Memahami makna rezeki

1. Rejeki dalam pandangan Islam
STEI HAMFARA YOGYAKARTA

2. STEI HAMFARA
Yogyakarta
WELCOME
Bersama : Dwi Condro Triono

3. DWI CONDRO TRIONO

4. 1 X 9 =
2 X 9 =
3 X 9 =
4 X 9 =
5 X 9 =
6 X 9 =
7 X 9 =
8 X 9 =
9 X 9 =
9
1
2
3
4
5
6
7
8
8
7
6
5
4
3
2
1
Proses = salah
Hasil = benar
Berorientasilah pada
proses yang benar dan
hasil yang benar

5. Hakikat Rejeki
STEI HAMFARA YOGYAKARTA

6. PENGANTAR
• Banyak orang memahami bahwa rejeki itu
diperoleh dari hasil usahanya sendiri.
• Jika orang bekerja keras kemudian menerima
gaji, hal itu dianggap dari hasil usahanya.
• Pedagang yang memperoleh keuntungan,
dianggap karena hasil usahanya.
• Dokter yang menerima upah kerena mengobati
pasiennya, dianggap upah itu datang dari
dirinya.
Ini adalah pemahaman rejeki yang salah jenis pertama…

7. Marilah kita melihat faktanya
secara lebih mendalam
Benarkah Penyebab datangnya rejeki
itu atas usaha kita ?
STEI HAMFARA YOGYAKARTA
APAKAH PEMAHAMAN
ITU BENAR?

8. Fakta rejeki ada 2 aspek:
Al-haal Al-asbab
Kondisi/keadaan yang
biasanya dapat
mendatangkan rizki
Bersifat kausalitas
(sebab-akibat)
Masalah yang ghaib
bagi manusia
Membutuhkan dalil
yang bersifat pasti
Bersifat tidak pasti
Wilayah yang
diusahakan manusia
Bersifat pasti

9. Al-asbab
sebab datangnya
Dalil harus qoth’i :
baik qoth’i Tsubut: Sumber
maupun qoth’i dilalah:penunjukan
berarti merujuk Al-Quran
Jadi sebab datangnya Rizki
Cuma satu yaitu dari
ALLAH AWT

10. Memunculkan sikap yang salah:
• Rejeki itu datangnya dari Allah semata.
• Usaha manusia itu tidak ada gunanya.
• Manusia cukup hanya pasrah pada Allah.
• Apapun yang diberikan Allah, itulah rejeki
kita.
• Manusia tidak perlu bersusah-payah
dalam mencari rejeki.
• Semua sudah ada jatahnya.
Ini adalah pemahaman rejeki yang salah jenis kedua…

11. MENGUASAI
MANUSIA
(AL-ASBAB)
DIKUASAI
MANUSIA
(AL-HAAL)
REJEKI
BERASAL DARI ALLAH
QODLO’ ALLAH
HASIL USAHA
MANUSIA
TIDAK DIHISAB AKAN DIHISAB
BERASAL DARI MANUSIA

12. Makna Rejeki (secara bahasa)
• Rejeki (razaqa) itu bermakna A’tha = pemberian
• Rejeki tidak sama dengan kepemilikan
• Untuk memperolehnya bisa lewat jalan yang halal, juga
bisa dari jalan haram
• Semuanya tetap disebut sebagai rejeki

13. ALLAH SWT
AL-ASBAB
REJEKI
AL-HAAL
USAHA MANUSIA
USAHA
HALAL
REJEKI HALAL REJEKI HARAM
USAHA
HARAM
KEPEMILIKAN

14. PEMAHAMAN REJEKI DALAM 2 LINGKARAN MANUSIA
TAWAKKAL SEBELUM, SELAMA DAN SESUDAH IKHTIAR
MENGUASAI
MANUSIA
KEYAKINAN PADA REJEKI
BERASAL DARI ALLAH
MEMUNCULKAN SEMANGAT
DALAM MENCARI REJEKI
DIKUASAI
MANUSIA
SENANTIASA TERIKAT DENGAN
SYARI’AT ALLAH
YAKIN BAHWA ALLAH AKAN
SELALU MEMBANTU KITA
SENANTIASA TERIKAT DENGAN
SUNNATULLAH DALAM
MENCARI REJEKI
PENYANGGA

15. langkah-langkah kita
• Keyakinan yang mendalam akan rejeki dari Allah.
• Senantiasa berpegang teguh pada hukum syara’.
• Manusia harus terikat pada sebab-sebab kepemilikan,
bukan sebab-sebab datangnya rejeki.
• Terikat pada sunnatullah (hukum sebab-akibat).
• Senantiasa berdo’a (Allah Maha Pemberi lagi Maha
Penolong).

16. • Selalu optimis (karena dijamin Allah).
• Selalu terikat dengan hukum syara’ (karena jumlah
tidak ada hubungannya dengan cara yang dipakai).
• Tidak menghalalkan segala cara dalam mencari rejeki.
• Tidak takut menolak rejeki yang datang dengan cara
yang haram.
• Tidak mudah putus asa jika gagal dalam usahanya.
• Membuat kita tidak takut berjuang untuk Islam.
Fungsi memahami rejeki yang benar

17. Alhamdulillah
wassalamualaikum wr.wb.