Dokumen ini membahas tentang hak kaum disabilitas untuk memiliki pasangan dalam hidup. Ia menggambarkan contoh seorang pria tunadaksa yang hidup bahagia bersama seorang wanita yang rela menemani dan merawat pria tersebut meskipun memiliki kebutuhan khusus. Dokumen ini menyarankan agar para wanita yang ingin mendapat surga dari Sang Pencipta dapat mendekati dan menolong kaum disabilitas.
1. SURGA DARI KEISTIMEWAAN
Sang Maha Penncipta, telah membuat taqdir untuk manusia agar dapat hidup
berpasang-pasangan. Ketentraman jiwa, seperti pondasi yang memperkuat taqdir tersebut.
Sehingga sudah pasti terjadi dalam setiap kehidupan manusia di muka bumi. Kaum
Disabilitas sebagai kelompok manusia juga perlu dan berhak untuk mendapatkan pasangan
dalam hidupnya.
Kecacatan fisik, bukan alasan untuk kaum Disabilitas tidak mendapatkan pasangan
atau hanya mendapatkan belas kasihan. Karena, mereka masih mempunyai rasa untuk
menghapi berbagai masalah sosial yang berkaitan erat dengan emosinal. Walau berat, karena
kebuttuhan tersebut mereka tidak pernah berhenti berjuang untuk mendapatkan hak itu.
Aku pernah melihat bukti manisnya buah dari perjuangan mereka. Seorang kawan
yang merupakan pria dengan Tunadaksa tampak dapat hidup tentram dengan seorang wanita
yang bukan Disabilitas. Yang ku pikirkan, sang pria seolah membutuhkan teman yang setia
dan sang wanita dengan penuh kesabaran juga keiklasan bersedia untuk menemani dan
menyayangi pria tersebut.
Ku kira, sungguh luar biasa tekad dan semangat wanita tersebut. Karena, bukan
perkara mudah menjalani hidup dengan seseorang yang mempunyai Disabilitas. Misalnya,
kawan pria ku adalah Penyandang Tunadaksa dan jika ingin berpindah tempat ia
memerlukan bantuan tenaga fisik yang cukup besar untuk mengangkat tubuhnya. Dengan
tanpa merasa terbebani, wanita ini sanggup untuk melakukannya.
Aku tahu Sang Maha Penncipta tidak pernah tidur dan lengah untuk memperhatikan
semua perbuatan hambanya. Misalnya. hewan terlarang untuk disentuh pun jika kita
menolong agar mereka tetap hidup pasti kita mendapatkan surga. Terlebih jika, kita dapat
memberi ketentraman hidup pada manusia yang istimewa.
Harus ku akui, memang diriku bukan hamba yang baik dan tidak memiliki ketaatan
yang luar biasa Sang Maha Penncipta. Namun, aku ingin mengingatkan khususnya bagi para
wanita yang hidup hanya sementara di dunia dan yang mendambakan surga. Maka
hendaknya, ada keinginan untuk dapat mendekati manusia istimewa seperti halnya para
Penyandang Disabilitas.