SlideShare a Scribd company logo
1 of 28
MAKALAH
FREEMASON
Makalah ini di susun Guna Memenuhi Salah Satu
Tugas Mata Kuliah Pendidikan Pancasila
Di susun Oleh : Julian Pangestika TPNR 03 (1101039)
Sekolah Tinggi Teknologi Minyak dan Gas
Balikpapan
2012
BAB I
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
Freemasonry adalah organisasi Yahudi Internasional, sekaligus
merupakan gerakan rahasia paling besar dan palling berpengaruh di seluruh
dunia. Freemasonry terdiri dari dua kata yang di satukan. Free artinya bebas atau
merdeka, sedangkan Mason adalah juru bangun atau pembangun.
Tujuan akhir dari gerakan Freemason ini adalah membangun kembali
cita-cita khayalan mereka, yakni mendirikan Haikal Sulaiman atau Solomon
Temple.
Tentang Haikal Sulaiman atau Solomon Temple ini sendiri banyak
sumber yang mendefinisikan berlainan. Salah satu tafsir yang paling populer
adalah, bahwa Haikal Sulaiman berada di tanah yang kini di atasnya berdiri
Masjidil Aqsha.
Mereka meyakini, tahun 1012 Sebelum Masehi (SM), Nabi Sulaiman
membangun Haikal di atas Gunung Soraya di wilayah Palestina. Tapi pada tahun
586 SM, Raja Nebukhadnezar dari Babilonia menghancurkan Haikal Sulaiman ini.
Tahun 533 SM, bangunan ini didirikan kembali oleh seorang bernama Zulbabil
yang telah bebas dari tawanan Babilonia. Atas kebebasannya itulah, ia
membangun kembali Haikal Sulaiman.
Pada tahun ke 70 M, seorang penguasa Romawi menaklukkan Palestina
dan membakar serta menghancurkan Haikal Sulaiman ini. Kerusakan terus-
menerus dialami setelah penyerbuan Bangsa Hadriyan. Begitu pula saat
kekuasaan Muslim, konon Haikal Sulaiman di hancurkan dan sebagai gantinya
didirikan Masjidil Aqsha pada abad ke-7.
Tapi tafsir lain tentang hal ini juga mengartikan Haikal Sulaiman juga
sebagai wilayah kekuasan yang luas membentang. Bahkan ada yang menariknya
hingga sampai wilayah Khaibar, saat kaum Yahudi diusir di zaman Rasulullah
Muhammad. Karena itu, mereka meyakini harus menguasai seluruh dunia,
bahkan hingga tanah Khaibar, tempat mereka terusir dahulu karena
penghianatanya pada Rasulullah dan piagam Madinah.
Dan untuk itulah mereka bekerja dan membangun, yaitu untuk
merebut Haikal Sulaiman dan mendirikan kekuasannya secara nyata, serta
mempengaruhi pemerintahan dan kekuasan yang mampu mereka pengaruhi.
Dan untuk menebar kekuasaan itu, salah satu rintangan besar yang dihadapi oleh
gerakan ini adalah agama-agama, terutama agama Samawi atau agama-agama
wahyu, Kristen dan Islam.
Sebelum kaum muslimin sadar tentang bahaya gerakan Freemason,
perlawanan terhadap organisasi ini terlebih dulu dilakukan oleh kalangan
pemimpin gereja. Perlawanan gereja Katholik ini terjadi karena Freemason telah
menjadi organisasi tempat berkumpulnya kaum anti-agama. Dalam sebuah
artikel berjudul The Earlier Period Of Freemasonry yang di Mimar Sinan, turki,
Freemason disebut sebagai tempat berkumpul para anggota Mason yang mencari
kebenaran di luar gereja. Dan ini menjadikan awal abad-18 sebagai tahun-tahun
yang penuh pertarungan antara gereja Katholik dengan Freemason di Eropa.
Sejak awal berdirinya, Fremason telah menyokong kebebasan beragama, sama
persis dengan yang terjadi belakangan ini di berbagai negara, liberalisasi
keagamaan.
Freemason berdiri di Inggris secara resmi pada tahun 1717. Tapi
tampaknya, sebelum tahun itu pun, Freemasonry telah eksis. Bahkan sejak abad
sebelumnya. Tahun 1641, seorang keluarga kerajaan Inggris, Robert Moray
tercatat sebagai anggota cabang Freemason di Edinburg, tepatnya 20 Mei 1641.
nama lain yang juga tercatat sebagai anggota Freemason sebelum tahun 1717
adalah Elias Ashmole tercatat sebagai anggota Freemasonry di Lanchasire pada
16 Oktober 1646. Dan ia juga salah seorang dari royal family atau keluarga
kerajaan.
Dari catatan di atas, sebetulnya bisa ditarik kesimpulan bahwa tahun
1717 hanya tahun pemantapan saja dari tahap-tahap yang telah dilakukan oleh
gerakan Freemson. Tahun ini dijadikan sebagai tahun ekspansi untuk melakukan
dan menancapkan pengaruh mereka di seluruh dunia.
Tahun 1717 ini dijadikan sebagai tonggak bagi Freemason unuk
memulai perangnya yang akan sangat panjang kepada umat beragama dan
kepada agama itu sendiri. Seorang kepala gereja protestan di London yang
bernama Anderson dan berdarah Yahudi menjadi motor penggeraknya pada 24
Juni 1717. Pada momentum inilah Freemason mendirikan Grand Lodge of
England dengan menggabungkan empat lodge menjadi satu.
Banyak sumber Freemason menjelaskan bahwa sejarah berdirinya
gerakan ini berakar jauh dan bisa dilacak hingga ke masa Ordo Knight of Templar
saat perang Salib di Yerusalem, Palestina. Saat Paus Urbanus II, tahun 1095, usai
Konsili Clermont menyerukan Perang Suci atau Crusade dan memobilisasi kaum
Kristiani di seluruh Eropa untuk turut berperang merebut Yerusalem kembali dari
kekuasaan Muslim. Paus Urbanus II membakar emosi massa dengan cara
mengabarkan kabar bohong. Ia mengatakan umat Kristen di Palestina telah
dibunuh, dibantai dan dibakar di dalam gereja-gereja oleh pasukan Turki Seljuk
yang Muslim. Ia juga membakar kemarahan kaum Kristiani dengan mengatakan
bahwa kaum kafir (Muslim Turki, pen.) telah dan sedang menguasai makam Yesus
Kristus.
Paus UrbanusII menyerukan agar seluruh pertikaian yang terjadi
selama ini antar pemeluk dan kesatrian Kristen harus diakhiri, karena ada musuh
yang lebih berbahaya dan harus segera dihancurakan: Islam dan kaum Muslimin.
Ia juga mengiming-iming dengan bujukan surgawi, bahwa siapa yang berangkat
ke medan perang kan dibebaskan dari seluruh dosa dan di jamin akan mendapat
surga. Hasilnya, ribuan kaum Kristiani berangkat menuju Palestina dengan
kemarahan. Dan setibanya di sana, terjadi pembantaian besar-besaran atas
penduduk Yerussalem dan Palestina.
Selama dua hari penyerbuan terjadi pembantaian yang tak bisa
diterima akal sehat dan rasa kemanusiaan. Sebanyak 40.000 penduduk Palestina
terbantai. Beberapa sejarawan menggambarkan, saat itu darah menggenangi
tanah Yerusalem. Ada yang menyebut darah menggenang setinggi mata kaki,
bahkan ada yang menggambarkan darah menggenang hingga lutut manusia
dewasa. Tentara berperang dengan motivasi mendapatkan emas dan permata,
dan juga banyak para kesatria Prancis tercatat membelah perut korban-korban
mereka. Merka mencari emas atau permata yang kemungkinan di telan
penduduk Palestina sebagai upaya penyelamatan harta.
Setelah mereka menguasai tanah Palestina, pasukan Salib yang terdiri
dari banyak unsur mulai mendirikan kelompoknya masing-masing. Mereka
tergabung dalam ordo-ordo tertentu. Para anggota ordo ini datang dari seluruh
tanah Eropa, yang ditampung di biara-biara tertentu dan berlatih cara-cara
militer di dalam biara tersebut. Dan satu dari sekian ordo yang sangat mencuat
namanya adalah Ordo Knight of Templar.
Knight of Templar juga disebut sebagai tentara miskin Pengikut Yesus
Kristus dan Kuil Sulaiman. Disebut miskin karena tergambar dari logo yang
mereka gunakan, seperti dua tentara yang menunggang seekor keledai. Untuk
menunjukkan bahwa mereka miskin, sampai-sampai satu keledai harus dinaiki
dua orang tentara Knight of Templar. Bahkan tercatat, mereka dipaksa untuk
makan tiga kali saja dalam semingu. Sedangkan nama Kuil Sulaiman mereka pakai
karena mereka menjadikan markas mereka yang dipercayai sebagai situs
runtuhnya Kuil Sulaiman atau Solomon Temple. Tapi sesungguhnya, pemilihan
markas di bukit ini bukan sebuah kebetulan yang bersifat geografis semata,
karena para pendiri ordo Knight of Templar sesunguhnya punya cirta-cita sendiri
untuk mengembalikan kejayaan dan berdirinya Kuil Sulaiman sebagai tempat suci
kaum Yahudi atau tempatnya kaum Mason. Sepanjang bisa terlacak, pendiri ordo
ini adalah dua kesatria Prancis, yaitu Hugh de Pavens dan God frey de St Omer.
Spekulasi dari kalangan sejarawan mengatakan, bahwa ada darah-darah Yahudi
yang mengalir dalam tubuh dan cita-cita para pendiri Ordo Knigh of Templar.
Para perwira tinggi Kristen tersebut, sesungguhnya proses convertion yang
mereka lakukan hanyalah cara untuk menyelamatkan diri, dan sesungguhnya
mereka masih berpegang teguh pada doktrin-doktrin Yahudi, terutama Kabbalah.
Meski mereka menamakan diri sebagai tentara miskin, sesunguhnya
mereka tidak miskin sama sekali. Atau setidaknya, masa miskin itu hanya mereka
rasakan di awal-awal berdirinya Knight of Templars. Dalam waktu yang singkat
mereka mampu menjadi sangat kaya raya dengan jalan melakukan kontrol penuh
terhadap peziarah Eropa yang datang ke Palestiana. Salah satunya adalah dengan
cara merekrut anak-anak muda putra para bangsawan Eropa yang tentu saja akan
melengkapi anak mereka dengan perbekalan dana yang seolah tak pernah kering
jumlahnya. Mereka juga disebut sebagai perintis sistem perbankan pertama pada
abad pertengahan.
Saat itu banyak orang-orang Eropa yang ingin pindah atau setidaknya
berziarah ke Palestina. Dan tentu saja perjalanan yang jauh dari Eropa
memerlukan bekal yang tidak sedikit. Ada yang membawa seluruh harta mereka
dalam perjalanan, tapi karena tentara Salib disepanjang perjalanan hidup dalam
kondisi ayng sangat mengenaskan dan mereka sangat tergiur oleh harta
kekayaan, tidak jarang terjadi perampokan bahkan saling bunuh antar orang
Kristen disepanjang perjalanan menuju Palestian. Lalu ditemukan cara, para
peziarah tidak perlu membawa harta mereka dalam perjalanan. Mereka hanya
perlu menitipkannya pada sebuah perwakilan Templar di Eropa, mencatat dan
menghitung nilainya dan mereka berangkat ke Palestina berbekal catatan nilai
harta yang nantinya akan ditukarkan dengan nilai uang yang sama di Palestina.
Gerakan ini banyak didominasi oleh Ordo Knight of Templar yang membuat
mereka sangat kaya raya karena mendapat keuntungan dari sistem bunga yang
mereka kembangkan. Dan inilah embrio atau cikal bakal perbankan yang kita
keanl sekarang.
Markas Knight of Templar di Prancis menjadi rumah penghimpunan
harta terbesar di Eropa. Lambat laun mereka menjadi bankir bagi para Paus dan
Raja. Bagaimana tidak cepat kaya, setiap tahunyya King Henry II of England
mendonasikan uang untuk menanggung biaya hidup 15.000 tentara Knight of
Templar dan juga Knight Hospitaler selama mereka berperang dalam Perang Salib
di tahun 1170. Untuk menggambarkan betapa besarnya institusi perbankan yang
dijalankan Templar, pada saat itu organisasi ini memiliki 7.000 pegawai lebih
hanya untuk mengurusi masalah keuangan. Mereka juga memiliki tak kurang dari
870 istana, kastil, dan rumah-rumah para bangsawan yang terbentang dari
London hingga Yerusalem.
Karena ordo ini sangat berkuasa, lambat laun mereka mulai
menampakkan ciri aslinya, yakni sebagai penganut Mason. Mereka
mengembangkan doktrin dan ajaran mistik, juga kekuatan sihir di biara-biara
mereka. Mereka memuja setan dan mendatangkan roh-roh untuk berkomunikasi.
Apa yang mereka praktikkan ini disebut sebagai Kabbalah, sebuah tradisi mistik
Yahudi kuno yang telah berkembang bahkan sejak zaman sebelum Fir’aun.
Mengetahui hal ini, Raja Prancis Philip le Bel, pada tahun 1307
mengeluarkan seruan untuk menangkap dan membubarkan ordo Knight of
Templar karena dituduh telah melakukan bid’ah. Dalam perkembangannya, Paus
Clement V turut bergabung untuk memerangi kaum Mason ini dengan
mengeluarkan kembali vonis inquisisi. Terjadi banyak penangkapan dan
interogasi, dan beberapa pimpinan Ordo Knight of Templar yang bergelar Grand
Master (penyebutan ini masih dipakai sebagai tingkat tertinggi dalam gerakan
Freemasonry sampai sekarang, pen) ikut menjadi korban. Dari beberapa
penangkapan dan interograsi didapatkan keterangan bahwa anggota-anggota
Templar telah melakukan kejahatan seksual terhadap beberapa perempuan
bangsawan, melakukan sodomi, menyembah kucing, memakan daging teman-
teman mereka sendiri yang sudah mati. Bahkan salah seorang saksi mata
mengatakan, para Templar memperkosa perawan-perawan hingga hamil dan
bayinya dibunuh dengan cara yang sadis untuk kemudian di bakar dan diambil
minyaknya, dijadikan minyak suci untuk persembahan para pemimpin mereka.
Pada tahun 1307, Raja Philip IV memerintahkan penangkapan Jacques
de Molay. Dan setelah melalui penyiksaan demi penyiksaan, de Molay mengakui
segala ritual bid’ah yang dilakukan oleh Ordo Templar. Pada tahun 1312, Ordo
Knight of Templar dilarang dan dibubarkan. Dan atas perintah Gereja dan Raja ,
dua tahun kemudian, yaitu pada tahun 1314, para pimpinan Templar dihukum
mati, termasuk Jacques de Molay, salah satu Grand Master terpenting Ordo
Templar. Jacques de Molay sendiri divonis sebagai heretic (bid’ah) atau kafir dan
dihukum dengan cara dibakar hidup-hidup di depan raja Philip IV. Dan sebelum
menghembuskan napasnya, de Molay mengeluarkan kata-kata bahwa Raja Philip
dan Paus Clement harus mengikutinya, mati, dalam waktu satu tahun. Dan
sejarah mencatat, Raja Philip IV meninggal tujuh bulan kemudian, disusul Paus
Clement sebulan setelah Raja Philip mangkat.
Setelah itu terjadi pemusnahan besar-besaran, sekali lagi atas kaum
Yahudi, dan kali ini bermula dengan kasus Knight of Templar atau kaum Mason.
Pemusnahan ini tak hanya terjadi di Palestina, tapi juga terjadi di Eropa. Mereka
diburu untuk ditangkap dan dibunuh. Sampai akhirnya mereka berhasil melarikan
diri dan mendapat perlindungan dari Raja Skotlandia, Robert The Bruce yang
dilantik dan menduduki singgasana Raja pada tahun 1306. Dan di tanah baru ini
pula mereka menyusun kekuatan kembali. Dan Skotlandia menjadi salah satu
yang menentukan dalam perkembangan gerakan Freemason.
Versi yang lebih tua dari sejarah Freemason adalah kisah yang
menyebutkan pembentukan Freemasonry pada zaman Raja Israel, Herodes
Agripa I yang meninggal pada tahun 44 Masehi. Freemason pada zaman ini
dibentuk untuk membendung ajaran agama yang disampaikan oleh Nabi Isa as.
Konon waktu itu namanya The Secret Power atau kekutan yang Tersembunyi.
Tujuan utamanya adalah memusuhi pengikut Nabi Isa, menculik
mereka, membunuh, melarang penyebaran agama baru tersebut, termasuk
membunuhi baya-bayi Kristen. Tapi, berkenaan dengan segala kesadisan yang
dilakukan Herodes ini, para sejarawan dunia, meyakini bahwa hal tersebut
hanyalah mitos belaka dalam tradisi agama Kristen. Herodes Agripa I
menjalankan segala misi The Secret Power ini dibantu dua pengikut setianya,
Heram Abioud sebagai Wakil Presiden gerakan dan Moab Leumi sebagai
pemegang rahasia utama gerakan ini. Tapi beberapa anggota Freemason juaga
mempercayai dan menarik sejauh mungkin sejarah mereka ke masa lalu, bahkan
hingga ke zaman Fir’aun. Itu pula yang menjadi salah satu penjelasan mengapa
mereka kerap kali menggunakan simbol-simbol Mesir Kuno dalam tradisi dan
aktivitas ritual mereka, seperti penggunaan Dewa Horus, Piramida, Matahari dan
berbagai simbol Mesir lainnya. Penggunaan ini bermula dari penggalian Kuil
Sulaiman oleh para Templa dan penemuan doktrin dan ajaran Kabbalah yang
