More than Just Lines on a Map: Best Practices for U.S Bike Routes
Softskill HAKI Uang ppt
1. H A K I
Hak Atas Kekayaan Intelektual
disusun oleh :
Meta Noviani S (24212557)
Riany (26212269)
Rosie Khoirunnisya (26212696)
2EB14
2. HAKI
Hak Atas Kekayaan Intelektual merupakan hak
yang diberikan kepada orang-orang atas hasil dari
buah pikiran mereka. Biasanya hak eksklusif tersebut
diberikan atas penggunaan dari hasil buah pikiran si
pencipta dalam kurun waktu tertentu. HAKI adalah
hak yang berasal dari hasil kegiatan kreatif suatu
kemampuan daya pikir manusia yang diekspresikan
kepada khalayak umum dalam berbagai bentuknya,
yang memiliki manfaat serta berguna dalam
menunjang kehidupan manusia, juga mempunyai nilai
ekonomis.
3. Secara Garis Besar HAKI dibagi dalam
dua bagian, yaitu:
1. Hak Cipta
2. Hak Kekayaan Industri, yang mencangkup:
• Paten
• Desain Industri
• Merk
• Penanggulangan Praktik Pesaing Curang
• Desain tata letak sirkuit terpadu
• Rahasia dagang
4. Cara Membedakan Uang Asli dan Uang
Palsu:
1. Tanda Air (Watermark) dan Electrotype pada uang
kertas terdapat tanda air berupa gambar yang terlihat
apabila diterawang ke arah cahaya.
2. Benang Pengaman (Security Thread)
Ditanam di tengah ketebalan kertas atau terlihat
seperti dianyam sehingga tampak sebagai garis
melintang dari atas ke bawah, dapat dibuat tidak
memendar maupun memendar di bawah sinar
ultraviolet dengan satu warna atau beberapa warna.
3. Cetak Intaglio
Cetakan yang terasa kasar apabila diraba.
5. 4. Gambar Saling Isi (Rectoverso)
Pencetakan suatu ragam bentuk yang
menghasilkan cetakan pada bagian muka dan
belakang beradu tepat dan saling mengisi jika
diterawangkan ke arah cahaya.
5. Tinta Berubah Warna (Optical Variable Ink)
Hasil cetak mengkilap (glittering) yang berubah-
ubah warnanya bila dilihat dari sudut pandang
yang berbeda.
6. Tulisan Mikro (Micro Text)
Tulisan berukuran sangat kecil yang hanya
dapat dibaca dengan menggunakan kaca
pembesar.
6. 7. Tinta Tidak Tampak (Invisible Ink) Hasil
cetak tidak kasat mata yang akan
memendar dibawah sinar ultraviolet.
8. Gambar Tersembunyi (Latent Image)
Teknik cetak dimana terdapat tulisan
tersembunyi yang dapat dilihat dari sudut
pandang tertentu.
7. seperti yang sudah dijelaskan pada
poin-poin di atas, berikut adalah contoh
perbedaan uang asli dan uang palsu:
9. Penjelasan uang asli
Dapat dilihat pada uang asli terdapat:
•Benang pengaman
•Blind code (kode tunanetra) untuk mengenali jenis
pecahan bagi tunanetra
•Rectoverso merupakan logo yang akan terlihat
secara utuh apabila diterawang
•Watermark (tanda air) yang terlihat apabila
diterawang terdapat gambar pahlawan
•Optical variable link
•Irisafe merupakan pigmen perubahan warna
11. Penjelasan Uang Palsu
Seperti yang sudah di lingkari pada contoh
gambar uang palsu, uang palsu tidak memiliki:
•Irisafe, pada tempat irisafe sangat jelas dilihat
bahwa irisafe tidak ditemukan dalam uang itu.
•Benang pengaman yang seharusnya ada, tetapi
pada uang palsu tidak terdapat benang
pengaman. Dan yang terakhir
•Blind Code, pada uang palsu jelas tidak
terdapat blind code.
12. Contoh Kasus
Pedagang di pasar tradisional menjadi sasaran empuk para pengedar
uang palsu. Lihat saja nasib malang yang menimpa Nurhayati, pedagang pakaian
di sebuah pasar tradisional, Depok, Jawa Barat. Tahun ini, dalam dua bulan
berturut-turut, sudah dua kali barang dagangannya dibayar dengan uang palsu.
Keduanya ialah rupiah palsu pecahan Rp 100.000.
Uang palsu pertama yang Nurhayati dapat mirip dengan yang uang asli.
Sedang uang palsu yang kedua, warna merahnya pudar. “Duitnya kalau diremas
malah bangun lagi. Terus enggak ada garis-garis dekat angka 100.000,” ujar dia.
Kejadian pertama terjadi awal Februari 2014 lalu. Saat itu, kebetulan
kios miliknya sedang ramai pembeli. Saking ramainya, ia tidak sempat memeriksa
uang pembayaran pakaian yang diberikan oleh para pembeli. Alhasil, ketika
menghitung hasil penjualan hari itu, perempuan berusia 30 tahun ini
menemukan selembar uang palsu pecahan Rp 100.000.
Lalu, kejadian kedua Nurhayati alami awal Maret ini. Ketika itu, seorang
laki-laki membeli sepotong celana pendek seharga Rp 15.000. Pembeli ini
membayar belanjaannya dengan uang pecahan Rp 100.000.
Tanpa rasa curiga, ayah Nurhayati yang kebetulan melayani si pembeli
menerima uang tersebut. “Waktu itu bapak saya yang menerima, duit masuk
kantong saja, enggak diperiksa sama dia,” ujar Nurhayati.
13. Di kawasan perdagangan Tanah Abang, Jakarta, uang palsu
juga marak beredar. Pakan lalu, Upik, pedagang pakaian perempuan di
Pasar Jati Baru ikut menjadi korban. Saat itu, kiosnya tengah ramai
pembeli sehingga dia tidak mengecek satu per satu uang yang diterima
dari pembeli. “Tapi saya tahu orangnya, ibu-ibu, belanja Rp 700.000
lalu dia selipin tiga lembar duit Rp 50.000,” kata perempuan berjilbab
ini.
Upik baru sadar mendapat uang palsu ketika menyetorkan
hasil jualannya ke bank. Oleh pegawai bank, ketiga lembar uang Rp
50.000 itu dikembalikan karena terbukti palsu.
Upik bercerita, sebelumnya masih di Maret 2014,
keponakannya juga mengalami kejadian serupa ketika berdagang di
kawasan Monas, Jakarta. Dua bulan lalu, rekan Upik sesama pedagang
yang berjualan tak jauh dari kiosnya di Pasar Jati Baru juga dibayar
dengan uang palsu pecahan Rp 100.000. “Lagi musim pemilu juga kali,
ya. Tapi saya enggak bisa bandingin dengan tahun lalu karena memang
baru kali ini mendapat uang palsunya,” ujarnya.