana seseorang dapat mulai menjalankan bisnis hingga menghasilkan
penghasilan secara halal dengan menggunakan produk-produk kesehatan perusahaan yang sudah terjamin keamanan, kualitas dan
kehalalannya melalui sistem pelatihan terpadu yang beliau rancang.
Dalam perusahaan yang beliau pimpin ini, beliau sangat menekankan pengembangan sikap yang baik
bagi para wirausahawan dalam menjalankan bisnis ini. Maka tak heran banyak wirausahawan yang
sangat sukses dalam perusahaan ini sangat inspiratif dan fenomenal bagi orang banyak, bagaimana
tidak siapapun yang tidak memiliki keahlian dan kedudukan dapat sukses apabila mereka memiliki
keinginan kuat untuk diarahkan dan belajar. Banyak sekali diantara mereka yang sudah sangat
sukses, dulunya merupakan orang-orang yang memiliki pengalaman hidup pahit terbantu sehingga
memiliki kehidupan yang baik secara finasial, kesehatan dan waktu.
Wirausahawan 6: Iwan Sunito
Iwan Sunito adalah warga Indonesia yang sukses membangun kerajaan bisnisnya di Australia. Lini usaha utamanya adalah Crown
International Holding Groups, sebuah perusahaan bidang properti, spesialis membangun apartemen. Iwan yang lahir dan besar di
Surabaya, Jawa Timur, memilih merantau pada 1984 untuk belajar arsitektur di Universitas New South Wales Australia.
Rumah pertama yang dirancang Iwan adalah rumah mewah di daerah Rose Bay. Nilai total proyek ini Aus$ 500 ribu. Bisnisnya
berkembang besar hingga beliau memiliki 100-200 arsitektur dibawah pimpinannya.
Tahun 1996, ia menemukan tanah yang cocok untuk membangun 55 unit rumah di daerah Bondi Junction dengan harga Aus$ 28 juta.
Iwan menjelaskan bahwa bukan perjuangan mudah menjadi pengusaha di negeri orang yang membuatnya harus banyak belajar.
Untungnya, sistem pemerintahan Australia memudahkan beliau membangun bisnis.
Iwan mengungkapkan, ada dua hal yang membuatnya bisa bertahan di negeri orang dan meraih sukses. Pertama, mengerti sistem yang
berlaku dan berhubungan baik dengan orang-orang yang berada di dalam sistem itu. Kedua, harus memahami produk sendiri dan
menciptakan keunikan.
Crown International Holdings hanya menggarap proyek menengah atas dengan nilai minimal setara Rp 1 trilyun.
Wirausahawan 7: Purwacaraka
Purwacaraka (lahir di Beograd, Yugoslavia, 31 Maret 1960; umur 53 tahun) adalah musisi
sekaligus penata musik berkebangsaan Indonesia berdarah Sunda dari ibunya Hj. Soejarni Oesoep
dan Jawa dari ayahnya Kolonel (Purn.) H. Soedjono Atmotenojo. Salah satu adik Purwacaraka,
Trie Utami juga seorang penyanyi dan musisi Indonesia.
Sulung dari tiga bersaudara ini telah akrab dengan musik sejak kecil. Ayahnya, Soedjono, meski
seorang tentara tapi sangat menyukai musik. Ia memiliki banyak koleksi piringan hitam, hasil saat
bertugas di Amerika. Saat Purwacaraka berusia tujuh tahun, sang ayah membelikan sebuah piano.
Tak hanya itu, Purwa juga belajar piano kalsik dari A Becalef, seorang guru piano berkebangsaan
Hongaria di Bandung..
Sejak 1979 Purwa sudah bekerja di sebuah perusahaan musik dan sudah pula bermain musik di Malaysia dan Singapura saat masih di
SMA. Dengan tuntutan orang tua Purwa memilih Jurusan Teknik Industri di Institut Teknologi Bandung (ITB) setamat dari SMA
demi meluluskan keinginan orang tuanya. Ketika kuliah di Jurusan Teknik Industri Institut Teknologi Bandung (ITB), kepiawaian
musiknya makin berkembang. Ia kerap mendapat job, mulai dari pesta perkawinan hingga reuni anak-anak sekolahan. Meski
disibukkan dengan bermusik, Purwa mampu menyelesaikan kuliahnya dengan Indeks Prestasi (IP) di atas tiga (dalam skala 4).
Purwacaraka menikah dengan Sri Susanti pada tahun 1981. Pernikahan mereka dikaruniai tiga orang anak, Aditya Purwa Putra,
Andrea Miranda Dwisanti Putri, dan Amanda Chitarra Utami Putri. Ketiga buah hati mereka pun mengikuti jejak orang tuanya di
bidang seni. Musik memang telah menjadi darah daging Purwa. Salah satu bukti kesetiaannya pada musik, dia mendirikan sekolah
musik, Purwacaraka Music Studio. kini beliau telah memiliki sekitar 50 cabang sekolah musik yang telah tersebar di berbagai kota
besar di Indonesia.
Wirausahawan 8: Yongki Komaladi
Yongki Komaladi merupakan pengusaha sukses di bidang alas kaki. Ia lahir di Jakarta, 8 Agustus tahun 1960. Pria ini lahir dengan
Nama lengkap Kwok Joen Sian. Yongki terlahir dari keluarga besar, Ibunya bernama Liauw A Ho dan Ayahnya bernama Kwok Pit
Tjong. Yongki merupakan anak ke-14 dari 15 bersaudara. Yongki lahir dan besar di Jakarta, rumahnya berada di bilangan Jakarta
Pusat. Nama panggilannya Ayin. Tapi, jika keluar rumah iasangat suka memakai gelang emas milik kakaknya yang bertuliskan tulisan
namanya, Yongki. Akhirnya, teman-temannya memanggil dengan sebutan Yongki. Jadilah nama ini yang melekat padanya. Agar
berbeda dengan Yongki-Yongki lainnya, ia tambahkan nama Komaladi sebagai pelengkap.
Selama satu setengah tahun kuliah di Singapura, Stamford College Singapore tempat beliau memperdalam ilmu
bisnis manajemen, beliau mendapatkan kabar duka kematian ibunya. Beliau kembali ke Jakarta, menata cita-
cita kembali untuk membanggakan orangtuanya. Setelah Ibu tiada, ia memiliki orangtua angkat. Orang tua angkat Yongki mempunya
butik eksklusif di bilangan Duta Merlin, Jakarta. Dari ibu angkatnya, beliau belajar berwirausaha diawali dengan membantu menjaga
butik ibu angkatnya. Melalui butik tersebut Yongki memiliki banyak relasi hingga mengantarkan beliau menjadi seorang model dan
aktor. Beliau pun mengambil peluang dengan menekuni karir sebagai asisten desainer selama 10 tahun.
Menginjak usia 30 tahun Yongki menyadari bahwa dirinya tidak mungkin terpakai selalu di dunia model mengingat usia beliau yang
sudah tidak muda. Beliau pun mulai merintis karir sebagai desainer pakaian hingga desainer sepatu. Bermula dari usulan atasan, yang
menantang kreativitas beliau menciptakan desain sepatu yang menarik. Inovasi karya beliau kini telah menembus pasar global, dan
digemari bukan hanya oleh konsumen Indonesia tapi juga luar negeri
Wirausahawan 9: Mr. Hiro Tan
Mr. Hiro Tan adalah mantan dosen bidang ekonomi yang memutuskan membuat usaha toko roti sendiri.
Hiro tan memulai usahanya dari nol. Dia pernah mengalami berbagai kegagalan dalam memulai usaha
hingga akhirnya dia menjadi seorang wirausahawan yang sukses. Namun yang harus dicontoh dari Mr. Hiro
Tan, dia tidak pernah menyerah dalam menghadapi kegagalan tersebut, dan selalu mengambil pelajaran
dari yang telah terjadi.
Setelah mengalami berbagai kegagalan, Mr. Hiro Tan memutuskan membuat usaha toko roti sendiri. Dulu,
roti ini diproduksi dalam ukuran kecil dengan harga sangat terjangkau. Rotiboy sangat cepat dikenal. Hiro
Tan yang melihat peluang besar terhadap Rotiboy,mendirikan outletRoti Boy pertama di Wisma Central,
Jalan Ampang, Kuala Lumpur, Malaysia tahun 2002. Satu hari, outlet ini bisa menjual 20.000 roti.Cabang-
cabang Roti Boya khirnya mulai muncul di Suria KLCC, Midvalley, The Mines dan outlet-outletlain di Kuala
Lumpur. Akhirnya Singapura, Thailand, Cina dan Indonesia juga mulai membuka cabang-cabang Roti Boy.
Perkembangan ini berlangsung selama tahun 2004 dan 2005.Sampai akhirnya puncak dari trend makanan
ini ada diawal tahun 2006.
Wirausahawan 10: Tjao Jien Hwie (Surya Winowidjoyo)
Tjoa Jien Hwie atau Surya Wonowidjoyo (lahir di Fujian, Republik Rakyat Cina, 15 Agustus 1923. Meninggal 29 Agustus 1985
pada umur 62 tahun) adalah seorang pengusaha Indonesia yang merupakan pendiri Gudang Garam, salah satu produsen
rokok terbesar di Indonesia. Ia berimigrasi ke Indonesia pada waktu berumur 3 tahun bersama keluarganya. Di Indonesia,
mereka pertama kali menetap di Sampang, Madura. Surya sejak kecil sudah bergelut di bidang industri rokok. Ia sempat
bekerja di pabrik rokok "93" milik pamannya. Ia kemudian keluar karena tidak puas. Pada usia 35 tahun, ia mendirikan
perusahaannya sendiri, pabrik rokok Gudang Garam di Kediri, Jawa Timur. Konon, ilham pemberian nama Gudang Garam
diperolehnya dari mimpi. Gudang Garam didirikannya pada tahun 1958 yang kemudian berkembang pesat dengan jumlah
karyawan mencapai 500.000 orang yang menghasilkan 50 juta batang kretek setiap bulannya. Pada tahun 1966, Gudang Garam
telah tercatat sebagai pabrik kretek terbesar di Indonesia.
PT Gudang Garam Tbk. merupakan sebuah perusahaan produsen rokok terkemuka di Indonesia. Nama Gudang Garam sendiri
diambil dari mimpi Wonowidjojo. Di mimpi tersebut beliau melihat gudang garam diseberang pabrik Cap 93 menonjol. Sarman
salah seorang dari 50 karyawan, memberi ide untuk menempelkan foto gudang garam disetiap bungkus rokok kretek.
Wonowidjojo menganggap ini adalah ide yang baik dan meminta Sarman untuk mendesain logo gudang garam. Tahun 1984
kepemimpinan Gudang Garam beralih kepada anak kandungnya sendiri yaitu Rachman Halim dimana Rachman Halim pernah
tercatat sebagai orang terkaya di Indonesia dan berakhir pada tahun 2008 di karenakan Rachman Halim meninggal dunia.
Wirausahawan 11: Erick Th ohir
Erick Thohir adalah seorang pengusaha asal Indonesia dan merupakan salah satu pendiri Mahaka Media. Ia menjadi terkenal karena
aktivitas bisnisnya di bidang olahraga. Erick Thohir merupakan pebisnis ternama di Indonesia bahkan di kenal di beberapa belahan
dunia lainnya seperti di benua Eropa tepatnya di Itali. Kini menjadi direktur utama TVone dan pernah menjadi direktur utama
republika ini adalah pengusaha yang fokus pada media dan pencinta olahraga. Erick Thohir juga memiliki latar belakang keluarga
yang sudah sukses di dunia bisnis. Tepatnya hal ini dimulai oleh ayahnya yang bernama Teddy Thohir. Dari ayahnya lah Erick dan
kakaknya Garibaldi Thohir mewarisi jiwa bisnis yang kuat.
Pada Jumat 15 November 2013 Erick Thohir resmi menjadi Presiden Inter Milan menggantikan Massimo Moratti yang telah
memimpin klub ini selama 18 tahun dan tercatat sebagai pemegang saham terbesar Inter Milan 75%. Pemilihan ini dilaksanakan
melalui rapat luar biasa klub Inter Milan.
Selama dipimpin oleh Massimo Moratti, Inter Milan telah meraih juara liga Italia sebanyak lima kali dan pada tahun 2010 berhasil
meraih dua gelar sekaligus di Liga Champion dan Piala Italia. Moratti sendiri mengatakan sangat terkesan dengan Erick Thohir.
Wirausahawan 12: Johnny Andrean
Jhonny Andrean adalah salah satu pengusaha Sukses yang lahir di Kota Singkawang, Kalimantan Barat. Dari ayahnyalah yang
berbisnis di bidang usaha hasil bumi, dia diwarisi sifat-sifat ketegasan, ilmu wiraswasta, serta integritas dalam berkarya. Sementara,
ibunya yang membuka salon kecil di rumahnya, Singkawang, Kalimantan Barat, yang memberikan banyak perhatian dan banyak rasa
pengertian terhadap dirinya. Sejak kecil, Johnny sudah membantu Ibunya di salon. Johnny menuju Jakarta pada tahun 80-an, dan
mendirikan salon kecil di Jakarta Utara. Jelas bukan perkara mudah untuk mengembangkan bisnis yang saat itu masih belum begitu
banyak berkembang. Kunci kesuksesan pada salonnya tersebut adalah kedekatan hubungan dengan pelanggan. Pelayanan menjadi
satu hal yang penting. Dan itulah yang dilakukan oleh Johnny hingga ia merayap satu demi satu hingga membuka cabang di tempat
lain.
Di tahun 2003, beliau juga sukses membuka usaha roti bredtalk, beliau pun berhasil ditunjuk menjadi
master franchise roti Bread Talk yang berkantor pusat di Singapura. Bread Talk beliau desain secara
terbuka dan transparan, sehingga memungkinkan konsumen melihat proses produksi, dan wangi khas
rotinya dapat mengepung pusat perbelanjaan di mana gerai itu berada. Berkat pendekatan yang berani
menampilkan dapur yang terbuka dan transparan tersebut, gerai Bread Talknya laris manis diserbu
pelanggan.
Setelah membuka usaha roti Breadtalk tersebut, Tahun 2005 beliau masuk ke bisnis donat dan kopi dengan
mengibarkan J-Co Donuts & Coffee. Johnny punya obsesi untuk membuat mereknya ini menjadi pemain
global. Untuk itu, dia pun mau melakukan survei dan riset ke berbagai negara, seperti Australia, Amerika Serikat, Jepang dan
berbagai negara Eropa. Mimpinya adalah menciptakan donat yang sempurna, yang diterima lidah dan mendorong gaya hidup modern
di perkotaan. Dan J.Co donuts pun juga mendapat sambutan pasar yang luar biasa. Dalam waktu singkat kini ada lebih dari 40 gerai
J.Co yang tersebar di berbagai kota di Tanah Air. Bahkan, J.Co pun telah merambah negara tetangga, seperti Malaysia dan Singapura.
Baik Bread Talk maupun J.Co memperlihatkan kecerdasannya Johnny memaksimalkan jiwa kreatifnya.
Wirausahawan 13: Nicholas Kurniawan
Nicholas Kurniawan yang akrab dengan panggilan Nicho, kini berusia 21 tahun (kelahiran 21 januari 1993)
saat ini ia sedang menjalani kuliah semester 6 di Prasetiya Mulya Business School, ia merupakan anak dari
keluarga sederhana ayahnya yang bekerja sebagai penjaga toko dan ibunya yang bekerja sebagai penjual
kue, memulai karirnya sejak ia berusia 6 tahun tepatnya sejak kelas 2 SD (Sekolah Dasar). Nicho memulai
bisnis awalnya karena sejak kecil ia seringkali sedih melihat keluargnya yang kurang dihargai karena tidak
punya uang, ia juga sering sedih melihat orang tua yang sering bertengkar hanya karena masalah ekonomi,
ia sedih melihat orang tua yang selalu bekerja dari pagi hingga malam untuk memberikan pendidikan
terbaik baginya.
Berbekal motivasi untuk membanggakan orang tua yang di tengah kesulitan ekonomi keluarga dengan susah payah menyekolahkannya di tempat
terbaik. Sejak kecil saat kelas 1 SD, Nicho yang berusia 6 tahun sudah mulai bisnis pertamanya dengan jualan mainan, jualan makanan
di sekolah, saat SMP ia mulai jualan asuransi hingga MLM, berbagai cara ia lakukan, tetapi gagal. sampai satu kali temannya
memberikan ia ikan hias yang kemudian beliau jual melallui kaskus. Hi ngg a mendapatkan permintaan tinggi dari para pelanggan,
Menjadi wirausahawan ikan hias banyak suka duka yang dirasakan, seiring berkembangnya usaha beliau, tantangannya semakin
besar. Beliau sempat dinyatakan tidak naik kelas pada saat kelas satu SMA yang mengharuskannya pindah sekolah dan hal tersebut
menjadi tamparan keras dalam hidupnya. Sempat beliau berpikir untuk mengakhiri usahanya, namun mengingat perjalanan panjang
yang telah ia beliau lalui memantapkan hatinya untuk terus maju. Dan kisahnya menjadi inspiratif bagi banyak orang. Pada tahun
2013 Nicho menjadi pemenang di acara Wirausaha Mandiri 2013 kategori di bidang industri, perdagangan dan jasa diikuti hampir
sekitar 6700 pendaftar wirausaha muda mandiri,
Wirausahawan 14: Andrew Darwis
Andrew Darwis (lahir 20 Juli 1979; umur 34 tahun) merupakan pendiri (founder) komunitas online
terbesar di Indonesia. Andrew sekarang menjabat sebagai Chief Technology Officer (CTO) PT Darta
Media Indonesia (Kaskus) sekaligus pemilik (owner) Kaskus Network lewat PT Darta Media Indonesia.
Andrew Darwis lahir 20 Juli 1979 di Jakarta. Andrew mendirikan Kaskus pada 6 November 1999.
Bermula dari pengalamannya saat menimba ilmu di salah satu universitas terkemuka di Negeri Paman
Sam, Seattle University, Program Studi Multimedia & Web Design, Art Institute of Seattle Computer
Science di tahun 1999 saat itu dosen memberikan tugas untuk membuat program dari free software
dan beliau terinspirasi membuat website forum komunitas yang bisa di bilang menjadi yang terbesar di
Indonesia.
Kaskus berasal dari kata Kasak-Kusuk atau bermakna bergosip. Dengan modal awal sebesar US$ 3 (Rp 30.000,-) untuk membeli
server, Andrew dan dua rekannya, Ronald dan Budi, memilih untuk membuat portal yang berisi mengenai berita maupun informasi
tentang Indonesia. Andrew mengaku bahwa kendala terberat dialaminya saat awal pembentukan Kaskus. Ia harus turun tangan
langsung dan memperbaiki apabila ada server yang down, karena saat itu Andrew belum memiliki karyawan. Selain itu kendala
terberat juga dialaminya ketika pindah ke Jakarta, karenai ia harus meyakinkan customer dan advertiser mengenai citra Kaskus.
Pemasaran Andrew dan timnya di awal usaha harus bergeriliya door to door ke klien untuk memperkenalkan positioning Kaskus dan
tidak sampai 1 tahun, Kaskus sudah banyak dipercaya oleh client-client besar yang sudah mendukung Kaskus sejak pertama kali
Kaskus launching pada Desember 2008. Berselang 2 bulan kemudian Kaskus resmi menjadi perusahaan professional di bawah bendera
PT. Darta Media Indonesia. Saat ini tercatat Kaskus memiliki 3.730.031 member(update pertanggal 3 Desember 2011 pada pukul 11.55)
dan terus bertambah tiap detiknya. Kaskus memiliki target pasar dari usia 15-40 tahun baik kalangan pelajar, mahasiswa, karyawan,
professional dan entrepreneur.
Wirausahawan 15: Adrie Subono
Adrie Nurmianti Subono, atau yang lebih banyak dikenal publik sebagai Adrie Subono, adalah salah satu promotor artis dan
gelaran akbar yang sangat akrab dengan dunia hiburan, bahkan sebagian besar masyarakat, Indonesia. Putra dari Subono Mantofani
dan Titi Srisulaksmi Subono ini memang sangat menyukai musik sejak kecil. Juga sudah menjadi cita-cita Subono menyajikan
tontonan dan hiburan dengan konsep ‘live entertainment’ untuk dapat dinikmati berbagai kalangan publik di tanah airnya. Dan mimpi
tersebut tercapai sudah. Perusahaan rintisannya, Java Musikindo, berhasil membangun pamor sebagai penyelenggara berbagai gelaran
musik bergengsi yang menampilkan tak terhitung musisi atau kelompok musik kenamaan baik dari dalam