terus-menerus mereka eksplorasi dan diajarkan dari mulut ke mulut. Penggalian
ini begitu serius mereka lakukan sehingga kelak akan mempengaruhi cara
pandang kaum Templar dan juga rencana mereka pada kehidupan dunia.
Bahkan yang cukup mengejutkan adalah, dalam manuskrip-manuskrip
kuno Mason dikatakan, orang pertama Mason adalah Adam! Kejadian itu berawal
ketika Adam dan Hawa memakan daun dari pohon terlarang di taman surga.
Daun yang disebut sebagia daun pengetahuan, dan karena itu pula Tuhan mereka
melarang mereka memakannya. Dr.Albert Mackei, seorang anggota Mason
dengan tingkatan 33 derajat dalam Encyclopedia of Freemasonry manuliskan,
daun pengetahuan itu kelak diturunkan pada dua anak Adam dan Hawa, Seth dan
Nimrod dengan kisah The Tower of Babel. Kedua anak ini pula menyusun bahasa
untuk ilmu pengetahuan yang akan diturunkan kepada manusia-manusia
berikutnya. Tapi, dalam perkamen-perkamen tua itu disebutkan bahwa, Tuhan
dengan sengaja mengacaukan bahasa manusia yang mengakibatkan rahasia ilmu
pengetahuan, yang diturunkan Adam dengan memakan daun dari pohon
terlarang, hilang dan tak diketahui manusia-manusia setelah Seth dan Nimrod.
Dan itu pula yang menjadi alasan kedua kaum ini memerangi Tuhan.
Bahkan menurut Talmud, setan-setan adalah keturunan dari Adam dan
Hawa. Setelah Adam diusir dari surga, ia enggan mencampuri istrinya, Hawa. Dan
pada saat itulah, dua setan perempuan mendatanggi Adam yang langsung digauli
keduanya oleh Adam. Dalam Talmud disebutkan, Adam menggauli setan
perempuan bernama Lelet selama lebih dari 130 tahun lamanya dan melahirkan
banyak anak-anak setan begitu pula dengan Hawa selama ditinggal oleh Adam,
Hawa juga digauli oleh setan laki-laki dan melahirkan banyak anak setan.
BAB II
PEMBAHASAN
Organisasi apa sebenamya “Freemasonry” itu ? “Freemansonry”,
muncul sebagai produk kebangkitan kembali ilmu pengetahuan pada era
‘Rennaissance’ pada abad ke-16 di Eropa. Gerakan ini muncul sebagai reaksi atas
kesewenang-wenangan Gereja Katolik yang melakukan kontrol total atas
kehidupan manusia. Tujuan “Freemasonry” pada awalnya ialah untuk menentang
Gereja Katolik dengan cara mengaburkan makna kehidupan beragama dengan
menafikan kebenaran mutlak ajaran Gereja (di kemudian hari ajaran agama pada
umumnya), dengan semboyan “semua agama itu benar, karena semuanya
menyeru kepada Kebenaran dan Kebaikan”, Untuk keperluan itu mereka
menerbitkan buku-buku untuk menopang dalil-dalil pemikiran kaum
“Freemasonry”. Pengikut Adam Weishaupt yang kebanyakan adalah kaum
Qabalis, kemudian secara teratur melakukan infiltrasi ke dalam “Freemasonry”.
yang pada waktu itu dipimpin Friederich ya
Untuk kepentingan tersebut Adam Weishaupt membutuhkan dukungan
dari orang-orang kaya Yahudi. Sejak terjadinya infiltrasi itu sulit sekali
membedakan antara “Illuminati” dengan “Freemasonry”. Bahkan logo
“Illuminati” (piramida dengan mata Lucifer di puncaknya), kemudian digunakan
sebagai logo “Freemasonry” di samping logo berbentuk “siku-siku dengan sebuah
jangka”.
Ketika ‘Illuminati’ dibubarkan pada bulan Agustus 1784, mereka
dipindahkan markasnya dari Ingolstadt ke Frankfurt, yang berada dl hawah
kontrol keluarga Rothschilds, Tidak lama sesudah itu “uang mengalir dengan
deras ke ‘loji’ Frankfurt, dimana dari sana dirumuskan sebuah rencana yang
didukung dengan pendanaan yang kuat untuk mewujudkan revolusi dunia.” Sejak
itu pula gerakan “Freemasonry” didominasi oleh kelompok Qabala.
Infiltrasi ini berhasil mencetuskan Revolusi Perancis dengan dukungan
“illuminatus” Perancis. Kemudian dari Jerman dan Perancis gerakan
“Freemasonry” yang sudah dikuasai oleh kaum Qabalis menugasi beberapa orang
revolusioner muda Yahudi untuk menulis ‘Manifesto Komunis’. “Freemasonry”
yang baru ini kemudian membentuk Liga Tokoh-tokoh Keadilan, yang di
kemudian hari diganti namanya oleh Karl Marx, yang juga seorang Yahudi,
dengan nama Liga Komunis. Kelompok ini merupakan kekuatan yang berdiri di
belakang Revolusi Bolshevik, yang tidak lain sekedar tirai untuK menutupi
rancangan mereka. Dengan kenyataan ini, “Illuminati” setelah ditinggalkan Adam
Weishaupt, telah menjelma penuh menjadi “Freemasonry”.
Robertson, seorang peneliti sejarah ‘Illuminati’ lainnya menjelaskan
tentang “rencana besar”, yang menurut pendapatnya berhasil menyatukan elit
Barat dan anggota “Freemasonry” dari Uni Sovyet. Konspirasi ini pula menurul
Robertson sebagai latar-belakang terjadinya kup di Moskow pada tahun 1991
oleh ketua KGB Gorbachev, seorang anggota dan tokoh Freemason Rusia.
Lambang utama dari Freemasonry berbentuk sebuah jangka diletakkan
sedemikian rupa di atas persegi hingga menciptakan enam ujung atau bintang
berujung enam. Lambang ni hanyalah bentuk lain dari Hexagram-nya Setan.
Huruf G mewakili prinsip generatif seperti obelisk. Di permukaan “Freemasonry”.
Di permukaan “Freemasonry” membangun citra sebagai gerakan moral
dengan membentuk antara lain gerakan ‘theosofi’ yang berkembang menjadi
quasi-agama, serta gerakan kontradiksinya ‘the Freethinkers’ (“Pemikir Bebas”),
yang secara jelas menyatakan diri sebagai gerakan atheisme (di Hindia Belanda
theosofie masuk pada tahun 1901, demikianjuga gerakan de vrijdenkers,
bersamaan dengan masuknya Sneevliet yang membawa paham komunis).
Pendirian berbagai organisasi pro-bono tersebut bertujuan untuk mengobok
obok landasan moral masyarakat, melakukan penyebaran pemikiran yang
bertujuan untuk mengacaukan aqidlah, dan dengan itu menimbulkan konflik-
konflik di dalam masyarakat. Untuk menutupi tujuan itu, “Freemasonry” di
kemudian hari mendirikan perkumpulan yang berselubungkan sebagai klub
charitas eksklusif seperti the Rotary Club, the Lions, serta LSM-LSM yang bergerak
di bidang politik, hukum, serta lingkungan hiclup, dan sebagainya.
The Rotary Club, misalnya, merupakan perkumpulan eksklusif para
pebisnis terkemuka lokal, regional, dan mondial. Organisasi Rotary didesain
sedemikian rupa sehingga perolehan keanggotaannya itu sendiri merupakan
suatu prestise tersendiri bagi seorang eksekutif. Disebut eksklusif, karena charter
Rotary Club secara eksplisit membatasi jumlah anggotanya sesuai dengan jumlah
bidang bisnis dan profesi yang ada pada masyarakat setempat. Rotary Club
mengadakan konvensi tahunan yang laporan anualnya menjadi bahan masukan
untuk bahan pengembangan strategi bagi gerakan “Freemasonry“ internasional.
Anggotta Inti “Freemasons” Sebagai sebuah organisasi rahasia jarang diketahui
siapa saja yang II 1’11 jadi anggota “Freemasonry”.
Anggota “inti”, atau “calon anggota inti”, makin lebih sulit lagi untuk diketahui
oleh publik. Namun biasanya mereka berasal dari keluarga super-kaya, super-
kuasa di dunia, mereka umumnya tidak tersentuh oleh hukum, dan selalu
menghindari penampilan ke depan publik. Sebagian besar dari mereka tidak
pernah masuk daftar orang paling kaya di dunia versi majalah Forbes, dan
sebagainya. Namun meski dijaga kerahasiaan yang demikian ketat,jumlah
anggota inti dan kebangsaannya masih dapat dlkctahui.
Struktur Organisasi “Freemasonry” Jangan kaget siapa saja yang menjadi
anggota inti “Freemasonry” dewasa ini, yang bertujuan melanjutkan cita-cita para
Qabalis, yaitu membangun suatu “Tata Dunia Baru” (Novus Ordo Seclorum), cita-
cita yang telah berusia 4000 tahun, sebagaimana dikumandangkan oleh presiden
Bill Clinton tatkala memasuki Millenium Ketiga.
Sebagai anggota inti “Freemasonry”, dimana orang-orang itu 90%
mengetahui dan terlibat dalam gerakan membangun “Tata Dunia Baru”, mereka
juga menjadi anggota dari Grup Bilderberg, Council Oil Foreign Relations (CFR),
‘American-Israel Research for Administrative Policies’ (AIRAP), dan Trilateral
Comission3.
Konspirasi “Freemasonry” Konspirasi yang dijalankan oleh para tokoh
“Freemasonry” sepanjang sejarahnya bertujuan untuk menguasai dunia, dengan
cara:
Menggunakan jurus suap dengan uang (money politics, termasuk dalam
pengertian ini bea-siswa), dengan wanita, dan prospek karier, dalam rangka
menggaet tokoh-tokoh yang (potensial) menduduki posisi tinggi di bidang
akademik, politik, ekonomi, sosial, militer, dan lain-lain. Sasarannya adalah
mereka yang, berambisi, yang terpinggirkan, dan atau, yang tengah terbenam
dalam pusaran masalah pribadi, dan sebagainya. “Freemasonry” bekerja dengan
memusatkan pada penguasaan media-massa cetak, buku-buku, dengan tekanan
terutama pada media elektronika. Jaringan kerja ini berada di bawah pengawasan
dan kendali jaringan media-massa internasional yang dikuasai pemodal Yahudi,
seperti Viacom, Turner, Murdoch, dan lain-lain.Media-massa yang dikendalikan
oleh “Freemasonry” bekerja dengan pola penyajian berita yang secara sengaja
“memelintir” berita, memanipulasi fakta, berita bohong, dan menggunakan
metoda publikasi repetitif secara terus-menerus untuk membangun opini yang
dikehendaki tentang sesuatu topic.
Rancangan Penaklukan Dunia Judul ini sedemikian fantastis, sehingga
nyaris sulit dipercaya sebagai kebenaran. Namun itulah yang telah terjadi dan
tengah berlangsung. Setelah mengkonsolidasikan cengkeraman atas keuangan
sebagian besar dari negara – negara Eropa pada pertengahan kedua abad-19,
para bankir Yahudi mulai bekerja memperluas lingkungan pengaruhnya ke ujung-
ujung dunia dalam rangka persiapan mereka melakukan serangan terhadap
Amerika Serikat. Pada dasawarsa pertama abad ke-20 agenda mereka kian nyata
dalam rangka mencapai tujuan untuk mendominasi dunia. Mereka merekayasa
serangkaian perang dunia dengan tujuan untuk mengikis dunia lama untuk
membangun suatu “Tata Dunia Baru” Rencana ini digariskan oleh Albert Pike
dengan sangat rinci. Ia sendiri tidak lain adalah ‘The Souvereign Grand
Commander of the Ancient and Accepted Scottish Rite of Freemasonry’, tokoh
puncak “Freemasonry” di Amerika Serikat. Dalam salah satu suratnya kepada
Giuiseppe Mazzini pada tanggal 15 Agustus 1871, Albert Pike menguraikan
rancangan kelompok “Freemasonry” yang kedengarannya nyaris tidak masuk
akal.
Dalam surat yang ditulis pada penghujung abad ke-19 itu, Pike
menyatakan PD I yang “diagendakan” pada awal abad ke-20 dirancang untuk
menghancurkan Czaris Rusia – dan menempatkan negeri yang luas itu ke bawah
kekuasaan para agen “Freemasonry”, Rusia yang baru itu akan dijadikan
“momok” untuk mencapai tujuan-tujuan “Freemasonry” ke seluruh penjuru
dunia.
PD II, dirancang untuk dapat terjadi pada pertengahan abad ke-20
melalui manipulasi terhadap perbedaan yang ada antara kaum nasionalis Jerman
dan politisi Zionis. Hal ini diharapkan akan menghasilkan perluasan pengaruh
Rusia non-Czaris dan berdirinya Negara Israel di Palestina.
PD III, direncanakan akan dilaksanakan pada awal abad ke-21 yang bersumber
dari berbagai bentuk perbedaan yang menghasilkan kekacauan dan konflik oleh
agen-agen “Freemasonry”, antara kaum Zionis dengan bangsa-bangsa Arab,
Konflik itu dircncanakan akan meluas ke seluruh dunia.
Masih menurut surat Albert Pike yang bertanggal 15 Agustus 1871 itu,
“Freemasonry” merancang melepaskan “kaum Nihilis dan Atheis untuk
memprovokasi suatu pergolakan sosial yang dahsyat, dimana dengan segala
kengeriannya akan diperlihatkan dengan sangat jelas kepada seluruh dunia
pengaruh dari atheisme mutlak, kebuasan, yang akan menghasilkan pergolakan
yang bergelimang darah”.
“Kemudian dimana-mana, rakyat akan berhadapan dengan kelompok
yang berniat untuk menghancurkan peradaban, dan mereka dipaksa untuk,
mempertahankan diri menghadapi kelompok minoritas revolusioner. Sementara
itu banyak orang yang merasa tertipu dengan agama Kristen. Sejak itu ummat
manusia kehilangan arah, dan dengan semangat kehendak untuk berketuhanan,
mereka mengidamkan sebuah idealisme, tetapi tidak tahu kemana memberikan
kepasrahan mereka; akhirnya mereka akan menerima cahaya sejati melalui
manifestasi universal doktrin Lucifer yang sejati, yang akhirnya dimunculkan
secara terbuka, suatu manifestasi yang akan menghasilkan gerakan reaksioner,
yang akan disusul oleh kehancuran agama Kristen dan atheisme, keduanya
dikalahkan dan dimusnahkan pada masa yang bersamaan”.
Pada saat Albert Pike menuliskan suratnya di akhir abad ke-19 itu ada
lima ideologi yang berbeda satu dengan lainnya di panggung dunia yang saling
bertentangan dan tengah berjuang untuk memperebutkan “Liebensraum”
masing-masing. Kelima ideologi itu adalah :
Ideologi para bankir Yahudi yang berhimpun di dalam organisasi
rahasia “Freemasonry”, mereka terdiri dari penguasa keuangan dunia.
Ideologi “Pan Slavik” Rusia yang aselinya digagas oleh raja William yang Agung.
Ideologi ‘Pan-Slavik’ menuntut dihapuskannya Austria dan Jerman, kemudian
harus disusul dengan penaklukan Persia dan India, yang melahirkan perang
antara lnggris dengan Rusia dalam ‘the Great Game’ pada tahun 1848 Ideologi
“Asia Timur Raya” digagaskan oleh Jepang. Ideologi ini menyerukan adanya
konfederasi bangsa-bangsa Asia Timur (‘Dai Toa no Senso’), yang dipimpin oleh
Jepang, sebagai “Saudara Tua Asia”.
Ideologi “Pan Jermania” yang mencita-citakan penguasaan politik Jerman atas
benua Eropa, bebas dari supremasi Inggeris di lautan, dan mengadopsi kebijakan
pasar-bebas bagi seluruh dunia.
Ideologi “Pan Amerika”, atau “Amerika untuk bangsa-bangsa
Amerika”. Ideologi ini menyerukan “perdagangan dan persahabatan dengan
semua, tanpa persekutuan”. Ideologi ini menegaskan ulang Doktrin Monroe pada
tahun 18234.
Yang terlewatkan oleh Albert Pike adalah ideologi “Pan Islamisme”
yang ada pada masa yang sama, yang bertujuan untuk menghimpun negara-
negara Islam di dunia, yang dikumandangkan oleh Sheikh Jalaludin aI-Afghani.
Jika rencana para bankir Yahudi, atau “Freemasonry” itu berhasil,
maka Rusia, Jerman, Jepang, dan Amerika Serikat, pada akhirnya akan berada di
bawah kekuasaan “Freemasonry”, yang sudah lama merencanakan untuk
menaklukkan dunia. Sebagai Qabalis sejati Albert Pike menyebutnya rencana itu
merupakan suatu karya besar Lucifer yang tidak perlu peduli untuk
mengorbankan nyawa beratus juta ummat manusia dan menimbulkan kerugian
bermilyar-milyar dolar dalam pelaksanaannya. Beberapa di antara agenda
“Freemasonry” itu, seperti PD I dan PD II telah terjadi. Kalau rancangan itu benar,
maka Perang Dunia ke-3, menurut Albert Pike akan terjadi pada awal abad ke21,
dan akan berawal karena masalah Israel dengan Palestina.
Kekacauan Melahirkan Orde Rencana yang dirancang oleh
“Freemasonry” untuk mencapai tujuan penalukan dunia oleh kaum Qabalis bukan
sekedar khayalan. Sejarah membuktikan agenda kaum Yahudi itu ternyata telah
berhasil terwujud. Sepanjang garis rencana pencapaian tujuan akhir mereka,
agenda itu diteruskan oleh para bankir Yahudi dan kawan-kawan mereka di
seluruh dunia dengan cara menghimpun kekayaan di bidang usaha perbankan
dan investasi, real estate, dan industri. Sebagaimana akan terlihat pada
implementasinya, rencana itu telah dilaksanakan sedemikian mulusnya sampai-
