Hasil riset social network analysis pertama di Indonesia terhadap anggota DPR yang menggunakan data primer.
The first social network analysis research in Indonesia on the Indonesian national legislative member that use primary data
2. Peneliti Utama
Andi Syafrani
Peneliti ilmu Politik
Fokus pada opini massa, gerakan grassroot
& Hukum
Twitter: @syafrani Email: asyafrani@yahoo.com
Muhammad Faisal
Peneliti ilmu Psikologi Politik
Fokus para perilaku pemilih, party id dan political
profiling
Twitter: @faisal_sii Email: faisal_sii@yahoo.com
3. Analis & Manajemen Data
Aldia Thirzady Hedissa
Analis social network analysis
Fokus pada pemetaan jejaring sosial
Twitter: @aldiath Email: kulikapalan@yahoo.com
Asra Hanifa Silmi
Peneliti psikologi
Fokus pada perilaku dan aspirasi politik anak muda
Twitter: @psi_mimi Email: asra.silmi@gmail.com
Anggun Intan Pesona
Peneliti psikologi
Fokus pada perilaku dan aspirasi politik anak muda
Twitter: @anggunintan Email: anggunintan@gmail.com
Choky Ramadhan
Peneliti ilmu Politik
Fokus pada opini masa, gerakan grassroot
& Hukum
Twitter: @chokyramadhan Email: choky.ramadhan@gmail.com
4. Metodologi Penelitian Secara Umum
• Penelitian ini terbagi ke dalam 3 bagian, yaitu : pertanyaan umum seputar media, baik media
cetak, televisi, dan online, Pertanyaan seputar kompetensi anggota DPR, dan Pertanyaan
mengenai social network.
• Pengambilan data dilakukan pada Desember 2010-Januari 2011
• Dalam survey ini, terdapat 53 anggota DPR sebagai responden.
• Penentuan sampel menggunakan Quota Sampling berdasarkan fraksi sehingga proporsi
jumlah anggota masing-masing partai yang terpilih sebagai sampel menggambarkan
demografi riil dari lingkungan DPR.
• Pengambilan data menggunakan data primer yaitu wawancara langsung yang dilakukan via
telepon dan tatap muka.
• Interviewer dilengkapi dengan kuesioner panduan untuk wawancara.
• Terdapat berbagai macam pilihan jawaban untuk kuesioner survey media.
• Riset didanai oleh Uvolution dalam rangka penetapan anugrah politisi berpengaruh oleh
Inilah.com
• Time Riset terdiri dari 2 tim riset utama Uvolution dan Plan Politika (www.planpolitika.com)
4
5. Social Network Analysis/SNA
Social network Analysis digunakan untuk:
• Memetakan relasi dan struktur informal antara anggota dpr berdasarkan otoritas informasi
yang mereka miliki, karena struktur informal kerap memiliki pengaruh yang lebih besar
terhadap sistem komunikasi dibandingkan dengan struktur formal
• Memetakan clique/sub-group/peergroup yang terbentuk secara informal di lingkungan DPR
• Memetakan clique/sub-group/peergroup yang terbentuk secara informal di lingkungan
eksternal yang berelasi dengan anggota DPR
• Melihat perbedaan degree of relatedness/derajat keberhubungan antara struktur formal
dengan informal
• Mengidentifikasi efektivitas dan bottleneck komunikasi di level DPR/fraksi
• Mengidentifikasi influencer (tokoh paling berpengaruh) secara informal (berdasarkan nilai
sentralitas) di level DPR/fraksi
5
7. Tokoh Berpengaruh di DPR
Marzuki Alie Teguh Juwarno
Ledia Hanifa
Ferdiansyah
Theresia Pardede
7
8. Most Potential New Comer
THERESIA E.E PARDEDE
Sebagai pendatang baru di dunia
politik, Tere
(FDemokrat) terlihat dapat
membaur dengan cukup baik di
kalangan para anggota DPR lain
yang lebih senior.
Hal ini terlihat ketika beberapa kali
namanya muncul sebagai acuan
bagi para responden lain.
8
9. Most Powerful Woman
HJ. LEDIA HANIFA AMALIAH, SSI, MPSI.T
Diantara 62 orang wanita di
parlemen, nama yang paling banyak
muncul sebagai acuan adalah Ledia
Hanifa (FPKS).
Wanita yang juga berprofesi sebagai
trainer ini menjabat sebagai Ketua
Bidang V (Humas) Kaukus Perempuan
Parlemen RI 2009-2014.
9
10. Most Powerful Man
FERDIANSYAH, SE, MM
Ferdiansyah, mungkin bukan
anggota DPR-RI yang
termasuk ke dalam kategori
media darling. Namun, siapa
yang menyangka bahwa
namanya disebut-sebut
sebagai orang yang kerap
dijadikan tempat berbagi
informasi. Lelaki berusia 45
tahun ini sudah aktif di
Golkar sejak tahun 1982.
10
11. Hasil Analisis Social Network DPR secara
Umum
• Influencer dalam pola komunikasi di tubuh DPR ternyata tidak terlalu bergantung
kepada struktur formal. Hal ini terbukti dari minimnya pemegang jabatan dalam
struktur formal yang menjadi influencer (terkecuali Marzuki Alie dan Nudirman
Munir).
• Hal ini dapat disebabkan mungkin terdapat barrier antara pemegang jabatan
formal dengan anggota lainnya sehingga munculah berbagai macam influencer
informal dalam tubuh DPR RI
• Influencer dalam pola komunikasi di tubuh DPR ternyata sebagian besar bukan
merupakan para media darling dalam panggung media politik Indonesia. Hal ini
dapat terjadi mungkin para media darling sudah terlalu sibuk dengan wawancara
dan wartawan sehingga anggota DPR lain merasa segan untuk bergabung dengan
anggota DPR ini.
• Beberapa selebriti terbukti mampu bergaul di lingkungan parlemen. Tidak
diragukan lagi, kemampuan berkomunikasi yang baik dimiliki oleh para selebriti
ini dan berhasil menunjang karir politiknya di DPR-RI. Selebriti-selebriti ini antara
lain seperti Theresia pardede, Dedi gumelar, dan Tantowi Yahya.
11
12. Hasil Analisis Social Network DPR secara
Umum
• Orang-orang yang menjadi influencer di DPR tergolong sebagai kaum
muda dalam perpolitikan. Semangat “muda” membuat mereka dikenal
banyak anggota DPR dan memiliki pengaruh yang cukup kuat.
Keempatnya saling terhubung, dan hal ini membuat secara tidak
langsung menghubungkan antar fraksi.
• Ferdiansyah yang telah bergabung dengan Golkar sejak 1982 memiliki
pengaruh secara cultural karena telah lama membangun hubungan di
internal Partai Golkar. Pengalamannya pernah mejabat menjadi
anggota DPR 2004-2009 membuat dia memiliki kedekatan hubungan
antara Anggota DPR lama dan anggota DPR baru.
12