maupun luar negeri.
Sebelum menjadi promotor di bidang musik, beliau pun telah melakukan berbagai wirausaha seperti usaha pemasok kertas dan
alat-alat tulis kantor dengan. Modal yang diakuinya minim namun dapat berkembang pesat pada tahun 1980-an. Beliau juga sempat
melanjutkan pada bisnis perkapalan dan properti. Di bisnis sektor perkapalan, PT Tilano Abadi fokus menekuni usaha forwarding
atau pengangkutan barang via kapal dan penjualan kapal laut dari Prancis ke Indonesia yang sering membawanya jalan-jalan ke luar
negeri. Setiap ada konser di luar negeri beliau menyempatkan hadir untuk menikmati konser tersebut dan hal itulah yang menjadi ide
bagi beliau untuk merintis bisnis pengadaan konser yang namanya kini terkenal.
Pada awalnya beliau mengalami kesulitan karena tidak memiliki pengalaman dalam bidang bisnis promotor musik, hingga
banyak kesalahan yang terjadi pada awal perjalanan karir beliau. Kesalahan-kesalahan tersebut dijadikan suatu pembelajaran bagi
beliau hingga beliau mampu mengembangkan usahanya dengan belajar dari pengalaman gagalnya tersebut.
Wirausahawan 16: Ria Miranda
Ria Miranda yang bernama lengkap Indria Miranda adalah seorang perancang busana Indonesia. Ria yang memiliki
bren Riamiranda ini termasuk salah seorang di antara empat orang tokoh perancang busana yang dianggap mempengaruhi
tren pemakaian busana muslim hijab yang berkembang pesat di kalangan perempuan muslim di tanah air. Karyanya yang
banyak mengeksploitasi garis-garis, sentuhan pastel dan girly yang feminin serta berkarakter kuat banyak disukai
para hijabers.
Ria Miranda lahir di Padang, Sumatera Barat, pada 15 Juli 1985. Ia menamatkan pendidikan
tingginya di Fakultas Ekonomi Universitas Andalas, Padang, Sumatera Barat dengan meraih
gelar S-1. Kemudian ia melanjutkan pendidikannya di sekolah mode
ESMOD Jakarta selama 1 tahun. dan lulus sebagai perancang busana dari sekolah mode ESMOD
Jakarta tahun 2008. Kemudian pada tahun 2011, ia menikah dengan seorang pria bernama
Muhamad Pandu Rosadi, dan kini telah dikaruniai anak perempuan yang bernama Askana Katyaluna Rosadi.
Kecintaan Ria Miranda pada dunia fashion sebenarnya sudah dia rasakan sejak duduk di bangku SMA. Maka itu, untuk
memperdalam ilmunya ia melanjutkan pendidikannya di sekolah mode ESMOD Jakarta selama 1 tahun. Disanalah dia
mengembangkan kemampuannya mendesain pakaian agar mengikuti tren dan tak ketinggalan zaman. Modal awal buka
usaha dulunya Rp 5 juta. Namun seiring berjalannya waktu maka permintaan akan busana muslim buatannya pun semakin
bertambah. Saat ia mencari bahan sendiri dan tukang jahitnya mencari ke pasar. Tiap satu desain pakaian hanya dibuat 5
pieces. Tantangan bahwa desainer muda akan mengalami kesulitan untuk sukses beliau buktikan dengan kerja keras, kreatif
dan inovatif dalam berkarya, memulai melalui media sosial Ria mampu mengembangkan usahanya.
Wirausahawan 17: Theresia Deka Putri
Theresia Deka Putri merupakan wirausahawan muda yang terbiasa memasarkan produk makanan dan minuman milik orang
lain. Berbekal dari tabungan yang beliau kumpulkan hasil dari kerja keras beliau dalam memasarkan produk dijadikan
sebagai modal utamanya dalam membangun usaha minuman yang akan beliau rintis.
Lewat CV Karya Semesta, produk minuman miliknya adalah kopi, dengan tiga jenis kopi khas racikan beliau yang diberi
nama Kopi Luwak Lanang, Kopi Lanang Landep, dan Kopi Gajah Hitam. Dengan berbekal pengalaman dalam memasarkan
produk makanan dan minuman membuat beliau gigih dalam menjalankan usaha pribadinya tersebut hingga dapat menembus
pasar internasional, disamping kekhasan kopi racikan beliau.
Berawal dari pengecer produk makanan minuman dari warung, Theresia Deka Putri kini
sukses mengembangkan produk kopi sendiri. Bahkan, produknya, Kopi Luwak Lanang
telah tersebar hingga ke luar negeri. Omzet miliaran rupiah pun mampu direnggut dara
25 tahun ini dalam setahun. Pengalaman sebagai tenaga pemasar produk makanan dan
minuman, menjadi bekal Theresia Deka Putri membangun usaha sendiri. Setelah
menjadi pengecer produk milik orang lain, dara berusia 25 tahun ini merintis bisnis kopi sendiri.
Dalam perjalanan awal mengembangkan usahanya, beliau tetap memasarkan produk lainnya untuk memperkuat modal dan
jaringan. Beliau sempat pula mendapatkan hambatan dalam mengembangkan usahanya tersebut. Hingga titik puncak beliau
sempat tertipu oleh pihak yang mengambil produk beliau tanpa memberikan bayaran hingga seluruh modal dan keuntungan
beliau habis. Namun untungnya dengan berbekal keyakinan dan kepercayaan beliau mendapatkan pinjaman modal untuk
kembali membangkitkan usahanya, hingga kini mampu menembus pasar internasional
Wirausahawan 18: Gita Wirjawan
Gita Wirjawan (GW) (lahir di Jakarta, 21 September 1965; umur 48 tahun) adalah pengusaha asal Indonesia. Nama lengkapnya Gita
Irawan Wirjawan, putra dari pasangan Wirjawan Djojosoegito (almarhum) dan Paula Warokka Wirjawan. Pada 2008, ia mendirikan
perusahaan Ancora Capital (tempo), perusahaan investasi di bidang sumber daya dan pertambangan.Ia mendirikan perusahaan
tersebut setelah ia memutuskan mundur dari kursi Presiden Direktur JP Morgan Indonesia yang ia jabat 2006-2008.
Kesuksesannya dalam mengelola perusahaan berbekal kekuatan relasi yang ia bangun sejak kuliah di Harvard. Ancora Capital sendiri
berfokus pada investasi di sektor energi dan sumber daya alam. Kesuksesan Gita dalam mengelola perusahannya dibuktikan ketika
dalam hitungan bulan, Ancora berhasil mengambil alih sebagian saham beberapa perusahaan besar seperti PT Bumi Resources Tbk,
Selain itu, ia juga merupakan salah satu komisaris PT Pertamina. Pada tanggal 18 Oktober 2011, berkaitan dengan reshuffle Kabinet
Indonesia Bersatu II, Gita Wirjawan diangkat sebagai Menteri Perdagangan menggantikan Mari Elka Pangestu. Pada 31 Januari 2014,
ia menyatakan mundur dari posisinya sebagai Menteri Perdagangan di Kabinet Indonesia Bersatu IIuntuk fokus ke Konvensi Partai
Demokrat 2014.
.
Wirausahawan 19: Elang Gumilang
Elang Gumilang kini telah menjadi CEO yang dari perusahaan dibentuknya dengan
nama Elang Group. Perusahaan Elang Group menjadi induk dari beberapa anak
perusahaan seperti PT. Elang Semestaguna, PT Bild Consulting, dan PT Bumi Karsa
Semesta. Kesuksesan yang diperoleh ini didapat dari hasilnya bekerja menjadi tenaga
pemasaran rumah. Bisnis beliau telah mampu menghasilkan omset sekitar 54 miliar
rupiah. Bisnis yang digelutinya mulai dari dunia pertambangan, pengembangan
perumahan, pelatihan bisnis hingga periklanan telah menghantarkan Elang menjadi
seorang miliarder di usia muda.
Elang sendiri merupakan anak pertama dari tiga bersaudara pasangan H. Enceh (55) dan Hj. Prianti (45). Elang terlahir dar
i keluarga yang lumayan berada, yaitu ayahnya berprofesi sebagai kontraktor, sedangkan ibunya hanya ibu
rumah tangga biasa. Sejak kecil orang tuanya sudah mengajarkan bahwa segala sesuatu diperoleh tidak dengan gratis.
Orang tuanya juga meyakinkan bahwa rezeki itu bukan berasal dari mereka tapi dari Allah SWT.
Beliau adalah anak yang cerdas. Dari keci orangtuanya telah menanamkan prinsip bahwa segala sesuatu ada prosesnya, tidak
instan. Jiwa kewirausahaannya telah muncul sejak masa SMA, secara sembunyi dari orang tuanya, beliau memulai wir ausaha
dengan berjualan donat. Setelah memasuki masa kuliah beliau semakin giat dalam menjalankan wirausaha dengan
bekerjasama melalui pihak kampus ataupun perusahaan.
Wirausahawan 20: Peter Firmansyah
Peter Firmansyah hidup dalam keadaan pas-pasan.hal tersebut memberanikan dirinya mengawali karir sebagai pegawai distro
setelah lulus SMA. Sebagian hasil keringatnya beliau kumpulkan untuk modal bisnis distro yang akan beliau rintis.
Dengan kegigihan beliau, bisnis distro yang beliau bangun semakin lama semakin berkembang dengan modal awal
Rp5.000.000,00. Dan bukan tanpa hambatan, beberapa tantangan beliau hadapi seperti pada tahun 2007 beliau harus
mengerjakan pesanan celana jeans senilai Rp 30.000.000,00 namun pemesan menolak membayar dengan alasan tidak sesuai
keinginan pemesan. Luar biasanya kerja keras dan inovatif produk jeans yang beliau keluarkan, pada tahun yang sama beliau
sudah mampu membiayai pendidikan ketiga adiknya. Bahkan kini seorang di antaranya sudah lulus dari perguruan tinggi
dan bekerja. Peter bertekad kedua adiknya yang lain juga harus bisa lulus menjadi sarjana
Peter lalu membuat website khusus untuk menjajakan produk Peter Says Denim. Untuk memperkuat bisnis online ini, beliau
mengeluarkan kembali Rp5.000.000,00. Dan lewat situs online-nya, Peter Say Denim dikenal di Amerika, Kanada, Australia,
Singapura, dan Malaysia. Hasilnya, kini saban bulan, Peter memproduksi 500 hingga 1.000 potong jeans.
Meski bisnis distro di Bandung menjamur hingga 400 gerai lebih, jeans Peter Says Denim tetap unggul lantaran berani tampil
beda. Peter mengaku, jeans buatannya sebenarnya tak beda jauh dengan jeans lokal lain. Tapi, dia berhasil mengubah citra
produk lokal yang tak bisa bersaing dengan kualitas nomor satu layaknya jeans branded.
Wirausahawan 21: Colonel Harland Sanders
Harland Sanders lahir di sebuah desa yang bernama Kentucky di Amerika, pada tanggal 9
September 1890. Ayah beliau meninggal dunia pada saat Beliau berumur 6 tahun, dan Ibunya
sudah tidak bisa bekerja lagi, sehingga Harland muda harus menjaga adik laki-lakinya yang baru
berumur 3 tahun sehingga beliau dituntut harus mampu memasak untuk keluarganya, dan pada
umur 7 tahun ia sudah pandai memasak di beberapa rumah makan yang ada disekitar tempat
tinggalnya. Saat umurnya mencapai 65 tahunan, beliau pun pensiun dari angkatan laut, dan
kembali ke desa Kentucky yang telah tumbuh menjadi sebuah kota kecil. Disana beliau menjadi pengangguran, sampai pada suatu saat
beliau mempunyai ide cemerlang tentang kegiatan kesukaannya, yaitu memasak ayam goreng dengan menggunakan bumbu resep
rahasia keluarganya menjadi ladang usaha menguntungkan.
Dimulai tahun 1952, beliau mencoba memasak ayam tersebut, dengan sebungkus nasi dan segelas minuman, kemudian
menawarkannya ke toko-toko makan yang ada di sekitar rumahnya hingga perusahaan makanan di negaranya, namun ditolak. Ide
sepotong ayam dan sebungkus kecil nasi dengan segelas minuman dianggap tidak akan memuaskan selera masyarakat. Hal tersebut
tidak mengurungkan niat beliau. Dengan keyakinan kuat dan selalu melihat peluang di masa yang akan datang, beliau terus
menawarkan ayamnya tersebut. Pada tahun 1964, Kolonel Sanders mempunyai lebih dari 600 outlet waralaba untuk ayam gorengnya
yang berada di seluruh Amerika dan Kanada. Lebih dari satu miliar ayam goreng hasil resep Kolonel dinikmati setiap tahunnya. Dan
itu tidak hanya di Amerika Utara. Bahkan tersedia hampir di 80 negara di seluruh dunia. Dibawah pemilik baru, perusahaan Kentucky
Fried Chicken tumbuh dengan cepat. Kemudian menjadi perusahaan terbuka pada 17 Maret 1966, dan terdaftar pada New York Stock
Exchange pada 16 Januari 1969. Lebih dari 3,500 waralaba dan restoran yang dimiliki perusahaan beroperasi hampir di seluruh dunia
ketika Heublein Inc. mengakusisi perusahaan KFC pada tanggal 18 Juli tahun 1971 dengan harga sebesar $285 million untuk saat itu.
Wirausahawan 22: Hamzah Izzulhaq
Hamzah Izzulhaq adalah seorang pengusaha muda yang sukses, dia bisa dijadikan contoh untuk pemuda Indonesia agar bisa
berkarya dan sukses di usia muda. Pemuda kelahiran Jakarta, 26 April 1993 ini memang sudah memiliki bakat bisnis sejak
masih SD mulai dari menjual kelereng, petasan hingga menjual koran, menjadi tukang parkir, pengamen serta ojek payung
pernah dilakukannya. Beliau adalah anak dari pasangan Bapak Fakih Munandar (seorang dosen) dan Ibu Sri Rahmawati
(seorang guru). Sebagai seorang wirausahawan muda, beliau berhasil membuktikan bahwa menjadi seorang wirausahawan
sukses tidaklah harus terlahir dari keluarga yang memiliki keturunan wirausahawan dan setiap orang memiliki kesempatan
untuk menjadi seorang wirausaha.
Beliau berhasil mengambil keputusan besar untuk menjadi wirausahawan sejak duduk di bangku kelas dua SMA, dimana beliau
bertekad mendirikan usaha bimbingan belajar dengan modal 100 juta rupiah. Bukanlah hal mudah dalam mengumpulkan
modal besar, namun dengan keyakinan kuat beliau mampu membuktikan bahwa usia muda bukan menjadi penghalang untuk
sukses. Kini beliau telah berhasil menjalankan usaha bimbingan belajar dan juga berhasil menjalankan usaha kerajinan Picanto
Sofabed.
Wirausahawan 23: Anne Ahira
Anne Ahira lahir di Bandung 28 November 1979, beliau terkenal sebagai internet marketer sukses kelas dunia. Sebagai wirausahawan
di bidang informasi, beliau terlahir dari keluarga yang sederhana namun memiliki impian yang sangat besar. Semasa beliau masih
bersekolah harus menjual pisang goreng dengan membawa tiga tas besar (satu untuk buku dan dua untuk menjual pisang goreng)
yang ketika jualannya bersisa maka beliau akan menjajakannya di sawah kepada para petani. Dari hidup prihatin yang diselami
selama bertahun-tahun menjadikan jati diri beliau sebagai anak yang cerdas dan tangguh. Selama kuliah beliau bekerja paruh waktu,
dalam membantu memberikan pembelajaran kepada karyawan-karyawan perusahaan dan menjadi guru bagi anak-anak ataupun para
karyawan dari berbagai perusahaan.
Suatu ketika beliau merasa terkejut ketika kakaknya mengabarkan bahwa anak usia 17 tahun mampu menjadi milioner hanya dari
dunia maya. Beliau yang memiliki cita-cita menjadi pengusaha sukses pada usia 30 tahun ini merasa tertantang. Hingga akhirnya
beliau banyak belajar bagaimana caranya menggunakan internet dan memanfaatkannya menjadi peluang usaha. Berkat usaha
kerasnya, beliau mampu mendirikan ASIAN BRAIN, suatu perusahaan yang telah banyak melahirkan para internet marketing dan
juga penulis buku best seller “30 Days to Internet Marketing Success”
Wirausahawan 24: Dika Angkasaputra Moerwani
DDiikkaa AAnnggkkaassaappuuttrraa MMooeerrwwaannii yyaanngg llaahhiirr ddii JJaakkaarrttaa,, 2288 DDeesseemmbbeerr 11998844 aaddaallaahh sseeoorraanngg ppeennuulliiss bbuukkuu--bbuukkuu ddeennggaann ggeennrree
jjeennaakkaa.. WWiirraauussaahhaawwaann ddii bbiiddaanngg iinnffoorrmmaassii iinnii mmeellaalluuii hhaassiill--hhaassiill kkaarryyaannyyaa ssuukksseess mmeenngghhiibbuurr hhaammppiirr sseelluurruuhh mmaassyyaarraakkaatt
IInnddoonneessiiaa hhiinnggggaa ssaammppaaii ddiijjaaddiikkaann ffiillmm.. BBeerrmmuullaa ddaarrii hhoobbiinnyyaa yyaanngg sseerriinngg mmeemmuuaatt ttuulliissaannnnyyaa ddaallaamm bblloogg pprriibbaaddii,, hhiinnggggaa
ppeenneerrbbiittaann bbuukkuu,, mmeennjjaaddii aakkttoorr ddaann pprreesseenntteerr ddaallaamm bbeerrbbaaggaaii kkeesseemmppaattaann..
BBeelliiaauu mmaammppuu mmeemmbbuukkttiikkaann ppaaddaa kkiittaa bbaahhwwaa wwiirraauussaahhaa ddaappaatt ddiimmuullaaii ddaann ddiikkeemmbbaannggkkaann mmeellaalluuii hhoobbii kkiittaa yyaanngg tteerruuss ddiiggaallii
ddaann tteerruuss ddiikkeemmbbaannggkkaann.. PPeerrjjaallaannaann bbeelliiaauu ddaallaamm mmeerraaiihh ssuukksseess ppuunn bbuukkaannllaahh hhaall yyaanngg mmuuddaahh,, bbaannyyaakk ttaannttaannggaann ddaann
hhaammbbaattaann yyaanngg ddiillaalluuii mmuullaaii ddaarrii bbuukkuu yyaanngg ttiiddaakk llaakkuu tteerrjjuuaall,, wwaawwaannccaarraa ppeelluunnccuurraann bbuukkuu yyaanngg hhaannyyaa ddiiiikkuuttii oolleehh sseeddiikkiitt
ppeesseerrttaa,, ppeemmbbeerriiaann jjuulluukkaann aanneehh ddaann sseebbaaggaaiinnyyaa.. NNaammuunn bbeellaajjaarr ddaarrii ppeennggaallaammaann ddaann tteerruuss mmeennccaarrii ssttrraatteeggii bbiissnniiss tteerrbbaaiikk
bbeelliiaauu mmaammppuu mmeennjjaaddii ssaallaahh ssaattuu wwiirraauussaahhaawwaann ssuukksseess..
Wirausahawan 25: Merry Riana
MMeerrrryy RRiiaannaa,, wwaanniittaa yyaanngg llaahhiirr ppaaddaa ttaannggggaall 2299 MMeeii 11998800 ddii JJaakkaarrttaa aaddaallaahh ssaallaahh ssaattuu wwiirraauussaahhaawwaann ssuukksseess ddaann
mmoottiivvaattoorr IInnddoonneessiiaa yyaanngg mmaammppuu mmeewwuujjuuddkkaann iimmppiiaannnnyyaa mmeemmppeerroolleehh kkeebbeebbaassaann ffiinnaanncciiaall sseebbeelluumm uussiiaa 3300 ttaahhuunn yyaanngg
kkeemmuuddiiaann bbeelliiaauu ppuubblliikkaassiikkaann ddaallaamm bbeennttuukk bbuukkuu ddeennggaann jjuudduull ““MMiimmppii SSeejjuuttaa DDoollllaarr”” yyaanngg tteellaahh bbaannyyaakk mmeennggiinnssppiirraassuu
bbaannyyaakk oorraanngg.. PPeerrjjaallaannaann hhiidduupp yyaanngg mmeemmaakkssaannyyaa uunnttuukk kkuulliiaahh ddii SSiinnggaappuurraa ddaann hhiidduupp sseerrbbaa pprriihhaattiinn hhiinnggggaa mmeemmiilliikkii
hhuuttaanngg ppaaddaa NNeeggaarraa SSiinnggaappuurraa kkuurraanngg lleebbiihh sseebbeessaarr 228800 jjuuttaa.. UUnnttuukk ddaappaatt bbeerrttaahhaann hhiidduupp bbeelliiaauu hhaarruuss sseerrbbaa mmeenngghheemmaatt,,
hhaarruuss bbeekkeerrjjaa ssaammppiinnggaann.. LLuulluuss kkuulliiaahh bbeelliiaauu tteerrjjuunn kkee dduunniiaa wwiirraauussaahhaa sseebbaaggaaii tteennaaggaa ssaalleess ddaallaamm bbiiddaanngg FFiinnaanncciiaall
CCoonnssuullttaannccyy ddeennggaann mmeemmaannffaaaattkkaann 1144 jjaamm ddaallaamm sseehhaarrii sseellaammaa 77 hhaarrii ddaallaamm sseemmiinngggguu.. DDiissaammppiinngg bbeerrwwiirraauussaahhaa,, bbeelliiaauu ppuunn
bbeellaajjaarr,, ddaann mmeemmbbuukkaa wwaawwaassaann wwiirraauussaahhaannyyaa mmeellaalluuii bbuukkuu,, mmeennggiikkuuttii sseemmiinnaarr ddaann bbeerrttaannyyaa ppaaddaa oorraanngg--oorraanngg yyaanngg aahhllii ddii