sampai hal itu mendapatkan tepuk-tangan justeru dari kalangan yang akan
mereka hancurkan. Kaum Qabalis mengatakan, ada tiga jenis manusia di dunia,
yaitu :
a. Mereka yang menjadikan sesuatu itu terjadi
b. Mereka yang mengamati hal itu terjadi, dan
c. Mereka yang terheran-heran tentang apa yang terjadi.
Mayoritas ummat manusia pada umumnya termasuk ke dalam dua kategori
terakhir. Sebagian memiliki “mata untuk melihat” tetapi “tidak mampu melihat”
apa yang tengah berlangsung. Sebagian besar memiliki “telinga untuk
mendengar”, tetapi “tidak memahami” apa yang tengah berlangsung. Lalu
dimana kedudukan Indonesia dalam ketiga kategori kaum Qabalis itu ? Sasaran
“Freemasonry” dan Komite 300
Sasaran pertama “Freemasonry” ialah membangun “Satu Pemerintahan Dunia”
(“E Pluribus Unum”), dan “Tata Dunia Baru” (“Novus Ordo Seclorum”), dengan
cara menyusupi dan menguasai Amerika Serikat dan dengan itu membangun
peradaban Barat-Zionis yang mereka yakini akan mampu mempersatukan ummat
manusia, di bawah satu sistem moneter yang berada di dalam kendali mereka.
Thesis Samuel Huntington tentang ‘the Clash of Civilization’ – perbenturan
peradaban Barat dengan peradaban Islam dan Cina -, yang akan menghasilkan
keluarnya Barat sebagai pemenang, sangat besar kemungkinannya diilhami oleh
gagasan kaum Qabalis membangun ‘Novus Ordo Seclorum’ di atas.
Untuk itu kaum ‘Freemasons’ dunia mengupayakan untuk
menghancurkan secara tuntas segenap identitas nasional dan kebanggan
nasional, yang merupakan persyaratan yang sangat menentukan, jika konsep
“Satu Pemerintahan Dunia” harus diwujudkan. Perkembangan pada era
globalisasi dewasa ini diarahkan kepada fragmentasi bangsa-bangsa (the end of
nation states) melalui perekayasaan berbagai konflik berdasarkan identitas etnik,
agama, budaya, dan kedaerahan, yang akan memecah-belah negara-negara
nasional yang ada. Agenda itu telah berhasil diimplementasikan di Uni Sovyet,
dan Yugoslavia, tidak tertutup kemungkinan akan menimpa kawasan Asia
Tenggara. Persaingan-bebas diagendakan dipicu mereka untuk merangsang
konflik yang akan memudahkan bagi kaum Yahudi untuk menguasai sempalan-
sempalan negara menjadi “teritori” mereka.
Sasaran berikutnya adalah membangun kemampuan untuk mengontrol
setiap orang dengan cara “kontrol pemikiran” dengan cara yang disebut oleh
Zbignew Brzezinski “technotronics”, penguasaan publik opini dan pemikiran
melalui media-massa, serta suatu gerakan terorisme internasional, yang bila
dibandingkan dengan ‘Teror Merah’ -nya Felix Dzerzinhski, membuatnya tidak
lebih dari mainan anak -anak semata. “Freemasonry” harus mampu mengakhiri
seluruh industri dan produksi yang didasarkan pada tenaga-nuklir yang
digerakkan oleh listrik, yang mereka sebut dengan istilah “masyarakat ‘zero
growth’ pasca industri”, terkecuali industri komputer dan pelayanan yang terkait
dengannya. Industri Amerika Serikat yang “kotor” akan diekspor ke negara-
negara seperti Meksiko dimana buruh-murah banyak tersedia. Sebagaimana
dapat disaksikan pada tahun 1993 agenda ini telah mewujud menjadi kenyataan
melalui jalur the North American Free Trade Agreement atau NAFTA. Mereka
yang tidak mendapatkan pekerjaan yang layak di Amerika Serikat, dalam rangka
kehancuran industri itu, akan menjadi pencandu madat opium-heroin, atau
sekedar tercatat dalam statistik dalam rangka eliminasi “kelebihan penduduk”
seperti yang kini dibocorkan dengan istilah ‘Global 2000 , Tidaklah mengherankan
bila George W.Bush, Sr. tatkala menjadl kepala CIA dikenal dengan nama julukan
George ‘Poppy” Bush (“poppy” artinya candu), sehubungan konon dengan
perannya dalam perdagangan gelap heroin melalui jaringan CIA di Amerika
Tengah ke seluruh dunia. Serangan ke Afghanistan oleh anaknya George W.Bush,
Jr. bukan saja untuk menguasai simpanan minyak dan gas ketiga terbesar di dunia
yang ada di Cekungan Kaspia, tetapi juga dicurigai untuk menguasai ladang candu
terbesar di dunia yang ada di Afghanistan, yang kini dihidupkan kembali oleh
kelompok Aliansi Utara setelah ladang-ladang itu dihancurkan oleh Taliban pada
tahun 1990-an.
Penghancuran masyarakat dilakukan oleh ‘Freemasonry’ dengan
mendorong, dan pada akhirnya, melegalisasikan pemakaian madat dan
menjadikan pornografi sebagai suatu “bentuk seni”, yang lambat laun akan
diterima, dan pada akhirnya menjadi hal yang jamak di dalam masyarakat. Dari
penelitian yang dilakukan ternyata majalah-majalah pornografi yang diterbitkan
dan tumbuh menjamur di Indonesia didukung oleh dana dari kelompok bisnis
Yahudi.
Untuk mencapai depopulasi di kota-kota besar dilakukan “eksperimen”
seperti yang dijalankan oleh rejim Pol Pot di Kamboja. Menarik untuk dicatat
bahwa rencana Pol Pot yang mengerikan itu justru dirancang di Amerika Serikat
oleh salah seorang periset Club of Rome (salah satu kelompok terkenal dan
berwibawa terhadap pemikiran-pemikiran ekonomi yang diciptakan dan
disponsori oleh orang-orang Yahudi sedunia), dan eksperimen itu diawasi oleh
Thomas Enders, seorang Yahudi pejabat tinggi di departemen luar-negeri
Amerika Serikat. Juga menarik untuk diamati, bahwa salah satu komite di Club of
Rome tengah berusaha menempatkan kembali tokoh-tokoh pengikut Pol Pot ke
panggung kekuasaan di Kamboja.
Sasaran depopulasi tidak terkecuali juga untuk lndonesia. Pemerintah
Australia pada tahun 1946 berencana untuk mengurangi populasi Indonesia. Pada
Januari 1947, F.G. Shedden, Menteri Pertahanan Australia saat itu, mengundang
Sir Macfarlane Burnet (peraih Nobel Prize pada tahun 1960 dalam bidang ilmu
kedokteran) untuk membicarakan mengenai masalah ini. Di tahun itu pula
dibentuk panitia kecil untuk Komite Pengembangan Persenjataan dan Peralatan
Mutakhir dimana Sir Mcfarlane ada didalamnya. Pengamat Freemasonry, Jeff
Rense, memuat rencana ini dalam kolom “Population Control” di situs
internetnya. Sangat boleh jadi oknum-oknum Freemason di Departemen
Pertahanan Australia merencanakannya. Bisa juga Sir Mcfarlane sendiri adalah
seorang, Freemasonry, karena orang waras tidak mungkin mempunyai rencana
sejahat ini.
Dalam laporan rahasia di tahun 1947 Sir Macfarlane merekomendasikan
untuk mengembangkan senjata biologi dan kimia dengan sasaran tanaman-
tanaman pertanian dan penyebaran penyakit menular di Indonesia. Dalam memo
Sir Macfarlane kepada Departemen Pertahanan Australia disebutkan bahwa
Australin sebaiknya mengembangkan senjata biologi yang hanya bekerja efektif
di iklim tropis tanpa bisa menyebar ke Australia yang mempunyai iklim sedang.
Disebutkan pula dalam memo tersebut bahwa “Di negara dengan sanitasi yang
rendah pengenalan penyakit asing lewat pencernaan, contohnya lewat
kontaminasi air, akan memulai penyebaran yang meluas”. Ia pula menambahkan
bahwa “Memperkenalkan penyakit kuning dengan perantara nyamuk akan
mengakibatkan wabah besar-besaran sebelum penangkalnya ditemukan”. Panitia
kecil ini merekomendasikan bahwa “kemungkinan penyerangan penyediaan
makanan Indonesia menggunakan bahan senjata kimia akan dipelajari oleh
kelompok kerja kecil”. Tidak lupa disebutkan bahwa “penggunaannya
memberikan keuntungan yang luar biasa dikarenakan tidak menghancurkan
potensi industri yang ada dan dapat diambil alih dalam keadaan utuh”5.
Segala penelitian dan perkembangan ilmiah harus ditekan, terkecuali
yang dianggap akan memberikan manfaat kepada kepentingan gerakan
“Freemasonry”. Sasaran khusus ialah mendorong eksperimen tenaga nuklir untuk
maksud-maksud damai. Secara khusus yang dibenci adalah eksperimen fusi yang
akhir-akhir ini dicemooh dan dilecehkan oleh “Freemasonry” dan kaki-tangannya
di media-massa. Pengembangan obor-fusi akan menghancurkan konsepsi
Freemasonry” mengenai “sumber-suber daya alam terbatas” secara telak. Suatu
obor-fusi bila dilaksanakan secara benar, akan menciptakan sumber-sumber daya
alam yang bukan saja tak-terbatas, tapi juga belum tersentuh, bahkan dari bahan-
bahan yang sangat biasa. Manfaat penggunaan obor-fusi tidak terhingga, dan
akan memberikan manfaat kepada kemanusiaan sedemikian rupa, hanya saja
pemahaman tentang hal itu masih sayup-sayup.
Sasaran “Freemasonry” juga mencakup agenda untuk mendorong
terjadinya kelaparan dan bencana penyakit di Dunia Ketiga dengan target
matinya tiga milyar manusia di negara-negara berkembang pada tahun 2050,
yang menimpa mereka yang oleh kaum Yahudi disebut sebagai “manusia tak
berguna”, dan hal ini akan berdampak dengan “perang terbatas” di negara-
negara maju. ‘Komite 300′ yang diketuai Cyrus Vance, mantan menteri luar-
negeri Amerika Serikat, ditugasi menulis makalah dengan inti persoalan
bagaimana merealisasikan genosida tersebut. Makalah itu dikeluarkan dengan
judul “Global 2000 Report” serta diterima dan disetujui untuk dilaksanakan oleh
bekas presiden Jim Carter, dan Edwin Muskie, pada waktu itu menteri luar –
negeri Amerika Serikat. Berdasarkan ketentuan “Global 2000 Report populasi
Amerika Serikat akan diturunkan sebesar 100 juta pada tahun 2050.
Untuk mendemoralisasikan kaum buruh, di negara-negara industri
harus diciptakan pengangguran melalui politik keuangan yang akan menghasilkan
resesi spiralik. Bila lapangan-kerja merosot, sesuai kebijakan “zero growth pasca-
industri” yang diperkenalkan oleh the Club of Rome, buruh yang mengalami
demoralisasi dan kehilangan semangat kerja akan terperangkap kepada alkohol
dan obat-bius. Pemuda diberi semangat dengan musik rock disertai dengan
madat agar memberontak terhadap status quo yang ada, sekaligus
menghancurkan ikatan satuan keluarga. Dalam hal ini ‘Komite 300′ menugasi
Tavistock Institute untuk menyiapkan cetak-birunya dengan pengarahan dari
Stanford Research, lembaga riset bergengsi dari Stanford University. Kerja besar
itu diserahkan kepada Prof. Willis Harmon. Karya yang mereka hasilkan ini
terkenal dengan nama “Aquarium Conspirasy”.
Untuk mencegah jangan sampai masyarakat dimana-mana mampu
menentukan nasib mereka sendiri, maka perlu diciptakan krisis demi krisis,
kemudian “membina” krisis-krisis tersebut. Keadaan ini akan menimbulkan
kebingungan dan mendemoralisasikan masyarakat sedemikian rupa, dan akhirnya
akan tercipta sikap masa-bodoh dalam ukuran yang luas. Untuk Amerika Serikat
sebuah badan yang diberi nama “Manajemen Krisis” telah dibentuk. Badan itu
diberi nama the Federal Emergency Management Agency (FEMA) yang dibenluk
pada tahun 1980.
Di bidang budaya “Freemasonry” membentuk pusat-pusat kultus baru bagi kaum
muda, seperti grup musik gangster the Rolling Stones (sebuah kelompok gangster
yang banyak disukai oleh kaum bangsawan “hitam” Eropa), dan semua kelompok
rock yang diciptakan oleh Tavistock yang semula dimulai dengan the Beatles.
“Freemasonry” harus meneruskan membangun paham fundamentalisme Kristen
yang telah dimulai oleh seorang pelayan British East India Company bernama
Darby pada abad ke-18, yang di kemudian hari disalah-gunakan untuk
memperkuat negara Zionis Israel. Caranya ialah membuat mereka
mengidentifikasikan dirinya sebagai bagian dari budaya Yahudi dengan cara
berpikir Yahudi, melalui penekanan ajaran mereka pada Kitab Perjanjian Lama.
Usaha itu harus diikuti dengan memberikan sumbangan uang dalam jumlalh yang
substansial untuk membuat mereka itu menyangka tindakan mereka itu sebagai
ibadah untuk memperluas agama Kristen.
“Freemasonry” juga harus menekan penyebaran agama Islam, Sikhs, dan lain-
lain. Untuk itu harus dapat diciptakan iklim yang akan mendorong perang
terhadap negara-negara Islam yang mendukung gerakan fundamentalisme Islam,
seraya melakukan sekularisasi Islam melalui kaum intelektual mereka yang dididik
di Barat.
Sasaran selanjutnya adalah mengekspor gagasan “theologi
pembebasan” ke seluruh muka bumi dengan tujuan merusak agama yang ada,
terutama agama Kristen. Sasaran ini dimulai dengan “Teologi Pembebasan”
melalui Ordo Jesuit Katolik. Ordo Jesuit dipilih karena peran mereka yang kuat di
bidang pemikiran dan kegiatan politik. Sebagai contoh, salah satu organisasi yang
.dikendalikan oleh “Freemasonry” yang terlibat dalam kegiatan yang disebut
sebagai “theologi pembebasan” itu adalah organisasi Missionary Mary Knoll yang
berorientasi komunis. Gerakan ini mulai mendapat perhatian sebagai akibat
terbunuhnya konon empat orang “sisters” dari Missionary Mary Knoll yang
mendapatkan liputan yang luas dari media-massa. Keempat orang “sisters” itu
sebenarnya adalah agen-agen subversif komunis yang telah lama diikuti oleh
pemerintah El Salvador. Pers dan media-massa Amerika yang dikuasai oleh
pemodal Yahudi menolak memberi ruang atau liputan kepada berkas-berkas
dokumen yang dimiliki pemerintah El Salvador, yang membuktikan pekerjaan apa
sesungguhnya yang dilakukan oleh keempat “sisters” tersebut. Missionary Mary
Knoll menjalankan tugas di banyak negara, dan menduduki peran penting dalam
penyebaran paham komunis ke Rhodesia, Mozambique, Angola, dan Afrika
Selatan. Gerakan “theologi pembebasan” Ordo Jesuit di berbagai negara harus
diacu untuk menyebarkan paham “demokrasi sosial”, suatu versi komunis baru.
Sasaran berikutnya adalah untuk menimbulkan kekacauan ekonomi
dunia secara total, dan dengan itu menyertakan kekacauan politik dunia secara
total pula. Untuk itu “Freemasonry” perlu mengambil alih kontrol atas kebijakan
luar-negeri Amerika Serikat. “Freemasonry” memberikan dukungan penuh
kepada lembaga supra-nasional seperti PBB, IMF, World Bank, the Bank of
International Settlements, Mahkamah Dunia, dan sejauh mungkin membuat
lembaga lokal tidak lagi berfungsi efektif, dengan cara berangsur-angsur
melangkahi mereka, atau membawa persoalan mereka ke bawah mantel PBB.
Gerakan “Freemasonry” merasa perlu menginfiltrasi semua
pemerintahan yang ada di dunia, dan dari dalam bekerja untuk menghancurkan
integritas kedaulatan negara yang bersangkutan. “Freemasonry” harus mampu
menghancurkan sistem pendidikan nasional dimana pun secara tuntas.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Freemason jelas jelas ditolak keberadaannya oleh Dunia secara umum,
terlihat dari sikap penentangan yang jelas terhadap keberadaan perkumpulan
freemason dari waktu ke waktu oleh para pimpinan.
Ajaran freemason tidak sesuai, dengan kata lain berlawanan dengan
ajaran Agama di dunia.
Mengikuti atau bergabung dengan perkumpulan Freemason, adalah
dosa, karena merupakan pelanggaran terhadap ajaran Agama yang benar.
DAFTAR PUSTAKA
Lemhanas,2001. Pendidikan Kewarganegaraan.Jakarta :PT Gramedia Pustaka Utama.
H.S. Sunardi, Tri Purwanto Bambang.2012.Membangun Wawasan Kewarganegaraan 2.
Solo. PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri.
http://www.wikipedia.com
http://xfile-enigma.blogspot.com/2009/11/sejarah-freemasonry-perkumpulan-
rahasia.html
http://www.akhirzaman.info/secret-societies/101-the-builders/2074-freemasonry-
talmud-dan-sejarahnya-di-indonesi.html
http://islamoya.wordpress.com/2012/09/19/jejak-sejarah-freemason-illuminati-dan-
zionis-di-indonesia/

