ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfNur afiyah
Pembelajaran landasan pendidikan yang membahas tentang profesionalisasi pendidikan. Semoga dengan adanya materi ini dapat memudahkan kita untuk memahami dengan baik serta menambah pengetahuan kita tentang profesionalisasi pendidikan.
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik DosenAdrianAgoes9
sosialisasi untuk dosen dalam mengisi dan memadankan sister akunnya, sehingga bisa memutakhirkan data di dalam sister tersebut. ini adalah untuk kepentingan jabatan akademik dan jabatan fungsional dosen. penting untuk karir dan jabatan dosen juga untuk kepentingan akademik perguruan tinggi terkait.
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
2. Kasus 1
• Perawat komunitas melakukan pengkajian dan diperoleh data dari
masyarakat penyakit TB Paru 25%, ISPA 10%, Asma 5 % dan 30%
penduduk perokok,50 % masyarakat belum pernah ada kegiatan
penyuluhan kesehatan tentang bahaya dan akibat dari perilaku
merokok.
Apa diagnosis pada kasus tersebut
a. Defisit kesehatan komunitas
b. Manajemen kesehatan tidak efektif
c. Perilaku kesehatan cenderung berisiko
d. Koping komunitas tidak efektif
e. Pemeliharaan kesehatan tidak efektif
3. Kasus 2
• Perawat komunitas melakukan survei ke salah satu desa. Diperoleh data
terdapat 256 rumah, 56 rumah tergolong tidak bersih, 20 rumah terdapat
jentik nyamuk dan lalat, 42 buang air besar di selokan dan disekitar rumah
air tergenang. Diketahui 20 anak memiliki riwayat demam, dan 24 anak
riwayat gatal-gatal. Warga sudah terbiasa dengan keadaan itu, jika ada
yang sakit, membeli obat di warung
• Apa diagnosis pada kasus tersebut
a. Defisit kesehatan komunitas
b. Manajemen kesehatan tidak efektif
c. Perilaku kesehatan cenderung berisiko
d. Koping komunitas tidak efektif
e. Pemeliharaan kesehatan tidak efektif
4. Kasus 3
Hasil pengkajian komunitas : 52, 2 % rumah memiliki jentik, lingkungan
rumah yang kotor, 36 % KK BAB di sungai, banyak anak yang menderita
penyakit, ditemukan ada anak yang menderita diare dan kerja bakti
tidak pernah dilakukan serta petugas puskesmas tidak pernah
melakukan penyuluhan tentang pentingnya kesehatan lingkungan
• Apa diagnosis pada kasus tersebut
a. Defisit kesehatan komunitas
b. Manajemen kesehatan tidak efektif
c. Perilaku kesehatan cenderung berisiko
d. Koping komunitas tidak efektif
e. Pemeliharaan kesehatan tidak efektif
5. Kasus 4
• Hasil pengkajian komunitas menunjukan tidak ada wadah dan pembinaan
serta identifikasi kesehatan masyarakat. Adapun penyakit yang diderita
antara lain: rematik 32,7%, hipertensi 21,1%, diabetes melitus 38%, dan
penyakit lain 3,5%. Dari hasil observasi tidak terdapat posbindu, kader yang
aktif hanya 3 orang.
• Apa diagnosis pada kasus tersebut
a. Defisit kesehatan komunitas
b. Manajemen kesehatan tidak efektif
c. Perilaku kesehatan cenderung berisiko
d. Koping komunitas tidak efektif
e. Pemeliharaan kesehatan tidak efektif
6. Kasus 5
• Didapatkan data kasus pengguna Narkoba di suatu wilayah: 25%
pengguna ganja; 10% pengguna sabu-sabu dan 10% pengguna heroin;
30% dari yang di rehabilitasi menggunakan jarum suntik dan positif
HIV. 10 remaja dilaporkan telah mengikuti rehabilitasi di pusat
rehabilitasi yang di kelola Pemerintah.
• Apa diagnosis pada kasus tersebut
a. Defisit kesehatan komunitas
b. Manajemen kesehatan tidak efektif
c. Perilaku kesehatan cenderung berisiko
d. Koping komunitas tidak efektif
e. Pemeliharaan kesehatan tidak efektif
7. Kasus 6
• Perawat melakukan pengkajian di suatu RW dengan membuat peta
Dusun Sehat dan menggambarkan lokasi tempat berkumpulnya
warga, fisilitas ibadah, tempat bermain anak, sekolah serta lingkungan
yang berisiko menimbulkan masalah Kesehatan
• Apakah metode pengkajian dilakukan oleh perawat :
a. Kuesiner
b. Wawancara
c. Studi literatur
d. Wienshield survey
e. Fokus group discussion
8. Kasus 7
• Hasil pengkajian disuatu posyandu lansia didapatkan keluhan
terbanyak nyeri perut kiri atas. Kader mengatakan “ lansia
menganggap hal tersebut adalah biasa dan memiliki kebiasan makan
tidak teratur”
• Apakah pengkajian lanjutan pada kasus tersebut
a. Wawancara kader tentang Kesehatan lansia
b. Data kunjungan lansia ke puskesmas
c. Windshield survey lingkungan desa
d. Kuesioner perilaku Kesehatan lansia
e. Pengkajian fisik lansia
9. Kasus 8
• Pada saat evalusi program didapatkan data : cakupan pengobatan 100
%, kegagalan pengobatan 30 %. Saat wawancara Sebagian besar
keluarga berkata : “kami sudah tidak batuk lagi sehingga obat tidak
kami minum “
• Apakah data yang harus dikaji lebih detail ?