bbiiddaannggnnyyaa.. KKiinnii bbeelliiaauu tteellaahh mmeemmiilliikkii kkaannttoorr hhaassiill kkeerrjjaannyyaa,, MMeerrrryy RRiiaannaa OOrrggaanniizzaattiioonn yyaanngg mmeerruuppaakkaann ppeerruussaahhaaaann yyaanngg
bbeerrggeerraakk ddii bbiiddaanngg kkoonnssuullttaassii kkeeuuaannggaann.. BBeelliiaauu mmeerruuppaakkaann ssoossookk wwaanniittaa ttaanngggguuhh,, yyaanngg ttiiddaakk mmuuddaahh mmeennyyeerraahh ddaallaamm
mmeellaakkuukkaann wwiirraauussaahhaa..
Wirausahawan 26: Dian Pelangi
DDiiaann WWaahhyyuu UUttaammii aattaauu DDiiaann PPeellaannggii mmeerruuppaakkaann ssaallaahh ssaattuu ppeerraannccaanngg
bbuussaannaa IInnddoonneessiiaa kkeellaass aattaass.. BBeelliiaauu llaahhiirr ppaaddaa ttaannggggaall 1144 JJaannuuaarrii 11999911 ddii
PPaalleemmbbaanngg.. MMeellaalluuii bbuukkuunnyyaa yyaanngg bbeerrjjuudduull HHiijjaabb SSttrreeeett SSttyyllee yyaanngg ddiitteerrbbiittkkaann
GGrraammeeddiiaa PPuussttaakkaa UUttaammaa iinnii tteellaahh bbaannyyaakk mmeemmbbeerriikkaann ttrreenndd yyaanngg ddiimmiinnaattii
wwaanniittaa bbeerrhhiijjaabb mmaassaa kkiinnii.. MMeemmuullaaii uussaahhaa ppeerraannccaannggaann bbuussaannaa yyaanngg ddiiaakkuuii
sseerriinngg jjaattuuhh bbaanngguunn hhiinnggggaa aakkhhiirrnnyyaa ssuukksseess iinnii ddiiaawwaallii ddaarrii kkeerreessaahhaann bbeelliiaauu
ddiimmaannaa bbaannyyaakk oorraanngg bbeerraannggggaappaann wwaanniittaa yyaanngg bbeerrhhiijjaabb tteerrkkeessaann kkuunnoo,, ttuuaa ddaann
kkaammppuunnggaann.. HHaall tteerrsseebbuutt mmeennddoorroonngg bbeelliiaauu uunnttuukk mmeenngguubbaahh cciittrraa ddiirrii wwaanniittaa bbeerrhhiijjaabb.. BBeerrbbeekkaall ppeennddiiddiikkaann ttaattaa bbuussaannaa ddaann
aaggaammaa,, bbeelliiaauu mmeennggaammbbiill aalliihh bbuuttiikk iibbuunnyyaa ddeennggaann tteettaapp bbeerrppeeggaanngg tteegguuhh ppaaddaa ppaakkeemm ssyyaarriiaatt IIssllaamm.. MMuullaaii ddaarrii ddeessaaiinn,,
mmaarrkkeettiinngg hhiinnggggaa pprroommoossii bbeelliiaauu llaakkuukkaann sseennddiirrii,, mmuullaaii ddaarrii bbeennaanngg hhiinnggggaa mmeennjjaaddii bbuussaannaa ssiiaapp ppaakkaaii bbeelliiaauu kkeerrjjaakkaann
sseennddiirrii..
Karya-karya beliau diterima pasar karena faktor harga yang relatif murah. Untuk produk yang diproduksi masal beliau
membandrol harga 100-800 ribu, untuk Spesial Collection dengan harga 1 -3,5 Juta rupiah, sedangkan Private Collection 2 – 5 Juta
Rupiah. Harga tersebut termasuk murah untuk jenis koleksi busana dengan bahan kain sentuhan desainer. Kini beliau telah memiliki
outlet di beberapa kota besar diantaranya Palembang, Medan, Jakarta, Surabaya, Pekan Baru dan masih banyak lagi. Untuk di Asia,
Dian telah membuka outlet di Malaysia dan Singapura. Untuk mancanegara beliau membuka di Dubai, Kairo, Amman, London, Paris,
Hannover, Perth. Dan kemarin, di tahun ketiganya sebagai perancang populer, Beliau mengadakan peragaan busana di Kuwait
Wirausahawan 27: Rionny Lukito
Ronny Lukito seorang pengusaha tas yang lahir pada tanggal 15 Januari 1962 di Bandung, Ronny Lukito adalah anak ketiga
dari enam bersaudara. Beliau satu-satunya anak laki-laki yang lainnya adalah perempuan dalam keluarga pasangan Lukman Lukito –
Kumiasih. Ronny berdarah campuran Buton, Sumatera dan Jakarta itu mempunyai orang tua yang menyambung hidup dengan cara
berjualan tas. Beliau adalah seorang anak dari keluarga yang memprihatinkan. Orangtuanya bukanlah dari kaum berada. Di masa
remajanya Ronny tinggal di Bandung. Beliau adalah sebuah sosok pemuda yang rajin dan tekun, dia bukan seorang lulusan perguruan
tinggi negeri ataupun perguruan tinggi swasta favorit, dia hanyalah seorang lulusan STM (Sekolah Teknologi Menengah). Semenjak
bersekolah di STM beliau terbiasa berjualan susu yang dibungkus dengan plastik kecil, diikat dengan karet dan kemudian dia jual ke
rumah-rumah tetangga dengan sepeda motor miliknya. Masa remaja Ronny di Bandung dilewati dengan penuh kesederhanaan dan
kerja keras yang jauh dari kehidupan serba ada. Hidup ditengah keluarga yang pas-pasan, tidak membuat Ronny menyerah pada
keadaan. Orang tuanya yang memiliki toko kecil khusus menjual tas, membuat beliau terbiasa melihat secara langsung proses
produksi sebuah tas. Bahkan Ia beserta saudaranya sering terjun langsung membantu orangtuanya dalam menjalankan bisnis tersebut.
Dari mulai proses packing tas, merapikan tas-tas yang di display, serta menjadi kasir ketika ada pembeli yang membayar. Pengalaman
itulah yang menjadi langkah awal beliau untuk membuka Peluang bisnis tas, mengikuti jejak kedua orang tuanya.
Ketekunan dan kerja kerasnya dalam menjalankan usaha, mengantarkan beliau menjadi pengusaha sukses yang luar biasa.
Terbukti bukan hanya berhasil membawa tas merek exsport hingga mancanegara, namun kini dibawah naungan B&B Inc. Ronny
berhasil membawahi empat anak perusahaan besar antara lain PT. Eksonindo Multi Product Industry (EMPI), PT. Eigerindo MPI, PT.
EMPI Senajaya dan CV Persada Abadi. Sederet merek tas ternekal pun, menjadi bukti nyata keberhasilan beliau dalam menguasai
pasar tas baik lokal maupun internasional. Membidik berbagai segmen pasar, beliau pun mengembangkan sayapnya dengan
memasarkan merek Eiger, Exsport, Neosack, Bodypack, Nordwand, Morphosa, World Series, Extrem, Vertic, Domus Danica serta
Broklyn. Tak berhenti di situ, sekarang perusahaan Ronny juga sudah memproduksi jenis lain seperti dompet, sarung handphone, dan
berbagai jenis produk lain.
Wirausahawan 28: Fahira Fahmi Idris, SE., MH
FFaahhiirraa FFaahhmmii IIddrriiss llaahhiirr ppaaddaa ttaannggggaall 2200 MMaarreett 11996688 ddii JJaakkaarrttaa,, mmeerruuppaakkaann wwaanniittaa aassllii mmiinnaannggkkaabbaauu aannaakk ddaarrii FFaahhmmii
IIddrriiss.. BBeelliiaauu tteerrkkeennaall ddeennggaann uussaahhaannyyaa mmeerraannggkkaaii ppaarrsseell ddaann bbuunnggaa ddiissaammppiinngg sseebbaaggaaii aakkttiiff sseebbaaggaaii ppoolliittiissii.. BBiissnniiss ppaarrsseell ddaann
bbuunnggaa mmiilliikk FFaahhiirraa mmuullaaii bbeerrkkeemmbbaanngg ppeessaatt.. TTaakk hhaannyyaa ddii iibbuukkoottaa ssaajjaa,, iiaa mmeelleebbaarrkkaann ssaayyaapp kkee bbeerrbbaaggaaii ddaaeerraahh ddii ttaannaahh aaiirr..
PPeennjjuuaallaann ppuunn mmaakkiinn llaammaa mmaakkiinn mmeenniinnggkkaatt.. NNaammaa FFaahhiirraa llaannttaass mmeennjjaaddii sseebbuuaahh jjaammiinnaann pprroodduukk ppaarrcceell ddaann bbuunnggaa yyaanngg
bbeerrmmuuttuu mmeellaalluuii ppeerruussaahhaaaann PPTT NNaabbiillaa PPaarrsseell BBuunnggaa IInntteerrnnaassiioonnaall.. SSeetteellaahh mmaattaanngg ddii ddaallaamm nneeggeerrii,, FFaahhiirraa jjuuggaa mmuullaaii mmeerraammbbaahh
ppaassaarr lluuaarr nneeggeerrii uunnttuukk kkeebbuuttuuhhaann eekkssppoorr..
BBeelliiaauu jjuuggaa ddiikkeennaall sseebbaaggaaii sseeoorraanngg ddeerrmmaawwaann ddaann ppuunnyyaa kkeeppeedduulliiaann ssoossiiaall yyaanngg ttiinnggggii.. IIaa ttaakk sseeggaann--sseeggaann tteerrjjuunn
llaannggssuunngg kkee wwiillaayyaahh bbeennccaannaa,, sseeppeerrttii ddii JJaawwaa BBaarraatt kkeettiikkaa tteerrjjaaddiinnyyaa bbeennccaannaa gguunnuunngg GGaalluunngggguunngg mmeelleettuuss ssaaaatt iiaa mmaassiihh
rreemmaajjaa ppaaddaa ttaahhuunn 11998822.. BBeeggiittuu ppuunn ppaaddaa ssaaaatt ggeemmppaa ddii JJooggjjaakkaarrttaa ttaahhuunn 22000066 sseerrttaa ddii SSuummaatteerraa BBaarraatt ssaaaatt tteerrjjaaddiinnyyaa bbeennccaannaa
ggeemmppaa bbuummii yyaanngg mmeelluulluuhhllaannttaakkkkaann wwiillaayyaahh ppeessiissiirr PPaaddaanngg PPaarriiaammaann ddaann kkoottaa PPaaddaanngg ppaaddaa ttaahhuunn 22000099..
Wirausahawan 29: Anne Avantie
AAnnnnee AAvvaannttiiee mmeerruuppaakkaann ppeerraannccaanngg bbuussaannaa kkeebbaayyaa IInnddoonneessiiaa yyaanngg ssaannggaatt tteerrkkeennaall.. MMuullaaii ddaarrii kkeebbaayyaa yyaanngg ppeennuuhh
ddeennggaann aattuurraann bbaakkuu mmaassaa llaalluu hhiinnggggaa kkeebbaayyaa mmaassaa kkiinnii yyaanngg ppeennuuhh ddeennggaann iinnoovvaassii nnaammuunn ttiiddaakk mmeenngghhiillaannggkkaann cciirrii kkhhaass
kkeebbaayyaa yyaanngg mmeennjjaaddii ssyymmbbooll aaddaatt iissttiiaaddaatt bbuuddaayyaa.. DDiiaakkuuii bbeelliiaauu mmeerruuppaakkaann ssaallaahh ssaattuu wwiirraauussaahhaawwaann yyaanngg ttiiddaakk ppeerrnnaahh
kkeehhaabbiissaann iinnoovvaassii ddaann tteerruuss bbeerrkkaarryyaa.. DDiissaammppiinngg kkeessuukksseessaann bbeelliiaauu ddaallaamm bbeerrwwiirraauussaahhaa,, bbeelliiaauu ppuunn ssaannggaatt rreennddaahh hhaattii uunnttuukk
bbeerrbbaaggii iillmmuu mmeerraannccaanngg bbuussaannaa uunnttuukk bbeellaajjaarr ddaarriinnyyaa ddeennggaann mmeennggaaddaakkaann bbeerrbbaaggaaii ppeellaattiihhaann uunnttuukk mmeerreekkaa yyaanngg iinnggiinn
bbeellaajjaarr mmeerraannccaanngg bbuussaannaa kkeebbaayyaa..
AAsseebbaaggaaii wwiirraauussaahhaawwaann bbeelliiaauu ppuunn tteerrkkeennaall ddeennggaann kkeeddeerrmmaawwaannaannnnyyaa,, bbeelliiaauu mmeennddiirriikkaann sseebbuuaahh yyaayyaassaann ppeennggoobbaattaann
bbaaggii aannkk--aannaakk ppeennddeerriittaa ttuummoorr,, ddaann llaaiinn--llaaiinn ddeennggaann mmeelliibbaattkkaann ppaarraa ddookktteerr--ddookktteerr ssuukkaarreellaawwaann ddeemmii mmeerraawwaatt ddaann
mmeennggaassuuhh mmeerreekkaa ttaannppaa mmeemmuunngguutt bbiiaayyaa..
Wirausahawan 30: Akio Morita
AAkkiioo MMoorriittaa llaahhiirr ppaaddaa ttaannggggaall 2266 JJaannuuaarrii 11992211,, ddii kkoottaa NNaaggooyyaa,, ddaarrii sseebbuuaahh kkeelluuaarrggaa ppeemmbbuuaatt ssaakkee ((bbiirr kkhhaass jjeeppaanngg)) ..
KKeelluuaarrggaa MMoorriittaa tteellaahh mmeennggggeelluuttii ppeemmbbuuaattaann bbiirr ssaakkee sseellaammaa hhaammppiirr 440000 ttaahhuunn ddii kkoottaa TTookkoonnaammee,, ddeekkaatt NNaaggooyyaa.. DDii bbaawwaahh aassuuhhaann
kkeettaatt aayyaahhnnyyaa,, KKyyuuzzaaeemmoonn,, AAkkiioo sseeddaanngg ddiippeerrssiiaappkkaann uunnttuukk mmeennjjaaddii ppeewwaarriiss bbiissnniiss kkeelluuaarrggaa.. DDaarrii uussiiaa ddiinnii,, bbeelliiaauu ggeemmaarr mmeenngguuttaakk--
aattiikk ppeerraallaattaann eelleekkttrroonniikk,, ddaann mmaatteemmaattiikkaa ddaann ffiissiikkaa aaddaallaahh mmaattaa ppeellaajjaarraann kkeessuukkaaaannnnyyaa sseellaammaa SSDD ddaann SSMMPP hhaarrii.. SSeetteellaahh lluulluuss ddaarrii
SSeekkoollaahh TTiinnggggii,, bbeelliiaauu mmeemmaassuukkii DDeeppaarrtteemmeenn FFiissiikkaa ddii OOssaakkaa IImmppeerriiaall UUnniivveerrssiittyy.. SSeellaammaa wwaakkttuu iittuu,, JJeeppaanngg bbeerraaddaa ddii tteennggaahh--tteennggaahh
PPeerraanngg PPaassiiffiikk.. PPaaddaa ttaahhuunn 11994444,, bbeelliiaauu yyaanngg tteellaahh mmeennjjaaddii lleettnnaann AAnnggkkaattaann LLaauutt sseetteellaahh lluulluuss ddaarrii uunniivveerrssiittaass ttaahhuunn iittuu,, bbeerrtteemmuu
ddeennggaann MMaassaarruu IIbbuukkaa ddaallaamm AAnnggkkaattaann LLaauutt WWaarrttiimmee RReesseeaarrcchh CCoommmmiitttteeee.. KKeettiikkaa bbeelliiaauu kkeemmbbaallii kkee rruummaahh kkeelluuaarrggaa ddii NNaaggooyyaa
sseetteellaahh ppeerraanngg,, bbeelliiaauu ddiiuunnddaanngg uunnttuukk bbDDeerrggaabbuunngg ddeennggaann ffaakkuullttaass TTookkyyoo IInnssttiittuuttee ooff TTeecchhnnoollooggyy oolleehh ssaallaahh ssaattuu pprrooffeessoorr..
BBeelliiaauu mmeennggeemmaassii bbaarraanngg--bbaarraannggnnyyaa ddaann bbeerrssiiaapp--ssiiaapp bbeerraannggkkaatt kkee TTookkyyoo,, kkeettiikkaa sseebbuuaahh aarrttiikkeell tteennttaanngg llaabboorraattoorriiuumm
ppeenneelliittiiaann ddiiddiirriikkaann oolleehh IIbbuukkaa mmuunnccuull ddii sseebbuuaahh kkoolloomm ssuurraatt kkaabbaarr AAssaahhii ddiisseebbuutt,, ""BBlluuee PPeennssiill.."" DDeennggaann bbeerraakkhhiirrnnyyaa ppeerraanngg,, IIbbuukkaa
tteellaahh mmeennddiirriikkaann IInnssttiittuutt PPeenneelliittiiaann TTeelleekkoommuunniikkaassii TTookkyyoo uunnttuukk mmeemmuullaaii sseebbuuaahh aawwaall yyaanngg bbaarruu.. SSeetteellaahh mmeemmbbaaccaa aarrttiikkeell iinnii,, AAkkiioo
mmeenngguunnjjuunnggii IIbbuukkaa ddii TTookkyyoo ddaann mmeerreekkaa mmeemmuuttuusskkaann uunnttuukk mmeennddiirriikkaann sseebbuuaahh ppeerruussaahhaaaann bbaarruu bbeerrssaammaa--ssaammaa.. PPaaddaa ttaannggggaall 77 MMeeii
11994466,, IIbbuukkaa ddaann bbeelliiaauu mmeennddiirriikkaann TTookkyyoo TTssuusshhiinn KKooggyyoo KKKK ((TTookkyyoo TTeelleeccoommmmuunniiccaattiioonnss EEnnggiinneeeerriinngg CCoorrppoorraattiioonn)) ddeennggaann sseekkiittaarr
2200 kkaarryyaawwaann ddaann mmooddaall aawwaall 119900..000000 ¥¥.. PPrroodduukk kkoonnssuummeenn mmeerreekkaa yyaanngg ppeerrttaammaa aaddaallaahh sseebbuuaahh ppeennaannaakk nnaassii ppaaddaa aakkhhiirr 11994400aann..
SSeeiirriinngg ddeennggaann bbeerrkkeemmbbaannggnnyyaa SSoonnyy sseebbaaggaaii ppeerruussaahhaaaann iinntteerrnnaassiioonnaall yyaanngg bbeessaarr,, iiaa mmeemmbbeellii ppeerruussaahhaaaann llaaiinn yyaanngg mmeemmppuunnyyaaii
sseejjaarraahh yyaanngg lleebbiihh llaammaa tteerrmmaassuukk CCoolluummbbiiaa RReeccoorrddss ((ppeerruussaahhaaaann rreekkaammaann tteerrttuuaa yyaanngg mmaassiihh aaddaa,, ddiiddiirriikkaann ppaaddaa ttaahhuunn 11888888)).. PPaaddaa
wwaakkttuu iittuu,, IIbbuukkaa tteellaahh bbeerruummuurr 3388 ttaahhuunn ddaann MMoorriittaa 2255 ttaahhuunn.. SSoonnyy aaddaallaahh ppeerruussaahhaaaann eelleekkttrroonniikk yyaanngg bbeerrppuussaatt ddii TTookkyyoo,, JJeeppaanngg..
SSeekkaarraanngg iinnii SSoonnyy mmeerruuppaakkaann pprroodduusseenn eelleekkttrroonniikk tteerrbbeessaarr ddii dduunniiaa ddaann ssaallaahh ssaattuu ppeerruussaahhaaaann tteerrbbeessaarr ddii JJeeppaanngg ddaann dduunniiaa..
Wirausahawan 31: Dr. HC Ary Ginanjar Agustian
PPrriiaa yyaanngg aakkrraabb ddeennggaann ppaannggggiillaann AArryy GGiinnaannjjaarr mmeerruuppaakkaann pprraakkttiissii sseejjaattii yyaanngg bbeerrkkiipprraahh ddii dduunniiaa uussaahhaa ddaann tteerrjjuunn kkee
ppeerrssaaiinnggaann dduunniiaa bbiissnniiss yyaanngg ssaannggaatt kkoommppeetteettiiff ddaann ppeennuuhh ttaannttaannggaann.. KKeemmaammppuuaann ddaallaamm bbiiddaanngg ppeellaattiihhaann ssuummbbeerr ddaayyaa
mmaannuussiiaa tteellaahh ssaannggaatt tteerruujjii ddii bbeerrbbaaggaaii ttrraaiinniinngg,, ddiimmaannaa iiaa ttaammppiill sseebbaaggaaii ttrraaiinneerr uuttaammaa.. BBeelliiaauu ttiiddaakk bbeerrhheennttii hhaannyyaa sseebbaaggaaii
sseeoorraanngg ppeennuulliiss sseebbaalliikknnyyaa jjuuggaa sseebbaaggaaii sseeoorraanngg ppeennggaammaall sseejjaattii yyaanngg bbeerrkkeecciimmppuunngg ddaallaamm kkeeuussaahhaawwaannaann ddaallaamm dduunniiaa
ppeerrnniiaaggaaaann yyaanngg ssaannggaatt kkoommppeettiittiiff.. KKeemmaammppuuaannnnyyaa ddaallaamm bbiiddaanngg ppeemmbbaanngguunnaann mmooddaall iinnssaann ssaannggaatt tteerrbbuukkttii ddii bbeerrbbaaggaaii
ttrraaiinniinngg..
BBeelliiaauu tteellaahh bbeerrkkeecciimmppuunngg ddii dduunniiaa bbiissnniiss sseellaammaa lleebbiihh ddaarrii 2255 ttaahhuunn ddaann JJaabbaattaann bbeeiillaauu sseekkaarraanngg aaddaallaahh PPrreessiiddeenn
DDiirreekkttuurr EESSQQ LLeeaaddeerrsshhiipp CCeennttrree ddeennggaann aallaammaatt EESSQQ LLeeaaddeerrsshhiipp CCeennttrree JJllnn.. CCiippuuttaatt RRaayyaa NNoo.. 1188 PPoonnddookk PPiinnaanngg JJaakkaarrttaa 1122331100..
MMeellaalluuii ppeennggaallaammaann nnyyaattaa ddaallaamm dduunniiaa bbiissnniiss,, bbuukkuu--bbuukkuu yyaanngg ddiippeellaajjaarrii,, sseerrttaa ppeerreennuunnggaannnnyyaa,, iiaa mmeennuulliiss sseebbuuaahh bbuukkuu
yyaanngg ssaannggaatt ffeennoommeennaall ““EESSQQ:: RRaahhaassiiaa SSuukksseess MMeemmbbaanngguunn KKeecceerrddaassaann EEmmoossii && SSppiirriittuuaall””.. DDii ddaallaamm bbuukkuu tteerrsseebbuutt iiaa
mmeennyyaammppaaiikkaann ggaaggaassaann bbaahhwwaa kkeecceerrddaassaann iinntteelleekkttuuaall ((IIQQ)) ssaajjaa ttiiddaakk ccuukkuupp.. UUnnttuukk mmeennjjaaddii sseesseeoorraanngg yyaanngg bbeerrhhaassiill
ddiippeerrlluukkaann jjuuggaa kkeecceerrddaassaann eemmoossiioonnaall ((EEQQ)),, yyaanngg aakkaann mmeemmbbeerriikkaann kkeetteerraammppiillaann ddaallaamm bbeerrssoossiiaalliiaassii ddaann bbeerrhhuubbuunnggaann
ddeennggaann oorraanngg llaaiinn,, sseerrttaa kkeecceerrddaassaann ssppiirriittuuaall ((SSQQ)) yyaanngg aakkaann mmeemmbbeerriikkaann jjaawwaabbaann aattaass eekkssiisstteennssii ddiirrii.. UUnnttuukk mmeennggggaabbuunnggkkaann
kkeettiiggaa kkeecceerrddaassaann tteerrsseebbuutt,, ddiirraannccaannggllaahh sseebbuuaahh kkoonnsseepp yyaanngg ddiisseebbuuttnnyyaa TThhee EESSQQWWaayy116655,, yyaaiittuu sseebbuuaahh kkoonnsseepp
ppeemmbbaanngguunnaann kkaarraakktteerr yyaanngg kkoommpprreehheennssiiff ddaann iinntteeggrraattiiff bbeerrddaassaarrkkaann :: 11 nniillaaii uunniivveerrssaall,, 66 pprriinnssiipp ppeemmbbaanngguuaann mmeennttaall,, ddaann 55
llaannggkkaahh aakkssii..
31 profil wirausahawan sukses telah banyak menginspirasi banyak orang, atas hasil karyanya, kerja keras, kemauan
untuk terus belajar dan berinovasi. Dalam berwirausaha selain strategi bisnis yang harus dipikirkan, harus pula memiliki
tekad kuat untuk terus berwirausaha ditengah tantangan dan hambatan yang mungkin beresiko pada kegagalan, mengutip
salah satu kalimat inspiratif untuk menguatkan dalam berwirausaha:
“Bukanlah orang yang gagal ketika mereka jatuh, mengalami kebangkrutan dalam menjalankan usaha namun mereka
tetap berusaha bangkit untuk memperbaiki kesalahan yang telah dilakukan. Orang dikatakan gagal ketika mereka jatuh dan
berhenti untuk kembali memulai”
-Kutipan Bapak Asep Sholihat, SH