More Related Content

What's hot

Powerpoinperangsalib 100629085024-phpapp01
Powerpoinperangsalib 100629085024-phpapp01Powerpoinperangsalib 100629085024-phpapp01
Powerpoinperangsalib 100629085024-phpapp01
iwan Alit
 
Sejarah dinasti al ayyubiyah khansa nlz 8 sbm
Sejarah dinasti al ayyubiyah khansa nlz  8 sbmSejarah dinasti al ayyubiyah khansa nlz  8 sbm
Sejarah dinasti al ayyubiyah khansa nlz 8 sbm
Khansa Nadzira
 
Perang salib adalah perkembangan yang terjadi di eropa barat sebelumnya pada ...
Perang salib adalah perkembangan yang terjadi di eropa barat sebelumnya pada ...Perang salib adalah perkembangan yang terjadi di eropa barat sebelumnya pada ...
Perang salib adalah perkembangan yang terjadi di eropa barat sebelumnya pada ...
ciunisti
 
Jejak illuminati sampai ke indonesia. bag. 2
Jejak illuminati sampai ke indonesia. bag. 2Jejak illuminati sampai ke indonesia. bag. 2
Jejak illuminati sampai ke indonesia. bag. 2
elra
 
Copyofperangsalib 130303043919-phpapp01
Copyofperangsalib 130303043919-phpapp01Copyofperangsalib 130303043919-phpapp01
Copyofperangsalib 130303043919-phpapp01
Warto Susastro
 
PengaruhPeradaban Islam di Eropa by Abdillah
PengaruhPeradaban Islam di Eropa by AbdillahPengaruhPeradaban Islam di Eropa by Abdillah
PengaruhPeradaban Islam di Eropa by Abdillah
abdillahmandar
 

What's hot (20)

SKI (Sejarah Kebudayaan Islam) Sholahuddin Al Ayyubi
SKI (Sejarah Kebudayaan Islam) Sholahuddin Al AyyubiSKI (Sejarah Kebudayaan Islam) Sholahuddin Al Ayyubi
SKI (Sejarah Kebudayaan Islam) Sholahuddin Al Ayyubi
 
Powerpoinperangsalib 100629085024-phpapp01
Powerpoinperangsalib 100629085024-phpapp01Powerpoinperangsalib 100629085024-phpapp01
Powerpoinperangsalib 100629085024-phpapp01
 
Sejarah dinasti al ayyubiyah khansa nlz 8 sbm
Sejarah dinasti al ayyubiyah khansa nlz  8 sbmSejarah dinasti al ayyubiyah khansa nlz  8 sbm
Sejarah dinasti al ayyubiyah khansa nlz 8 sbm
 
Perang salib adalah perkembangan yang terjadi di eropa barat sebelumnya pada ...
Perang salib adalah perkembangan yang terjadi di eropa barat sebelumnya pada ...Perang salib adalah perkembangan yang terjadi di eropa barat sebelumnya pada ...
Perang salib adalah perkembangan yang terjadi di eropa barat sebelumnya pada ...
 
Tugas ski-tokoh-pembarahukan-lslam
Tugas ski-tokoh-pembarahukan-lslamTugas ski-tokoh-pembarahukan-lslam
Tugas ski-tokoh-pembarahukan-lslam
 
Alat Penggaris Busur, Siku
Alat Penggaris Busur, SikuAlat Penggaris Busur, Siku
Alat Penggaris Busur, Siku
 
Jejak illuminati sampai ke indonesia. bag. 2
Jejak illuminati sampai ke indonesia. bag. 2Jejak illuminati sampai ke indonesia. bag. 2
Jejak illuminati sampai ke indonesia. bag. 2
 
Jejak illuminati sampai ke indonesia. bag. 1
Jejak illuminati sampai ke indonesia. bag. 1Jejak illuminati sampai ke indonesia. bag. 1
Jejak illuminati sampai ke indonesia. bag. 1
 
Dinasti ayyubiyah
Dinasti ayyubiyah Dinasti ayyubiyah
Dinasti ayyubiyah
 
Kemunduran umat islam
Kemunduran umat islamKemunduran umat islam
Kemunduran umat islam
 
Obsesi#45 Kebebasan membawa Kerusakan
Obsesi#45 Kebebasan membawa KerusakanObsesi#45 Kebebasan membawa Kerusakan
Obsesi#45 Kebebasan membawa Kerusakan
 
Copyofperangsalib 130303043919-phpapp01
Copyofperangsalib 130303043919-phpapp01Copyofperangsalib 130303043919-phpapp01
Copyofperangsalib 130303043919-phpapp01
 
PPT Islam Modern di Inggris
PPT Islam Modern di InggrisPPT Islam Modern di Inggris
PPT Islam Modern di Inggris
 
Makalah ski
Makalah skiMakalah ski
Makalah ski
 
Tokoh moderinisasi islam
Tokoh moderinisasi islamTokoh moderinisasi islam
Tokoh moderinisasi islam
 
The Untold Story - Membuka Kembali Torehan Emas Peradaban Islam
The Untold Story - Membuka Kembali Torehan Emas Peradaban IslamThe Untold Story - Membuka Kembali Torehan Emas Peradaban Islam
The Untold Story - Membuka Kembali Torehan Emas Peradaban Islam
 
Sejarah Perkembangan Islam Di Spanyol
Sejarah Perkembangan Islam Di SpanyolSejarah Perkembangan Islam Di Spanyol
Sejarah Perkembangan Islam Di Spanyol
 
