Contoh soal pajak pph 21, 22, 23, 24
- 1. 5/16/2015 Contoh Soal Pajak pph 21, 22, 23, 24 | HakimAndy
https://hakimandy.wordpress.com/2014/05/20/contohsoalpajakpph21222324/ 1/3
HakimAndy
WELCOME TO MY BLOG…
Contoh Soal Pajak pph 21, 22, 23, 24
ANDYHAKIM ♦ MEI 20, 2014 ♦ MENINGGALKAN KOMENTAR
Contoh Perhitungan pph pasal 21
1. Tuan Takur bin pegawai pada perusahaan PT Opera Van LPP, menikah tanpa anak,
memperoleh gaji seminggu Rp.2.500.000,00. PT Opera Van LPP mengikuti program Jamsostek,
premi Jaminan Kecelakaan Kerja dan premi Jaminan Kematian dibayar oleh pemberi kerja
dengan jumlah masing‑masing 0,50% dan 0,30% dari gaji. PT Opera Van LPP menanggung
iuran Jaminan Hari Tua setiap bulan sebesar 3,70% dari gaji sedangkan Tuan Takur bin
membayar iuran Jaminan Hari Tua sebesar 2,00% dari gaji setiap bulan. Disamping itu PT
Opera Van LPP juga mengikuti program pensiun untuk pegawainya.
PT Opera Van LPP membayar iuran pensiun untuk Tuan Takur bin ke dana pensiun, yang
pendiriannya telah disahkan oleh Menteri Keuangan, setiap bulan sebesar Rp. 300.000,00,
sedangkan Tuan Takur bin membayar iuran pensiun sebesar Rp. 200.000,00.
Pertanyaan : Hitunglah PPH Pasal 21 Tahun 2013, pada minggu ke‑2 bulan April !
Jawab:
Gaji Seminggu Rp. 2.500.000
Gaji Sebulan Rp. 10.000.000
Premi Jaminan Kecelakaan Kerja Rp. 50.000
Premi Jaminan Kematian Rp. 30.000
Jumlah Pengh. Bruto Rp. 10.080.000
Pengurangan :
Biaya Jabatan 5% x Rp. 10.080.000 = Rp. 500.000
Iuran Pensiun = Rp. 200.000
Iuran Jaminan Hari Tua = Rp. 200.000
Jumlah Pengurangan (Rp. 900.000)
Penghasilan Netto Sebulan Rp. 9.180.000
Contoh Perhitungan PPh Pasal 22
CONTOH 1—PT Pasaribu Motors mengimpor barang dari Korea. PT Pasaribu Motors adalah
importir mobil yang telah memiliki Angka Pengenal Impor. PT KIA mengimpor unit 50 mobil,
dengan harga faktur $ 10.000 per unit. Biaya asuransi dan biaya angkut yang berkaitan dengan
impor mobil tersebut masing‑masing adalah 2% dan 3%. Bea masuk yang dibayar oleh PT KIA
- 2. 5/16/2015 Contoh Soal Pajak pph 21, 22, 23, 24 | HakimAndy
https://hakimandy.wordpress.com/2014/05/20/contohsoalpajakpph21222324/ 2/3
Motors sebesar 5% dari CIF dan bea masuk tambahan sebesar 20% dari CIF. Kurs pada saat itu
ditetapkan oleh Menteri Keuangan sebesar $1 = Rp 9.000. Berapa PPh pasal 22 yang harus
dibayar?Harga faktur : 50 unit x $10.000 $500.000
Biaya asuransi(2%) $ 10.000
Biaya angkut(3%) $ 15.000
————–
CIF $525.000
Bea masuk: 5% x $525.000 $ 26.250
Bea masuk tambahan:20% x $525.000 $105.000
————‑
Nilai Impor $ 656.250
Nilai Impor dalam rupiah:
$656.250 x Rp 9.000 = Rp 5.906.250.000,‑
PPh 22 yang harus dipungut (memiliki API)
2,5% x Rp 5.906.250.000 = Rp 147.656.250,‑
Contoh Perhitungan PPh Pasal 23
Pada tanggal 10 May 2010, PT. Sukses Gagalnya, membagikan dividen masing‑masing Rp
10,000,000 kepada 20 pemegang sahamnya. Atas dividen yang dibagikan, PT. Sukses Gagalnya
wajib memungut PPh Pasal 23.
