SlideShare a Scribd company logo
1 of 8
VIKING PERSIB CLUB




          Oleh:
LUTHFI MAULANA SURYAMAN
Viking adalah suporter fanatik dari klub PERSIB BANDUNG
    yang telah berdiri sejak 17 Juli 1993 tepatnya d jalan
      Kancra no 34 sekitar daerah Buah Batu bandung.
  Adapun pelopor pendiri Viking Persib Club adalah Heru
Joko, Ayi “Beutik”, Dodi “pesa” Rokhdian dan Hendra Bule.
    Asal muasal didirikannya Viking karena dimulai dari
  kecintaan sekelompok bobotoh yang menghuni tribun
   selatan Stadion Persib (markas Persib pertama) untuk
  mengikat kecintaan dan totalitasnya untuk mendukung
                sang idola “pangeran biru”.
     Nama Viking itu sendiri diambil dari nama suku di
 Skandinavia yang berarti gigih, kokoh, pantang menyerah
  dan berjiwa sang penakluk. Maka dari itu nama Viking
  diadopsi agar makna tersebut bisa menular di kalangan
 bobotoh khususnya bagi Persib Bandung sang “Pangeran
                            Biru”.
 Sekarang anggota dari Viking itu sendiri sudah menginjak
   100ribu lebih terdiri dari 50 distrik distrik Viking yang
        tersebar di indonesia bahkan di luar negeri.
Periode1993-1998

Secara demonstratif, Viking Persib Club pertama kali mulai menunjukan
 eksistensinya pada Liga Indonesia I — tahun 1993, yang digemborkan
 sebagai kompetisi semi professional pertama di Tanah Air kita. Slogan
  “PERSIB SANG PENAKLUK” begitu dominan terlihat pada salah satu
  atribut yang dipakai anggotanya. Viking dimasa ini masihlah sangat
 tradisional dan belum menunjukkan geliat sebagai sebuah organisasi
   yang utuh secara profesional, bahkan pada awalnya mereka tidak
 mempunyai homebase dan menjadikan halaman sekretariat PERSIB di
   Jalan gurame sebagai tempat berkumpul. Seiring waktu kehadiran
  mereka yang merajai tribun selatan pun mulai dikenal dan diakrabi
    bobotoh, banyak pula yang berminat untuk menjadi bagian dari
          Viking, pendaftaran anggota pun mulai dibuka lebar.

  Pergerakan-pergerakan viking pun semakin terlihat ketika Persib
menjuarai liga Indonesia 1 yang ketika itu bernama Liga Dunhill walau
           musim-musim seterusnya Persib “puasa” gelar.
Periode 1999-2004

    Diperiode ini, Viking mengalami penambahan anggota yang cukup signifikan, bahkan
  karena saking banyaknya anggota maka para pimpinan Viking pun merasa bahwa tribun
    selatan sudah tak mampu lagi menampung jumlah anggota yang rutin menyaksikan
   pertandingan PERSIB secara langsung di Siliwangi, akhirnya tribun timur pun menjadi
     pilihan, terhitung sejak liga Indonesia VI, Viking mulai “hijrah” ke tribun timur dan
menunjukkan eksistensi serta dukungan dari tribun dengan “view” yang lebih nyaman dan
                            kapasatitas tempat duduk lebih besar.
  Diperiode ini pulalah, tepatnya medio 2002-2003, Viking mengalami sebuah momentum
      penting saat Yudi Baduy sang sekretaris umum mulai sibuk dengan rutinitas dan
 pekerjaannya sehingga Viking membutuhkan darah segar untuk tetap menjaga dinamika
 roda organisasi, dan masuklah Budhi Bram, keterlibatannya bersama Viking dimulai saat
  yang bersangkutan menggarap album Kompilasi yang pertama. Seiring waktu, akhirnya
            Budhi Bram resmi menjabat sebagai sekretaris umum Viking yang baru.
 Pada masa ini pulalah Viking yang tetap di pimpin oleh dwitunggal Herru Joko sang ketua
umum dan Sang Panglima,Ayi Beutik mulai tumbuh sebagai organisasi yang sesungguhnya,
   seluruh potensi organisasi pun terus dioptimalkan untuk mendatangkan manfaat bagi
 PERSIB dan Viking sendiri. Viking dengan jumlah anggotanya yang mencapai ribuan orang
   mulai dilirik oleh berbagai perusahaan dan menjalin beberapa kerjasama dalam event-
event besar. Tercatat berbagai perusahaan, mulai dari rokok, selular hingga clothing pernah
                        menjalin kerjasama dengan Viking Persib Club.
   lama kelamaan aksi Viking tak hanya sekedar bersorak di stadion, namun aktivitasnya
      mulai menyentuh berbagai aspek kehidupan, seperti bakti sosial, sunatan masal,
  kompetisi-kompetisi kreatif dll. Dimasa ini pulalah Viking mulai menjalin simpul-simpul
          signifikan dengan pihak-pihak yang strategis, seperti walikota Bandung dll.
Periode 2005-2009