Perkembangan Agama Islam di Eropa (Andalusia, Rusia , Inggris)
Perkembangan Agama Islam di Eropa (Andalusia, Rusia , Inggris)Perkembangan Agama Islam di Eropa (Andalusia, Rusia , Inggris)
Perkembangan Agama Islam di Eropa (Andalusia, Rusia , Inggris)
 
DINASTI AYYUBIYAH FIKRAN8SBU
DINASTI AYYUBIYAH FIKRAN8SBUDINASTI AYYUBIYAH FIKRAN8SBU
DINASTI AYYUBIYAH FIKRAN8SBU
 
PengaruhPeradaban Islam di Eropa by Abdillah
PengaruhPeradaban Islam di Eropa by AbdillahPengaruhPeradaban Islam di Eropa by Abdillah
PengaruhPeradaban Islam di Eropa by Abdillah
 

Similar to Bahan ajar fremason

Buku Harun Yahya : Ancaman global freemasonry
Buku Harun Yahya : Ancaman global freemasonryBuku Harun Yahya : Ancaman global freemasonry
Buku Harun Yahya : Ancaman global freemasonry
BMG Training Indonesia
 
Iptek dan peradaban islam
Iptek dan peradaban islamIptek dan peradaban islam
Iptek dan peradaban islam
Ajeng Faiza
 
Ancaman global freemasonry
Ancaman global freemasonryAncaman global freemasonry
Ancaman global freemasonry
Ibrahym Ullah
 
Kedatangan Bangsa Barat ke Indonesia
Kedatangan Bangsa Barat ke IndonesiaKedatangan Bangsa Barat ke Indonesia
Kedatangan Bangsa Barat ke Indonesia
Divadeliani19
 
Ancaman global freemasonry
Ancaman global freemasonryAncaman global freemasonry
Ancaman global freemasonry
Sirajuddin Putra
 
Kesatria agung penjaga kota suci
Kesatria agung penjaga kota suciKesatria agung penjaga kota suci
Kesatria agung penjaga kota suci
cah_bagus12
 
1 Sebab-Sebab Terjadinya Perang Salib (1).pptx
1 Sebab-Sebab Terjadinya Perang Salib (1).pptx1 Sebab-Sebab Terjadinya Perang Salib (1).pptx
1 Sebab-Sebab Terjadinya Perang Salib (1).pptx
bungaharum5
 
Al-Quran dalam Studi Orientalis
Al-Quran dalam Studi OrientalisAl-Quran dalam Studi Orientalis
Al-Quran dalam Studi Orientalis
Qosim Nursheha
 

Similar to Bahan ajar fremason (20)

Buku Harun Yahya : Ancaman global freemasonry
Buku Harun Yahya : Ancaman global freemasonryBuku Harun Yahya : Ancaman global freemasonry
Buku Harun Yahya : Ancaman global freemasonry
 
Iptek dan peradaban islam
Iptek dan peradaban islamIptek dan peradaban islam
Iptek dan peradaban islam
 
Ancaman global freemasonry
Ancaman global freemasonryAncaman global freemasonry
Ancaman global freemasonry
 
Pembongkaran masjidil aqso
Pembongkaran masjidil aqsoPembongkaran masjidil aqso
Pembongkaran masjidil aqso
 
Kedatanganbangsaeropakeindonesia 140305045018-phpapp01
Kedatanganbangsaeropakeindonesia 140305045018-phpapp01Kedatanganbangsaeropakeindonesia 140305045018-phpapp01
Kedatanganbangsaeropakeindonesia 140305045018-phpapp01
 
SEJARAH ISLAM STPM PENGGAL 2 (Bab 1.7.3 Kepemimpinan)
SEJARAH ISLAM STPM PENGGAL 2 (Bab 1.7.3 Kepemimpinan)SEJARAH ISLAM STPM PENGGAL 2 (Bab 1.7.3 Kepemimpinan)
SEJARAH ISLAM STPM PENGGAL 2 (Bab 1.7.3 Kepemimpinan)
 
Kedatangan Bangsa Barat ke Indonesia
Kedatangan Bangsa Barat ke IndonesiaKedatangan Bangsa Barat ke Indonesia
Kedatangan Bangsa Barat ke Indonesia
 
Ancaman global freemasonry
Ancaman global freemasonryAncaman global freemasonry
Ancaman global freemasonry
 
Sejarah rahasia amerika
Sejarah rahasia amerikaSejarah rahasia amerika
Sejarah rahasia amerika
 
Kesan_Perang_Salib_Terhadap_Penjelajahan.pdf
Kesan_Perang_Salib_Terhadap_Penjelajahan.pdfKesan_Perang_Salib_Terhadap_Penjelajahan.pdf
Kesan_Perang_Salib_Terhadap_Penjelajahan.pdf
 
Bani israel
Bani israelBani israel
Bani israel
 
Kesatria agung penjaga kota suci
Kesatria agung penjaga kota suciKesatria agung penjaga kota suci
Kesatria agung penjaga kota suci
 
Sejarah Perkembangan Islam Di Spanyol
Sejarah Perkembangan Islam Di SpanyolSejarah Perkembangan Islam Di Spanyol
Sejarah Perkembangan Islam Di Spanyol
 
Perkembangan kolonialisme dan imperialisme barat di indonesia
Perkembangan kolonialisme dan imperialisme barat di indonesia Perkembangan kolonialisme dan imperialisme barat di indonesia
Perkembangan kolonialisme dan imperialisme barat di indonesia
 
1 Sebab-Sebab Terjadinya Perang Salib (1).pptx
1 Sebab-Sebab Terjadinya Perang Salib (1).pptx1 Sebab-Sebab Terjadinya Perang Salib (1).pptx
1 Sebab-Sebab Terjadinya Perang Salib (1).pptx
 
Sejarah pelayaran
Sejarah pelayaranSejarah pelayaran
Sejarah pelayaran
 
Perkembangan Islam di Dunia
Perkembangan Islam di DuniaPerkembangan Islam di Dunia
Perkembangan Islam di Dunia
 
Obsesi#31 dekonstruksi islam
Obsesi#31 dekonstruksi islamObsesi#31 dekonstruksi islam
Obsesi#31 dekonstruksi islam
 
Al-Quran dalam Studi Orientalis
Al-Quran dalam Studi OrientalisAl-Quran dalam Studi Orientalis
Al-Quran dalam Studi Orientalis
 
Dakwah rasulullah periode mekkah
Dakwah rasulullah periode mekkahDakwah rasulullah periode mekkah
Dakwah rasulullah periode mekkah
 