More Related Content

Featured

How Race, Age and Gender Shape Attitudes Towards Mental Health
How Race, Age and Gender Shape Attitudes Towards Mental HealthHow Race, Age and Gender Shape Attitudes Towards Mental Health
How Race, Age and Gender Shape Attitudes Towards Mental Health
ThinkNow
 
Social Media Marketing Trends 2024 // The Global Indie Insights
Social Media Marketing Trends 2024 // The Global Indie InsightsSocial Media Marketing Trends 2024 // The Global Indie Insights
Social Media Marketing Trends 2024 // The Global Indie Insights
Kurio // The Social Media Age(ncy)
 

Featured (20)

2024 State of Marketing Report – by Hubspot
2024 State of Marketing Report – by Hubspot2024 State of Marketing Report – by Hubspot
2024 State of Marketing Report – by Hubspot
 
Everything You Need To Know About ChatGPT
Everything You Need To Know About ChatGPTEverything You Need To Know About ChatGPT
Everything You Need To Know About ChatGPT
 
Product Design Trends in 2024 | Teenage Engineerings
Product Design Trends in 2024 | Teenage EngineeringsProduct Design Trends in 2024 | Teenage Engineerings
Product Design Trends in 2024 | Teenage Engineerings
 
How Race, Age and Gender Shape Attitudes Towards Mental Health
How Race, Age and Gender Shape Attitudes Towards Mental HealthHow Race, Age and Gender Shape Attitudes Towards Mental Health
How Race, Age and Gender Shape Attitudes Towards Mental Health
 
AI Trends in Creative Operations 2024 by Artwork Flow.pdf
AI Trends in Creative Operations 2024 by Artwork Flow.pdfAI Trends in Creative Operations 2024 by Artwork Flow.pdf
AI Trends in Creative Operations 2024 by Artwork Flow.pdf
 
Skeleton Culture Code
Skeleton Culture CodeSkeleton Culture Code
Skeleton Culture Code
 
PEPSICO Presentation to CAGNY Conference Feb 2024
PEPSICO Presentation to CAGNY Conference Feb 2024PEPSICO Presentation to CAGNY Conference Feb 2024
PEPSICO Presentation to CAGNY Conference Feb 2024
 
Content Methodology: A Best Practices Report (Webinar)
Content Methodology: A Best Practices Report (Webinar)Content Methodology: A Best Practices Report (Webinar)
Content Methodology: A Best Practices Report (Webinar)
 
How to Prepare For a Successful Job Search for 2024
How to Prepare For a Successful Job Search for 2024How to Prepare For a Successful Job Search for 2024
How to Prepare For a Successful Job Search for 2024
 
Social Media Marketing Trends 2024 // The Global Indie Insights
Social Media Marketing Trends 2024 // The Global Indie InsightsSocial Media Marketing Trends 2024 // The Global Indie Insights
Social Media Marketing Trends 2024 // The Global Indie Insights
 
Trends In Paid Search: Navigating The Digital Landscape In 2024
Trends In Paid Search: Navigating The Digital Landscape In 2024Trends In Paid Search: Navigating The Digital Landscape In 2024
Trends In Paid Search: Navigating The Digital Landscape In 2024
 
5 Public speaking tips from TED - Visualized summary
5 Public speaking tips from TED - Visualized summary5 Public speaking tips from TED - Visualized summary
5 Public speaking tips from TED - Visualized summary
 
ChatGPT and the Future of Work - Clark Boyd
ChatGPT and the Future of Work - Clark Boyd ChatGPT and the Future of Work - Clark Boyd
ChatGPT and the Future of Work - Clark Boyd
 
Getting into the tech field. what next
Getting into the tech field. what next Getting into the tech field. what next
Getting into the tech field. what next
 
Google's Just Not That Into You: Understanding Core Updates & Search Intent
Google's Just Not That Into You: Understanding Core Updates & Search IntentGoogle's Just Not That Into You: Understanding Core Updates & Search Intent
Google's Just Not That Into You: Understanding Core Updates & Search Intent
 
How to have difficult conversations
How to have difficult conversations How to have difficult conversations
How to have difficult conversations
 
Introduction to Data Science
Introduction to Data ScienceIntroduction to Data Science
Introduction to Data Science
 
Time Management & Productivity - Best Practices
Time Management & Productivity -  Best PracticesTime Management & Productivity -  Best Practices
Time Management & Productivity - Best Practices
 
The six step guide to practical project management
The six step guide to practical project managementThe six step guide to practical project management
The six step guide to practical project management
 
Beginners Guide to TikTok for Search - Rachel Pearson - We are Tilt __ Bright...
Beginners Guide to TikTok for Search - Rachel Pearson - We are Tilt __ Bright...Beginners Guide to TikTok for Search - Rachel Pearson - We are Tilt __ Bright...
Beginners Guide to TikTok for Search - Rachel Pearson - We are Tilt __ Bright...
 