Dimasa ini Viking semakin mapan dan dewasa, bahkan sisi
komersil pun mulai teroptimalkan secara elegan. Lihat saja
kelahiran Viking Persib fanshop yang bergerak dibisnis
properti supporter, ataupun album digital dan bisnis RBT
serta website resmi www.vikingpersib-club.com yang
digarap oleh Viking, semakin menunjukkan ke-profesionalan
organisasi ini. Jangan lupakan pula kehadiran PERSIB magz
yang fenomenal dan sempat mewarnai dunia media
soporter ditanah air dan berganti nama menjadi majalah
Persib.
Idealisme Viking Persib Club
Viking Persib Club adalah sebuah kelompok bukanlah organisasi atau fans
      club dengan segala aturan-aturan formal yang mengikatnya. Setiap
      anggota atau Vikers adalah bagian dari sebuah “Keluarga”, …. Dan
     layaknya sebuah Keluarga, keberagaman sifat dan tingkah laku yang
     berada didalamnya adalah merupakan sesuatu hal yang lumrah, dan
        Viking akan selalu berusaha untuk mengakomodir keberagaman
                                   tersebut.
  Kelompok Suporter dapat dikatakan sebagai kelompok sosial, karena
      didalamnya terdapat sekumpulan individu yang berinteraksi secara
   bersama-sama serta memiliki kesadaran keanggotaan yang didasarkan
        oleh kehendak dan prilaku yang disepakati. Seperti kebanyakan
    kelompok-kelompok Bobotoh lainnya yang turut terlahir sama seperti
          halnya Viking Persib Club, yaitu secara Grass Root (dari arus
     bawah), maka Viking Persib Club memiliki cara atau cirri khas dalam
  menyikapi setiap permasalahan anggotanya. Hubungan pertemanan dan
     kekeluargaan yang tulus, erat tanpa pamrih serta rasa persaudaraan
      yang tinggi menjadi modal yang kuat bagi VIKING untuk terus eksis
                            selama beberapa dekade.
Kepemimpinan & Kepengurusan Viking Persib Club

 Sejak awal berdirinya hingga saat ini, Viking Persib Club diketuai oleh Heru Joko,
     dengan Panglima — Ayi Beutik. Pertanyaan yang muncul,Mengapa harus ada
      figur panglima? Jawabannya karena Bobotoh terikat secara emosional, dan
     mereka mengikatkan diri kepada PERSIB dan juga kepada sesama pendukung
    Persib. Kata Panglima disini adalah sosok “Ibu” dalam keluarga, pengasuh bagi
     anak-anaknya, sosok yang memimpin serta melindungi para anggota apabila
     terjadi sesuatu dilapangan. Sedangkan jabatan Ketua Umum yang disandang
   Heru Joko, adalah sebagai figure kharismatik yang memiliki fungsi politis keluar
    organisasi atau kelompok lain. Lain halnya dengan Yoedi Baduy yang menjabat
       sebagai Sekretaris Umum, ia mengelola dan mengkoordinir segala bentuk
    kegiatan secara administratif. Bisa dikatakan ketiganya adalah pemimpin atau
      leader Viking Persib Club, yang tentu saja ditopang oleh pentolan-pentolan
  Viking Persib Club yang lainnya, seperti ; Yana Ewok, Asep “Ucok”, Yana Bool (Mr.
                 Y), Dadan Gareng, Boseng, Odoy, Pesa dan Hendra Bule.
Dan yang tak kalah pentingnya lagi, kontribusi Distrik-distrik Viking Persib Club yang
      saat ini sudah tersebar diberbagai wilayah , seolah menjadi elemen penting
         lainnya bagi pendobrak berkembangnya Viking Persib Club dewasa ini.
Viking and the others supporter