Bahan ajar fremason

  • 1. MAKALAH FREEMASON Makalah ini di susun Guna Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Pendidikan Pancasila Di susun Oleh : Julian Pangestika TPNR 03 (1101039) Sekolah Tinggi Teknologi Minyak dan Gas Balikpapan 2012
  • 2. BAB I PENDAHULUAN LATAR BELAKANG Freemasonry adalah organisasi Yahudi Internasional, sekaligus merupakan gerakan rahasia paling besar dan palling berpengaruh di seluruh dunia. Freemasonry terdiri dari dua kata yang di satukan. Free artinya bebas atau merdeka, sedangkan Mason adalah juru bangun atau pembangun. Tujuan akhir dari gerakan Freemason ini adalah membangun kembali cita-cita khayalan mereka, yakni mendirikan Haikal Sulaiman atau Solomon Temple. Tentang Haikal Sulaiman atau Solomon Temple ini sendiri banyak sumber yang mendefinisikan berlainan. Salah satu tafsir yang paling populer adalah, bahwa Haikal Sulaiman berada di tanah yang kini di atasnya berdiri Masjidil Aqsha. Mereka meyakini, tahun 1012 Sebelum Masehi (SM), Nabi Sulaiman membangun Haikal di atas Gunung Soraya di wilayah Palestina. Tapi pada tahun 586 SM, Raja Nebukhadnezar dari Babilonia menghancurkan Haikal Sulaiman ini. Tahun 533 SM, bangunan ini didirikan kembali oleh seorang bernama Zulbabil yang telah bebas dari tawanan Babilonia. Atas kebebasannya itulah, ia membangun kembali Haikal Sulaiman. Pada tahun ke 70 M, seorang penguasa Romawi menaklukkan Palestina dan membakar serta menghancurkan Haikal Sulaiman ini. Kerusakan terus- menerus dialami setelah penyerbuan Bangsa Hadriyan. Begitu pula saat kekuasaan Muslim, konon Haikal Sulaiman di hancurkan dan sebagai gantinya didirikan Masjidil Aqsha pada abad ke-7. Tapi tafsir lain tentang hal ini juga mengartikan Haikal Sulaiman juga sebagai wilayah kekuasan yang luas membentang. Bahkan ada yang menariknya hingga sampai wilayah Khaibar, saat kaum Yahudi diusir di zaman Rasulullah
  • 3. Muhammad. Karena itu, mereka meyakini harus menguasai seluruh dunia, bahkan hingga tanah Khaibar, tempat mereka terusir dahulu karena penghianatanya pada Rasulullah dan piagam Madinah. Dan untuk itulah mereka bekerja dan membangun, yaitu untuk merebut Haikal Sulaiman dan mendirikan kekuasannya secara nyata, serta mempengaruhi pemerintahan dan kekuasan yang mampu mereka pengaruhi. Dan untuk menebar kekuasaan itu, salah satu rintangan besar yang dihadapi oleh gerakan ini adalah agama-agama, terutama agama Samawi atau agama-agama wahyu, Kristen dan Islam. Sebelum kaum muslimin sadar tentang bahaya gerakan Freemason, perlawanan terhadap organisasi ini terlebih dulu dilakukan oleh kalangan pemimpin gereja. Perlawanan gereja Katholik ini terjadi karena Freemason telah menjadi organisasi tempat berkumpulnya kaum anti-agama. Dalam sebuah artikel berjudul The Earlier Period Of Freemasonry yang di Mimar Sinan, turki, Freemason disebut sebagai tempat berkumpul para anggota Mason yang mencari kebenaran di luar gereja. Dan ini menjadikan awal abad-18 sebagai tahun-tahun yang penuh pertarungan antara gereja Katholik dengan Freemason di Eropa. Sejak awal berdirinya, Fremason telah menyokong kebebasan beragama, sama persis dengan yang terjadi belakangan ini di berbagai negara, liberalisasi keagamaan. Freemason berdiri di Inggris secara resmi pada tahun 1717. Tapi tampaknya, sebelum tahun itu pun, Freemasonry telah eksis. Bahkan sejak abad sebelumnya. Tahun 1641, seorang keluarga kerajaan Inggris, Robert Moray tercatat sebagai anggota cabang Freemason di Edinburg, tepatnya 20 Mei 1641. nama lain yang juga tercatat sebagai anggota Freemason sebelum tahun 1717 adalah Elias Ashmole tercatat sebagai anggota Freemasonry di Lanchasire pada 16 Oktober 1646. Dan ia juga salah seorang dari royal family atau keluarga kerajaan.
  • 4. Dari catatan di atas, sebetulnya bisa ditarik kesimpulan bahwa tahun 1717 hanya tahun pemantapan saja dari tahap-tahap yang telah dilakukan oleh gerakan Freemson. Tahun ini dijadikan sebagai tahun ekspansi untuk melakukan dan menancapkan pengaruh mereka di seluruh dunia. Tahun 1717 ini dijadikan sebagai tonggak bagi Freemason unuk memulai perangnya yang akan sangat panjang kepada umat beragama dan kepada agama itu sendiri. Seorang kepala gereja protestan di London yang bernama Anderson dan berdarah Yahudi menjadi motor penggeraknya pada 24 Juni 1717. Pada momentum inilah Freemason mendirikan Grand Lodge of England dengan menggabungkan empat lodge menjadi satu. Banyak sumber Freemason menjelaskan bahwa sejarah berdirinya gerakan ini berakar jauh dan bisa dilacak hingga ke masa Ordo Knight of Templar saat perang Salib di Yerusalem, Palestina. Saat Paus Urbanus II, tahun 1095, usai Konsili Clermont menyerukan Perang Suci atau Crusade dan memobilisasi kaum Kristiani di seluruh Eropa untuk turut berperang merebut Yerusalem kembali dari kekuasaan Muslim. Paus Urbanus II membakar emosi massa dengan cara mengabarkan kabar bohong. Ia mengatakan umat Kristen di Palestina telah dibunuh, dibantai dan dibakar di dalam gereja-gereja oleh pasukan Turki Seljuk yang Muslim. Ia juga membakar kemarahan kaum Kristiani dengan mengatakan bahwa kaum kafir (Muslim Turki, pen.) telah dan sedang menguasai makam Yesus Kristus. Paus UrbanusII menyerukan agar seluruh pertikaian yang terjadi selama ini antar pemeluk dan kesatrian Kristen harus diakhiri, karena ada musuh yang lebih berbahaya dan harus segera dihancurakan: Islam dan kaum Muslimin. Ia juga mengiming-iming dengan bujukan surgawi, bahwa siapa yang berangkat ke medan perang kan dibebaskan dari seluruh dosa dan di jamin akan mendapat surga. Hasilnya, ribuan kaum Kristiani berangkat menuju Palestina dengan kemarahan. Dan setibanya di sana, terjadi pembantaian besar-besaran atas penduduk Yerussalem dan Palestina.
  • 5. Selama dua hari penyerbuan terjadi pembantaian yang tak bisa diterima akal sehat dan rasa kemanusiaan. Sebanyak 40.000 penduduk Palestina terbantai. Beberapa sejarawan menggambarkan, saat itu darah menggenangi tanah Yerusalem. Ada yang menyebut darah menggenang setinggi mata kaki, bahkan ada yang menggambarkan darah menggenang hingga lutut manusia dewasa. Tentara berperang dengan motivasi mendapatkan emas dan permata, dan juga banyak para kesatria Prancis tercatat membelah perut korban-korban mereka. Merka mencari emas atau permata yang kemungkinan di telan penduduk Palestina sebagai upaya penyelamatan harta. Setelah mereka menguasai tanah Palestina, pasukan Salib yang terdiri dari banyak unsur mulai mendirikan kelompoknya masing-masing. Mereka tergabung dalam ordo-ordo tertentu. Para anggota ordo ini datang dari seluruh tanah Eropa, yang ditampung di biara-biara tertentu dan berlatih cara-cara militer di dalam biara tersebut. Dan satu dari sekian ordo yang sangat mencuat namanya adalah Ordo Knight of Templar. Knight of Templar juga disebut sebagai tentara miskin Pengikut Yesus Kristus dan Kuil Sulaiman. Disebut miskin karena tergambar dari logo yang mereka gunakan, seperti dua tentara yang menunggang seekor keledai. Untuk menunjukkan bahwa mereka miskin, sampai-sampai satu keledai harus dinaiki dua orang tentara Knight of Templar. Bahkan tercatat, mereka dipaksa untuk makan tiga kali saja dalam semingu. Sedangkan nama Kuil Sulaiman mereka pakai karena mereka menjadikan markas mereka yang dipercayai sebagai situs runtuhnya Kuil Sulaiman atau Solomon Temple. Tapi sesungguhnya, pemilihan markas di bukit ini bukan sebuah kebetulan yang bersifat geografis semata, karena para pendiri ordo Knight of Templar sesunguhnya punya cirta-cita sendiri untuk mengembalikan kejayaan dan berdirinya Kuil Sulaiman sebagai tempat suci kaum Yahudi atau tempatnya kaum Mason. Sepanjang bisa terlacak, pendiri ordo ini adalah dua kesatria Prancis, yaitu Hugh de Pavens dan God frey de St Omer. Spekulasi dari kalangan sejarawan mengatakan, bahwa ada darah-darah Yahudi
  • 6. yang mengalir dalam tubuh dan cita-cita para pendiri Ordo Knigh of Templar. Para perwira tinggi Kristen tersebut, sesungguhnya proses convertion yang mereka lakukan hanyalah cara untuk menyelamatkan diri, dan sesungguhnya mereka masih berpegang teguh pada doktrin-doktrin Yahudi, terutama Kabbalah. Meski mereka menamakan diri sebagai tentara miskin, sesunguhnya mereka tidak miskin sama sekali. Atau setidaknya, masa miskin itu hanya mereka rasakan di awal-awal berdirinya Knight of Templars. Dalam waktu yang singkat mereka mampu menjadi sangat kaya raya dengan jalan melakukan kontrol penuh terhadap peziarah Eropa yang datang ke Palestiana. Salah satunya adalah dengan cara merekrut anak-anak muda putra para bangsawan Eropa yang tentu saja akan melengkapi anak mereka dengan perbekalan dana yang seolah tak pernah kering jumlahnya. Mereka juga disebut sebagai perintis sistem perbankan pertama pada abad pertengahan. Saat itu banyak orang-orang Eropa yang ingin pindah atau setidaknya berziarah ke Palestina. Dan tentu saja perjalanan yang jauh dari Eropa memerlukan bekal yang tidak sedikit. Ada yang membawa seluruh harta mereka dalam perjalanan, tapi karena tentara Salib disepanjang perjalanan hidup dalam kondisi ayng sangat mengenaskan dan mereka sangat tergiur oleh harta kekayaan, tidak jarang terjadi perampokan bahkan saling bunuh antar orang Kristen disepanjang perjalanan menuju Palestian. Lalu ditemukan cara, para peziarah tidak perlu membawa harta mereka dalam perjalanan. Mereka hanya perlu menitipkannya pada sebuah perwakilan Templar di Eropa, mencatat dan menghitung nilainya dan mereka berangkat ke Palestina berbekal catatan nilai harta yang nantinya akan ditukarkan dengan nilai uang yang sama di Palestina. Gerakan ini banyak didominasi oleh Ordo Knight of Templar yang membuat mereka sangat kaya raya karena mendapat keuntungan dari sistem bunga yang mereka kembangkan. Dan inilah embrio atau cikal bakal perbankan yang kita keanl sekarang.
  • 7. Markas Knight of Templar di Prancis menjadi rumah penghimpunan harta terbesar di Eropa. Lambat laun mereka menjadi bankir bagi para Paus dan Raja. Bagaimana tidak cepat kaya, setiap tahunyya King Henry II of England mendonasikan uang untuk menanggung biaya hidup 15.000 tentara Knight of Templar dan juga Knight Hospitaler selama mereka berperang dalam Perang Salib di tahun 1170. Untuk menggambarkan betapa besarnya institusi perbankan yang dijalankan Templar, pada saat itu organisasi ini memiliki 7.000 pegawai lebih hanya untuk mengurusi masalah keuangan. Mereka juga memiliki tak kurang dari 870 istana, kastil, dan rumah-rumah para bangsawan yang terbentang dari London hingga Yerusalem. Karena ordo ini sangat berkuasa, lambat laun mereka mulai menampakkan ciri aslinya, yakni sebagai penganut Mason. Mereka mengembangkan doktrin dan ajaran mistik, juga kekuatan sihir di biara-biara mereka. Mereka memuja setan dan mendatangkan roh-roh untuk berkomunikasi. Apa yang mereka praktikkan ini disebut sebagai Kabbalah, sebuah tradisi mistik Yahudi kuno yang telah berkembang bahkan sejak zaman sebelum Fir’aun. Mengetahui hal ini, Raja Prancis Philip le Bel, pada tahun 1307 mengeluarkan seruan untuk menangkap dan membubarkan ordo Knight of Templar karena dituduh telah melakukan bid’ah. Dalam perkembangannya, Paus Clement V turut bergabung untuk memerangi kaum Mason ini dengan mengeluarkan kembali vonis inquisisi. Terjadi banyak penangkapan dan interogasi, dan beberapa pimpinan Ordo Knight of Templar yang bergelar Grand Master (penyebutan ini masih dipakai sebagai tingkat tertinggi dalam gerakan Freemasonry sampai sekarang, pen) ikut menjadi korban. Dari beberapa penangkapan dan interograsi didapatkan keterangan bahwa anggota-anggota Templar telah melakukan kejahatan seksual terhadap beberapa perempuan bangsawan, melakukan sodomi, menyembah kucing, memakan daging teman- teman mereka sendiri yang sudah mati. Bahkan salah seorang saksi mata mengatakan, para Templar memperkosa perawan-perawan hingga hamil dan
  • 8. bayinya dibunuh dengan cara yang sadis untuk kemudian di bakar dan diambil minyaknya, dijadikan minyak suci untuk persembahan para pemimpin mereka. Pada tahun 1307, Raja Philip IV memerintahkan penangkapan Jacques de Molay. Dan setelah melalui penyiksaan demi penyiksaan, de Molay mengakui segala ritual bid’ah yang dilakukan oleh Ordo Templar. Pada tahun 1312, Ordo Knight of Templar dilarang dan dibubarkan. Dan atas perintah Gereja dan Raja , dua tahun kemudian, yaitu pada tahun 1314, para pimpinan Templar dihukum mati, termasuk Jacques de Molay, salah satu Grand Master terpenting Ordo Templar. Jacques de Molay sendiri divonis sebagai heretic (bid’ah) atau kafir dan dihukum dengan cara dibakar hidup-hidup di depan raja Philip IV. Dan sebelum menghembuskan napasnya, de Molay mengeluarkan kata-kata bahwa Raja Philip dan Paus Clement harus mengikutinya, mati, dalam waktu satu tahun. Dan sejarah mencatat, Raja Philip IV meninggal tujuh bulan kemudian, disusul Paus Clement sebulan setelah Raja Philip mangkat. Setelah itu terjadi pemusnahan besar-besaran, sekali lagi atas kaum Yahudi, dan kali ini bermula dengan kasus Knight of Templar atau kaum Mason. Pemusnahan ini tak hanya terjadi di Palestina, tapi juga terjadi di Eropa. Mereka diburu untuk ditangkap dan dibunuh. Sampai akhirnya mereka berhasil melarikan diri dan mendapat perlindungan dari Raja Skotlandia, Robert The Bruce yang dilantik dan menduduki singgasana Raja pada tahun 1306. Dan di tanah baru ini pula mereka menyusun kekuatan kembali. Dan Skotlandia menjadi salah satu yang menentukan dalam perkembangan gerakan Freemason. Versi yang lebih tua dari sejarah Freemason adalah kisah yang menyebutkan pembentukan Freemasonry pada zaman Raja Israel, Herodes Agripa I yang meninggal pada tahun 44 Masehi. Freemason pada zaman ini dibentuk untuk membendung ajaran agama yang disampaikan oleh Nabi Isa as. Konon waktu itu namanya The Secret Power atau kekutan yang Tersembunyi. Tujuan utamanya adalah memusuhi pengikut Nabi Isa, menculik mereka, membunuh, melarang penyebaran agama baru tersebut, termasuk
