1. ARTIKEL KARYA ILMIAH
PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SUARA SEBAGAI SOLUSI MENGHADAPI KRISIS ENERGI LISTRIK
BIDANG KEGIATAN:
TEKNOLOGI
Diusulkan Oleh:
Ghulam Nurul Huda (A24090017)
TINGKAT PERSIAPAN BERSAMA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2010
2. Pembangkit Listrik Tenaga Suara Salah Satu Solusi Menghadapi
Krisis Energi Listrik
Krisis energi listrik yang ditandai dengan padamnya listrik di Jawa-Bali merupakan pertanda bahwa pasokan listrik dalam sistem interkoneksi sudah tidak mampu lagi memenuhi kebutuhan listrik masyarakat dan industri yang terus meningkat. Ditambah dengan harga BBM yang melonjak, maka upaya lebih menggiatkan pengguna energi alternatif non-BBM di Indonesia di sektor pembangkitan listrik tidak dapat di tawar lagi. Peningkatan penggunaan energi terbaru yang ramah lingkungan harus dilakukan, seperti energi surya, angin dan lainnya juga harus dilakukan.
Selain itu juga pemerintah mencanangkan program hemat listrik namun program yang dilakukan pemerintah belum optimal dalam menghemat listrik, seperti contohnya sejak penghematan pemakaian lampu yang tidak perlu dan juga pembuatan pembangkit energi listrik. Seharusnya pemerintah lebih mensosialisasikan kepada masyarakat tentang penghematan listrik. Karena pemerintah mempunyai peran yang cukup besar dalam upaya penghematan energi listrik.
Namun bukan hanya pemerintah yang melakukan upaya-upaya untuk penghematan energi listrik, akan tetapi masyarakat pun seharusnya sadar bahwa penghematan dalam menggunakan listrik itu sangat penting. Mudah saja kita temui dalam kehidupan sehari-hari masyarakat masih sering memboroskan listrik, misalnya menyalakan lampu pada siang hari dan juga menggunkan alat-alat elektronik yang terlalu berlebihan kemudian tidak hanya itu, kebanyakan masyarakat juga yang tidak peduli akan pentingnya penghematan listrik.
Masalah ini dapat diatasi dengan memanfaatkan sumber-sumber energi yang belum dioptimalkan, seperti energi suara. Oleh karena itu pembuatan konstruksi pembangkit listrik tenaga suara sangat bermanfaat apabila pemerintah melakukan pengoptimalan di sisi ini.
3. Pembangkit listrik adalah suatu rangkaian alat atau mesin yang merubah
energi mekanikal untuk menghasilkan energi listrik. Sedangkan dalam kamus
besar bahasa Indonesia edisi pertama, pengertian dari pembangkit listrik adalah
alat untuk mengubah dari tenaga mekanis menjadi tenaga listrik.
Listrik memberi kenaikan terhadap 4 gaya dasar alami, dan sifatnya yang
tetap dalam benda yang dapat diukur. Dalam kasus ini, frase "jumlah listrik"
digunakan juga dengan frase "muatan listrik" dan juga "jumlah muatan". Ada 2
jenis muatan listrik: positif dan negatif. Melalui eksperimen, muatan-sejenis
saling menolak dan muatan-lawan jenis saling menarik satu sama lain. Besarnya
gaya menarik dan menolak ini ditetapkan oleh hukum Coulomb. Beberapa efek
dari listrik didiskusikan dalam fenomena listrik dan elektromagnetik.
Selain itu pembangkit listrik dapat diklasifikasikan, diantaranya PLTA
menggunakan prinsip kerja air, PLTG menggunakan prinsip kerja gas, PLTU
menggunakan prinsip kerja uap, PLT Angin menggunakan prinsip kerja angin.
Suara adalah energi yang dihasilkan oleh sumber getaran yang menghasilkan
bunyi. Ketika adanya suara, suara tersebut menggerakan membran yang ada pada
speaker. Karena membran tersebut beresonensi dengan gulungan kawat, maka
secara otomatis gulungan kawat ikut bergerak dan pergerakan gulungan kawat
tersebut pun menghasilkan arus listrik yang langsung menggerakkan jarum pada
multitester.
Arus listrik yang dihasilkan disebabkan oleh gesekan antara gulungan
kawat dan megnet yang ada pada bagian belakang speaker yang mengalami GGL
( Gaya Gerak Listrik ) induksi elektromagnetik.
Menurut hukum Kirchoff I “ Jumlah arus yang keluar pada sebuah titik
percabangan sama dengan jumlah arus yang keluar dari titik percabangan itu. ”
Secara sistematis :
masuk keluar I I
4. Menurut hukum Ohm “ semakin besar tegangan listriknya, maka semakin
besar pula kuat arus listrik yang mengalir pada suatu penghantar. “
Secara sistematis :
R
V
I
Ket :
I = Kuat Arus (Ampere)
V = Tegangan (volt)
R = Hambatan (ohm)
Untuk pembuatan konstruksi pembangkit listrik tenaga suara hanya satu
speaker, sehingga rancangan tersebut dapat menangkap suara yang langsung
menggetarkan membran dan gulungan kawat, yang akhirnya getaran tersebut
menghasilkan ggl induksi elektromagnetik yang dapat digunakan sebagai
pembangkit listrik. Namun pada pembuatan konstruksi pembangkit listrik tenaga
suara yang sebenarnya menggunakan speaker yang lebih banyak sehingga listrik
yang dihasilkan semakin besar.
Berdasarkan uraian di atas, oleh sesab itu penulis melakukan suatu gagasan
berupa artikel tentang pembuatan konstruksi pembangkit listrik tenaga suara yang
harapannya dapat dimanfaatkan oleh masyarakat dan menjadi suatu inspirasi bagi
pemerintah sebagai sumber energi baru untuk pasokan listrik, serta sebagai
tambahan kemajuan IPTEK di Indonesia.
5. DAFTAR PUSTAKA
Amos, S.W.1994. Kamus elektronik.Jakarta. PT Elex Media Komputido.
Kadir, Abdul. 1996.Pembangkit Tenaga Listrik. Jakarta. Ui. Press.
KBBI. 1995. Edisi Kedua. Jakarta. Balai Pustaka.
Nurcholis, S. Pd, dkk. 1999. Belajar Teknik Audio. Jakarta:Faris Putra Perdana.
Rukhyat, Adang,dkk. 2003. Panduan Penelitian Remaja. Jakarta.PT Dinas Olah Raga.
Suryatmo, F. 1996. Dasar-Dasar Teknik Listrik. Jakarta: Rineka Cipta.
Syafi’i, Imam. S. Pd, dkk.2000. Instalasi Listrik. Bandung. Amissco.
Jendela IPTEK.1997. Listrik dan Energi. Jakarta. PT Balai Pustaka.
Soedojo, Peter. B. Sc.1999. Dasar-Dasar Fisika.Yoyakarta.Andi Offset.