a. Lama minum obat
b. Cakupan pengobatan
c. Penyebab kegagalan pengobatan
d. Keyakinan klien terhadap pengobatan
e. Penyebab tidak melanjutkan pengobatan
10. Kasus 9
• Perawat komunitas melakukan pengkajian dan diperoleh data dari
masyarakat penyakit TB Paru 25%, ISPA 10%, Asma 5 % dan 30%
penduduk perokok,50 % masyarakat belum pernah ada kegiatan
penyuluhan kesehatan tentang bahaya dan akibat dari perilaku
merokok. Perawat komunitas sedang merancang program
kesehatan untuk meningkatkan kesehatan pada masyarakat
tersebut.
• Ada data focus pada kasus tersebut
a. Perawat sedang merancang program
b. Belum pernah ada penyuluhan
c. 30 % penduduk merokok
d. Terjadi masalah kesehatan pada komunitas
e. Ditemukan 25 % TB dan 10 % Ispa
11. Kasus 10
• Perawat komunitas melakukan survei ke salah satu desa. Diperoleh
data terdapat 256 rumah, 56 rumah tergolong tidak bersih, 20 rumah
terdapat jentik nyamuk dan lalat, 42 warga buang air besar di
selokan dan disekitar rumah air tergenang. Diketahui 20 anak
memiliki riwayat demam, dan 24 anak riwayat gatal-gatal. Warga
sudah terbiasa dengan keadaan itu, jika ada yang sakit, membeli
obat di warung.
• Apa data focus pada kasus tersebut
a. Rumah tidak bersih dan terdapat jentik
b. BAB disembarang tempat
c. Terdapat genangan air
d. Kurang menunjukkan perilaku sehat
e. Ditemukan anak yang demam dan gatal - gatal
12. Kasus 11
• Perawat komunitas melakukan survei ke salah satu desa. Diperoleh
data terdapat 256 rumah, 56 rumah tergolong tidak bersih, 20 rumah
terdapat jentik nyamuk dan lalat, 42 buang air besar di selokan dan
disekitar rumah air tergenang. Diketahui 20 anak memiliki riwayat
demam, dan 24 anak riwayat gatal-gatal. Warga sudah terbiasa
dengan keadaan itu, jika ada yang sakit, membeli obat di warung.
• Apa intervensi utama pada kasus tersebut
a. Dukungan pengambilan keputusan
b. Dukungan tanggung jawab pada diri sendiri
c. Pengembangan kesehatan masyarakat
d. Edukasi Kesehatan
e. Dukungan koping keluarga
13. Kasus 12
• Perawat komunitas melakukan pengkajian dan diperoleh data dari
masyarakat penyakit TB Paru 25%, ISPA 10%, Asma 5 % dan 30%
penduduk perokok,50 % masyarakat belum pernah ada kegiatan
penyuluhan kesehatan tentang bahaya dan akibat dari perilaku
merokok. Perawat komunitas sedang merancang program
kesehatan untuk meningkatkan kesehatan pada masyarakat
tersebut.
• Apa intervensi utama pada kasus tersebut
a. Dukungan pengambilan keputusan
b. Dukungan tanggung jawab pada diri sendiri
c. Pengembangan kesehatan masyarakat
d. Edukasi Kesehatan
e. Dukungan koping keluarga
14. Kasus 13
• Perawat komunitas melakukan pengkajian dan diperoleh data
dari masyarakat penyakit TB Paru 25%, ISPA 10%, Asma 5 %
dan 30% penduduk perokok,50 % masyarakat belum pernah
ada kegiatan penyuluhan kesehatan tentang bahaya dan akibat
dari perilaku merokok..
• Apa strategi pelaksanaan keperawatan komunitas pada kasus
tersebut
a. Pendidikan Kesehatan
b. proses kelompok
c. kerjasama atau kemitraan
d. Pemberdayaan
e. intervensi profesional
15. Kasus 14
• Perawat komunitas melakukan survei ke salah satu desa. Diperoleh
data terdapat 256 rumah, 56 rumah tergolong tidak bersih, 20 rumah
terdapat jentik nyamuk dan lalat, 42 buang air besar di selokan dan
disekitar rumah air tergenang. Diketahui 20 anak memiliki riwayat
demam, dan 24 anak riwayat gatal-gatal. Warga sudah terbiasa
dengan keadaan itu, jika ada anak yang sakit, membeli obat di
warung.