  • 9. membunuhi baya-bayi Kristen. Tapi, berkenaan dengan segala kesadisan yang dilakukan Herodes ini, para sejarawan dunia, meyakini bahwa hal tersebut hanyalah mitos belaka dalam tradisi agama Kristen. Herodes Agripa I menjalankan segala misi The Secret Power ini dibantu dua pengikut setianya, Heram Abioud sebagai Wakil Presiden gerakan dan Moab Leumi sebagai pemegang rahasia utama gerakan ini. Tapi beberapa anggota Freemason juaga mempercayai dan menarik sejauh mungkin sejarah mereka ke masa lalu, bahkan hingga ke zaman Fir’aun. Itu pula yang menjadi salah satu penjelasan mengapa mereka kerap kali menggunakan simbol-simbol Mesir Kuno dalam tradisi dan aktivitas ritual mereka, seperti penggunaan Dewa Horus, Piramida, Matahari dan berbagai simbol Mesir lainnya. Penggunaan ini bermula dari penggalian Kuil Sulaiman oleh para Templa dan penemuan doktrin dan ajaran Kabbalah yang terus-menerus mereka eksplorasi dan diajarkan dari mulut ke mulut. Penggalian ini begitu serius mereka lakukan sehingga kelak akan mempengaruhi cara pandang kaum Templar dan juga rencana mereka pada kehidupan dunia. Bahkan yang cukup mengejutkan adalah, dalam manuskrip-manuskrip kuno Mason dikatakan, orang pertama Mason adalah Adam! Kejadian itu berawal ketika Adam dan Hawa memakan daun dari pohon terlarang di taman surga. Daun yang disebut sebagia daun pengetahuan, dan karena itu pula Tuhan mereka melarang mereka memakannya. Dr.Albert Mackei, seorang anggota Mason dengan tingkatan 33 derajat dalam Encyclopedia of Freemasonry manuliskan, daun pengetahuan itu kelak diturunkan pada dua anak Adam dan Hawa, Seth dan Nimrod dengan kisah The Tower of Babel. Kedua anak ini pula menyusun bahasa untuk ilmu pengetahuan yang akan diturunkan kepada manusia-manusia berikutnya. Tapi, dalam perkamen-perkamen tua itu disebutkan bahwa, Tuhan dengan sengaja mengacaukan bahasa manusia yang mengakibatkan rahasia ilmu pengetahuan, yang diturunkan Adam dengan memakan daun dari pohon terlarang, hilang dan tak diketahui manusia-manusia setelah Seth dan Nimrod. Dan itu pula yang menjadi alasan kedua kaum ini memerangi Tuhan.
  • 10. Bahkan menurut Talmud, setan-setan adalah keturunan dari Adam dan Hawa. Setelah Adam diusir dari surga, ia enggan mencampuri istrinya, Hawa. Dan pada saat itulah, dua setan perempuan mendatanggi Adam yang langsung digauli keduanya oleh Adam. Dalam Talmud disebutkan, Adam menggauli setan perempuan bernama Lelet selama lebih dari 130 tahun lamanya dan melahirkan banyak anak-anak setan begitu pula dengan Hawa selama ditinggal oleh Adam, Hawa juga digauli oleh setan laki-laki dan melahirkan banyak anak setan.
  • 11. BAB II PEMBAHASAN Organisasi apa sebenamya “Freemasonry” itu ? “Freemansonry”, muncul sebagai produk kebangkitan kembali ilmu pengetahuan pada era ‘Rennaissance’ pada abad ke-16 di Eropa. Gerakan ini muncul sebagai reaksi atas kesewenang-wenangan Gereja Katolik yang melakukan kontrol total atas kehidupan manusia. Tujuan “Freemasonry” pada awalnya ialah untuk menentang Gereja Katolik dengan cara mengaburkan makna kehidupan beragama dengan menafikan kebenaran mutlak ajaran Gereja (di kemudian hari ajaran agama pada umumnya), dengan semboyan “semua agama itu benar, karena semuanya menyeru kepada Kebenaran dan Kebaikan”, Untuk keperluan itu mereka menerbitkan buku-buku untuk menopang dalil-dalil pemikiran kaum “Freemasonry”. Pengikut Adam Weishaupt yang kebanyakan adalah kaum Qabalis, kemudian secara teratur melakukan infiltrasi ke dalam “Freemasonry”. yang pada waktu itu dipimpin Friederich ya Untuk kepentingan tersebut Adam Weishaupt membutuhkan dukungan dari orang-orang kaya Yahudi. Sejak terjadinya infiltrasi itu sulit sekali
  • 12. membedakan antara “Illuminati” dengan “Freemasonry”. Bahkan logo “Illuminati” (piramida dengan mata Lucifer di puncaknya), kemudian digunakan sebagai logo “Freemasonry” di samping logo berbentuk “siku-siku dengan sebuah jangka”. Ketika ‘Illuminati’ dibubarkan pada bulan Agustus 1784, mereka dipindahkan markasnya dari Ingolstadt ke Frankfurt, yang berada dl hawah kontrol keluarga Rothschilds, Tidak lama sesudah itu “uang mengalir dengan deras ke ‘loji’ Frankfurt, dimana dari sana dirumuskan sebuah rencana yang didukung dengan pendanaan yang kuat untuk mewujudkan revolusi dunia.” Sejak itu pula gerakan “Freemasonry” didominasi oleh kelompok Qabala. Infiltrasi ini berhasil mencetuskan Revolusi Perancis dengan dukungan “illuminatus” Perancis. Kemudian dari Jerman dan Perancis gerakan “Freemasonry” yang sudah dikuasai oleh kaum Qabalis menugasi beberapa orang revolusioner muda Yahudi untuk menulis ‘Manifesto Komunis’. “Freemasonry” yang baru ini kemudian membentuk Liga Tokoh-tokoh Keadilan, yang di kemudian hari diganti namanya oleh Karl Marx, yang juga seorang Yahudi, dengan nama Liga Komunis. Kelompok ini merupakan kekuatan yang berdiri di belakang Revolusi Bolshevik, yang tidak lain sekedar tirai untuK menutupi rancangan mereka. Dengan kenyataan ini, “Illuminati” setelah ditinggalkan Adam Weishaupt, telah menjelma penuh menjadi “Freemasonry”. Robertson, seorang peneliti sejarah ‘Illuminati’ lainnya menjelaskan tentang “rencana besar”, yang menurut pendapatnya berhasil menyatukan elit Barat dan anggota “Freemasonry” dari Uni Sovyet. Konspirasi ini pula menurul Robertson sebagai latar-belakang terjadinya kup di Moskow pada tahun 1991 oleh ketua KGB Gorbachev, seorang anggota dan tokoh Freemason Rusia. Lambang utama dari Freemasonry berbentuk sebuah jangka diletakkan sedemikian rupa di atas persegi hingga menciptakan enam ujung atau bintang berujung enam. Lambang ni hanyalah bentuk lain dari Hexagram-nya Setan.
  • 13. Huruf G mewakili prinsip generatif seperti obelisk. Di permukaan “Freemasonry”. Di permukaan “Freemasonry” membangun citra sebagai gerakan moral dengan membentuk antara lain gerakan ‘theosofi’ yang berkembang menjadi quasi-agama, serta gerakan kontradiksinya ‘the Freethinkers’ (“Pemikir Bebas”), yang secara jelas menyatakan diri sebagai gerakan atheisme (di Hindia Belanda theosofie masuk pada tahun 1901, demikianjuga gerakan de vrijdenkers, bersamaan dengan masuknya Sneevliet yang membawa paham komunis). Pendirian berbagai organisasi pro-bono tersebut bertujuan untuk mengobok obok landasan moral masyarakat, melakukan penyebaran pemikiran yang bertujuan untuk mengacaukan aqidlah, dan dengan itu menimbulkan konflik- konflik di dalam masyarakat. Untuk menutupi tujuan itu, “Freemasonry” di kemudian hari mendirikan perkumpulan yang berselubungkan sebagai klub charitas eksklusif seperti the Rotary Club, the Lions, serta LSM-LSM yang bergerak di bidang politik, hukum, serta lingkungan hiclup, dan sebagainya.
  • 14. The Rotary Club, misalnya, merupakan perkumpulan eksklusif para pebisnis terkemuka lokal, regional, dan mondial. Organisasi Rotary didesain sedemikian rupa sehingga perolehan keanggotaannya itu sendiri merupakan suatu prestise tersendiri bagi seorang eksekutif. Disebut eksklusif, karena charter Rotary Club secara eksplisit membatasi jumlah anggotanya sesuai dengan jumlah bidang bisnis dan profesi yang ada pada masyarakat setempat. Rotary Club mengadakan konvensi tahunan yang laporan anualnya menjadi bahan masukan untuk bahan pengembangan strategi bagi gerakan “Freemasonry“ internasional. Anggotta Inti “Freemasons” Sebagai sebuah organisasi rahasia jarang diketahui siapa saja yang II 1’11 jadi anggota “Freemasonry”. Anggota “inti”, atau “calon anggota inti”, makin lebih sulit lagi untuk diketahui oleh publik. Namun biasanya mereka berasal dari keluarga super-kaya, super- kuasa di dunia, mereka umumnya tidak tersentuh oleh hukum, dan selalu menghindari penampilan ke depan publik. Sebagian besar dari mereka tidak pernah masuk daftar orang paling kaya di dunia versi majalah Forbes, dan sebagainya. Namun meski dijaga kerahasiaan yang demikian ketat,jumlah anggota inti dan kebangsaannya masih dapat dlkctahui.
  • 15. Struktur Organisasi “Freemasonry” Jangan kaget siapa saja yang menjadi anggota inti “Freemasonry” dewasa ini, yang bertujuan melanjutkan cita-cita para Qabalis, yaitu membangun suatu “Tata Dunia Baru” (Novus Ordo Seclorum), cita- cita yang telah berusia 4000 tahun, sebagaimana dikumandangkan oleh presiden Bill Clinton tatkala memasuki Millenium Ketiga. Sebagai anggota inti “Freemasonry”, dimana orang-orang itu 90% mengetahui dan terlibat dalam gerakan membangun “Tata Dunia Baru”, mereka juga menjadi anggota dari Grup Bilderberg, Council Oil Foreign Relations (CFR), ‘American-Israel Research for Administrative Policies’ (AIRAP), dan Trilateral Comission3. Konspirasi “Freemasonry” Konspirasi yang dijalankan oleh para tokoh “Freemasonry” sepanjang sejarahnya bertujuan untuk menguasai dunia, dengan cara: Menggunakan jurus suap dengan uang (money politics, termasuk dalam pengertian ini bea-siswa), dengan wanita, dan prospek karier, dalam rangka menggaet tokoh-tokoh yang (potensial) menduduki posisi tinggi di bidang akademik, politik, ekonomi, sosial, militer, dan lain-lain. Sasarannya adalah mereka yang, berambisi, yang terpinggirkan, dan atau, yang tengah terbenam dalam pusaran masalah pribadi, dan sebagainya. “Freemasonry” bekerja dengan memusatkan pada penguasaan media-massa cetak, buku-buku, dengan tekanan terutama pada media elektronika. Jaringan kerja ini berada di bawah pengawasan dan kendali jaringan media-massa internasional yang dikuasai pemodal Yahudi, seperti Viacom, Turner, Murdoch, dan lain-lain.Media-massa yang dikendalikan oleh “Freemasonry” bekerja dengan pola penyajian berita yang secara sengaja “memelintir” berita, memanipulasi fakta, berita bohong, dan menggunakan metoda publikasi repetitif secara terus-menerus untuk membangun opini yang dikehendaki tentang sesuatu topic. Rancangan Penaklukan Dunia Judul ini sedemikian fantastis, sehingga nyaris sulit dipercaya sebagai kebenaran. Namun itulah yang telah terjadi dan
  • 16. tengah berlangsung. Setelah mengkonsolidasikan cengkeraman atas keuangan sebagian besar dari negara – negara Eropa pada pertengahan kedua abad-19, para bankir Yahudi mulai bekerja memperluas lingkungan pengaruhnya ke ujung- ujung dunia dalam rangka persiapan mereka melakukan serangan terhadap Amerika Serikat. Pada dasawarsa pertama abad ke-20 agenda mereka kian nyata dalam rangka mencapai tujuan untuk mendominasi dunia. Mereka merekayasa serangkaian perang dunia dengan tujuan untuk mengikis dunia lama untuk membangun suatu “Tata Dunia Baru” Rencana ini digariskan oleh Albert Pike dengan sangat rinci. Ia sendiri tidak lain adalah ‘The Souvereign Grand Commander of the Ancient and Accepted Scottish Rite of Freemasonry’, tokoh puncak “Freemasonry” di Amerika Serikat. Dalam salah satu suratnya kepada Giuiseppe Mazzini pada tanggal 15 Agustus 1871, Albert Pike menguraikan rancangan kelompok “Freemasonry” yang kedengarannya nyaris tidak masuk akal. Dalam surat yang ditulis pada penghujung abad ke-19 itu, Pike menyatakan PD I yang “diagendakan” pada awal abad ke-20 dirancang untuk menghancurkan Czaris Rusia – dan menempatkan negeri yang luas itu ke bawah kekuasaan para agen “Freemasonry”, Rusia yang baru itu akan dijadikan “momok” untuk mencapai tujuan-tujuan “Freemasonry” ke seluruh penjuru dunia. PD II, dirancang untuk dapat terjadi pada pertengahan abad ke-20 melalui manipulasi terhadap perbedaan yang ada antara kaum nasionalis Jerman dan politisi Zionis. Hal ini diharapkan akan menghasilkan perluasan pengaruh Rusia non-Czaris dan berdirinya Negara Israel di Palestina. PD III, direncanakan akan dilaksanakan pada awal abad ke-21 yang bersumber dari berbagai bentuk perbedaan yang menghasilkan kekacauan dan konflik oleh agen-agen “Freemasonry”, antara kaum Zionis dengan bangsa-bangsa Arab, Konflik itu dircncanakan akan meluas ke seluruh dunia.
  • 17. Masih menurut surat Albert Pike yang bertanggal 15 Agustus 1871 itu, “Freemasonry” merancang melepaskan “kaum Nihilis dan Atheis untuk memprovokasi suatu pergolakan sosial yang dahsyat, dimana dengan segala kengeriannya akan diperlihatkan dengan sangat jelas kepada seluruh dunia pengaruh dari atheisme mutlak, kebuasan, yang akan menghasilkan pergolakan yang bergelimang darah”. “Kemudian dimana-mana, rakyat akan berhadapan dengan kelompok yang berniat untuk menghancurkan peradaban, dan mereka dipaksa untuk, mempertahankan diri menghadapi kelompok minoritas revolusioner. Sementara itu banyak orang yang merasa tertipu dengan agama Kristen. Sejak itu ummat manusia kehilangan arah, dan dengan semangat kehendak untuk berketuhanan, mereka mengidamkan sebuah idealisme, tetapi tidak tahu kemana memberikan kepasrahan mereka; akhirnya mereka akan menerima cahaya sejati melalui manifestasi universal doktrin Lucifer yang sejati, yang akhirnya dimunculkan secara terbuka, suatu manifestasi yang akan menghasilkan gerakan reaksioner, yang akan disusul oleh kehancuran agama Kristen dan atheisme, keduanya dikalahkan dan dimusnahkan pada masa yang bersamaan”. Pada saat Albert Pike menuliskan suratnya di akhir abad ke-19 itu ada lima ideologi yang berbeda satu dengan lainnya di panggung dunia yang saling bertentangan dan tengah berjuang untuk memperebutkan “Liebensraum” masing-masing. Kelima ideologi itu adalah : Ideologi para bankir Yahudi yang berhimpun di dalam organisasi rahasia “Freemasonry”, mereka terdiri dari penguasa keuangan dunia. Ideologi “Pan Slavik” Rusia yang aselinya digagas oleh raja William yang Agung. Ideologi ‘Pan-Slavik’ menuntut dihapuskannya Austria dan Jerman, kemudian harus disusul dengan penaklukan Persia dan India, yang melahirkan perang antara lnggris dengan Rusia dalam ‘the Great Game’ pada tahun 1848 Ideologi “Asia Timur Raya” digagaskan oleh Jepang. Ideologi ini menyerukan adanya
  • 18. konfederasi bangsa-bangsa Asia Timur (‘Dai Toa no Senso’), yang dipimpin oleh Jepang, sebagai “Saudara Tua Asia”. Ideologi “Pan Jermania” yang mencita-citakan penguasaan politik Jerman atas benua Eropa, bebas dari supremasi Inggeris di lautan, dan mengadopsi kebijakan pasar-bebas bagi seluruh dunia. Ideologi “Pan Amerika”, atau “Amerika untuk bangsa-bangsa Amerika”. Ideologi ini menyerukan “perdagangan dan persahabatan dengan semua, tanpa persekutuan”. Ideologi ini menegaskan ulang Doktrin Monroe pada tahun 18234. Yang terlewatkan oleh Albert Pike adalah ideologi “Pan Islamisme” yang ada pada masa yang sama, yang bertujuan untuk menghimpun negara- negara Islam di dunia, yang dikumandangkan oleh Sheikh Jalaludin aI-Afghani. Jika rencana para bankir Yahudi, atau “Freemasonry” itu berhasil, maka Rusia, Jerman, Jepang, dan Amerika Serikat, pada akhirnya akan berada di bawah kekuasaan “Freemasonry”, yang sudah lama merencanakan untuk menaklukkan dunia. Sebagai Qabalis sejati Albert Pike menyebutnya rencana itu merupakan suatu karya besar Lucifer yang tidak perlu peduli untuk mengorbankan nyawa beratus juta ummat manusia dan menimbulkan kerugian bermilyar-milyar dolar dalam pelaksanaannya. Beberapa di antara agenda “Freemasonry” itu, seperti PD I dan PD II telah terjadi. Kalau rancangan itu benar, maka Perang Dunia ke-3, menurut Albert Pike akan terjadi pada awal abad ke21, dan akan berawal karena masalah Israel dengan Palestina. Kekacauan Melahirkan Orde Rencana yang dirancang oleh “Freemasonry” untuk mencapai tujuan penalukan dunia oleh kaum Qabalis bukan sekedar khayalan. Sejarah membuktikan agenda kaum Yahudi itu ternyata telah berhasil terwujud. Sepanjang garis rencana pencapaian tujuan akhir mereka, agenda itu diteruskan oleh para bankir Yahudi dan kawan-kawan mereka di