31 wirausahawan.ok

  • 1. Berkaca dan belajar dari tokoh-tokoh kewirausahaan yang telah sukses Created By Destiana Dwi Pratiwi 1106572
  • 2. Kata Pengantar Bissmillahirrahmaanirrahiim, Assalamu’alaikum Wr. Wb., Alhamdulillah, atas berkat segala Rahmat Allah SWT buku ini dapat terselesaikan dengan baik. Dengan harapan nyata semoga pembaca dapat mengambil sisi positif dan pembelajaran kewirausahaan dari profil-profil wirausahawan dalam buku ini. Tidak lupa Saya ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya terhadap seluruh pihak yang membantu penyusunan buku ini. Akhir kata semoga buku ini dapat bermanfaat banyak bagi pembaca Wassalamu’alaikum Wr. Wb.,
  • 3. Bandung, 5 Juni 2014 Penyusun Destiana Dwi Pratiwi Profil Wirausahawan 1: Soichiro Honda SSooiicchhiirroo HHoonnddaa llaahhiirr ttaannggggaall 1177 NNoovveemmbbeerr 11990066 ddii IIwwaattaagguunn ((kkiinnii TTeennrrrryyuu CCiittyy)),, bbeelliiaauu aaddaallaahh aannaakk kkee ppeerrttaammaa ddaarrii sseemmbbiillaann bbeerrssaauuddaarraa.. BBeelliiaauu aaddaallaahh aannaakk ddaarrii ppaassaannggaann GGiihheeii HHoonnddaa ((sseeoorraanngg ttuukkaanngg bbeessii yyaanngg mmeennjjaaddii ppeenngguussaahhaa bbeennggkkeell sseeppeeddaa)) ddaann MMiikkaa.. WWaallaauuppuunn tteerrllaahhiirr ddaarrii kkeelluuaarrggaa mmiisskkiinn,, bbeelliiaauu ssuuddaahh sseennaanngg bbeerriinnoovvaassii.. BBeelliiaauu ssaannggaatt mmeennggggeemmaarrii bbeerrbbaaggaaii hhaall tteennttaanngg mmeessiinn ddaann sseennaanngg mmeemmbbaannttuu aayyaahhnnyyaa ddii bbeennggkkeell bbeessii.. SSeemmaassaa sseekkoollaahh bbeelliiaauu sseerriinngg mmeennddaappaattkkaann nniillaaii bbuurruukk,, ddaann ttiiddaakk ssuukkaa mmeemmbbaaccaa.. BBeelliiaauu mmeerruuppaakkaann ttiippiikkaall aauuddiioovviissuuaall ddiimmaannaa bbeelliiaauu mmeennggaallaammii kkeessuulliittaann ddaallaamm mmeennaannggkkaapp iinnffoorrmmaassii yyaanngg ddiiaa bbaaccaa mmeellaalluuii bbuukkuu nnaammuunn bbeelliiaauu mmuuddaahh mmeemmaahhaammii iinnffoorrmmaassii yyaanngg tteerrddaappaatt mmeellaalluuii tteelleevviissii.. AAwwaall KKaarriirr bbeelliiaauu aaddaallaahh sseebbaaggaaaaii ppeessuurruuhh ddii bbeennggkkeell.. NNaammuunn hhaall tteerrsseebbuutt ttiiddaakk mmeennjjaaddii ppeemmaattaahh sseemmaannggaatt bbeelliiaauu.. TTaannppaa sseeppeennggeettaahhuuaann kkaarryyaawwaann llaaiinn bbeelliiaauu bbaannyyaakk mmeemmaannffaaaattkkaann wwaakkttuu uunnttuukk bbeellaajjaarr lleebbiihh ddaallaamm mmeennggeennaaii mmeessiinn ddii ppeerruussaahhaaaann tteerrsseebbuutt.. SSiikkaappnnyyaa yyaanngg cceekkaattaann,, tteerraammppiill ddaann iinnoovvaassii mmeennggaannttaarrkkaann bbeelliiaauu ppaaddaa kkeessuukksseessaann.. BBeelliiaauu mmeemmbbuukkaa bbeennggkkeell pprriibbaaddii ddaann bbeerrhhaassiill
  • 4. mmeemmbbuuaatt pprroodduukk jjaarrii--jjaarrii mmoobbiill ddaarrii llooggaamm,, sseehhiinnggggaa mmuullaaii mmeenniikkmmaattii hhaassiill kkeerrjjaannyyaa.. BBeelliiaauu sseemmppaatt mmeennggaallaammii kkeeggaaggaallaann ddaallaamm kkaarriirrnnyyaa,, nnaammuunn uussaahhaa kkeerraassnnyyaa mmeennjjaaddiikkaann bbeelliiaauu tteerrkkeennaall ddeennggaa sseebbuuttaann 110000 ppeenneemmuuaann ddaann bbeerrhhaassiill mmeemmppeerrttaahhaannkkaann ppeerruussaahhaaaannnnyyaa yyaaiittuu ppeerruussaahhaaaann HHoonnddaa.. Profil Wirausahawan 2: Djoko Susanto A Kwie Atau yang sering disebut Djoko Susanto lahir di Jakarta 9 februari 1950. Beliau erlahir dari keluarga pedagang kelontong yang putus sekolah, hidup beliau penuh kerja keras. Semasa kecil beliau selalu membantukedua orangtuanya yang bekerja di toko kelontong pribadi. Karier bisnisnya dimulai dari sebuah toko kelontong milik keluarga di bilangan Petojo, Jakarta Pusat, sekitar tahun 1967. Kemudian ia meningkatkan keberadaannya dengan memiliki toko kelontong sendiri. Dan Akhirnya Djoko menjalankan bisnis grosir penjualan rokok melalui toko kelontongnya itu. Usaha kelontong bernama Toko Sumber
  • 5. Bahagia ini menjadi cikal bakal kelompok bisnis ritelnya yang bernama Alfamart dibawah bendera PT Sumber ALfaria Trijaya Tbk ( SAT ). Bermula dari toko kelontong pribadi, membuka bisnis grosir penjualan rokok bersama temannya H.M. Sampoerna hingga mampu mengembangkan 15 toko rokok di kawasan Jakarta. Pada 27 Agustus 1989 Lahirlah Alfa Toko Gudang Rabat yang mempunyai konsep supermarket. Namun sayang Kerjasama Djoko dengan Putra Sampoerna harus berakhir tahun dan 2005. Sampoerna menjual perusahan rokok dan anak perusahaannya termasuk 70 persen saham di Alfamart, kepada Philip Morris sebesar 5 miliar dollar AS. Hingga akhirnya beliau membeli kembali saham tersebut dan kembali mengembangkan bisnisnya. Berkat kegigihan beliau mampu mengembangkan usahanya ini dengan meraih berbagai penghargaan sebagai berikut:  September 2012, penghargaan sebagai minimarket terbaik dalam ajang Indonesia Best Brand Award (IBBA)  penghargaan Retail Asia Pacific Top 500 Awards 2012 di Shanghai  penghargaan Sosial Media Award 2012 Profil Wirausahawa 3: Rangga Ummara Rangga Umara merupakan seorang pengusaha kelahiran 3 Januari 1979. Anak dari pasangan Deddy Hasanudin yang merupakan seorang ustadz dan Tintin Martini yang merupakan seorang guru. Kisah hidup berliku dengan tekad bulat dan keyakinan pada akhirnya berbuah manis. Jerih payah, jatuh-bangun membangun bisnis kuliner pada akhirnya dirasakan oleh Rangga Umara, pemilik RM Pecel Lele Lela. Diawali desakan sebagai manajer yang terancam dipecat, beliau memutuskan diri membuka RM Sea food. Namun tak berlangsung lama karena sepi pengunjung. Hal tersebut tidak mengurungkan minat beliau dalam berwirausaha, beliau pun memulai kembali dengan membuka RM Pecel Lele Lela (Lebih Laku). Awalnya pengunjung yang datang hanya menggemari menu tambahan miliknya, namun berbekal
  • 6. kreativitas dan memperbaiki tampilan pecel lele sebagai menu utama akhirnya diminati banyak pelanggan. Tentu bukan tanpa hambatan, beliau pun pernah mengalami masalah dengan rentenir dan kehilangan pegewai terbaiknya hingga membuka bisnis kuliner yang hampir sama persis. Namun beliau berhasil melewati masa sulit tersebut dengan bijak.Pada 2009, hasil kreativitas dan inovasi beliau terhadap produk kuliner unggulannya dan pelayanan unik serta ramah membuat RM Pecel Lele Lela mulai menanggapi banyaknya permintaan, Rangga mulai mewaralabakan Pecel Lele Lela. Waralaba. Kini Pecel Lele Lela lebih dikenal oleh masyarakat dan selanjutnya permintaan konsumen pun meningkat. Waralaba lele Lela diminati banyak orang, bahkan sampai ke luar daerah, seperti Bandung, Yogyakarta, dan Medan serta mendapatkan permintaan waralaba dari orang-orang Indonesia yang tinggal di Jeddah, Penang, Kuala Lumpur, dan Singapura. Rencananya, cabang-cabang di luar negeri akan direalisasikan tahun ini. Sampai saat ini Lele Lela telah memiliki 27 cabang, 3 di antaranya adalah milik sendiri. Penghargaan yang berhasil didapatkan:  Penghargaan dari Menteri Perikanan dan Kelautan  Indonesian Small and Medium Business Entrepreneur Award (ISMBEA) 2010 dari Menteri Usaha Kecil dan Menengah. Wirausahawan 4: A. Kasoem . Kasoem lahir di desa Bojong, Kadungora, Garut, Jawa Barat, 9 Januari 1917. Penghasilan ayah yang bekerja sebagai petani, membuat Kasoem kecil terbiasa hidup sederhana. Untuk setiap urusan pendidikan, ia melewati hanya berhasil tingkat Dewasa siswa taman College Park. Namun, hambatan ekonomi tidak mematahkan semangat beliau. Setelah SMA, Kasoem bekerja pada sebuah toko kacamata yang terletak di Jalan Braga, Bandung. Toko tersebut dimiliki oleh orang Jerman bernama Kurt Schlosser. Dari majikan, Kasoem kemudian banyak belajar tentang seluk-beluk bisnis kacamata. Perlahan-lahan, dengan modal sepeda, Kasoem memulai usahanya jalan berkeliling dari pintu ke pintu untuk menjual barang dagangannya gelas.
  • 7. Akhirnya, setelah beberapa tahun, berkat semangat kerja keras dan ketulusan, Kasoem berhasil membuka toko mereka sendiri yang merupakan toko kacamata pertama dibuka oleh penduduk asli. Bisnis kacamata perlahan-lahan berkembang dan berhasil memperluas cabangnya ke kota-kota besar di Indonesia seperti Solo, Yogyakarta, hingga ibukota Jakarta. Usahanya terus berkembang itu memberinya kesempatan untuk membantu orang-orang yang aktif dalam gerakan nasional. Lima tahun kemudian, ia pergi ke Jerman Barat untuk menambah pengalaman dan wawasan karena tidak puas dengan keahliannya. Di sana ia belajar optik dan magang di pabrik-pabrik yang dimiliki oleh Dr Herman Gebest sampai akhirnya mampu menguasai ilmu pembuatan kacamata baik secara teoritis maupun praktis. Setelah merasa cukup, Kasoem kembali ke Indonesia. Kasoem meninggal di London pada tanggal 11 Juni 1979. Kacamata bisnis kemudian diteruskan oleh delapan putra dan putri dan cucu dengan menggunakan nama merek yang berbeda, seperti A Kasoem, PT Kasoem, Lily Kasoem dan Cobra, yang sampai sekarang telah tersebar di sejumlah kota besar. Wirausahawan 5: Dato’ Dr. H. Muhammad Radzi Saleh Tidak semua MLM itu money game, money game hanyalah sejenis arisan berantai yang hanya memanfaatkan orang, tetapi MLM murni merupakan bisnis jaringan dimana memberikan kesempatan kepada siapapun untuk sukses secara bersama, saling mendukung, saling membantu dengan cara halal dan program serta strategi bisnis yang terencana. Salah satu wirausahawan sukses yang membangun, mendirikan bisnis MLM di Indonesia adalah Dato’ Dr. H. Muhammad Radzi Saleh, seorang warga asli Malaysia yang pindah menjadi WNI dan mengembangkan bisnisnya hingga mencetak kurang lebih 1,9 juta penduduk Indonesia memiliki penghasilan melalui perusahaan yang didirikannya bersama 3 orang pimpinan redaksi lainnya yaitu PT K-Link Internasional. Beliau lahir di Perak, Malaysia 5 April 1959 dan kurang lebih sekitar tahun 2002 memutuskan berpindah kewarganegaraan menjadi WNI membangun bisnisnya. Slogan beliau yang sangan terkenal 1 vission, 1 mission, 1 direction menjadikannya wirausahawan yang
  • 8. secara sukarela berbagi ilmunya untuk mengajarkan bagaimana seseorang dapat mulai menjalankan bisnis hingga menghasilkan penghasilan secara halal dengan menggunakan produk-produk kesehatan perusahaan yang sudah terjamin keamanan, kualitas dan kehalalannya melalui sistem pelatihan terpadu yang beliau rancang. Dalam perusahaan yang beliau pimpin ini, beliau sangat menekankan pengembangan sikap yang baik bagi para wirausahawan dalam menjalankan bisnis ini. Maka tak heran banyak wirausahawan yang sangat sukses dalam perusahaan ini sangat inspiratif dan fenomenal bagi orang banyak, bagaimana tidak siapapun yang tidak memiliki keahlian dan kedudukan dapat sukses apabila mereka memiliki keinginan kuat untuk diarahkan dan belajar. Banyak sekali diantara mereka yang sudah sangat sukses, dulunya merupakan orang-orang yang memiliki pengalaman hidup pahit terbantu sehingga memiliki kehidupan yang baik secara finasial, kesehatan dan waktu. Wirausahawan 6: Iwan Sunito Iwan Sunito adalah warga Indonesia yang sukses membangun kerajaan bisnisnya di Australia. Lini usaha utamanya adalah Crown International Holding Groups, sebuah perusahaan bidang properti, spesialis membangun apartemen. Iwan yang lahir dan besar di Surabaya, Jawa Timur, memilih merantau pada 1984 untuk belajar arsitektur di Universitas New South Wales Australia. Rumah pertama yang dirancang Iwan adalah rumah mewah di daerah Rose Bay. Nilai total proyek ini Aus$ 500 ribu. Bisnisnya berkembang besar hingga beliau memiliki 100-200 arsitektur dibawah pimpinannya.
  • 9. Tahun 1996, ia menemukan tanah yang cocok untuk membangun 55 unit rumah di daerah Bondi Junction dengan harga Aus$ 28 juta. Iwan menjelaskan bahwa bukan perjuangan mudah menjadi pengusaha di negeri orang yang membuatnya harus banyak belajar. Untungnya, sistem pemerintahan Australia memudahkan beliau membangun bisnis. Iwan mengungkapkan, ada dua hal yang membuatnya bisa bertahan di negeri orang dan meraih sukses. Pertama, mengerti sistem yang berlaku dan berhubungan baik dengan orang-orang yang berada di dalam sistem itu. Kedua, harus memahami produk sendiri dan menciptakan keunikan. Crown International Holdings hanya menggarap proyek menengah atas dengan nilai minimal setara Rp 1 trilyun. Wirausahawan 7: Purwacaraka Purwacaraka (lahir di Beograd, Yugoslavia, 31 Maret 1960; umur 53 tahun) adalah musisi sekaligus penata musik berkebangsaan Indonesia berdarah Sunda dari ibunya Hj. Soejarni Oesoep dan Jawa dari ayahnya Kolonel (Purn.) H. Soedjono Atmotenojo. Salah satu adik Purwacaraka, Trie Utami juga seorang penyanyi dan musisi Indonesia. Sulung dari tiga bersaudara ini telah akrab dengan musik sejak kecil. Ayahnya, Soedjono, meski seorang tentara tapi sangat menyukai musik. Ia memiliki banyak koleksi piringan hitam, hasil saat bertugas di Amerika. Saat Purwacaraka berusia tujuh tahun, sang ayah membelikan sebuah piano. Tak hanya itu, Purwa juga belajar piano kalsik dari A Becalef, seorang guru piano berkebangsaan Hongaria di Bandung..
  • 10. Sejak 1979 Purwa sudah bekerja di sebuah perusahaan musik dan sudah pula bermain musik di Malaysia dan Singapura saat masih di SMA. Dengan tuntutan orang tua Purwa memilih Jurusan Teknik Industri di Institut Teknologi Bandung (ITB) setamat dari SMA demi meluluskan keinginan orang tuanya. Ketika kuliah di Jurusan Teknik Industri Institut Teknologi Bandung (ITB), kepiawaian musiknya makin berkembang. Ia kerap mendapat job, mulai dari pesta perkawinan hingga reuni anak-anak sekolahan. Meski disibukkan dengan bermusik, Purwa mampu menyelesaikan kuliahnya dengan Indeks Prestasi (IP) di atas tiga (dalam skala 4). Purwacaraka menikah dengan Sri Susanti pada tahun 1981. Pernikahan mereka dikaruniai tiga orang anak, Aditya Purwa Putra, Andrea Miranda Dwisanti Putri, dan Amanda Chitarra Utami Putri. Ketiga buah hati mereka pun mengikuti jejak orang tuanya di bidang seni. Musik memang telah menjadi darah daging Purwa. Salah satu bukti kesetiaannya pada musik, dia mendirikan sekolah musik, Purwacaraka Music Studio. kini beliau telah memiliki sekitar 50 cabang sekolah musik yang telah tersebar di berbagai kota besar di Indonesia. Wirausahawan 8: Yongki Komaladi Yongki Komaladi merupakan pengusaha sukses di bidang alas kaki. Ia lahir di Jakarta, 8 Agustus tahun 1960. Pria ini lahir dengan Nama lengkap Kwok Joen Sian. Yongki terlahir dari keluarga besar, Ibunya bernama Liauw A Ho dan Ayahnya bernama Kwok Pit Tjong. Yongki merupakan anak ke-14 dari 15 bersaudara. Yongki lahir dan besar di Jakarta, rumahnya berada di bilangan Jakarta Pusat. Nama panggilannya Ayin. Tapi, jika keluar rumah iasangat suka memakai gelang emas milik kakaknya yang bertuliskan tulisan namanya, Yongki. Akhirnya, teman-temannya memanggil dengan sebutan Yongki. Jadilah nama ini yang melekat padanya. Agar berbeda dengan Yongki-Yongki lainnya, ia tambahkan nama Komaladi sebagai pelengkap. Selama satu setengah tahun kuliah di Singapura, Stamford College Singapore tempat beliau memperdalam ilmu bisnis manajemen, beliau mendapatkan kabar duka kematian ibunya. Beliau kembali ke Jakarta, menata cita-
