1. Kehidupan di Bumi Berasal Dari Mars?
Khayalan masyarakat kuno bahwa
manusia berasal dari mars,kini mendapat
dukungan ilmuwan. Hipotesa ini terkait
dengan riset terbaru tentang Mars yang
sebenarnya merupakan planet yang lebih
baik bagi mahluk biologis miliaran tahun
silam dibandingkan Bumi saat itu.
Setidaknya, demikianlah teori Prof
Steven Benner pada Goldschmidt
Meeting di Florence, Italia. Kondisi ini
dibuktikan dalam pembentukan molekul
kehidupan pertama di mana lingkungan
yang lebih kering di Mars merupakan
faktor penting bagi terciptanya kehidupan.
"Kondisi Mars lebih mendukung kehidupan pada miliaran tahun silam," ujar Prof Benner.
Para ilmuwan sejak lama berusaha mengetahui bagaimana atom bisa membuat tiga
komponen molekul penting pertama yang dibutuhkan organisme hidup, yaitu RNA, DNA dan
protein. Molekul yang membentuk materi genetik jauh lebih kompleks dibandingkan dengan
kimia (karbon) organik "pra-biotik" primordial yang diduga muncul di Bumi lebih dari tiga
miliar tahun lalu.
Sedangkan RNA (ribonucleic acid) adalah yang pertama terbentuk. Namun menurut Prof
Benner, RNA membutuhkan mineral tertentu yang tidak ada di Bumi tapi banyak terdapat di
Mars.
Hal itu bisa mengindikasikan bahwa kehidupan berawal di Planet Merah sebelum pindah ke
bumi melalui meteorit. Gagasan tersebut sebelumnya pernah dicetuskan ilmuwan lain, tetapi
mereka tidak bisa memberikan bukti. Sedangkan ide Prof Benner telah memberikan aspek
baru pada teori bahwa manusia sesungguhnya merupakan makhluk Mars.
"Mars jauh lebih kering dari Bumi dan lebih teroksidasi. Semakin banyak bukti bahwa kita
semua adalah mahluk Mars," sambung guru besar dari Westheimer Institute of Science and
Technology di Gainesville, AS itu.
Lingkungan yang lebih kering di Mars merupakan faktor penting bagi terciptanya kehidupan.
"Mars jauh lebih kering dari Bumi dan lebih teroksidasi. Semakin banyak bukti bahwa kita
semua adalah mahluk Mars; bahwa kehidupan dimulai dari Mars dan datang ke Bumi melalui
batu," tegasnya.
"Kita sangat beruntung karena bisa berakhir di sini, jika nenek moyang hipotetis kita tetap
tinggal di Mars, mungkin tidak akan pernah ada cerita untuk dikisahkan," pungkasnya.