PPh pasal 23 yang harus dipotong PT. Sukses Gagalnya adalah :
=>15% x Rp 10.000.000,‑ = Rp 150.000,‑
=>20 x Rp 150.000,‑ = Rp 3.000.000,‑
Saat terutang : akhir bulan dilakukan pembayaran yaitu pada tanggal 31 Mei 2010
Saat Penyetoran : paling lambat 10 Juni 2010
Saat Pelaporan : paling lambat 20 Juni 2010
Contoh perhitungan pph pasal 24
PT. Trimegah pada tahun 2009 dengan peredaran bruto Rp.400.000.000.000,‑ memperoleh
Penghasilan Kena Pajak sbb :
Di Australia, memperoleh penghasilan (laba) Rp. 10.000.000.000,‑ dengan tarif pajak 35 %
(Rp. 3.500.000.000,‑)
Di Belanda, memperoleh penghasilan (laba) Rp. 30.000.000.000,‑ dengan tarif pajak 20 %
(Rp. 6.000.000.000,‑)
Di Cina, menderita kerugian Rp. 20.000.000.000,‑
Di Indonesia, memperoleh penghasilan (laba) Rp. 40.000.000.000,‑
Pertanyaan :
Berapakah jumlah pajak luar negeri yang dapat dikreditkan ?
Berapakah PPh yang disetor di Dalam Negeri untuk tahun pajak 2009 ?
Jawab :
A. Pajak Luar Negeri yang dapat dikreditkan:
1. Penghasilan dari LN :
Laba di Australia Rp. 10.000.000.000,‑
- 3. 5/16/2015 Contoh Soal Pajak pph 21, 22, 23, 24 | HakimAndy
https://hakimandy.wordpress.com/2014/05/20/contohsoalpajakpph21222324/ 3/3
Laba di Belanda Rp. 30.000.000.000,‑
Rugi di Cina Rp. –
Jumlah Penghasilan di LN Rp. 40.000.000.000,‑
2. Penghasilan Dalam Negeri Rp. 40.000.000.000,‑
3. Jumlah PKP (LN & DN)
Rp. 80.000.000.000,‑
4. PPh terhutang = (28 % x Rp. 80.000.000.000,‑)
= Rp. 22.400.000.000,‑
5. Batas maximum kredit pajak untuk masing‑masing negara sbb:
– Di Australia
10.000.000.000 x 22.400.000.000 = Rp. 2.800.000.000,‑
80.000.000.000
Pajak yang dibayar di Australia Rp. 3.500.000.000,‑ maka maximum kredit pajak yang dapat
dikreditkan di Indonesia adalah Rp. 2.800.000.000,‑ (pilih yang terendah)
– Di Belanda
30.000.000.000 x 22.400.000.000= Rp. 8.400.000.000,‑
80.000.000.000
Pajak yang dibayar di Belanda sebesar Rp. 6.000.000.000, maka maximum kredit pajak yang
dapat dikreditkan Rp. 6.000.000.000,‑
– Di Cina
Menderita rugi Rp. 2.000.000.000,‑.Kerugian ini tidak dapat dimasukkan dalam perhitungan
penghasilan kena pajak. Kerugian ini juga tidak dapat dikompensasikan sebagai kredit pajak
luar negeri.
Jadi jumlah pajak luar negeri yang diperkenankan adalah:
Rp. 2.800.000.000,‑ + Rp. 6.000.000.000,‑
= Rp. 8.800.000.000,‑
POSTED IN: UNCATEGORIZED
BLOG DI WORDPRESS.COM. THE SHAAN THEME.
Ikuti
Follow “HakimAndy”
Buat situs dengan WordPress.com
About these ads