  • 11. cita kembali untuk membanggakan orangtuanya. Setelah Ibu tiada, ia memiliki orangtua angkat. Orang tua angkat Yongki mempunya butik eksklusif di bilangan Duta Merlin, Jakarta. Dari ibu angkatnya, beliau belajar berwirausaha diawali dengan membantu menjaga butik ibu angkatnya. Melalui butik tersebut Yongki memiliki banyak relasi hingga mengantarkan beliau menjadi seorang model dan aktor. Beliau pun mengambil peluang dengan menekuni karir sebagai asisten desainer selama 10 tahun. Menginjak usia 30 tahun Yongki menyadari bahwa dirinya tidak mungkin terpakai selalu di dunia model mengingat usia beliau yang sudah tidak muda. Beliau pun mulai merintis karir sebagai desainer pakaian hingga desainer sepatu. Bermula dari usulan atasan, yang menantang kreativitas beliau menciptakan desain sepatu yang menarik. Inovasi karya beliau kini telah menembus pasar global, dan digemari bukan hanya oleh konsumen Indonesia tapi juga luar negeri Wirausahawan 9: Mr. Hiro Tan Mr. Hiro Tan adalah mantan dosen bidang ekonomi yang memutuskan membuat usaha toko roti sendiri. Hiro tan memulai usahanya dari nol. Dia pernah mengalami berbagai kegagalan dalam memulai usaha hingga akhirnya dia menjadi seorang wirausahawan yang sukses. Namun yang harus dicontoh dari Mr. Hiro Tan, dia tidak pernah menyerah dalam menghadapi kegagalan tersebut, dan selalu mengambil pelajaran dari yang telah terjadi.
  • 12. Setelah mengalami berbagai kegagalan, Mr. Hiro Tan memutuskan membuat usaha toko roti sendiri. Dulu, roti ini diproduksi dalam ukuran kecil dengan harga sangat terjangkau. Rotiboy sangat cepat dikenal. Hiro Tan yang melihat peluang besar terhadap Rotiboy,mendirikan outletRoti Boy pertama di Wisma Central, Jalan Ampang, Kuala Lumpur, Malaysia tahun 2002. Satu hari, outlet ini bisa menjual 20.000 roti.Cabang- cabang Roti Boya khirnya mulai muncul di Suria KLCC, Midvalley, The Mines dan outlet-outletlain di Kuala Lumpur. Akhirnya Singapura, Thailand, Cina dan Indonesia juga mulai membuka cabang-cabang Roti Boy. Perkembangan ini berlangsung selama tahun 2004 dan 2005.Sampai akhirnya puncak dari trend makanan ini ada diawal tahun 2006. Wirausahawan 10: Tjao Jien Hwie (Surya Winowidjoyo) Tjoa Jien Hwie atau Surya Wonowidjoyo (lahir di Fujian, Republik Rakyat Cina, 15 Agustus 1923. Meninggal 29 Agustus 1985 pada umur 62 tahun) adalah seorang pengusaha Indonesia yang merupakan pendiri Gudang Garam, salah satu produsen rokok terbesar di Indonesia. Ia berimigrasi ke Indonesia pada waktu berumur 3 tahun bersama keluarganya. Di Indonesia, mereka pertama kali menetap di Sampang, Madura. Surya sejak kecil sudah bergelut di bidang industri rokok. Ia sempat bekerja di pabrik rokok "93" milik pamannya. Ia kemudian keluar karena tidak puas. Pada usia 35 tahun, ia mendirikan perusahaannya sendiri, pabrik rokok Gudang Garam di Kediri, Jawa Timur. Konon, ilham pemberian nama Gudang Garam diperolehnya dari mimpi. Gudang Garam didirikannya pada tahun 1958 yang kemudian berkembang pesat dengan jumlah karyawan mencapai 500.000 orang yang menghasilkan 50 juta batang kretek setiap bulannya. Pada tahun 1966, Gudang Garam telah tercatat sebagai pabrik kretek terbesar di Indonesia.
  • 13. PT Gudang Garam Tbk. merupakan sebuah perusahaan produsen rokok terkemuka di Indonesia. Nama Gudang Garam sendiri diambil dari mimpi Wonowidjojo. Di mimpi tersebut beliau melihat gudang garam diseberang pabrik Cap 93 menonjol. Sarman salah seorang dari 50 karyawan, memberi ide untuk menempelkan foto gudang garam disetiap bungkus rokok kretek. Wonowidjojo menganggap ini adalah ide yang baik dan meminta Sarman untuk mendesain logo gudang garam. Tahun 1984 kepemimpinan Gudang Garam beralih kepada anak kandungnya sendiri yaitu Rachman Halim dimana Rachman Halim pernah tercatat sebagai orang terkaya di Indonesia dan berakhir pada tahun 2008 di karenakan Rachman Halim meninggal dunia. Wirausahawan 11: Erick Th ohir Erick Thohir adalah seorang pengusaha asal Indonesia dan merupakan salah satu pendiri Mahaka Media. Ia menjadi terkenal karena aktivitas bisnisnya di bidang olahraga. Erick Thohir merupakan pebisnis ternama di Indonesia bahkan di kenal di beberapa belahan dunia lainnya seperti di benua Eropa tepatnya di Itali. Kini menjadi direktur utama TVone dan pernah menjadi direktur utama republika ini adalah pengusaha yang fokus pada media dan pencinta olahraga. Erick Thohir juga memiliki latar belakang keluarga yang sudah sukses di dunia bisnis. Tepatnya hal ini dimulai oleh ayahnya yang bernama Teddy Thohir. Dari ayahnya lah Erick dan kakaknya Garibaldi Thohir mewarisi jiwa bisnis yang kuat.
  • 14. Pada Jumat 15 November 2013 Erick Thohir resmi menjadi Presiden Inter Milan menggantikan Massimo Moratti yang telah memimpin klub ini selama 18 tahun dan tercatat sebagai pemegang saham terbesar Inter Milan 75%. Pemilihan ini dilaksanakan melalui rapat luar biasa klub Inter Milan. Selama dipimpin oleh Massimo Moratti, Inter Milan telah meraih juara liga Italia sebanyak lima kali dan pada tahun 2010 berhasil meraih dua gelar sekaligus di Liga Champion dan Piala Italia. Moratti sendiri mengatakan sangat terkesan dengan Erick Thohir. Wirausahawan 12: Johnny Andrean Jhonny Andrean adalah salah satu pengusaha Sukses yang lahir di Kota Singkawang, Kalimantan Barat. Dari ayahnyalah yang berbisnis di bidang usaha hasil bumi, dia diwarisi sifat-sifat ketegasan, ilmu wiraswasta, serta integritas dalam berkarya. Sementara, ibunya yang membuka salon kecil di rumahnya, Singkawang, Kalimantan Barat, yang memberikan banyak perhatian dan banyak rasa pengertian terhadap dirinya. Sejak kecil, Johnny sudah membantu Ibunya di salon. Johnny menuju Jakarta pada tahun 80-an, dan mendirikan salon kecil di Jakarta Utara. Jelas bukan perkara mudah untuk mengembangkan bisnis yang saat itu masih belum begitu banyak berkembang. Kunci kesuksesan pada salonnya tersebut adalah kedekatan hubungan dengan pelanggan. Pelayanan menjadi satu hal yang penting. Dan itulah yang dilakukan oleh Johnny hingga ia merayap satu demi satu hingga membuka cabang di tempat lain.
  • 15. Di tahun 2003, beliau juga sukses membuka usaha roti bredtalk, beliau pun berhasil ditunjuk menjadi master franchise roti Bread Talk yang berkantor pusat di Singapura. Bread Talk beliau desain secara terbuka dan transparan, sehingga memungkinkan konsumen melihat proses produksi, dan wangi khas rotinya dapat mengepung pusat perbelanjaan di mana gerai itu berada. Berkat pendekatan yang berani menampilkan dapur yang terbuka dan transparan tersebut, gerai Bread Talknya laris manis diserbu pelanggan. Setelah membuka usaha roti Breadtalk tersebut, Tahun 2005 beliau masuk ke bisnis donat dan kopi dengan mengibarkan J-Co Donuts & Coffee. Johnny punya obsesi untuk membuat mereknya ini menjadi pemain global. Untuk itu, dia pun mau melakukan survei dan riset ke berbagai negara, seperti Australia, Amerika Serikat, Jepang dan berbagai negara Eropa. Mimpinya adalah menciptakan donat yang sempurna, yang diterima lidah dan mendorong gaya hidup modern di perkotaan. Dan J.Co donuts pun juga mendapat sambutan pasar yang luar biasa. Dalam waktu singkat kini ada lebih dari 40 gerai J.Co yang tersebar di berbagai kota di Tanah Air. Bahkan, J.Co pun telah merambah negara tetangga, seperti Malaysia dan Singapura. Baik Bread Talk maupun J.Co memperlihatkan kecerdasannya Johnny memaksimalkan jiwa kreatifnya. Wirausahawan 13: Nicholas Kurniawan Nicholas Kurniawan yang akrab dengan panggilan Nicho, kini berusia 21 tahun (kelahiran 21 januari 1993) saat ini ia sedang menjalani kuliah semester 6 di Prasetiya Mulya Business School, ia merupakan anak dari keluarga sederhana ayahnya yang bekerja sebagai penjaga toko dan ibunya yang bekerja sebagai penjual kue, memulai karirnya sejak ia berusia 6 tahun tepatnya sejak kelas 2 SD (Sekolah Dasar). Nicho memulai bisnis awalnya karena sejak kecil ia seringkali sedih melihat keluargnya yang kurang dihargai karena tidak punya uang, ia juga sering sedih melihat orang tua yang sering bertengkar hanya karena masalah ekonomi, ia sedih melihat orang tua yang selalu bekerja dari pagi hingga malam untuk memberikan pendidikan terbaik baginya.
  • 16. Berbekal motivasi untuk membanggakan orang tua yang di tengah kesulitan ekonomi keluarga dengan susah payah menyekolahkannya di tempat terbaik. Sejak kecil saat kelas 1 SD, Nicho yang berusia 6 tahun sudah mulai bisnis pertamanya dengan jualan mainan, jualan makanan di sekolah, saat SMP ia mulai jualan asuransi hingga MLM, berbagai cara ia lakukan, tetapi gagal. sampai satu kali temannya memberikan ia ikan hias yang kemudian beliau jual melallui kaskus. Hi ngg a mendapatkan permintaan tinggi dari para pelanggan, Menjadi wirausahawan ikan hias banyak suka duka yang dirasakan, seiring berkembangnya usaha beliau, tantangannya semakin besar. Beliau sempat dinyatakan tidak naik kelas pada saat kelas satu SMA yang mengharuskannya pindah sekolah dan hal tersebut menjadi tamparan keras dalam hidupnya. Sempat beliau berpikir untuk mengakhiri usahanya, namun mengingat perjalanan panjang yang telah ia beliau lalui memantapkan hatinya untuk terus maju. Dan kisahnya menjadi inspiratif bagi banyak orang. Pada tahun 2013 Nicho menjadi pemenang di acara Wirausaha Mandiri 2013 kategori di bidang industri, perdagangan dan jasa diikuti hampir sekitar 6700 pendaftar wirausaha muda mandiri, Wirausahawan 14: Andrew Darwis Andrew Darwis (lahir 20 Juli 1979; umur 34 tahun) merupakan pendiri (founder) komunitas online terbesar di Indonesia. Andrew sekarang menjabat sebagai Chief Technology Officer (CTO) PT Darta Media Indonesia (Kaskus) sekaligus pemilik (owner) Kaskus Network lewat PT Darta Media Indonesia. Andrew Darwis lahir 20 Juli 1979 di Jakarta. Andrew mendirikan Kaskus pada 6 November 1999. Bermula dari pengalamannya saat menimba ilmu di salah satu universitas terkemuka di Negeri Paman Sam, Seattle University, Program Studi Multimedia & Web Design, Art Institute of Seattle Computer Science di tahun 1999 saat itu dosen memberikan tugas untuk membuat program dari free software dan beliau terinspirasi membuat website forum komunitas yang bisa di bilang menjadi yang terbesar di Indonesia.
  • 17. Kaskus berasal dari kata Kasak-Kusuk atau bermakna bergosip. Dengan modal awal sebesar US$ 3 (Rp 30.000,-) untuk membeli server, Andrew dan dua rekannya, Ronald dan Budi, memilih untuk membuat portal yang berisi mengenai berita maupun informasi tentang Indonesia. Andrew mengaku bahwa kendala terberat dialaminya saat awal pembentukan Kaskus. Ia harus turun tangan langsung dan memperbaiki apabila ada server yang down, karena saat itu Andrew belum memiliki karyawan. Selain itu kendala terberat juga dialaminya ketika pindah ke Jakarta, karenai ia harus meyakinkan customer dan advertiser mengenai citra Kaskus. Pemasaran Andrew dan timnya di awal usaha harus bergeriliya door to door ke klien untuk memperkenalkan positioning Kaskus dan tidak sampai 1 tahun, Kaskus sudah banyak dipercaya oleh client-client besar yang sudah mendukung Kaskus sejak pertama kali Kaskus launching pada Desember 2008. Berselang 2 bulan kemudian Kaskus resmi menjadi perusahaan professional di bawah bendera PT. Darta Media Indonesia. Saat ini tercatat Kaskus memiliki 3.730.031 member(update pertanggal 3 Desember 2011 pada pukul 11.55) dan terus bertambah tiap detiknya. Kaskus memiliki target pasar dari usia 15-40 tahun baik kalangan pelajar, mahasiswa, karyawan, professional dan entrepreneur. Wirausahawan 15: Adrie Subono Adrie Nurmianti Subono, atau yang lebih banyak dikenal publik sebagai Adrie Subono, adalah salah satu promotor artis dan gelaran akbar yang sangat akrab dengan dunia hiburan, bahkan sebagian besar masyarakat, Indonesia. Putra dari Subono Mantofani dan Titi Srisulaksmi Subono ini memang sangat menyukai musik sejak kecil. Juga sudah menjadi cita-cita Subono menyajikan tontonan dan hiburan dengan konsep ‘live entertainment’ untuk dapat dinikmati berbagai kalangan publik di tanah airnya. Dan mimpi tersebut tercapai sudah. Perusahaan rintisannya, Java Musikindo, berhasil membangun pamor sebagai penyelenggara berbagai gelaran musik bergengsi yang menampilkan tak terhitung musisi atau kelompok musik kenamaan baik dari dalam maupun luar negeri.
  • 18. Sebelum menjadi promotor di bidang musik, beliau pun telah melakukan berbagai wirausaha seperti usaha pemasok kertas dan alat-alat tulis kantor dengan. Modal yang diakuinya minim namun dapat berkembang pesat pada tahun 1980-an. Beliau juga sempat melanjutkan pada bisnis perkapalan dan properti. Di bisnis sektor perkapalan, PT Tilano Abadi fokus menekuni usaha forwarding atau pengangkutan barang via kapal dan penjualan kapal laut dari Prancis ke Indonesia yang sering membawanya jalan-jalan ke luar negeri. Setiap ada konser di luar negeri beliau menyempatkan hadir untuk menikmati konser tersebut dan hal itulah yang menjadi ide bagi beliau untuk merintis bisnis pengadaan konser yang namanya kini terkenal. Pada awalnya beliau mengalami kesulitan karena tidak memiliki pengalaman dalam bidang bisnis promotor musik, hingga banyak kesalahan yang terjadi pada awal perjalanan karir beliau. Kesalahan-kesalahan tersebut dijadikan suatu pembelajaran bagi beliau hingga beliau mampu mengembangkan usahanya dengan belajar dari pengalaman gagalnya tersebut. Wirausahawan 16: Ria Miranda Ria Miranda yang bernama lengkap Indria Miranda adalah seorang perancang busana Indonesia. Ria yang memiliki bren Riamiranda ini termasuk salah seorang di antara empat orang tokoh perancang busana yang dianggap mempengaruhi tren pemakaian busana muslim hijab yang berkembang pesat di kalangan perempuan muslim di tanah air. Karyanya yang banyak mengeksploitasi garis-garis, sentuhan pastel dan girly yang feminin serta berkarakter kuat banyak disukai para hijabers. Ria Miranda lahir di Padang, Sumatera Barat, pada 15 Juli 1985. Ia menamatkan pendidikan tingginya di Fakultas Ekonomi Universitas Andalas, Padang, Sumatera Barat dengan meraih gelar S-1. Kemudian ia melanjutkan pendidikannya di sekolah mode ESMOD Jakarta selama 1 tahun. dan lulus sebagai perancang busana dari sekolah mode ESMOD Jakarta tahun 2008. Kemudian pada tahun 2011, ia menikah dengan seorang pria bernama
  • 19. Muhamad Pandu Rosadi, dan kini telah dikaruniai anak perempuan yang bernama Askana Katyaluna Rosadi. Kecintaan Ria Miranda pada dunia fashion sebenarnya sudah dia rasakan sejak duduk di bangku SMA. Maka itu, untuk memperdalam ilmunya ia melanjutkan pendidikannya di sekolah mode ESMOD Jakarta selama 1 tahun. Disanalah dia mengembangkan kemampuannya mendesain pakaian agar mengikuti tren dan tak ketinggalan zaman. Modal awal buka usaha dulunya Rp 5 juta. Namun seiring berjalannya waktu maka permintaan akan busana muslim buatannya pun semakin bertambah. Saat ia mencari bahan sendiri dan tukang jahitnya mencari ke pasar. Tiap satu desain pakaian hanya dibuat 5 pieces. Tantangan bahwa desainer muda akan mengalami kesulitan untuk sukses beliau buktikan dengan kerja keras, kreatif dan inovatif dalam berkarya, memulai melalui media sosial Ria mampu mengembangkan usahanya. Wirausahawan 17: Theresia Deka Putri Theresia Deka Putri merupakan wirausahawan muda yang terbiasa memasarkan produk makanan dan minuman milik orang lain. Berbekal dari tabungan yang beliau kumpulkan hasil dari kerja keras beliau dalam memasarkan produk dijadikan sebagai modal utamanya dalam membangun usaha minuman yang akan beliau rintis. Lewat CV Karya Semesta, produk minuman miliknya adalah kopi, dengan tiga jenis kopi khas racikan beliau yang diberi nama Kopi Luwak Lanang, Kopi Lanang Landep, dan Kopi Gajah Hitam. Dengan berbekal pengalaman dalam memasarkan produk makanan dan minuman membuat beliau gigih dalam menjalankan usaha pribadinya tersebut hingga dapat menembus pasar internasional, disamping kekhasan kopi racikan beliau. Berawal dari pengecer produk makanan minuman dari warung, Theresia Deka Putri kini sukses mengembangkan produk kopi sendiri. Bahkan, produknya, Kopi Luwak Lanang telah tersebar hingga ke luar negeri. Omzet miliaran rupiah pun mampu direnggut dara 25 tahun ini dalam setahun. Pengalaman sebagai tenaga pemasar produk makanan dan minuman, menjadi bekal Theresia Deka Putri membangun usaha sendiri. Setelah