• Apa rencana evaluasi utama keperawatan komunitas pada kasus
tersebut
a. Meningkatnya ketersediaan program promosi Kesehatan
b. Meningkatnya ketersediaan program proteksi Kesehatan
c. Meningkatnya partisipasi dalam program kesehatan komunitas
d. memiliki sistem pendukung
e. Kemampuan menjalankan perilaku sehat
16. Kasus 15
• Seorang perawat sedang mempersiapkan penyuluhan tentang bahaya
HIV/AIDS. Saat diskusi dengan tim ditemukan gambar atau foto
seorang penderita yang terlihat jelas wajahnya kemudian salah satu
anggota tim mengusulkan agar foto tersebut disamarkan
• Apakah prinsip etik yang diterapkan pada kasus tersebut
a. Veracity
b. Autonomy
c. Beneficence
d. Confidentiality
e. nonmaleficence
17. Kasus 16
Didapatkan data kasus pengguna Narkoba di suatu wilayah: 25%
pengguna ganja; 10% pengguna sabu-sabu dan 10% pengguna
heroin; 30% dari yang di rehabilitasi menggunakan jarum suntik dan
positif HIV. 10 remaja dilaporkan telah mengikuti rehabilitasi di
pusat rehabilitasi yang di kelola Pemerintah.
Apa strategi pelaksanaan keperawatan komunitas pada kasus
tersebut
• A. Pendidikan kesehatan
• B. Proses kelompok
• C. Kerjasama
• D. Pemberdayaan masyarakat
• E. Intervensi profesional
18. • Kasus 17
Hasil pengkajian didapatkan data 70 % lansia menghentikan terapi obat
anti diabetes artas kemauan sendiri. Perawat kemudian memberikan
Pendidikan Kesehatan tentang jenis – jenis, manfaat pengobatan anti
diabetes. Lansia merasa lebih nyaman menggunakan terapi alternatif
karena harganya bisa dijangkau .
Apa respon perawat pada kasus tersebut ?
• A. Menjelaskan Kembali efek samping obat
• B. Menghormati keputusan lansia
• C. Menjelaskan tentang risiko terapi alternatif
• D. Mendukung pemanfaat terapi alternatif
• E. Merujuk penderita ke puskesmas
19. Kasus 18
Hasil pengkajian di satu Kelurahan, didapatkan data: 30% masyarakat
mengalami hipertensi; 25% berusia produktif, 10% penderita stroke
ringan; Masyarakat di wilayah tersebut pada umumnya terbiasa
menyediakan makanan tinggi natrium / asin; Masyarakat mengatakan
belum pernah mendapatkan informasi tentang kesehatan.
Apakah topik penyuluhan yang tepat pada kasus tersebut?
A. Pola makan yang sehat di masyarakat
B. Penurunan berat badan pada penderita hipertensi
C. Pembatasan konsumsi alkohol pada hipertensi
D. Pengurangan konsumsi natrium pada penderita hipertensi
E. Cara mengatasi stress pada hipertensi
20. Kasus 19
Hasil pengkajian pada sebuah kelompok karang taruna didapatkan
data 85 % remaja menyatakan pernah menonton film Dewasa, 5 %
remaja menganggap seks bebas adalah hal yang wajar dilakukan, 80
% remaja belum pernah mendapatkan pendidikan seksual dan 90 %
merasa malu meminta pendidikan seksual dari orang tuanya.
Apakah strategi intervensi keperawatan yang tepat dilakukan pada
remaja tersebut ?
A. Pendidikan kesehatan
B. Pembentukan kelompok
C. Kemitraan
D. Intervensi professional
E. Pemberdayaan masyarakat
21. Kasus 20
• Di satu desa terjadi wabah diare. Diperoleh data terdapat 38 %
rumahtidak bersih, 20 % rumah terdapat jentik nyamuk dan
lalat, 42 % buang air besar di selokan dan 40 % warga mandi di
sungai. Masyarakat menganggap hal ini biasa saja. Perawat
melakukan Pendidikan Kesehatan tentang pentingnya PHBS
• Apakah indicator evaluasi formatif keberhasilan Tindakan pada
kasus tersebut
a. Angka kejadian diare menurun
b. Masyarakat bisa hidup lebih sehat
c. Adanya WC umum tiap RT minimal 1
d. Masyarakat memahami tentang pentingnya BAB di Jamban
e. Kepala desa berkomitmen untuk memperbaiki Kesehatan
lingkungan