Sama hal nya dengan Persib yang mempunyai kelompok supporter Viking klub-
       klub lain di Indonesia pun mempunyai supporter fanatik diantaranya
   Persebaya dengan Boneknya lalu Arema dengan Aremanianya dan tentu saja
            supporter yang selalu bentrok dengan Viking yaitu Jakmania.
 Gesekan demi gesekan yang terjadi di kalangan suporter di Indonesia karena
     mereka menyalah artikan apa itu yang dinamakannya sebuah “totalitas”.
    Mungkin bagi sebagian orang apapun akan dilakukannya apabila ada yang
           mengejek atau melecehkan klub atau organisasi suporternya.
    Tapi bukan hanya fenomena bentrok saja yang ada di dunia suporter di
     Indonesia bahkan “koalisi”pun dilakukan beberapa klub supoerter sereti
   koalisi Viking, Bonek dan Pasoepati (suporter Persis Solo) atau di kubu yang
                      berlawanan ada Aremania dan Jakmania.
  Koalisi atau arogansi tiap klub suporter itu bagus bahkan perlu, tapi apa itu
   menuju perubahan yang lebih bagus bagi dunia sepakbola di negeri ini atau
                      hanya akan menambah carut marutnya ?
  Yang jelas semuanya tidak akan menjadi lebih baik bila kita tidak memulai
     perubahan dan perbaikan itu dari mulai hal yang terkecil, dari lingkungan
      terkecil dan yang jelas perbaikan itu harus dimulai dari diri kita sendiri.

More Related Content

Featured

How Race, Age and Gender Shape Attitudes Towards Mental Health
How Race, Age and Gender Shape Attitudes Towards Mental HealthHow Race, Age and Gender Shape Attitudes Towards Mental Health
How Race, Age and Gender Shape Attitudes Towards Mental Health
ThinkNow
 
Social Media Marketing Trends 2024 // The Global Indie Insights
Social Media Marketing Trends 2024 // The Global Indie InsightsSocial Media Marketing Trends 2024 // The Global Indie Insights
Social Media Marketing Trends 2024 // The Global Indie Insights
Kurio // The Social Media Age(ncy)
 

Featured (20)

Product Design Trends in 2024 | Teenage Engineerings
Product Design Trends in 2024 | Teenage EngineeringsProduct Design Trends in 2024 | Teenage Engineerings
Product Design Trends in 2024 | Teenage Engineerings
 
How Race, Age and Gender Shape Attitudes Towards Mental Health
How Race, Age and Gender Shape Attitudes Towards Mental HealthHow Race, Age and Gender Shape Attitudes Towards Mental Health
How Race, Age and Gender Shape Attitudes Towards Mental Health
 
AI Trends in Creative Operations 2024 by Artwork Flow.pdf
AI Trends in Creative Operations 2024 by Artwork Flow.pdfAI Trends in Creative Operations 2024 by Artwork Flow.pdf
AI Trends in Creative Operations 2024 by Artwork Flow.pdf
 
Skeleton Culture Code
Skeleton Culture CodeSkeleton Culture Code
Skeleton Culture Code
 
PEPSICO Presentation to CAGNY Conference Feb 2024
PEPSICO Presentation to CAGNY Conference Feb 2024PEPSICO Presentation to CAGNY Conference Feb 2024
PEPSICO Presentation to CAGNY Conference Feb 2024
 
Content Methodology: A Best Practices Report (Webinar)
Content Methodology: A Best Practices Report (Webinar)Content Methodology: A Best Practices Report (Webinar)
Content Methodology: A Best Practices Report (Webinar)
 
How to Prepare For a Successful Job Search for 2024
How to Prepare For a Successful Job Search for 2024How to Prepare For a Successful Job Search for 2024
How to Prepare For a Successful Job Search for 2024
 