  • 20. menjadi pengecer produk milik orang lain, dara berusia 25 tahun ini merintis bisnis kopi sendiri. Dalam perjalanan awal mengembangkan usahanya, beliau tetap memasarkan produk lainnya untuk memperkuat modal dan jaringan. Beliau sempat pula mendapatkan hambatan dalam mengembangkan usahanya tersebut. Hingga titik puncak beliau sempat tertipu oleh pihak yang mengambil produk beliau tanpa memberikan bayaran hingga seluruh modal dan keuntungan beliau habis. Namun untungnya dengan berbekal keyakinan dan kepercayaan beliau mendapatkan pinjaman modal untuk kembali membangkitkan usahanya, hingga kini mampu menembus pasar internasional Wirausahawan 18: Gita Wirjawan Gita Wirjawan (GW) (lahir di Jakarta, 21 September 1965; umur 48 tahun) adalah pengusaha asal Indonesia. Nama lengkapnya Gita Irawan Wirjawan, putra dari pasangan Wirjawan Djojosoegito (almarhum) dan Paula Warokka Wirjawan. Pada 2008, ia mendirikan perusahaan Ancora Capital (tempo), perusahaan investasi di bidang sumber daya dan pertambangan.Ia mendirikan perusahaan tersebut setelah ia memutuskan mundur dari kursi Presiden Direktur JP Morgan Indonesia yang ia jabat 2006-2008. Kesuksesannya dalam mengelola perusahaan berbekal kekuatan relasi yang ia bangun sejak kuliah di Harvard. Ancora Capital sendiri berfokus pada investasi di sektor energi dan sumber daya alam. Kesuksesan Gita dalam mengelola perusahannya dibuktikan ketika dalam hitungan bulan, Ancora berhasil mengambil alih sebagian saham beberapa perusahaan besar seperti PT Bumi Resources Tbk, Selain itu, ia juga merupakan salah satu komisaris PT Pertamina. Pada tanggal 18 Oktober 2011, berkaitan dengan reshuffle Kabinet Indonesia Bersatu II, Gita Wirjawan diangkat sebagai Menteri Perdagangan menggantikan Mari Elka Pangestu. Pada 31 Januari 2014,
  • 21. ia menyatakan mundur dari posisinya sebagai Menteri Perdagangan di Kabinet Indonesia Bersatu IIuntuk fokus ke Konvensi Partai Demokrat 2014. . Wirausahawan 19: Elang Gumilang Elang Gumilang kini telah menjadi CEO yang dari perusahaan dibentuknya dengan nama Elang Group. Perusahaan Elang Group menjadi induk dari beberapa anak perusahaan seperti PT. Elang Semestaguna, PT Bild Consulting, dan PT Bumi Karsa Semesta. Kesuksesan yang diperoleh ini didapat dari hasilnya bekerja menjadi tenaga pemasaran rumah. Bisnis beliau telah mampu menghasilkan omset sekitar 54 miliar rupiah. Bisnis yang digelutinya mulai dari dunia pertambangan, pengembangan perumahan, pelatihan bisnis hingga periklanan telah menghantarkan Elang menjadi seorang miliarder di usia muda. Elang sendiri merupakan anak pertama dari tiga bersaudara pasangan H. Enceh (55) dan Hj. Prianti (45). Elang terlahir dar i keluarga yang lumayan berada, yaitu ayahnya berprofesi sebagai kontraktor, sedangkan ibunya hanya ibu
  • 22. rumah tangga biasa. Sejak kecil orang tuanya sudah mengajarkan bahwa segala sesuatu diperoleh tidak dengan gratis. Orang tuanya juga meyakinkan bahwa rezeki itu bukan berasal dari mereka tapi dari Allah SWT. Beliau adalah anak yang cerdas. Dari keci orangtuanya telah menanamkan prinsip bahwa segala sesuatu ada prosesnya, tidak instan. Jiwa kewirausahaannya telah muncul sejak masa SMA, secara sembunyi dari orang tuanya, beliau memulai wir ausaha dengan berjualan donat. Setelah memasuki masa kuliah beliau semakin giat dalam menjalankan wirausaha dengan bekerjasama melalui pihak kampus ataupun perusahaan. Wirausahawan 20: Peter Firmansyah Peter Firmansyah hidup dalam keadaan pas-pasan.hal tersebut memberanikan dirinya mengawali karir sebagai pegawai distro setelah lulus SMA. Sebagian hasil keringatnya beliau kumpulkan untuk modal bisnis distro yang akan beliau rintis. Dengan kegigihan beliau, bisnis distro yang beliau bangun semakin lama semakin berkembang dengan modal awal Rp5.000.000,00. Dan bukan tanpa hambatan, beberapa tantangan beliau hadapi seperti pada tahun 2007 beliau harus mengerjakan pesanan celana jeans senilai Rp 30.000.000,00 namun pemesan menolak membayar dengan alasan tidak sesuai keinginan pemesan. Luar biasanya kerja keras dan inovatif produk jeans yang beliau keluarkan, pada tahun yang sama beliau sudah mampu membiayai pendidikan ketiga adiknya. Bahkan kini seorang di antaranya sudah lulus dari perguruan tinggi dan bekerja. Peter bertekad kedua adiknya yang lain juga harus bisa lulus menjadi sarjana
  • 23. Peter lalu membuat website khusus untuk menjajakan produk Peter Says Denim. Untuk memperkuat bisnis online ini, beliau mengeluarkan kembali Rp5.000.000,00. Dan lewat situs online-nya, Peter Say Denim dikenal di Amerika, Kanada, Australia, Singapura, dan Malaysia. Hasilnya, kini saban bulan, Peter memproduksi 500 hingga 1.000 potong jeans. Meski bisnis distro di Bandung menjamur hingga 400 gerai lebih, jeans Peter Says Denim tetap unggul lantaran berani tampil beda. Peter mengaku, jeans buatannya sebenarnya tak beda jauh dengan jeans lokal lain. Tapi, dia berhasil mengubah citra produk lokal yang tak bisa bersaing dengan kualitas nomor satu layaknya jeans branded. Wirausahawan 21: Colonel Harland Sanders Harland Sanders lahir di sebuah desa yang bernama Kentucky di Amerika, pada tanggal 9 September 1890. Ayah beliau meninggal dunia pada saat Beliau berumur 6 tahun, dan Ibunya sudah tidak bisa bekerja lagi, sehingga Harland muda harus menjaga adik laki-lakinya yang baru berumur 3 tahun sehingga beliau dituntut harus mampu memasak untuk keluarganya, dan pada umur 7 tahun ia sudah pandai memasak di beberapa rumah makan yang ada disekitar tempat tinggalnya. Saat umurnya mencapai 65 tahunan, beliau pun pensiun dari angkatan laut, dan
  • 24. kembali ke desa Kentucky yang telah tumbuh menjadi sebuah kota kecil. Disana beliau menjadi pengangguran, sampai pada suatu saat beliau mempunyai ide cemerlang tentang kegiatan kesukaannya, yaitu memasak ayam goreng dengan menggunakan bumbu resep rahasia keluarganya menjadi ladang usaha menguntungkan. Dimulai tahun 1952, beliau mencoba memasak ayam tersebut, dengan sebungkus nasi dan segelas minuman, kemudian menawarkannya ke toko-toko makan yang ada di sekitar rumahnya hingga perusahaan makanan di negaranya, namun ditolak. Ide sepotong ayam dan sebungkus kecil nasi dengan segelas minuman dianggap tidak akan memuaskan selera masyarakat. Hal tersebut tidak mengurungkan niat beliau. Dengan keyakinan kuat dan selalu melihat peluang di masa yang akan datang, beliau terus menawarkan ayamnya tersebut. Pada tahun 1964, Kolonel Sanders mempunyai lebih dari 600 outlet waralaba untuk ayam gorengnya yang berada di seluruh Amerika dan Kanada. Lebih dari satu miliar ayam goreng hasil resep Kolonel dinikmati setiap tahunnya. Dan itu tidak hanya di Amerika Utara. Bahkan tersedia hampir di 80 negara di seluruh dunia. Dibawah pemilik baru, perusahaan Kentucky Fried Chicken tumbuh dengan cepat. Kemudian menjadi perusahaan terbuka pada 17 Maret 1966, dan terdaftar pada New York Stock Exchange pada 16 Januari 1969. Lebih dari 3,500 waralaba dan restoran yang dimiliki perusahaan beroperasi hampir di seluruh dunia ketika Heublein Inc. mengakusisi perusahaan KFC pada tanggal 18 Juli tahun 1971 dengan harga sebesar $285 million untuk saat itu. Wirausahawan 22: Hamzah Izzulhaq Hamzah Izzulhaq adalah seorang pengusaha muda yang sukses, dia bisa dijadikan contoh untuk pemuda Indonesia agar bisa berkarya dan sukses di usia muda. Pemuda kelahiran Jakarta, 26 April 1993 ini memang sudah memiliki bakat bisnis sejak
  • 25. masih SD mulai dari menjual kelereng, petasan hingga menjual koran, menjadi tukang parkir, pengamen serta ojek payung pernah dilakukannya. Beliau adalah anak dari pasangan Bapak Fakih Munandar (seorang dosen) dan Ibu Sri Rahmawati (seorang guru). Sebagai seorang wirausahawan muda, beliau berhasil membuktikan bahwa menjadi seorang wirausahawan sukses tidaklah harus terlahir dari keluarga yang memiliki keturunan wirausahawan dan setiap orang memiliki kesempatan untuk menjadi seorang wirausaha. Beliau berhasil mengambil keputusan besar untuk menjadi wirausahawan sejak duduk di bangku kelas dua SMA, dimana beliau bertekad mendirikan usaha bimbingan belajar dengan modal 100 juta rupiah. Bukanlah hal mudah dalam mengumpulkan modal besar, namun dengan keyakinan kuat beliau mampu membuktikan bahwa usia muda bukan menjadi penghalang untuk sukses. Kini beliau telah berhasil menjalankan usaha bimbingan belajar dan juga berhasil menjalankan usaha kerajinan Picanto Sofabed. Wirausahawan 23: Anne Ahira Anne Ahira lahir di Bandung 28 November 1979, beliau terkenal sebagai internet marketer sukses kelas dunia. Sebagai wirausahawan di bidang informasi, beliau terlahir dari keluarga yang sederhana namun memiliki impian yang sangat besar. Semasa beliau masih bersekolah harus menjual pisang goreng dengan membawa tiga tas besar (satu untuk buku dan dua untuk menjual pisang goreng) yang ketika jualannya bersisa maka beliau akan menjajakannya di sawah kepada para petani. Dari hidup prihatin yang diselami selama bertahun-tahun menjadikan jati diri beliau sebagai anak yang cerdas dan tangguh. Selama kuliah beliau bekerja paruh waktu,
  • 26. dalam membantu memberikan pembelajaran kepada karyawan-karyawan perusahaan dan menjadi guru bagi anak-anak ataupun para karyawan dari berbagai perusahaan. Suatu ketika beliau merasa terkejut ketika kakaknya mengabarkan bahwa anak usia 17 tahun mampu menjadi milioner hanya dari dunia maya. Beliau yang memiliki cita-cita menjadi pengusaha sukses pada usia 30 tahun ini merasa tertantang. Hingga akhirnya beliau banyak belajar bagaimana caranya menggunakan internet dan memanfaatkannya menjadi peluang usaha. Berkat usaha kerasnya, beliau mampu mendirikan ASIAN BRAIN, suatu perusahaan yang telah banyak melahirkan para internet marketing dan juga penulis buku best seller “30 Days to Internet Marketing Success” Wirausahawan 24: Dika Angkasaputra Moerwani
  • 27. DDiikkaa AAnnggkkaassaappuuttrraa MMooeerrwwaannii yyaanngg llaahhiirr ddii JJaakkaarrttaa,, 2288 DDeesseemmbbeerr 11998844 aaddaallaahh sseeoorraanngg ppeennuulliiss bbuukkuu--bbuukkuu ddeennggaann ggeennrree jjeennaakkaa.. WWiirraauussaahhaawwaann ddii bbiiddaanngg iinnffoorrmmaassii iinnii mmeellaalluuii hhaassiill--hhaassiill kkaarryyaannyyaa ssuukksseess mmeenngghhiibbuurr hhaammppiirr sseelluurruuhh mmaassyyaarraakkaatt IInnddoonneessiiaa hhiinnggggaa ssaammppaaii ddiijjaaddiikkaann ffiillmm.. BBeerrmmuullaa ddaarrii hhoobbiinnyyaa yyaanngg sseerriinngg mmeemmuuaatt ttuulliissaannnnyyaa ddaallaamm bblloogg pprriibbaaddii,, hhiinnggggaa ppeenneerrbbiittaann bbuukkuu,, mmeennjjaaddii aakkttoorr ddaann pprreesseenntteerr ddaallaamm bbeerrbbaaggaaii kkeesseemmppaattaann.. BBeelliiaauu mmaammppuu mmeemmbbuukkttiikkaann ppaaddaa kkiittaa bbaahhwwaa wwiirraauussaahhaa ddaappaatt ddiimmuullaaii ddaann ddiikkeemmbbaannggkkaann mmeellaalluuii hhoobbii kkiittaa yyaanngg tteerruuss ddiiggaallii ddaann tteerruuss ddiikkeemmbbaannggkkaann.. PPeerrjjaallaannaann bbeelliiaauu ddaallaamm mmeerraaiihh ssuukksseess ppuunn bbuukkaannllaahh hhaall yyaanngg mmuuddaahh,, bbaannyyaakk ttaannttaannggaann ddaann hhaammbbaattaann yyaanngg ddiillaalluuii mmuullaaii ddaarrii bbuukkuu yyaanngg ttiiddaakk llaakkuu tteerrjjuuaall,, wwaawwaannccaarraa ppeelluunnccuurraann bbuukkuu yyaanngg hhaannyyaa ddiiiikkuuttii oolleehh sseeddiikkiitt ppeesseerrttaa,, ppeemmbbeerriiaann jjuulluukkaann aanneehh ddaann sseebbaaggaaiinnyyaa.. NNaammuunn bbeellaajjaarr ddaarrii ppeennggaallaammaann ddaann tteerruuss mmeennccaarrii ssttrraatteeggii bbiissnniiss tteerrbbaaiikk bbeelliiaauu mmaammppuu mmeennjjaaddii ssaallaahh ssaattuu wwiirraauussaahhaawwaann ssuukksseess.. Wirausahawan 25: Merry Riana MMeerrrryy RRiiaannaa,, wwaanniittaa yyaanngg llaahhiirr ppaaddaa ttaannggggaall 2299 MMeeii 11998800 ddii JJaakkaarrttaa aaddaallaahh ssaallaahh ssaattuu wwiirraauussaahhaawwaann ssuukksseess ddaann mmoottiivvaattoorr IInnddoonneessiiaa yyaanngg mmaammppuu mmeewwuujjuuddkkaann iimmppiiaannnnyyaa mmeemmppeerroolleehh kkeebbeebbaassaann ffiinnaanncciiaall sseebbeelluumm uussiiaa 3300 ttaahhuunn yyaanngg kkeemmuuddiiaann bbeelliiaauu ppuubblliikkaassiikkaann ddaallaamm bbeennttuukk bbuukkuu ddeennggaann jjuudduull ““MMiimmppii SSeejjuuttaa DDoollllaarr”” yyaanngg tteellaahh bbaannyyaakk mmeennggiinnssppiirraassuu bbaannyyaakk oorraanngg.. PPeerrjjaallaannaann hhiidduupp yyaanngg mmeemmaakkssaannyyaa uunnttuukk kkuulliiaahh ddii SSiinnggaappuurraa ddaann hhiidduupp sseerrbbaa pprriihhaattiinn hhiinnggggaa mmeemmiilliikkii
  • 28. hhuuttaanngg ppaaddaa NNeeggaarraa SSiinnggaappuurraa kkuurraanngg lleebbiihh sseebbeessaarr 228800 jjuuttaa.. UUnnttuukk ddaappaatt bbeerrttaahhaann hhiidduupp bbeelliiaauu hhaarruuss sseerrbbaa mmeenngghheemmaatt,, hhaarruuss bbeekkeerrjjaa ssaammppiinnggaann.. LLuulluuss kkuulliiaahh bbeelliiaauu tteerrjjuunn kkee dduunniiaa wwiirraauussaahhaa sseebbaaggaaii tteennaaggaa ssaalleess ddaallaamm bbiiddaanngg FFiinnaanncciiaall CCoonnssuullttaannccyy ddeennggaann mmeemmaannffaaaattkkaann 1144 jjaamm ddaallaamm sseehhaarrii sseellaammaa 77 hhaarrii ddaallaamm sseemmiinngggguu.. DDiissaammppiinngg bbeerrwwiirraauussaahhaa,, bbeelliiaauu ppuunn bbeellaajjaarr,, ddaann mmeemmbbuukkaa wwaawwaassaann wwiirraauussaahhaannyyaa mmeellaalluuii bbuukkuu,, mmeennggiikkuuttii sseemmiinnaarr ddaann bbeerrttaannyyaa ppaaddaa oorraanngg--oorraanngg yyaanngg aahhllii ddii bbiiddaannggnnyyaa.. KKiinnii bbeelliiaauu tteellaahh mmeemmiilliikkii kkaannttoorr hhaassiill kkeerrjjaannyyaa,, MMeerrrryy RRiiaannaa OOrrggaanniizzaattiioonn yyaanngg mmeerruuppaakkaann ppeerruussaahhaaaann yyaanngg bbeerrggeerraakk ddii bbiiddaanngg kkoonnssuullttaassii kkeeuuaannggaann.. BBeelliiaauu mmeerruuppaakkaann ssoossookk wwaanniittaa ttaanngggguuhh,, yyaanngg ttiiddaakk mmuuddaahh mmeennyyeerraahh ddaallaamm mmeellaakkuukkaann wwiirraauussaahhaa.. Wirausahawan 26: Dian Pelangi DDiiaann WWaahhyyuu UUttaammii aattaauu DDiiaann PPeellaannggii mmeerruuppaakkaann ssaallaahh ssaattuu ppeerraannccaanngg bbuussaannaa IInnddoonneessiiaa kkeellaass aattaass.. BBeelliiaauu llaahhiirr ppaaddaa ttaannggggaall 1144 JJaannuuaarrii 11999911 ddii PPaalleemmbbaanngg.. MMeellaalluuii bbuukkuunnyyaa yyaanngg bbeerrjjuudduull HHiijjaabb SSttrreeeett SSttyyllee yyaanngg ddiitteerrbbiittkkaann GGrraammeeddiiaa PPuussttaakkaa UUttaammaa iinnii tteellaahh bbaannyyaakk mmeemmbbeerriikkaann ttrreenndd yyaanngg ddiimmiinnaattii wwaanniittaa bbeerrhhiijjaabb mmaassaa kkiinnii.. MMeemmuullaaii uussaahhaa ppeerraannccaannggaann bbuussaannaa yyaanngg ddiiaakkuuii sseerriinngg jjaattuuhh bbaanngguunn hhiinnggggaa aakkhhiirrnnyyaa ssuukksseess iinnii ddiiaawwaallii ddaarrii kkeerreessaahhaann bbeelliiaauu ddiimmaannaa bbaannyyaakk oorraanngg bbeerraannggggaappaann wwaanniittaa yyaanngg bbeerrhhiijjaabb tteerrkkeessaann kkuunnoo,, ttuuaa ddaann