  • 19. seluruh dunia dengan cara menghimpun kekayaan di bidang usaha perbankan dan investasi, real estate, dan industri. Sebagaimana akan terlihat pada implementasinya, rencana itu telah dilaksanakan sedemikian mulusnya sampai- sampai hal itu mendapatkan tepuk-tangan justeru dari kalangan yang akan mereka hancurkan. Kaum Qabalis mengatakan, ada tiga jenis manusia di dunia, yaitu : a. Mereka yang menjadikan sesuatu itu terjadi b. Mereka yang mengamati hal itu terjadi, dan c. Mereka yang terheran-heran tentang apa yang terjadi. Mayoritas ummat manusia pada umumnya termasuk ke dalam dua kategori terakhir. Sebagian memiliki “mata untuk melihat” tetapi “tidak mampu melihat” apa yang tengah berlangsung. Sebagian besar memiliki “telinga untuk mendengar”, tetapi “tidak memahami” apa yang tengah berlangsung. Lalu dimana kedudukan Indonesia dalam ketiga kategori kaum Qabalis itu ? Sasaran “Freemasonry” dan Komite 300 Sasaran pertama “Freemasonry” ialah membangun “Satu Pemerintahan Dunia” (“E Pluribus Unum”), dan “Tata Dunia Baru” (“Novus Ordo Seclorum”), dengan cara menyusupi dan menguasai Amerika Serikat dan dengan itu membangun peradaban Barat-Zionis yang mereka yakini akan mampu mempersatukan ummat manusia, di bawah satu sistem moneter yang berada di dalam kendali mereka. Thesis Samuel Huntington tentang ‘the Clash of Civilization’ – perbenturan peradaban Barat dengan peradaban Islam dan Cina -, yang akan menghasilkan keluarnya Barat sebagai pemenang, sangat besar kemungkinannya diilhami oleh gagasan kaum Qabalis membangun ‘Novus Ordo Seclorum’ di atas. Untuk itu kaum ‘Freemasons’ dunia mengupayakan untuk menghancurkan secara tuntas segenap identitas nasional dan kebanggan nasional, yang merupakan persyaratan yang sangat menentukan, jika konsep
  • 20. “Satu Pemerintahan Dunia” harus diwujudkan. Perkembangan pada era globalisasi dewasa ini diarahkan kepada fragmentasi bangsa-bangsa (the end of nation states) melalui perekayasaan berbagai konflik berdasarkan identitas etnik, agama, budaya, dan kedaerahan, yang akan memecah-belah negara-negara nasional yang ada. Agenda itu telah berhasil diimplementasikan di Uni Sovyet, dan Yugoslavia, tidak tertutup kemungkinan akan menimpa kawasan Asia Tenggara. Persaingan-bebas diagendakan dipicu mereka untuk merangsang konflik yang akan memudahkan bagi kaum Yahudi untuk menguasai sempalan- sempalan negara menjadi “teritori” mereka. Sasaran berikutnya adalah membangun kemampuan untuk mengontrol setiap orang dengan cara “kontrol pemikiran” dengan cara yang disebut oleh Zbignew Brzezinski “technotronics”, penguasaan publik opini dan pemikiran melalui media-massa, serta suatu gerakan terorisme internasional, yang bila dibandingkan dengan ‘Teror Merah’ -nya Felix Dzerzinhski, membuatnya tidak lebih dari mainan anak -anak semata. “Freemasonry” harus mampu mengakhiri seluruh industri dan produksi yang didasarkan pada tenaga-nuklir yang digerakkan oleh listrik, yang mereka sebut dengan istilah “masyarakat ‘zero growth’ pasca industri”, terkecuali industri komputer dan pelayanan yang terkait dengannya. Industri Amerika Serikat yang “kotor” akan diekspor ke negara- negara seperti Meksiko dimana buruh-murah banyak tersedia. Sebagaimana dapat disaksikan pada tahun 1993 agenda ini telah mewujud menjadi kenyataan melalui jalur the North American Free Trade Agreement atau NAFTA. Mereka yang tidak mendapatkan pekerjaan yang layak di Amerika Serikat, dalam rangka kehancuran industri itu, akan menjadi pencandu madat opium-heroin, atau sekedar tercatat dalam statistik dalam rangka eliminasi “kelebihan penduduk” seperti yang kini dibocorkan dengan istilah ‘Global 2000 , Tidaklah mengherankan bila George W.Bush, Sr. tatkala menjadl kepala CIA dikenal dengan nama julukan George ‘Poppy” Bush (“poppy” artinya candu), sehubungan konon dengan perannya dalam perdagangan gelap heroin melalui jaringan CIA di Amerika
  • 21. Tengah ke seluruh dunia. Serangan ke Afghanistan oleh anaknya George W.Bush, Jr. bukan saja untuk menguasai simpanan minyak dan gas ketiga terbesar di dunia yang ada di Cekungan Kaspia, tetapi juga dicurigai untuk menguasai ladang candu terbesar di dunia yang ada di Afghanistan, yang kini dihidupkan kembali oleh kelompok Aliansi Utara setelah ladang-ladang itu dihancurkan oleh Taliban pada tahun 1990-an. Penghancuran masyarakat dilakukan oleh ‘Freemasonry’ dengan mendorong, dan pada akhirnya, melegalisasikan pemakaian madat dan menjadikan pornografi sebagai suatu “bentuk seni”, yang lambat laun akan diterima, dan pada akhirnya menjadi hal yang jamak di dalam masyarakat. Dari penelitian yang dilakukan ternyata majalah-majalah pornografi yang diterbitkan dan tumbuh menjamur di Indonesia didukung oleh dana dari kelompok bisnis Yahudi. Untuk mencapai depopulasi di kota-kota besar dilakukan “eksperimen” seperti yang dijalankan oleh rejim Pol Pot di Kamboja. Menarik untuk dicatat bahwa rencana Pol Pot yang mengerikan itu justru dirancang di Amerika Serikat oleh salah seorang periset Club of Rome (salah satu kelompok terkenal dan berwibawa terhadap pemikiran-pemikiran ekonomi yang diciptakan dan disponsori oleh orang-orang Yahudi sedunia), dan eksperimen itu diawasi oleh Thomas Enders, seorang Yahudi pejabat tinggi di departemen luar-negeri Amerika Serikat. Juga menarik untuk diamati, bahwa salah satu komite di Club of Rome tengah berusaha menempatkan kembali tokoh-tokoh pengikut Pol Pot ke panggung kekuasaan di Kamboja. Sasaran depopulasi tidak terkecuali juga untuk lndonesia. Pemerintah Australia pada tahun 1946 berencana untuk mengurangi populasi Indonesia. Pada Januari 1947, F.G. Shedden, Menteri Pertahanan Australia saat itu, mengundang Sir Macfarlane Burnet (peraih Nobel Prize pada tahun 1960 dalam bidang ilmu kedokteran) untuk membicarakan mengenai masalah ini. Di tahun itu pula
  • 22. dibentuk panitia kecil untuk Komite Pengembangan Persenjataan dan Peralatan Mutakhir dimana Sir Mcfarlane ada didalamnya. Pengamat Freemasonry, Jeff Rense, memuat rencana ini dalam kolom “Population Control” di situs internetnya. Sangat boleh jadi oknum-oknum Freemason di Departemen Pertahanan Australia merencanakannya. Bisa juga Sir Mcfarlane sendiri adalah seorang, Freemasonry, karena orang waras tidak mungkin mempunyai rencana sejahat ini. Dalam laporan rahasia di tahun 1947 Sir Macfarlane merekomendasikan untuk mengembangkan senjata biologi dan kimia dengan sasaran tanaman- tanaman pertanian dan penyebaran penyakit menular di Indonesia. Dalam memo Sir Macfarlane kepada Departemen Pertahanan Australia disebutkan bahwa Australin sebaiknya mengembangkan senjata biologi yang hanya bekerja efektif di iklim tropis tanpa bisa menyebar ke Australia yang mempunyai iklim sedang. Disebutkan pula dalam memo tersebut bahwa “Di negara dengan sanitasi yang rendah pengenalan penyakit asing lewat pencernaan, contohnya lewat kontaminasi air, akan memulai penyebaran yang meluas”. Ia pula menambahkan bahwa “Memperkenalkan penyakit kuning dengan perantara nyamuk akan mengakibatkan wabah besar-besaran sebelum penangkalnya ditemukan”. Panitia kecil ini merekomendasikan bahwa “kemungkinan penyerangan penyediaan makanan Indonesia menggunakan bahan senjata kimia akan dipelajari oleh kelompok kerja kecil”. Tidak lupa disebutkan bahwa “penggunaannya memberikan keuntungan yang luar biasa dikarenakan tidak menghancurkan potensi industri yang ada dan dapat diambil alih dalam keadaan utuh”5. Segala penelitian dan perkembangan ilmiah harus ditekan, terkecuali yang dianggap akan memberikan manfaat kepada kepentingan gerakan “Freemasonry”. Sasaran khusus ialah mendorong eksperimen tenaga nuklir untuk maksud-maksud damai. Secara khusus yang dibenci adalah eksperimen fusi yang akhir-akhir ini dicemooh dan dilecehkan oleh “Freemasonry” dan kaki-tangannya
  • 23. di media-massa. Pengembangan obor-fusi akan menghancurkan konsepsi Freemasonry” mengenai “sumber-suber daya alam terbatas” secara telak. Suatu obor-fusi bila dilaksanakan secara benar, akan menciptakan sumber-sumber daya alam yang bukan saja tak-terbatas, tapi juga belum tersentuh, bahkan dari bahan- bahan yang sangat biasa. Manfaat penggunaan obor-fusi tidak terhingga, dan akan memberikan manfaat kepada kemanusiaan sedemikian rupa, hanya saja pemahaman tentang hal itu masih sayup-sayup. Sasaran “Freemasonry” juga mencakup agenda untuk mendorong terjadinya kelaparan dan bencana penyakit di Dunia Ketiga dengan target matinya tiga milyar manusia di negara-negara berkembang pada tahun 2050, yang menimpa mereka yang oleh kaum Yahudi disebut sebagai “manusia tak berguna”, dan hal ini akan berdampak dengan “perang terbatas” di negara- negara maju. ‘Komite 300′ yang diketuai Cyrus Vance, mantan menteri luar- negeri Amerika Serikat, ditugasi menulis makalah dengan inti persoalan bagaimana merealisasikan genosida tersebut. Makalah itu dikeluarkan dengan judul “Global 2000 Report” serta diterima dan disetujui untuk dilaksanakan oleh bekas presiden Jim Carter, dan Edwin Muskie, pada waktu itu menteri luar – negeri Amerika Serikat. Berdasarkan ketentuan “Global 2000 Report populasi Amerika Serikat akan diturunkan sebesar 100 juta pada tahun 2050. Untuk mendemoralisasikan kaum buruh, di negara-negara industri harus diciptakan pengangguran melalui politik keuangan yang akan menghasilkan resesi spiralik. Bila lapangan-kerja merosot, sesuai kebijakan “zero growth pasca- industri” yang diperkenalkan oleh the Club of Rome, buruh yang mengalami demoralisasi dan kehilangan semangat kerja akan terperangkap kepada alkohol dan obat-bius. Pemuda diberi semangat dengan musik rock disertai dengan madat agar memberontak terhadap status quo yang ada, sekaligus menghancurkan ikatan satuan keluarga. Dalam hal ini ‘Komite 300′ menugasi Tavistock Institute untuk menyiapkan cetak-birunya dengan pengarahan dari Stanford Research, lembaga riset bergengsi dari Stanford University. Kerja besar
  • 24. itu diserahkan kepada Prof. Willis Harmon. Karya yang mereka hasilkan ini terkenal dengan nama “Aquarium Conspirasy”. Untuk mencegah jangan sampai masyarakat dimana-mana mampu menentukan nasib mereka sendiri, maka perlu diciptakan krisis demi krisis, kemudian “membina” krisis-krisis tersebut. Keadaan ini akan menimbulkan kebingungan dan mendemoralisasikan masyarakat sedemikian rupa, dan akhirnya akan tercipta sikap masa-bodoh dalam ukuran yang luas. Untuk Amerika Serikat sebuah badan yang diberi nama “Manajemen Krisis” telah dibentuk. Badan itu diberi nama the Federal Emergency Management Agency (FEMA) yang dibenluk pada tahun 1980. Di bidang budaya “Freemasonry” membentuk pusat-pusat kultus baru bagi kaum muda, seperti grup musik gangster the Rolling Stones (sebuah kelompok gangster yang banyak disukai oleh kaum bangsawan “hitam” Eropa), dan semua kelompok rock yang diciptakan oleh Tavistock yang semula dimulai dengan the Beatles. “Freemasonry” harus meneruskan membangun paham fundamentalisme Kristen yang telah dimulai oleh seorang pelayan British East India Company bernama Darby pada abad ke-18, yang di kemudian hari disalah-gunakan untuk memperkuat negara Zionis Israel. Caranya ialah membuat mereka mengidentifikasikan dirinya sebagai bagian dari budaya Yahudi dengan cara berpikir Yahudi, melalui penekanan ajaran mereka pada Kitab Perjanjian Lama. Usaha itu harus diikuti dengan memberikan sumbangan uang dalam jumlalh yang substansial untuk membuat mereka itu menyangka tindakan mereka itu sebagai ibadah untuk memperluas agama Kristen. “Freemasonry” juga harus menekan penyebaran agama Islam, Sikhs, dan lain- lain. Untuk itu harus dapat diciptakan iklim yang akan mendorong perang terhadap negara-negara Islam yang mendukung gerakan fundamentalisme Islam, seraya melakukan sekularisasi Islam melalui kaum intelektual mereka yang dididik di Barat.
  • 25. Sasaran selanjutnya adalah mengekspor gagasan “theologi pembebasan” ke seluruh muka bumi dengan tujuan merusak agama yang ada, terutama agama Kristen. Sasaran ini dimulai dengan “Teologi Pembebasan” melalui Ordo Jesuit Katolik. Ordo Jesuit dipilih karena peran mereka yang kuat di bidang pemikiran dan kegiatan politik. Sebagai contoh, salah satu organisasi yang .dikendalikan oleh “Freemasonry” yang terlibat dalam kegiatan yang disebut sebagai “theologi pembebasan” itu adalah organisasi Missionary Mary Knoll yang berorientasi komunis. Gerakan ini mulai mendapat perhatian sebagai akibat terbunuhnya konon empat orang “sisters” dari Missionary Mary Knoll yang mendapatkan liputan yang luas dari media-massa. Keempat orang “sisters” itu sebenarnya adalah agen-agen subversif komunis yang telah lama diikuti oleh pemerintah El Salvador. Pers dan media-massa Amerika yang dikuasai oleh pemodal Yahudi menolak memberi ruang atau liputan kepada berkas-berkas dokumen yang dimiliki pemerintah El Salvador, yang membuktikan pekerjaan apa sesungguhnya yang dilakukan oleh keempat “sisters” tersebut. Missionary Mary Knoll menjalankan tugas di banyak negara, dan menduduki peran penting dalam penyebaran paham komunis ke Rhodesia, Mozambique, Angola, dan Afrika Selatan. Gerakan “theologi pembebasan” Ordo Jesuit di berbagai negara harus diacu untuk menyebarkan paham “demokrasi sosial”, suatu versi komunis baru. Sasaran berikutnya adalah untuk menimbulkan kekacauan ekonomi dunia secara total, dan dengan itu menyertakan kekacauan politik dunia secara total pula. Untuk itu “Freemasonry” perlu mengambil alih kontrol atas kebijakan luar-negeri Amerika Serikat. “Freemasonry” memberikan dukungan penuh kepada lembaga supra-nasional seperti PBB, IMF, World Bank, the Bank of International Settlements, Mahkamah Dunia, dan sejauh mungkin membuat lembaga lokal tidak lagi berfungsi efektif, dengan cara berangsur-angsur melangkahi mereka, atau membawa persoalan mereka ke bawah mantel PBB. Gerakan “Freemasonry” merasa perlu menginfiltrasi semua pemerintahan yang ada di dunia, dan dari dalam bekerja untuk menghancurkan
  • 26. integritas kedaulatan negara yang bersangkutan. “Freemasonry” harus mampu menghancurkan sistem pendidikan nasional dimana pun secara tuntas.
  • 27. BAB III PENUTUP Kesimpulan Freemason jelas jelas ditolak keberadaannya oleh Dunia secara umum, terlihat dari sikap penentangan yang jelas terhadap keberadaan perkumpulan freemason dari waktu ke waktu oleh para pimpinan. Ajaran freemason tidak sesuai, dengan kata lain berlawanan dengan ajaran Agama di dunia. Mengikuti atau bergabung dengan perkumpulan Freemason, adalah dosa, karena merupakan pelanggaran terhadap ajaran Agama yang benar.
  • 28. DAFTAR PUSTAKA Lemhanas,2001. Pendidikan Kewarganegaraan.Jakarta :PT Gramedia Pustaka Utama. H.S. Sunardi, Tri Purwanto Bambang.2012.Membangun Wawasan Kewarganegaraan 2. Solo. PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri. http://www.wikipedia.com http://xfile-enigma.blogspot.com/2009/11/sejarah-freemasonry-perkumpulan- rahasia.html http://www.akhirzaman.info/secret-societies/101-the-builders/2074-freemasonry- talmud-dan-sejarahnya-di-indonesi.html http://islamoya.wordpress.com/2012/09/19/jejak-sejarah-freemason-illuminati-dan- zionis-di-indonesia/