Social Media Marketing Trends 2024 // The Global Indie Insights
Social Media Marketing Trends 2024 // The Global Indie InsightsSocial Media Marketing Trends 2024 // The Global Indie Insights
Social Media Marketing Trends 2024 // The Global Indie Insights
 
Trends In Paid Search: Navigating The Digital Landscape In 2024
Trends In Paid Search: Navigating The Digital Landscape In 2024Trends In Paid Search: Navigating The Digital Landscape In 2024
Trends In Paid Search: Navigating The Digital Landscape In 2024
 
5 Public speaking tips from TED - Visualized summary
5 Public speaking tips from TED - Visualized summary5 Public speaking tips from TED - Visualized summary
5 Public speaking tips from TED - Visualized summary
 
ChatGPT and the Future of Work - Clark Boyd
ChatGPT and the Future of Work - Clark Boyd ChatGPT and the Future of Work - Clark Boyd
ChatGPT and the Future of Work - Clark Boyd
 
Getting into the tech field. what next
Getting into the tech field. what next Getting into the tech field. what next
Getting into the tech field. what next
 
Google's Just Not That Into You: Understanding Core Updates & Search Intent
Google's Just Not That Into You: Understanding Core Updates & Search IntentGoogle's Just Not That Into You: Understanding Core Updates & Search Intent
Google's Just Not That Into You: Understanding Core Updates & Search Intent
 
How to have difficult conversations
How to have difficult conversations How to have difficult conversations
How to have difficult conversations
 
Introduction to Data Science
Introduction to Data ScienceIntroduction to Data Science
Introduction to Data Science
 
Time Management & Productivity - Best Practices
Time Management & Productivity -  Best PracticesTime Management & Productivity -  Best Practices
Time Management & Productivity - Best Practices
 
The six step guide to practical project management
The six step guide to practical project managementThe six step guide to practical project management
The six step guide to practical project management
 
Beginners Guide to TikTok for Search - Rachel Pearson - We are Tilt __ Bright...
Beginners Guide to TikTok for Search - Rachel Pearson - We are Tilt __ Bright...Beginners Guide to TikTok for Search - Rachel Pearson - We are Tilt __ Bright...
Beginners Guide to TikTok for Search - Rachel Pearson - We are Tilt __ Bright...
 
Unlocking the Power of ChatGPT and AI in Testing - A Real-World Look, present...
Unlocking the Power of ChatGPT and AI in Testing - A Real-World Look, present...Unlocking the Power of ChatGPT and AI in Testing - A Real-World Look, present...
Unlocking the Power of ChatGPT and AI in Testing - A Real-World Look, present...
 
12 Ways to Increase Your Influence at Work
12 Ways to Increase Your Influence at Work12 Ways to Increase Your Influence at Work
12 Ways to Increase Your Influence at Work
 