  • 29. kkaammppuunnggaann.. HHaall tteerrsseebbuutt mmeennddoorroonngg bbeelliiaauu uunnttuukk mmeenngguubbaahh cciittrraa ddiirrii wwaanniittaa bbeerrhhiijjaabb.. BBeerrbbeekkaall ppeennddiiddiikkaann ttaattaa bbuussaannaa ddaann aaggaammaa,, bbeelliiaauu mmeennggaammbbiill aalliihh bbuuttiikk iibbuunnyyaa ddeennggaann tteettaapp bbeerrppeeggaanngg tteegguuhh ppaaddaa ppaakkeemm ssyyaarriiaatt IIssllaamm.. MMuullaaii ddaarrii ddeessaaiinn,, mmaarrkkeettiinngg hhiinnggggaa pprroommoossii bbeelliiaauu llaakkuukkaann sseennddiirrii,, mmuullaaii ddaarrii bbeennaanngg hhiinnggggaa mmeennjjaaddii bbuussaannaa ssiiaapp ppaakkaaii bbeelliiaauu kkeerrjjaakkaann sseennddiirrii.. Karya-karya beliau diterima pasar karena faktor harga yang relatif murah. Untuk produk yang diproduksi masal beliau membandrol harga 100-800 ribu, untuk Spesial Collection dengan harga 1 -3,5 Juta rupiah, sedangkan Private Collection 2 – 5 Juta Rupiah. Harga tersebut termasuk murah untuk jenis koleksi busana dengan bahan kain sentuhan desainer. Kini beliau telah memiliki outlet di beberapa kota besar diantaranya Palembang, Medan, Jakarta, Surabaya, Pekan Baru dan masih banyak lagi. Untuk di Asia, Dian telah membuka outlet di Malaysia dan Singapura. Untuk mancanegara beliau membuka di Dubai, Kairo, Amman, London, Paris, Hannover, Perth. Dan kemarin, di tahun ketiganya sebagai perancang populer, Beliau mengadakan peragaan busana di Kuwait Wirausahawan 27: Rionny Lukito Ronny Lukito seorang pengusaha tas yang lahir pada tanggal 15 Januari 1962 di Bandung, Ronny Lukito adalah anak ketiga dari enam bersaudara. Beliau satu-satunya anak laki-laki yang lainnya adalah perempuan dalam keluarga pasangan Lukman Lukito – Kumiasih. Ronny berdarah campuran Buton, Sumatera dan Jakarta itu mempunyai orang tua yang menyambung hidup dengan cara berjualan tas. Beliau adalah seorang anak dari keluarga yang memprihatinkan. Orangtuanya bukanlah dari kaum berada. Di masa remajanya Ronny tinggal di Bandung. Beliau adalah sebuah sosok pemuda yang rajin dan tekun, dia bukan seorang lulusan perguruan tinggi negeri ataupun perguruan tinggi swasta favorit, dia hanyalah seorang lulusan STM (Sekolah Teknologi Menengah). Semenjak
  • 30. bersekolah di STM beliau terbiasa berjualan susu yang dibungkus dengan plastik kecil, diikat dengan karet dan kemudian dia jual ke rumah-rumah tetangga dengan sepeda motor miliknya. Masa remaja Ronny di Bandung dilewati dengan penuh kesederhanaan dan kerja keras yang jauh dari kehidupan serba ada. Hidup ditengah keluarga yang pas-pasan, tidak membuat Ronny menyerah pada keadaan. Orang tuanya yang memiliki toko kecil khusus menjual tas, membuat beliau terbiasa melihat secara langsung proses produksi sebuah tas. Bahkan Ia beserta saudaranya sering terjun langsung membantu orangtuanya dalam menjalankan bisnis tersebut. Dari mulai proses packing tas, merapikan tas-tas yang di display, serta menjadi kasir ketika ada pembeli yang membayar. Pengalaman itulah yang menjadi langkah awal beliau untuk membuka Peluang bisnis tas, mengikuti jejak kedua orang tuanya. Ketekunan dan kerja kerasnya dalam menjalankan usaha, mengantarkan beliau menjadi pengusaha sukses yang luar biasa. Terbukti bukan hanya berhasil membawa tas merek exsport hingga mancanegara, namun kini dibawah naungan B&B Inc. Ronny berhasil membawahi empat anak perusahaan besar antara lain PT. Eksonindo Multi Product Industry (EMPI), PT. Eigerindo MPI, PT. EMPI Senajaya dan CV Persada Abadi. Sederet merek tas ternekal pun, menjadi bukti nyata keberhasilan beliau dalam menguasai pasar tas baik lokal maupun internasional. Membidik berbagai segmen pasar, beliau pun mengembangkan sayapnya dengan memasarkan merek Eiger, Exsport, Neosack, Bodypack, Nordwand, Morphosa, World Series, Extrem, Vertic, Domus Danica serta Broklyn. Tak berhenti di situ, sekarang perusahaan Ronny juga sudah memproduksi jenis lain seperti dompet, sarung handphone, dan berbagai jenis produk lain. Wirausahawan 28: Fahira Fahmi Idris, SE., MH FFaahhiirraa FFaahhmmii IIddrriiss llaahhiirr ppaaddaa ttaannggggaall 2200 MMaarreett 11996688 ddii JJaakkaarrttaa,, mmeerruuppaakkaann wwaanniittaa aassllii mmiinnaannggkkaabbaauu aannaakk ddaarrii FFaahhmmii IIddrriiss.. BBeelliiaauu tteerrkkeennaall ddeennggaann uussaahhaannyyaa mmeerraannggkkaaii ppaarrsseell ddaann bbuunnggaa ddiissaammppiinngg sseebbaaggaaii aakkttiiff sseebbaaggaaii ppoolliittiissii.. BBiissnniiss ppaarrsseell ddaann bbuunnggaa mmiilliikk FFaahhiirraa mmuullaaii bbeerrkkeemmbbaanngg ppeessaatt.. TTaakk hhaannyyaa ddii iibbuukkoottaa ssaajjaa,, iiaa mmeelleebbaarrkkaann ssaayyaapp kkee bbeerrbbaaggaaii ddaaeerraahh ddii ttaannaahh aaiirr.. PPeennjjuuaallaann ppuunn mmaakkiinn llaammaa mmaakkiinn mmeenniinnggkkaatt.. NNaammaa FFaahhiirraa llaannttaass mmeennjjaaddii sseebbuuaahh jjaammiinnaann pprroodduukk ppaarrcceell ddaann bbuunnggaa yyaanngg
  • 31. bbeerrmmuuttuu mmeellaalluuii ppeerruussaahhaaaann PPTT NNaabbiillaa PPaarrsseell BBuunnggaa IInntteerrnnaassiioonnaall.. SSeetteellaahh mmaattaanngg ddii ddaallaamm nneeggeerrii,, FFaahhiirraa jjuuggaa mmuullaaii mmeerraammbbaahh ppaassaarr lluuaarr nneeggeerrii uunnttuukk kkeebbuuttuuhhaann eekkssppoorr.. BBeelliiaauu jjuuggaa ddiikkeennaall sseebbaaggaaii sseeoorraanngg ddeerrmmaawwaann ddaann ppuunnyyaa kkeeppeedduulliiaann ssoossiiaall yyaanngg ttiinnggggii.. IIaa ttaakk sseeggaann--sseeggaann tteerrjjuunn llaannggssuunngg kkee wwiillaayyaahh bbeennccaannaa,, sseeppeerrttii ddii JJaawwaa BBaarraatt kkeettiikkaa tteerrjjaaddiinnyyaa bbeennccaannaa gguunnuunngg GGaalluunngggguunngg mmeelleettuuss ssaaaatt iiaa mmaassiihh rreemmaajjaa ppaaddaa ttaahhuunn 11998822.. BBeeggiittuu ppuunn ppaaddaa ssaaaatt ggeemmppaa ddii JJooggjjaakkaarrttaa ttaahhuunn 22000066 sseerrttaa ddii SSuummaatteerraa BBaarraatt ssaaaatt tteerrjjaaddiinnyyaa bbeennccaannaa ggeemmppaa bbuummii yyaanngg mmeelluulluuhhllaannttaakkkkaann wwiillaayyaahh ppeessiissiirr PPaaddaanngg PPaarriiaammaann ddaann kkoottaa PPaaddaanngg ppaaddaa ttaahhuunn 22000099.. Wirausahawan 29: Anne Avantie
  • 32. AAnnnnee AAvvaannttiiee mmeerruuppaakkaann ppeerraannccaanngg bbuussaannaa kkeebbaayyaa IInnddoonneessiiaa yyaanngg ssaannggaatt tteerrkkeennaall.. MMuullaaii ddaarrii kkeebbaayyaa yyaanngg ppeennuuhh ddeennggaann aattuurraann bbaakkuu mmaassaa llaalluu hhiinnggggaa kkeebbaayyaa mmaassaa kkiinnii yyaanngg ppeennuuhh ddeennggaann iinnoovvaassii nnaammuunn ttiiddaakk mmeenngghhiillaannggkkaann cciirrii kkhhaass kkeebbaayyaa yyaanngg mmeennjjaaddii ssyymmbbooll aaddaatt iissttiiaaddaatt bbuuddaayyaa.. DDiiaakkuuii bbeelliiaauu mmeerruuppaakkaann ssaallaahh ssaattuu wwiirraauussaahhaawwaann yyaanngg ttiiddaakk ppeerrnnaahh kkeehhaabbiissaann iinnoovvaassii ddaann tteerruuss bbeerrkkaarryyaa.. DDiissaammppiinngg kkeessuukksseessaann bbeelliiaauu ddaallaamm bbeerrwwiirraauussaahhaa,, bbeelliiaauu ppuunn ssaannggaatt rreennddaahh hhaattii uunnttuukk bbeerrbbaaggii iillmmuu mmeerraannccaanngg bbuussaannaa uunnttuukk bbeellaajjaarr ddaarriinnyyaa ddeennggaann mmeennggaaddaakkaann bbeerrbbaaggaaii ppeellaattiihhaann uunnttuukk mmeerreekkaa yyaanngg iinnggiinn bbeellaajjaarr mmeerraannccaanngg bbuussaannaa kkeebbaayyaa.. AAsseebbaaggaaii wwiirraauussaahhaawwaann bbeelliiaauu ppuunn tteerrkkeennaall ddeennggaann kkeeddeerrmmaawwaannaannnnyyaa,, bbeelliiaauu mmeennddiirriikkaann sseebbuuaahh yyaayyaassaann ppeennggoobbaattaann bbaaggii aannkk--aannaakk ppeennddeerriittaa ttuummoorr,, ddaann llaaiinn--llaaiinn ddeennggaann mmeelliibbaattkkaann ppaarraa ddookktteerr--ddookktteerr ssuukkaarreellaawwaann ddeemmii mmeerraawwaatt ddaann mmeennggaassuuhh mmeerreekkaa ttaannppaa mmeemmuunngguutt bbiiaayyaa.. Wirausahawan 30: Akio Morita AAkkiioo MMoorriittaa llaahhiirr ppaaddaa ttaannggggaall 2266 JJaannuuaarrii 11992211,, ddii kkoottaa NNaaggooyyaa,, ddaarrii sseebbuuaahh kkeelluuaarrggaa ppeemmbbuuaatt ssaakkee ((bbiirr kkhhaass jjeeppaanngg)) .. KKeelluuaarrggaa MMoorriittaa tteellaahh mmeennggggeelluuttii ppeemmbbuuaattaann bbiirr ssaakkee sseellaammaa hhaammppiirr 440000 ttaahhuunn ddii kkoottaa TTookkoonnaammee,, ddeekkaatt NNaaggooyyaa.. DDii bbaawwaahh aassuuhhaann kkeettaatt aayyaahhnnyyaa,, KKyyuuzzaaeemmoonn,, AAkkiioo sseeddaanngg ddiippeerrssiiaappkkaann uunnttuukk mmeennjjaaddii ppeewwaarriiss bbiissnniiss kkeelluuaarrggaa.. DDaarrii uussiiaa ddiinnii,, bbeelliiaauu ggeemmaarr mmeenngguuttaakk-- aattiikk ppeerraallaattaann eelleekkttrroonniikk,, ddaann mmaatteemmaattiikkaa ddaann ffiissiikkaa aaddaallaahh mmaattaa ppeellaajjaarraann kkeessuukkaaaannnnyyaa sseellaammaa SSDD ddaann SSMMPP hhaarrii.. SSeetteellaahh lluulluuss ddaarrii SSeekkoollaahh TTiinnggggii,, bbeelliiaauu mmeemmaassuukkii DDeeppaarrtteemmeenn FFiissiikkaa ddii OOssaakkaa IImmppeerriiaall UUnniivveerrssiittyy.. SSeellaammaa wwaakkttuu iittuu,, JJeeppaanngg bbeerraaddaa ddii tteennggaahh--tteennggaahh
  • 33. PPeerraanngg PPaassiiffiikk.. PPaaddaa ttaahhuunn 11994444,, bbeelliiaauu yyaanngg tteellaahh mmeennjjaaddii lleettnnaann AAnnggkkaattaann LLaauutt sseetteellaahh lluulluuss ddaarrii uunniivveerrssiittaass ttaahhuunn iittuu,, bbeerrtteemmuu ddeennggaann MMaassaarruu IIbbuukkaa ddaallaamm AAnnggkkaattaann LLaauutt WWaarrttiimmee RReesseeaarrcchh CCoommmmiitttteeee.. KKeettiikkaa bbeelliiaauu kkeemmbbaallii kkee rruummaahh kkeelluuaarrggaa ddii NNaaggooyyaa sseetteellaahh ppeerraanngg,, bbeelliiaauu ddiiuunnddaanngg uunnttuukk bbDDeerrggaabbuunngg ddeennggaann ffaakkuullttaass TTookkyyoo IInnssttiittuuttee ooff TTeecchhnnoollooggyy oolleehh ssaallaahh ssaattuu pprrooffeessoorr.. BBeelliiaauu mmeennggeemmaassii bbaarraanngg--bbaarraannggnnyyaa ddaann bbeerrssiiaapp--ssiiaapp bbeerraannggkkaatt kkee TTookkyyoo,, kkeettiikkaa sseebbuuaahh aarrttiikkeell tteennttaanngg llaabboorraattoorriiuumm ppeenneelliittiiaann ddiiddiirriikkaann oolleehh IIbbuukkaa mmuunnccuull ddii sseebbuuaahh kkoolloomm ssuurraatt kkaabbaarr AAssaahhii ddiisseebbuutt,, ""BBlluuee PPeennssiill.."" DDeennggaann bbeerraakkhhiirrnnyyaa ppeerraanngg,, IIbbuukkaa tteellaahh mmeennddiirriikkaann IInnssttiittuutt PPeenneelliittiiaann TTeelleekkoommuunniikkaassii TTookkyyoo uunnttuukk mmeemmuullaaii sseebbuuaahh aawwaall yyaanngg bbaarruu.. SSeetteellaahh mmeemmbbaaccaa aarrttiikkeell iinnii,, AAkkiioo mmeenngguunnjjuunnggii IIbbuukkaa ddii TTookkyyoo ddaann mmeerreekkaa mmeemmuuttuusskkaann uunnttuukk mmeennddiirriikkaann sseebbuuaahh ppeerruussaahhaaaann bbaarruu bbeerrssaammaa--ssaammaa.. PPaaddaa ttaannggggaall 77 MMeeii 11994466,, IIbbuukkaa ddaann bbeelliiaauu mmeennddiirriikkaann TTookkyyoo TTssuusshhiinn KKooggyyoo KKKK ((TTookkyyoo TTeelleeccoommmmuunniiccaattiioonnss EEnnggiinneeeerriinngg CCoorrppoorraattiioonn)) ddeennggaann sseekkiittaarr 2200 kkaarryyaawwaann ddaann mmooddaall aawwaall 119900..000000 ¥¥.. PPrroodduukk kkoonnssuummeenn mmeerreekkaa yyaanngg ppeerrttaammaa aaddaallaahh sseebbuuaahh ppeennaannaakk nnaassii ppaaddaa aakkhhiirr 11994400aann.. SSeeiirriinngg ddeennggaann bbeerrkkeemmbbaannggnnyyaa SSoonnyy sseebbaaggaaii ppeerruussaahhaaaann iinntteerrnnaassiioonnaall yyaanngg bbeessaarr,, iiaa mmeemmbbeellii ppeerruussaahhaaaann llaaiinn yyaanngg mmeemmppuunnyyaaii sseejjaarraahh yyaanngg lleebbiihh llaammaa tteerrmmaassuukk CCoolluummbbiiaa RReeccoorrddss ((ppeerruussaahhaaaann rreekkaammaann tteerrttuuaa yyaanngg mmaassiihh aaddaa,, ddiiddiirriikkaann ppaaddaa ttaahhuunn 11888888)).. PPaaddaa wwaakkttuu iittuu,, IIbbuukkaa tteellaahh bbeerruummuurr 3388 ttaahhuunn ddaann MMoorriittaa 2255 ttaahhuunn.. SSoonnyy aaddaallaahh ppeerruussaahhaaaann eelleekkttrroonniikk yyaanngg bbeerrppuussaatt ddii TTookkyyoo,, JJeeppaanngg.. SSeekkaarraanngg iinnii SSoonnyy mmeerruuppaakkaann pprroodduusseenn eelleekkttrroonniikk tteerrbbeessaarr ddii dduunniiaa ddaann ssaallaahh ssaattuu ppeerruussaahhaaaann tteerrbbeessaarr ddii JJeeppaanngg ddaann dduunniiaa.. Wirausahawan 31: Dr. HC Ary Ginanjar Agustian PPrriiaa yyaanngg aakkrraabb ddeennggaann ppaannggggiillaann AArryy GGiinnaannjjaarr mmeerruuppaakkaann pprraakkttiissii sseejjaattii yyaanngg bbeerrkkiipprraahh ddii dduunniiaa uussaahhaa ddaann tteerrjjuunn kkee ppeerrssaaiinnggaann dduunniiaa bbiissnniiss yyaanngg ssaannggaatt kkoommppeetteettiiff ddaann ppeennuuhh ttaannttaannggaann.. KKeemmaammppuuaann ddaallaamm bbiiddaanngg ppeellaattiihhaann ssuummbbeerr ddaayyaa mmaannuussiiaa tteellaahh ssaannggaatt tteerruujjii ddii bbeerrbbaaggaaii ttrraaiinniinngg,, ddiimmaannaa iiaa ttaammppiill sseebbaaggaaii ttrraaiinneerr uuttaammaa.. BBeelliiaauu ttiiddaakk bbeerrhheennttii hhaannyyaa sseebbaaggaaii
  • 34. sseeoorraanngg ppeennuulliiss sseebbaalliikknnyyaa jjuuggaa sseebbaaggaaii sseeoorraanngg ppeennggaammaall sseejjaattii yyaanngg bbeerrkkeecciimmppuunngg ddaallaamm kkeeuussaahhaawwaannaann ddaallaamm dduunniiaa ppeerrnniiaaggaaaann yyaanngg ssaannggaatt kkoommppeettiittiiff.. KKeemmaammppuuaannnnyyaa ddaallaamm bbiiddaanngg ppeemmbbaanngguunnaann mmooddaall iinnssaann ssaannggaatt tteerrbbuukkttii ddii bbeerrbbaaggaaii ttrraaiinniinngg.. BBeelliiaauu tteellaahh bbeerrkkeecciimmppuunngg ddii dduunniiaa bbiissnniiss sseellaammaa lleebbiihh ddaarrii 2255 ttaahhuunn ddaann JJaabbaattaann bbeeiillaauu sseekkaarraanngg aaddaallaahh PPrreessiiddeenn DDiirreekkttuurr EESSQQ LLeeaaddeerrsshhiipp CCeennttrree ddeennggaann aallaammaatt EESSQQ LLeeaaddeerrsshhiipp CCeennttrree JJllnn.. CCiippuuttaatt RRaayyaa NNoo.. 1188 PPoonnddookk PPiinnaanngg JJaakkaarrttaa 1122331100.. MMeellaalluuii ppeennggaallaammaann nnyyaattaa ddaallaamm dduunniiaa bbiissnniiss,, bbuukkuu--bbuukkuu yyaanngg ddiippeellaajjaarrii,, sseerrttaa ppeerreennuunnggaannnnyyaa,, iiaa mmeennuulliiss sseebbuuaahh bbuukkuu yyaanngg ssaannggaatt ffeennoommeennaall ““EESSQQ:: RRaahhaassiiaa SSuukksseess MMeemmbbaanngguunn KKeecceerrddaassaann EEmmoossii && SSppiirriittuuaall””.. DDii ddaallaamm bbuukkuu tteerrsseebbuutt iiaa mmeennyyaammppaaiikkaann ggaaggaassaann bbaahhwwaa kkeecceerrddaassaann iinntteelleekkttuuaall ((IIQQ)) ssaajjaa ttiiddaakk ccuukkuupp.. UUnnttuukk mmeennjjaaddii sseesseeoorraanngg yyaanngg bbeerrhhaassiill ddiippeerrlluukkaann jjuuggaa kkeecceerrddaassaann eemmoossiioonnaall ((EEQQ)),, yyaanngg aakkaann mmeemmbbeerriikkaann kkeetteerraammppiillaann ddaallaamm bbeerrssoossiiaalliiaassii ddaann bbeerrhhuubbuunnggaann ddeennggaann oorraanngg llaaiinn,, sseerrttaa kkeecceerrddaassaann ssppiirriittuuaall ((SSQQ)) yyaanngg aakkaann mmeemmbbeerriikkaann jjaawwaabbaann aattaass eekkssiisstteennssii ddiirrii.. UUnnttuukk mmeennggggaabbuunnggkkaann kkeettiiggaa kkeecceerrddaassaann tteerrsseebbuutt,, ddiirraannccaannggllaahh sseebbuuaahh kkoonnsseepp yyaanngg ddiisseebbuuttnnyyaa TThhee EESSQQWWaayy116655,, yyaaiittuu sseebbuuaahh kkoonnsseepp ppeemmbbaanngguunnaann kkaarraakktteerr yyaanngg kkoommpprreehheennssiiff ddaann iinntteeggrraattiiff bbeerrddaassaarrkkaann :: 11 nniillaaii uunniivveerrssaall,, 66 pprriinnssiipp ppeemmbbaanngguuaann mmeennttaall,, ddaann 55 llaannggkkaahh aakkssii.. 31 profil wirausahawan sukses telah banyak menginspirasi banyak orang, atas hasil karyanya, kerja keras, kemauan untuk terus belajar dan berinovasi. Dalam berwirausaha selain strategi bisnis yang harus dipikirkan, harus pula memiliki
  • 35. tekad kuat untuk terus berwirausaha ditengah tantangan dan hambatan yang mungkin beresiko pada kegagalan, mengutip salah satu kalimat inspiratif untuk menguatkan dalam berwirausaha: “Bukanlah orang yang gagal ketika mereka jatuh, mengalami kebangkrutan dalam menjalankan usaha namun mereka tetap berusaha bangkit untuk memperbaiki kesalahan yang telah dilakukan. Orang dikatakan gagal ketika mereka jatuh dan berhenti untuk kembali memulai” -Kutipan Bapak Asep Sholihat, SH