Presentasi luthfi maulana

  • 1. VIKING PERSIB CLUB Oleh: LUTHFI MAULANA SURYAMAN
  • 2. Viking adalah suporter fanatik dari klub PERSIB BANDUNG yang telah berdiri sejak 17 Juli 1993 tepatnya d jalan Kancra no 34 sekitar daerah Buah Batu bandung. Adapun pelopor pendiri Viking Persib Club adalah Heru Joko, Ayi “Beutik”, Dodi “pesa” Rokhdian dan Hendra Bule. Asal muasal didirikannya Viking karena dimulai dari kecintaan sekelompok bobotoh yang menghuni tribun selatan Stadion Persib (markas Persib pertama) untuk mengikat kecintaan dan totalitasnya untuk mendukung sang idola “pangeran biru”. Nama Viking itu sendiri diambil dari nama suku di Skandinavia yang berarti gigih, kokoh, pantang menyerah dan berjiwa sang penakluk. Maka dari itu nama Viking diadopsi agar makna tersebut bisa menular di kalangan bobotoh khususnya bagi Persib Bandung sang “Pangeran Biru”. Sekarang anggota dari Viking itu sendiri sudah menginjak 100ribu lebih terdiri dari 50 distrik distrik Viking yang tersebar di indonesia bahkan di luar negeri.
  • 3. Periode1993-1998 Secara demonstratif, Viking Persib Club pertama kali mulai menunjukan eksistensinya pada Liga Indonesia I — tahun 1993, yang digemborkan sebagai kompetisi semi professional pertama di Tanah Air kita. Slogan “PERSIB SANG PENAKLUK” begitu dominan terlihat pada salah satu atribut yang dipakai anggotanya. Viking dimasa ini masihlah sangat tradisional dan belum menunjukkan geliat sebagai sebuah organisasi yang utuh secara profesional, bahkan pada awalnya mereka tidak mempunyai homebase dan menjadikan halaman sekretariat PERSIB di Jalan gurame sebagai tempat berkumpul. Seiring waktu kehadiran mereka yang merajai tribun selatan pun mulai dikenal dan diakrabi bobotoh, banyak pula yang berminat untuk menjadi bagian dari Viking, pendaftaran anggota pun mulai dibuka lebar. Pergerakan-pergerakan viking pun semakin terlihat ketika Persib menjuarai liga Indonesia 1 yang ketika itu bernama Liga Dunhill walau musim-musim seterusnya Persib “puasa” gelar.
  • 4. Periode 1999-2004 Diperiode ini, Viking mengalami penambahan anggota yang cukup signifikan, bahkan karena saking banyaknya anggota maka para pimpinan Viking pun merasa bahwa tribun selatan sudah tak mampu lagi menampung jumlah anggota yang rutin menyaksikan pertandingan PERSIB secara langsung di Siliwangi, akhirnya tribun timur pun menjadi pilihan, terhitung sejak liga Indonesia VI, Viking mulai “hijrah” ke tribun timur dan menunjukkan eksistensi serta dukungan dari tribun dengan “view” yang lebih nyaman dan kapasatitas tempat duduk lebih besar. Diperiode ini pulalah, tepatnya medio 2002-2003, Viking mengalami sebuah momentum penting saat Yudi Baduy sang sekretaris umum mulai sibuk dengan rutinitas dan pekerjaannya sehingga Viking membutuhkan darah segar untuk tetap menjaga dinamika roda organisasi, dan masuklah Budhi Bram, keterlibatannya bersama Viking dimulai saat yang bersangkutan menggarap album Kompilasi yang pertama. Seiring waktu, akhirnya Budhi Bram resmi menjabat sebagai sekretaris umum Viking yang baru. Pada masa ini pulalah Viking yang tetap di pimpin oleh dwitunggal Herru Joko sang ketua umum dan Sang Panglima,Ayi Beutik mulai tumbuh sebagai organisasi yang sesungguhnya, seluruh potensi organisasi pun terus dioptimalkan untuk mendatangkan manfaat bagi PERSIB dan Viking sendiri. Viking dengan jumlah anggotanya yang mencapai ribuan orang mulai dilirik oleh berbagai perusahaan dan menjalin beberapa kerjasama dalam event- event besar. Tercatat berbagai perusahaan, mulai dari rokok, selular hingga clothing pernah menjalin kerjasama dengan Viking Persib Club. lama kelamaan aksi Viking tak hanya sekedar bersorak di stadion, namun aktivitasnya mulai menyentuh berbagai aspek kehidupan, seperti bakti sosial, sunatan masal, kompetisi-kompetisi kreatif dll. Dimasa ini pulalah Viking mulai menjalin simpul-simpul signifikan dengan pihak-pihak yang strategis, seperti walikota Bandung dll.
  • 5. Periode 2005-2009 Dimasa ini Viking semakin mapan dan dewasa, bahkan sisi komersil pun mulai teroptimalkan secara elegan. Lihat saja kelahiran Viking Persib fanshop yang bergerak dibisnis properti supporter, ataupun album digital dan bisnis RBT serta website resmi www.vikingpersib-club.com yang digarap oleh Viking, semakin menunjukkan ke-profesionalan organisasi ini. Jangan lupakan pula kehadiran PERSIB magz yang fenomenal dan sempat mewarnai dunia media soporter ditanah air dan berganti nama menjadi majalah Persib.
  • 6. Idealisme Viking Persib Club Viking Persib Club adalah sebuah kelompok bukanlah organisasi atau fans club dengan segala aturan-aturan formal yang mengikatnya. Setiap anggota atau Vikers adalah bagian dari sebuah “Keluarga”, …. Dan layaknya sebuah Keluarga, keberagaman sifat dan tingkah laku yang berada didalamnya adalah merupakan sesuatu hal yang lumrah, dan Viking akan selalu berusaha untuk mengakomodir keberagaman tersebut. Kelompok Suporter dapat dikatakan sebagai kelompok sosial, karena didalamnya terdapat sekumpulan individu yang berinteraksi secara bersama-sama serta memiliki kesadaran keanggotaan yang didasarkan oleh kehendak dan prilaku yang disepakati. Seperti kebanyakan kelompok-kelompok Bobotoh lainnya yang turut terlahir sama seperti halnya Viking Persib Club, yaitu secara Grass Root (dari arus bawah), maka Viking Persib Club memiliki cara atau cirri khas dalam menyikapi setiap permasalahan anggotanya. Hubungan pertemanan dan kekeluargaan yang tulus, erat tanpa pamrih serta rasa persaudaraan yang tinggi menjadi modal yang kuat bagi VIKING untuk terus eksis selama beberapa dekade.
  • 7. Kepemimpinan & Kepengurusan Viking Persib Club Sejak awal berdirinya hingga saat ini, Viking Persib Club diketuai oleh Heru Joko, dengan Panglima — Ayi Beutik. Pertanyaan yang muncul,Mengapa harus ada figur panglima? Jawabannya karena Bobotoh terikat secara emosional, dan mereka mengikatkan diri kepada PERSIB dan juga kepada sesama pendukung Persib. Kata Panglima disini adalah sosok “Ibu” dalam keluarga, pengasuh bagi anak-anaknya, sosok yang memimpin serta melindungi para anggota apabila terjadi sesuatu dilapangan. Sedangkan jabatan Ketua Umum yang disandang Heru Joko, adalah sebagai figure kharismatik yang memiliki fungsi politis keluar organisasi atau kelompok lain. Lain halnya dengan Yoedi Baduy yang menjabat sebagai Sekretaris Umum, ia mengelola dan mengkoordinir segala bentuk kegiatan secara administratif. Bisa dikatakan ketiganya adalah pemimpin atau leader Viking Persib Club, yang tentu saja ditopang oleh pentolan-pentolan Viking Persib Club yang lainnya, seperti ; Yana Ewok, Asep “Ucok”, Yana Bool (Mr. Y), Dadan Gareng, Boseng, Odoy, Pesa dan Hendra Bule. Dan yang tak kalah pentingnya lagi, kontribusi Distrik-distrik Viking Persib Club yang saat ini sudah tersebar diberbagai wilayah , seolah menjadi elemen penting lainnya bagi pendobrak berkembangnya Viking Persib Club dewasa ini.
  • 8. Viking and the others supporter Sama hal nya dengan Persib yang mempunyai kelompok supporter Viking klub- klub lain di Indonesia pun mempunyai supporter fanatik diantaranya Persebaya dengan Boneknya lalu Arema dengan Aremanianya dan tentu saja supporter yang selalu bentrok dengan Viking yaitu Jakmania. Gesekan demi gesekan yang terjadi di kalangan suporter di Indonesia karena mereka menyalah artikan apa itu yang dinamakannya sebuah “totalitas”. Mungkin bagi sebagian orang apapun akan dilakukannya apabila ada yang mengejek atau melecehkan klub atau organisasi suporternya. Tapi bukan hanya fenomena bentrok saja yang ada di dunia suporter di Indonesia bahkan “koalisi”pun dilakukan beberapa klub supoerter sereti koalisi Viking, Bonek dan Pasoepati (suporter Persis Solo) atau di kubu yang berlawanan ada Aremania dan Jakmania. Koalisi atau arogansi tiap klub suporter itu bagus bahkan perlu, tapi apa itu menuju perubahan yang lebih bagus bagi dunia sepakbola di negeri ini atau hanya akan menambah carut marutnya ? Yang jelas semuanya tidak akan menjadi lebih baik bila kita tidak memulai perubahan dan perbaikan itu dari mulai hal yang terkecil, dari lingkungan terkecil dan yang jelas perbaikan itu harus dimulai dari diri kita sendiri.